Arsip Bulanan: Mei 2016

MENCARI KEHENDAK TUHAN DIANTARA KEBENARAN DAN KEFASIKAN (Disampaikan oleh Bp. Didit I.)

 Ada banyak hal penting yang akan terjadi di tahun 2016 sampai puncaknya di tahun 2019. Pandangan dan sikap kita terhadap kehendak Tuhan akan mempengaruhi arah kegerakan Tuhan di Indonesia. Keengganan kita mendalami maksud dan kehendak Tuhan membuat kita tidak akan pernah mengerti maksud hati Tuhan. Keenganan atau malas mendalami maksud dan kehendak Tuhan adalah pintu masuk kebodohan rohani yang akan membuat kita binasa.
Beberapa kali saat berdoa syafaat untuk Indonesia Tuhan selalu menghubungkan berbagai peristiwa yang menjadi berita utama di media massa baik pembunuhan, korupsi, terror, dsb dengan keadaan rohani di Indonesia. Semua peristiwa yang terjadi di sekitar kita berhubungan dengan keadaan rohani di Indonesia.
Jika kita memahami kehendak Tuhan di Indonesia, maka Roh Kudus akan menunjukkan sumber utama masalah kita dan memberikan solusi untuk mengalami terobosan yang besar. Inilah waktunya untuk kita naik dalam tingkatan yang baru bersama Tuhan atau tinggal dalam kelas dan mengijinkan tekanan dalam bidang politik, ekonomi, sosial, agama menggoncang titik kenyamanan kita. Oleh karena itu kita perlu mencari dan memahami kehendak Tuhan dalam kehidupan kita. 

KEHENDAK TUHAN ATAS INDONESIA TAHUN 2016 SAMPAI 2019
Kehendak Tuhan di Indonesia telah disampaikan dalam “Pesan Tuhan mengenai pemerintahan yang baru”. Pesan profetik ini telah dipublikasikan pada 12 Oktober 2014. Intinya, para pemimpin dan jemaat perlu bergerak lebih agresif membangkitkan kekristenan yang radikal di Indonesia. Jika rekan-rekan berminat bisa mendapatkan versi lengkapnya (tanpa dipungut biaya) dengan memenuhi persyaratan di link berikut ini. PESAN TUHAN MENGENAI PEMERINTAHAN YANG BARU Itulah sebabnya dalam pesan profetik “Pesan Tuhan mengenai pemerintahan yang baru” telah dituliskan:
Peran pemimpin rohani sangatlah penting dalam membangun orang-orang Kristen yang radikal di Indonesia. Namun Tuhan menyampaikan tidak semua pemimpin rohani akan membangun kekristenan radikal di Indonesia. Sebab ada beberapa pemimpin yang nyaman dengan doktrin dan fasilitas, sehingga berhenti dalam pencarian akan kegerakan Tuhan di Indonesia” (hal 14).
Lima tahun ke depan adalah saat-saat yang menentukan nasib Indonesia puluhan tahun ke depan. Tuhan memanggil kita untuk memperbanyak dan mempertahankan jumlah orang-orang Kristen radikal sampai memunculkan para pemimpin rohani di dalam gereja-gereja dan pemerintahan yang tulus, takut akan Tuhan, berani menyampaikan kebenaran dan keadilan, berjiwa besar, ahli strategi,dll.” (hal. 15)
 Tuhan memberikan batas waktu sampai tahun 2019 untuk menentukan masa depan kepemimpinan dan nasib masyarakat Indonesia. Kekristenan dan kepemimpinan yang radikal menjadi faktor utama menentukan pemulihan Indonesia. Sekalipun kita bukan pemimpin rohani kita bisa menjadi pengikut Kristus yang militan dan memuridkan anak-anak rohani menjadi radikal. Sebab mungkin tanpa kita sadari bahwa diantara anak-anak rohani ada diantara mereka telah diurapi Tuhan sebagai pemimpin baik dalam gereja atau pemerintahan atau pengusaha atau bidang lainnya. Kita harus mengambil bagian sebagai pengikut Kristus yang radikal.
Tuhan menunjukkan ciri-ciri pemimpin yang radikal adalah orang yang menerima visi dari Tuhan dan melahirkan pemimpin yang visioner, memiliki kinerja yang efektif dan produktif, memiliki solusi untuk membuat terobosan dan kemajuan yang lebih baik, membantu orang-orang mengembangkan bakat alami dan karunia-karunia rohani dalam karya yang memuliakan Tuhan, mempersatukan dan menggerakkan orang-orang dalam tujuan yang terbaik.
