Arsip Bulanan: April 2016

When The True Worshippers Face Problems

RENUNGAN MAZMUR 3
(Ditulis oleh Bp. Peter Bambang Kustiono)
 

                    Diburu oleh anak sendiri. Bagaimana rasanya? Pastilah sangat menyakitkan. Daud pernah mengalaminya. It’s a very big problem in his life! Tetapi menarik sekali untuk mengetahui bahwa di tengah-tengah problem yang begitu besar, penyembah sejati satu ini bertindak dengan luar biasa: MEMUJI TUHAN! (Di PB Paulus & Silas juga pernah lho melakukannya). Mungkin ini pulalah yang membuat Daud mendapat predikat sebagai “Orang yang berkenan di hati Allah”.

PEMANDANGAN YANG MENGGETARKAN
                    Mazmur ini dibuka dengan suatu gambaran akan masalah yang dihadapi Daud (ay. 23). Begitu banyak! Tidak ada pertolongan! Pernahkah engkau mengalami seperti itu? Semua manusia pasti sekali dalam hidup pernah mengalaminya. Di pandangan orang-orang yang melihat Daud, menurut logika : tidak ada jalan keluar. Dapat dikatakan posisi Daud sangat lemah. la telah habis. Daud melihat keadaan sekitarnya dan merasa tidak berdaya, tidak mampu menghadapi. Keadaan sekitar kita bisa sangat melemahkan iman. Sebagai contoh visi persatuan gereja dan penyembahan 24 jam begitu besar dan terlihat mustahiI, mungkinkah itu terwujud? Karena melihat pemandangan yang menggetarkan ini maka banyak orang menjadi putus asa dan menyerah.Menghadapi masalah yang sukar dan berat banyak orang mundur dan tidak berani menghadapinya. Mereka lari dari kenyataan. Tetapi Puji Tuhan, Daud tidak berhenti bernyanyi di situ saja . . .


