Arsip Bulanan: September 2021

HIKMAT DAN KUTIPAN TERKAIT MENDENGAR SUARA TUHAN

KUTIPAN HARI INI : 
Saat ini masih banyak orang Kristen taat yang percaya bahwa sekarang kita tidak lagi membutuhkan Tuhan untuk berbicara kepada kita, atau memerlukan pesan nubuatan, karena sekarang kita telah memiliki Alkitab.  
Pikirkan bagaimana perasaan pengantin wanita jika pada hari pernikahannya, suaminya mengatakan kepadanya bahwa dia telah menulis sebuah buku untuknya yang menceritakan semua yang dia harapkan dari istrinya itu, sehingga dia tidak perlu berbicara dengannya lagi!  Akan jadi seperti apa hubungan seperti itu?
          Dengan ajaran  yang bertentangan dengan Kitab Suci itu  semacam itu, yang menentukan Kitab Suci di tempat Tuhan sendiri, inilah orang-orang yang tentangnya ada tertulis dalam II Timotius 3:5, “Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kuasa ibadahnya itu. Jauhilah mereka itu!.”
~ Rick Joyner 
Catatan dari Peter B :
kutipan Rick Joyner bagi orang² Kristen yang tidak percaya bahwa Tuhan masih berbicara melalui berbagai macam cara termasuk mimpi, penglihatan dan pesan nubuatan, menyatakan bahwa orang² Kristen yang demikian tampak beribadah, tampak kenal Tuhan, sepertinya mengerti hal² rohani tetapi bahkan mereka tidak percaya bahwa Tuhan sanggup berbicara dan menyatakan diri secara pribadi kepada mereka. 
Di sisi lain, ada bentuk yang sama keliru dan sesatnya. Sebagaimana ditampilkan oleh mereka dari golongan pentakosta dan karismatik, yang sering mengatasnamakan dirinya pelayan² profetik dan kerap mendengar / menerima pernyataan dari Tuhan 
Benar mereka percaya Tuhan berbicara tapi apakah benar yang mereka dengar benar² suara Tuhan? Pastikah Tuhan telah berbicara kepada mereka? Tahukah mereka maksud Tuhan dalam pesan supranaturalnya itu bagi mereka atau pesan itu kemudian diartikan sendiri sekehendak hati sesuai tujuan pribadi mereka? 
Jadi kita bukan saja harus percaya Tuhan berbicara pada kita tapi kita pun harus menyediakan hati yang benar supaya yang kita anggap sebagai pesan dari Tuhan itu benar² merupakan pesan yang murni dari Tuhan. Kita harus mengenal suara-Nya. Dan hanya DOMBA-DOMBA SEJATI Tuhan (bukan serigala berbulu domba) yang dapat mengenali suara Sang Gembala 
Apakah kita telah melatih indera² rohani kita untuk menangkap dan mengenali suara Tuhan? 
Tuhan memberkati rekan²  semuanya dengan telinga rohani yang terbuka bagi-Nya….

HIKMAT DAN KUTIPAN TERKAIT MENDENGAR SUARA TUHAN

Jadi, bagaimana kita belajar untuk mengetahui kapan Tuhan berbicara di telinga hati kita dan dapat membedakannya dari suara lain, bahkan dari pikiran kita sendiri? 
Dalam Ibrani 5:14 kita diberitahu, “Tetapi makanan padat adalah untuk orang dewasa, yang karena latihan indranya telah terlatih untuk membedakan yang baik dan yang jahat.”  Orang dewasa memiliki indra yang “terlatih” untuk membedakan yang baik dari yang jahat, tetapi juga suara Tuhan dari semua yang lain.

          Dalam Yohanes 10, Yesus berkata bahwa “domba-domba” -Nya mengetahui suara Gembala yang baik, tetapi Dia tidak mengatakan bahwa anak-anak domba mengetahuinya.  Saat domba menjadi dewasa, mereka akan mengenal suara gembala mereka juga, tetapi sebelum saat itu terjadi, mereka harus mengikuti domba dewasa yang terbiasa mengikuti suara gembala. 
Jadi, mengetahui suara Tuhan diperoleh dari dan bersama dengan kedewasaan rohani.  

Masalah yang kita miliki, dan mengapa begitu sedikit orang Kristen yang mengenal suara Tuhan, adalah bahwa tidak banyak orang Kristen yang menjadi dewasa rohani, tetapi tetap dalam keadaan tidak dewasa sebagaimana ditunjukkan oleh penulis Ibrani.
~ Rick Joyner
Catatan dari Peter B. :
Yang disampaikan Rick Joyner di atas menambahkan pada kita apa yang sudah kita pelajari mengenai mendengar, mengenali dan membedakan suara Tuhan. 
Hanya mereka yang telah dewasa rohaninya yang dapat mengenali dan membedakan mana suara Tuhan dan bukan. Sebelum menjadi dewasa rohani, sebagaimana anak domba, akan masih kesulitan mengenal dan membedakan mana suar Sang Gembala. Tidak hanya itu, yang belum dewasa juga akan SERING KELIRU/SALAH mengenali suara Gembala. Supaya tidak keliru, ia harus belajar mengikuti domba yang lebih dewasa dan mulai melatih diri mendengar dan membedakan suara Sang Gembala. 
Kita menjadi dewasa rohani DENGAN BELAJAR SEBAGAI MURID² KRISTUS. Dengan belajar taat untuk mengikuti petunjuk-Nya waktu demi waktu. Dengan cara itu kita mempertajam indera² rohani kira semakin peka dan terbiasa mengikuti atau bergerak bersama Tuhan. Di sinilah salah satu poin pentingnya menjadi murid Kristus. 
Menjadi murid adalah belajar mengenal Tuhan melalui Roh Kudus dan hamba² Tuhan yang telah dipanggil untuk memuridkan. Yang saya percaya itu juga yang sedang kami lakukan melalui grup ini. 
Doa saya kiranya kita semua boleh terus bertumbuh menjadi dewasa rohani, dipimpin langsung oleh Roh Kebenaran itu sehingga disatukan dalam suatu keharmonisan dalam bergerak sebagai anggota² tubuh Kristus. 
Tuhan memberkati

