Arsip Bulanan: Februari 2020

HIKMAT DAN KUTIPAM

Oleh Peter B
“Banyak kebingungan terkait kehidupan sebagai orang Kristen datang dari pengabaian akan kebenaran sederhana bahwa Tuhan jauh lebih tertarik pada membangun dan membentuk karakter Anda daripada apapun yang lainnya”
~ Rick Warren
Melalui kacamata proses Tuhan saja, segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita dapat dipahami dan kita jalani dengan tabah dengan kekuatan Tuhan. Semua yang terjadi diijinkan Tuhan supaya kita dibentuk makin hari makin serupa dengan sifat Kristus, sehingga Kristus dinyatakan melalui perilaku kita sehari², yang menjadi kesaksian bahwa Allah kita hidup dan berkuasa, sanggup mengubah hidup manusia lama yang sia² menjadi manusia baru yang sungguh² memuliakan nama Tuhan. 
Proses Tuhan membentuk, menempa, meluruskan yang bengkok, merapikan dan memperindah hidup kita layak menjadi perkakas yang digunakan sebagai perbendaharaan milik Tuhan yang membesarkan nama Sang Pemilik-Nya. 
Bersyukurlah jika kita masih diproses dan dibentuk oleh Tuhan sebab itu artinya kita belum selesai dan yang terbaik masih akan dikeluarkan dari diri kita. 
Tanpa melihatnya dari kacamata proses, hidup anak² Tuhan akan selalu dalam keadaan frustrasi, putus asa, bingung, kehilangan arah dan tidak menyenangkan. Akhirnya tersesat dalam ajaran palsu yang menjanjikan kemudahan dan kenyamanan belaka dalam ikut Yesus. Dampak kesesatan ini jelas. Suatu akhir yang menyedihkan dan sangat mengecewakan. Sama seperti mereka yang menukar pengiringan pada Tuhan dengan mencari kemudahan di dunia yang tampaknya saja gembira tetapi sebenarnya lembah air mata. 
Tuhan kiranya memberikan hikmat kepada kita semua. Amin…

TUHAN MELIHAT HATI TERLEBIH DAHULU LEBIH DARI SEGALA PERKARA YANG LAIN

(Cuplikan diskusi di komunitas rohani)
Oleh Peter B, MA 

Tidak telat datang ke gereja tidak selalu sudah berikan yang terbaik bagi Tuhan dan yang telat datang ke gereja bukan berarti berikan sembarangan bagi Tuhan.
yang penting hatinya niat mencari Tuhan dan tulus menyembah Tuhan.

Kasih recehan bukan berarti tidak suka berkorban bagi Tuhan.
Janda yang dilihat Yesus berikan recehan tapi Yesus bilang itu yang lebih banyak dari yang lain.

Pendeta sedang berkhotbah main whats app memang keliru tapi yang tidak main whats app kalau pikirannya melayang kemana² juga keliru apalagi tidak ada niat dengar firman, hanya cari pacar atau cari jodoh saja ke gereja, misalnya

Bubar kebaktian langsung pulang dinilai keliru padahal belum tentu juga yang tidak pulang² di gereja itu cinta keluarga Tuhan. Bisa saja banyak motif lain (yang sama sekali tidak rohani) yang membuat orang  tidak langsung pulang setelah gereja usai.

Jadi semua ini bukan ukuran benar apalagi di hadapan Tuhan yang melihat hati lebih dahulu dari segala perkara yang lain

Itu sebabnya yang perlu benar² kita perhatikan, amati, periksa, uji, sampai kita jaga dan usahakan sekuat keberadaan kita adalah apakah hati kita tulus ikhlas, murni, tertuju pada Tuhan dan kehendak-Nya seumur hidup kita. Itulah kunci perkenanan Tuhan.
Tidak peduli seberapa hebat kita berprestasi atau mengesankan di hadapan orang, atau seberapa besar pelayanan yang sudah kita bangun atau seberapa rohaninya kita tampil di hadapan orang, Tuhan menilai pertama² hati kita. Baru kemudian perbuatan² kita.

Hati yang bagaimanakah yang Tuhan cari itu?

Yang sepakat dan berkomitmen melakukan kehendak Tuhan (yang secara umum) ialah mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap kekuatan dan segenap akal budi. Serta mengasihi sesama seperti kita mengasihi diri kita sendiri.

Dan hal ini menjadikan tugas menjaga hati kita tetap dan selalu dialiri kasih Tuhan sebagai tugas utama kita karena hanya dengan itu hati kita berkenan di hadapan Tuhan.

 

Bagaimana melakukannya?

Dengan menjaga hubungan selalu intim dan dekat dengan Tuhan. Berjalan dan bergaul dengan Dia setiap hari. Memberikan diri dan hidup kita sebagai persembahan dan pengabdian kepada Tuhan semata (ingat : kepada Tuhan, bukan kepada Gereja atau pelayanan).