PEMANDANGAN YANG MENGUATKAN
                 Daud kini mengalihkan pandangannya. la memandang Tuhan. lnilah sebenarnya di tunggu-tunggu oleh Tuhan. Mengapa? Sebab saat Daud memandang Allah, Ia akan bertemu dengan suatu Pribadi yang luar biasa, yang telah dikenalkannya sejak muda (Inilah pentingnya mengenal siapa Allah kita!). Daud melihat bahwa Allah adalah Perisai (ay.4a), kemuliaannya (ay.4b), Allah yang tidak pernah membiarkan kepala anak-anakNya tertunduk (ay.4c). Yah, Dialah Allah pasti menjawab doa (ay.5) dan menopang anak-anakNya (ay.6).
              Seperti sewaktu singa dan beruang dipukulnya mundur hingga GoIiatpun tersungkur, demikianlah TUHAN, la pasti memukul rahang semua musuhnya (ay. 8). Seperti yang sudah-sudah…. dari Tuhan akan datang pertolongan (ay. 9). Betapa luar biasa Allahku!
                    Saat sekelilingmu menggentarkan engkau, tidak ada yang lebih menguatkan selain memandang Allah kita yang perkasa. Masuk ke hadiratNya, pandang kemuliaanNya. Dalam hadiratNya segala sesuatu akan diubah: sikap kita, kondisi kita, dan tentu saja  hasil pergumulan kita (Yes.40:29-31). Di dalam Dia saja kita kuat. Sebab itu mereka berseru tidak ada yang menjawab. Tetapi kita, di dalam kesesakan kita berseru dan Ia pasti menjawab kita (Maz.18:7, 17-18).
PEMANDANGAN YANG BARU
                    Saat Daud memandang Tuhan, ada 2 hal yang berubah dalam  dirinya:
(a)    Ia yang semula gelisah menjadi tenang
Tanda yang jelas sekali jika seseorang merasa tenang adalah ia dapat tidur. Keadaan di luar tidak berubah tetapi karena Allah. Daud (dan kita juga) dapat “tidur di tengah badai”. Ribuan tahun kemudian peragaan ini sedemikian jelas saat Sang Anak Daud, Yesus Kristus, tidur dengan sangat nyaman di tengah badai yang membuat nelayan dan pelaut berpengalaman sekalipun Pontang-panting! Sungguh “Hanya dekat Allah saja aku tenang” (Maz. 62:1).
(b)    Ia yang semula tiada harapan, bangun dengan harapan dan kekuatan yang baru.
  Perlu diketahui, kemenangan dan keberhasilan hampir selalu tidak ditentukan oleh besar kecilnya masalah/tantangan maupun kemampuan kita. Keberhasilan ditentukan oleh sikap kita. Sikap yang positif kunci sukses, kata para pakar, tetapi dari mana kita mendapatkan nilai-nilai kepositifan yang terus menerus. Mampukah kita terus menerus bersikap positif sedangkan di sekitar kita semuanya negatif? Bagaimana Daud menjadi positif? Tuhanlah sumber kepositifan itu! Di dalam Dia selalu ada harapan yang baru. Di dalam Dia selalu ada jalan keluar. Dengan memandang Dia kita mendapatkan pemandangan yang baru: bahwa bersama-sama dengan Tuhan aku pasti dapat! Bersama-sama dengan Dia aku akan melakukan perbuatan-perbuatan yang gagah perkasa! Tuhan di pihakku, siapakah lawanku! Aku akan terbang tinggi mengatasi semuanya bersama Tuhan!
            Jadi masalah boleh tetap ada tetapi kekuatan dan kemampuan kita mengatasi masalah telah berubah setelah memandang Tuhan. Ia beserta dengan kita untuk melepaskan kita.
PEMANDANGAN YANG TEGUH AKAN KEMENANGAN
            Menarik sekali untuk mengetahui bahwa sekalipun Daud adalah seorang pejuang, pahlawan, prajurit utama, panglima perang, ahli strategi, kaya raya, dan seorang raja, tetapi andalah Daud adalah Tuhan. Kekuatan Daud berasal dari Tuhan saja. Memang haruslah diakui bahwa prestasi kita memang mutlak berasal dari Tuhan saja. Dialah yang telah melakukan semuanya melalui kita. Di atas kayu salib, Yesus membayar semua hutangmu dan hutangku. Ia telah melakukannya, kita harus meneguhkannya dalam hidup kita. Bagaimana caranya? Seperti Daud, kita memperkatakan kata-kata iman: Ya, Engkau telah memukul rahang semua musuhmu….Dari Tuhan (pasti) datang pertolongan…..BerkatMu atas umatMu….!

                Are you in trouble? Come to Jesus now. Look at Him! Have the Strength that never cease in His presence. Pandang lawanmu dan perkatakan kata-kata iman. Allah pasti tidak akan terlambat untuk menjawab dan menolong kita! Amin.

FIRST & ONLY CHOICE : Follow & Worship Jesus!

RENUNGAN MAZMUR 2
(Ditulis oleh Bp. Peter Bambang Kustiono)
 
Part I : “Raja dan pembesar bersiap-siap , bermufakat melawan TUHAN” (ay.1-3)
Sejak kejatuhan manusia, entah sudah berapa banyak usaha manusia – yang dicengkeram dan dikendalikan Setan – menentang  Tuhan dan orang-orang pilihanNya. Mulai melalui cara-cara halus seperti ideologi, paham, dan ajaran antiTuhan maupun agama-agama yang ada di dunia hingga cara-cara kasar, keras dan kejam seperti intimidasi, penganiayaan, dan pengrusakan. Manusia seakan tiada henti bermusuhan dengan kebenaran sejati di dalam Kristus Yesus. Bahkan ketahuilah, roh antiKristus itu tidak
hanya bagi orang-orang luar yang jauh berbeda dengan kita; mereka bahkan ada diantara keluarga dan orang-orang terdekat kita! Setiap roh yang menjauhkanmu dari Kristus, itulah roh kejahatan, ia melawan TUHAN dan Kristus yang diurapiNya! 1 Yoh. 2:18 dan 4:2-3 memberitahukan kita bahwa kita ada di pihak yang benar, di jalur Allah jika kita berpihak pada Kristus yang mulia. Bersukacitalah karena itu!

