Arsip Bulanan: Juni 2013

MEMENANGKAN ORANG-ORANG BAGI GEREJA BUKAN BAGI TUHAN (Mark Atteberry)-Bag 1

Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa kita itu kepada kesempurnaan. – Ibrani 12 : 2

Apakah anda pernah bertanya-tanya mengapa begitu banyak orang keluar dari gereja?
Mereka keluar, Anda tahu.
Dalam jumlah yang besar.
Suatu hari saya makan bersama seorang pendeta terkenal yang belum pernah saya temui sebelumnya. Dalam percakapan kami, saya menanyakan kepadanya berapa besar jumlah jemaatnya. Ketika ia berkata, “Sekitar empat ribu,” saya terkejut. Saya telah melihat fasilitas gerejanya, dan tidak tampak cukup besar untuk menampung orang sebanyak itu, bahkan jika diadakan kebaktian beberapa kali. Ketika saya berkomentar tentang hal itu, ia dengan cepat menjawab, “Oh, maksud saya bukan kami memiliki empat ribu orang pengunjung. Maksud saya adalah kami memiliki empat ribu anggota.” Ia kemudian menjelaskan bahwa mereka hanya memiliki sekitar seribu lima ratus orang pengunjung pada kebanyakan hari Minggu.
Tidak heran?
Begitu dugaan saya.
Hampir setiap gereja di dunia memiliki jumlah pengunjung mingguan yang lebih sedikit dibanding jumlah anggotanya. Biasanya jauh lebih sedikit. dan, Anda dapat percaya kepada saya ketika saya mengatakan
kepada Anda bahwa perbedaannya bukanlah sekadar dampak dari orang-orang yang keluar dari daftar keanggotaan karena mereka telah meninggal atau pindah rumah. Lebih dari apapun, itu adalah dampak dari orang-orang yang terhanyut atau keluar setelah kehilangan ketertarikan, menjadi frustasi, atau terluka.
Bayangkan apa yang akan terjadi jika kita benar-benar jujur tentang hal ini dalam materi promosi kita. Barangkali iklan koran kita akan menampilkan tajuk utama sebagai berikut :
– Hanya ada kemungkinan 50-50 Anda akan bertahan dalam tahun pertama Anda di gereja kami, namun kami sangat senang jika Anda tetap mau mencobanya!
– Gereja kami hebat! Tanyakan saja pada 40 persen anggota kami yang belum pindah!
– Jangan biarkan mantan anggota-anggota kami yang tidak puas membodohi Anda. Kami sesungguhnya adalah jemaat yang sangat ramah!
Ini adalah rahasia kecil gereja yang memalukan… satu-satunya topik pembicaraan yang dijamin akan
membuat seorang pengkhotbah merah padam dan gagap. saya tahu, karena itu adalah efeknya bagi diri saya. Ketika saya mendengar orang mulai berbicara tentang semua orang dulu menghadiri kebaktian gereja kami namun sejak lama menghilang, saya dikenal akan dengan segera mengalihkan pembicaraan ke skor pertandingan bola kemarin malam.Atau, barangkali tren terkini di Bursa Saham Dow Jones.
Namun, sudah saatnya kita berhenti mengelak dari pokok persoalan ini. Gereja memiliki masalah, dan kita benar-benar perlu menghadapinya.
Dan memperbaikinya.

MASALAHNYA
kita tidak boleh terkejut ketika terjadi pembelotan di antara pengikut Tuhan. Atau panik. Lagipula, Yesus tidak memiliki tingkat retensi 100 persen. Bahkan, meskipun kita tidak tahu berapa tingkat retensi Yesus, agaknya nilainya sama sekali tidaklah terlalu bagus. Yohanes 6:66 mengatakan, “Mulai saat itu banyak murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.” Bahkan, pernyataan itu menjadi lebih mengejutkan ketika Anda berhenti menyadari bahwa pembelotan itu dimulai segera setelah Yesus mengadakan mukjizat memberi makan lima ribu orang dan berjalan di atas air.
Benar-benar pengikut yang sulit!
Dan tidak banyak yang telah berubah. Murid-murid masih berkemas dan menuju bukit. Yang tragis adalah, dalam beberapa kasus, itu bukanlah kesalahan kita. Tidak, kita tidak bisa dianggap bertanggung jawab atas orang-orang yang tak pernah serius dari awalnya, memiliki motif sampingan, atau sekadar memutuskan bahwa kehidupan lama mereka lebih menyenangkan. Namun, kita harus memikul tanggung jawab atas banyak orang yang telah menjadi kecewa karena kita menyesatkan mereka untuk berpikir bahwa gereja merupakan jawaban dari semua masalah mereka–bahwa gereja akan menyelamatkan mereka, mengubah hidup mereka, dan memenuhi semua kebutuhan mereka. Bayangkanlah kekecewaan yang sangat besar dari seseorang yang dapat tergopoh-gopoh ke gereja penuh dengan antusiasme, yang berpikir bahwa ia akhirnya telah menemukan rahasia kebahagiaan, hanya untuk dihadapkan dengan konflik interpersonal yang sama, sikap-sikap negatif, dan persaingan picik yang berusaha ia hindari. Siapa pun akan tergoda untuk membelot dalam keadaan seperti itu!
Saya menyadari Anda barangkali mengangkat bahu dan berkata, “Tetapi, Mark, saya belum pernah melakukan apa yang Anda bicarakan!
Dalam hidup saya tidak pernah memberikan respresentasi yang salah atau melebih-lebihkan gereja!”
Apa Anda yakin?
Saya menyebutkan dalam bab terakhir bahwa tidak cukup banyak orang kristiani yang membanggakan gereja mereka. Namun, di antara orang-orang yang melakukannya, ada kecenderungan yang tidak dapat disangkali untuk membuat gereja, bukan Yesus, terdengar seperti sumber keselamatan mereka. Para pengunjung gereja yang bahagia dan bermaksud baik sering kali memberitahukan kepada orang bahwa mereka memiliki pendeta yang hebat. Mereka suka membanggakan kepada teman-teman mereka yang menyukai musik tentang tim pemuji atau paduan suara. mereka suka memberi tahu tetangga dan rekan kerja mereka yang memiliki anak kecil tentang pelayanan anak di gereja mereka yang bagus. Mereka berbicara tanpa henti tentang semua teman baik yang mereka dapatkan dalam kelompok kecil. Mereka menyombongkan perayaan Paskah dan pohon Natal yang sungguh-sungguh hidup. Dan mereka memohon agar teman-teman mereka yang suka berolahraga untuk terlibat dalam program sofball atau liga bola basket yang telah terbukti menyenangkan.
Dan itu hanyalah permulaannya.
Setelah menyanyikan pujian tentang gereja, mereka kemudian beralih pada kesaksian pribadi yang terdengar menakutkan seperti infomercial larut malam:
Saya tidak dapat percaya beberapa hidup saya telah berubah sejak saya mulai menghadiri gereja. selama bertahun-tahun, saya berpikir bahwa gereja membosankan, namun ternyata, saya salah! saya telah belajar begitu banyak pendeta kami, dan saya telah mendapatkan beberapa teman yang menyenangkan. Semua orang mengenal saya mengatakan saya telah berubah secara dramatis. yang saya tahu adalah saya jauh lebih bahagia dibandingkan dengan kebahagiaan lain dalam kehidupan saya selama ini. Saya berharap menghadiri gereja sejak lama! Maukah Anda datang bersama saya?
Mungkin kita bersaksi tanpa pernah menyebut Yesus kepada teman-teman kita dan membuat bersemangat dan mulai bergereja. Hasilnya, mereka dimenangkan untuk gereja daripada untuk Tuhan. Mereka datang pada tubuh kristus dengan segala macam asumsi yang salah dan pengharapan yang tidak realitas. Mereka memulai pengalama iman dengan harapan dan mimpi yang digantungkan kepada sekelompok orang yang tidak sempurna daripada kepada Tuhan semesta alam. Bagaimana mungkin mereka dapat memberikan bantuan selain daripada kekecewaan? Bagaimana mungkin kita terkejut saat mereka meninggalkan gereja?        