Demikian juga, Tuhan menunjukkan ciri-ciri jemaat yang militan seharusnya memiliki gairah semakin besar untuk mencari dan merenungkan firman serta menerima rhema dari Tuhan, mengalami perubahan dalam karakter secara drastis, perubahan dalam pola pikir dan sikap secara drastis menjadi lebih baik, mengetahui dan mengembangkan karunia-karunia rohani dan mengembangkan potensi Ilahi untuk memuliakan nama Tuhan, menemukan tujuan hidup dari Tuhan, rela mengambil pilihan tersulit untuk melakukan kehendak Tuhan.
KESALAHAN KITA DI MASA KASIH KARUNIA TUHAN
Tuhan menyampaikan bahwa banyak umat Tuhan tidak lagi giat mencari dan merenungkan kehendak Tuhan, tidak lagi giat berdoa bagi pemulihan Indonesia, tetapi semakin giat mendukung pemimpin atau orang-orang yang menolak perubahan menjadi lebih baik, semakin giat mencari segala materi lebih daripada Tuhan. Kasih karunia Tuhan atas Indonesia seharusnya membuat kita bertobat, mengalami pertumbuhan rohani dan menjadi semakin radikal dalam Tuhan, bukan bersantai dan menuntut pemulihan dari orang lain terlebih dahulu. Tuhan memberikan dua sisi ekstrem yang ada di Indonesia, antara lain
Pertama, kita seringkali menggantungkan dan meletakkan pengharapan (atas pertumbuhan rohani, pemulihan Indonesia, pemulihan ekonomi dalam bisnis, dll) kepada manusia.
Kita bersukacita dan menjadi tenang saat gereja kita telah membangun atau memiliki tempat beribadah yang nyaman, kita menjadi tenang saat pembunuhan terjadi di berbagai daerah asalkan tidak di daerah kita. Kita puas dengan kinerja presiden yang telah melakukan banyak pembangunan namun tidak mempedulikan grafik nilai-nilai moral masyarakat, sistem dalam pemerintahan dan kualitas kepemimpinan Indonesia dari tahun ke tahun.
Kita seringkali berpikir asalkan bisa beribadah, asalkan bisa bekerja, asalkan tidak ada kerusuhan, asalkan ekonomi negara masih stabil maka semuanya baik-baik saja. Jika kita tidak segera membuka mata hati dan menjadi radikal dalam Tuhan, maka kegelapan akan membuat kita puas tinggal dalam kebodohan dan kemiskinan. Hal ini menunjukkan bahwa hati manusia mudah teralihkan kepada pribadi lain selain Tuhan. Hati kita masih belum melekat kepada Tuhan, tetapi melekat kepada orang yang bisa memberikan kenyamanan dan memenuhi kehendak kita yang egois. Sebab kita hanya membutuhkan Tuhan saat keadaan menekan dan membuat kita tidak berdaya. Setelah Tuhan memberikan pertolongan, kita melupakan Tuhan. Betapa kita telah melukai hati Tuhan begitu dalam dan Tuhan tidak akan membiarkan dirinya dipermainkan oleh manusia.
Kedua, kita seringkali menuntut perubahan dari orang lain terlebih dahulu sebagai alasan untuk menolak mengoreksi dan mengubah diri.
Sebenarnya berbagai alasan untuk membenarkan diri seperti tertidur saat rapat, menolak berpindah dari kolong jembatan menuju rumah yang layak, menuntut pemerintah serius mengatasi banjir namun masih membuang sampah sembarangan, menyalahkan keadaan dan orang-orang disekitar kita karena tidak bisa berdoa, tidak memiliki waktu untuk merenungkan firman, tidak memiliki waktu berdiam diri mencari kehendak Tuhan dan sebagainya merupakan bentuk-bentuk penolakan perubahan hidup. Jika kita tidak menyerahkan seluruh pikiran kepada Tuhan, maka kita akan meneguhkan alasan penolakan kita untuk berubah berubah dengan ayat-ayat firman Tuhan, fakta-fakta dan hal-hal lainnya. Inilah titik kebodohan yang akan membuat hati kita menjadi semakin bebal dan fasik dihadapan Tuhan.