MENDENGARKAN DAN MEMAHAMI KEHENDAK TUHAN

Oleh Oswald Chambers  
Kita seharusnya merasa sukacita karena telah mendengar Allah berbicara, tetapi terutama rasa malu dan bodoh karena telah begitu lama waktu dibutuhkan baru mendengar Dia! Kemudian, kita akan berseru mengaku, “Betapa lambatnya aku mendengar dan memahami pesan yang dikatakan Tuhan 3!” Padahal Allah telah mengucapkannya selama berhari-hari dan bahkan mungkin berminggu-minggu.

Akan tetapi, pada saat Anda mendengar Dia, Dia memberikan Anda rasa malu dan bodoh yang melegakan hati- suatu pemberian yang akan selalu membuat Anda mendengarkan Allah sekarang.
Hal² semacam yang dituliskan oleh Oswald Chambers, khususnya dalam buku klasiknya “My Utmost for His Highest” (diterjemahkan dalam bahasa Indonesia “Pengabdianku untuk Kemuliaan-Nya”) adalah hal² yang dalam, yang menolong kita berakar dalam Tuhan. 
Tapi itu hanya bisa dipahami jika hati kita tidak berbatu tetapi hati yang berupa tanah yang baik, yang gembur, lunak dan hancur di hadapan Tuhan. 
Biarlah kiranya Tuhan memberikan pada kit hati yang demikian bagi kita yang merindukan dan memintanya dengan sangat di hadapan Tuhan