Part 2 : “TUHAN, yang bersemayam di sorga tertawa & mengolok-olok mereka” (ay.4-6)
          Mengapa Dia tertawa? Adakah yang lucu? Tentu saja menggeIikan. Adakah ciptaan yang mampu menang melawan penciptanya? Bukankah seluruh keberadaan, kelemahan dan kekuatannya ada pada tangan penciptanya? Usaha Iblis serta manusia-manusia yang bersekutu dengannya sia-sia adanya. Hanya jadi banyolan di surga. Nama Yesus berkali-kali dicaci, dilecehkan dan dihujat. GerejaNva berkali-kali dinista, dirusak dan diratakan. Tetapi gerejaNya dibangun di atas batu karang – yaitu Kristus sendiri dan alam maut tidak akan pernah menguasainya. Darah martir justru makin menyuburkan tanah penginjilan, dan buahpun semakin lebat. Perhatikan ini baik-baik: kuasa gelap selalu kelihatan menakutkan tetapi tidak mungkin dan tidak akan pernah dapat mengurangi sedikitpun kekuasaan Allah Yahweh, Allah sejati itu. Sungguh, Allah kita adalah Allah yang memandang rendah musuh-musuhNya. Takut dan gentar tidak dikenal ada padaNya. la mengatur dan memberlakukan aturan mainNya sendiri. Yah, Ia telah menentukan orang pilihanNya sendiri! Ia telah menentukan dan mengurapi Dia.

Part 3: ‘Ketetapan TUHAN : Kau yang Kuurapi. mintalah kepadaKu bangsa-bangsa . . . “ (ay. 7—9)
             Allah telah memilih Yesus sebagai yang diurapi itu. KepadaNya la menyebut “Anak”, yang berarti Kristus bukan sekedar manusia, nabi, pemimpin ataupun raja biasa. Ialah pewaris tahta  kekuasaan Allah sendiri dan memang Dialah Allah. KepadaNya diberikan hak penuh untuk meminta bangsa-bangsa. Tongkat kekuasaanNya adalah tongkat besi. Jika tongkat kayu dapat dipatahkan, tongkat besi tidak akan dapat dipatahkan siapapun. Yesus, Sang Mesias itu telah datang 2000 tahun lalu. “Engkaulah Mesias Anak Allah yang hidup”, ialah pernyataan Petrus yang meneguhkan itu. Ya, Yesuslah yang ditetapkan Allah untuk menghakimi dan memerintah dunia ini untuk selama-lamanya.
Part 4: “Beribadahlah . . . kepadaNya” (ay. 10-12)
                Peringatan dan pengajaran bagi sekalian manusia bahkan para pemimpin dunia ini adalah : karena Aku telah mengangkat orang pilihanKu untuk memerintah atas dunia ini maka haruslah engkau menyembah dan beribadah kepadaNya! Haruslah engkau beribadah dengan : gemetar namun tetap bersukacita (ay. 11a) yang berarti bahwa di tengah-tengah hormat dan takut tetap ada sukacita karena kebenaran yang sejati di dalam Dia (dimana ada kebenaran di situ tumbuh damai sejahtera, ketentrarnan dan kedamaian selama-lamanya (Yes 32:1 7) dan ciumlah putraNya itu (ay. 11b-12) yang berarti bahwa ibadah dan penyembahan yang benar bukanlah ibadah mati tetapi ibadah yang didasari suatu hubungan pribadi dengan Dia, yang timbul dan cinta.
                Sebab itu tidak ada pilihan lain. Jika engkau ingin masuk dalam pihak dan jalur Allah, datang dan sembahlah Yesus, Yang Diurapi itu. Tidak akan kecewa yang datang padaNya tetapi….berbahagialah semua orang yang berteduh dan percaya padaNya! (ay. 4). Yes, NO OTHER WAY BUT JESUS; NO CHOICE BUT WORSHIP HIM!