Kita merasa tidak membutuhkan nasehat, tidak perlu mendengar dari orang lain dan memandang segala sesuatu menurut pengertian sendiri yang cenderung picik dan egois. Akibatnya kecenderungan hati kita ujung-ujungnya selalu mengejar pembenaran diri dan kenyamanan hidup, bukan perubahan karakter lebih baik. Inilah yang membuat kita seringkali mempertanyakan keadilan dan kasih Tuhan saat kita mengalami penderitaan. Sebab kita hanya melihat dari sudut pandang yang sempit. Tuhan tidak akan membiarkan dirinya dipermainkan oleh manusia.
 Kejatuhan kita pada kedua poin di atas akan membuat kita menjadi orang yang tidak peduli dengan kehendak Tuhan dan menuntut hak-hak kita dihadapan Tuhan dengan dasar-dasar ayat-ayat firman dan segala hal yang dirasa telah kita lakukan buat Tuhan. Bukankah ini yang terjadi dengan bangsa kita? Orang-orang menggunakan undang-undang dan hukum untuk menolak perubahan yang lebih baik dan mendukung kejahatan yang telah dilakukan pribadi atau kelompok yang membuat kita semakin egois dan tidak mempedulikan masa depan bangsa Indonesia?
Kita perlu memahami bahwa tangan Tuhan tidak selamanya akan menahan dampak dari kemerosotan rohani dan krisis kepemimpinan di Indonesia. Inilah waktunya untuk kita menjadi semakin radikal dalam Tuhan atau tenggelam dalam bayangan mimpi buruk.
TUHAN BERKOMUNIKASI KEPADA BANGSA KITA MELALUI BERBAGAI PERBANDINGAN ANTARA KEBENARAN DENGAN KEFASIKAN DAN KEBIJAKSANAAN DENGAN KEBODOHAN
Oleh karena kita kurang memperhatikan maksud dan tujuan” kasih karunia Tuhan kepada kita, maka Tuhan akan berbicara lebih jelas melalui berbagai perbandingan di berbagai bidang yang membedakan antara kebenaran dengan kefasikan dan kebijaksanaan dengan kebodohan.Kita harus memahami kefasikan adalah kejahatan dihadapan Tuhan, tetapi kebenaran adalah kesukaan Tuhan. Kebijaksanaan yang sejati berasal dari Tuhan, tetapi kebodohan yang sejati berasal dari iblis. Semuanya akan tampak jelas dalam perkataan, sikap, tindakan gereja-gereja yang direfleksikan dalam pemerintahan Indonesia.
Di awal tahun 2016 Tuhan memperlihatkan dengan jelas kitab “Maleakhi 3:18” yang mengatakan, “Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.”Perbedaan ini menjadi komunikasi Tuhan yang keras supaya kita tidak memberikan alasan pembenaran terhadap posisi kita di hadapan Tuhan. Seperti buku yang terbuka kita akan melihat apakah tindakan, sikap dan perkataan kita bijaksana atau bodoh dan kehidupan kita apakah mencerminkan kebenaran atau kefasikan.
Kita akan melihat berbagai peristiwa yang akan menjadi sarana perbandingan di kalangan gereja sampai pemerintahan. Tuhan menunjukkan bahwa tepat di tengah pemerintahan presiden, Tuhan akan mengijinkan koalisi yang terdiri dari para elit politik, mantan pejabat pemerintah, wakil rakyat akan melakukan pembicaraan secara tersembunyi dari pandangan publik untuk menggulingkan presiden. Mereka akan membuat perselisihan yang sengit dan mendesak presiden dalam posisi dilematis seperti kasus polri dan kpk di tahun 2015. Tuhan menunjukkan pada saat itu presiden dihadapkan pada pilihan apakah ia akan mendukung program-program dari gubernur dan pejabat pemerintah yang ingin memberantas para koruptor atau mendukung program-program para elit politik dan wakil rakyat yang menguntungkan pihak-pihak tertentu. Hal ini merupakan refleksi dari perpecahan yang terjadi di kalangan generasi muda yang tidak puas dengan kepemimpinan gereja dan sengaja mengajak jemaat gereja untuk keluar dari gereja dan membentuk gereja-gereja yang baru. Bahkan yang lebih menyedihkan adalah para aktivis gereja yang pemberontak turut serta mengambil bagian memperjuangkan kemerdekaan daerahnya atau memisahkan diri dari Indonesia menjadi negara baru. Disinilah Tuhan akan menunjukkan posisi kita apakah kita berpikir dan bertindak sebagai orang bijaksana atau bodoh.