ANGELO

(Cuplikan dari buku yang berjudul Pencarian Terakhir
Oleh Rick Joyner
“Masih ada seseorang yang harus kamu jumpai sebelum engkau kembali ke medan perang,” kataNya sambil berjalan. Saat kami berjalan, saya terus terpesona dengan kemuliaan Tuhan
yang semakin bertambah besar bahkan dari beberapa menit
sebelumnya.
“Setiap saat engkau melihatKu dengan mata hatimu, pikiranmu akan sedikit lebih diperbaharui,” Dia melanjutkan berbicara.
“Suatu saat engkau akan dapat tinggal dalam HadiratKu secara terus menerus. Saat engkau melakukan hal tersebut, semua yang engkau pelajari oleh karena Roh KudusKu akan selalu ada
untukmu dan Aku akan selalu ada untukmu.”
Saya dapat mendengar dan mengerti segala sesuatu yang Dia katakan, tetapi saya sangat tertarik dengan KemuliaanNya dan saya bertanya, “Tuhan, mengapa engkau sekarang lebih mulia daripada saat Engkau menampakkan diri kepada saya sebagai
Hikmat?”
“Aku tidak pernah berubah, tetapi engkaulah yang berubah. Engkau berubah saat engkau melihat KemuliaanKu dengan wajah tanpa selubung. Pengalaman-pengalamanmu membuka selubung diwajahmu sehingga engkau dapat melihatKu dengan jelas. Namun tidak ada yang menghapusnya seperti secepat ketika engkau melihat KasihKu.”
Kemudian Dia berhenti, dan saya melihat orang-orang yang berada di tahta didekat kami. Kami masih berada ditempat dimana raja-raja paling tinggi duduk. Kemudian saya mengenali seorang laki-laki yang duduk dekat kami.
“Tuan, saya mengetahui engkau dari suatu tempat, tetapi saya tidak dapat mengingatnya.”
“Engkau pernah melihatku dalam sebuah penglihatan, “jawabnya. 
Saya segera ingat dan sangat terkejut! “Jadi engkau adalah orang yang nyata?”
“Ya,” jawabnya. 
Saya teringat hari saat saya menjadi seorang pemuda Kristen dan frustasi akan masalah-masalah hidup saya. Saya keluar dari tengah-tengah tempat parkir dekat apartemen saya dan
memutuskan untuk menunggu sampai Tuhan berbicara kepada saya. Saat saya duduk membaca Alkitab, saya mendapat penglihatan, paling pertama yang saya miliki. Dalam penglihatan itu, saya melihat seorang laki-laki yang dengan rajin melayani Tuhan. Dia secara terus menerus bersaksi kepada orang-orang, mengajar Alkitab dan mengunjungi serta mendoakan orang-orang sakit. Dia sangat rajin dan mempunyai kasih yang tulus pada orang-orang. Kemudian saya melihat
seorang laki-laki lain yang bernama Angelo, seorang gelandangan. Ketika seekor anak kucing berjalan-jalan
ditempatnya, dia mulai menendangnya tetapi menahan dirinya sendiri, meskipun masih mendorongnya keluar dari jalan dengan kaki. Kemudian Tuhan berkata siapakah dari orang-orang ini yang paling menyenangkan Tuhan.
“Yang pertama,” saya menjawab tanpa ragu-ragu.
“Bukan, yang kedua,” jawabNya dan mulai bercerita.
Dia menceritakan bahwa orang laki-laki yang pertama tadi dibesarkan dalam keluarga yang bahagia yang selalu mengenal Tuhan. Dia bertumbuh dalam gereja yang bagus dan kemudian
dia menghadiri Akademi Alkitab terbaik di negaranya. Dia diberikan Kasih Tuhan dengan porsi 100, tetapi dia hanya menggunakan 75 porsi.
Orang kedua lahir dengan telinga tuli. Dia diperlakukan dengan kejam dan dipelihara dalam kegelapan, loteng yang dingin sampai dia ditemukan orang-orang yang berwewenang pada
umur 8 tahun. Dia dipindahkan dari institusi satu ke institusi lain dimana perlakuan kejam itu masih terus diperolehnya. 
Akhirnya, dia dibuang ke jalanan. Tuhan hanya memberikan 3 porsi bagian dari KasihNya untuk membantu dia mengatasi hal ini, tetapi dia mengerahkan setiap kemampuannya untuk melawan kemarahan dalam hatinya dan menjaganya untuk
tidak melukai anak kucing itu.
Sekarang saya melihat pada orang laki-laki itu, seorang raja yang duduk diatas tahta yang jauh lebih mulia dari yang dapat dibayangkan Salomo. Para panglima malaikat mengatur
didekatnya, menunggu permintaannya. Saya berbalik kepada Tuhan. Saya masih tidak dapat mempercayai bahwa dia adalah nyata dan salah satu dari raja-raja besar.
“Tuhan, tolong ceritakan cerita selanjutnya,”pinta saya.
“Tentu saja, untuk itulah kita berada disini. Angelo sangat setia dengan apa yang sudah Aku berikan dan Aku berikan lagi 3 porsi kasihKu. Dia menggunakan semuanya itu untuk berhenti mencuri. Dia hampir kelaparan, tetapi dia menolak untuk
mengambil bagian yang bukan miliknya. Dia membeli makanan dengan mengumpulkan botol-botol dan adakalanya dia menemukan seseorang yang memberinya pekerjaan.
