Arsip Bulanan: Juni 2014

PEMIMPIN ROHANI YANG KOMPROMI

Dan baiklah kita memindahkan tabut Allah kita ke tempat kita, sebab pada zaman Saul kita tidak mengindahkannya.” Maka seluruh jemaah itu berkata, bahwa mereka akan berbuat demikian, sebab usul itu dianggap baik oleh segenap bangsa itu. Lalu Daud mengumpulkan semua orang Israel dari sungai Sikhor di Mesir sampai ke jalan yang menuju Hamat, untuk menjemput tabut Allah dari Kiryat-Yearim. Lalu Daud dan segenap orang Israel berangkat ke Baala, ke Kiryat-Yearim, yang termasuk wilayah Yehuda, untuk mengangkut dari sana tabut Allah, yang disebut dengan nama TUHAN yang bertakhta di atas kerubim. Mereka menaikkan tabut Allah itu ke dalam kereta yang baru dari rumah Abinadab, sedang Uza dan Ahyo mengantarkan kereta itu. Daud dan seluruh orang Israel menari-nari di hadapan Allah dengan sekuat tenaga, diiringi nyanyian, kecapi, gambus, rebana, ceracap dan nafiri. Ketika mereka sampai ke tempat pengirikan Kidon, maka Uza mengulurkan tangannya memegang tabut itu, karena lembu-lembu itu tergelincir. Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Uza, lalu Ia membunuh dia oleh karena Uza telah mengulurkan tangannya kepada tabut itu; ia mati di sana di hadapan Allah.
(1 Tawarikh 13: 3-10)


Daud memiliki kerinduan untuk memindahkan tabut Allah. Sesuatu yang baik dan didukung semua rakyat, termasuk suku Lewi. Sayangnya orang Lewi tidak bertindak sebagaimana fungsinya sebagai pemimpin rohani sehingga terjadi tragedi. Terjadi penyimpangan dalam tata cara memindahkan dan mengangkut tabut Allah (menaikkan tabut Allah itu ke dalam kereta yang baru) dan berakhir matinya Uza karena murka Allah yang bangkit. Sekalipun Daud dan seluruh orang Israel telah menari-nari di hadapan Allah dengan sekuat tenaga, diiringi nyanyian, kecapi, gambus, rebana, ceracap dan nafiri.

Dari kisah tersebut kita belajar bahwa Orang Lewi sebagai pemimpin rohani yang kompromi dengan Daud dalam memperluas kerajaan Allah. Seharusnya pemimpin rohani TEGAS menegakkan prinsip-prinsip firman Tuhan dalam memperluas kerajaan kerajaan Allah tanpa kompromi dan bukannya takut, dipengaruhi dan dikendalikan penguasa. Lebih fatal jika sikap pemimpin rohani yang aji mumpung yang menganggap kesempatan besar dan dapat mendapatkan keuntungan berafiliasi dengan penguasa (mendapat dukungan besar dana, dukungan dan janji-janji akan mendapat posisi yang terhormat dalam pemerintahan). Ketika pemimpin rohani lebih takut kepada manusia daripada kepada Allah dan lebih berharap dan bersandar pada pengusa. Maka Allah akan murka dan menghinakan semua persembahan dari seluruh jemaat (pemimpin rohani, penguasa serta umat). Bukannya mendapat berkat Tuhan malah mendapat kutuk/ tulah/ hukuman dari Tuhan. Jika terhadap penguasa sebaik Daud yang tulus saja Allah tidak kompromi untuk menghukum apalagi terhadap penguasa/ pengusaha yang tidak jelas maksud dan tujuannya dalam mendukung pekerjaan Allah.