KAYA ATAU MISKIN SEMUA SEIJIN TUHAN

Oleh Peter B
AYAT HARI INI :
Orang kaya dan orang miskin bertemu; yang membuat mereka semua ialah TUHAN
~  Amsal 22:2 (TB)  
Ayat di atas sangat menarik hati saya untuk tahu apa maksudnya. Beberapa terjemahan Alkitab menuliskan sebagaimana bunyi ayat tersebut di atas yaitu “Orang kaya dan miskin bertemu” sedangkan beberapa terjemahan Alkitab lain menyebutkan dengan pengungkapan yang berbeda : “orang kaya dan orang miskin memiliki satu persamaan”
Jadi sebagian ada yang menafsirkan bahwa kedudukan orang kaya dan miskin itu sama di hadapan Tuhan. 
Namun sebagian memaknainya sebagai faktor persamaan yang ada di antara orang kaya dan orang miskin, yaitu sama² “dibuat” oleh Tuhan. 
Saya setuju dengan pandangan bahwa di dunia ini ada orang yang (menjadi) kaya dan orang yang dianggap miskin, diukur dari seberapa besar pemilikan harta benda mereka. 
Dan merupakan suatu hal yang biasa dan lumrah apabila orang kaya dan orang miskin memang hidup berdampingan dalam berbagai lapisan sosial kemasyarakatan. Tidak semua kaya, tidak semua miskin bahkan ada lagi menurut ilmu sosial, satu golongan lagi yang disebut kelas menengah. Golongan yang memiliki harta lebih banyak dari golongan yang disebut miskin tetapi hartanya masih jauh di bawah golongan yang disebut kaya. 
Jadi, begitulah memang adanya dalam kehidupan sosial manusia. Dari pesan dalam nats Amsal ini tersirat bahwa ada SEBAIKNYA ITU JANGAN TERLALU DIPERMASALAHKAN SEHINGGA TERJADI SEMACAM BENTURAN ATAU KEKACAUAN akibat kecemburuan sosial. Saya juga percaya ayat ini menyiratkan suatu pesan supaya orang yang kaya ingat kepada golongan yang miskin sedangkan yang miskin jangan sampai dengki sehingga ingin merampas dari yang kaya. 
Dan pengertian ini semakin jelas ketika kita membaca bagian selanjutnya yaitu : 
“YANG MEMBUAT MEREKA SEMUA ADALAH ALLAH”
Apa maksudnya? 
Ayat ini sebenarnya menunjukkan bahwa baik menjadi kaya atau miskin TIDAK SEMATA² BERDASARKAN USAHA DAN JERIH PAYAH KERJA SESEORANG. 
Pikirkanlah. Ada yang tidak banyak bekerja keras terapu kejayaan mengalir dengan sendirinya ke perbendaharaan hartanya. Hitungan detik saja, dengan hanya memiliki platform digital atau menjadi superstar olahraga tertentu atau menjadi artis yang sangat populer dengan acara bercandaan saja, dalam jangka waktu pendek pundi²nya telah penuh dengan uang. 
Sebaliknya ada yang membanting tulang siang dan malam, bertahun² lamanya, berusaha menjadi pekerja atau karyawan yang baik namun kekayaannya relatif tetap belum lagi jika kemudian ada tuntutan kebutuhan² yang tidak terduga. Uang yang dikumpulkan seakan lenyap dalam waktu singkat, bagaikan timba yang bocor dan airnya terbuang begitu saja. 
Memang ada benarnya bahwa menjadi kaya itu bisa diusahakan juga. Seorang pakar keuangan berkata bahwa “lahir miskin itu  nasib yang tidak mungkin ditolak tapi mati miskin itu pilihan hidup”
Saya setuju bahwa dengan usaha dan kreativitasnya manusia dapat menciptakan kehidupan mapan bagi diri dan keluarganya sendiri. 
Amsal pun menguatkan kenyataan tersebut : 
Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya. 
~ Amsal 10:4 (TB)   
Meskipun demikian, menilik nats yang men­jadi Ayat Hari Ini kita, maka TIDAK SELALU akan berlangsung demikian. 
Artinya tidak selalu seorang yang rajin akan berakhir kaya dan sebaliknya. 
Dunia ini penuh keanomalian (ketidaknormalan) karena kekuatan² manusia maupun pegerakan²kuasa gelap. 
