Arsip Bulanan: Januari 2020
HIKMAT DAN KUTIPAN
HIKMAT DAN KUTIPAN
PERSPEKTIF PROFETIK 2020: MERCUSUAR ROHANI
Oleh Didit I.
Selamat memasuki tahun 2020 kiranya Tuhan melimpahkan hati, pikiran yang baru, gaya hidup, mengerjakan rencana dan mengejar tujuan yang dikehendaki Tuhan dalam kehidupan kita.
Sepanjang tahun 2020 ini kita akan melihat buah-buah dari kebodohan yang membuat banyak orang terpuruk dalam keputusasaan. Dan di tahun ini pula setiap orang yang berharap, percaya, mengandalkan, mencari dan melakukan kehendak Tuhan akan melihat pertolongan Tuhan, membangkitkan harapan, tujuan yang baru di dalam Kristus. Kehidupan orang² yang mengandalkan Tuhan akan menjadi terang seperti mercusuar yang menyingkapkan berbagai bahaya dan petunjuk bagi para pelaut demikianlah kesaksian dan kehidupan orang² yang mengandalkan dan berjalan dalam kehendak Tuhan akan menjadi petunjuk, solusi, teladan dan menyingkapkan tujuan Tuhan.
Saya turut prihatin dan terus mendukung dalam doa untuk rekan² dan masyarakat yang terkena musibah banjir, angin puting beliung, dan berbagai bencana. Semua bencana ini dimaksudkan Tuhan untuk menunjukkan kondisi rohani umat Tuhan, karakter dan kinerja pemerintahan. Tuhan sedang menunjukkan kondisi rohani umat Tuhan dan pemerintahan yang sebenarnya masih terpuruk dalam badai kebodohan sebab keserakahan dan agamawi masih menguasai kehidupan mereka.
Bencana yang sedang terjadi di bangsa ini merupakan simbol profetik bahwa Tuhan masih peduli dan berkenan menasehati kita untuk selalu merendahkan diri, bertobat, mencari dan melakukan kehendak Tuhan, termasuk selalu mengandalkan Tuhan. Tuhan akan terus menggoncang dan menyingkapkan apa yang dipandang “sudah baik” dan “tidak butuh perubahan apa pun” dari pikiran kita yang naif sampai kita mau menyadari, mengakui dan bertobat di hadapan Tuhan. Kita membutuhkan pertolongan, pembelaan, penyertaan, pemulihan dari Tuhan, bukan manusia.
Oleh karena itu betapa penting setiap rencana, harapan², kehendak, keputusan penting dalam hidup kita seperti memilih pasangan hidup, cara menyelesaikan masalah, menentukan tujuan hidup selalu disesuaikan dengan kehendak Tuhan, bukan kehendak atau keinginan diri sendiri, orang lain. Tuhan ingin kehidupan kita di tahun 2020 makin rela dan bersedia untuk diproses dan diubah sesuai kehendak Tuhan sampai kemuliaan Tuhan bersinar terang dalam kehidupan kita melalui kesaksian perjalanan hidup pribadi kita dengan Tuhan dan pewahyuan yang kita terima secara pribadi dari Tuhan serta bagikan di media sosial dan gereja².
Di tahun 2020 Tuhan akan mempersiapkan kita menjadi mercusuar rohani yang akan menyingkapkan kondisi yang sebenarnya, tipu daya yang disembunyikan, memberikan petunjuk, solusi, membangkitkan harapan² dan tujuan (visi) yang baru sesuai kehendak Tuhan.
Marilah kita sambut tahun 2020 dengan hati yang takut akan Tuhan dan kerinduan untuk menggenapi kehendakNya. Tuhan memberkati
HIKMAT TUHAN: NASIHAT UNTUK MENYAMBUT TAHUN 2020
Oleh Peter B, MA
Tahun 2020 harus kita masuki dengan penuh pengharapan pada Tuhan. Namun pengharapan itu harus disertai kesadaran dan pengenalan akan posisi dan hubungan kita dengan Tuhan. Kiranya kita semua beroleh kasih karunia pengertian untuk tidak mengharapkan sesuatu dengan seenak sendiri dengan berdasar ajaran² sesat injil kemakmuran yang mendorong kita klaim² berkat namun jarang mau memeriksa langkah hidup kita di hadapan Tuhan. Kebodohan kita akan menjerumuskan kita dalam kecelakaan dan malapetaka yang tidak kita ketahui dan berujung kecewa pada Tuhan. Namun hikmat Tuhan akan menuntun kita melihat apa yang salah dan kemudian melangkah dalam jalan yang Tuhan kehendaki.
Tuhan memberkati rekan² semua…
JANGAN TERLAMBAT SADAR
Oleh : Peter B, MA
AYAT HARI INI :
Kejadian 28:6-9 (TB)
Ketika Esau melihat, bahwa Ishak telah
memberkati Yakub dan melepasnya ke Padan-Aram untuk mengambil isteri dari situ
— pada waktu ia memberkatinya ia telah memesankan kepada Yakub: “Janganlah
ambil isteri dari antara perempuan Kanaan” —
memberkati Yakub dan melepasnya ke Padan-Aram untuk mengambil isteri dari situ
— pada waktu ia memberkatinya ia telah memesankan kepada Yakub: “Janganlah
ambil isteri dari antara perempuan Kanaan” —
dan bahwa Yakub mendengarkan perkataan ayah
dan ibunya, dan pergi ke Padan-Aram,
dan ibunya, dan pergi ke Padan-Aram,
maka Esau pun menyadari, bahwa perempuan
Kanaan itu tidak disukai oleh Ishak, ayahnya.
Kanaan itu tidak disukai oleh Ishak, ayahnya.
Sebab itu ia pergi kepada Ismael dan
mengambil Mahalat menjadi isterinya, di samping kedua isterinya yang telah ada.
Mahalat adalah anak Ismael anak Abraham, adik Nebayot.
mengambil Mahalat menjadi isterinya, di samping kedua isterinya yang telah ada.
Mahalat adalah anak Ismael anak Abraham, adik Nebayot.
Dalam nats di atas, dikatakan bahwa Esau
sesungguhnya baru belakangan menyadari bahwa ayahnya tidak berkenan memiliki
menantu perempuan dari Kanaan. Esau mengetahuinya setelah ia mendengar Ishak,
ayahnya itu, menyampaikan berkat dan berpesan pada Yakub, adik Esau, untuk
tidak mengambil istri perempuan Kanaan pada saat sang bapa melepas Yakub untuk
pergi ke rumah Laban, pamannya di Padan Aram.
sesungguhnya baru belakangan menyadari bahwa ayahnya tidak berkenan memiliki
menantu perempuan dari Kanaan. Esau mengetahuinya setelah ia mendengar Ishak,
ayahnya itu, menyampaikan berkat dan berpesan pada Yakub, adik Esau, untuk
tidak mengambil istri perempuan Kanaan pada saat sang bapa melepas Yakub untuk
pergi ke rumah Laban, pamannya di Padan Aram.
Dan mungkin karena itulah Esau kemudian
mencoba mengambil hati ayahnya dengan mengawini perempuan keturunan Ismael
(yang sebenarnya juga masih merupakan garis keturunan dari Abraham, kakeknya).
mencoba mengambil hati ayahnya dengan mengawini perempuan keturunan Ismael
(yang sebenarnya juga masih merupakan garis keturunan dari Abraham, kakeknya).
Dari kisah ini yang lalu dihubungkan dengan
fakta-fakta lain mengenai Esau, dapatlah dikatakan bahwa Esau termasuk orang
yang lambat dalam menyadari akan apa yang baik dan benar, khususnya ajaran
dari orang tua dan kakeknya.
fakta-fakta lain mengenai Esau, dapatlah dikatakan bahwa Esau termasuk orang
yang lambat dalam menyadari akan apa yang baik dan benar, khususnya ajaran
dari orang tua dan kakeknya.