`Angelo tidak dapat mendengar tetapi dia belajar untuk membaca, jadi Aku kirimkan dia sebuah traktat injil. Saat diacmembacanya, Roh Kudus membuka hatinya dan dia memberikan hidupnya untuk Aku. Kemudian aku
menggandakan porsi kasihKu untuk dia dan dia dengan setia menggunakan semuanya. Dia ingin membagikan tentang Aku kepada yang lain tetapi dia tidak dapat berbicara. Sekalipun dia
hidup dalam kemiskinan, dia mulai menghabiskan sebagian pendapatannya yang dia miliki untuk membuat traktat Injil dan membagikannya di ujung ­ ujung jalan.”
“Berapa banyak jiwa yang dia bawa kepadaMu?” tanya saya memikirkan bahwa ada banyak jiwa yang dia bawa sehingga dia bisa duduk bersama dengan raja-raja.
“Satu,” jawab Tuhan. “Untuk membesarkan hatinya, Aku ijinkan dia menuntun seorang yang sekarat karena alkohol kepadaKu. Itu memberi semangat untuk dia sehingga dia akan  
berdiri di sudut jalan selama beberapa tahun hanya untuk membawa jiwa lain bertobat. Tetapi seluruh sorga meminta
untuk membawa dia kesini dengan segera dan Aku juga ingin memberikan dia upahnya.”
Jenis Martir yang berbeda
“Tetapi apa yang sudah dilakukan Angelo untuk menjadi seorang raja disini?” Tanya saya.
“Dia setia dengan semua yang diberikan. Dia mengalahkan semuanya sampai dia menjadi serupa denganKu dan dia mati sebagai seorang martir”
“Tetapi apa yang dia kalahkan dan bagaimana dia menjadi seorang martir?”
“Dia mengalahkan dunia dengan KasihKu. Sangat sedikit orang yang dapat mengalahkan begitu banyak dengan hanya sedikit. Banyak umatKu yang tinggal dalam rumah-rumah yang
diinginkan raja-raja satu abad yang lalu, tetapi mereka tidak menghargainya. Angelo sebaliknya, dia menghargai sekalipun hanya kotak kardus dalam malam yang dingin dan dia akan
mengubahnya menjadi tempat mulia bagi HadiratKu.
Dia mulai mengasihi setiap orang dan setiap hal. Dia akan bersukacita lebih karena sebuah apel daripada umatKu yang berpesta. Dia setia dengan semua yang Aku berikan, sekalipun itu tidak begitu banyak dibandingkan dengan apa yang Aku berikan kepada yang lainnya termasuk engkau. Aku menunjukkan hal ini kepadamu dalam penglihatan sebab engkau seringkali melewati dia. Sekali waktu engkau pernah menuding dia ke teman-temanmu dan membicarakan dia.” 
“Saya melakukannya? Apa yang saya katakan?”
“Engkau berkata, `Ada salah satu Elia lain yang harus engkau hindari dari terminal bis.’ Engkau katakan bahwa dia adalah “orang beriman yang gila (aneh)’ yang dikirim oleh musuh
untuk membuat orang-orang berpaling dari Injil.”
Ini adalah ledakan yang paling besar yang saya derita dari keseluruhan pengalaman ini. Saya sangat terkejut dan tergoncang. Saya mencoba mengingat kejadian itu tetapi tidak
dapat-sebab ada banyak orang seperti itu. Saya tidak pernah perhatian kepada para pengkhotbah jalanan dan menganggap mereka adalah alat-alat setan untuk membuat orang-orang
berpaling dari Injil.
“Ampuni saya , Tuhan. Saya mohon ampun.”
“Engkau diampuni,” dengan cepat Dia menjawab. Dan engkau benar bahwa ada banyak orang yang mencoba berkhotbah di jalanan untuk alasan yang salah bahkan sesat. Tetapi masih
banyak orang-orang yang bersungguh-sungguh sekalipun mereka tidak pernah dilatih dan tidak pernah sekolah. Jangan menghakimi orang dari penampilannya. Masih ada banyak
hamba-hambaKu yang benar yang seperti dia ditengah-tengah para professional dalam organisasi-orgasnisasi dan katedral-katedral yang dibangun dalam NamaKu.” 
Kemudian Dia memberi isyarat untuk menatap Angelo. Saat saya menoleh,  
dia turun dari tangga di tahtanya dan sekarang tepat ada divdepan saya. Dia membuka lengannya, memeluk dan mencium dahi saya seperti seorang ayah. Kasih tercurah atas saya dan
melalui saya sampai saya merasa itu akan melebihi sistem saraf saya. Ketika dia akhirnya melepaskan saya, saya terkejut seakan-akan saya mabuk tetapi dengan perasaan yang luar biasa.
Itu adalah kasih seperti yang tidak pernah saya rasakan sebelumnya. “Dia dapat mengimpartasikan itu kepadamu di bumi,” kata Tuhan meneruskan. “Dia banyak memberi kepada UmatKu, tetapi mereka tidak mau mendekati dia. Bahkan nabi-nabiKu menghindari dia. Dia bertumbuh imannya dengan
membeli sebuah Alkitab dan beberapa buku yang dia baca dan selalu dia baca lagi, dia mencoba pergi ke gereja, tetapi dia tidak dapat menemukan seorangpun yang mau menerima dia.