Sejarah gereja membuktikan bahwa kompromi dengan penguasa/ pengusaha akan mendapat keuntungan gedung gereja akan dibangun dimana-mana, aktifitas gereja tidak dihalangi malah dapat dukungan dari pemerintah tetapi kemuliaan Allah tidak ada disana (kematian dan masa kegelapan rohani bagi gereja). Jika utamakan (dikejar) kebangunan rohani akan diteruskan oleh Tuhan kebangunan jasmani ( Mat 6:33). Tetapi jika yang diutamakan (dikejar) kebangunan jasmani akan berakhir kematian rohani (1 Timotius 6:10). 
Apakah yang diinginkan para pemimpin rohani di Indonesia? 
Apakah kebangunan rohani atau kebangunan jasmani? 

Bangkitlah pemimpin rohani yang RADIKAL di Indonesia. Amin.

(Oleh: Faith Ruddy)

HATI SEORANG PEMIMPIN ROHANI SEJATI

Jadi TUHAN mendatangkan penyakit sampar kepada orang Israel, maka tewaslah dari orang Israel tujuh puluh ribu orang. Pula Allah mengutus malaikat ke Yerusalem untuk memusnahkannya, dan ketika hendak dimusnahkannya, maka TUHAN melihatnya, lalu menyesallah Ia karena malapetaka yang hendak didatangkan-Nya itu, lalu berfirmanlah Ia kepada malaikat pemusnah itu: “Cukup! Turunkanlah sekarang tanganmu itu!” Pada waktu itu malaikat TUHAN itu sedang berdiri dekat tempat pengirikan Ornan, orang Yebus. Ketika Daud mengangkat mukanya, maka dilihatnyalah malaikat TUHAN berdiri di antara bumi dan langit, dengan di tangannya pedang terhunus yang diacungkan ke atas Yerusalem. Lalu dengan berpakaian kain kabung sujudlah Daud dan para tua-tua. Dan berkatalah Daud kepada Allah: “Bukankah aku ini yang menyuruh menghitung rakyat dan aku sendirilah yang telah berdosa dan yang melakukan kejahatan, tetapi domba-domba ini, apakah yang dilakukan mereka? Ya TUHAN, Allahku, biarlah kiranya tangan-Mu menimpa aku dan kaum keluargaku, tetapi janganlah tulah menimpa umat-Mu.”
(1 Tawarikh 21: 14-17)


Tuhan menghukum Daud dengan mendatangkan penyakit sampar kepada orang Israel, maka tewaslah dari orang Israel tujuh puluh ribu orang. Bahkan Tuhan hendak memusnakan Yerusalem. Daud menyadari bahwa ini dosanya seharusnya dia yang pantas menerima penghukuman dari Tuhan dan bukannya rakyat. Daud bersama para tua-tua merendahkan diri berpakaian kain kabung bersujud di hadapan Tuhan mengakui dosanya dan meminta pengampunan dan pemulihan bagi keselamatan rakyatnya (dombanya) serta jika Tuhan hendak menghukum biarlah dia dan kaum keluarganya saja yang menanggung hukuman, jangan umat Tuhan.

Daud memiliki hati seorang pemimpin rohani sejati. Jemaat (domba) yang Tuhan percayakan sangat berharga bagi seorang pemimpin rohani sejati. Dia akan lakukan apapun untuk melindungi, menyelamatkan dan sejahterakan jemaatnya sebab itulah panggilan hidup seorang pemimpin rohani sejati. Pemimpin rohani sejati bukan seorang yang sempurna tetapi berkomitmen untuk merindukan dan mengejar kesempurnaan. Ketika dia berdosa segera bertobat dan merendahkan diri di hadapan Tuhan serta bertanggung jawab atas kesalahannya termasuk memperbaikinya. Sebab karena dosa seorang pemimpin rohani semua pengikutnya ikut mendapat tulah dari Tuhan.

Berapa banyak pemimpin rohani di Indonesia yang memiliki hati seperti Daud? Yang lebih memikirkan keselamatan jemaatnya daripada dirinya dan keluarganya? Yang rela membayar harga demi pemulihan atas bangsa Indonesia? Berapa banyak pemimpin rohani yang mau berkomitmen untuk merendahkan diri, berdoa dan bertobat untuk mengubah masa depan Indonesia? 