ARTI KEBAHAGIAAN BAGI PENYEMBAH SEJATI

RENUNGAN MAZMUR 1
(Ditulis oleh Bp. Peter Bambang Kustiono)
 
Kaya, terkenal, terhormat, pendidikan tinggi, cantik, tampan, mempunyai kedudukan tinggi, dsb. Seringkali adalah ukuran kebahagiaan manusia pada umumnya di seluruh dunia. Kita yang terpanggìl menjadi penyembah sejati sebagaimana Daud ternyata harus berpikir ulang untuk membuat standard kebahagiaan yang sama.
Kitab Mazmur — yang merupakan kitab Doa, Pujian dan Penyembahan – dibuka dengan suatu  pesan. Pesan inti adalah: kunci kebahagiaan hidup manusia. “Berbahagialah orang yang…” menyatakan dengan cukup jelas bagaimana seseorang dapat menjadi bahagia. Kata lain untuk “bahagia” adalah “beruntung” atau “tidak rugi”. Hìdup ini singkat, kata banyak orang. Dalam hidup yang singkat ini adakah sedikit kesenangan? Berbaga cara dicari manusia tetapi hanya ada satu cara agar hidupmu tidak rugi dan celaka melainkan penuh dengan keberuntungan dan kebahagiaan. Inilah 2 pesan dari Pemazmur, “Hidupmu” akan beruntung apabila:

1.       Engkau tidak tahu-menahu dengan hal-hal kefasikan” (ay. 1)
Orang yang tidak berjalan, tidak berdiri, dan tidak duduk di antara orang fasik, orang berdosa dan pencemooh adalah orang yang lurus jalan hidupnya. Hidup mereka tidak berliku-liku menikmati kesukaan dunia ini tetapi selalu berada di jalur yang benar. Mereka tìdak tahu menahu akan segala kejahatan dan kefasikan dunia: mereka kanak kanak dalam kejahatan (1 Kor 14:20b).
Banyak orang berpikir di zaman ini, hidup itu nikmat jika dapat merasakan segala kesenangan anggur dunia. Kenyataan umum justru membuktikan sebaliknya. Orang-orang yang dianggap sukses dan berjasa bagi umat manusia seringkali bukan orang-orang yang hidup tak karuan, seenaknya, bermalas-malasan, pemabuk, penjudi dsb. Mereka adalah orang-orang yang telah berusaha keras, rajin, terus belajar, mendisiplinkan diri dan seringkali rnengorbankan hak dan kesenangan hidup mereka. Prestasi mereka diperoleh karena hasil usaha mereka. Ini hidup yang berguna! Kenikmatan dan anggur dunia seringkali hanya merusak diri, jiwa bahkan masa depan. Mengapa hukuman terhadap pengedar narkoba begitu berat (seringkali hukuman mati)? Karena mereka penghancur masa depan bangsa. Siapa yang memakai narkoba tidak akan beruntung hidupnya! Sungguh begitu banyak jerat yang dipasang Iblis untuk menipu manusia dari kebahagiaan sejati! 
Hidup di jalan yang lurus adalah kunci kebahagiaan. Itulah jalan yang ditetapkan Tuhan bagi setiap manusia. Di dalam Yesus kita menemukan jalan lurus yang menuju kebahagiaan sejati. Setiap penyembah sejati hidup dalam kebahagiaan karena jalan hidupnya lurus di dalam Tuhan, tidak tahu menahu kefasikan dunia tetapi memandaag kekudusan Tuhan saja. Adakah kebahagiaan yang Iebih daripada itu? Biarlah kita menjadi kudus, seperti Dia yang adalah kudus.
2.       Engkau hidup dalam kesukaan akan Taurat Tuhan” (ay. 2)
Hidup lurus dan jujur saja belum menjamin kebahagiaan penuh. Itu baru ½ bahagia. Kebahagiaan akan sempurna jika TauratNya, FìrmanNya menjadi kesukaan kita. FirmanNya bagaikan kompas dan penunjuk arah dalam hidup kita (Maz 119:105). Kerinðuan kita untuk hidup benar akan sia-sia tanpa petunjuk, pedoman bahkan penghiburan dari FirmanNya. Hidup ini penuh dengan godaan dan pencobaan. Ini melemahkan, menjatuhkan sampai jika mungkin menghancurkan iman kita. Tidak ada pegangan yang pasti selain FirmanNya. Sungguh FirmanNya menguatkan dan menopang kita! Tidak ada keindahan dan kesempurnaan melebihi Taurat Tuhan. Jangan berpikir Taurat Tuhan adalah beban hidup. Hati yang mengasihi Dia menjadikan Taurat itu manis dan menyegarkan (Maz 19:8-11). Baiklah kita berseru bersama Pemazmur : “Aku melihat batas-batas kesempurnaan tetapi perintahMu itu Iuas sekali” (Maz 119:96).
Bagian kedua dari Mazmur 1 menyajikan perbandingan hidup (ay. 3-4). Hidup orang yang benar dibandingkan dengan hidup mereka yang fasik. Hidup mereka yang berpegang pada TauratNya dibandingkan dengan hidup mereka yang menuruti jalan hidup dan keinginannya sendiri. Bagi mereka yang belum menjalaninya, perbandingan ini adalah peringatan sekaligus nubuatan. Bagi mereka yang telah menjalaninya, ini adalah kisah nyata; tidak dapat tidak mereka harus meng-aminkannya.
Dua benda yang dipakai sebagai perumpamaan keduanya adalah pohon yang ditanam di tepi aliran air dan sekam yang ditiupkan angin. Orang benar digambarkan seperti yang pertama, orang fasik seperti yang kedua. Lihatlah perbandìngannya:

ORANG BENAR
(Seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air)
ORANG FASIK
(Seperti sekam  yang ditiupkan angin)
1. Sifatnya kuat keras dan berat


  • Orang benar tidak mudah goyah, ia teguh, kokoh dan aman.
1. Sifatnya ringan


  • Orang fasik begitu lemah dan terombang-ambing, tidak ada kepastian dalam hidupnya.
2.Memiliki banyak manfaat atau kegunaan apabila ditanam di tepi aliran air, berbuah dan tidak layu daunnya.


  • Orang benar hidup semakin indah dan menjadi berkat bagi banyak orang.
2.Sedikit manfaat dan kegunaannya, apalagi ditiup angin.


  • Orang fasik hidup sia-sia atau merugikan dan dilupakan orang.

  Firman Tuhan adalah kebenaran. Banyak yang tidak percaya dan menuruti kebenarannya sendirì, menempuh jalan hidup orang fasik : Rugilah engkau yang menanggung akibatnya! Tetapi yang percaya akan bersaksi seperti Daud : “Dahulu aku muda sekarang telah menjadi tua tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan Tuhan!” Sungguh memang demikian sebab, “….Tuhan mengenal (dengan persis) jalan orang benar” (ay. 6). Saudaraku, orang benarlah yang diamat-amati Tuhan. la peduli dengan orang-orang yang mau hidup dijalanNya.

Para penyembah sejati, mulai hari ini ubah paradigma atau konsep berpikir yang telah lama menguasai kita. Bagi penyembah yang sejati, kebahagiaan hidup, hidup yang berarti serta menjadi berkat adalah hidup yang melekat kepada Tuhan. Se-iring dan sejalan dengan Dia dalam segala sesuatu. Saya berdoa supaya kita sekalian menjadi “…seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya, apa saja yang kita perbuat berhasil…..(Maz 1:3) dan “….supaya orang menyebutkan mereka…. ‘tanaman Tuhan’ untuk memperlihatkan keagunganNya.” (Yes 61:3b). Amin.