Arsip Bulanan: Desember 2017

2017 DALAM TINJAUAN KEMBALI

Oleh Rick Joyner
(Diterjemahkan oleh Peter B, MA)

Saya suka menggunakan Word of The Week terakhir tahun ini sebagai pesan spesial untuk tahun depan.

Tidak akan ada lagi 2017. Banyak yang bersyukur untuk itu dan siap untuk memulai tahun selanjutnya, tapi tahun 2017 adalah tahun yang mengagumkan. Setiap tahun diberikan bagi mereka yang mencintai Tuhan dan dipanggil sesuai dengan tujuan-Nya. Dia telah berjanji untuk mengubah segala hal menjadi kebaikan.

Seperti yang disampaikan dalam I Korintus 10:11, yang berbicara tentang hal-hal yang terjadi pada Israel di padang gurun, “Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba” Setiap ujian yang terjadi atas Israel di padang gurun adalah peta profetik tentang apa yang harus dilakukan setiap orang percaya untuk mencapai Tanah Perjanjian mereka – penggenapan janji-janji Tuhan bagi mereka.

Ujian besar pertama yang mereka hadapi adalah di “kata air Mqra,” atau sumber air kepahitan. Hal pertama yang harus dipelajari Israel jika ingin mereka berhasil mencapai Tanah Perjanjian mereka adalah bagaimana mengubah air pahit menjadi manis, atau bagaimana mengubah setiap hal buruk yang mereka alami menjadi kebaikan bagi mereka. Kita pun harus melakukan hal yang sama.

Untuk memulai 2018 dengan cara yang benar, kita perlu mengucapkan terima kasih kepada Tuhan untuk tahun 2017 dan segala sesuatu yang terjadi pada kita di dalamnya – yaitu apa yang baik dan yang lainnya yaitu yang akan bekerja untuk kebaikan kita. Setiap hal yang pahit harus diubah menjadi manis jika kita bermaksud terus melangkah maju menuju Tanah Perjanjian kita, penggenapan janji yang telah diberikan pada kita.

Setiap tahun, saya mengirim surat ke penerbit internasional kami. Berikut ini adalah kutipan dari surat yang saya rasakan ini berlaku untuk kita semua:

Setiap tahun sepertinya kita melihat ke belakang dan berkata bahwa tahun ini lebih menarik dan menantang daripada tahun yang sebelumnya. Sebagaimana saya telah mengatakan bertahun-tahun yang lalu, ini akan terus berlanjut – yang artinya bahwa setiap tahun merupakan peluang yang lebih besar bagi Injil.

Injil adalah “kabar baik.” Ini adalah kabar terbaik yang pernah didengar atau pernah didengar dunia. Kepada kita telah diberikan pengharapan lebih besar dari agama atau filsafat lainnya. Kita sekarang merupakan penyedia/pemasok utama harapan bagi dunia, dan segera kita akan menjadi satu-satunya.
Seperti yang kita lihat dalam Yesaya 60 dan nubuatan lainnya, saat kegelapan menyelimuti bumi, kemuliaan Tuhan akan muncul di atas umat-Nya. Seperti yang kita baca di ayat 3 dari teks itu, bangsa-bangsa kemudian akan sampai ke terang. Cahaya akan menang! Kita tidak boleh melupakan hal itu, dan kita seharusnya menjadi semakin termotivasi lebih lagi ketika kegelapan makin meningkat – kita semakin dekat dengan kemuliaan Tuhan yang akan dinyatakan.


Tujuan saya, dan tujuan utama pelayanan saya, adalah untuk mengetahui waktu Tuhan dan apa yang Tuhan sedang lakukan untuk mempersiapkan umat-Nya pada masa ini. Satu langkah utama yang kita usahakan untuk membantu mempersiapkan umat Tuhan  adalah mempersiapkan diri kami untuk panen raya, yang sudah mulai terjadi. Jalan untuk mempersiapkan ini adalah supaya gereja menjadi pengantin wanita yang murni dan bersih sebagaimana ia dipanggil – dan bahwa Raja kita pantas mempersuntingjya. Gereja menjadi sebagaimana ia dipanggil dan ditetapkan merupakan kunci utama tuaian besar itu. Ini juga merupakan kunci panggilan tertinggi yang kita miliki dalam kehidupan ini – membantu mempersiapkan mempelai Sang Raja.

Dalam dua bulan terakhir, saya memperoleh dua wahyu kenabian paling luas yang pernah saya dpaatkan. Masing-masing begitu ekspansif sehingga saya merasa bahwa seumur hidup tidak akan cukup untuk mencernanya. Saya kemudian ditunjukkan bahwa pewahyuan-pewahyuan itu berhubungan dengan “Injil yang kekal.” Saya selalu menganggap bahwa Injil kita adalah Injil sederhana yang disampaikan terkait dengan kekekalan, tapi sekarang saya melihat bahwa Injil Yesus Kristus begitu luas sehingga kita akan belajar tentang hal itu, dan terus terpesona olehnya, untuk selamanya. Tidak ada subjek lain dalam semua ciptaan yang semenarik dan luas sebagaimana  kita dipanggil untuk kenerbitkannya. Bagaimana mungkin kita tidak mencintai pekerjaan ini?


Doa saya untuk Anda tahun ini adalah supaya Anda bertumbuh “dalam pengharapan panggilan-Nya” – pengharapan dan visi adalah makanan sehat untuk Anda tahun ini, dan bahwa Anda meneruskannya kepada orang lain kemanapun Anda pergi melalui semua yang Anda publikasikan dan distribusikan.

