Arsip Bulanan: Agustus 2022

MEMPRIORITASKAN TUHAN DIATAS SEGALA-GALANYA

Oleh Peter B

Secara singkat, memprioritaskan Tuhan di atas keluarga akan terlihat dari APAKAH PENGENALAN KITA AKAN TUHAN BERTUMBUH HARI DEMI HARI DAN TAHUN DEMI TAHUN ketimbang pengenalan akan keluarga kita. Pengenalan yang dimaksud adalah pengenalan pribadi-Nya, jalan²Nya, kerinsuan hati-Nya, pikiran dan perasaan-Nya, maksud hati-Nya, hingga tujuan serta rencana-Nya salam hidup kita.
Kalau bertahun² sejak kita mengaku menjadi Kristen dan ikut Yesus kita hanya tahu hukum² atau ajaran² agama semata tapi sifat dan karakter Tuhan bahkan tidak pernah kita alami secara pribadi SEDANGKAN detail² tentang keluarga kita semuanya kita ketahui dan bisa ikut memikirkan atau ceritakan² kepada orang lain maka JELAS TERLIHAT siapa yang telah kita prioritaskan dalam hidup kita.
Dan seharusnya ini sangat jelas.
Yang kita prioritaskan dalam hidup itu tampak dari YANG SERING KITA PIKIRKAN, ANGANKAN, HARAPKAN, LALU KITA BICARAKAN DAN BAHAS HINGGA USAHAKAN DAN BERSEDIA MEMBUAT PENGORBANAN ATASNYA.
Itu bisa materi, uang atau pangkat dan jabatan. Juga bisa anggota² keluarga kita termasuk kesibukan² kita sehari².

Ketika engkau sedikit sekali memikirkan apa mau Tuhan dalam hidupmu, sadarilah bahwa Tuhan bukan menjadi prioritas tertinggi dalam hidupmu. Engkau telah menomorduakan, menomorsepuluhkan atau menomorsekiankan Tuhan. Yang mana itu sama sekali tidak layak engkau lakukan. Sebab Dia itu pencipta dan penguasa hidupmu, yang berkomitmen mengerjakan dan mengadakan yang terbaik bagi hidupmu. TERMASUK DALAM HAL MENGURUS KELUARGAMU. Bersama Dia, engkau akan lebih baik mengurus keluargamu daripada tanpa melibatkan Dia. Bersama Dia, engkau lebih kuat dan mampu daripada engkau menanggungnya dengan kemampuan dan kekuatanmu sendiri. Jangan berpikir diri kita mampu sehingga lebih pintar dari Tuhan. Itu kesombongan dalam kebodohan.
Bukan tanpa alasan Tuhan meminta kita memprioritaskan Dia. Itu juga untuk kebaikan dan keberhasilan kita. Jangan percaya kata² iblis yang membuatmu berpikir bahwa kalau engkau berkorban bagi Tuhan, maka keluarga akan terbengkalai dan tidak terurus. Justru sebaliknya, iblislah yang membuat manusia demikian seperti yang ia lakukan pada orang² radikal agama yang tega menelantarkan dan merugikan orang tua dan anak demi menjadi pejuang agama dan teroris. Itu bukan dari Tuhan. Bersama Tuhan justru engkau akan melihat bahwa anak²mu akan beroleh teladan yang baik karena orang tua yang penuh kasih dan komitmen melakukan kehendak Tuhan. Mereka pun akan melakukan hal yang serupa karena teladan baik orang tuanya mengikut Tuhan. Sebaliknya, jika engkau memberi teladan bahwa prioritas utamamu adalah keluarga mereka pun akan melakukan yang sama dengan mengutamakan selain Tuhan dalam hidup mereka.

Dalam pencarian maksud Tuhan atas keluargamu, engkau akan menemukan apa yang terbaik bagi anak²mu. Bukan dari pemikiran dan rencana diri yang terbatas itu.

Tuhan memberkati..

SENJATA KELEMAHLEMBUTAN

Oleh : Rick Joyner

      Yesus berkata “Pikullah kuk-Ku dan belajarlah pada-Ku, karena Aku ini lemah lembut dan rendah hati…” (Matius 11:29). 