Tuhan akan menggunakan perbandingan untuk mengejutkan dan menempelak kita seperti orang yang sedang koma membutuhkan sengatan kejutan supaya kita bangun dari kenyamanan dan menyadari kemerosotan rohani menimbulkan krisis di berbagai bidang kehidupan kita yg  berdampak buruk di alam nyata.
Tuhan menunjukkan ada dua tanda utama yang akan terjadi di Indonesia dan tentu akan menggoncang kehidupan kita, antara lain:
1.       Kita akan melihat berbagai tindakan, perkataan sikap yang semakin ekstrem dalam kebijaksanaan dan kebodohan.
Perselihan yang terjadi antar denominasi gereja akan semakin melebar dan saling mencemooh serta merendahkan. Perkataan dan tindakan kasar juga akan disampaikan dan dilakukan antara saudara atau antar para pemimpin untuk memperebutkan kekuasaan dan kepemilikan ijin atas organisasi & bangunan gereja-gereja. Mereka tidak malu mendukung rekannya yang bersalah dan turut serta mencemooh orang lain yang berbeda pandangan dengan doktrin pengajarannya.
Tuhan akan mengijinkan para pengusaha, pengurus partai politik, pejabat tinggi dalam gereja dan para aktivis gereja berkoalisi menekan para pemimpin gereja atau para pemimpin organisasi yang sungguh-sungguh mencari kehendak Tuhan. Tekanan ini akan membuat gereja-gereja saling merendahkan pemimpin gereja lainnya, terlibat dalam perdebatan yang sengit, mencari-cari dan mengumbar kesalahan orang lain di media sosial.
Yang menyedihkan adalah para pencemooh akan mendukung pencemooh lainnya, tetapi orang-orang Kristen radikal akan bersatu dan mendukung dengan orang-orang Kristen radikal lainnya. Jika kita memperhatikan peristiwa wakil rakyat yang harus mengundurkan diri dari jabatannya yang lama dan menjadi ketua partai besar menunjukkan keanehan yang terjadi di bangsa kita. Seperti mengapa tidak memilih pemimpin yang tidak tersandung kasus pelanggaran atau hukum? Apakah tidak ada pemimpin yang lebih baik dari dirinya? Inilah refleksi dari keadaan gereja-gereja yang mengalami kemerosotan rohani dang menimbulkan berbagai krisis di bangsa kita. Seorang pemimpin yang pernah melakukan korupsi masih menerima dukungan dari pemimpin lainnya, sedangkan pemimpin yang ingin memperjuangkan perubahan dihalangi langkahnya dan dicari-cari kesalahannya.
Pada sisi lain, orang-orang yang sungguh-sungguh mencari kehendak Tuhan akan menerima visi Tuhan. Sebagian besar secara supranatural. Para pengkhotbah akan menyingkapkan berbagai bentuk penyimpangan dalam gereja dan kegerakan Tuhan di Indonesia, para gembala yang militan akan mengadakan kelas-kelas pemuridan  dan seminar, para pendoa memperluas jaringan doa dan menerima pokok doa secara supranatural dari Tuhan dan dibagikan di media sosial, para nabi akan menyingkapkan maksud hati dan pikiran Tuhan serta rahasia yang tersembunyi dari orang-orang fasik dan orang-orang benar. Sahabat-sahabat Tuhan akan terus menyampaikan kehendak Tuhan. Demikian juga, ada beberapa pemimpin meskipun jumlahnya sangat sedikit masih terus menyampaikan keadilan, memperjuangkan perubahan bangsa kita menjadi lebih baik.
2.       Tuhan akan membela orang benar dan memperhitungkan perbuatan-perbuatan orang fasik.
Pada masa-masa ini, Tuhan mengijinkan murid-muridNya mengalami penderitaan seperti dihina, difitnah, dicari-cari kesalahannya dan puncaknya dikejar-kejar untuk dibunuh atau diasingkan. Kita juga akan melihat berbagai peristiwa perselisihan dan penutupan gereja, Orang-orang fasik menyebarkan gossip, fitnah dan penghinaan kepada orang-orang Kristen yang sungguh-sungguh menyampaikan kehendak Tuhan di media sosial. Kemalangan orang benar banyak, tetapi Tuhan akan melepaskan, membela dan melimpahkan hikmat kepada hamba-hambaNya.