Saya berkeyakinan, apa yang disampaikan Ishak
kepada Yakub telah disampaikannya juga kepada Esau. Hanya Esau tidak
mempedulikannya. Ia tetap mengambil istri sesuka hatinya, yaitu
perempuan-perempuan Kanaan itu (lihat Kejadian 26:34-35)
kepada Yakub telah disampaikannya juga kepada Esau. Hanya Esau tidak
mempedulikannya. Ia tetap mengambil istri sesuka hatinya, yaitu
perempuan-perempuan Kanaan itu (lihat Kejadian 26:34-35)
Begitu pula terkait hak kesulungan. Setiap
anak-anak di keluarga Abraham pasti mengetahui tentang hal tersebut. Itu
sebabnya Yakub sangat menginginkannya karena ia telah diberi tahu betapa
bernilai dan berharganya hak kesulungan itu. Namun, sepertinya, Esau tidak
terlalu peduli. Ia mendengar sekilas mengenai itu lalu tidak lagi memikirkannya
lebih lanjut. Ia larut dalam aktifitas dan kesibukannya sendiri seperti berburu
dan menjelajah alam. Ia juga lebih mengikuti pikiran dan kehendaknya sendiri
daripada memperhatikan didikan dan ajaran orang tuanya. Tidak mengejutkan
apabila kemudian ia memandang rendah hak kesulungannya. Menjualnya dengan
murah, demi sekedar memuaskan rasa lapar dan keinginan memakan semangkuk
masakan kacang merah (lihat Kejadian 25:29-34).
anak-anak di keluarga Abraham pasti mengetahui tentang hal tersebut. Itu
sebabnya Yakub sangat menginginkannya karena ia telah diberi tahu betapa
bernilai dan berharganya hak kesulungan itu. Namun, sepertinya, Esau tidak
terlalu peduli. Ia mendengar sekilas mengenai itu lalu tidak lagi memikirkannya
lebih lanjut. Ia larut dalam aktifitas dan kesibukannya sendiri seperti berburu
dan menjelajah alam. Ia juga lebih mengikuti pikiran dan kehendaknya sendiri
daripada memperhatikan didikan dan ajaran orang tuanya. Tidak mengejutkan
apabila kemudian ia memandang rendah hak kesulungannya. Menjualnya dengan
murah, demi sekedar memuaskan rasa lapar dan keinginan memakan semangkuk
masakan kacang merah (lihat Kejadian 25:29-34).
SIFAT ESAU DALAM DIRI KITA
Dari pribadi Esau, kita bisa belajar tentang
salah satu sifat dan kebiasaan kita yang buruk terhadap Tuhan. Seperti Esau,
kita kerap TIDAK DENGAR-DENGARAN akan pesan-pesan kebenaran yang disampaikan
oleh Bapa sorgawi kita. Kita terlalu sibuk dengan urusan dan kegiatan kita
sendiri. Kita mengambil keputusan dan menjalani hidup dengan pandangan yang
kita anggap benar menurut ukuran sendiri. Kita tidak cermat memperhatikan
bahkan tidak cukup peduli dengan nasihat dan petunjuk firman.
salah satu sifat dan kebiasaan kita yang buruk terhadap Tuhan. Seperti Esau,
kita kerap TIDAK DENGAR-DENGARAN akan pesan-pesan kebenaran yang disampaikan
oleh Bapa sorgawi kita. Kita terlalu sibuk dengan urusan dan kegiatan kita
sendiri. Kita mengambil keputusan dan menjalani hidup dengan pandangan yang
kita anggap benar menurut ukuran sendiri. Kita tidak cermat memperhatikan
bahkan tidak cukup peduli dengan nasihat dan petunjuk firman.
Akibatnya, kesadaran akan apa yang benar dan
berkenan di hadapan Tuhan tidak kita miliki. Saat kita menyadarinya, seperti
Esau, seringkali itu sudah terlambat dan kita terlanjur menderita kerugian yang
besar.
berkenan di hadapan Tuhan tidak kita miliki. Saat kita menyadarinya, seperti
Esau, seringkali itu sudah terlambat dan kita terlanjur menderita kerugian yang
besar.
Sikap semau gue dalam hubungan kita dengan
Tuhan adalah kebodohan. Itu akan berakibat fatal bagi kita sendiri. Dan ketika
yang fatal itu menimpa kita, iblis dapat membelokkanya dengan menipu kita bahwa
Allahlah yang telah tidak adil dan jahat pada kita. Padahal kenyataannya,
kitalah yang tidak memperhatikan petunjuk dan peringatan-Nya.
Tuhan adalah kebodohan. Itu akan berakibat fatal bagi kita sendiri. Dan ketika
yang fatal itu menimpa kita, iblis dapat membelokkanya dengan menipu kita bahwa
Allahlah yang telah tidak adil dan jahat pada kita. Padahal kenyataannya,
kitalah yang tidak memperhatikan petunjuk dan peringatan-Nya.
Yang paling menggelisahkan adalah kenyataan
bahwa dalam ketidaksadarannya itu, Esau merasa baik-baik saja. Ia merasa tidak
ada masalah dengan orang tuanya dengan mengambil istri-istri dari perempuan Kanaan
itu. Ia menutup mata jika istri-istrinya itu mendukakan ayah ibunya. Hal yang
sama dengan sikapnya terhadap hak kesulungannya. Ia merasa tidak ada masalah
dengan menjualnya secara murah kepada adiknya. Dan memang inilah yang patut
kita renungkan baik-baik. Yaitu bahwa mungkin saja kita sekarang ini merasa
tidak ada masalah dengan bersikap acuh tak acuh terhadap ajaran Tuhan tetapi
pada waktunya, kita akan menyesali (dengan sangat) kebodohan dan kelalaian kita
itu. Kekecewaan dan penyesalan terbesar adalah saat hidup kita berakhir di
dunia ini dan kita memasuki kekekalan di tempat yang salah atau andainya saja
kita beroleh tempat di sorga, kita kehilangan upah, mahkota dan miskin harta di
sana karena telah menghabiskan hidup mengejar perkara-perkara di bumi yang
membuat kita melupakan apa yang kekal dan jauh lebih berarti dari sekedar harta
dan kenyamanan hidup di dunia.
bahwa dalam ketidaksadarannya itu, Esau merasa baik-baik saja. Ia merasa tidak
ada masalah dengan orang tuanya dengan mengambil istri-istri dari perempuan Kanaan
itu. Ia menutup mata jika istri-istrinya itu mendukakan ayah ibunya. Hal yang
sama dengan sikapnya terhadap hak kesulungannya. Ia merasa tidak ada masalah
dengan menjualnya secara murah kepada adiknya. Dan memang inilah yang patut
kita renungkan baik-baik. Yaitu bahwa mungkin saja kita sekarang ini merasa
tidak ada masalah dengan bersikap acuh tak acuh terhadap ajaran Tuhan tetapi
pada waktunya, kita akan menyesali (dengan sangat) kebodohan dan kelalaian kita
itu. Kekecewaan dan penyesalan terbesar adalah saat hidup kita berakhir di
dunia ini dan kita memasuki kekekalan di tempat yang salah atau andainya saja
kita beroleh tempat di sorga, kita kehilangan upah, mahkota dan miskin harta di
sana karena telah menghabiskan hidup mengejar perkara-perkara di bumi yang
membuat kita melupakan apa yang kekal dan jauh lebih berarti dari sekedar harta
dan kenyamanan hidup di dunia.