Sungguh hal yang luar biasa bahwa hal pertama yang Yesus katakan untuk perlu kita pelajari dari-Nya adalah kelemahlembutan.  Ini menjadikan kelemahlembutan menjadi prioritas yang tinggi, dan kita harus berusaha mengetahui definisi kelemahlembutan-Nya.

      Kita sering berpikir kelemahlembutan sebagai semacam sikap sopan santun, atau jenis tindakan kehati-hatian seperti kemampuan menggendong bayi burung dan tidak melukainya. 
Kita dapat melihat kelembutan di dalam Yesus saat Dia menyembuhkan orang sakit, saat Dia mengajar dan memimpin mereka yang seperti domba tanpa gembala, saat Dia merangkul anak-anak kecil kepada diri-Nya.  Tetapi, apakah Dia juga bersikap lembut saat mengusir para penukar uang keluar dari bait suci?  Atau ketika Dia menghadapi orang Farisi karena kemunafikan mereka?

      Kita harus menyimpulkan bahwa Dia lemah lembut bahkan dalam situasi seperti itu, tetapi bagaimana bisa begitu? 

Dalam Roma 11:22 kita dinasihati untuk “memperhatikan kebaikan (kemurahan) maupun kekerasan Tuhan.”  Tuhan itu baik sekaligus keras.  Dia bukan salah satunya di hari ini dan menjadi salah satu yang lainnya di hari berikutnya, tetapi Dia baik dan kertas di sepanjang waktu.  Kebaikan-Nya tidak meniadakan kekerasan sifat-Nya, dan kekerasan-Nya juga tidak meniadakan kebaikan-Nya.  Kekerasan sifat-Nya adalah bagian dari kebaikan-Nya, dan kebaikan-Nya itu keras.

      Apakah kita dapat menerima ini terkait kondisi diri kita atau tidak, kita semua kadang-kadang mencoba untuk menjadikan Tuhan supaya sesuai dengan citra diri kita.  Anggapan tertinggi manusia adalah berpikir bahwa Tuhan itu berpikir seperti halnya kita berpikir.  Namun, cara Tuhan jauh lebih tinggi daripada cara kita.

Ketika kita membaca bahwa Dia adalah Tuhan yang cemburu misalnya, kita sering menghubungkannya dengan kecemburuan manusia yang sifatnya egois dan menakutkan.  Bukan demikian kecemburuan Tuhan, tapi kecemburuan-Nya itu untuk kepentingan kita, dan demi kemuliaan dan kekudusan-Nya.  Ini bukan hanya untuk mempertahankan aspek-aspek sifat-Nya saja, tetapi ini adalah dasar kebenaran dan kehidupan.  Kita bahkan diberitahu bahwa Yesus dinyatakan sebagai Anak Allah melalui kuasa dan kebangkitan oleh “Roh kekudusan” (lihat Roma 1:4).

      Bagaimana perlakuan Tuhan terhadap para penukar uang dan teguran-Nya terhadap orang Farisi dapat menjadi manifestasi dari kelembutan-Nya? 
Bandingkanlah bahwa Elia memanggil api turun membakar para tentara hanya karena menghinanya. Tetapi pada saat Yesus, ini adalah penghinaan terhadap bait Tuhan, dan Putra Tuhan sendiri yang jauh lebih menyakitkan hati daripada apa yang dilakukan terhadap Elia.  Mengingat sejumlah tindakan Tuhan sebelumnya kepada orang-orang fasik, kita harus memandang bahwa tanggapan Yesus kepada para penukar uang dan orang Farisi sebagai sangat ringan dan lembut.

       Kecenderungan manusiawi kita adalah memiliki pemikiran dualistik yang cenderung mempersepsikan sesuatu dalam bentuk-bentuk yang ekstrim.  Jadi, kita dapat memperhitungkan suatu jenis perilaku sebagai suatu kebaikan atau sebagai kekerasan secara tepat dan benar jika kita mempertimbangkan latar belakang dan waktunya.  Bagaimanapun besarnya seorang nabi yang hebat seperti Elia, dia bukanlah Anak Allah, dan jika dibandingkan, Yesus telah sangat bermurah hati kepada mereka yang menyerang dan menghina Dia.