MENGAPA KEBANGUNAN ROHANI TERTUNDA ?

Leonard Ravenhill

Harnack mendefinisikan Kekristenan sebagai “suatu hal yang sangat sederhana tetapi mahamulia: Hidup dalam waktu dan untuk kekekalan di bawah pengawasan mata Allah dan oleh pertolongan-Nya” 

Oh kalau saja orang-orang percaya menjadi senantiasa sadar akan kekekalan! Bila kita dapat hidup tiap saat di setiap hari di bawah pengawasan mata Allah, bila kita melakukan setiap tindakan dalam terang takhta penghakiman, bila kita memanjatkan setiap doa dalam terang takhta pengadilan, bila kita memberikan perpuluhan dari segala harta milik kita dalam takhta pengadilan, bila kita para pengkhotbah mempersiapkan setiap khotbah dengan satu mata pada kemanusiaan yang telah terkutuk dan mata yang lain pada takhta pengadilan-maka kita akan mengalami kebangunan rohani oleh Roh Kudus yang akan menggoncangkan bumi ini dan yang dalam sekejap mata, akan membebaskan berjuta-juta jiwa yang berharga. 

Pelanggar gencatan senjata yang tidak dapat menahan nafsu, beringas, dan congkak pada jaman ini, takhta-takhta yang bergoncang, api Komunisme yang mengepul, dan usaha-usaha agama palsu untuk menguasai dunia seharusnya membuat kita dipenuhi kegelisahan. Ada ungkapan yang sangat baik yang menyatakan bahwa ada 3 jenis orang di dunia sekarang: mereka yang takut, mereka yang tidak cukup tahu untuk merasa takut, dan mereka yang mengenal Alkitab mereka. Sodom, yang tidak punya Alkitab, tidak ada pendeta, tidak traktat, tidak ada persekutuan doa, tidak ada gereja, telah binasa. Kalau begitu, menurut anda, bagaimanakah Indonesia, Amerika, dan Inggris akan dibebaskan dari murka Yang Mahakuasa? Kita punya berjuta-juta Alkitab, beribu-ribu gereja, tak berbilang pengkhotbah-tetapi betapa besar dosanya! 
Orang-orang membangun gereja-gereja kita tetapi tidak memasukinya, mencetak Alkitab kita tetapi tidak membacanya, mempercakapkan tentang Allah tetapi tidak percaya kepada-Nya berbicara tentang Kristus tetapi tidak mempercayai Dia dalam hal keselamatan, menyanyikan kidung-kidung kita dan kemudian melupakannya. Bagaimana caranya supaya kita keluar dari semua kemelut ini?
Hampir setiap konferensi Alkitab mengutamakan pokok bahasan gereja masa kini yang dianalogikan dengan Gereja Efesus. Kita diberitahukan bahwa, walaupun kita berdosa dan bersifat duniawi, kita didudukkan bersama Dia. Celaka, dusta besar! Kita memang orang-orang Efesus; tetapi, seperti Gereja Efesus dalam kitab Wahyu, kita telah “meninggalkan kasih kita yang mula-mula!” Kita memuaskan keinginan dosa-bukannya menentangnya. Kepada gereja yang dikuasai kekuatiran dunia, dingin, duniawi, dan doyan mengkritik ini, generasi santai yang lalai, lepas kendali, dan penuh nafsu berahi jaman ini tidak akan pernah tunduk. Marilah kita berhenti mencari-cari kambing hitam. Kesalahan kemerosotan moralitas bukanlah karena radio atau televisi. Seluruh tanggung jawab degenerasi dan korupsi internasional saat ini terletak pada pintu gereja! Gereja bukan lagi duri dalam daging dunia. Justru, bukan pada masa popularitas, melainkan pada masa kesukaranlah gereja sejati selalu berkemenangan. Lebih dari aneh bahwa kita ini begitu “lugu” sampai-sampai mempercayai bahwa gereja sedang menyajikan kepada manusia standar Perjanjian Baru tentang Yesus dengan ukuran yang begitu di bawah standar kehidupan Kristen.  
Mengapa kebangunan rohani tertunda? Jawabannya cukup sederhana-karena penginjilan telah sangat dikomersilkan. Perpuluhan janda-janda dan orang-orang miskin dihabiskan untuk hidup mewah para penginjil. Masyarakat banyak, deretan panjang jemaat yang sungguh-sungguh mencari, penghargaan besar dari walikota dan seterusnya, diagung-agungkan sampai ke langit. Semuanya mendapatkan publikasi—kecuali persembahan kasih! Para korban penipuan yang malang yang suka memberi itu “mengira bahwa mereka berbuat bakti kepada Allah,” sementara itu yang mereka lakukan hanyalah membuat seorang pengkhotbah berhati-kerdil, bereputasi-besar, hidup dalam gaya hidup Hollywood. Pengkhotbah-pengkhotbah yang memiliki beberapa rumah dan villa-villa di tepi danau, sebuah perahu, dan rekening bank yang besar, masih mengemis lebih banyak lagi. Dengan pemeras dan orang-orang yang tidak adil semacam itu, dapatkah Allah memepercayakan suatu gerakan yang dibangkitkan oleh Roh Kudus? Pengkhotbah-pengkhotbah muda yang tersayang dan seperti boneka ini tidak lagi mengganti setelan mereka sekali sehari, tetapi dua, tiga kali sehari. Mereka menkhotbahkan Yesus yang lahir di kandang, tetapi mereka sendiri tinggal di hotel-hotel megah. Demi hawa nafsu mereka sendiri, mereka memeras para pemirsa secara finansial dalam nama Dia yang harus meminjam satu dinar untuk menyajikan ilustrasi khotbah-Nya. Mereka mengenakan setelan Hollywood demi kehormatan Dia yang mengenakan jubah petani. Mereka berpesta dengan daging bistik tiga-puluh-ribu untuk mengenang Dia yang berpuasa sendirian di padang gurun. Jaman sekarang seorang penginjil tidak hanya layak menerima upahnya (begitulah anggapannya), tetapi juga menerima bunga bergandanya. Betapa menakutkannya pada saat hal-hal ini diungkapkan pada Hari Penghakiman!                              
Kebangunan Rohani tertunda karena Injil dipermurahkan. Kita sekarang mempunyai kidung-kidung gereja yang dimainkan menurut irama dansa pada kase-kaset rohani dan di radio, maupun di gereja-gereja. Darah Yesus yang berharga dimainkan dalam tempo “boogie woogie.” Bayangkan Irama Roh Kudus diimprovisasikan! Mimbar telah menjadi kaca etalase untuk memajang karunia-karunia kita, dan “tim bezoek” nampak seperti parade wayang. Saya lebih baik mengharapkan seekor katak untuk duduk dan memainkan Moonlight Sonata karya Beethoven daripada mengharapkan pengkhotbah-pengkhotbah licik masa kini berkhotbah dengan suatu pengurapan yang akan menimbulkan ketakutan yang kudus di antara umat.penginjil hari ini sangat sering siap sedia menjadi apa saja untuk siapa saja selama mereka dapat membuat seseorang maju ke altar untuk sesuatu. Dengan fasih mereka memanggil: “Siapa yang memerlukan pertolongan? Siapa yang ingin lebih banyak kuasa? Siapa yang ingin berjalan lebih dekat dengan Allah?” Pertobatan “kepercayaan gampangan” yang sebenarnya berdosa semacam altar. Kita harus mengubah altar, karena altar itu adalah suatu tempat untuk mati. Biarlah yang tidak mau membayar harga ini tidak mengusik altar itu!