Jika mereka mau membawa dia masuk, maka mereka juga akan membawa Aku masuk. Dia adalah KetukanKu pada pintu-pintu mereka.” Saya belajar sebuah definisi kesedihan yang baru.
“Bagaimana dia meninggal?” Tanya saya mengingat bahwa dia adalah seorang martir. Berdasar pada apa yang saya lihat sejauh ini, saya separuh berharap bahwa bagaimanapun saya juga
bertanggung jawab. “Dia mati kedinginan mencoba untuk tetap menjaga agar seorang pemabuk yang melewati dia dalam dingin tetap hidup.”
Pemenang yang tak dapat dipercaya
Saat saya melihat Angelo, saya tidak dapat mempercayai kekerasan hati saya. Saya tidak mengerti bagaimana mati dengan cara ini membuat dia sebagai seorang martir, yang saya
pikir hanya layak untuk orang-orang yang mati karena kesaksiannya pada Tuhan Yesus Kristus.
“Tuhan, saya tahu bahwa dia adalah benar-benar seorang pemenang,” kata saya. “Dan dia benar-benar layak untuk
berada disini. Tetapi orang-orang yang mati dengan cara ini apakah mereka dianggap martir?”
Angelo adalah seorang martir setiap hari saat dia hidup. Dia hanya mencukupkan diri untuk tetap hidup dan dengan bersukacita mengorbankan hidupnya untuk menyelamatkan teman-teman yang memerlukan. Seperti Paulus menulis pada jemaat di Korintus, bahkan jika engkau memberikan tubuhmu untuk dibakar, tetapi jika engkau tidak mempunyai kasih sedikitpun tidak ada faedahnya bagimu. Tetapi, saat engkau memberikan dirimu dengan kasih, maka itu akan sangat berfaedah. 
Angelo mati setiap hari, sebab dia tidak hidup untuk dirinya sendiri tapi untuk orang lain. Sekalipun dia selalu
menganggap dirinya sendiri paling rendah dari orang-orang yang terbesar. Seperti yang engkau sudah pelajari, banyak orang yang menganggap dirinya paling besar dan dianggap oleh orang lain untuk menjadi yang terbesar, berakhir disini menjadi yang paling kecil. 
Angelo tidak mati karena sebuah doktrin, atau bahkan untuk kesaksiannya, tetapi dia mati untuk Aku.” 
“Tuhan, tolong bantu saya mengingat hal ini. Saat saya kembali, tolong jangan biarkan saya melupakan apa yang saya lihat disini,” pinta saya. 
“Karena itulah Aku berada disini bersama denganmu, dan Aku akan bersamamu saat engkau kembali. Hikmat adalah melihat dengan MataKu, dan tidak menghakimi karena penampilan saja. 
Aku tunjukkan Angelo dalam penglihatan sehingga engkau dapat mengenali dia saat engkau melewati dia di jalan. Jika engkau berbagi dengan dia pengetahuan tentang masa lalunya yang Aku perlihatkan kepadamu dalam sebuah penglihatan, dia akan memberikan hidupnya untukKu. Kemudian engkau dapat 
memuridkan seorang raja besar dan dia akan mempunyai pengaruh yang besar atas GerejaKu. 
“Jika UmatKu melihat orang lain seperti caraKu, Angelo dan banyak orang lain yang seperti dia akan diakui. Mereka akan berbaris kedalam mimbar yang terbesar. UmatKu akan datang dari ujung bumi untuk duduk di kaki mereka, sebab dengan melakukan hal ini mereka juga akan duduk di KakiKu. Dia akan mengajarkanmu kasih dan bagaimana menginvestasikan karunia-karunia yang sudah Aku berikan kepadamu sehingga engkau dapat menghasilkan banyak buah.” Saya sangat malu sampai saya tidak ingin melihat Tuhan, tetapi akhirnya saya melihat kepada Dia saat saya merasakan kepedihan yang kembali berpusat pada diri saya sendiri. Saat saya melihat Dia, saya dibutakan oleh KemuliaanNya untuk beberapa saat, secara bertahap mata saya dapat beradaptasi sehingga saya dapat melihat Dia kembali. 
“Ingatlah bahwa engkau sudah  diampuni,” kata Tuhan. “Aku  tidak menunjukkan hal ini untuk menuntut kamu, tetapi untuk mengajar kamu. Ingatlah selalu bahwa kasih sayang (belas kasihan) akan menghilangkan selubung-selubung dari jiwamu
lebih cepat dari apapun juga.”
Saat kami mulai berjalan kembali, Angelo mendekati saya, “Tolong ingatlah teman-temanku, para gelandangan. Banyak orang akan mengasihi Juru Selamat kita jika seseorang pergi kepada mereka.”
Kata-katanya mempunyai kuasa sampai saya tidak bisa menjawab, hanya mengangguk saja. Saya tahu bahwa kata-kata itu adalah perintah seorang raja dan seorang teman dari Raja
segala raja. 
“Tuhan, maukah engkau membantu saya untuk membantu orang-orang gelandangan?” Tanya saya.  
“Aku akan membantu siapapun yang membantu mereka,” Dia