Tuhan akan mencukupkan kebutuhan orang-orang benar, tetapi kegelapan akan melimpahkan kekayaan yang mendatangkan jerat kepada orang-orang fasik. Tuhan akan menyingkapkan segala rencana jahat orang fasik kepada orang benar dan tipu daya orang bodoh kepada orang bijaksana. Kita akan melihat terbongkarnya kasus-kasus korupsi besar di lembaga Negara dan penggunaan dana negara untuk studi banding yang tidak produktif, misalnya. Hal ini merupakan refleksi dari penggunaan dana dalam gereja yang tidak efektif dan produktif serta penyelewengan dana dalam gereja yang terungkap di media massa dan pengurus gereja.
 Jika para pemimpin dan jemaat mau mendengarkan dan melakukan nasehat dari orang-orang yang sungguh-sungguh mengabdikan hidupnya kepada Tuhan, maka Tuhan akan memberikan pertolongan dan melepaskan dirinya dari berbagai jerat orang-orang fasik. Media sosial dan media elektronik akan menjadi sarana Tuhan menyingkapkan segala ketidakadilan, tipu daya, pembunuhan, dan segala tindak kejahatan kriminal dan penipuan. Iblis pun akan menggunakan media sosial dan media elektronik untuk membuat berbagai tipu daya. Tuhan akan menyingkapkan perbedaan yang jelas antara opini yang dibuat seakan-akan peristiwa nyata dengan fakta asli yang sebenarnya. Seperti “berita dunia internasional dikabarkan mengejek presiden kita” (yang ternyata palsu adanya dan berbagai pesan berantai yang tidak bisa dipertanggungjawabkan di media sosial.  Tuhan mendesak kita untuk merenungkan fakta-fakta yang terjadi di Indonesia untuk mengetahui posisi kita dalam kegerakan Tuhan dan berjalan dalam kehendakNya.
Para wakil rakyat dan pejabat pemerintah yang mendukung para koruptor akan kehilangan kehormatan dan kepercayaan dari masyarakat dan keluarga. Meskipun mendapatkan jabatan dalam partai politik, tetapi masyarakat dan pejabat pemerintah yang memberantas korupsi tidak memberikan tanggung jawab yang besar. Jika para pejabat pemerintah masih menyelewengkan keuangan Negara dan mencari-cari kesalahan orang yang jujur, maka Tuhan menyingkapkan kejahatannya dan membuat dunia internasional mengetahui kejahatannya. Orang-orang yang tidak jujur akan kehilangan kepercayaan dari masyarakat, mengalami tekanan hukum dan tekanan politik dari lawan politiknya, teman-temannya akan menjauhkan diri dan meninggalkannya supaya tidak tersangkut kasus hukum.
Jika kita sungguh-sungguh bertobat dan mencari kehendak Tuhan, maka tangan Tuhan akan melepaskan kita dari berbagai masalah, fitnah, intimidasi dengan cara yang menakjubkan. Kuasa Tuhan akan menjadi semakin nyata dalam kehidupan kita. Sebaliknya iblis akan menjadikan diri kita semakin kehilangan kepercayaan dari orang lain, kehilangan kehormatan, semakin sombong, tidak mau menerima nasehat, bertindak semakin kejam, memiliki pikiran yang penuh trik dan intrik, sifat semakin egois dan tamak.
SETIAP PILIHAN MENENTUKAN MASA DEPAN BANGSA KITA
           Tuhan memberikan beberapa pilihan dan dampak yang akan terjadi di masa depan. Tuhan ingin kita memilih dan menerima dampak yang akan terjadi. Pilihan ini juga pernah terjadi dalam saat Daud menghitung jumlah penduduk di Israel. Tuhan menjadi murka dan memberikan tiga pilihan kepada Daud (1 Tawarikh 21:1-17).