Kebangunan rohani tertunda karena kecerobohan. Di altar, terlalu sedikit waktu yang dipakai bagi jiwa-jiwa yang datang untuk urusan kekekalan. Penginjil senang bertemu dengan teman-temannya; sementara para pendosa mengerang di altar, dia sedang menikmati krim minuman dengan berlimpah dari pujian manusia. Jadi Indonesia, Amerika, dan Inggris sedang dirundung oleh ketelantaran rohani yang berserakan dimana-mana, yang membuat mereka menjadi bingung dan kaget. 
Kebangunan rohani tertunda karena ketakutan. Sebagai penginjil, kita mengatupkan bibir erat-erat terhadap agama-agama palsu jaman ini, seakan-akan ada lebih dari satu nama yang olehnya manusia harus diselamatkan. Tetapi Kisah Para Rasul 4 : 12 masih ada di Kitab Suci—“di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain.” Bagi pengkhotbah-pengkhotbah modern, apakah hal ini kelihatannya seperti suatu kefanatikan? Elia memperolok nabi-nabi Baal dan mencemooh ketidakmampuan mereka dengan sindiran menghina. Lebih baik lari dalam kegelapan (seperti yang dilakukan Gideon) dan memberantas hutan belukar ilah-ilah palsu—daripada gagal melaksanakan kehendak Allah. Ajaran-ajaran sesat yang tanpa Kristus dan agama-agama yang mempermalukan keilahian menjamur di tengah malam ini mencobai Tuhan Allah. Tidak adakah seseorang yang akan membunyikan tanda bahaya? Kita bukan lagi orang Protestan—hanya “kristen”! Tentang apa dan terhadap siapakah kita memprotes? Bila kita hanya setengah panas saja daripada yang kita sangka. Dan kekuatan kita hanya sepersepuluh dari yang kita sebutkan, orang-orang Kristen tidak hanya akan dibaptis dalam air dan api, tetapi juga dalam darah. 
Wesley melihat pintu-pintu gereja-gereja Inggris ditutup di depannya, dan Rowland Hill mengatakan tentang dia, “Dia dan jemaat awamnya yang canggung—legiun pengkhotbah compang-camping yang terdiri dari tukang patri, tukang sampah, penarik gerobak, dan pembersih cerobong asap, dan lain-lain.—telah maju untuk meracuni pikiran manusia.” Betapa kasar bahasanya! Tetapi Wesley tidak takut kepada manusia maupun iblis. Jika Whitefield dijadikan bahan tertawaan dalam komedi di pentas-pentas Inggris dengan cara yang paling kasar, dan jika dalam Perjanjiaan Baru, orang-orang Kristen dilempari batu dan menderita setiap penghinaan, maka bagaimana mungkin, dengan masih adanya dosa dan para pendoa yang tidak pernah berubah, bahwa kita para pengkhotbah tidak lagi membangkitkan murka neraka? Mengapa kita begitu biasa-biasa saja, dingin, dan begitu hampa?. Kita dapat mengalami huru hara tanpa kebangunan rohani. Tetapi dalam terang Alkitab dan Sejarah Gereja, di manakah kita mendapatkan kebangunan rohani tanpa huru hara? 
Kebangunan rohani tertunda karena kita tidak merasakan kebutuhan yang mendesak untuk berdoa. Seorang pengkhotbah terkenal memasuki sebuah konferensi beberapa waktu yang lalu dengan kata-kata ini, “Saya datang ke konferensi ini dengan beban doa yang berat di hati saya. Siapa yang mau berbagi beban ini dengan saya, harap mengangkat tangan; dan jangan seorangpun dari kita bersifat munafik.” Ada anggapan yang baik waktu itu. Tetapi kemudian, dalam minggu itu, ketika disampaikan undangan untuk berdoa semalam suntuk, pengkhotbah besar itu pergi tidur. Tidak munafik, bukan?! Integritas telah lenyap! Semua hanya kulitnya saja! Faktor tunggal terbesar yang menyebabkan tertundanya kebangunan rohani oleh Roh Kudus adalah hilangnya sakit bersalin jiwani. Kita menukar pelipatgandaan dengan propaganda. Betapa gilanya! Perjanjian Baru menambahkan sebuah catatan tambahan mengenai Elia ketika Yakobus 5 : 17 mengatakan “dia berdoa!” Kalau bukan karena itu , kita sudah merenggut kisah Perjanjian lama itu dan, menyadari dengan tidak disebutnya hal doa, kita menyatakan: “Elia bernubuat!” 
Kita belum sampai menguncurkan darah dalam hal berdoa; sama sekali tidak, “malah berkeringat dalam jiwa pun tidak,” seperti yang diungkapkan Luther. Kita berdoa dengan sikap “dijawab syukur tidak dijawab ya tidak apa-apa”: kita berdoa dengan sikap untung-untungan; kita mempersembahkan sesuatu yang kita dapatkan dengan cuma-cuma! Kita bahkan tidak mempunyai “kemauan yang kuat.” Sebaliknya kita plin-plan, kemauan kita tidak tetap, dan perasaan kita tidak menentu. 
Satu-satunya kuasa yang membuat Allah menyerah adalah kuasa doa. Kita akan menulis tentang kuasa-doa, tetapi tidak mau bertempur dalam doa. Sebuah julukan yang tepat-dan tidak dapat disangkal lagi—mengenai Gereja masa kini adalah “Kita tidak Berjuang!” Kita akan memamerkan karunia-karunia kita, yang alami maupun rohani; kita akan mengudarakan pandangan-pandangan kita, yang politis maupun rohani; kita akan mengkhotbahkan sebuah kotbah atau menulis sebuah buku untuk mengkoreksi seorang saudara dalam hal doktrin. Tetapi siapa yang akan menyerbu perbentengan neraka? Siapa yang akan menyangkal iblis? Siapa yang akan menyangkal diri dalam hal makanan yang enak, atau waktu senggang bersama teman-teman, atau tidur nyenyak, supaya neraka tahu bahwa dia bergumul, bahwa dia mempermalukan iblis, membebaskan tawanan-tawanan, mengurangi populasi neraka, dan menyelesaikan doanya dengan jawaban atas penderitaan jiwanya, yaitu sekelompok jiwa yang telah dicuci dengan darah? 
Akhirnya, kebangunan rohani tertunda karena kita mencuri kemuliaan Allah. Dengarlah ini dan merasa heranlah: Yesus berkata, “Aku tidak memerlukan hormat dari manusia.” dan, “Bagaimanakah kamu dapat percaya, kamu yang menerima hormat seorang dari yang lain dan yang tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang esa saja?” (Yohanes 5:41, 44). Lenyapkan penghiburan-penghiburan kedagingan dan rayuan-rayuan mimbar! Enyahkan sikap mengagung-agungkan “Program radio Saya,” “Gereja Saya,” Buku Saya!” Oh, betapa memuakkan pawai kedagingan kita di mimbar-mimbar; “Kami sungguh mendapatkan kehormatan, dan seterusnya.” Para pembicara (yang sesungguhnya ada disana hanya oleh kasih karunia) menerima semua ini, bukan hanya itu- bahkan mengharapkanya! Faktanya adalah bahwa setelah kita mendengarkan kebanyakan orang ini, kita tidak akan tahu bahwa mereka adalah orang-orang besar apabila tidak diumumkan demikian! KASIHAN TUHAN Dia hampir tidak mendapatkan apa-apa dari semua ini! Jadi mengapa Allah tidak menggenapi janji-Nya yang agung tetapi menakutkan itu tidak memuntahkan kita dari mulut-Nya? Kita telah gagal. Kita najis. Kita menyukai pujian manusia. Kita “mencari kepentingan diri sendiri.” Oh Tuhan, lepaskan kami dari hawa nafsu dan kebejatan ini! Berkati kami dengan meremukkan kami! Penghakiman haru dimulai dari kami para pengkhotbah! 