      Ada aspek lain dari kelembutan yang sering kali adalah suatu peragaan luar biasa dari karakter yang mulia — sikap membawa diri dengan baik atau memperlakukan orang lain dengan baik (good manner).  Inilah sebabnya mengapa mereka yang memiliki sopan santun disebut “gentlemen” atau “gentle ladies”.

Tata krama pada dasarnya adalah cara kita menghormati dan menunjukkan rasa hormat kepada orang lain.  Itu semua menjadi sangat langka pada saat sekarang ini sehingga ketika sikap tersebut terlihat, itu akan tampak jauh lebih menonjol, yang akan membedakannya sebagai orang-orang yang memiliki roh yang berbeda. 

Karena Tuhan berkata bahwa ketika kita memperlakukan bahkan yang paling kecil dari umat-Nya, Dia akan menganggapnya sebagai cara kita memperlakukan-Nya;  kita harus memperlakukan setiap orang dengan rasa hormat dan sikap tertinggi.

      Sepertinya dunia akan menjadi tempat yang jauh lebih lembut dan bersahabat jika berperilaku yang baik dianggap sebagai perilaku yang esensial.  Rusaknya perilaku di Amerika sejalan dengan cara orang-orang Amerika membiarkan Tuhan disingkirkan dari budaya Amerika, untuk kemudian digantikan dengan meningkatnya rasa tidak hormat dan intoleransi terhadap orang lain, yang kemudian kini meningkat menjadi kemarahan dan kekerasan.

      Menjadi benar-benar lembut tidak berarti bahwa kita menjadi orang yang pemalu, yang enggan berbicara terus terang serta apa adanya. Yesus tidak demikian, tetapi dengan berani Ia menentang para penuduh-Nya, menyebut mereka munafik, sampai tiba waktunya untuk Ia disalibkan.  Di saat itu, Dia berdiri tanpa sepatah katapun di depan mereka. 

Karena nasihat-Nya adalah untuk belajar dari-Nya, kita juga harus ingat bahwa ada waktu untuk perdamaian dan ada waktu untuk perang (lihat Pengkhotbah 3), ada waktu untuk menanggapi tuduhan dan penentang, dan ada waktu untuk tidak menanggapi.

Bahkan ketika tiba saatnya untuk menghadapi penentang kita, kita harus ingat bahwa kita adalah putra dan putri Raja, dan kita harus bertingkah laku sesuai martabat dan kehormatan sebagaimana yang dimiliki mereka yang berasal dari keluarga Tuhan.

Diterjemahkan secara bebas dari https://publications.morningstarministries.org/word-for-the-week/weapon-gentleness

BERHIKMAT, KUAT DAN BERSINAR

Oleh : Peter B

Satu ayat yang indah saya bagikan dari 1 Korintus 1:25

Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia.

Paulus menyampaikan kebenaran luar biasa mengenai jati diri orang-orang Kristen sejati. Sayangnya, tidak banyak yang memahami ini, lebih-lebih menghidupinya. 

Paulus sedang menyingkapkan suatu rahasia luar biasa, suatu kebenaran yang dahsyat akan siapa diri kita dan potensi apa yang kita miliki sebagai pengikut-pengikut Kristus saat ia memberikan pernyataan dalam nats di atas. 

Mereka yang memiliki iman dan persekutuan dengan Tuhan, dikatakan, lebih memiliki hikmat dari manusia-manusia yang memiliki hikmat secara manusiawi semata. Mereka juga orang yang lebih kuat daripada manusia yang mengandalkan kekuatannya sendiri. 

Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa mereka yang percaya dan menaruh harap pada Kristus : 

1) telah mengambil keputusan terbaik sebagai manusia.
Tidak ada yang lebih berharga dan berarti, yang mampu mengubah total kehidupan seorang manusia yang dikuasai dosa, yang cenderung melakukan yang jahat, yang sukar dan bahkan tidak mau melakukan apa yang baik apalagi yang benar, yang jalan hidupnya tanpa sadar tersesat dan mudah disesatkan menuju kebinasaan – tidak ada yang mampu membelokkan nasib dan sifat sedemikian untuk kemudian menjadi manusia-manusia yang memiliki karakter baru, hidup baru, hingga tujuan kekal yang baru, seperti yang telah dilakukan Kristus bagi orang-orang yang menyerahkan hidup kepada-Nya. 