BERMULANYA KESADARAN ESAU
Dari uraian nats kita pada hari ini, Esau
sampai pada titik kesadaran akan perbuatannya yang tidak menyukakan hati
bapanya di saat :
sampai pada titik kesadaran akan perbuatannya yang tidak menyukakan hati
bapanya di saat :
1- Ia memperhatikan dengan seksama
Esau beroleh pencerahan setelah ia
mendengarkan dan mengamat-amati pesan Ishak pada Yakub dan bagaimana Yakub
mentaati pesan ayahnya itu.
mendengarkan dan mengamat-amati pesan Ishak pada Yakub dan bagaimana Yakub
mentaati pesan ayahnya itu.
Ini seharusnya juga menjadi pelajaran bagi
kita. Yakni supaya kita tidak dengan gampangnya asal mendengar atau membaca
pesan firman. Supaya kita tidak sekedar pilih-pilih mana yang ingin kita dengar
dan ikuti lalu membuang apa yang kita rasa tidak penting dan tidak sesuai
dengan keinginan hati kita.
kita. Yakni supaya kita tidak dengan gampangnya asal mendengar atau membaca
pesan firman. Supaya kita tidak sekedar pilih-pilih mana yang ingin kita dengar
dan ikuti lalu membuang apa yang kita rasa tidak penting dan tidak sesuai
dengan keinginan hati kita.
Menyelami kehendak Bapa di sorga itu
memerlukan modal penting yang wajib kita sediakan jika kita benar-benar ingin
mengetahui isi hati-Nya. Kita memerlukan telinga yang dengar-dengaran
senantiasa. Sekali lagi, dengar-dengaran. Memperhatikan, menyimak sampai
memperoleh pengertian yang tepat akan kehendak Tuhan
Maslahnya, ada anak-anak Tuhan yang baru tahu
sedikit saja kebenaran, sudah merasa tahu lalu menjadi sok tahu seolah-olah ia
telah mengenal seluruh kebenaran sehingga ia menjadi sombong dan mengecilkan
yang lain.
sedikit saja kebenaran, sudah merasa tahu lalu menjadi sok tahu seolah-olah ia
telah mengenal seluruh kebenaran sehingga ia menjadi sombong dan mengecilkan
yang lain.
Ada pula yang merasa dirinya sudah mengerti
namun pengertian tersebut tidak dapat diwujudkan praktek hidupnya sehari-hari.
Itu karena ia belum cukup mendengar dan menyelami apa yang dimaksud oleh
Tuhan. Ia terlalu terburu-buru menafsirkan maksud Tuhan.
namun pengertian tersebut tidak dapat diwujudkan praktek hidupnya sehari-hari.
Itu karena ia belum cukup mendengar dan menyelami apa yang dimaksud oleh
Tuhan. Ia terlalu terburu-buru menafsirkan maksud Tuhan.
Sebagian lagi ada yang tidak menyukai detail
atau rincian petunjuk Tuhan. Ia memandang hal tersebut merepotkan dan
mengada-ada. Ia bersikap apatis atau skeptis terhadap firman. Ia tetap
melakukan kebiasaan-kebiasaan lamanya tanpa merasa perlu melangkah dalam
pimpinan Tuhan tersebut. Ia mau lihat-lihat dulu, memilih untuk wait and see,
menunggu apakah benar pesan itu menjadi kenyataan.
atau rincian petunjuk Tuhan. Ia memandang hal tersebut merepotkan dan
mengada-ada. Ia bersikap apatis atau skeptis terhadap firman. Ia tetap
melakukan kebiasaan-kebiasaan lamanya tanpa merasa perlu melangkah dalam
pimpinan Tuhan tersebut. Ia mau lihat-lihat dulu, memilih untuk wait and see,
menunggu apakah benar pesan itu menjadi kenyataan.
Memang benar adanya bahwa salah satu tanda
menguji pesan nubuatan misalnya, adalah dengan melihat apakah pesan tersebut
menjadi kenyataan (digenapi) atau tidak. Persoalannya, tidak semua menyadari,
bahwa jika semua harus menunggu kenyataan nubuatan itu digenapi dulu baru percaya,
adalah fatal ketika penggenapan nubuat tersebut ternyata adalah suatu
malapetaka yang menimpa. Orang yang tidak mampu menguji nubuatan mengenai
bencana dan malapetaka sebelum itu terjadi, akan melihat nubuat itu menjadi
kenyataan pahit karena ia sendiri tertimpa malapetaka itu akibat terlambat
untuk mengantisipasinya.
menguji pesan nubuatan misalnya, adalah dengan melihat apakah pesan tersebut
menjadi kenyataan (digenapi) atau tidak. Persoalannya, tidak semua menyadari,
bahwa jika semua harus menunggu kenyataan nubuatan itu digenapi dulu baru percaya,
adalah fatal ketika penggenapan nubuat tersebut ternyata adalah suatu
malapetaka yang menimpa. Orang yang tidak mampu menguji nubuatan mengenai
bencana dan malapetaka sebelum itu terjadi, akan melihat nubuat itu menjadi
kenyataan pahit karena ia sendiri tertimpa malapetaka itu akibat terlambat
untuk mengantisipasinya.
Dan bukankah kita setuju bahwa orang yang
tidak mengindahkan prediksi otoritas pengamat iklim seperti BMKG yang
memperingatkan akan adanya potensi-potensi kekuatan alam yang dahsyat namun
tidak membuat persiapan tentang itu adalah seorang yang bodoh (seperti yang
banyak disindirkan oleh warganet terhadap salah satu pemimpin daerah di
Indonesia)?
tidak mengindahkan prediksi otoritas pengamat iklim seperti BMKG yang
memperingatkan akan adanya potensi-potensi kekuatan alam yang dahsyat namun
tidak membuat persiapan tentang itu adalah seorang yang bodoh (seperti yang
banyak disindirkan oleh warganet terhadap salah satu pemimpin daerah di
Indonesia)?
Kesadaran akan kehendak Tuhan, akan apa yang
berkenan dan tidak di hadapan-Nya, akan lebih cepat menjadi milik kita ketika
kita rajin mengamati dan memperhatikan pengajaran dan petunjuk-Nya
berkenan dan tidak di hadapan-Nya, akan lebih cepat menjadi milik kita ketika
kita rajin mengamati dan memperhatikan pengajaran dan petunjuk-Nya
2- Ia merenung, memeriksa diri lalu
mengoreksi kesalahannya
mengoreksi kesalahannya
Esau membandingkan pesan ayahnya dengan
keadaan dirinya. Juga membandingkan sikapnya terhadap pesan ayahnya dengan
sikap Yakub. Saat itulah ia tersadar
bahwa apa yang dilakukannya selama ini ternyata jahat adanya.
keadaan dirinya. Juga membandingkan sikapnya terhadap pesan ayahnya dengan
sikap Yakub. Saat itulah ia tersadar
bahwa apa yang dilakukannya selama ini ternyata jahat adanya.
Di sini, lagi-lagi, kita dihadapkan dengan
kekuatan dari apa yang disebut introspeksi. Melalui introspeksi, yang merupakan
sikap memeriksa, menguji dan menghakimi diri sendiri datang kesadaran akan apa
yang baik, adil dan benar, khususnya jika kita melakukannya di hadapan Tuhan.
kekuatan dari apa yang disebut introspeksi. Melalui introspeksi, yang merupakan
sikap memeriksa, menguji dan menghakimi diri sendiri datang kesadaran akan apa
yang baik, adil dan benar, khususnya jika kita melakukannya di hadapan Tuhan.
Banyak sekali orang Kristen yang membaca
Alkitab maupun artikel rohani, atau menemukan kutipan kata-kata hikmat dan
rohani atau mendengarkan khotbah firman atau pengajaran namun yang pikirannya
segera melayang mencari-cari siapa orang yang digambarkan dalam khotbah
tersebut. Ia mencoba mencari dan mengingat-ingat siapa saja yang mungkin bisa
memenuhi unsur kesalahan dari pembahasan tersebut. Siapapun itu…. kecuali
dirinya. Sesungguhnya, inilah sikap sok rohani dan bentuk ketidaksadaran itu.