Di ambil dari buku : Mengapa kebangunan rohani tertunda Leonard Ravenhill

KUTIPAN DAN HIKMAT

Ketika kita memandang Tuhan dalam kemuliaan-Nya di dalam hadirat-Nya maka segala hal yang di dunia terasa memudar, hati kita menjadi takjub, tersungkur mengagumi-Nya dan oleh kasih karunia-Nya kita diliputi kasih-Nya yang luar biasa yang memuaskan segala dahaga hati kita.
– Faith Ruddy –
Kemurtadan adalah hasil dari sikap hati yang tidak peduli atau sikap hati yang tidak ingin mengenal pribadi Tuhan yang sempurna.
– Didit Irawan (ketua bidang Profetik Worship Center Ministry) – 
Bagian terpenting dalam kepemimpinan rohani adalah selalu mempelajari isi hati dan pikiran Tuhan sehingga kita bisa memimpin umat Tuhan bergerak tepat sesuai kehendak Tuhan. Tuhan mengingatkan saya akan bapa rohani saya, selalu mengajarkan, “Bapa-bapa rohani selalu belajar dan menyelami hati Tuhan. jadi jangan pernah berhenti untuk belajar.”
Jika pemimpin rohani berhenti mempelajari dan merenungkan isi hati dan pikiran Tuhan, maka rutinitas dan pertunjukkan agamawi akan menguasai bangsa ini. Tidak ada pertumbuhan rohani selain kekaguman terhadap manusia dan segala hal-hal dunia. Sebaliknya jika kita bergerak sesuai isi hati dan pikiran Tuhan, maka pertumbuhan rohani dan pemulihan bangsa akan terjadi.
Jadi mari kita semua baik para pemimpin rohani dan umat Kristen di Indonesia untuk selalu menyediakan waktu untuk berdiam diri dalam hadirat Tuhan dan menantikan Tuhan berbicara serta merenungkan firman siang dan malam.
– Didit Irawan (ketua bidang Profetik Worship Center Ministry) – 
Semakin kita mencari pengenalan Tuhan seharusnya membuat hati kita semakin takut akan Tuhan dan memperbesar kekaguman kita kepada Tuhan, sehingga tidak ada keinginan yang lain selain menyerahkan seluruh kehidupan kita kepada Tuhan.
kehidupan kita dalam pencarian akan Tuhan seharusnya tidak mengurangi kasih mula-mula namun membuat kita semakin merindukan Tuhan dan menyerahkan seluruh hidup kita kepada Tuhan.
– Didit Irawan (ketua bidang Profetik Worship Center Ministry) – 
Kedaulatan Tuhan dan tanggung jawab manusia tampaknya bertentangan. Jika Tuhan sudah menetapkan segala sesuatu, di mana letak tanggung jawab manusia? Charles Spurgeon ditanyai bagaimana ia memperdamaikan kedua hal ini, dan ia menjawab, “Saya tidak pernah berusaha memperdamaikan sahabat.” Agustinus berkata bahwa kita harus berdoa seolah-olah semuanya bergantung pada Tuhan dan bekerja seolah-olah semuanya bergantung pada kita. Keseimbangan alkitabiah ini mendatangkan berkat.
 
All that is necessary for the triumph of evil is that good men do nothing.
Segala yang diperlukan bagi kemenangan kejahatan adalah bahwa orang-orang yang baik tidak melakukan apa-apa. (Edmund Burke, Streams in the Desert)
Ketidaksabaran kita dalam menantikan penggenapan janji Tuhan akan membuat kita menggunakan cara kita sendiri dalam penggenapan janji Tuhan, dimana cara kita dalam mencapai tujuan atau janji Tuhan akan membuat kita tertekan dalam keputusasaan yang berujung pada kekecewaan dan depresi. Sebaliknya, kesabaran kita dalam menantikan penggenapan janji Tuhan akan membuat kita melangkah dengan cara Tuhan dan melihat berbagai mujizat dan penggenapan janji Tuhan.
– Didit Irawan (ketua bidang Profetik Worship Center Ministry) – 
 
Kita harus keluar dari rutinitas agamawi yang tidak mendatangkan pertumbuhan rohani dan kesibukan yang membuat kita kehilangan arah dan tujuan hidup kita. Tanda pemulihan di Indonesia harus ditandai dengan berkobarnya kasih mula-mula yang membawa orang-orang berbondong-bondong bertobat dan mencari kehendak Tuhan. Itulah awal pemulihan di Indonesia. 
– Didit Irawan (ketua bidang Profetik Worship Center Ministry) – 
Tuhan sangat peduli akan jiwa kita daripada harta kita
– Kumala Elisabeth (ketua divisi doa pertobatan jiwa-jiwa Worship Center Ministry) – 
Berbagai krisis, berbagai masalah dan berbagai bencana alam yang terjadi di Indonesia diijinkan Tuhan untuk menguji iman kita dan membawa kita semakin mendekat kepada Tuhan. Jika kita menyadari perkara ini maka kita akan menyediakan waktu untuk berdoa, merenungkan firman dan menerima pewahyuan dari Tuhan secara pribadi langkah-langkah yang harus kita lakukan hari demi hari.
– Didit Irawan (ketua bidang Profetik Worship Center Ministry) – 
MENJADI BIJAKSANA ATAU BODOH SECARA ROHANI ADALAH PILIHAN HATI KITA UNTUK MEMBUKA TELINGA ATAU MENUTUP TELINGA BAGI TUHAN
JADI MILIKILAH SIKAP HATI YANG SELALU BELAJAR DENGAN MENDALAMI MAKSUD DAN TUJUAN TUHAN DALAM KEHIDUPAN PRIBADI KITA DAN BANGSA KITA
– Didit Irawan (ketua bidang Profetik Worship Center Ministry) – 
“Saat kita mengambil keputusan untuk berkomitmen hidup dalam kebenaran, maka kita akan berjalan di dalam proses pemurnian dan pembentukan karakter Ilahi dalam kehidupan kita.”
– Didit Irawan (ketua bidang Profetik Worship Center Ministry) – 
Jangan berpikir apa yang tidak kau dapat setelah kau berdoa. Pikirkanlah berkat yang tak terhitung yang sudah kau terima tanpa kau minta.
Selalu bersyukur saudaraku…
Kebaikan Tuhan lebih daripada yang kita pikirkan bahkan jauh lebih banyak dari yang kita terima. 
– Peter Bambang (ketua Worship Center Ministry) – 

BERDOALAH SAMPAI SURABAYA DAN KOTA-KOTA DI INDONESIA DIPENUHI KEMULIAAN TUHAN
“6)Di atas tembok-tembokmu, hai Yerusalem, telah Kutempatkan pengintai-pengintai. Sepanjang hari dan sepanjang malam, mereka tidak akan pernah berdiam diri. Hai kamu yang harus mengingatkan TUHAN kepada Sion, janganlah kamu tinggal tenang
7)dan janganlah biarkan Dia tinggal tenang, sampai Ia menegakkan Yerusalem dan sampai Ia membuatnya menjadi kemasyhuran di bumi.
Yesaya 62:6-7

– Didit Irawan (ketua bidang Profetik Worship Center Ministry) –

KEBANGUNAN ROHANI PASTI TERJADI!! Mustahil terjadinya kebangunan rohani bukanlah fakta, itu hanya opini.
Sejarah menunjukkan kebangunan rohani pernah terjadi diberbagai belahan dunia baik di masa lalu, di masa kini dan akan terjadi di masa depan.