Tuhan mendapati sedikit orang-orang yang radikal di Indonesia namun karena Tuhan masih memandang ada sahabat-sahabat Tuhan di bangsa ini,  Tuhan memberikan pilihan kepada umat Tuhan di Indonesia, antara lain:
A.      JIKA ORANG-ORANG KRISTEN MENJADI RADIKAL  
Jika kita meresponi kehendak Tuhan dan tetap berjalan dalam kehendak Tuhan, maka mulai tahun 2019 dan tahun-tahun selanjutnya Tuhan akan memurnikan gereja dan kuasa Tuhan semakin nyata dalam kehidupan gerejaNya yang radikal dalam Tuhan. Hal ini akan ditandai dengan munculnya gerakan kerasulan dan kenabian yang akan menyampaikan isi hati Tuhan dan mendatangkan terobosan besar dalam pekerjaan Tuhan menjadi produktif dan efektif di seluruh Indonesia. Para nabi akan bernubuat melawan nabi-nabi palsu dan para rasul akan berhadapan dengan para pemimpin gereja untuk kembali dalam panggilan Tuhan mula-mula. Gerakan kerasulan dan kenabian membuat para pemimpin kembali dalam panggilan Tuhan mula-mula, memotivasi para pemimpin untuk menyingkapkan dan mengatasi berbagai faktor yang menghambat pertumbuhan rohani dalam gereja, menyingkapkan dan mengatasi berbagai ajaran sesat dan penyimpangan dalam gereja-gereja serta sikap kita kepada kaum LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) dalam gereja-gereja atau komunitas, mempersatukan dan menggerakkan para pemimpin di Indonesia memperjuangkan pemulihan rohani di berbagai daerah di Indonesia. Mujizat memberikan makan lima ribu orang akan terjadi kembali dalam pelayanan orang-orang yang radikal, orang yang sakit parah akan mengalami kesembuhan sehingga menggemparkan pihak dokter dan pasien lainnya di rumah sakit.
Jika kita meresponi kehendak Tuhan, maka perubahan yang terjadi di alam rohani akan berdampak di alam jasmani seperti para pemimpin dalam perusahaan dan pemerintahan akan membangun sistem kerja yang menghasilkan terobosan dalam bidang ekonomi, memberikan ruang bagi generasi muda untuk mengembangkan potensi dan menghasilkan karya yang mengagumkan diberbagai bidang khususnya seni dan teknologi, melahirkan dan membimbing generasi muda yang rajin, pandai dan berkarya. Hasil karya anak Indonesia akan dikenal di negara-negara Asia. Jika kita mengikuti kehendak Tuhan, maka Indonesia akan memberkati bangsa-bangsa di dunia.
B.      JIKA ORANG-ORANG KRISTEN TETAP MENJADI SUAM-SUAM  
Sebaliknya, betapa menyedihkan dan mengerikan jika kita masih menjadi pengikut Kristus yang suam-suam kuku dan malas mengubah diri menjadi radikal dalam Tuhan. Jika kita tidak meresponi kehendak Tuhan, maka pencitraan tanpa prestasi akan terjadi dan merupakan mimpi buruk bagi bangsa kita.
Di awal tahun 2016 Tuhan telah menegaskan dengan jelas di kedua telinga saya bahwa jika kita masih menjadi suam-suam kuku sampai tahun 2019, maka mulai tahun 2019 sampai 3 periode berikutnya Indonesia akan mengalami kemerosotan rohani dan krisis kepemimpinan yang semakin parah. Kemerosotan rohani akan menimbulkan berbagai penipuan dalam gereja mengatasnamakan Tuhan dan ayat-ayat firman Tuhan demi kepentingan pribadi atau kelompok bahkan penipuan juga terjadi di alam roh seperti malaikat kegelapan menyamar sebagai malaikat terang menyampaikan pesan seakan-akan dari Tuhan. Celakanya, orang-orang masih mempercayai pesan-pesan yang mengandung penipuan tanpa melalui pengujian. Akibatnya semakin banyak anak-anak Tuhan mengalami kekecewaan, perselisihan dan kepahitan. Tuhan menunjukkan banyak hati jemaat Tuhan digambarkan seperti gumpalan daging berwarna merah (hati) dengan luka yang tidak terlalu panjang namun dalam dan jumlahnya banyak. Tuhan menjelaskan luka hati itu akibat dari kekecewaan, perselisihan dan kepahitan dalam bentuk penipuan. Penipuan ini digambarkan seperti pisau buah yang tidak besar namun tajam. Anehnya, luka robekan tadi hanya ditutupi oleh sejenis kain satin warna hitam (sepertinya tidak ada luka padahal ada luka yang dalam). Kita menunjukkan seakan-akan tidak ada masalah namun sebenarnya ada luka batin yang belum diselesaikan dihadapan Tuhan. Berbagai luka batin yang ditutupi akhirnya menimbulkan berbagai masalah serius di segala bidang termasuk tindak kriminal dan penipuan. Akhirnya perpecahan akan terjadi di dalam gereja tanpa henti. Sekalipun orang yang terluka tidak menunjukkan sikap terang-terangan, tetapi sikap yang penuh kekecewaan dan kepahitan akan semakin nampak jelas dalam postingan dan tanggapan di media sosial.