Bangkitlah pemimpin rohani sejati sebab saat ini Indonesia membutuhkanmu. Amin.

(Oleh: Faith Ruddy)

PEMIMPIN ROHANI YANG SUNGGUH-SUNGGUH BERDOA

Maka sekarang, ya TUHAN, Allahku, Engkaulah yang mengangkat hamba-Mu ini menjadi raja menggantikan Daud, ayahku, sekalipun aku masih sangat muda dan belum berpengalaman. Demikianlah hamba-Mu ini berada di tengah-tengah umat-Mu yang Kaupilih, suatu umat yang besar, yang tidak terhitung dan tidak terkira banyaknya. Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?” Lalu adalah baik di mata Tuhan bahwa Salomo meminta hal yang demikian. (1 Raja-Raja 3: 7-10)


Tuhan mengangkat Salomo menjadi raja atas Israel menggantikan Daud. Salomo menyadari dirinya masih sangat muda dan belum berpengalaman. Sedangkan tugasnnya sangat besar yaitu memimpin umat Allah yang sangat besar kepada pengenapan rencana Allah. Salomo berdoa minta hikmat (hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat). Dalam pandangan Tuhan adalah baik bahwa Salomo meminta hal yang demikian. Sebab ini menunjukkan bahwa Salomo rendah hati dan tahu diri bahwa dia membutuhkan nasehat dari hikmat Tuhan setiap saat.

Berapa banyak saat ini pemimpin rohani yang sungguh-sungguh berdoa seperti Salomo dalam menjalankan kepemimpinan di gereja maupun organisasi kristen? Salomo yang merupakan anak raja yang mendapatkan pendidikan terbaik dan dibimbing pribadi oleh raja Daud (yang disebut hamba yang dikenan Tuhan) masih membutuhkan nasehat dari hikmat Tuhan. Sangat mudah jika menjalankan kepemimpinan rohani sesuai kehendak dan rencana kita sendiri yaitu cukup mengunakan pengalaman dan pendidikan kita serta nasehat orang-orang sekitar kita. Tapi tidak demikian dengan menjalankan kepemimpinan rohani yang sesuai dengan kehendak dan rencana Tuhan. Mengerjakan visi Tuhan harus dengan hati dan pikiran Tuhan saja untuk bisa berhasil persis seperi yang Tuhan mau. Hanya pemimpin rohani yang rendah hati dan terbuka hatinya di hadapan Tuhan saja yang akan mendapat visi dari Tuhan dan strategi terus menerus sampai visi Tuhan tergenapi. Dan hanya pemimpin rohani yang rela membayar apapun harganya (memberikan yang terbaik) saja yang akan melihat visi Tuhan tersebut terjadi. Hanya pemimpin rohani yang tulus menyembah dan serius mencari wajah (perkenan) Tuhan yang akan ditemui Tuhan dalam doa-doanya akan mendapatkan penyingkapan-penyingkapan rahasia Allah. 

Bangkitlah dan bersatulah pemimpin rohani yang radikal. Amin.

(Oleh: Faith Ruddy)


TUJUAN TUHAN MEMBENTUK JARINGAN DI ANTARA PEMIMPIN ROHANI

Yang seorang menolong yang lain dan berkata kepada temannya: “Kuatkanlah hatimu!” Tukang besi menguatkan hati tukang emas, dan orang yang memipihkan logam dengan martil menguatkan hati orang yang menempa di atas landasan; ia berkata tentang patrian: “Itu baik,” lalu menguatkannya dengan paku-paku, sehingga tidak goyang. Tetapi engkau, hai Israel, hamba-Ku, hai Yakub, yang telah Kupilih, keturunan Abraham, yang Kukasihi; engkau yang telah Kuambil dari ujung-ujung bumi dan yang telah Kupanggil dari penjuru-penjurunya, Aku berkata kepadamu: “Engkau hamba-Ku, Aku telah memilih engkau dan tidak menolak engkau”; janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.
Yesaya 41: 6-10