meresponi. “Saat engkau mengasihi orang-orang yang Aku kasihi, engkau akan selalu tahu bahwa Aku membantumu. Mereka akan diberikan seorang Penolong karena tindakan kasih sayang mereka. Seringkali engkau meminta UrapanKu dan begitulah engkau akan menerimanya. Kasihilah mereka yang Aku kasihi. Saat engkau mengasihi mereka, engkau mengasihi
Aku. Saat engkau memberi kepada mereka, engkau memberi pada-Ku dan Aku akan membalasnya berlipat kali ganda.”
Hidup seperti seorang Raja
Pikiran saya mengembara ke rumah yang indah dan segala milik saya. Saya bukan orang kaya, tetapi saya tahu bahwa dengan standart dunia saya hidup lebih baik dari raja-raja yang
hidup satu abad lalu. Saya tidak merasa bersalah sebelumnya tetapi sekarang saya merasa bersalah. Tetapi ini adalah
perasaan yang baik tetapi pada waktu yang sama saya merasakan tidak tepat. Sekali lagi saya menoleh kepada Tuhan,
karena saya tahu Dia akan menolong saya. 
“Ingatlah apa yang Aku katakan bagaimana Hukum KasihKu
yang Sempurna membuat terang dan menyingkirkan kegelapan.
Saat kebingungan melanda seperti sekarang, engkau tahu bahwa apa yang engkau alami bukanlah hukum kasihKu yang sempurna. Aku senang dalam memberikan pemberian-pemberian baik kepada KeluargaKu sama seperti
engkau. Aku ingin engkau menikmati dan menghargainya.
Meskipun begitu, engkau jangan memberhalakannya tetapi engkau harus membaginya dengan sukacita saat Aku memintanya.
“Aku dapat mengibaskan TanganKu dan secara cepat kemiskinan akan hilang dari bumi. Akan ada suatu hari perhitungan saat gunung – gunung dan tempat-tempat tinggi direndahkan dan orang-orang miskin dan tertekan dibangkitkan, kendatipun demikian Aku harus melakukannya. Perasaan
manusia merupakan kebalikan dari tekanan manusia bagiKu.
Perasaan manusia digunakan untuk menggantikan Kuasa dari SalibKu. Aku tidak memanggilmu untuk berkorban tetapi untuk taat. Beberapa kali engkau akan berkorban demi taat padaKu, tetapi jika pengorbananmu tidak dilakukan dalam ketaatan, itu
akan memisahkan kita.
“Engkau bersalah karena engkau salah menghakimi dan memperlakukan raja besar disini saat dia menjadi HambaKu di bumi. Jangan menghakimi seorang pun tanpa menanyakannya PadaKu. Engkau sudah kehilangan beberapa perjumpaan yang Aku sudah siapkan dari yang dapat engkau bayangkan,
semuanya karena engkau tidak peka terhadap Aku. Tetapi Aku tidak menunjukkan ini untuk membuat engkau merasa bersalah, tetapi untuk membawamu bertobat sehingga engkau dapat meneruskannya tanpa kehilangan kesempatan-kesempatan ini.
“Jika engkau hanya bereaksi bersalah, engkau akan mulai
melakukan hal-hal untuk mengkompensasikan perasaan
bersalahmu yang menghina SalibKu. Hanya SalibKu sendiri yang dapat menghilangkan rasa bersalah. Dan karena Aku pergi kepada Salib untuk menghilangkan perasaan bersalahmu,
apapun yang dilakukan dalam rasa bersalah itu tidak dilakukan karena Aku.
“Aku tidak menikmati melihat manusia menderita “Hikmat meneruskan. “Tetapi perasaan kasih sayang manusia (yang tanpa Roh Kudus) tidak akan membawa mereka kepada salib, yang mana salib itulah satu-satunya yang dapat melegakan penderitaan. Engkau kehilangan Angelo karena engkau tidak
berjalan dalam kasih sayang (belas kasihan). Engkau akan mempunyai lebih banyak saat engkau kembali, tetapi kasih sayang mu haruslah menjadi subyek bagi Roh KudusKu.
Bahkan Aku tidak menyembuhkan semua orang yang
kepadanya Aku menaruh belas kasihan tetapi Aku hanya
melakukan apa yang dilakukan BapaKu. Engkau jangan
melakukan yang hanya keluar dari belas kasihanmu, tetapi juga
dengan kepatuhan akan Roh Kudus. 
Baru kemudian belas
kasihmu akan berkuasa untuk membebaskan.
“Aku sudah memberikanmu karunia-karunia Roh KudusKu.
Engkau tahu UrapanKu dalam kotbah dan tulisanmu, tetapi
engkau tahu lebih sedikit daripada yang engkau sadari. Jarang
sekali engkau benar-benar melihat dengan Mataku atau
mendengar dengan TelingaKu atau mengerti dengan HatiKu.
TanpaKu, engkau tidak dapat melakukan apapun untuk
kepentingan KerajaanKu atau mengabarkan InjilKu. “Engkau
berperang dalam Medan PeperanganKu, dan engkau juga
berada di puncak GunungKu. Engkau belajar menembakkan
anak panah kebenaran dan mengenai musuh. Engkau belajar
sedikit tentang menggunakan PedangKu. Tetapi ingatlah; kasih adalah senjataKu yang paling besar. Kasih tidak pernah gagal.
Kasih adalah kuasa untuk menghancurkan pekerjaan-pekerjaan iblis. Dan kasih akan memunculkan KerajaanKu. Kasih adalah panji bagi PasukanKu dan dibawah panji itu sekarang engkau harus berperang.