Ini juga doa saya untuk Anda… Saya berdoa agar pengharapan dan visi akan dilipatgandakan bagi Anda dan bahwa Anda akan tertulari dengannya, menyebarkan pengharqpan dan visi tentang Raja yang akan datang kemanapun Anda pergi.

Sumber: https://www.morningstarministries.org/resources/word-week/2017/2017-review

#2 KARAKTER INDONESIA: BANGSA YANG TULUS

Oleh Didit I.

Di zaman ini tidak mudah mencari orang yang tulus. Banyak kasus penipuan terjadi di Indonesia. Mulai dari penipuan melalui sms, telepon dengan meminta transfer uang, meminjam uang lalu menghilang sampai pencucian uang korupsi. Yang parah adalah pelaku-pelakunya adalah para pejabat yang memiliki otoritas dan pengaruh. Mereka menaikkan APBD untuk mengambil keuntungan. Tak ayal pegawai biasa juga ikut korupsi, berpolitik di perusahaan, organisasi, persekutuan, tempat ibadah dan pemerintahan. Semuanya ini menjadi tanda bahwa Ketidaktulusan telah menghambat Indonesia memenuhi takdir Tuhan.

Indonesia membutuhkan orang-orang yang tulus untuk menguji, menyingkapkan dan mengubah kebiasaan hidup orang-orang yang tidak tulus.

Perubahan atas Indonesia dimulai dari hati yang tidak tulus, segala sesuatu dilakukan dengan motif-motif  tersembunyi yang egois. Bahkan tidak sedikit umat Tuhan yang memberikan perpuluhan dan persembahan dengan motif hati supaya mereka mendapat keuntungan dan berkat yang lebih besar. Karenanya Tuhan mengumpamakan ketidaktulusan ini seperti penyakit kanker yang sulit dideteksi keberadaannya kecuali menggunakan alat-alat kedokteran yang spesial penyakit dalam. Virus kanker tersebut akan menghancurkan sel-sel hidup yang baik sampai menghancurkan seluruh jaringan tubuh manusia dan membunuh secara perlahan-lahan. Demikianlah apa pun yang kita lakukan TANPA KETULUSAN ADALAH SIA-SIA. Jika kita saja tidak ingin menerima pemberian orang-orang yang tidak tulus terlebih lagi Tuhan yang sangat mengetahui hati dan pikiran kita. Ketidaktulusan ini adalah bentuk dari sikap hati yang egois. Orang-orang yang tidak tulus berkompromi dengan dosa. Mereka melakukan segala sesuatu untuk mencari keuntungan, kenyamanan pribadi. Bahkan dengan cara menurunkan standart firman Tuhan, menyimpangkan gereja-gereja dari tujuan Tuhan, merusak moral, menurunkan kualitas kepemimpinan dan karakter orang-orang di Indonesia.

Saat saya membawa semua pewahyuan ini dalam doa, Tuhan menyampaikan bahwa “Iblis bermaksud menjadikan orang-orang Indonesia menjadi orang-orang yang tidak tulus dengan memanfaatkan ego mereka yang suka menutupi maksud jahatnya dengan berbagai hal yang tampak baik dan rohani. Namun Aku akan memulihkan Indonesia menjadi bangsa yang tulus dan setia dihadapanKu.” Kemudian Tuhan mengingatkan saya akan doa-doa Daud serta permohonannya untuk Salomo adalah supaya Salomo memiliki hati yang tulus (1 Taw 29:19; Maz. 7:9). Daud minta hati yang tulus supaya tetap mengikuti kehendak Tuhan. Saat saya merenungkan ayat ini Tuhan menyampaikan rencanaNya memulihkan Indonesia menjadi bangsa yang tulus sebagaimana takdir Indonesia yang sudah dituliskan Tuhan bahwa, “Sesungguhnya Indonesia seperti wilayah yang dipenuhi air dan lumpur yang sangat kotor….saat gereja-gerejaKu (umat Tuhan) mencari dan melakukan kehendakKu dengan hati yang tulus maka Aku akan mengeluarkan air bersih dari gereja-gerejaKu (umat Tuhan). Aku akan menjadikan gereja-gerejaKu sebagai sarana mengubah bangsa ini. Luapan air besih akan menyingkirkan lumpur yang kotor sehingga semua orang bisa melihat dengan jelas permukaan dalam air tersebut. Bahkan Aku akan menjadikan luapan air bersih menjadi sungai yang mengalir ke bangsa-bangsa sehingga bangsa-bangsa diubahkan melalui kehidupan dan pelayanan gereja-gerejaKu yang tulus mencari dan melakukan kehendakKu. Bangsa-bangsa akan menjadi gentar dan menyembahKu sebab sumber air itu meluap dari hati umat yang takut akan Aku.” Demikianlah Tuhan akan mengubah ketidaktulusan di Indonesia melalui gereja-gerejaNya yang mau hidup dalam takut akan Tuhan.

Bahkan Tuhan mengumpamakan ketulusan orang-orang Indonesia bagaikan air laut yang jernih sehingga dari permukaan air kita bisa melihat langsung keindahan alam bawah lautnya. Banyak orang terpesona dengan keindahan bawah laut sehingga menghabiskan waktu berjam-jam, berminggu-minggu, bahkan beberapa bulan untuk melakukan pemotretan, penelitian, pemeliharaan dan menjadi wisata alam bawah laut.

Tulus adalah hati yang bersih, inilah orang-orang yang jujur, tidak pura-pura, tidak serong namun sepenuhnya bebas dari motif-motif jahat yang tersembunyi. Tuhan seringkali mengumpamakan ketulusan bagaikan air yang jernih, tanpa rasa, tidak ada kotoran sedikitpun yang memberikan kesegaran bagi orang yang meminumnya.