Dari nats dia atas kita belajar bahwa:

Di dalam kegerakan pekerjaan Allah yang besar (lingkup nasional) adalah hal yang multak bagi para pekerja-pekerja-Nya untuk bersatu, sehati dan membentuk jaringan pelayanan bersama untuk mewujudkan visi Tuhan. Tujuan Tuhan membentuk jaringan di antara pemimpin rohani agar saling menolong, saling menguatkan hati, saling memotivasi, saling mendukung, saling belajar, saling mengingatkan dan untuk koordinasi pelayanan serta menempati posisi yang Tuhan telah tetapkan di setiap bidang dan fungsi sesuai panggilan dan karunia rohani masing-masing. Sehingga tujuan dari kegerakan Tuhan yang besar dapat tercapai dan tidak disimpangkan atau terhenti. Untuk dapat bertahan dan bertumbuh di dalam jaringan yang Tuhan bentuk diperlukan komitmen, kerendahan hati, kemurnian hati, saling percaya, saling berkorban, kerinduan besar untuk belajar, kerinduan besar untuk bertumbuh dan komunikasi intensif serta semangat yang besar untuk terus mencari Tuhan harus selalu dijaga dan dikobarkan terus menerus.

Setiap kita adalah hamba-hamba-Nya yang dipanggil dari seluruh penjuru Indonesia. Tuhan sendiri yang memilih kita sebagai hamba-Nya dengan keahlian khusus yang Tuhan investasikan dalam hidup setiap dari kita. Tidak suatu kebetulan atau kecelakaan kelahiran kita tetapi untuk mengenapi maksud dan rencana besar Tuhan atas Indonesia. Yaitu masuk dalam kegerakan perjuangan pemulihan rohani atas Indonesia yang puncaknya terjadinya kebangunan rohani atas seluruh Indonesia (kemerdekaan rohani atas seluruh Indonesia). Peranan pemimpin rohani adalah sebagai koordinator yang memberi teladan, mengerakkan, membimbing dan melatih hamba-hamba Allah untuk terlibat dalam kegerakan Allah yang besar ini.

Bagian Tuhan adalah menggenapi janji-Nya “Engkau hamba-Ku, Aku telah memilih engkau dan tidak menolak engkau”; janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.” Amin.

Oleh: Faith Ruddy)


MEMBUAT PERUBAHAN BESAR ATAS INDONESIA

Kita harus bergerak dengan agresif untuk bergerak sesuai kehendak Tuhan. Bergerak dengan agresif ini penting asalkan kita mengetahui arahan dan tujuan Tuhan. Sebab kebodohan rohani seperti rayap yang akan terus bergerak untuk menjerat kita dalam kemalasan dan kesombongan.

Sifat agresif dalam mengikuti kehendak Tuhan ini diperlukan untuk menetapkan dalam pola pikir kita akan keindahan mengikut Tuhan dan betapa mengerikan hidup dalam puas diri serta membuat kita terfokus dalam perjuangan untuk melawan arus dunia dan menyelesaikan panggilan Tuhan dalam kehidupan kita.
Sifat agresif ini akan muncul jika di dalam hati kita ada kasih Tuhan dan pikiran kita diterangi firman Tuhan yang membuat kita menyadari panggilan Tuhan dalam kehidupan kita dan kehendak Tuhan atas suatu bangsa atau kota.
Mana mungkin seorang prajurit yang mendengar bunyi-bunyian tanda peperangan dari komandannya namun tidak maju berperang?
Prajurit sejati akan maju berperang saat mendengar panggilan peperangan dari komandannya.
Demikian Tuhan memanggil para pemimpin rohani untuk bersatu hati dalam membangun jaringan, bersatu hati dalam merendahkan diri, bertobat dari segala gaya hidup dan pelayanan yang tidak berkenan di hati Tuhan, mencari kehendak Tuhan dan berdoa bagi pemulihan Indonesia.
Tuhan memanggil orang-orang Kristen untuk bersatu dalam doa dan menyampaikan pesan Tuhan kepada para pemimpin rohani.
jika kita merasa sudah mengerjakan perkara-perkara diatas menurut peran kita sebagai pemimpin rohani dan orang Kristen, maka LANGKAH SELANJUTNYA ADALAH KITA HARUS AGRESIF DALAM MENGEMBANGKAN KARUNIA-KARUNIA ROHANI DAN MENGERJAKAN PANGGILAN TUHAN DALAM KEHIDUPAN KITA
RESPON KITA TERHADAP PANGGILAN TUHAN MENENTUKAN NASIB BANGSA INDONESIA
Tuhan menyertai kita sekalian.