Meski begitu,, SEMUA YANG TERJADI ATAS DIRI MANUSIA MASIH SELALU DALAM KONTROL TUHAN DAN SEMUANYA DIPAKAI TUHAN BEKERJA BAGI KEBERHASILAN KEHENDAK DAN RENCANA-NYA BAGI ORANG² PILIHAN MAUPUN BAGI NASIB AKHIR BUMI INI. 
Seseorang mungkin bisa membanggakan kekayaannya hari ini. Dan dia bisa berkata itu karena bla, bla, bla, bla… namun oleh suatu keadaan entah perlahan atau tiba² keadaan bisa berbalik sehingga mereka kini tak lagi kaya tetapi menurun menjadi kelas menengah atau bahkan jatuh miskin.
Entah itu karena ulahnya sendiri atau peristiwa sosial ekonomi yang besar seperti krisis, pandemi atau perang yang mengubah seluruh kehidupan masyarakat secara drastis. 
Oleh karena ada peran Tuhan dalam menjadikan seseorang itu miskin atau kaya yaitu seseorang yang kaya bisa berubah menjadi miskin dan yang miskin tiba-tiba berubah nasibnya menjadi kaya, MAKA SEHARUSNYA FOKUS KITA DALAM HIDUP BUKANLAH MENGHINDARI HIDUP MISKIN DAN BERUSAHA KERAS MENJADI KAYA. 
Mengapa? Karena pada akhirnya kuasa yang menentukan orang menjadi kaya atau miskin itu bukan ada pada kita. Yusuf yang semula nabi tiba-tiba berubah 180° nasibnya menjadi perdana menteri yang hidup serba mewah  di Mesir sedangkan karena kelaparan dan bencana, orang² Israel bisa menjadi sangat miskin sehingga harus mengungsi ke Moab seperti zaman Naomi. 
Pembalikan situasi ekonomi, NYATANYA BISA TERJADI DALAM HITUNGAN JAM SAJA sebagaimana digambarkan dalam 1 Raja² 24-25 waktu Israel dikepung Aram. Pastilah nasib si kaya dan si miskin pun berubah seperti drama sekejap mataj saja. 
Karena itulah ada ayat² seperti ini :
Berkat TUHANlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya. 
Amsal 10:22
 Jangan bersusah payah untuk menjadi kaya, tinggalkan niatmu ini. 
 Kalau engkau mengamat-amatinya, lenyaplah ia, karena tiba-tiba ia bersayap, lalu terbang ke angkasa seperti rajawali. 
Amsal 23:4-5 (TB) 
7 Dua hal aku mohon kepada-Mu, jangan itu Kautolak sebelum aku mati, yakni: 
… . Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku. 
Amsal 30:7-8 (TB)
Jadi maksud Tuhan bagi kita telah jelas bahwa TUJUAN HIDUP KITA BUKANLAH MASALAH MENJADI ORANG KAYA ATAU MENOLAK MENJADI MISKIN namun yang penting dan utama adalah bahwa BIARLAH KITA HIDUP SESUAI DENGAN TAKARAN YANG TUHAN TETAPKAN BAGI KITA, sementara kita mencari dan kemudian menghidupi apa yang menjadi bagian, peran dan fungsi rohani yang telah Tuhan kehendaki melalui hidup kita. 
Sia-sialah usaha seseorang yang menghabiskan hidupnya dengan mencari kenyamanan dan kemapanan hidup di dunia. Asalkan kita terpelihara dengan baik dan dimampukan mengerjakan maksud dan tujuan Tuhan melalui hidup kita maka ITU SUDAH CUKUP dan BAHKAN SUATU KEHORMATAN untuk mengejar dan mengumpulkan harta abadi sambil mengabdikan diri bagi Sang Raja. Dalam kehidupan yang penuh syukur dan rasa cukup karena hubungan yang erat dengan Tuhan itulah maka kita akan MENEMUKAN KEPUASAN DAN KEBAHAGIAAN SEJATI DALAM HIDUP 
Sebaliknya mereka yang ingin kaya dapat tersesat dalam kekayaannya sedangkan yang ingin keluar dari kemiskinan bisa semakin kecewa ketika ia tidak segera keluar dari keadaannya. Keadaan kaya maupun miskin selalu berubah seiring waktu demi waktu dan menghabiskan waktu di antaranya sehingga kehilangan arti dan tujuan hidup yang sesungguhnya. Itulah kesia²an hidup yang sering disebut oleh Pengkhotbah. Usaha menjaring angin. Tanpa hasil dan kosong. Namun usaha “mengalir mengikuti angin” Roh Kudus akan membawa kita pada kemuliaan hidup. Di sini di bumi maupun di sana di tempat kekal. 
Tuhan memberkati kita semua…