Selain itu, aktivis gereja bersama kelompok yang ingin memisahkan diri dari Indonesia bekerjasama untuk berusaha memisahkan diri dari Indonesia. Ada pula para aktivis gereja lainnya yg bekerjasama dengan para elit politik yang tidak jujur memperebutkan atau mempertahankan posisi penting partai politik dan kursi kepemimpinan dalam pemerintahan tanpa panggilan Tuhan dan tidak memiliki visi yang jelas, semakin bertambah pula jumlah pemimpin dalam gereja dan pemerintahan yang lebih suka menunggu masukan dari orang lain daripada mencari kehendak Tuhan dan memikirkan kemajuan dan terobosan dalam gereja dan bangsa. Para pemimpin dalam gereja dan pejabat di pemerintahan akan menggunakan otoritasnya secara penuh untuk mengendalikan dan memanfaatkan orang lain demi kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Semakin  banyak ajaran sesat dan nubuat palsu yang menimbulkan perdebatan sampai perpecahan di kalangan gereja-gereja dan organisasi rohani.  Yang mengejutkan ada pernyataan tidak langsung dari para pendeta yang memberikan kesempatan kepada kaum LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) untuk melayani Tuhan dengan berbagai alasan kemanusiaan dan ayat-ayat firman Tuhan sebagai bahan pembenaran mendukung kaum LGBT.  Gereja-gereja besar secara terang-terangan bekerjasama dengan para elit politik dan mantan pejabat dalam pemerintahan untuk mencari-cari kesalahan atau memfitnah para pemimpin rohani atau generasi muda atau para pejabat pemerintah yang dianggap menghalangi tujuannya.
Puncak kejahatan yang terjadi di Indonesia adalah meningkatnya kasus korupsi, pembunuhan dan penipuan namun tidak semua hasil penyelidikan terungkap dengan jelas di masyarakat Indonesia. Sebab kemerosotan rohani menimbulkan krisis dalam bidang kepemimpinan dan bidang-bidang lainnya dalam kehidupan kita. Kita perlu berdoa supaya berbagai peristiwa di atas tidak terjadi di Indonesia.
Kesimpulan dari semuanya adalah orang fasik akan memanifestasikan dirinya semakin egois, sombong, kejam dan jahat, tetapi pikiran orang benar akan memanifestasikan kasih, kerendahan hati, belas kasihan dan hikmat yang mendatangkan terobosan yang lebih baik. Bagian kita adalah merendahkan diri, bertobat dan sepenuhnya mencari kehendak Tuhan. Kita tidak memiliki banyak waktu untuk bersantai dan menikmati hidup. Kita perlu mengubah diri kita sesuai kehendak Tuhan atau tenggelam dalam kegelapan. Jadi marilah kita memastikan bahwa kita tidak duduk atau tidak berjalan di jalan orang fasik, tetapi berjalan di jalan kebenaran. Tuhan akan menunjukkan jalan-jalanNya kepada kita semua. Amin…

PUAS DI DALAM TUHAN


RENUNGAN MAZMUR 4
(Ditulis oleh Bp. Peter Bambang Kustiono)
 
                Apa yang kita renungkan dimalam hari sebelum masuk keperaduan? Betapa melelahkan hari itu? Hari yang berat? Membosankan? Atau hari sial? Belajarlah dari Daud sekali lagi. Di malam hari ia berkata dalam hatinya: BETAPA BERUNTUNGNYA HIDUPKU DI DALAM TUHAN!