(Oleh: Bpk. Didit Irawan)

PEMIMPIN ROHANI YANG BUTA DAN BODOH TIDAK MENGETAHUI KEGERAKAN TUHAN

Ketika Gideon sampai ke sungai Yordan, menyeberanglah ia dan ketiga ratus orang yang bersama-sama dengan dia, meskipun masih lelah, namun mengejar juga. Dan berkatalah ia kepada orang-orang Sukot: “Tolong berikan beberapa roti untuk rakyat yang mengikuti aku ini, sebab mereka telah lelah, dan aku sedang mengejar Zebah dan Salmuna, raja-raja Midian.” Tetapi jawab para pemuka di Sukot itu: “Sudahkah Zebah dan Salmuna itu ada dalam tanganmu, sehingga kami harus memberikan roti kepada tentaramu?”
(Hakim-Hakim 8: 4-6)


Gideon sedang berjuang melakukan kehendak Tuhan untuk membebaskan bangsanya dari penindasan bangsa Median. Di dalam perjalanan pejuangannya dia membutuhkan dukungan sedikit suplai makanan bagi pasukannya yang hanya 300 orang dan yang sedang kelelahan. Tetapi apa sikap saudara-saudara sebangsanya yang sedang dibelanya? “Sudahkah Zebah dan Salmuna itu ada dalam tanganmu, sehingga kami harus memberikan roti kepada tentaramu?” Celakanya yang mengatakan adalah para pemuka kota dan tua-tua kota. Mereka hanya mau mendukung bila sudah berhasil dan secara tidak langsung mereka juga mengolok-olok perjuangan Gideon. Mereka bukannya mendukung malah melemahkan dan menjadi batu sandungan. Sungguh jahat perbuatan mereka dan tidak tau berterimakasih.

Dari hal tersebut kita bisa belajar bahwa seringkali pemimpin rohani yang buta dan bodoh tidak mengetahui kegerakan Tuhan. Biasanya malah mencemooh dan tidak mau memberikan dukungan sedikit pun bagi kegerakan rohani yang sedang diperjuangkan oleh saudara-saudaranya. Pikirannya picik, sombong, negatif, curiga dan malas. Mereka sudah puas dengan keadaannya yang tidak mencapai kondisi ideal yang Tuhan janjikan yaitu kemerdekaan rohani/ kebangunan rohani dalam lingkup bangsa (revival). Pikirannya egois sekali yaitu asal pelayannya sukses dan baik-baik saja (dalam pandangannya) di komunitasnya/ gerejanya, mereka tidak perduli dengan nasip masa depan pelayanan di seluruh negeri. Mereka buta dan tertipu bahwa bukankan kita semua saudara yang seharusnya saling mendukung kegerakan Allah yang membawa perbaikan secara rohani atas bangsa ini yang efeknya juga perbaikan kondisi jasmani atas bangsa Indonesia. Ketika pemulihan terjadi maka pemimpin buta, bodoh dan malas ini akan berurusan dengan Tuhan sendiri karena tidak mendukung, bahkan menghambat serta menyakiti kegerakan Tuhan serta hamba-hamba Tuhan yang sedang mengerjakannya. Tuhan sendiri yang akan mengadakan perhitungan dan membela hamba-hamba-Nya yang telah mereka permalukan.