MELUANGKAN WAKTU UNTUK MENDENGARKAN SUARA TUHAN

Oleh Didit I
Hari ini Tuhan menggerakkan saya membagikan sebuah kutipan,
“Ketika Anda meluangkan waktu dengan Tuhan dan mendengarkan suara-Nya, (maka) Tuhan memperbarui kekuatan Anda dan memungkinkan Anda untuk menangani (berbagai persoalan dalam) kehidupan.”
~ Joyce Meyer
Pernyataan Joyce Meyer menjadi jawaban bagi kita seperti mengapa bangsa kita hari² ini mengalami degradasi karakter, moral, iman bahkan kehilangan fungsi atau tidak mengerti peran mereka dalam tubuh Kristus? Bukankah sudah banyak khotbah, nubuat disampaikan di gereja bahkan di media sosial? Bukankah gerakan doa juga sering dikumandangkan dan dikejakan oleh banyak orang? Lalu mengapa petumbuhan dan terobosan rohani belum juga terjadi dalam kapasitas yang lebih besar di bangsa ini? Keberadaan umat Tuhan seperti belum memberikan pengaruh yang besar di alam rohani, arah kebijakan  pemerintahan bangsa ini untuk memiliki penasehat² yang mampu memberikan kebijakan² yang efektif, adil dan mensejahterahkan kehidupan masyarakat. 
Jawaban atas pertanyaan² di atas bukan karena kita kurang mendengarkan khotbah, juga bukan disebabkan kurang aktif mengikuti gerakan² doa yang pernah diselenggarakan umat Tuhan di bangsa ini, juga terutama bukan karena minimnya pengetahuan² rohani tetapi karena KITA BELUM MEMBANGUN BAHKAN MENGEMBANGKAN KOMUNIKASI DAN HUBUNGAN YANG BAIK, AKRAB DENGAN TUHAN. 
Banyak orang berusaha mengenal Tuhan tetapi tidak mau membangun komunikasi, hubungan yang baik dengan Tuhan seperti mau berdoa, mendengarkan khotbah, sibuk pelayanan tetapi tidak mau membuka diri, bersikap jujur terkait motif² hati/pikirannya yang tersembunyi dihadapan Tuhan termasuk enggan bersikap jujur kepada dirinya sendiri sebab ingin dipandang sebagai orang yang saleh dan baik maka kecenderungan hidup kita lebih suka memanfaat kebaikan/kemurahan hatiNya, suka menuntut Tuhan untuk memaklumi motif/perbuatan yang jahat dalam hidup kita, suka menekan Tuhan demi memuaskan keinginan² pribadi, berusaha memanipulasi Tuhan dengan usaha²/tampilan² yang tampak rohani dan baik.
Sebaliknya, orang² yang mau membuka diri untuk diterangi firmanNya, bersikap jujur, menyediakan hati yang rela diajar, diubah, dibentuk, diarahkan sesuai kehendak dan rencanaNya sedang membangun bahkan mengembangkan komunikasi dan hubungan yang akrab dengan Tuhan. Kita akan merasakan kasihNya yang begitu besar saat firmanNya mengubah kehidupan kita secara bertahap menjadi manusia baru, pikiran kita akan diterangi dengan firmanNya, hati kita akan makin bergairah untuk bersekutu karena kita menyadari diri kita hanyalah ranting yang mudah kering, yang mudah mati, yang hanya dapat hidup dan bermanfaat bagi banyak orang seperti menghasilkan buah² jika kita melekat kepadaNya serta menyerap sari² makanan dari pokok anggur demikianlah hidup kita seharusnya dibangun dalam persekutuan denganNya untuk menyelidiki, mengerti, menghidupi isi hati/pikiranNya sehingga hidup kita menghasilkan buah² yang sesuai dengan sifat² dari pokok anggur, yaitu PribadiNya yang mulia, Maha Kasih, Maha Kuasa.
Jadi Tuhan akan melimpahkan kekuatan untuk menghadapi berbagai tantangan hidup, memberikan solusi² atas permasalahan hidup kita yang hanya kita dapatkan saat mendengarkan suaraNya dan mengikuti petunjukNya.
Tuhan memberkati rekan²

ADAKAH ALIRAN-ALIRAN AIR HIDUP MENGALIR DARI HIDUP KITA?

Oleh Peter B
KUTIPAN HARI INI : 
 Gambaran yang Tuhan kita gambarkan dalam Yohanes 4:14 

“…Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.”

 bukanlah aliran air yang biasa saja, tetapi sebuah mata air yang meluap keluar secara terus menerus.  Teruslah Anda “dipenuhi” (Efesus 5:18) dan manisnya hubungan Anda dengan Yesus akan mengalir dengan limpahnya dari Anda sebagaimana berkat kehidupan yang telah dialirkan kepada Anda.  
Jika Anda mendapati bahwa kehidupan-Nya tidak mengalir sebagaimana seharusnya, Andalah yang harus disalahkan—ada sesuatu dalam diri Anda yang menghalangi alirannya.  Kita harus menjadi mata air yang melaluinya Yesus dapat mengalir sebagai “sungai air kehidupan” dalam hal menjadi berkat bagi semua orang.  Namun sebagian dari kita seperti Laut Mati, selalu menerima tetapi tidak pernah memberi, karena HUBUNGAN KITA TIDAK BENAR DENGAN TUHAN YESUS.  Saat kita menerima berkat dari-Nya, sudah pasti Dia mencurahkan berkat itu melalui kita.  Tetapi bilamana berkat-berkat tidak dialirkan selanjutnya dalam takaran yang sama seperti yang diterima, itu berarti ada yang tidak benar atau cacat dalam hubungan kita dengan-Nya. 