ORANG-ORANG YANG PATUT DIKASIHANI
                Setelah beraktivitas seharian, Daud masuk ke dalam peristirahatannya dengan berbagai perasaan. Yang pertama, hatinya bersedih karena kehidupan orang-orang di sekitarnya. Di pandangan Daud, mereka “Menodai kemuliaannya, mencintai yang sia-sia, dan mencari kebohongan” (ay. 4). Apa maksudnya? Maksudnya adalah apa yang dipandang mulia oleh Daud sangat berbeda dengan apa yang dipandang mulia oleh sebagian besar orang. Di pandangan orang, kemuliaan adalah jika mereka kaya, terkenal, berkuasa, dsb. Bagi mereka, mengikut Tuhan adalah omong kosong dan hidup berserah pada Tuhan adalah hidup yang paling bodoh. Tetapi Daud tahu bahwa hidup demikian justru sia-sia dan mengejar kebohongan belaka. Mereka tertipu…..dan celakanya mereka tidak tahu mereka tertipu. Sungguh kasihan!

HIDUP YANG DIBEDAKAN
                Berbeda dengan para penyembah sejati. Mereka mengerti dan percaya bahwa : “the Lord has Chosen everyone who is faithful to be his very own” (ay. 4) – Tuhan telah memilih setiap orang yang setia dan mencari Dia menjadi milik kepunyaanNya sendiri! Bagi orang-orang ini Tuhan akan membuat perbedaan. Salah satu perbedaannya : Ia mendengarkan doa-doa mereka (ay. 4b). Sungguh, tidak pernah sia-sia yang mengutamakan Dia. Sekalipun seringkali merasa sendirian dan tidak ada jawaban, tetapi Tuhan ada di pihak orang-orang pilihanNya. Rugilah kiranya mereka yang tidak mengenal dan bergaul karib dengan Dia! Dalam kemarahan dan kesedihan, renungan Daud berlanjut…. (ay. 5). Kini ia memandang pada hidupnya dan menemukan betapa berbedanya hidup seorang penyembah sejati dengan mereka pada umumnya…..
                Hidup penyembah sejati terangkum dalam ayat 6. Penyembah sejati mempersembahkan korban yang benar (yaitu 100% dari hidupnya) dan percaya sepenuhnya bahwa Allah tidak akan pernah meninggalkan atau mengecewakan dia. Mereka yang masih tertipu dengan daya tarik dunia ini, tidak akan pernah menyerahkan hidup sepenuhnya kepada Tuhan. Sebagian saja itu sudah cukup. Mereka berpikir, bagaimana mungkin mempertaruhkan hidup pada sesuatu yang tidak kelihatan. Tetapi saat musibah datang dan tiada jalan keluar, mereka mencoba berlari kepada Tuhan yang telah mereka tinggalkan. Terkadang dalam kemurahan kasihNya, Tuhan masih mempedulikan. Tetapi jelas bukan itu yang menyenangkan hatiNya.
Di tengah perjalanan hidup dalam kesia-siaan dan kebohongan, pada akhirnya mereka akan berseru, “Adakah yang baik dalam hidup kita? Adakah yang memuaskan?” Half-hearted always be disappointed! Mereka yang setengah hati pasti kecewa dan merana. Manisnya hidup hanya ada dalam persekutuan hidup dengan Tuhan. Di saat-saat seperti itu, kita memiliki apa yang orang dunia tidak punyai.
SUKACITA DAN DAMAI SEJAHTERA YANG BERLIMPAH
                Ya, di dalam hidup yang dipersembahkan kepada Tuhan justru ada 2 perkara yang sebenarnya dicari manusia di dunia. Dunia haus akan kesenangan, tetapi penyembah sejati berlimpah ruah dalam sukacita (ay. 8). Sukacita itu jauh melebihi mereka yang sedang untung besar dan kelimpahan harta benda! Mengapa? Karena sumber sukacita kita adalah kekal dan selamanya : “di hadapanNya ada sukacita berlimpah-limpah…..” (Maz. 16:11).
Ketenangan dan ketentraman. Tidur dengan aman. Di manakah itu terdapat? Suite room hotel berbintang? Kamar mewah dengan AC, peralatan termutakhir, bantal guling terbaik? Tentu saja tidak. Sebab semuanya itu – sama seperti sukacita yang berlimpah itu – hanya didapat dalam persekutuan yang manis dengan Tuhan, dimana hidup kita telah dipersembahkan seluruhnya kepadaNya dan kita menaruh harap hanya pada Dia.
Renungkan sekali lagi perkataan terakhir sebelum tidur ini : “Dengan tentram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur. Sebab hanya Engkaulah, ya Tuhan, yang membiarkan aku diam dengan aman.” Saya berharap kita merenungkan hal yang sama dengan Pemazmur. Selamat tidur, kita aman dalam lindungan Tuhan. Amin….