Ketulusan adalah sesuatu yang harus dimiliki umatNya untuk datang mendekat dan mengenal Tuhan (Maz.24:3-4; Maz 11:7). Dalam ketulusan Roh Kudus akan memberikan umat Tuhan di Indonesia pengertian-pengertian, wahyu-wahyu yang baru dan menyingkapkan rahasia-rahasia kehendak Tuhan. Sehingga orang-orang Indonesia akan beroleh pengertian untuk melihat inti masalah supaya dapat menyelesaikannya, menyingkapkan berbagai tipu daya iblis supaya tidak terjebak dalam berbagai masalah yang tidak perlu terjadi dan melihat rencana Tuhan dengan sangat jelas sehingga kegentaran melingkupi seluruh orang Indonesia. Dan semuanya itu akan menginspirasi (menyentuh perasaan, pikiran dan mengubah kebiasaan) hidup banyak orang, menarik hati bangsa-bangsa untuk mengenal Tuhan. Kita akan melihatnya tanda-tandanya seperti:

— Orang-orang yang rela berkorban apa pun demi tujuan-tujuan Tuhan.
— Mendukung pemimpin-pemimpin yang diurapi Tuhan dengan sukacita dan semangat yang sama, ingin menyenangkan hati Tuhan.
— Para pemimpin rohani yang fokus melayani Tuhan, bergairah dan visioner tanpa memikirkan atau mengharapkan keuntungan-keuntungan materi.
— Para pemimpin nasionalis yang visioner dan jujur mengusahakan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Karakter Indonesia yang tulus akan menginspirasi dan mempererat persatuan umat Tuhan baik di dalam dan luar negeri. Bangsa-bangsa akan berkunjung ke Indonesia untuk investasi, membangun kerjasama, berkarya dan belajar membangun persatuan yang kuat di Indonesia. Kerja keras orang-orang Indonesia terlebih lagi gereja-gereja Tuhan yang disertai hati yang tulus akan menghasilkan karya-karya besar yang menggoncang dunia. Umat Tuhan yang mengasihi Tuhan akan melihat dengan jelas isi hati, pikiran dan jalan-jalan Tuhan sehingga tindakan dan perkataannya mendatangkan kegentaran akan Tuhan, membangkitkan cinta dan pengabdian kepada Tuhan. Betapa indahnya saat kita akan mendengarkan penyembahan-penyembahan yang dinaikkan dari hati yang tulus. Sebab dalam penyembahan itu Roh Kudus akan membangkitkan kasih mula-mula serta takut akan Tuhan yang besar atas umatNya. Bahkan kita akan melihat para penulis-penulis lagu akan menuliskan banyak nyanyian-nyanyian baru untuk mengejar pengabdian hidup dan kekaguman akan pribadi Tuhan yang sempurna.

Semuanya bisa terjadi jika kita kita sungguh-sungguh mau memulai dengan rajin mengoreksi diri dan menghubungkan prinsip-prinsip firman dengan kehidupan kita. Periksalah hati Anda tiap hari. Selidikilah dan bertobatlah dari motif-motif jahat yang tersembunyi dalam hati serta mintalah pimpinan Tuhan untuk menuntun hidup kita. Percayalah, Tuhan berkenan dengan orang-orang yang tulus. Itulah sebabnya orang-oang yang tulus selalu mengetahui maksud dan tujuan Tuhan. Dan Tuhan selalu menolong orang-orang yang tulus.

1 Tawarikh 28:9_
“…..beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan dengan rela hati, sebab TUHAN menyelidiki segala hati dan mengerti segala niat dan cita-cita….”

Salam perjuangan dalam Kristus

RENUNGAN NATAL DARI PERSPEKTIF PROFETIK: MENCARI KEHENDAK SANG JURUSELAMAT DUNIA

Oleh Didit I.

Banyak gereja saat ini sedang memperingati kelahiran Yesus dengan pesta musik, paduan suara, mendekorasi rumah dan gereja dengan berbagai hiasan, makan-makan, bagi-bagi hadiah dan memberikan bantuan dana ke panti asuhan, doa semalam suntuk, dll. Kita merayakan kelahiran Yesus dengan berbagai kegiatan agama tetapi kita tidak boleh melupakan arti kelahiran Yesus di dunia – Yesus datang untuk menebus manusia. Yesus hadir untuk menjadi perantara dan memulihkan hubungan manusia dengan Bapa. Dan fakta yang mengejutkan adalah malaikat-malaikat Tuhan tidak menampakkan diri kepada para imam dan ahli Taurat. Artinya tidak banyak orang yang mengetahui makna kelahiran Yesus meskipun nabi-nabi sudah bernubuat mengenai kedatangan Yesus dan mencatatnya dalam kitab nabi-nabi. Dimanakah para imam yang melayani di pelataran Tuhan dan ahli Taurat yang mengerti kitab nabi-nabi? Kelahiran Yesus nyatanya justru dihadiri oleh orang-orang majus dan para gembala, yang asing dari pengetahuan tentang taurat dan kitab nabi-nabi.