 Apakah Yesus mengatakan untuk tetap fokus pada Sumber itu sehingga Anda dapat diberkati secara pribadi?  Tidak, Anda harus fokus pada Sumber itu supaya dari Anda “mengalir aliran-aliran air hidup”— suatu kehidupan yang tak terhalang untuk mengalirkan berkat!  (Yohanes 7:38).
~ Oswald Chambers 
Salah satu alasan mengapa dalam grup ini disyaratkan supaya semua anggota turut aktif berdiskusi dsn berbagi berkat rohani yang diterimanya secara pribadi dari Tuhan berasal dari ALASAN YANG SAMA DENGAN YANG DIURAIKAN DALAM KUTIPAN OSWALD CHAMBERS DI ATAS. 
Yaitu bahwa jika hidup kita terhubung dengan Tuhan Yesus maka akan ada kehidupan mengalir di sana. Ada aliran² air hidup. Ada berkat² rohani yang diterima yang sedemikian limpahnya sehingga meluber dan menjadi berkat bagi banyak orang lain, membawa orang pada pengenalan dan hubungan pribadi dengan Tuhan serta pemahaman akan jalan² dan rencana Tuhan.
Jika hidup kita tersambung kepada Tuhan secara langsung, KITA TIDAK AKAN BERHENTI SEBAGAI PENERIMA, PENYIMAK, PEMBACA, PENDENGAR, DAN PENIKMAT BAHAN² ROHANI SAJA. Kita akan turut berbagi berkat dari pengalaman pengenalan kita setiap hari dapat berjalan bersama Tuhan. Minimal, apabila kita masih belajar NAMUN TERUS INGIN BERTUMBUH DAN MENUNJUKKAN ADANYA KEHIDUPAN maka sebagai murid KITA AKAN BERTANYA supaya kita memiliki kehidupan yang benar² melekat pada Pokok Anggur sehingga TIDAK ADA PENGHALANG HIDUP KITA MENGELUARKAN BUAH² ROHANI SEBAGAIMANA YANG TUHAN RINDUKAN. 
Buah² rohani inilah yang jika kita alirkan melalui sharing atau kesaksian dan hasil perenungan dan pencarian kita dalam Tuhan akan membawa banyak jiwa² makin rindu dan berhasrat datang dan mengenal Tuhan lebih lagi. 
Ketika hidup kita belum menjadi berkat SECARA ALAMI SEBAGAI HASIL PERSEKUTUAN KITA DENGAN TUHAN, maka kita masih belum benar² tersambung kepada Tuhan dan memiliki suatu kehidupan rohani yang benar. 
Rindukanlah terus tersambung dengan Tuhan sampai bukan saja hidup kita dipulihkan tetapi hidup kita menjadi suatu kesaksian dan saluran berkat bagi mereka yang masih belum kenal atau belum mendekat kepada Tuhan. 
Tuhan memberkati kita semua…

KASIH KARUNIA TUHAN DAN MEMILIH BERJALAN DENGAN KEKUATAN SENDIRI


Cuplikan Pernyataan Peter B dari Diskusi di Group Telegram :
Mengapa manusia sering tidak sadar akan kasih karunia Tuhan dan memilih berjalan dengan kekuatan sendiri, jawabannya sebenarnya sederhana saja. 

Jika tidak menyadari bisa jadi IA BELUM TAHU. Solusinya diberi tahu dan diajari. 
Beda lagi kalau IA TIDAK MAU TAHU, selamanya ia akan keras hati dan menuruti kemauannya sendiri. 

Di sisi lain, ada juga YANG SUDAH TAHU, MAU TAHU LEBIH LAGI TAPI TIDAK MAU / BELUM RELA MENJALANI hidup sesuai kehendak Tuhan. 
Kalau yang belum tahu disebut ORANG BODOH Tapi kalau sudah tahu namun tidak mau diajak melangkah akan disebut ORANG BEBAL. Jangan sampai demikian. 

Berjalan dengan kekuatan sendiri itu bentuk² dari entah kebodohan atau kebebalan. Keduanya dalam tingkat tertentu bisa termasuk ketidaksadaran tapi dalam level tertentu bisa menjadi pilihan pribadi setiap manusia yang memilih memalingkan wajah, menutup mata dan menulikan telinga terhadap suara dan kehendak Tuhan. 

Jadi ketika kita menerima suara Tuhan dan pengungkapan dari Tuhan, sebaiknya kita segera mendengarkan, memperhatikan, menyediakan hati untuk taat dan bersegera melakukannya. Itulah yang memperkenankan hati Tuhan…

MEMBANGUN BAHKAN MENGEMBANGKAN KOMUNIKASI DAN HUBUNGAN YANG BAIK, AKRAB DENGAN TUHAN.