– Didit Irawan (ketua bidang Profetik Worship Center Ministry) – 

HIDUP BERKEMENANGAN DALAM TUHAN
(Dalam buku Rick Joyner yang berjudul “Hidup Berkemenangan Dalam Tuhan”)
Sekali makhluk hidup berhenti bertumbuh, maka proses kematiannya sedang berlangsung. Kita memulai kekekalan dengan kehidupan senantiasa bertumbuh
JIka kita bertumbuh “di dalam segala hal kea rah Dia (Tuhan)”, maka buah Roh akan menjadi sifat kita

– Rick Joyner (Revivalist modern) –

Sebelum aku punya anak, aku pernah berpikir, “Tuhan tidak akan melupakanku” tetapi ketika aku menjadi seorang ayah, aku tahu lebih banyak -Tuhan tidak dapat melupakanku-

– Martin Luther – 

Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah (Mazmur 42:2)
Rekan-rekan terkasih di dalam Tuhan:
Sudahkah ini menjadi kerinduan hati kita yang terbesar selama di dunia?
JIWA YANG MERINDUKAN TUHAN LEBIH DARI APAPUN JUGA
• Melebihi kerinduan akan berkat Tuhan
• Melebihi kerinduan memiliki segala harta kekayaan
• Melebihi kerinduan untuk menikmati kenyamanan hidup
Maukah mulai hari ini & seterusnya kita menetapkan hati menjadi bagian JIWA-JIWA YANG SELALU MERINDUKAN TUHAN LEBIH DARI SEGALANYA ???

– Kumala Elisabeth (ketua divisi doa pertobatan jiwa-jiwa Worship Center Ministry) – 

Jiwa yang terbiasa berhubungan dengan Yesus akan mereguk kemanisan dari-Nya, sama seperti baju-baju yang diletakkan dalam sebuah laci bersama suatu-parfum menyerap keharuman dari apa yang ada di sampingnya.

 – Alexander Maclaren –

TARGET IBLIS ADALAH BUKAN HANYA MEMBUAT ENGKAU MELUPAKAN FIRMAN TUHAN ATAU TIDAK PERCAYA AKAN KEBENARAN FIRMAN TUHAN, TETAPI JUGA TIDAK MENGENAL PRIBADI TUHAN DAN TIDAK MENGETAHUI PANGGILAN TUHAN DALAM HIDUP PRIBADI DAN KELUARGA.
SEBALIKNYA, TARGET TUHAN ADALAH MEMBUAT ENGKAU BELAJAR DAN MENGENAL PRIBADI-NYA, SEMAKIN MENGENAL PRIBADI-NYA YANG SEMPURNA, MAKA KEKAGUMAN AKAN PRIBADI-NYA YANG SEMPURNA AKAN MEMBUAT ENGKAU SEMAKIN INGIN MENDEKAT KEPADA TUHAN, MENGETAHUI PANGGILAN TUHAN DALAM HIDUP PRIBADI SERTA PERTUMBUHAN ROHANI YANG MEMBUAT KEHIDUPAN KITA MENJADI TELADAN BAGI BANYAK ORANG.
“Untuk selama-lamanya aku tidak melupakan titah-titah-Mu, sebab dengan itu Engkau menghidupkan aku.”
Maz 119:93
“Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku; dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu.”
Hos 4:6 

– Didit Irawan (ketua bidang Profetik Worship Center Ministry) –

HIDUP BERKEMENANGAN DALAM TUHAN
(Dalam cover buku Rick Joyner yang berjudul “Hidup Berkemenangan Dalam Tuhan”)

“Kekristenan sejati bukanlah melulu soal perbuatan, melainkan perubahan. Dari hidup yang gelap dan busuk menuju hidup yang kudus dan tak bercacat di dalam Kristus, suatu kehidupan yang berbuah. Ini berarti berbicara tentang pengejaran kemuliaan Tuhan dan sebuah perubahan oleh kemuliaan Tuhan, sehingga setiap orang percaya dapat menjadi serupa dengan-Nya.” 
– Rick Joyner (Revivalist modern) –

 Anda harus berpikir mengenai diri Anda sendiri bahwa keberadaan Anda di dunia ini hanyalah untuk melakukan kehendak Tuhan. Berpikir bahwa Anda adalah milik Anda sendiri adalah konyol seperti berpikir bahwa Anda tercipta dengan sendirinya. Sebuah prinsip pertama yang jelas, bahwa Anda sepenuhnya milik Tuhan.

– William Law –
Sebuah kebangunan rohani dapat diharapkan terjadi kapan saja orang-orang Kristen diketahui bersedia melakukan pengorbanan yang perlu untuk melanjutkannya. Mereka harus bersedia mengorbankan perasaan, urusan, dan waktu mereka untuk membantu memajukan pekerjaan ini.
– Charles G. Finney (seorang pakar kebangunan rohani abad modern) –
Di masa-masa yang gelap, setiap hamba Tuhan yang tidak memiliki hati yang rela pada akhirnya akan murtad karena mereka tidak akan tahan menghadapi segala penderitaan dalam mengikut Tuhan. Namun mereka yang memilih untuk mengikut Tuhan dengan hati yang rela tidak hanya akan bertahan namun akan menjadi berkat. 
– Ratih Angraheny (ketua divisi doa syafaat 24 jam Worship Center Ministry) –
Sinar-sinar yg paling cemerlang adalah mereka yang menolak untuk menyerah di malam-malam tergelap sekalipun. Api-api yang kecil mudah padam namun api yang kuat menggunakan angin pertentangan untuk menghembusi kobaran mereka menjadi semakin menyala.
– Peter Bambang (ketua Worship Center Ministry) – 

Hati manusia itu benar ketika ia mau melakukan kehendak Tuhan.

– Thomas Aquinas –
Jika kita tidak bertumbuh dalam iman dan damai sejahtera Tuhan, kita akan bertumbuh dalam ketakutan dan kekuatiran yang puncaknya menyebabkan kegagalan di hati manusia.
– Rick Joyner (Revivalist modern) –
Kita dapat menyia-nyiakan ujian hidup yang baik dengan berfokus pd rasa takut dan meradang daripada memandang kepada Yesus.
Tekanan kehidupan membuat kita mengajukan pertanyaan2 penting mengenai tujuan hidup kita dan kondisi hubungan kita dengan Tuhan.
– Mike Bickle –

“Peperangan kita bukan melawan orang, melainkan melawan apa saja yang membuat orang terikat”

– Rick Joyner (Revivalist modern) –

Jika kita sungguh-sungguh percaya bahwa kita akan hidup selamanya di surga, mengapa banyak org Kristen mengumpulkan harta seolah-olah mereka akan hidup selama-lamanya di dunia?

– Peter Bambang (ketua Worship Center Ministry) –
Indonesia sedang meluncur ke dalam masa-masa kegelapan yg semakin pekat dan Tuhan akan membuat perbedaan yg nyata antara kehidupan org-org yg hatinya sungguh-sungguh melekat kpd Dia dengan mereka yg mengikut dia hanya dari kejauhan. Mereka yg hatinya melekat kpd Tuhan akan berdiri teguh menyinarkan terang kemuliaan-Nya sedangkan org-org yg tdk sungguh-sungguh mengikut Dia akan ikut tergerus arus kegelapan ini dan tenggelam dalam keputusasaan karena kehilangan pengharapan yg sejati. Tentukan dan pastikan posisi Saudara hari ini!
– Sharon Ruswandi (ketua divisi perintisan Worship Center Ministry) –

Tidak ada kesukaan dan kebahagiaan sejati di luar persekutuan pribadi dengan Dia.

– Sharon Ruswandi (ketua divisi perintisan Worship Center Ministry) –
  

“Gereja mula-mula menikah dengan kemiskinan, penjara-penjara dan penganiayaan-penganiayaan….
Hari ini, gereja menikah dengan kemakmuran, kepribadian yang dikagumi, dan popularitas….”