Doakan Bangkitnya dan Bersatunya para pemimpin rohani yang RADIKAL. Amin. 

(oleh: Faith Ruddy)

Bangkit dan Bersatunya 200 Pemimpin Rohani di Indonesia

Shalom.
Mengingat begitu penting bangkit dan bersatunya 200 pemimpin rohani di Indonesia yang mau berkomitmen untuk merendahkan diri, berdoa dan bertobat untuk mengubah masa depan Indonesia.
 

Tuhan menyatakan keadaan Indonesia dalam bentuk suara yang terdengar di telinga dengan jelas dan penglihatan apa yang akan terjadi setelah PILPRES 2014 jika tidak ada 200 pemimpin rohani yang mau membayar harga. Keadaan Indonesia akan menjadi suram.

Syarat utama bagi para pemimpin rohani yang mau berkomitmen dan bergabung dalam gerakan rohani ini adalah bersedia merendahkan diri untuk bertobat, mencari kehendak Tuhan, berdoa bagi pemulihan Indonesia dan bekerja sama dengan kami untuk mengikuti setiap strategi yang Tuhan sampaikan.


Kriteria 200 pemimpin rohani: pemimpin yang mempunyai pengaruh cukup luas, misal: pemimpin sekolah minggu, remaja, kaum muda, kaum ibu, kaum bapak, pemimpin persekutuan doa, pemimpin organisasi rohani kristen, pemimpin gereja atau gembala, wakil gembala, pemimpin divisi, penatua, majelis, pembina dan yang setingkat lainnya. 


Maka kami dari Worship Center Ministries Surabaya, Meminta demi kasih Kristus agar rekan-rekan PEMIMPIN Rohani di Indonesia segera BERGABUNG dan Komitmen  dalam  Gerakan rohani ini bersama kami beserta rekan-rekan Pemimpin rohani dari berbagai denominasi
yang telah bergabung.

Kami memerlukan data rekan-rekan Pemimpin Rohani : Nama, nama gereja atau pelayanan, jabatan, alamat , akun FB, Pin BB (kalau ada), email, no. HP. Pendaftaran Komitmen bergabung langsung kepada kontak kami :

Peter
FB : Peter Bambang Kustiono
PIN BB: 7D337F89 atas nama Peter B.
Telp: 081330586433

Didit
FB : Didit Irawan (Worship Center Indonesia)


NB: Jika invite PIN BB kami belum/ gagal diterima mohon invite ulang sampai kami terima (pasti kami terima). Terima kasih Tuhan memberkati.

TUJUAN MENGUMPULKAN 200 PEMIMPIN ROHANI

1Tawarikh 12:32
“Dari bani Isakhar orang-orang yang mempunyai pengertian tentang saat-saat yang baik, sehingga mereka mengetahui apa yang harus diperbuat orang Israel: dua ratus orang kepala dengan segala saudara sesukunya yang di bawah perintah mereka.”

Sesungguhnya angka 200 pemimpin rohani dalam nubuatan bagi pemulihan di Indonesia merupakan jumlah minimal yang Tuhan berikan bagi Indonesia untuk membuat perubahan dalam kepemimpinan rohani dan pemerintahan di Indonesia. Krisis kepemimpinan dalam pemerintahan di Indonesia merupakan cermin dari krisis kepemimpinan di Indonesia. Jika kepemimpinan rohani di Indonesia sudah berkembang dengan baik, maka perubahan dari kepemimpinan rohani akan berdampak dalam kepemimpinan pemerintahan. Tuhan akan menunjukkan melalui media massa bahwa kepemimpinan rohani mempengaruhi kepemimpinan dalam pemerintahan. Krisis kepemimpinan rohani yang radikal dalam Kristus sesungguhnya berdampak buruk bagi Indonesia. Itu sebabnya Tuhan memanggil para pemimpin rohani yang radikal dalam Kristus yang mau membayar harga bagi pemulihan di Indonesia untuk bersama-sama untuk merendahkan diri, bertobat dari segala dosa, mencari kehendak Tuhan dan berdoa bagi pemulihan Indonesia.