Sebagaimana yang digambarkan Yesus sebagai sikap yang suka “melihat
selumbar di mata orang tetapi balok di matanya sendiri ia abaikan”. Sangat
teliti menemukan kesalahan pada orang tetapi yang jelas-jelas keliru dari
dirinya tak diketahuinya. Pada umumnya memang manusia suka sibuk dan giat
menilai orang tetapi lupa bahwa dirinya sendiri tidak pernah dinilai dan dikoreksi.
Alkitab maupun artikel rohani, atau menemukan kutipan kata-kata hikmat dan
rohani atau mendengarkan khotbah firman atau pengajaran namun yang pikirannya
segera melayang mencari-cari siapa orang yang digambarkan dalam khotbah
tersebut. Ia mencoba mencari dan mengingat-ingat siapa saja yang mungkin bisa
memenuhi unsur kesalahan dari pembahasan tersebut. Siapapun itu…. kecuali
dirinya. Sesungguhnya, inilah sikap sok rohani dan bentuk ketidaksadaran itu.
Sebagaimana yang digambarkan Yesus sebagai sikap yang suka “melihat
selumbar di mata orang tetapi balok di matanya sendiri ia abaikan”. Sangat
teliti menemukan kesalahan pada orang tetapi yang jelas-jelas keliru dari
dirinya tak diketahuinya. Pada umumnya memang manusia suka sibuk dan giat
menilai orang tetapi lupa bahwa dirinya sendiri tidak pernah dinilai dan dikoreksi.
Pertama-tama dan di atas segalanya, kita wajib
menghakimi diri kita sendiri di urutan pertama. Kita harus mengarahkan mata dan
telunjuk terlebih dahulu pada hidup kita sendiri. Membawanya ke hadapan Tuhan
untuk diterangi cahaya wajah-Nya (Mazmur 90:8) supaya dosa dan kesalahan kita
tersingkap dan kita menyadarinya. Dengan demikian kita tidak akan takabur dan
ceroboh. Merasa diri pandai dan benar padahal selama ini kita telah menyimpang
dari jalan Tuhan dan menyakiti hati-Nya. Dan sebaliknya. Menilai orang lain
keliru padahal bisa jadi apa yang disampaikannya benar dan merupakan cara Tuhan
berbicara mengoreksi kita.
menghakimi diri kita sendiri di urutan pertama. Kita harus mengarahkan mata dan
telunjuk terlebih dahulu pada hidup kita sendiri. Membawanya ke hadapan Tuhan
untuk diterangi cahaya wajah-Nya (Mazmur 90:8) supaya dosa dan kesalahan kita
tersingkap dan kita menyadarinya. Dengan demikian kita tidak akan takabur dan
ceroboh. Merasa diri pandai dan benar padahal selama ini kita telah menyimpang
dari jalan Tuhan dan menyakiti hati-Nya. Dan sebaliknya. Menilai orang lain
keliru padahal bisa jadi apa yang disampaikannya benar dan merupakan cara Tuhan
berbicara mengoreksi kita.
Introspeksi adalah kunci menuju kesadaran akan
apa yang Tuhan kehendaki dan inginkan dalam hidup kita. Mengamat-amati hidup
kita dan membandingkannya dengan hasil perenungan dan pengamatan kita akan
firman dengan jujur dan terbuka di hadapan Tuhan akan membawa kita kepada titik
dimana kita mengetahui secara tepat posisi (rohani) kita dalam Tuhan. Dengan
demikian, kita menjadi lebih peka dan siap diarahkan selanjutnya oleh Roh Kudus
pada jalur dan tingkat perjalanan serta pengalaman rohani yang seharusnya
daripada terus berlari dengan kecepatan tinggi pada lintasan yang salah.
KESIMPULAN DAN PENUTUP
Yakub memiliki banyak kelemahan dan kebiasaan
buruk. Namun Tuhan menghargai jiwanya yang memahami apa yang berharga dalam
hidup, yaitu berkat dan perkenan Tuhan. Dan inilah yang harus kita kejar :
BERKAT DAN PERKENAN TUHAN. Itu semua diawali dengan sikap dengar-dengaran,
taat, percaya dan tekun berpegang pada ajaran serta janji Tuhan. Dan ini
merupakan kebalikan dari sikap ikut Tuhan asal-asalan dan seenak hati kita
sendiri sambil mengharap dan menuntut berkat-berkat terbaik Tuhan.
buruk. Namun Tuhan menghargai jiwanya yang memahami apa yang berharga dalam
hidup, yaitu berkat dan perkenan Tuhan. Dan inilah yang harus kita kejar :
BERKAT DAN PERKENAN TUHAN. Itu semua diawali dengan sikap dengar-dengaran,
taat, percaya dan tekun berpegang pada ajaran serta janji Tuhan. Dan ini
merupakan kebalikan dari sikap ikut Tuhan asal-asalan dan seenak hati kita
sendiri sambil mengharap dan menuntut berkat-berkat terbaik Tuhan.
Karena itu, carilah apa yang berkenan di
hadapan Tuhan. Peganglah itu. Lakukan itu. Hidupi semuanya itu. Lebih dari
sekedar formalitas dan ibadah-ibadah yang mati. Jadikanlah diri Anda
orang-orang YANG TAHU MENILAI DIRI, MENYADARI KEADAAN DIRI, MAMPU MEMAHAMI APA
YANG TUHAN KEHENDAKI atas diri Anda. Bukan sebagai orang-orang yang lambat dan
terlambat untuk sadar tetapi yang tanggap dan aktif menangkap serta mengerjakan
kehendak Tuhan.
hadapan Tuhan. Peganglah itu. Lakukan itu. Hidupi semuanya itu. Lebih dari
sekedar formalitas dan ibadah-ibadah yang mati. Jadikanlah diri Anda
orang-orang YANG TAHU MENILAI DIRI, MENYADARI KEADAAN DIRI, MAMPU MEMAHAMI APA
YANG TUHAN KEHENDAKI atas diri Anda. Bukan sebagai orang-orang yang lambat dan
terlambat untuk sadar tetapi yang tanggap dan aktif menangkap serta mengerjakan
kehendak Tuhan.
Hiduplah di hadapan-Nya dengan kerinduan untuk
selalu mencari dan melakukan apa yang menyenangkan hati-Nya. Berkat dan
perkenan Tuhan pasti dilimpahkan-Nya bagi Anda. Bersama-sama Tuhan, Anda akan
dibawa dalam rancangan keselamatan dan hidup yang terbaik selama di dunia
sekarang ini dan pada saatnya menerima warisan kekal Anda di sorga nanti.
selalu mencari dan melakukan apa yang menyenangkan hati-Nya. Berkat dan
perkenan Tuhan pasti dilimpahkan-Nya bagi Anda. Bersama-sama Tuhan, Anda akan
dibawa dalam rancangan keselamatan dan hidup yang terbaik selama di dunia
sekarang ini dan pada saatnya menerima warisan kekal Anda di sorga nanti.
Salam Revival!
Tuhan Yesus Memberkati Kita Semua
HATI YANG TIDAK MENGERTI ATAU MEMAHAMI KEBENARAN (PERUMPAMAAN TANAH PINGGIR JALAN bagian 5-selesai)
Oleh : Peter B, MA.
Kepada setiap orang yang mendengar firman
tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan
merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di
pinggir jalan.
tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan
merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di
pinggir jalan.
Matius 13:19 (TB)
Bagaimana sebenarnya seseorang hatinya menjadi
seperti yang digambarkan Yesus sebagai serupa dengan tanah di tepi jalan itu?
Bagaimana hati yang keras, dipengaruhi perkara-perkara duniawi, yang terbuka
lebar bagi pekerjaan iblis dan tidak
percaya itu terbentuk?
seperti yang digambarkan Yesus sebagai serupa dengan tanah di tepi jalan itu?