– Leonard Ravenhill (tokoh kebangunan rohani modern) –
  

ZAMAN PENIPUAN
Kita sedang hidup dalam zaman penipuan paling buruk sepanjang sejarah. Iblis adalah penipu ulung, ia menyamar sebagai malaikat terang. Ia paling ahli dalam meniru. Dewasa ini kita melihat banyak pekerjaan Iblis dihubungkan dengan Allah.
Saya lebih kuatir terhadap kebangunan rohani palsu dari pada tidak ada kebangunan rohani. Kebangunan rohani tiruan (dari Iblis) berisi Injil palsu, penginjil palsu, petobat palsu, dan sukacita palsu. Tetapi semuanya ini kelihatan begitu tulen, asli, sejati, sehingga sekiranya mungkin, akan menyesatkan orang-orang pilihan juga.
Celakanya, banyak pemimpin gereja yang mendukung. Sedangkan orang-orang Kristen lainnya takut menentang semua kepalsuan ini karena mereka kuatir jangan-jangan mereka melawan Allah!

– Dikutip dari tulisan: Vance Havner (1901-1986) seorang tokoh kebangunan rohani modern –

“Mengapa kita berharap diperlakukan lebih baik daripada Yesus diperlakukan di dunia ini?”

– Leonard Ravenhill (modern revivalist) –
Hanya satu kehidupan, yang akan segera berakhir. Hanya apa yang dikerjakan untuk Kristus yang akan bertahan.  
– John Piper –
Banyak orang menolak proses Tuhan dalam hidup mereka. Tetapi mereka lupa bahwa di dunia ini tidak ada sesuatu yang bernilai tinggi dibentuk atau dijadikan tanpa melalui sebuah proses.
– Sharon Ruswandi (ketua divisi perintisan Worship Center Ministry) – 
Setiap hari kita diperhadapkan dengan banyak pilihan dan keputusan dengan masing-masing konsekuensinya. Tetapi SATU-SATUNYA pilihan dan keputusan yang tidak akan pernah kita sesali pada akhirnya nanti adalah keputusan untuk MENYERAHKAN HIDUP KITA SELURUHNYA UNTUK MENGIKUT DIA DAN MELAKUKAN KEHENDAK-NYA.
 – Sharon Ruswandi (ketua divisi perintisan Worship Center Ministry) –
Matius 11:25 (ITB)
Pada waktu itu berkatalah (menjawablah/answered) Yesus: “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil”
Adalah merupakan percakapan satu arah ketika ayat tersebut mengatakan “Pada saat itu Yesus menjawab” (KJV: At that time Jesus answered). JIka Anda melihat konteks ayat tsb Anda tidak akan menemukan ada satu orang yang sedang menanyai Dia, atau Dia sedang bercakap-cakap dengan satu orang pun.
Apabila seseorang menjawab, ia menjawab seseorang yang sedang berbicara dengan dia. Jadi, siapa yang sedang berbicara dengan Kristus? Bapa-Nya.
Meskipun tidak ada catatan mengenai hal itu namun ini seharusnya memberitahukan kepada kita bahwa Yesus memiliki persekutuan yang tetap dengan Bapa-Nya, dimana Tuhan berbicara di hati-Nya sedemikian sering, secara terus menerus, sehingga tidak cukup untuk semuanya dicatat dalam Alkitab.
Adalah merupakan kebiasaan dan gaya hidup Yesus untuk berbicara kepada Bapa. Dan sebagaimana Yesus selama di dunia ini, demikian pula semestinya kita. Seperti Dia, kiranya kita memiliki hubungan pribadi yang tersembunyi dengan Bapa, sehingga kita boleh seringkali menjawab Dia, dan meskipun dunia tidak melihat dengan siapa kita berbicara, kiranya kita menanggapi suara rahasia yang tidak terdengar oleh telinga yang lain, dimana telinga kita, dibuka oleh kuasa Roh Kudus, mengenali suara itu dan bersukacita karenanya….
Betapa suatu hak istimewa untuk beroleh persekutuan yang intim antara roh kita dengan Bapa! Inilah suatu rahasia yang tersembunyi dari dunia, sukacita yang bahkan sahabat terdekat kita tidak mampu memberikannya. Jika kita merindukan bisikan kasih Tuhan, telinga kita harus disucikan dan dilayakkan untuk mendengar suara-Nya. Saat ini, kiranya hati kita ada dalam kondisi sedemikian, yaitu pada saat Tuhan berbicara kepada kita, seperti Yesus, kiranya kita siap untuk menjawab Dia.
– Charles Spurgeon (Revivalist modern), dari Morning and Evening –
Mereka yang berjalan dalam panggilan Tuhan tidak perlu takut apa pun karena seluruh kekuatan surgawi tertuju bagi mereka.
Hidup yang paling aman sesungguhnya bukan karena banyaknya kekayaan dan bergelimangnya harta benda, jabatan dan kekuasaan, relasi dengan orang-orang yg penting dan berkuasa, para pemimpin duniawi, besarnya toko atau perusahaan, lancarnya bisnis atau pekerjaan kita, dsb. Hidup yg paling aman adalah hidup di dalam panggilan dan rencana Allah karena kuasa dari tempat maha tinggi dan yg menopang seluruh alam semesta inilah yg menyertai, menjaga, menolong dan membuat kita berhasil. Jika Tuhan di pihak kita siapa lawan kita? (Rm. 8:31).
Pertanyaan penting untuk direnungkan bersama adalah apakah kita sudah mengetahui dan hidup dalam panggilan dan tujuan hidup yg Tuhan sudah tetapkan bagi hidup kita? apakah kita sdh mengetahui untuk apakah kita ada dan hidup di dunia ini? untuk apakah Tuhan menciptakan kita?
– Sharon Ruswandi (ketua divisi perintisan Worship Center Ministry) –
Memulai sesuatu mungkin adalah hal yang tersulit dan terberat tetapi tidak mungkin ada perubahan tanpa ada orang-orang yang mau memulainya.
– Sharon Ruswandi (ketua divisi perintisan Worship Center Ministry) –
Hati manusia lebih mudah untuk melekat kepada uang daripada kepada Tuhan. Oleh sebab itu kita perlu menjaga dan mengawasi hati kita setiap hari. 
– Sharon Ruswandi (ketua divisi perintisan Worship Center Ministry) –
“Saya tidak digerakkan oleh apa yang saya lihat atau saya dengar; saya digerakkan oleh apa yang saya percayai.”
– Smith Wigglesworth –
Jangan berpikir apa yang tidak kau dapat setelah kau berdoa. Pikirkanlah berkat yang tak terhitung yang sudah kau terima tanpa kau minta.
Selalu bersyukur saudaraku…
Kebaikan Tuhan lebih daripada yang kita pikirkan bahkan jauh lebih banyak dari yang kita terima. 
– Peter Bambang (ketua Worship Center Ministry) –
Otoritas rohani tidak diberikan begitu saja supaya kita semakin dihormati oleh banyak orang tetapi supaya kita dapat melawan dengan efektif kuasa-kuasa yang menghancurkan banyak orang.
– Rick Joyner (Revivalist modern) –
Ketika gairah akan Allah lebih rendah daripada gairah akan hal-hal lain, maka penyembahan berhala sedang berlangsung.
– Anonim –
Kehidupan Kristen sejati adalah petualangan terbesar yang dapat kita alami di bumi, namun itu juga merupakan petualangan paling sulit. Ini adalah pencarian yang penuh kemuliaan, namun bukan bagi mereka yang lemah hati. Ini adalah bagi mereka yang mempunyai keberanian yang terbesar dari semua – yaitu yang memiliki iman sejati.
– Rick Joyner (Revivalist modern) –
Jika kita tidak bertumbuh dalam iman dan damai sejahtera Tuhan, kita akan bertumbuh dalam ketakutan dan kekuatiran yang puncaknya menyebabkan kegagalan di hati manusia.
– Rick Joyner (Revivalist modern) –
“Apakah berkhotbah dengan hati yang berkobar-kobar sudah merupakan seni yang hilang? Gereja-gereja kita dingin di dunia yang dingin ini karena….pengkhotbahnya dingin. Sebab itu, “Tuhan, kirimlah Api itu!”
– Leonard Ravenhill (modern revivalist) –
“Jika kita telah mengecap kekayaan sejati dari Kerajaan Surga dan merangkul erat bermacam kekayaan yang sebenarnya dari Tuhan, MEMIILIKI UANG YANG BANYAK ATAU SEDIKIT, BUKAN MERUPAKAN SESUATU YANG PENTING BAGI KITA” 
– Rick Joyner (Revivalist modern) –
Tuhan menciptakan Anda! Anda dibentuk sama seperti rupa-Nya! Anda diciptakan dalam gambar dan keserupaan dengan sang Pencipta.
Tuhan memiliki tujuan dalam menciptakan Anda. Tujuan utama-Nya adalah supaya Anda dapat memiliki persekutuan atau hubungan pribadi dengan Dia.
Jika manusia tidak memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan, ia tersesat, kebingungan dan mengembara. Dan karena ia tidak menemukan tempat yang tepat baginya, ia selalu akan merasa tidak nyaman dengan apapun. Ada ribuan orang yang mengakui bahwa mereka tidak bahagia. Jaminan keuangan, rekreasi, hiburan dan kesenangan bahkan komunitas yang baik sekalipun tidak dapat membawa kedamaian dan kebahagiaan yang mereka dambakan.
Sebabnya adalah manusia diciptakan dalam gambar Tuhan dan tidak akan pernah dapat menemukan ketenteraman, kebahagiaan, sukacita dan damai sampai dia kembali kepada Tuhan.
– Billy Graham (Revivalist modern) –