Oleh Didit I
Hari ini Tuhan menggerakkan saya membagikan sebuah kutipan,
“Ketika Anda meluangkan waktu dengan Tuhan dan mendengarkan suara-Nya, (maka) Tuhan memperbarui kekuatan Anda dan memungkinkan Anda untuk menangani (berbagai persoalan dalam) kehidupan.”
~ Joyce Meyer
Pernyataan Joyce Meyer menjadi jawaban bagi kita seperti mengapa bangsa kita hari² ini mengalami degradasi karakter, moral, iman bahkan kehilangan fungsi dan tidak mengerti peran mereka dalam tubuh Kristus? Bukankah sudah banyak khotbah, nubuat disampaikan di gereja bahkan di media sosial? Bukankah gerakan doa juga sering dikumandangkan dan dikejakan oleh banyak orang? Lalu mengapa petumbuhan dan terobosan rohani belum juga terjadi dalam kapasitas yang lebih besar di bangsa ini? Keberadaan umat Tuhan seperti belum memberikan pengaruh yang besar di alam rohani, arah kebijakan  pemerintahan bangsa ini untuk memiliki penasehat² yang mampu memberikan kebijakan² yang efektif, adil dan mensejahterahkan kehidupan masyarakat. 
Jawaban atas pertanyaan² di atas bukan karena kita kurang mendengarkan khotbah, juga bukan disebabkan kurang aktif mengikuti gerakan² doa yang pernah diselenggarakan umat Tuhan di bangsa ini, juga terutama bukan karena minimnya pengetahuan² rohani tetapi karena KITA BELUM MEMBANGUN BAHKAN MENGEMBANGKAN KOMUNIKASI DAN HUBUNGAN YANG BAIK, AKRAB DENGAN TUHAN. 
Banyak orang berusaha mengenal Tuhan tetapi tidak mau membangun komunikasi, hubungan yang baik dengan Tuhan seperti mau berdoa, mendengarkan khotbah, sibuk pelayanan tetapi tidak mau membuka diri, bersikap jujur terkait motif² hati/pikirannya yang tersembunyi dihadapan Tuhan termasuk enggan bersikap jujur kepada dirinya sendiri sebab ingin dipandang sebagai orang yang saleh dan baik maka kecenderungan hidup kita lebih suka memanfaat kebaikan/kemurahan hatiNya, suka menuntut Tuhan untuk memaklumi motif/perbuatan yang jahat dalam hidup kita, suka menekan Tuhan demi memuaskan keinginan² pribadi, berusaha memanipulasi Tuhan dengan usaha²/tampilan² yang tampak rohani dan baik.
Sebaliknya, orang² yang mau membuka diri untuk diterangi firmanNya, bersikap jujur, menyediakan hati yang rela diajar, diubah, dibentuk, diarahkan sesuai kehendak dan rencanaNya sedang membangun bahkan mengambangkan komunikasi dan hubungan yang akrab dengan Tuhan. Kita akan merasakan kasihNya yang begitu besar saat firmanNya mengubah kehidupan kita secara bertahap menjadi manusia baru, pikiran kita akan diterangi dengan firmanNya, hati kita akan makin bergairah untuk bersekutu karena kita menyadari diri kita hanyalah ranting yang mudah kering, yang mudah mati, yang hanya dapat hidup dan bermanfaat bagi banyak orang seperti menghasilkan buah² jika kita melekat kepadaNya serta menyerap sari² makanan dari pokok anggur demikianlah hidup kita seharusnya dibangun dalam persekutuan denganNya untuk menyelidiki, mengerti, menghidupi isi hati/pikiranNya sehingga hidup kita menghasilkan buah² yang sesuai dengan sifat² dari pokok anggur, yaitu PribadiNya yang mulia, Maha Kasih, Maha Kuasa.
Jadi kekuatan dari sorga dalam menghadapi berbagai tantangan hidup, solusi² dari sorga untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam hidup kita hanya didapatkan saat kita mendengarkan suaraNya dan mengikuti petunjukNya.
Tuhan memberkati rekan²

MENANTIKAN PIMPINAN TUHAN

Oleh Peter B
AYAT HARI INI : 
 Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, tunjukkanlah itu kepadaku. 
 Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari. 
~ Mazmur 25:4-5 
Di antara banyak doa yang seharusnya sering kita naikkan di hadapan Tuhan, barangkali doa seperti inilah yang patut sering kita naikkan di hadapan Tuhan. 
Saya memandangnya INILAH DOA SEORANG MURID SEJATI TUHAN. 
Murid sejati terbangun dan memulai hari dengan hanya satu kerinduan : BELAJAR JALAN² TUHAN. Apa yang harus ia tempuh dalam hidupnya hari demi hari. Belajar maksud dan kehendak Tuhan bagi hidupnya. Hatinya rindu berjalan dalam kebenaran sejati. Yang karena itu, IA MENYEDIAKAN DIRI UNTUK DIAJAR, UNTUK BELAJAR, UNTUK MERENUNGKAN PELAJARAN DAN BERTANYA APA YANG IA  BELUM KETAHUI. 
Seorang murid tidak merasa dirinya sudah cukup tahu dan mengerti segala sesuatu. Ia memposisikan dirinya sebagai ORANG YANG TIDAK TAHU. Itulah sebabnya, doanya ialah meminta Tuhan menunjukkan dan memberitahukan jalan² Tuhan baginya. Ia belajar dan belajar daripada memposisikan diri sebagai pengajar atau orang yang mengajari. Bahkan terhadap seorang yang dipanggil menjadi guru sekalipun, TUHAN tetap mencari hati seorang pembelajar darinya. Hanya dengan cara demikian, Tuhan melayakkannya sebagai seorang pengajar yang dapat dipakai sebagai alat kemuliaan bagi nama Tuhan. . 
Hati seorang murid itu tidak merasa tahu apalagi mampu melangkah sendiri. Itulah sebabnya Daud berkata pada Tuhan “Engkau kunanti²kan sepanjang hari”. Di sinilah proses pembentukan untuk meneladani hidup Kristus dimulai dan dikerjakan tiap² hari. 
Yesus berkata,  “…  sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak” (Yohanes 5:19).
Dan seperti itu pula kita menjalani hidup kita setiap hari. Kita harus mengerjakan apa yang Bapa suruh kita kerjakan. Dan untuk itu kita harus menanti-nantikan Dia setiap hari dan sepanjang hari. Roh Kudus lah yang diutus kemudian memimpin kita dalam jalan kebenaran sesuai kehendak Bapa. Menangkap dan menanggapi dengan ketaatan pimpinan Roh Kudus akan membentuk pribadi dan karakter Kristus dalam hidup kita yang limpah dengan buah Roh itu. Itulah hidup yang dijalani murid Kristus setiap hari. Mengerjakan agenda Sang Guru Agung. Bukan agen dan dan caranya sendiri. 
Mari kita melihat dalam diri kita dan memeriksa seberapa banyak kita melangkah menanti²kan pimpinan Tuhan setiap hari dalam hidup kita. 
Seberapa banyak kita mencari dan mengikuti petunjuk-Nya, sebesar itu pula kesungguhan kita menjadi murid Kristus. 
Tuhan memberkati…