AIR BERSIH DI TENGAH PADANG GURUN (OASIS)
Di awal bulan Desember 2017 Tuhan memberikan penglihatan mengenai padang gurun yang sangat luas. Udaranya terasa panas. Matahari bersinar sangat terik. Pasirnya terasa panas di sekitar kaki saya meskipun saya mengenakan sandal. Saya merasakan panas terik membuat tubuh saya makin lemas. Kemudian Tuhan menyampaikan, “Panas terik akan membuatmu haus. Berjalanlah lurus maka engkau akan menemukan sumber air murni yang permukaannya membentuk lambang salib.” Lalu saya meneruskan perjalanan dalam keadaan lemas, napas tersendat-sendat karena lelah dan haus. Dan saya benar-benar melihat sumber air yang sangat luas yang permukaannya membentuk salib. Banyak orang minum dari air itu tetapi lebih banyak orang-orang yang meneruskan berjalan tanpa meminum air tersebut. Saya langsung berlari sekuat tenaga lalu menggunakan kedua tangan untuk meminumnya. Airnya terasa segar dan manis di tenggorokan. Badan menjadi lebih segar dan mata makin awas. Tidak ada lagi lelah, haus atau panas. Bahkan saya merasakan gejolak sukacita dalam hati yang sangat besar seperti semburan air yang sangat kencang. Saya tertawa beberapa saat tanpa henti dan mata saya menjadi makin jelas melihat segala hal yang ada di sekitar. Lalu Tuhan berkata, “Orang-orang yang percaya dan berharap kepadaKu tidak akan mendapatkan malu sebab tanganKu selalu membela, menolong, menyelamatkan dari bahaya bahkan menggendong mereka sampai masa putih rambutnya (hal ini mengingatkan saya kitab Yesaya 46:4)………
Sekarang pergilah dan ikutilah aliran sumber air ini (dimana saya minum airnya).”  
Setelah Tuhan berbicara saya melihat memang sumber air tersebut memiliki aliran sungai di tengah-tengah padang gurun. Bahkan aliran sungai itu mengalir sepanjang padang gurun yang luas dan sepanjang tepi aliran sungai itu tumbuh pepohonan yang rimbun. Pohon-pohon itu disebut Tuhan sebagai pohon hikmat dan wahyu. Namun, menyedihkan sebab banyak orang cukup puas setelah minum dari sumber air tersebut, sehingga mereka mendirikan tenda dan tinggal di tepi sumber air dan lupa untuk melanjutkan perjalanan. Tuhan menjelaskan bahwa mereka seumur hidup tinggal sebagai petobat-petobat baru. Lalu Tuhan berkata, “Sesungguhnya banyak orang yang ingin diselamatkan namun tidak banyak orang ingin mengenal Sang Juruselamat.” Artinya tidak banyak orang yang ingin mengikuti aliran sungai.

PENGERTIAN SEKILAS PENGLIHATAN:
# Padang gurun menggambarkan KEADAAN DUNIA yang penuh dengan keputusasaan, kekecewaan, ketakutan, kejahatan dan segala kesia-siaan sehingga seringkali MEMBUAT JIWA MANUSIA MERASA TIDAK MEMILIKI ARTI HIDUP.

# Sumber air di padang gurun membentuk salib menggambarkan Yesus yang sudah hadir di dunia untuk menyelamatkan manusia dari dosa, memberikan sukacita, damai sejahtera serta hidup yang kekal.

# Minum air dari sumber air menggambarkan HATI YANG PERCAYA bahwa Yesus Juruselamat dunia dan MAU DIAJAR untuk berjalan dalam kehendakNya. Setiap orang yang minum dari sumber air tersebut pikirannya akan menyadari dosa-dosanya dan hatinya merasakan sukacita, damai sejahtera sehingga dalam ucapan syukur ingin membalas kasih Tuhan sekalipun persembahan kita tidak akan pernah bisa membalas sedikit pun kebaikan Tuhan dalam hidup kita.

# Orang yang puas tidak melanjutkan perjalanan namun mendirikan tenda dan tinggal di tepi sumber air menggambarkan orang yang SIBUK MENIKMATI BERKAT KESELAMATAN dan BERHENTI MENCARI, BERHENTI MERENUNG, BERHENTI MENYELIDIKI AKAN KEHENDAK TUHAN. Inilah orang-orang yang hanya peduli dengan keselamatan dirinya dan mengabaikan kehendak Tuhan.

# Diperintahkan mengikuti aliran air menggambarkan keinginan Tuhan supaya kita MERENUNGKAN dan MENYELIDIKI kehendak Tuhan supaya dapat bergaul karib dengan Tuhan dan mengenal Dia.

# Pohon hikmat dan wahyu di sepanjang aliran sungai menggambarkan janji Tuhan MEMBERIKAN HIKMAT DAN WAHYU bagi orang-orang yang mau mencari dan mengenal Tuhan secara pribadi. Tuhan ingin menunjukan rahasia kehendakNya kepada orang-orang yang mau mengenal Tuhan secara pribadi.

Inilah panggilan Tuhan bagi kita bukan hanya menerima keselamatan dari Tuhan, tetapi mencari dan hidup sesuai kehendak Yesus Sang Juruselamat dunia. 

SIKAP KITA SAAT MERAYAKAN HARI KELAHIRAN YESUS
Orang-orang yang percaya Yesus sebagai Juruselamat  seharusnya melanjutkan perjalanan rohaninya dalam tingkat-tingkat yang lebih tinggi hingga mengalami pertumbuhan dalam iman, pengharapan dan kasihnya kepada Tuhan. Makin hari makin teguh iman pengharapannya kepada Tuhan. Dan makin hari kasihnya kepada Tuhan makin besar. Semuanya itu akan menjadi kesaksian bahwa di dalam Tuhan hidup kita tidak akan tergoncangkan oleh apa pun sebab kita meletakkan iman, pengharapan dan kasih kepada Tuhan yang Mahakasih, Mahaadil dan Maha-kuasa. Oleh karena itu orang yang percaya kepada Yesus seharusnya tidak berhenti untuk terus mencari kehendak Tuhan sebagaimana para pengembala domba yang mendengar berita kelahiran Yesus dari malaikat Tuhan segera mencari bayi Yesus di Betlehem (Lukas 2:15-17). Oleh karena itu saat merayakan hari kelahiran Yesus kita perlu:

1. MENCARI KEHENDAK TUHAN
Sebagaimana para penggembala domba segera mencari bayi yang lahir dalam palungan demikianlah seharusnya umat Tuhan mencari kehendak Tuhan atas Indonesia, kota, gereja, keluarga dan hidupnya. Kita seharusnya terus berdoa, menyelidiki dan merenungkan firman Tuhan dan tulisan-tulisan rohani lainnya untuk mencari pimpinan Roh Kudus dalam hidup kita.