A : Aku tidak menyukai istriku lagi!
B : Pulang dan cintailah dia.

A : Anda tidak mengerti ttg aku, aku sudah tidak punya perasaan itu lagi.
B : Pulang dan cintailah dia.

A : Tetapi secara emosi aku berarti tidak jujur kalau aku memperlakukan istriku seperti itu, padahal aku tidak merasakannya.
B : Apakah menurutmu Ibumu mencintaimu?

A : Tentu saja (dengan mantap)
B : Kira-kira 1 minggu setelah ibumu pulang dari Rumah Sakit & membawamu pulang, dan kamu menangis menjerit-jerit di tengah malam karena popokmu basah dan dia terpaksa bangun walau tubuhnya masih sangat letih, berjalan di lantai yang dingin tanpa alas kaki untuk mengganti popokmu dan menyusuimu.
Apakah menurutmu dia sungguh-sungguh­­­ menikmati itu semua?

A : Tidak (menunduk)
B : Kalau begitu. Apakah Ibumu secara emosi juga tidak jujur?
Ukuran besarnya cinta bukan karena dia menikmati mengganti popok di tengah malam, melainkan karena ibumu RELA melakukan itu semua meski dia tidak begitu menyukain­ya.

Pernikahan tidak hanya didasari perasaan Cinta, lebih dari itu yaitu KOMITMEN.
Saat pertama seseorang menikahi istrinya pasti karena cinta, tetapi cinta yang menggebu-gebu akan padam seiring dengan berjalannya waktu.
Hanya Komitmen yang membuat Cinta menggebu-gebu menjadi Cinta yang matang dan dewasa.

– anonim –
Diperlukan iman dan keberanian terbesar untuk menjadi bagian dari kebangunan rohani sejati.
– Rick Joyner (Revivalist modern) –
Nubuatan merupakan warisan dari umat Allah sejak permulaannya, dan akan terus demikian hingga akhir zaman.  
-Rick Joyner (Revivalist modern) –

  

 

  

MISI DAN VISI


MISI WORSHIP CENTER INDONESIA
 “MenjadikanYesus Kristus Tuhan sebagai pusat penyembahan umat-Nya” (Wahyu 5:8-14)
“Melahirkan penyebah-penyembah sejati dalam roh dan kebenaran” (Yoh. 4: 23-24)
“Mengembalikan kemuliaan Tuhan atas kota-kota dan bangsa-bangsa.” (Maz. 24:1, Maz. 97; Maz.126)
VISI WORSHIP CENTER INDONESIA
“Tercapainya suatu Revival atau kebangunan rohani di kota- kota (kota Surabaya pada khususnya) dengan mengusahakan pemulihan penyembahan yang semata-mata berpusatkan Tuhan Yesus Kristus, membangun dukungan bagi persatuan gereja serta membangun suatu kerjasama serta jaringan yang kuat bersama berbagai denominasi gereja, dengan membangkitkan suatu generasi penyembah-penyembah sejati, prajurit-prajurit rohani dan hamba-hamba Tuhan secara berkelanjutan, yang semakin kuat dan diperlengkapi untuk menunaikan rencana Tuhan di akhir zaman, di dalam bidang pelayanaan bercirikan apostolik dan profetik yang mengalir bersama Allah dalam kegerakan-Nya. 
Sebagai usaha perwujudnyatakan visi di atas, maka suatu pusat pelayanan akan didirikan sebagai wadah kegiatan opersonal maupun pelatihan semua pelayanan yang terkait dengannya. pusat pelayanan itu disebut sebagai “Worship Center”