2) hidup melampaui kekuatan-kekuatan manusia dan dunia ini. Sekalipun dalam pandangan dunia mereka dianggap bodoh dan lemah, tapi oleh karena Tuhan yang mereka sembah, ikuti dan layani, mereka memiliki sesuatu yang melebihi apa yang dimiliki dan dibanggakan orang-orang dunia ini

3) adalah orang-orang yang sekalipun tampak bodoh menurut pandangan dunia namun sesungguhnya memiliki hikmat terbaik dan terbesar yang dapat dimiliki seseorang selama hidup di dunia.
Itulah hikmat Allah yang dikaruniakan dalam hidup manusia untuk memimpin hidup mereka di jalan kebenaran. Itulah pikiran Kristus.

Saat anak-anak Tuhan memilih untuk tidak lagi menjadi serupa dengan dunia ini, mereka memberikan pikiran mereka untuk diperbarui (lihat Roma 12:2). Mereka mengalami perubahan demi perubahan menjadi manusia-manusia yang mengerti kehendak Tuhan, yang karena itu mereka akan dibawa pada jalan keselamatan, kemenangan keberkatan dan kehidupan yang penuh kelimpahan. 

Kebalikannya, mereka yang tak mengenal Kristus terjerat dalam pembenaran diri dan kebodohan. Mereka merasa mengenal Allah dan mengikuti jalan-Nya tapi sesungguhnya sedang mengikuti jalan yang disangka lurus tapi ujungnya menuju maut. Hidupnya sia-sia karena berujung kebinasaan. 

4) adalah orang-orang yang meski tampak lemah tapi sejatinya memiliki kekuatan luar biasa untuk menjalani hidupnya selama di muka bumi.

Dalam Kristus, kita dimampukan menanggung segala perkara (Filipi 4:13). Kita dapat beroleh kekuatan demi kekuatan maupun solusi demi solusi  yang kita perlu dalam menghadapi segala tantangan hidup (Yesaya 40:31; 1 Korintus 10:13). 

Kita beroleh damai sejahtera, sukacita dan segala kuasa sorgawi yang menolong dan memperlengkapi kita menghadapi setiap situasi atau masa-masa yang sukar (Roma 14:17; Filipi 4:8; Efesus 1:19; 3:16; 6:10). 

Kita beroleh janji perlindungan sempurna dari Tuhan (Mazmur 91). 

Betapa dahsyat hak istimewa kita sebagai orang² percaya. Inilah yang seharusnya membuat kita tidak ragu namun makin teguh berpegang dan bergantung penuh pada Tuhan kita. 

5) adalah orang-orang yang dipanggil dan dimampukan hidup dalam tingkatan yang lebih tinggi lagi, melampaui orang-orang paling berhikmat dan kuat di dunia. Yang sebagai murid²  Kristus, dipanggil untuk mewarnai dunia, mempengaruhi sekitar kita, membawa dampak keselamatan dan pemulihan, menjadi garam dan terang bagi sekeliling kita.

Itulah kekuatan dan kuasa yang dianugerahkan pada kita. 

Kita dipanggil bukan sekedar menjalani hidup yang lemah dan mandul. Apalagi kemudian menjadi babak belur, tergerus dengan berbagai problem, tekanan hidup, tenggelam di dalam berbagai urusan dan masalah sehari-hari yang membuat hidupmya dibayangi ketakutan, kekuatiran, kecemasan dan kekalahan. 

Bukan demikian cara kita memandang jati diri kita sebagai anak-anak Tuhan. Kita dipanggil menjadi kuat dan perkasa oleh kekuatan dan kasih karunia Tuhan atas kita. 

Orang-orang Kristen yang masih hidup di bawah standar identitasnya dalam Kristus, jelas tidak benar-benar mengenal Tuhan dan siapa mereka di dalam Tuhan. Mereka pada dasarnya sekedar mengamalkan semacam agama semata. Yang mendasarkan kehidupannya pada pengetahuan-pengetahuan religius yang dirasa cukup dipahami secara teori namun tidak pernah benar-benar mereka alami dan rasakan secara nyata,  kuasa Tuhan itu dalam hidupnya (lihat 2 Timotius 3:5). 