2. TEKUN MELAKUKAN KEHENDAK TUHAN
Mintalah Tuhan terus memimpin hidup Anda dan berjalanlah sesuai dengan pimpinan Roh Kudus maka Tuhan akan menyingkapkan rahasia kehendakNya dalam hidup kita. Bahkan Tuhan akan memberikan pengertian yang makin mendalam terkait isi hati dan pikiranNya dalam hidup kita. Ketekunan kita berjalan dalam kehendak Tuhan akan menjadi peneguhan demi peneguhan dan kesaksian akan kuasa dan kasih Tuhan dalam hidup kita. Bahkan karya-karya apa pun dalam hidup kita akan menjadi berkat bagi kemajuan pekerjaan Tuhan dan memulihkan gereja-gereja Tuhan.

4. SETIA HIDUP DALAM KEHENDAK TUHAN SAMPAI AKHIR HIDUP KITA
Kesetiaan diuji sepanjang hidup kita dan dibuktikan diakhir hidup kita. Kesetiaan Yesus dimulai dengan datang ke dalam dunia dengan mengambil rupa sebagai manusia, lahir sebagai bayi di kandang domba sampai mati di kayu salib. Semua itu menunjukkan kesetiaan Yesus melakukan kehendak Bapa hingga akhir. Sebab itu kita dipanggil juga untuk melakukan kehendak Bapa di sorga hingga seluruh kehendakNya digenapi dalam hidup kita dan kehendakNya menjadi nyata di bumi sama seperti di sorga. Buatlah komitmen untuk setia melakukan kehendak Tuhan hingga habis umur kita dan Tuhan memanggil kita pulang ke sorga.

Renungkanlah sejenak bahwa merayakan kelahiran Yesus di dunia merupakan saat yang penting untuk memulai hidup kita dengan melakukan kehendak Tuhan sampai akhir hidup kita. Perayaan hari kelahiran Yesus akan menjadi bermakna jika kita merayakan sesuai dengan pimpinan Tuhan dan komitmen melakukan kehendak Tuhan. Sebab orang-orang yang percaya Yesus sebagai juruselamat akan meneladani hidup Yesus dengan hidup untuk melakukan kehendak Bapa. Jika kita tidak meneladani hidup Yesus maka sesungguhnya kita hanya orang-orang yang egois dan ingin memanfaatkan berkat-berkat keselamatan seperti raja Herodes dan ahli-ahli Taurat yang mengetahui kelahiran Yesus, tetapi tidak datang dan menyembah Yesus. Tuhan ingin kita menjadi para pengembala domba dan orang-orang majus yang menerima pesan kelahiran Yesus dan segera mencari kehendak Tuhan.


Pastikanlah tahun 2017 kita merayakan natal dengan mencari, menyelidiki dan melakukan kehendak Tuhan bahkan melakukan kehendak Tuhan sampai akhir hidup kita.

Saya beserta seluruh keluarga menyampaikan selamat merayakan kelahiran Yesus 2017 dan selamat tahun baru kiranya Tuhan terus memperbarui hidup kita dan menjadikan hidup kita sebagai berkat bagi banyak orang. Tuhan memberkati

NATAL DAN TUHAN YANG BERBICARA

Oleh Peter B

Di tahun ini, sudah ke berapa kalikah Anda merayakan Natal? Apakah yang Anda rasakan di hati Anda Natal tahun ini? Adakah suatu makna yang baru dari Natal yang Anda rayakan? Atau sudahkah Natal menjadi suatu rutinitas belaka, yang terasa semakin membosankan tahun demi tahun?
Tahukah Anda bahwa Tuhan senantiasa memberikan pewahyuan yang baru kepada kita sebab Ia ingin dikenal dan menyatakan diri pada kita. Dan sudah seharusnya, pengenalan kita akan Dia terus bertumbuh dan bertambah hari demi hari dan tahun demi tahun. Dan tidakkah semestinya Natal tahun ini kita rayakan dalam suatu pengalaman yang lebih mendalam dibandingkan Natal yang pertama kali kita rayakan sebagai orang percaya? Tidakkah kita merasa jemu dan hampa ketika perayaan kita telah menjadi sesuatu “biasa-biasa” serta minim makna, yang pada akhirnya membuat kita semakin kurang bergairah akan Tuhan dan mulai mengalihkan perhatian kepada perkara-perkara duniawi yang sia-sia.

Yang Merayakan Natal Pertama

Berbeda dengan ribuan tahun sesudahnya, Natal yang pertama dilalui dalam sunyi. Tidak semua merayakannya. Alkitab mencatat hanya sekelompok orang saja yang mengetahui dan merayakan Natal pertama. Siapakah mereka itu?
Menurut catatan Matius dan Lukas, mereka adalah pasangan suami istri Yusuf dan Maria, Zakharia dan Elizabeth yang merupakan kerabat Maria, para gembala di padang Efrata, dan orang-orang majus dari timur. Yang menarik, semuanya mempunyai satu persamaan. Mereka semua telah mendengar Tuhan berbicara kepada mereka. Mereka telah menerima pesan itu secara pribadi meskipun dengan cara yang berbeda-beda.