SIKAP KITA TERHADAP KEADAAN YANG DIANGGAP TIDAK MENGUNTUNGKAN DI DUNIA

(Cuplikan diskusi dari group komunitas rohani kami) 
Oleh Bp. Peter B, MA
Menyikapi situasi-situasi yang dipandang sebagai nasib buruk atau keadaan yang tidak menguntungkan dalam hidup. Entah itu sakit yang berat, kerugian materi seperti keadaan kepepet keuangan bahkan kebangkrutan, cacat sejak lahir atau cacat karena kecelakaan dsb, berikut pandangan saya:
1) segala yang dirasa dan dialami sebagai sesuatu yang buruk dalam hidup kita, sejauh yang saya pelajari dari Alkitab bisa didekati dalam 4 pendekatan: 
Satu, karena hukuman dan hajaran Tuhan, yang pada dasarnya merupakan konsekuensi atau akibat yang harus ditanggung dari perbuatan yang melawan kehendak Tuhan itu. Jadi karena tidak taat, Tuhan bisa menghajar dan menghakimi dengan melepaskan kutuk atas dosa² yang jahat itu. Ini sebagai tanda keadilan dan penghakiman Tuhan atas manusia yang semena² dan melupakan Dia yang harus ditakuti dan dipandang selama hidup di dunia ini.
Dua, itu adalah ujian atas iman (seperti yang dialami Ayub, yang menimpa keluarga, harta dan kesehatan fisiknya). Suatu bentuk menderita tanpa alasan, selain alasan² dari Tuhan sendiri. Ini dialami jemaat mula² yang dianiaya, yang penderitaan mereka dibahas rasul Petrus dalam suratnya yang pertama. 
Tiga, sebagai bentuk pelatihan dan didikan rohani supaya seseorang makin matang dan dewasa dalam Tuhan. Ini seperti yang disebutkan dalam Yakobus 1:2-8. Jadi ini merupakan suatu proses dan pembentukan karakter dari Tuhan supaya kita menjadi murid², hamba² bahkan sahabat²Nya yang sehati sepikir, makin serupa dengan Dia. 
Empat, itu suatu bentuk kasih karunia Tuhan bahwa melalui kondisi yang tidak sempurna itu justru kuasa Tuhan nyata. Ini seperti yang dialami rasul Paulus terkait duri dalam daging yang ditanggungnya. Nyatanya itu adalah suatu bentuk kasih karunia Tuhan sebab melalui keadaannya itu, malah ia dicegah dari kesombongan dan sikap mengandalkan diri sendiri, lalu semakin bergantung pada Tuhan. 
2) Kita tidak bisa tahu persis, yang mana yang sedang dialami oleh seorang anak Tuhan. Harus orangnya sendiri yang INTROSPEKSI DIRI lalu bertanya dan mencari di hadapan Tuhan, apa yang sedang Tuhan ijinkan dan mengapa Ia mengijinkan hal itu terjadi.
3) Semua yang tidak menyenangkan dan terkesan sebagai suatu bencana/kesialan, bagi umat yang dikasihi Tuhan, semuanya diijinkan Tuhan dan tetap berdasar serta bersumber dari sifat-Nya yang penuh kasih, yaitu untuk menyadarkan manusia akan Dia dan membawa manusia lebih dalam lagi mengenal Dia. Bahwa manusia tidak mampu menjalani hidup atau memahami hidup tanpa terhubung dengan Dia.
4) Apapun yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kita, asalkan kita meresponnya sesuai dengan kehendak dan cara Tuhan, SEMUANYA AKAN MEMBAWA PADA KEBAIKAN, sebab apapun yang Ia kerjakan dan ijinkan terjadi dalam hidup kita, Allah mengerjakannya demi kebaikan setiap orang yang mengasihi Dia dan mau hidup bagi Dia. 
Roma 8:28 (TB)  Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Jadi walaupun kita tidak atau belum memahami maksud Tuhan melalui peristiwa buruk yang menimpa kita, kita tetap dapat merespon dengan iman dan pengharapan yang diwujudkan dalam bentuk ucapan syukur dan perkataan yang memuliakan nama-Nya. Dengan keyakinan bahwa semuanya akan membawa kebaikan bagi kita di kemudian hari. Khususnya bagi pembentukan manusia rohani kita semakin serupa dengan Tuhan. Entah itu hajaran, pelajaran atau ujian iman semuanya pasti menuju satu titik, yaitu Allah dimuliakan melalui hidup kita yang disaksikan oleh orang² dunia yang belum mengenal Allah.
5) Untuk menjelaskan kepada orang² yang mengalami ini, sebaiknya memang harus intropeksi diri masing² dalam terang firman Tuhan. Apakah mereka sedang diproses Tuhan, atau sedang menanggung dampak kesalahannya/dosanya sendiri, atau memang sedang menanggung aniaya yang harus mereka tanggung sebagai saksi Kristus? 
6) Mengikuti nasihat Kristus, semua yang buruk bahkan itu dialami sejak lahir, Yesus berkata dalam  Yohanes 9:1-3 (TB)
1 Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya. 
2 Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: “Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?”
3 Jawab Yesus: “Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.
Maksudnya memang atas orang yang cacat tersebut, tidak usah dipertanyakan lebih lanjut itu karena apa. Itu tidak mungkin dipahami oleh kita secara umum. Hanya orang² dan keluarga terkait yang mengetahuinya jika mereka mencarinya dalam persekutuan dengan Tuhan.  Yang penting, orang yang mengalami cacat harus berpaling pada Tuhan sebab Tuhan ingin menyatakan pekerjaan²Nya melalui orang itu. Entah itu melalui kesembuhan mujizat atau dalam bentuk iman dan karya yang luar bisa bagi Tuhan sekalipun dalam keterbatasan. 
7) Pandanglah selalu hidup kita dalam kacamata proses. Bahwa Tuhan tidak ingin kita menikmati hidup yang baik,  saja, enak² saja, nyaman² saja, mulus² semua segala urusannya dan mengharapkan itu semua sebagai motif kita mengikut Tuhan. 
Kita harus memandang bahwa Tuhan ingin hidup kita bertumbuh, berbuah, berguna, bermanfaat, menjadi sebesar² berkat, menjadi agen² perubahan di dunia ini, menjadi sarana dan alat untuk menyatakan keberadaan dan karya Tuhan hingga hari ini, yang memampukan kita melalui dan menghadapi segala keadaan yang paling berat dan pahit di dunia ini dengan segala hikmat dan kekuatan dari Tuhan, oleh karena kita disertai dan dipimpin sendiri oleh Tuhan. 
Dan ini sebenarnya bukan sesuatu yang aneh dan sukar dipahami. Setiap kita pernah dan masih menjalani (dan kini mungkin anak² dari rekan² apabila sudah memiliki anak) hidup yang berhadapan dengan masalah dan tantangan yang harus dihadapi dan diselesaikan. Mulai dari belajar berjalan, belajar di sekolah dasar, sampai di perguruan tinggi atau di dunia kerja. Tantangan itu membentuk dan melatih kita memiliki pengalaman bahkan kemampuan baru menghadapi situasi² dan masalah² yang sebelumnya tidak pernah kita hadapi. Dan kita menjadi pribadi² yang lebih bijak sana dan matang melalui perjalanan dan tantangan hidup. Lebih², hidup kita di tangan Tuhan…. Ia pasti menyiapkan dan sedang terus mendidik kita di sekolah (kehidupan) terbaik-Nya supaya kita menjadi anak²Nya yang kuat dan berbuah banyak selama hidup di dunia ini. 
Yakobus 1:2-4 (TB)
2 Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,
3 sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.
4 Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.
8) dalam Yohanes 15:2 (TB) Yesus berkata, “Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.
Ranting yang berbuah dibersihkan mengandung arti “DIPROSES LEBIH LAGI” supaya lebih banyak lagi berbuah. Tuhan akan menangani, mengurusi dan terus mengkondisikan ranting yang berbuah itu semakin berbuah. 
Itulah yang dilakukan Tuhan dalam hidup kita sehari². Supaya kita makin melekat pada-Nya, tidak terhalang menerima kehidupan dari pokok anggur kita, makin bergantung penuh pada Tuhan saja. 