Mereka telah ditipu dan dikuasai oleh iblis dengan permainan-permainan agamawi semata. Yang mengharap perkenan Tuhan dan mendapatkan sorga tetapi sehari-hari lebih banyak hidup menuruti jalan pikiran mereka sendiri yang dikuasai kelemahan manusiawi dan dipengaruhi pola pikir duniawi. 

Orang-orang yang memahami harta pusaka mereka dalam Kristus, akan hidup menyatakan kemuliaan Kristus. Kehidupan mereka mengherankan dan menggentarkan sekeliling mereka yang masih belum mengenal dan datang kepada Tuhan. Mereka yang hanya menjalani hidup biasa-biasa saja,  yang menangani masalah serupa dengan mereka yang belum mengenal Kristus, sekedar hidup menurut ukuran-ukuran masyarakat pada umumnya, belum benar-benar menghidupi identitas yang Tuhan berikan pada mereka. 

Meskipun demikian, kasih karunia masih diberikan pada kita. Inilah waktunya anak-anak Tuhan bangkit. Menjadi terang di tengah kegelapan dunia. Ada suatu kehidupan yang bersinar yang Tuhan ingin munculkan dari hidup Anda dan saya. Hidup yang penuh dengan keberanian, ketenteraman, ketenangan dan kekuatan dari tempat yang maha tinggi. Yang menyikapi segala sesuatu menurut cara dan hikmat Tuhan.

Adakah Anda dan saya termasuk dari orang-orang pilihan Tuhan ini? 

Salam revival!
Tuhan memberkati kita semua

BERHIKMAT, KUAT DAN BERSINAR

Oleh Peter B.

Satu ayat yang indah saya bagikan dari 1 Korintus 1:25

Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia.

Paulus menyampaikan kebenaran luar biasa mengenai jati diri orang-orang Kristen sejati. Sayangnya, tidak banyak yang memahami ini, lebih-lebih menghidupinya. 

Paulus sedang menyingkapkan suatu rahasia luar biasa, suatu kebenaran yang dahsyat akan siapa diri kita dan potensi apa yang kita miliki sebagai pengikut-pengikut Kristus saat ia memberikan pernyataan dalam nats di atas. 

Mereka yang memiliki iman dan persekutuan dengan Tuhan, dikatakan, lebih memiliki hikmat dari manusia-manusia yang memiliki hikmat secara manusiawi semata. Mereka juga orang yang lebih kuat daripada manusia yang mengandalkan kekuatannya sendiri. 

Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa mereka yang percaya dan menaruh harap pada Kristus : 

1) telah mengambil keputusan terbaik sebagai manusia.
Tidak ada yang lebih berharga dan berarti, yang mampu mengubah total kehidupan seorang manusia yang dikuasai dosa, yang cenderung melakukan yang jahat, yang sukar dan bahkan tidak mau melakukan apa yang baik apalagi yang benar, yang jalan hidupnya tanpa sadar tersesat dan mudah disesatkan menuju kebinasaan – tidak ada yang mampu membelokkan nasib dan sifat sedemikian untuk kemudian menjadi manusia-manusia yang memiliki karakter baru, hidup baru, hingga tujuan kekal yang baru, seperti yang telah dilakukan Kristus bagi orang-orang yang menyerahkan hidup kepada-Nya. 

2) hidup melampaui kekuatan-kekuatan manusia dan dunia ini. Sekalipun dalam pandangan dunia mereka dianggap bodoh dan lemah, tapi oleh karena Tuhan yang mereka sembah, ikuti dan layani, mereka memiliki sesuatu yang melebihi apa yang dimiliki dan dibanggakan orang-orang dunia ini

3) adalah orang-orang yang sekalipun tampak bodoh menurut pandangan dunia namun sesungguhnya memiliki hikmat terbaik dan terbesar yang dapat dimiliki seseorang selama hidup di dunia.
Itulah hikmat Allah yang dikaruniakan dalam hidup manusia untuk memimpin hidup mereka di jalan kebenaran. Itulah pikiran Kristus.