Bagaimana hati yang keras, dipengaruhi perkara-perkara duniawi, yang terbuka
lebar bagi pekerjaan iblis dan tidak
percaya itu terbentuk?
Yesus memberikan sebuah petunjuk untuk
memahaminya.
memahaminya.
Yesus berkata bahwa hati yang sedemikian
disebabkan karena mereka TIDAK MENGERTI akan firman yang disampaikan kepadanya.
Mereka mendengar pesan kebenaran tetapi tidak memahaminya. Mereka gagal
menangkap apa yang dimaksud Tuhan bagi mereka.
disebabkan karena mereka TIDAK MENGERTI akan firman yang disampaikan kepadanya.
Mereka mendengar pesan kebenaran tetapi tidak memahaminya. Mereka gagal
menangkap apa yang dimaksud Tuhan bagi mereka.
Kata “mengerti” dari bahasa asli
Alkitab memiliki pengertian “menyatukan secara bersama-sama”, Maksudnya,
seseorang yang mampu mengerti apa yang disampaikan kepadanya sebenarnya telah
berhasil melalui proses mencerna dan menghubung-hubungkan secara tepat
potongan-potongan data atau informasi yang sampai kepadanya itu.
Alkitab memiliki pengertian “menyatukan secara bersama-sama”, Maksudnya,
seseorang yang mampu mengerti apa yang disampaikan kepadanya sebenarnya telah
berhasil melalui proses mencerna dan menghubung-hubungkan secara tepat
potongan-potongan data atau informasi yang sampai kepadanya itu.
Dalam hal seseorang tidak memahami firman
kebenaran yang disampaikan kepadanya, pada prinsipnya sebenarnya ia gagal
menyatukan setiap detail dari uraian pesan ilahi yang ia peroleh. Itu sebabnya
meski ia membaca artikel rohani, mendengar khotbah, mengikuti ibadah, mencoba
menyimak pengajaran maupun membaca pesan profetik namun tetap saja ia tidak
mampu mencapai pengertian yang seharusnya, yang diperlukannya supaya firman itu masuk ke dalam hatinya lalu
mengubahkan hidupnya.
kebenaran yang disampaikan kepadanya, pada prinsipnya sebenarnya ia gagal
menyatukan setiap detail dari uraian pesan ilahi yang ia peroleh. Itu sebabnya
meski ia membaca artikel rohani, mendengar khotbah, mengikuti ibadah, mencoba
menyimak pengajaran maupun membaca pesan profetik namun tetap saja ia tidak
mampu mencapai pengertian yang seharusnya, yang diperlukannya supaya firman itu masuk ke dalam hatinya lalu
mengubahkan hidupnya.
Jadi, ketahuilah satu hal penting ini. Dimana
kita gagal memahami maksud Tuhan, di sanalah benih firman itu tidak dapat masuk
dalam hati kita dan bertumbuh di sana. Di titik itulah jiwa kita masih tetap
dalam cengkeraman kuasa gelap yang akan membawa kita terus tenggelam dalam
berbagai perkara dan prinsip duniawi. Pada bagian kehidupan dimana firman Tuhan
tidak masuk ke hati kita, di sanalah bagian hati yang keras berada dan karena
itu dalam aspek itu, kita masih hidup dalam kehendak manusiawi dan duniawi kita
sendiri. (Dan saya menjadi ingin tahu apakah Anda menangkap penjelasan saya di
atas itu)
kita gagal memahami maksud Tuhan, di sanalah benih firman itu tidak dapat masuk
dalam hati kita dan bertumbuh di sana. Di titik itulah jiwa kita masih tetap
dalam cengkeraman kuasa gelap yang akan membawa kita terus tenggelam dalam
berbagai perkara dan prinsip duniawi. Pada bagian kehidupan dimana firman Tuhan
tidak masuk ke hati kita, di sanalah bagian hati yang keras berada dan karena
itu dalam aspek itu, kita masih hidup dalam kehendak manusiawi dan duniawi kita
sendiri. (Dan saya menjadi ingin tahu apakah Anda menangkap penjelasan saya di
atas itu)
Hal kegagalan menangkap maksud Tuhan ini tidak
hanya dialami oleh mereka yang belum pernah mendengar atau yang tidak akrab
dengan nama Yesus atau dengan ajaran Kristen. Umat yang menyebut dirinya
Kristen pun bisa mengalami hal yang serupa -kalau tidak dikatakan bisa lebih
parah lagi. Dan orang-orang semacam ini akan semakin meningkat drastis
jumlahnya di akhir zaman. Bukan karena ketiadaan atau miskin akan informasi
tetapi justru karena sebaliknya. Mereka gagal paham karena tidak mampu
menyatukan informasi yang sangat banyak itu untuk kemudian menemukan kebenaran
Tuhan di dalamnya. Kita akan membahas hal ini di uraian selanjutnya.
hanya dialami oleh mereka yang belum pernah mendengar atau yang tidak akrab
dengan nama Yesus atau dengan ajaran Kristen. Umat yang menyebut dirinya
Kristen pun bisa mengalami hal yang serupa -kalau tidak dikatakan bisa lebih
parah lagi. Dan orang-orang semacam ini akan semakin meningkat drastis
jumlahnya di akhir zaman. Bukan karena ketiadaan atau miskin akan informasi
tetapi justru karena sebaliknya. Mereka gagal paham karena tidak mampu
menyatukan informasi yang sangat banyak itu untuk kemudian menemukan kebenaran
Tuhan di dalamnya. Kita akan membahas hal ini di uraian selanjutnya.
Mengenai orang-orang seperti ini, Paulus
memperingatkan dalam uraiannya yang detail tentang manusia-manusia akhir zaman
:
memperingatkan dalam uraiannya yang detail tentang manusia-manusia akhir zaman
:
yang walaupun selalu ingin diajar, namun
tidak pernah dapat mengenal kebenaran.
tidak pernah dapat mengenal kebenaran.
2 Timotius 3:7 (TB)
Bagi orang-orang ini, meski datang ke gereja
dan menerima pesan rohani, firman Tuhan tampaknya tetap tidak masuk logika
baginya. Itu sekedar menjadi pesan yang hanya didengar beberapa saat lalu lewat
begitu saja. Bahkan walaupun pengkhotbah terbaik sekalipun yang
menyampaikannya, pikiran mereka tetap tertutup dan apa yang menjadi kehendak
Allah tak pernah sampai dalam pengertian mereka.
dan menerima pesan rohani, firman Tuhan tampaknya tetap tidak masuk logika
baginya. Itu sekedar menjadi pesan yang hanya didengar beberapa saat lalu lewat
begitu saja. Bahkan walaupun pengkhotbah terbaik sekalipun yang
menyampaikannya, pikiran mereka tetap tertutup dan apa yang menjadi kehendak
Allah tak pernah sampai dalam pengertian mereka.
SEBAB-SEBAB GAGAL PAHAM
Ada berbagai penyebab seseorang menerima suatu
pesan namun tidak memahaminya. Kita akan merenungkan beberapa di antaranya.
pesan namun tidak memahaminya. Kita akan merenungkan beberapa di antaranya.
Keangkuhan atau sikap tinggi hati
Beberapa orang sangatlah meremehkan firman
Tuhan. Jangankan perkataan Tuhan, pribadi Tuhan sendiri pun mereka abaikan
begitu saja. Tidak ada takut akan Tuhan dalam diri mereka. Mereka merasa tidak
membutuhkan Tuhan dalam hidup mereka. Seperti Firaun yang berkata, “Siapa
itu Yahweh, aku tidak mengenal-Nya dan mengapa aku harus mendengarkan
firman-Nya” (lihat Keluaran 5:2), demikian pula orang-orang yang sudah
serta merta menolak apapun nasihat firman yang disampaikan kepadanya.