PROGRAM-PROGRAM PELAYANAN


Program yang sudah dilaksanakan antara lain :
  • Training kehidupan penyembah sejati (Mei 2006).
  • Training perlengkapan perang rohani (2008).
  • Training menjadi pria dan wanita sejati, suami dan istri yang sejati, menjadi orang tua yang   berkenan dihadapan Tuhan (training keluarga dalam Kristus) (2008).
  •  Pertemuan profetik mengenai sekolah Militer Rohani di masa Krisis (11 Mei 2009).
  • Training komunikasi (13 Mei 2009 – Agustus 2009).
  • Pertemuan profetik mengenai berakar kuat dalam Tuhan (22 Juni 2009).
  • Training manajemen waktu (4 Pebuari 2009).
  • Training karakter manusia (april 2009).
  • Pertemuan profetik mengenai perjuangan menarik kemuliaan Tuhan 22 Juli 2009).
  • Pertemuan pengajaran mengenai menjaga hati (9 Oktober 2009).
  • Debat mengenai kebangunan rohani untuk menguji dasar visi Worship Center yang memperjuangkan kebanguan  rohani (Oktober 2009 – Desember 2009).
  • Pertemuan pengajaran mengenai mencari wajah Tuhan(14 Oktober 2009).
  • Pertemuan profetik mengenai mendengar dan memperhatikan firman Tuhan (13 September 2009).
  • Pertemuan pelajaran bahasa Inggris untuk mudah mempelajari artikel rohani dalam bahasa Inggris sebagai dasar-dasar dalam pelayanan (September 2009 – Desember 2009).
  • Pertemuan pengajaran mengenai manfaat mendalami perkara-perkara rohani (11 November 2009).
  • Pertemuan pengajaran mengenai mengatasi penghalang-penghalang pertumbuhan rohani (11 Desember 2009).
  • Pertemuan profetik mengenai kerinduan hati memberikan persembahan yang terbaik (16 Desember 2009).
  • Pertemuan profetik mengenai menghadapi kegoncangan atas Indonesia (31 Desember 2009).
  • Penyusunan buku pedoman pelayanan setiap ketua divisi dan ketua bidang (Oktober 2008 – Desember 2011).
  • Latihan kepemimpinan para ketua divisi dalam pelayanan (juli 2009 – Desember 2010).
  • Pertemuan profetik mengenai membuat tanah lapang bagi Tuhan untuk menegakkan pemerintahan surgawi atas muka bumi (10 Pebuari 2010).
  • Pertemuan pengajaran mengenai sikap yang benar terhadap proses Tuhan (19 Maret 2010).
  • Pertemuan pengajaran mengenai menang atas pikiran-pikiran negatif atau memiliki pikiran yang serupa dengan pikiran Tuhan (12 Mei 2010).
  •  Pertemuan pengajaran mengenai harga mengikut Yesus (12 Juli 2010).
  • Pertemuan profetik mengenai kemuliaan Tuhan atas Indonesia (23 Agustus 2010).
  • Lokakarya karunia-karunia rohani  (19 Juli 2010 – 6 September 2010).
  • Seminar doa yang mengubah kota Surabaya (21 Oktober 2010).
  • Persekutuan doa profetik yang membahas menjadi jemaat yang apostolik dan profetik (2 September 2011).
  • Pemuridan pengurus dan fulltimer (mulai tahun 2011).
  • Doa syafaat untuk Pemulihan di Indonesia (14 Maret 2011, 6, 13 juni 2012).
  • Presentasi visi pelayanan ketua bidang dan ketua divisi (April 2011).
  • Seminar keluarga yang berkemenangan dalam Kristus (13 Juni 2011).
  • Training mengenali dan mengalahkan roh agamawi (Juli 2011).
  • Ujian training mengenali dan mengalahkan roh agamawi (Juli 2011).
  • Presentasi program pelayanan setiap ketua bidang dan ketua divisi (12 Juli 2011).
  • Seminar Kegerakan Doa – RumahKu adalah Rumah Doa (19 Agustus 2011).
  • Seminar doa (19 Agustus 2011).
  • Seminar Perluasan Gereja (14 Oktober 2011).
  • Seminar Kepemimpinan Dalam Tim Impian (28 Oktober 2011).
  • Seminar Pertumbuhan Gereja yang Sehat (17 November 2011).
  • Pelajaran pengajaran mengenai mengatasi penghalang-penghalang pertumbuhan rohani (11 Desember 2009).
  • Pelajaran dan diskusi kepemimpinan (9 November 2011 – 22 Desember 2011).
  • Seminar berakar kuat dalam pengenalan akan Tuhan (23 Desember 2011).
  • Pujian dan penyembahan profetik (11-12 Januari 2012).
  • Seminar biografi singkat tokoh-tokoh kebangunan rohani (17-19 Januari 2012 & 7-11 Pebuari 2012).
  • Seminar rencana Tuhan membangkitkan tokoh-tokoh kebangunan rohani (20 Januari 2012).
  • Kebaktian kebangunan rohani cinta untuk rumahMu menghanguskan aku (Yoh. 2:17) (21-25 Pebuari 2012).
  • Diskusi dan sharing Kristen sejati vs kristen palsu (14-16 Maret 2012).
  • Pendalaman alkitab dan diskusi iman, pengharapan dan kasih (17-20 April 2012 dan 14 -18 Mei 2012).
  • Kebaktian kebangunan rohani iman yang mendatangkan kuasa Tuhan (9 – 13 April 2012).
  • Seminar mendengar suara Tuhan (7-11 Mei 2012).
  •  Bimbingan mencari karunia-karunia rohani 4 & 29 Mei 2012).
  • Pesan profetik gelombang kebangunan rohani di Indonesia (21-22 Juni 2012).
  • Training takut akan Tuhan (Agustus 2012).
  • Pertemuan profetik mengenai visi Tuhan untuk memulihkan umatnya di muka bumi ( 26 Agustus 2012).
  • Training ketaatan (19 September 2012 – 18 Oktober 2012).
  • Pertemuan profetik mengenai mempersiapkan diri dalam kebangunan rohani yang besar di Indonesia (3 Oktober 2012).
  • Persekutuan doa profetik akhir tahun 2012 anggur baru dan kirbat anggur yang baru (31 Desember 2012).
  • Pelajaran rohani untuk melatih kepemimpinan, komunikasi, karunia-karunia rohani dan merintis pelayanan di kota Denpasar, Singaraja, dan lain-lain di gunung Bromo (Oktober 2006), di kota Jombang (2006), di kota Sidoarjo (2006), di kota Mojokerto (2006), di kota Blitar (2006), di kota Pasuruan (2006), di kota Ponorogo (2006), di kota Bangkalan (2006), di Borobudur – Jogja (2006), di kota Tuban (25 Pebuari 2007), daerah Cuban Rondo – Malang (2007), di kota Sumenep (2007) , di kota Malang (Januari 2007) , di kota Kediri (Pebuari 2007), di kota Kediri (31 Maret 2007), di kota Pacitan (April, Oktober 2007), di pulau Bali (16 – 21 Mei 2007), di kota Sumenep (Juni 2007), di kota Tulung Agung (Juli, November 2007), di kota Lumajang (Agustus 2007), di kota Jember (September 2007), di kota Nganjuk (Maret 2009), di kota Bojonegoro (Juni 2009), di kota Bondowoso (September dan Desember 2009), di museum mpu Tantular (2010), di pulau Sapudi (13 November 2011), daerah gunung Penanggungan (September 2010).
  • Persekutuan doa profetik dengan berbagai pengajaran dan pesan-pesan profetik.
  • Pendalaman alkitab mengenai penafsiran kidung agung (dilaksanakan mulai September 2012 – Desember 2013).
  • Pendalaman dan pembahasan khotbah tokoh-tokoh kebangunan rohani (4-9 Maret 2013).
  • Persekutuan doa profetik (seminggu sekali setiap bulan).
  • Pertemuan mempersiapkan anak-anak dalam rencana  Tuhan (dilaksanakan Februari 2012 – Desember 2013).
  • Pelajaran rohani di gunung Bromo (30 Juni 2013).  
  • Presentasi Kelompok (September 2013)
  • Pertemuan Doa anak (Januari – Juni 2014)

 


 

My Profil

 Worship Center Surabaya merupakan pelayanan Kristen interdenominasi (independen) yang ada di dalam lingkup pelayanan “Yayasan Pelayanan Kebangunan Rohani” yang didirikan pada tahun 2011 sebagai wadah pelayanan untuk mewujudkan visi yang diterima oleh Bp. Peter B, M.A. pada tahun 2000 silam.

                 Tuhan telah menaruh beban dan gambaran masa depan kepada kami, para pendiri dan pekerja-pekerja visi ini, akan terjadinya kebangunan rohani secara besar-besaran yang akan melawat seluruh Indonesia dimana salah satu percikan api kebangunan rohani tersebut muncul dari kota Surabaya tercinta.  Worship Center Surabaya bukan merupakan lembaga atau organisasi yang terdaftar sebagai gereja namun merupakan bagian tak terpisahkan dari Tubuh Kristus di Indonesia.  Menyadari bahwa panggilan kami bukan untuk menggembalakan sidang Tuhan melainkan bergerak di jalur-jalur pelayanan apostolik dan profetik maka kami mengusahakan sekuat tenaga sesuai dengan kasih karunia yang dianugerahkan kepada kami untuk mendukung, membangun, dan memperkuat persatuan gereja di setiap kota, sembari mempersiapkan murid-murid Kristus menjadi hamba-hamba, prajurit-prajurit dan penyembah-penyembah sejati.

            Kerinduan kami adalah supaya dari setiap kota di Indonesia muncul suatu penyembahan yang murni semata-mata berpusatkan Yesus Kristus sehingga Allah berkenan melawat kita, memulihkan kota-kota dan bangsa kita, sampai kita melihat kerinduan terbesar dari Allah kita yaitu supaya setiap jiwa dimenangkan sebagai tuaian besar sebelum kedatangan Kristus yang kedua kalinya.
Seterusnya, pelayanan kami akan diwujudkan dalam bentuk program-program untuk menggalang persatuan secara roh di antara jemaat Tuhan di kota-kota; mengadakan pertemuan, seminar dan konferensi berikut pelayanan-pelayanan strategis sesuai hati dan kehendak Tuhan dalam bidang-bidang kerasulan, kenabian, pengajaran, doa, penyembahan, karunia-karunia rohani, peperangan rohani, pelatihan-pelatihan prajurit-prajurit rohani, di dalam berbagai bidang terkait kebangunan rohani demi persiapan dan tercapainya suatu kondisi yang tepat untuk terjadinya suatu lawatan kebangunan rohani (revival) atau kebangkitan besar (great awakening) di kota-kota di seluruh Indonesia.