Saat anak-anak Tuhan memilih untuk tidak lagi menjadi serupa dengan dunia ini, mereka memberikan pikiran mereka untuk diperbarui (lihat Roma 12:2). Mereka mengalami perubahan demi perubahan menjadi manusia-manusia yang mengerti kehendak Tuhan, yang karena itu mereka akan dibawa pada jalan keselamatan, kemenangan keberkatan dan kehidupan yang penuh kelimpahan. 

Kebalikannya, mereka yang tak mengenal Kristus terjerat dalam pembenaran diri dan kebodohan. Mereka merasa mengenal Allah dan mengikuti jalan-Nya tapi sesungguhnya sedang mengikuti jalan yang disangka lurus tapi ujungnya menuju maut. Hidupnya sia-sia karena berujung kebinasaan. 

4) adalah orang-orang yang meski tampak lemah tapi sejatinya memiliki kekuatan luar biasa untuk menjalani hidupnya selama di muka bumi.

Dalam Kristus, kita dimampukan menanggung segala perkara (Filipi 4:13). Kita dapat beroleh kekuatan demi kekuatan maupun solusi demi solusi  yang kita perlu dalam menghadapi segala tantangan hidup (Yesaya 40:31; 1 Korintus 10:13). 

Kita beroleh damai sejahtera, sukacita dan segala kuasa sorgawi yang menolong dan memperlengkapi kita menghadapi setiap situasi atau masa-masa yang sukar (Roma 14:17; Filipi 4:8; Efesus 1:19; 3:16; 6:10). 

Kita beroleh janji perlindungan sempurna dari Tuhan (Mazmur 91). 

Betapa dahsyat hak istimewa kita sebagai orang² percaya. Inilah yang seharusnya membuat kita tidak ragu namun makin teguh berpegang dan bergantung penuh pada Tuhan kita. 

5) adalah orang-orang yang dipanggil dan dimampukan hidup dalam tingkatan yang lebih tinggi lagi, melampaui orang-orang paling berhikmat dan kuat di dunia. Yang sebagai murid²  Kristus, dipanggil untuk mewarnai dunia, mempengaruhi sekitar kita, membawa dampak keselamatan dan pemulihan, menjadi garam dan terang bagi sekeliling kita.

Itulah kekuatan dan kuasa yang dianugerahkan pada kita. 

Kita dipanggil bukan sekedar menjalani hidup yang lemah dan mandul. Apalagi kemudian menjadi babak belur, tergerus dengan berbagai problem, tekanan hidup, tenggelam di dalam berbagai urusan dan masalah sehari-hari yang membuat hidupmya dibayangi ketakutan, kekuatiran, kecemasan dan kekalahan. 

Bukan demikian cara kita memandang jati diri kita sebagai anak-anak Tuhan. Kita dipanggil menjadi kuat dan perkasa oleh kekuatan dan kasih karunia Tuhan atas kita. 

Orang-orang Kristen yang masih hidup di bawah standar identitasnya dalam Kristus, jelas tidak benar-benar mengenal Tuhan dan siapa mereka di dalam Tuhan. Mereka pada dasarnya sekedar mengamalkan semacam agama semata. Yang mendasarkan kehidupannya pada pengetahuan-pengetahuan religius yang dirasa cukup dipahami secara teori namun tidak pernah benar-benar mereka alami dan rasakan secara nyata,  kuasa Tuhan itu dalam hidupnya (lihat 2 Timotius 3:5). 

Mereka telah ditipu dan dikuasai oleh iblis dengan permainan-permainan agamawi semata. Yang mengharap perkenan Tuhan dan mendapatkan sorga tetapi sehari-hari lebih banyak hidup menuruti jalan pikiran mereka sendiri yang dikuasai kelemahan manusiawi dan dipengaruhi pola pikir duniawi. 

Orang-orang yang memahami harta pusaka mereka dalam Kristus, akan hidup menyatakan kemuliaan Kristus. Kehidupan mereka mengherankan dan menggentarkan sekeliling mereka yang masih belum mengenal dan datang kepada Tuhan. Mereka yang hanya menjalani hidup biasa-biasa saja,  yang menangani masalah serupa dengan mereka yang belum mengenal Kristus, sekedar hidup menurut ukuran-ukuran masyarakat pada umumnya, belum benar-benar menghidupi identitas yang Tuhan berikan pada mereka. 