Maria menerima berita Natal melalui penglihatan pada waktu ia merenung dan berdoa. Malaikat Gabriel menghampirinya dan menyampaikan pesan Tuhan kepadanya. Bahwa ia akan mengandung oleh kuasa Roh Kudus dan melahirkan seorang anak laki-laki yang dinamakan Yesus, yang akan menyelamatkan umat manusia dari dosa mereka (Lukas 1:26-35).

Yusuf, seorang tukang kayu miskin, yang kemudian menjadi suami Maria menangkap rencana Tuhan mengenai Natal melalui mimpi. Saat ia bermaksud diam-diam menceraikan Maria yang telah mengandung sebelum dinikahinya, malaikat menjumpainya dalam mimpi. Mengatakan bahwa anak yang dikandung Maria berasal dari kuasa Allah Roh Kudus, yang akan menjadi juruselamat dunia. Pada momen-momen selanjutnya selanjutnya, secara berkelanjutan dan ajaib, Yusuf menerima mimpi demi mimpi untuk menjaga bayi Yesus dari ancaman pembunuhan Herodes (Matius 1:20-21; 2:13-15,19-23)

Elisabeth, yang sebenarnya merupakan bibi dari Maria, merasakan suatu lonjakan di dalam rahimnya ketika Maria berkunjung ke rumahnya. Saya yakin, waktu yang menyampaikan ini, pastilah Tuhan sudah berbicara kepadanya, bahwa yang sedang datang kepadanya adalah ibu dari Tuhan yang sedang turun ke dunia menjadi seorang manusia (Lukas 1:39-45).

Zakharia menerima berita Natal dengan cara yang berbeda dengan istrinya. Semula ia berjumpa dengan malaikat Gabriel yang menyampaikan bahwa ia akan memiliki keturunan. Seorang anak laki-laki yang “akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya.” (Lukas 1:17). Dan ketika anak itu lahir, dia bukan saja menerima pesan dari Tuhan, Zakharia bahkan bernubuat mengenai kedatangan juruselamat dan pembebas manusia dari dosa, maut dan musuh-musuh Tuhan (Lukas 1:67-75)

Lalu orang-orang majus dari timur. Sukacita Natal mereka berawal dari tanda ajaib di langit. Sebuah bintang besar menarik perhatian mereka, sehingga mereka memulai perjalanan mereka segala susah payahnya demi menyembah sang raja yang mereka yakini telah lahir ke dunia. Setelah berjumpa dengan bayi Yesus dan menyembah, mereka dipimpin Tuhan melalui mimpi untuk mengambil jalan yang lain agar tidak berjumpa dengan Herodes yang berniat membunuh bayi Yesus (Matius 2:12-12).

Berkebalikan dengan orang-orang majus, para gembala yang bekerja di padang nan terpencil, menerima pesan Natal jauh lebih terang terangan daripada orang-orang berhikmat itu. Di malam yang spesial itu, seorang malaikat mendatangi mereka dengan sinar yang sangat terang, yang sempat membuat mereka sangat ketakutan. Kepada mereka disampaikan bahwa itu juga telah lahir bagi mereka, seorang juru selamat yaitu Kristus Tuhan di kota Daud. Kemudian penampakan itu disusul dengan paduan suara tidak akan pernah mereka lihat setelah itu: bala tentara sorga dalam jumlah yang sangat besar memuji Tuhan dalam suatu pujian Natal pertama yang pernah dinyanyikan (Lukas 2:8-17).

Ya, kepada mereka lah Tuhan menyingkapkan dan membawa mereka mengalami Natal yang pertama. Pertanyaannya, mengapa kepada mereka? Mengapa Tuhan berbicara secara pribadi kepada orang-orang tertentu sedangkan yang lainnya tidak? Kepada yang sebagian, Tuhan menyatakan maksud hatinya dalam peristiwa Natal dimana tahun demi tahun mereka merasakan kehadiran Tuhan dan kasih-Nya melalui Natal. Tapi tidak bag sebagian yang lain yang hanya sekedar memperingatinya sebagai salah satu hari raya yang paling semarak di dunia atau yang cuma melaluinya sebagai salah satu musim liburan lainnya.

Terbukti tidak banyak yang sungguh-sungguh memahami makna Natal. Hingga kini Natal dipandang sebagai saat bersukaria, berpesta pora, menerima hadiah dan momen-momen berkumpul bersama keluarga. Dirayakan seperti itu, nama Tuhan hanya akan disebut sekilas saja saat lagu-lagu Natal dinaikkan. Selebihnya, orang berfokus pada hadiah, makanan dan minuman, ornamen indah dan dekorasi spektakuler, pakaian-pakaian baru, bahkan program-program serta acara-acara yang meriah di gereja. Tidak banyak yang benar-benar mengalami persekutuan dengan Tuhan yang dalam Natal yang pertama, telah datang mendekati manusia. Dan itu terkonfirmasi dengan fakta akan minimnya orang-orang Kristen yang hidup dan berjalan bersama Tuhan sepanjang tahun setelah Natal itu hingga Natal berikutnya

Yang Kehilangan Natal Pertama

Alkitab mencatat sangat sedikit yang tahu akan Natal yang pertama. Tetapi diantara yang tidak tahu itu, ada yang mengetahuinya namun tidak pernah turut merayakannya. Kedatangan orang majus di hadapan Herodes yang bermaksud menanyakan tentang lahirnya seorang raja baru, telah memicu suatu penyelidikan singkat akan kelahiran Kristus. Imam kepala dan ahli-ahli taurat didatangkan dan ditanyai mengenai tempat kelahiran Sang Mesias. Mereka memberikan jawabannya tepat sesuai kitab para nabi. Dan hanya itu saja. Mereka tidak berusaha sedikitpun untuk menyelidiki serta mencari mengapa tiba-tiba pimpinan wilayah mereka bertanya-tanya mengenai masalah itu. Dan Tuhanpun tak repot-repot memberitahu mereka.
Begitupun terhadap Herodes, keberadaan sang bayi tetaplah tersembunyi baginya. Meski ia mencari bayi itu, ia tak pernah menemukannya. Tidak akan pernah ada Natal sejati bagi mereka yang mencari Yesus demi kepentingan-kepentingan politik.