Orang-orang seperti ini menutup hatinya bagi Allah dan kebenaran-Nya namun
hatinya terbuka lebar bagi pekerjaan setan-setan.
Tuhan. Jangankan perkataan Tuhan, pribadi Tuhan sendiri pun mereka abaikan
begitu saja. Tidak ada takut akan Tuhan dalam diri mereka. Mereka merasa tidak
membutuhkan Tuhan dalam hidup mereka. Seperti Firaun yang berkata, “Siapa
itu Yahweh, aku tidak mengenal-Nya dan mengapa aku harus mendengarkan
firman-Nya” (lihat Keluaran 5:2), demikian pula orang-orang yang sudah
serta merta menolak apapun nasihat firman yang disampaikan kepadanya.
Orang-orang seperti ini menutup hatinya bagi Allah dan kebenaran-Nya namun
hatinya terbuka lebar bagi pekerjaan setan-setan.
Kebodohan rohani.
Bodoh rohani tidak sama dengan bodoh
pikirannya. Bodoh rohani adalah keadaan dimana seseorang tidak tahu apa-apa
tentang hal-hal yang rohani dan ilahi. Seseorang bisa sangat cerdas dalam
perkara-perkara duniawi dan dalam pengetahuan tentang suatu bidang keilmuan
tetapi ia tetap tidak tahu menahu apapun tentang Tuhan. Hal rohani masih
tertutup baginya. Tuhan merupakan sesuatu yang asing baginya. Dalam pikirannya
yang tidak mengenal Tuhan, hal-hal rohani itu nonsens adanya
pikirannya. Bodoh rohani adalah keadaan dimana seseorang tidak tahu apa-apa
tentang hal-hal yang rohani dan ilahi. Seseorang bisa sangat cerdas dalam
perkara-perkara duniawi dan dalam pengetahuan tentang suatu bidang keilmuan
tetapi ia tetap tidak tahu menahu apapun tentang Tuhan. Hal rohani masih
tertutup baginya. Tuhan merupakan sesuatu yang asing baginya. Dalam pikirannya
yang tidak mengenal Tuhan, hal-hal rohani itu nonsens adanya
Itu sebabnya, Tuhan menghendaki segera setelah
kita percaya, kita segera DIMURIDKAN dan MENJADI MURID, karena hanya
murid-muridlah yang akan belajar mengenal Dia dan jalan-jalan-Nya.
kita percaya, kita segera DIMURIDKAN dan MENJADI MURID, karena hanya
murid-muridlah yang akan belajar mengenal Dia dan jalan-jalan-Nya.
Tidak dapat fokus dan selalu teralihkan
perhatiannya.
perhatiannya.
Ada beberapa orang yang tidak pernah menerima
kebenaran karena memang ia tidak pernah menyediakan waktu untuk
merenungkan pesan kebenaran itu. Mereka
terlalu sibuk dengan berbagai urusan. Bisnis, pekerjaan, keluarga, studi,
menikmati hiburan dan liburan, hanyut dalam pertemanan dan pergaulan. Mereka
ditarik secara terus menerus kepada berbagai aktifitas atau kepada hal-hal yang
terjadi di dunia ini -sesuatu yang tampaknya berhasil dilakukan iblis di era
informasi sekarang ini. Hari-hari ini, ketika membaca firman kebenaran, kita
sering melakukannya tergesa-gesa dan membacanya sepintas lalu. Itu karena
keinginan di hati untuk memberikan perhatian pada hal lainnya. Kita SEPERTINYA
TAHU DAN PAHAM, tetapi kenyataannya belum tentu demikian karena kebenaran itu
belum kita cerna dan pikirkan secara mendalam sampai kepada aspek-aspek praktek
hidup sehari-hari kita.
kebenaran karena memang ia tidak pernah menyediakan waktu untuk
merenungkan pesan kebenaran itu. Mereka
terlalu sibuk dengan berbagai urusan. Bisnis, pekerjaan, keluarga, studi,
menikmati hiburan dan liburan, hanyut dalam pertemanan dan pergaulan. Mereka
ditarik secara terus menerus kepada berbagai aktifitas atau kepada hal-hal yang
terjadi di dunia ini -sesuatu yang tampaknya berhasil dilakukan iblis di era
informasi sekarang ini. Hari-hari ini, ketika membaca firman kebenaran, kita
sering melakukannya tergesa-gesa dan membacanya sepintas lalu. Itu karena
keinginan di hati untuk memberikan perhatian pada hal lainnya. Kita SEPERTINYA
TAHU DAN PAHAM, tetapi kenyataannya belum tentu demikian karena kebenaran itu
belum kita cerna dan pikirkan secara mendalam sampai kepada aspek-aspek praktek
hidup sehari-hari kita.
Itulah mengapa sejak ribuan tahun yang lalu,
Tuhan memerintahkan supaya kita MERENUNGKAN firman-Nya SIANG DAN MALAM (lihat
Yosua 1:8 dan Mazmur 1:2). Tidak sekedar membacanya. Tidak sekedar
mendengarnya. Tidak sekedar terinformasi. Tapi menyelami, menyelidiki,
mendalami, mengulang-ulang pemikiran demi pemikiran sehingga kita menjadi jelas
akan apa yang Tuhan kehendaki ATAS HIDUP KITA SECARA PRIBADI. Dalam perenungan
itulah terletak kunci keberhasilan kita dalam berhubungan dan berjalan dengan
Tuhan.
Tuhan memerintahkan supaya kita MERENUNGKAN firman-Nya SIANG DAN MALAM (lihat
Yosua 1:8 dan Mazmur 1:2). Tidak sekedar membacanya. Tidak sekedar
mendengarnya. Tidak sekedar terinformasi. Tapi menyelami, menyelidiki,
mendalami, mengulang-ulang pemikiran demi pemikiran sehingga kita menjadi jelas
akan apa yang Tuhan kehendaki ATAS HIDUP KITA SECARA PRIBADI. Dalam perenungan
itulah terletak kunci keberhasilan kita dalam berhubungan dan berjalan dengan
Tuhan.
Menafsir firman seturut alur pikiran dan
hasrat hatinya yang masih penuh keinginan-keinginan duniawi
hasrat hatinya yang masih penuh keinginan-keinginan duniawi
Gagal paham akan maksud Tuhan dapat dibawa ke
tingkat selanjutnya oleh si jahat dengan membuat kita menyalahgunakan firman
Tuhan untuk memuaskan hasrat akan hal-hal yang bersifat kedagingan atau
ambisi-ambisi demi pencapaian yang bersifat duniawi belaka. Dalam mempelajari
hal-hal rohani dari sudut pandang hukum-hukum yang mati semata, lalu dengan
hati yang masih belum diubahkan menjadi baru, ketidakmengertian seseorang akan
apa yang berasal dari Tuhan bisa dibelokkan oleh kuasa gelap kepada kesesatan
yang besar. Kelompok seperti ini kita kenal pada zaman Yesus sebagai ahli-ahli
taurat dan orang Farisi. Yang senantiasa berkata mereka menantikan Mesias
tetapi Mesias yang sesungguhnya telah datang di hadapan mereka dan mereka tetap
tidak mengenali Dia. Oleh karena kebiasaan menafsir hal-hal rohani dengan
pemikiran manusia lama, tidak heran apabila kemudian muncul orang-orang yang
mengaku bertuhan dan beragama tetapi tidak mengenal Tuhan dan kebenaran-Nya.