Meskipun demikian, kasih karunia masih diberikan pada kita. Inilah waktunya anak-anak Tuhan bangkit. Menjadi terang di tengah kegelapan dunia. Ada suatu kehidupan yang bersinar yang Tuhan ingin munculkan dari hidup Anda dan saya. Hidup yang penuh dengan keberanian, ketenteraman, ketenangan dan kekuatan dari tempat yang maha tinggi. Yang menyikapi segala sesuatu menurut cara dan hikmat Tuhan.

Adakah Anda dan saya termasuk dari orang-orang pilihan Tuhan ini? 

Salam revival!
Tuhan memberkati kita semua

DIPANGGIL TUHAN MENGUBAH ATMOSFER ROHANI

Oleh Didit

Beberapa hari ini Tuhan memperlihatkan awan gelap telah menutupi langit di atas bangsa kita. Ada pun seberkas cahaya juga menembus awan² yang gelap tersebut. Berkas² cahaya tersebut ternyata melingkupi, menerangi, melindungi, membimbing kehidupan orang² yang takut akan Tuhan seperti lampu sorot di teater yang menyinari para penampil. Meskipun demikian, kegelapan langit atau atmosfer di Indonesia tertutup tembaga bahkan tanah menjadi besi (seperti dalam Ulangan 28:23). Tidak ada berkat. Tidak ada pemulihan atas bangsa ini sampai ada umatNya mau menjadi murid² Kristus yang sejati. Dan kehidupan murid² Kristus yang sejati akan menghancurkan tembaga yang menutupi langit, membuka pintu sorga sehingga bangsa kita dilimpahkan kebaikan Bapa di sorga.

Beberapa hari ini Tuhan memperlihatkan awan gelap menutupi langit di bangsa ini bahkan ada pun awan² yang gelap tersebut ditembus beberapa cahaya dari langit ke atas orang² yang takut akan Tuhan tetapi kegelapan menguasai sebagian besar atmosfer rohani di bangsa ini. Lalu Tuhan menjelaskan beberapa faktor yang menyebabkan awan gelap menyelimuti bumi seperti langit yang menjadi tembaga menggambarkan musim kemarau rohani yang hebat dan berdampak pada kesehatan jiwa, mental, kinerja jiwa², termasuk respon terhadap bencana alam, berbagai masalah,  jasmani disebabkan umatNya tidak lagi mencari, kurang menyelidiki, belum sepenuhnya hidup sesuai dengan ketetapanNya. Salah satu penyebab utama yang menjadikan langit menjadi tembaga adalah dari gaya hidup, pemikiran, sikap hati kita yang mengikuti kebiasaan hidup orang² duniawi atau agamawi. Orang² yang memberi diri untuk  hidup dibawah pengaruh/memberikan pengaruh yang agamawi atau duniawi, bukan dari sorga berpotensi menjadi bagian yang memperkuat langit atau atmosfer di Indonesia tertutup tembaga bahkan tanah menjadi besi (seperti dalam Ulangan 28:23). Tidak ada berkat. Tidak ada pemulihan atas bangsa ini sampai ada umatNya mau menjadi murid² Kristus yang sejati. Dan kehidupan murid² Kristus yang sejati akan menghancurkan tembaga atas armosfer langit, membuka pintu sorga sehingga bangsa kita dilimpahkan kebaikan Bapa di sorga.

Alasan kita tinggal  di masa kini adalah bukan mengabaikan, bukan menghindari tetapi kita perlu meratap, mendoakan bahkan menjadi teladan, agen, saksi Kristus supaya menolong jiwa² tidak lagi hidup dalam kendali, pengaruh duniawi atau agamawi yang dapat membinasakan tetapi beroleh persekutuan, pengenalan akan Tuhan bahkan hidup sesuai kehendak, rencana, panggilanNya

Kita perlu melepaskan segala dosa, kebiasaan² buruk, agenda² pribadi dalam diri kita untuk kemudian terhubung dengan Tuhan dan mengabdikan diri menjadi saksiNya atas keluarga, kota, bangsa kita seperti kebutuhan ranting untuk melekat dan menyerap sari² makanan dari pokok anggur demikianlah hubungan kita dengan Tuhan

HIKMAT DAN KUTUPAN

Kutipan dari Rick Joyner dari buku “Hidup Berkemenangan Dalam Tuhan” bahwa

“Kekristenan sejati bukanlah melulu soal perbuatan, melainkan perubahan. Dari hidup yang gelap dan busuk menuju hidup yang kudus dan tak bercacat di dalam Kristus, suatu kehidupan yang berbuah. Ini berarti berbicara tentang pengejaran kemuliaan Tuhan dan sebuah perubahan oleh kemuliaan Tuhan, sehingga setiap orang percaya dapat menjadi serupa dengan-Nya.” 