Natal tertutup bagi orang-orang yang berjiwa seperti ahli Taurat dan Herodes. Mereka mengetahuinya dan bersentuhan dengannya namun tidak pernah mengalami kuasa atau sukacitanya.
Natal membuat orang berbondong-bondong ke gereja.  Namun, apakah orang banyak itu mencari Tuhan dan seberapa banyak yang benar-benar mengalamai perjumpaan dengan Tuhan? Mereka merayakan kelahiran bayi yang adalah Tuhan sendiri yang turun ke dunia, sayangnya tahun demi tahun mereka tidak pernah mengalami pertemuan dan jamahan pribadi dari Tuhan itu. Hanya hati yang bersedia merendahkan diri dan rindu sentuhan Tuhan yang akan mengalami Natal yang sejati.  

Akankah Pesan Natal Dari Hati Tuhan Disingkapkan Pada Anda Secara Pribadi?

Dari apa yang dituturkan Alkitab mengenai kepada siapa Tuhan memilih untuk berbicara dan menyatakan isi hatinya di Natal yang pertama, setidaknya kita bisa menyelami mengapa ada orang yang tampak mudah mendengar suara Tuhan sedangkan yang lain terasa begitu jauh dengan Tuhan dan tidak pernah mengalami Tuhan berbicara kepada mereka.

Yang dapat menangkap isi hati Tuhan tak lain tak bukan ialah pribadi-pribadi yang memiliki hati seperti Yusuf dan Maria, Elizabeth dan Zakharia, orang-orang majus bahkan gembala-gembala miskin dan sederhana.
Dari kisah mereka, kita bisa belajar memahami bagaimana Tuhan berbicara dan terhadap siapa saja Tuhan memilih untuk berbicara.

Perhatikan dan renungkan:

1) Tuhan berbicara melalui berbagai macam cara.
Melalui mimpi. Penglihatan. Tanda-tanda. Petunjuk-petunjuk.
Dengan perantaraan malaikat atau kitab sucinya. Melalui alam atau peristiwa-peristiwa. Secara natural maupun supranatural.
Tuhan telah melakukannya dahulu dan masih melakukannya hingga kini. Meskipun Ia terasa jauh namun sesungguhnya Dia selalu dekat. Selalu rindu berhubungan dan berkomunikasi dengan kita. Ia selalu akan berbicara pada manusia. Hanya adakah manusia yang mau mendengarkan dia, yang tersedia membuka hatinya menyendengkan telinganya pada apa yang ingin disampaikannya?
Jika orang-orang di masa Perjanjian Lama ini beroleh kesempatan mendengar suara Tuhan, tidakkah kesempatan itu terlebih besar di masa Perjanjian Baru dimana kita hidup sekarang ini?
Tepatkah yang berpendapat bahwa Tuhan tidak lagi berbicara secara pribadi dan langsung kepada kita melalui cara-cara yang ajaib dan supranatural?
Tidakkah merupakan suatu kemunduran bagi kita yang hidup di masa dimana Roh Kudus dicurahkan secara melimpah beserta karunia karunia-Nya yang ajaib itu?

2) Tuhan menyingkapkan kehendak dan isi hati-Nya pada pribadi-pribadi yang tulus dengan segenap hati mencari Dia.
Maria menerima tugas suci itu berawal dari kehidupan doa dan pengabdiannya pada Tuhan. Yusuf menerima kejelasan tuntunan Allah saat ia memilih untuk tak terburu-buru namun menimbang-nimbang untuk mencari pimpinan Tuhan sebelum membuat keputusan memperistri Maria dan menjadi bapa dari bayi juruselamat. Orang-orang Majus tak mau dihentikan oleh apapun untuk bertemu dengan raja yang baru lahir itu. Pun Elizabeth dan Zakharia adalah orang-orang yang seumur hidup melayani Tuhan dan hidup bagi Tuhan. Akhirnya, gembala-gembala memperoleh penyingkapan rencana Allah dalam Natal karena dengan iman yang sesederhana kehidupan mereka, mereka menyambut dan mempercayai pesan itu.

Suara Tuhan mudah ditangkap dan dikenali oleh hati yang terbuka dan tertuju pada-Nya. Hati yang mencari-Nya dan rindu menyenangkan hati-Nya. Yang mengasihi Dia sejak di bagian diri mereka yang terdalam. Yang selalu berhasrat untuk dekat dan erat dengan Dia. Yang memandang berharga hubungannya dengan Tuhan sehingga menyisihkan pengejaran dan pencarian bahkan percintaan yang lain supaya mendapatkan Tuhan.

Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,
~ Filipi 3:8 (TB)

Kepada jiwa-jiwa yang demikianlah, yang digambarkan dengan indah oleh Paulus dalam suratnya itu, Tuhan tidak akan menahan diri  membagikan isi hati-Nya.
Sebab Ia tahu, saat Ia melakukan-Nya, sahabat-sahabat-Nya itu akan mendengar, memperhatikan, menyambut, menyelidikinya lebih lagi, memegangnya apabila itu merupakan kebenaran, mendoakan itu bila itu merupakan suatu jeritan dan kerinduan Tuhan, dan MELAKUKANNYA jika itu adalah perintah kehendak-Nya dalam hidup mereka. Bagai tanah yang subur yang merupakan kesukaan para penabur benih, demikian Tuhan mencari hati yang akan merespon secara benar akan perkataan-Nya itu lalu menaburkan setiap penyingkapan rahasia-rahasia-Nya di hati mereka.