Perhatikanlah. Hanya emas yang hendak dijadikan barang berharga dan mahal uang dimurnikan. Hanya bijih besi yang hendak dibentuk menjadi perkakas yang berguna yang akan ditempa. Dan semua makanan harus melalui proses supaya semuanya dapat dicerna dan dinikmati oleh banyak orang. Inilah tujuan proses dan didikan Tuhan. 

Saya sendiri kurang setuju ilustrasi paku yang lurus yang dipukul sedangkan paku yang bengkok tidak dipukul. Itu karena ilustrasi itu tidak menunjukkan adanya suatu proses seperti yang Tuhan kerjakan dalam hidup kita. Itu malah seperti menunjukkan pembenaran diri bahwa dia orang baik dan lurus tapi harus mengalami hal yang menyakitkan (meskipun ada yang seperti Ayub, yang mengalami nasib buruk tanpa alasan apapun selain ujian dari Tuhan) 
Hal selanjutnya, paku yang bengkok pun pada akhirnya akan dipukul juga untuk diluruskan sehingga berguna kembali. Bagi sang paku, dipukul justru menjadi kesukaan, bukan sesuatu yang menyakitkan karena memang tujuan penciptaannya untuk hal tsb. Ini berbeda dengan manusia yang diciptakan bukan untuk dipukul² dan dihajar, tetapi dibentuk. Dan perumpamaan Tuhan untuk ini sudah tersedia seperti tanah liat di tangan tukang periuk atau kisah² tokoh² Alkitab yang harus mengalami proses Tuhan supaya hidup mereka menjadi alat Tuhan yang berguna bagi rencana Tuhan memberkati dan menyelamatkan banyak orang. 
9) Mengenai Habakuk 3:17-19 (TB)
17 Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, 
18 namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.
19 ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku.
Sesungguhnya inilah sikap seorang anak Tuhan menghadapi masa² sukar dalam hidup. Di dalam Tuhan selalu ada ungkapan untuk bersorak sorai dan bersukacita dalam hari²nya. 
Pertama, karena Tuhan sudah memberikan keselamatan kekal. 
Kedua, karena Ia pasti menolong setiap kondisi kita saat kita percaya dan berharap pertolongan-Nya. Mungkin tidak persis sesuai gambaran yang kita inginkan tapi Dia pasti akan menolong kita dengan cara-Nya yang terbaik bagi kita. 
Ketiga, beroleh persekutuan dengan Allah mengusir segala takut dan kuatir. Dia beserta, siapa yang akan melawan kita. Apapun yang kita hadapi, kita cakap menanggung segala perkara karena Dia beri kekuatan pada kita (Fil. 4:13)
Keempat, pada saatnya kita akan diangkat melampaui segala tantangan dan kesulitan. Bukan kita yang tertimpa bukit tapi kita bagai rusa yang kakinya menginjak bukit² yang tinggi. Kita kan berkemenangan dalam setiap situasi, entah keadaan sudah berubah ataupun belum sebab bersama² dengan Tuhan kita akan tampil lebih dari pemenang. 
Kira² demikian pandangan saya. Semoga memberikan  wawasan lebih lagi akan jalan² Tuhan. 
Inilah yang saya maksud sebagai firman Tuhan dalam praktek, yaitu HIKMAT Tuhan. Firman Tuhan yang tidak hanya dipahami dalam pikiran tapi nyatanya sulit mengaplikasikannya dalam hidup sehari dan belum mampu menjawab pergumulan² dan pertanyaan² sehari². 
Kiranya kita semua boleh bertumbuh menjadi murid² sejati yang bukan saja menangkap pelajaran dari Tuhan tapi juga mampu menerapkan pelajaran² tersebut dalam tantangan² hidup sehari²
Tuhan memberkati rekan² semua… 
Amin.