Berkumpulnya 200 pemimpin rohani ini adalah untuk merapatkan barisan dan mempersiapkan orang-orang Kristen di Indonesia dalam menghadapi kegoncangan, tekanan teror dan mempersiapkan orang-orang Kristen di Indonesia dalam kegerakan Tuhan untuk mendatangkan pemulihan di Indonesia. Jadi 200 pemimpin rohani ini bukan hanya gerakan sebelum pemilu namun gerakan yang akan terus berlanjut sampai terjadi pemulihan di Indonesia.
TUJUAN 200 PEMIMPIN ROHANI (JUMLAH MINIMAL) ADALAH MEMBAWA ORANG-ORANG KRISTEN DI INDONESIA MENGETAHUI WAKTU TUHAN DAN MEMPERSIAPKAN ORANG-ORANG KRISTEN DALAM KEGERAKAN TUHAN DI INDONESIA. SAMPAI SELURUH ORANG-ORANG KRISTEN BERSATU SEBAGAI PRAJURIT TUHAN DAN MENYINARKAN KEMULIAAN TUHAN. 


Pada saat itu terjadi kita akan melihat bukan hanya orang yang mati kerohaninya dibangkitkan kembali, orang yang tertidur secara rohani dibangunkan, sehingga orang-orang Kristen di Indonesia akan tampil sebagai orang-orang yang melihat rencana Tuhan di Indonesia dan memiliki komitmen serta mental yang kuat dalam menghadapi penderitaan karena Kristus seperti prajurit rohani yang berperang dengan gagah berani demi Kristus. Tidak ada lagi ketakutan atau kekuatiran namun berani mengikuti kehendak Tuhan.

Pembakar utama dalam hati orang-orang Kristen pada masa itu adalah GAIRAH UNTUK MENGENAL TUHAN SEMAKIN BESAR. Tuhan menggambarkan bahwa sebelum pemulihan atas Indonesia itu terjadi, maka tanaman dudaim itu harus bertumbuh dan menghasilkan buah yang lebat. Demikian juga kehidupan orang-orang kristen di Indonesia akan bergairah untuk mengenal Tuhan. Inilah tanda awal dari tujuan berkumpulnya 200 pemimpin rohani yang mengubah krisis kepemimpinan di Indoneisa. Jadi para pemimpin rohani bukan hanya sekedar berkhotbah namun khotbah yang membangkitkan kasih mula-mula dalam hati orang-orang Kristen. Bukan sekedar melayani, namun mengobarkan gairah dalam hati orang-orang Kristen di Indonesia untuk mencari kehendak Tuhan dan melekat kepada Tuhan.

Jadi 200 pemimpin rohani di Indonesia mempersiapkan perubahan yang besar bagi Indonesia. bagi seluruh orang-orang Kristen di Indonesia hendaknya kita berdoa kiranya Tuhan membangkitkan lebih banyak lagi para pemimpin rohani yang radikal dalam Kristus dan bagi para pemimpin rohani marilah kita bersatu untuk mempersiapkan orang-orang Kristen di Indonesia untuk mengetahui waktu Tuhan dan mempersiapkan dalam kegerakan Tuhan.

Tuhan menyertai kita sekalian! 

(Oleh Bpk. Didit Irawan)

KEGONCANGAN TUHAN MENUNJUKKAN JATI DIRI KEKRISTENAN PALSU ATAU KEKRISTENAN ASLI

Ulangan 8:2
“Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak.”