Periksalah hari ini apabila Anda sukar mengenali pimpinan Tuhan. Mungkinkah itu karena  hati Anda belum benar-benar tertuju pada-Nya? Yang acuh tak acuh dan kerap meremehkan nasihat-Nya? Mungkinkah keinginan-keinginan pribadi Anda masih acapkali lebih kuat mengalahkan tarikan lembut Tuhan untuk taat pada kerinduan-Nya? Lalu, selidikilah apakah Tuhan menemukan seruan kuat yang tulus dari hati Anda yang semata-mata ingin mengenal Dia dan terhubung dengan Dia, lebih dari sekedar memperoleh berkat-berkat jasmani di hidup Anda?

Ketika hati kita tertuju pada yang duniawi dan bendawi maka dunia akan semakin jelas dan memikat hati kita. Kita pun secara kurang ajar, sadar maupun tidak, memperalat Tuhan untuk memperoleh keuntungan-keuntungan hidup duniawi. Yang sekalipun merupakan janji Tuhan namun sebenarnya bukan itu tujuan suci kita terhubung dengan Tuhan.

Ketika kita mencari yang ilahi dan sorgawi, Ia akan menyatakan diri kepada kita. Makin terang waktu demi waktu.
Suara-Nya. Hikmat-Nya. Pikirannya. Hati-Nya. Hadirat-Nya. Cinta-Nya.
Kita akan dijadikan-Nya kekasih-kekasih-Nya:

Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya.”
Jawab Yesus: “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.
~ Yohanes 14:21, 23 (TB)  

Tidakkah sangat jelas bunyi janji terbaik Yesus ini bagi kita?

Orang yang mengasihi Dia dan tulus hidup dalam ketaatan melakukan firman-Nya akan DIKASIHI-NYA, ALLAH SENDIRI MENYATAKAN DIRI KEPADANYA DAN BERDIAM BERSAMA-SAMA DENGAN DIA!

Rindukah Anda menerima penyingkapan Tuhan untuk Natal tahun ini?
Pilihlah untuk mencari dan mengasihi Tuhan di atas segalanya.

3) Asalkan hati kita tetap mencari Tuhan, Ia pasti menyatakan diri lebih jelas dan lebih jelas lagi bagi kita.
Ketika Tuhan berbicara, Ia akan terus memberikan peneguhan demi peneguhan bagi kita yang mencari-Nya dalam ketulusan. Sampai kehendak-Nya jelas dan nyata bagi kita untuk kita lakukan dan hidupi. Kita akan terus merasakan tuntunan-Nya makin jelas dan terang jalan kita dalam rencana-Nya sebab Ialah gembala yang baik yang pasti menuntun kita di jalan yang benar.  Bagian kita ialah menjadi domba-domba yangpeka akan suara-Nya dan bergerak sesuai perintah-Nya.

Perhatikanlah kembali. Maria diteguhkan oleh apa yang diterima dari Tuhan dan disampaikan Elizabeth dan Zakharia. Yusuf dikuatkan hatinya oleh karena ketulusan Maria dan kehadiran tamu-tamu yang tak disangka-sangka yang datang secara ajaib menjumpai keluarga kecilnya yang baru dimana mereka sekaligus memberikan persembahan yang penting sebagai bukti pemeliharaan Allah atas bayi suci itu. Orang majus dipimpin oleh bintang dan petunjuk-petunjuk lain yang mereka temukan selanjutnya hingga tepat sampai pada tujuan mereka. Gembala-gembala pun diteguhkan setelah melihat bayi itu sendiri sesuai pernyataan malaikat yang telah mereka terima.

Sejatinya, kehendak Tuhan dan petunjuk-Nya secara pribadi bukan merupakan sesuatu yang mustahil dijangkau. Ia yang berjanji menyatakan diri PASTI akan menyatakan diri bagi mereka yang benar-benar merindukan-Nya. 

Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal Tuhan; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi.
~ Hosea 6:3 (TB)


Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu;
apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati,
~ Yeremia 29:12-13 (TB)


Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui.
~ Yeremia 33:3 (TB)

Jadi siapakah yang berkata bahwa Tuhan itu jauh dan tidak mungkin berbicara pribadi dengan kita? Ia hanya sejauh hati yang berkobar dengan kerinduan untuk mengenal Dia dan jalan-jalan-Nya di hidup kita. Ia tak jauh dari hati yang tulus dan mau diarahkan-Nya pada jalan yang benar. Ia jauh lebih dekat dari yang kita dapat perkirakan. Ia di hati kita dan selalu akan berbicara pada kita. Bagian kita ialah menujukan hati semata-mata kepada-Nya.

Jadi apakah makna Natal yang Anda terima di hati Anda secara pribadi di tahun ini? Rindukah Anda menerimanya sendiri sebagai suatu pesan yang mengubah hati dan hidup Anda di tahun-tahun selanjutnya?

Oh betapa Tuhan merindukan Anda tahun ini untuk merayakan dan memperingati Natal penuh makna melalui hati yang Anda yang terbuka dan siap bagi Tuhan. Jadikanlah Natal tahun ini suatu titik balik bagi Anda untuk berpegang dan bergantung pada Tuhan lebih lagi dari sebelumnya.

SELAMAT NATAL 2017 DARI SAYA SEKELUARGA.
“Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.”
AMIN.

SALAM REVIVAL!
INDONESIA PENUH KEMULIAAN TUHAN