Mereka gagal paham, sesat pengertian, dan salah jalan sehingga sekalipun mereka
belajar tentang hal-hal religius yang disangkanya akan menuntun ke sorga, ujung
akhir perjalanan mereka tetaplah kebinasaan.
tingkat selanjutnya oleh si jahat dengan membuat kita menyalahgunakan firman
Tuhan untuk memuaskan hasrat akan hal-hal yang bersifat kedagingan atau
ambisi-ambisi demi pencapaian yang bersifat duniawi belaka. Dalam mempelajari
hal-hal rohani dari sudut pandang hukum-hukum yang mati semata, lalu dengan
hati yang masih belum diubahkan menjadi baru, ketidakmengertian seseorang akan
apa yang berasal dari Tuhan bisa dibelokkan oleh kuasa gelap kepada kesesatan
yang besar. Kelompok seperti ini kita kenal pada zaman Yesus sebagai ahli-ahli
taurat dan orang Farisi. Yang senantiasa berkata mereka menantikan Mesias
tetapi Mesias yang sesungguhnya telah datang di hadapan mereka dan mereka tetap
tidak mengenali Dia. Oleh karena kebiasaan menafsir hal-hal rohani dengan
pemikiran manusia lama, tidak heran apabila kemudian muncul orang-orang yang
mengaku bertuhan dan beragama tetapi tidak mengenal Tuhan dan kebenaran-Nya.
Mereka gagal paham, sesat pengertian, dan salah jalan sehingga sekalipun mereka
belajar tentang hal-hal religius yang disangkanya akan menuntun ke sorga, ujung
akhir perjalanan mereka tetaplah kebinasaan.
Penyampaian pesan kebenaran yang kurang
jelas, membingungkan, tidak lengkap, yang sukar diaplikasikan lebih lanjut atau
karena komunikasi yang buruk
jelas, membingungkan, tidak lengkap, yang sukar diaplikasikan lebih lanjut atau
karena komunikasi yang buruk
Ketidakmengertian seseorang akan pesan Tuhan
mungkin pula diwarnai faktor komunikasi yang kurang baik dari sang penyampai
pesan. Meskipun Tuhan bisa memakai siapapun untuk berbicara atas nama-Nya
(termasuk keledai sekalipun), penyampaian yang terkesan membosankan,
berputar-putar serta bertele-tele dapat menyebabkan orang tak lagi berminat
mendengar pesan firman.
mungkin pula diwarnai faktor komunikasi yang kurang baik dari sang penyampai
pesan. Meskipun Tuhan bisa memakai siapapun untuk berbicara atas nama-Nya
(termasuk keledai sekalipun), penyampaian yang terkesan membosankan,
berputar-putar serta bertele-tele dapat menyebabkan orang tak lagi berminat
mendengar pesan firman.
Terhambat atau terhalanginya pekerjaan Roh
Kudus dalam gereja maupun dalam pemberitaan injil kebenaran
Kudus dalam gereja maupun dalam pemberitaan injil kebenaran
Kuasa Tuhan itu dahsyat dan bekerja secara
luar biasa. Meskipun demikian, itu tidak akan bekerja dengan sendirinya. Harus
ada pribadi-pribadi yang melepaskan kuasa tersebut di bumi ini. Semasa Yesus
hidup, Ia memberikan teladan bagaimana seharusnya seorang hamba Tuhan itu hidup
dan berkarya. Tidak heran kuasa dari sorga dilepaskan secara luar biasa, baik
dalam manifestasi-manifestasi yang ajaib maupun dalam ketaladanan hidup Kristus
yang tak terbantahkan dan tanpa cela. Itu sebabnya pengajaran Yesus begitu
disukai dan menempelak, menggoncang jiwa para pendengarnya.
luar biasa. Meskipun demikian, itu tidak akan bekerja dengan sendirinya. Harus
ada pribadi-pribadi yang melepaskan kuasa tersebut di bumi ini. Semasa Yesus
hidup, Ia memberikan teladan bagaimana seharusnya seorang hamba Tuhan itu hidup
dan berkarya. Tidak heran kuasa dari sorga dilepaskan secara luar biasa, baik
dalam manifestasi-manifestasi yang ajaib maupun dalam ketaladanan hidup Kristus
yang tak terbantahkan dan tanpa cela. Itu sebabnya pengajaran Yesus begitu
disukai dan menempelak, menggoncang jiwa para pendengarnya.
Di masa sekarang Roh Kudus dicurahkan secara
luas. Tetapi seberapa banyak yang merindukan Roh itu tercurah dan berkarya
secara bebas melawat setiap pendengar firman? Adakah kita hari-hari ini menjadi
pribadi-pribadi yang bersinergi dengan Roh Kebenaran itu, yang memimpin banyak
orang pada jalan kebenaran ataukah justru kita membatasi atau menghalangi
pekerjaan Roh Kudus itu dengan motif-motif pelayanan yang berpusat pada
keuntungan diri daripada keuntungan rohani (yaitu pertumbuhan rohani anak-anak
Tuhan)?
luas. Tetapi seberapa banyak yang merindukan Roh itu tercurah dan berkarya
secara bebas melawat setiap pendengar firman? Adakah kita hari-hari ini menjadi
pribadi-pribadi yang bersinergi dengan Roh Kebenaran itu, yang memimpin banyak
orang pada jalan kebenaran ataukah justru kita membatasi atau menghalangi
pekerjaan Roh Kudus itu dengan motif-motif pelayanan yang berpusat pada
keuntungan diri daripada keuntungan rohani (yaitu pertumbuhan rohani anak-anak
Tuhan)?
Jika kita mendapati hati banyak orang menjadi
keras, tidak peka terhadap pesan kebenaran, lebih suka membenarkan diri
daripada koreksi diri, kerap menonjolkan dan membanggakan hal-hal materi dan
duniawi sifatnya, tak dengar-dengaran akan isi hati Tuhan, bukankah ini
waktunya untuk mengaku dosa, merendahkan diri dan meminta gelombang kuasa
pertobatan dari Roh hikmat dan wahyu itu sehingga orang-orang dicelikkan,
menyambut firman Tuhan dan diubahkan hidupnya?
keras, tidak peka terhadap pesan kebenaran, lebih suka membenarkan diri
daripada koreksi diri, kerap menonjolkan dan membanggakan hal-hal materi dan
duniawi sifatnya, tak dengar-dengaran akan isi hati Tuhan, bukankah ini
waktunya untuk mengaku dosa, merendahkan diri dan meminta gelombang kuasa
pertobatan dari Roh hikmat dan wahyu itu sehingga orang-orang dicelikkan,
menyambut firman Tuhan dan diubahkan hidupnya?
UNTUK INTROSPEKSI DIRI
Sebelum kita mencari-cari di antara jemaat dan
sekeliling kita akan siapa yang hatinya keras dan kerap tidak menangkap
kebenaran firman, selalu terlebih utama dan yang terbaik apabila kita
menjadikan uraian di atas sebagai bahan perenungan untuk menilai diri sendiri.
sekeliling kita akan siapa yang hatinya keras dan kerap tidak menangkap
kebenaran firman, selalu terlebih utama dan yang terbaik apabila kita
menjadikan uraian di atas sebagai bahan perenungan untuk menilai diri sendiri.