Ciri khas dari kehidupan murid² Kristus yang sejati adalah tiada henti belajar, mau diubah, dibentuk sesuai kehendak, rencana, panggilan Tuhan atas hidupnya. Proses ini akan mendewasakan karakter, memperluas pemikiran, membentuk sikap hati yang dikehendaki Bapa di sorga atas hidup kita. 

Kanak² rohani dan fans Kristus (bisa berpindah hati jika dirasa tidak lagi menyenangkan perasaan / tidak memuaskan keinginan, kehendak, rencana para fans) oleh karena itu tingkatan kanak² rohani / fans² Kristus / petobat² baru sering memberikan daftar persyaratan dan ketentuan tertentu kepada Tuhan untuk memuaskan ego para pengikutnya atau mereka (Kanak² rohani dan fans Kristus) akan membuat ajaran, sistem, kebiasaan ibadah, hidup kristen sesuai imajinasi (yang dibangun berdasarkan keinginan, kehendak, harapannya sendiri²) sehingga membentuk figur tuhan sesuai keinginan, kehendaknya sendiri.

Jadi, adakah kita sedang bertumbuh menjadi murid² Kristus atau sekedar fans² rohani?

Adakah kita sedang bertumbuh menjadi dewasa atau kanak² rohani didalam pengenalan akan Kristus?

PERENUNGAN AMSAL 4 : JALAN ORANG BENAR DAN ORANG FASIK

Oleh Peter B
Dari Amsal 4, saya kembali merenungkan dua ayat ini:  
Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari. 
Jalan orang fasik itu seperti kegelapan; menekan tidak tahu apa yang menyebabkan mereka tersandung.
~ Amsal 4:18-19 (TB)
Saya teringat akan pengajaran dari Rick Joyner mengenai ayat ini. 
Salah satu tanda kita ada di jalan yang benar adalah dengan semakin terangnya jalan yang kita tempuh hingga sekarang ini. Maksudnya, kian hari langkah serta tujuan kita jelas di dalam Tuhan.  Kita semakin memahami kehendak Tuhan serta apa yang sedang Tuhan kerjakan dalam hidup kita. Semakin jelas arah dan tujuan hidup kita, semakin kita yakin selama ini telah telah melangkah di jalan yang benar. Sebaliknya, semakin kita tidak jelas arah dan tujuan hidup kita sesungguhnya kita sedang berjalan di jalan yang salah, jalan mereka yang berada dalam kegelapan. 
Oleh karena itu, berhati²lah dengan semuanya ini. Pastikan kita ada di jalan orang benar. Bukan di jalan kegelapan sambil menipu diri sebagai orang benar yang sedang berjalan di jalan yang bensr, yang sesungguhnya membuat jalan kita semakin tersesat dan berbahaya. 
Pertanyaan untuk direnungkan dan dijawab : 

Apakah kita tahu kita sedang berada di jalan terang atau kegelapan? 

Apa bukti² yang bisa kita tunjukkan bahwa kita sedang berada di jalan kebenaran?

HIKMAT DAN KUTIPAN

“Untuk menjadi seorang murid, seseorang harus meninggalkan setiap pengabdian lainnya dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada guru mereka (yang meneladani hidup Yesus)…. Kita bisa bersemangat untuk Tuhan, menghadiri kebaktian, berdoa, mempelajari Firman-Nya, menginjili, dan melakukan pekerjaan pelayanan tetapi masih belum menjadi murid. Murid sejati mempelajari Yesus, menjadi seperti Dia, dan melakukan pekerjaan yang Dia lakukan……dimulai dengan kita tidak puas menjadi pengikut.”

~ Rick Joyner