BERSEKUTU, MENGENAL DAN BERJALAN BERSAMA TUHAN

Oleh Didit I.
Hari ini Tuhan menggerakan saya membagikan sebuah cuplikan profetik yang Tuhan sampaikan buat kita,
Jika kasih kita bertumbuh kepada umat-Nya, maka pengabdian kita juga akan bertumbuh membantu jiwa² untuk bersekutu, mengenal Tuhan secara pribadi (seperti mengenal dan hidup sesuai kehendak, rencana, tujuan Tuhan).
Kasih kita kepada jiwa² bukan sekedar diwujudkan dengan membawa jiwa² mendengar Injil keselamatan lalu membaptis mereka dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus tetapi seharusnya membawa jiwa² bersekutu, mengenal dan menemukan jati dirinya di dalam Kristus (seperti mengenal Pribadi Tuhan yang sejati termasuk isi hati/pikiranNya, mengerti fungsi, peran jiwa² dalam tubuh Kristus). Artinya tidak cukup kita hanya membawa pasangan, anak², jemaat giat memuji Tuhan, membaca Alkitab, berdoa, tekun beribadah, rajin melakukan aktivitas pelayanan.
Kehidupan kita seharusnya berbeda dengan kehidupan orang² yang belum percaya kepada Kristus, yaitu beroleh persekutuan, pengenalan dan berjalan bersama Tuhan semesta alam Allah yang sejati seperti Henokh bergaul karib dengan Tuhan.
Sebagai murid² Kristus seharusnya kita bukan hanya rindu bersekutu, mengenal Tuhan tetapi berjalan bersama Tuhan sehingga kehendak, rencana Tuhan dapat dipraktekkan dalam hidup sehari² dan kuasa firmanNya digenapi atas muka bumi melalui kehidupan kita.
Saat kita puas hanya membawa anak², pasangan, teman, umat Tuhan pada pengetahuan² rohani maka kasih kita kepada Tuhan dan jiwa² masih belum mengalami pertumbuhan sebagaimana yang dikehendaki Tuhan dalam hidup kita.
Adakah kasih kita kepada Tuhan dan jiwa² makin berkobar² atau meredup?
Adakah puas diri sedang memadamkan gelora kasih kita kepada Tuhan dan jiwa²? 
Adakah kita sedang membiarkan puas diri mengeroposi komitmen kita dalam mengikut Tuhan dengan cara mengabaikan kehendak, rencana, tujuan Tuhan dalam hidup pribadi, keluarga, kota, bangsa kita?
Adakah kerinduan dalam hati kita untuk bersekutu, mengenal, berjalan dengan Tuhan membuat komitmen kita makin teguh untuk mencari, menyelidiki, hidup bahkan mendorong jiwa² mengerti kehendak, rencana Tuhan yang sejati?
Doa kami kiranya Tuhan mengobarkan kasih dalam hati kita kepada Tuhan dan jiwa seperti kobaran api yang tidak pernah dipadamkan oleh apa pun oleh karena RohNya yang berkarya dalam hidup kita. Amin…..