Renungkan dan akuilah dengan jujur apa adanya
di hadapan Tuhan :Apakah hati Anda serupa tanah yang keras atau
yang lembut dan mudah dibentuk? Apakah Anda seorang yang lebih cepat mendengar
daripada berkata-kata dan bersikap emosional apabila menerima koreksi firman?Mereka yang tanah hatinya menerima benih
firman selalu merupakan tanah yang gembur dan terbuka bagi penggarapan TuhanSeberapa banyak porsi waktu dalam hidup Anda
digunakan untuk memikirkan dan merenungkan perkara-perkara rohani daripada yang
duniawi? Adakah Anda secara aktif
merenungkan tentang kehadiran Tuhan, mencoba terus menyambung komunikasi Anda
dengan Dia atau berusaha mencari tahu sudut pandang-Nya dalam segala sesuatu?Jika mayoritas kehidupan sehari-hari Anda
lebih banyak tersita akan hal-hal di bumi ini daripada yang di atas, barangkali
sudah waktunya Anda menilik hati Anda dan tak membiarkannya menjadi tanah hati
tepi jalan yang menolak kebenaran firmanJika merenungkan hidup Anda dengan jujur,
pengaruh siapakah yang paling dominan mewarnai sikap, tindakan, sudut pandang
maupun pengambilan keputusan dalam hidup Anda? Sadarkah Anda bahwa jika Anda
tidak mencari dan menyertakan Tuhan untuk memimpin Anda maka pada dasarnya Anda
memberikan diri Anda dipengaruhi roh-roh lain yang bekerja di dunia ini?Ketidaksadaran Anda akan pekerjaan setan
yang mungkin telah begitu kuat mempengaruhi hidup Anda, bisa jadi merupakan
pertanda bahwa hidup Anda sudah dalam pengaruh atau bahkan cengkeraman kuasa
gelap. Sebab hidup tanpa Tuhan dan di luar Tuhan sesungguhnya sama saja dengan
membiarkan hati Anda disusupi dan dipengaruhi kuasa kegelapan (lihat Matius
12:43-45)Yang terakhir, seberapa jauh Anda membuka
diri untuk pekerjaan Roh Kudus dan belajar memahami pesan-pesan Tuhan bagi
Anda? Adakah Anda menyediakan waktu merenungkan firman Tuhan di sela-sela
aktifitas sehari-hari Anda? Adakah Anda membuka hati dan telinga untuk
memperoleh hikmat dan penyingkapan dari Tuhan? Seberapa banyak Anda melawan
kebodohan dan puas diri rohani dengan rajin mengajukan pertanyaan, bertanya
jawab atau berdiskusi serta mencari tahu kebenaran firman yang masih belum
jelas atau terang bagi Anda?Ketertutupan atau sikap apatis terhadap
firman dan kerohanian Anda dapat berpotensi membuat Anda selama-lamanya tidak
mengenal kebenaran sejati atau tersesat dalam kesalahan rohani yang fatal
dengan lebih menjadi seorang yang agamawi daripada yang rohani.
Waspadalah dengan hati yang serupa tanah tepi
jalan!
jalan!
Anda yang masih memiliki hati yang demikian
tidak akan beruntung.
tidak akan beruntung.
Hidup Anda sedang menolak dan melawan Allah
sendiri.
sendiri.
Sementara waktu-waktu kehidupan Anda terus
bergulir, jangan acuh tak acuh akan jiwa Anda. Mintalah hati yang terbuka bagi
Tuhan dan siap menyambut benih firman kebenaran yang berkuasa menyelamatkan dan
mengubah hidup Anda itu.
bergulir, jangan acuh tak acuh akan jiwa Anda. Mintalah hati yang terbuka bagi
Tuhan dan siap menyambut benih firman kebenaran yang berkuasa menyelamatkan dan
mengubah hidup Anda itu.
Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor
dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman
yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman
yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
Yakobus 1:21
Salam revival!
Tuhan Yesus Memberkati Kita Semua.
SERIAL PENGAJARAN MENGENAI “PERUMPAMAAN TANAH PINGGIR JALAN” :“tanah tepi jalan adalah gambaran dari hati manusia yang keras dan tertutup akan perkara-perkara yang dari Tuhan asalnya.”“Hati orang yang serupa dengan tanah pinggir jalan telah ditutup terhadap masuknya perkara-perkara rohani karena hatinya hanya disediakan untuk semua yang duniawi.”“Berhati-hatilah terhadap pekerjaan kuasa kegelapan di hidup Anda.Itu pertama-tama ditandai dengan sikap apatis, tidak peduli dan muak dengan firman Tuhan. Padahal sesungguhnya firman itulah HAL YANG BERHARGA DAN MULIA YANG SANGGUP MENGUBAH HIDUP ANDA. Sebab jika tidak demikian mengapa iblis bersusah payah mencuri dan menjauhkannya dari Anda?”“Sebab jika Anda tidak datang kepada Tuhan dan mulai membuka hati bagi teguran-Nya yang memulihkan, Anda belum termasuk orang yang percaya dan diselamatkan.”“Dalam mempelajari hal-hal rohani dari sudut pandang hukum-hukum yang mati semata, lalu dengan hati yang masih belum diubahkan menjadi baru, ketidakmengertian seseorang akan apa yang berasal dari Tuhan bisa dibelokkan oleh kuasa gelap kepada kesesatan yang besar.”
2020
Oleh : Rick Joyner
Dunia sedang dibawa kepada “Lembah Keputusan.” (Valley of Decision). Semua orang harus memilih antara terang dan gelap, baik dan jahat, kebenaran dan kebohongan. Kita berada di masa-masa yang akan memisahkan gandum dari sekam, dan bangsa-bangsa sebagai domba atau kambing.
Bukan hanya AS yang menuju perang saudara. Semua lini kesalahan sosial dalam peradaban akan tergoncang, dan kita akan dapat melihat adanya peningkatan berbagai pembelahan atau pemisahan karenanya. Pada saat yang sama, kesatuan terbesar (gratest unity) akan terjadi atas pengikut sejati Allah. Peristiwa paling mulia di dunia yang terjadi sekarang adalah bahwa mempelai perempuan Kristus mulai menjadikan dirinya siap bagi Dia. Inilah mengapa kita dijanjikan bahwa kemuliaan rumah yang terakhir akan lebih besar dari yang sebelumnya.
Ketika kita melangkah lebih jauh di masa-masa sekarang ini, konsekuensi dari keputusan kita — atau kegagalan kita untuk membuat keputusan — akan meningkat juga. Keputusan Anda untuk mengikuti Tuhan dengan sepenuh hati dapat mengubah kota Anda, atau bahkan bangsa Anda. Ketetapan pendirian Anda akan kebenaran dan untuk melawan kejahatan dapat mengubah gelombang pertempuran demi jiwa kota atau negara Anda. Semua yang hidup di zaman ini pada akhirnya akan menjadi pahlawan atau penjahat (hero or villain). Segera tak seorang pun akan bisa duduk di pagar atau sela-sela hanya menjadi pengamat atau menonton saja.
Keputusan yang kita buat hari ini dapat menentukan apakah kita cukup kuat untuk membuat keputusan yang tepat nanti. Saat kita mendekati akhir zaman ini, dampak penting yang dihasilkan setiap keputusan dan setiap tindakan akan diperbesar. Ini berarti bahwa apa yang akan menghasilkan buah yang baik akan menghasilkan lebih banyak, dan apa yang akan menghasilkan buah yang buruk juga akan menghasilkan lebih banyak.
Tuhan berkata bahwa akhir zaman adalah “tuaian.” Panen adalah ketika semua benih yang telah ditabur sampai menjadi matang sepenuhnya. Untuk alasan ini, kita harus menjadi lebih memahami akan sebenarnya benih-benih itu, baik dalam kata-kata kita maupun tindakan kita. Kita juga harus bersiap akan menghadapi betapa cepat beberapa orang akan menjadi dewasa secara rohani, seperti yang dikatakan kepada Amos 9:13:
“Sesungguhnya, waktu akan datang,” demikianlah firman TUHAN, “bahwa pembajak akan tepat menyusul penuai dan pengirik buah anggur penabur benih; gunung-gunung akan meniriskan anggur baru dan segala bukit akan kebanjiran.
Ini berbicara tentang waktu ketika mereka yang melakukan pekerjaan Tuhan akan melihat buah datang lebih cepat. Ini akan mengasyikkan, tetapi kita juga harus tahu bahwa benih jahat akan berbuah lebih cepat juga. Lalang mulai matang sepenuhnya bersama dengan gandum, tetapi ini adalah hal yang baik karena mereka akan terlihat seperti apa adanya.
Diterjemahkan dan dikutip secara bebas dari https://publications.morningstarministries.org/word-for-the-week/2020