Pada saat kegoncangan terjadi di Indonesia. tekanan dalam bidang ekonomi seperti harga-harga bahan pokok makanan naik, tekanan terhadap orang-orang Kristen seperti penutupan gereja, kekerasan fisik menekan orang-orang Kristen, kerusuhan terjadi dalam masyarakat, tokoh-tokoh politik saling menjatuhkan dll. Sesungguhnya pada saat kegoncangan itu terjadi baik dalam goncangan skala yang besar atau dalam skala goncangan yang kecil. Semuanya ditentukan oleh presiden yang memegang kendali kepemimpinan di Indonesia.


Kita berdoa supaya kegoncangan terjadi dalam skala yang lebih kecil (itu sebabnya kita perlu menyadari perkara ini, yaitu: Indonesia memiliki banyak pemimpin dalam politik namun tidak banyak pemimpin yang tulus dan berani mengambil resiko demi kepentingan dan kesejahteraan rakyat; Demikian juga, jumlah pemimpin rohani di Indonesia banyak, namun tidak banyak pemimpin rohani yang radikal seperti mengetahui kehendak dan rencana Tuhan dalam hidupnya dan pelayanannya serta membangkitkan jemaat yang semakin bergairah mencari kehendak Tuhan, bergerak tepat sesuai visi dari Tuhan dan membawa umat Tuhan mengetahui fungsi dalam tubuh Kristus).

Kegoncangan yang hendak Tuhan nyatakan atas Indonesia tidak memandang profesi kita. Tuhan akan menggoncang rata ke seluruh Indonesia. Berbagai peristiwa yang menggoncang di Indonesia ini ditujukan untuk membuka mata hati kita melihat kondisi hati kita yang sesungguhnya dan kebutuhan terbesar kita dalam mengikut Tuhan. Sesungguhnya Tuhan mengijinkan kegoncangan terjadi atas Indonesia untuk menunjukkan 3 perkara, yaitu:

1) Menunjukkan jati diri kita yang sebenarnya apakah kita orang Kristen sejati atau orang Kristen palsu.
2) Menunjukkan kita berjalan dalam pimpinan Tuhan atau pimpinan kehendak kita sendiri.
3) Menunjukkan iman kita berakar kuat dalam Tuhan atau tidak berakar kuat dalam Tuhan.

Kita aka melihat orang yang tidak memegang prinsip-prinsip firman Tuhan akan terjatuh dalam kemarahan, kecewa, putus asa, iri hati, takut atau kuatir. Sebaliknya orang yang memegang prinsip-prinsip firman Tuhan akan dipenuhi dengan hikmat, sukacita, damai sejahtera, iman dan kasih.

PADA SAAT KEGONCANGAN ITU TERJADI, TUHAN AKAN MENUNJUKKAN KEASLIAN HATI KITA. APAKAH HATI KITA MELEKAT KEPADA TUHAN atau HATI KITA MENJADI TAKUT, KUATIR, PUTUS ASA DAN MENCARI AMAN PADA MANUSIA ATAU UANG ATAU HARTA ATAU MENINGGALKAN IMAN KEYAKINAN KITA KEPADA TUHAN?

BAGIAN PENTING PADA MASA KEGONCANGAN ADALAH PASTIKAN BAHWA SAAT TUHAN MEMBUKA HATI DAN KEHIDUPAN ANDA, MAKA YANG KELUAR DARI HATI, PERKATAAN DAN PIKIRAN ANDA ADALAH PERKARA-PERKARA SORGAWI DAN BUKAN PERKARA-PERKARA DAGING. HENDAKNYA KITA MEMPERSIAPKAN DIRI DENGAN TETAP TEKUN MEMEGANG PRINSIP-PRINSIP FIRMAN TUHAN DAN BERJALAN DALAM KEHENDAK TUHAN DAN BERAKAR KUAT DALAM TUHAN.

Saya berdoa kiranya kita dipersiapkan untuk menghadapi masa kegoncangan di Indonesia. Tuhan menyertai kita sekalian. 

(Oleh Bpk. Didit Irawan)