YANG TIDAK DIBANGUN TUHAN AKAN DIROBOHKAN – MESKIPUN ITU DIKLAIM DIBANGUN BAGI TUHAN

Oleh Peter B.
Ayat Hari Ini : 
 Ketika Yesus keluar dari Bait Allah, seorang murid-Nya berkata kepada-Nya: “Guru, lihatlah betapa kokohnya batu-batu itu dan betapa megahnya gedung-gedung itu!”
 Lalu Yesus berkata kepadanya: “Kaulihat gedung-gedung  hebat ini? Tidak satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain, semuanya akan diruntuhkan.”
~ Markus 13:1-2
Ada murid² Yesus yang kagum dengan kemegahan Bait Allah yang waktu itu dibangun dan dirancang secara indah dan jenius oleh Herodes Agung. 
Saking tampak sedemikian kuat, kokoh dan indahnya maka setiap mata yang melihatnya sukar tidak memujinya. Itu bahkan terlontar hampir² tanpa disadari dari bibir orang² yang berkunjung ke sana. 
Yamg menarik, nada kagum itu sontak terdiam ketika Yesus memberikan komentar-Nya mengenai bangunan super megah itu. “Tidak satupun batu akan tersusun di antara batu lainnya. SEMUA AKAN DIRUNTUHKAN!”
Siapa yang bisa mempercayai hal semacam itu? 
Bisakah hal semacam itu diyakini dalam keadaan Yerusalem dan Israel pada saat itu yang masih relatif bebas menjalankan ibadahnya? 
Tidakkah itu semacam omongan sinis dan kemungkinan ngawur dari seseorang yang tidak jelas latar belakang keagamaannya? 
… 
Pertanyaan yang sama mungkin pernah ditanyakan dalam berbagai kesempatan:  
Di Perjanjian Lama, siapa yang dapat menyangka Bait Salomo yang terlampau luar biasa itu akhirnya hancur juga? 
Di abad pertengahan, siapa yang berpikir dapat menandingi gereja Katolik Roma, pemegang otoritas tertinggi atas agama Kristen waktu itu? Adakah yang bisa berpikir akan muncul GERAKAN DAN BENTUK GEREJA YANG BARU yang memulai sejarah baru yaitu Gereja Protestan? 
Selanjutnya, siapa pula yang bisa membayangkan bahwa Gereja yang didirikan Para Reformator ternyata kemudian “disaingi” oleh berbagai GERAKAN BARU dalam kekristenan : Moravia, Metodis, Anabaptis, Baptis, Pentakosta, Karismatik dan kini Gerakan Apostolik & Profetik ?
Faktanya itu semua terjadi. 
Semua yang TIDAK DIBANGUN OLEH TUHAN akan DIRUNTUHKAN OLEH TUHAN. Maksudnya, semua yang berasal dari Tuhan tetap ada namun yang dibangun, dirancang, dijalankan dan dipelihara oleh manusia akan dihapuskan atau dibubarkan oleh Tuhan. 
Bait suci dalam ayat di atas adalah contohnya. Mereka yang beribadah akan selalu ada tetapi bait suci yang didirikan oleh maksud hati serta tujuan manusia, ketika tidak lagi menjadi sarana pendukung KEGERAKAN  TUHAN tetapi justru menjadi penghalangnya Itu AKAN DIRUNTUHKAN. 
Serupa dengan itu, gereja akan tetap ada. Jemaat Tuhan masih akan selalu ada. Tetapi SETIAP SISTEM YANG DIBUAT MANUSIA UNTUK BERIBADAH KEPADA TUHAN ketika itu tidak lagi dapat menjadi sarana nama Tuhan dimuliakan dan pekerjaan Tuhan dilangsungkan PASTI AKAN DIRUNTUHKAN TUHAN SENDIRI. Dan bait Allah waktu itu telah menjadi sarang penyamun daripada menjadi rumah doa bagi segala bangsa. 
Dari sini kita dapat memahami mengapa hari² ini Tuhan mengijinkan pandemi melanda seluruh dunia dan mengubah (baca:  meruntuhkan) banyak tatanan yang telah berjalan selama ini. Apa yang dibangun manusia, serohani apapun itu maksudnya, jika itu bisa menghalangi maksud serta tujuan Tuhan, Ia akan meruntuhkan semuanya UNTUK MEMULAI SESUATU YANG BARU. 
Banyak bagian dari kehidupan kita dan kehidupan berjemaat kita dibangun oleh kehendak manusiawi kita daripada kehendak Tuhan. Pada waktunya, Tuhan akan membuat itu runtuh dan menunjukkan pada kita bahwa yang bertahan hanyalah APA YANG BERASAL DARI-NYA DAN YANG MERUPAKAN PELAKSANAAN DARI KEHENDAK-NYA karena itulah yang dimaksudkan-Nya untuk bertahan dan menjadi tanda bukti kebesaran kuasa-Nya. 
Di akhir segala sesuatu, setiap orang yang membangun hidup dan pelayanannya sesuai kehendak Tuhan akan melihat semuanya itu bertahan DAN DIPERHITUNGKAN TUHAN. Namun mereka yang menjalani hidup dan pelayanan seturut kehendak sendiri akan melihat keruntuhan dan menatap kesia²an. 
Sebab yang tinggal tetap adalah apa yang kita bangun seturut kehendak Tuhan dan bagi Tuhan.
Sebab itu, tidak ada yang lebih baik selain memastikan kita mengetahui kehendak-Nya, menyerahkan diri untuk hidup bagi rencana-Nya, serta mengabdikan seluruh hidup ini menggenapi tujuan-Nya di dalam kita dan melalui kita. 
Itulah yang akan menjadi persembahan terbaik, yang tidak pernah rusak dan hancur sampai selama-lamanya.
Bangunlah hidup Anda seturut maksud dan tujuan Tuhan. Alih² itu runtuh dan rusak, itu akan menjadi warisan tak ternilai bagi generasi² yang akan datang bagi kemajuan pekerjaan dan kegerakan Tuhan di bumi hingga kesudahan zaman. 
Tuhan memberkati