APA YANG DIPIKIRKAN ALLAH VS APA YANG DIPIKIRKAN MANUSIA (1)

Renungan singkat untuk rekan-rekan terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus.

Matius 16:23 Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: “Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.”

Jika kita membaca keseluruhan perikop ayat ini kita dapat memelajari hal penting dan mendasar terkait menjadi pengikut Kristus. Kiranya hal ini dapat menjadi perenungan kita bersama untuk mengevaluasi sikap hati, pola pikir, motivasi dan harapan-harapan kita selama ini dalam mengikut Dia. Apa yang dipikirkan oleh Petrus adalah sesuatu yang sangat mungkin juga ada di dalam pikiran kita. Ini suatu bahaya tersembunyi yang sangat menyesatkan dan menipu orang-orang Kristen. Selama kita belum menyadari dan memohon kasih karunia Tuhan untuk menolong kita melepaskan pemikiran atau pemahaman yang menyesatkan ini, iblis akan selalu punya kuasa untuk mengendalikan dan menguasai kehidupan kita hingga kita sangat rentan terhadap kejatuhan dan kegagalan yang sangat dalam bahkan tanpa kita sadari hingga akhir hidup kita. Hal ini juga dapat sangat memengaruhi dan menentukan arah dan tujuan hidup serta pelayanan kita.


APAKAH YANG ADA DI PIKIRAN PETRUS SAAT ITU?
(KENYAMANAN)
Apa yang ada di pikiran Petrus saat itu adalah pikiran yang sangat wajar ada di dalam pikiran manusiawi pada umumnya. Apakah itu? Ya, pikiran dan harapan manusia duniawi untuk memperoleh kenyamanan dan menolak atau menghindari segala kesusahan dan penderitaan hidup. Kenyamanan adalah impian semua orang. Masalahnya, ketika kita percaya kepada Tuhan dan rindu untuk mengikut Dia seringkali (entah sadar atau tidak) kita masih tetap memegang erat keinginan dan harapan kita untuk hidup nyaman. Jika tidak segera diluruskan maka akibatnya kita akan mengikut Dia atau melayani Dia dengan pengertian dan harapan bahwa kita akan bebas dari segala penderitaan dan kesusahan hidup. Hal ini sama dengan apa yang ada di pikiran Petrus saat itu yang berkata bahwa tidak mungkin Allah akan mengijinkan Yesus (anak Allah/ mesias) menderita bahkan mati di kayu salib. Allah tidak mungkin akan mengijinkan anak-anakNya menderita karena Ia sangat sayang kepada kita. Tuhan pasti akan membuat hidup kita kaya dan bebas dari kemiskinan atau hidup yang pas-pasan karena Tuhan sangat baik. Ini adalah pemikiran dan pemahaman yang menyesatkan! Saya setuju bahwa Tuhan memang sangat baik dan mengasihi kita hingga Dia tidak mau kita menderita tetapi penderitaan yang tidak pernah Tuhan kehendaki dalam hidup anak-anakNya adalah penderitaan akibat dari dosa dan kejahatan kita. Ironisnya lagi, pengajaran atau khotbah di mimbar-mimbar gereja hari-hari ini bukannya menyadarkan dan membangunkan jemaat untuk meninggalkan segala kenyamanan mereka dan membimbing mereka masuk dalam rencana Tuhan yang sesungguhnya tetapi justru semakin menyuburkan dan menguatkan pemikiran semacam ini! Jemaat diajar untuk semakin mengejar kenyamanan hidup dan menjadikannya sebagai tujuan utama mereka hidup dan mengikut Dia. Betapa jauh bertentangan hal ini dengan kebenaran!

TUHAN MENEGUR PETRUS DENGAN SANGAT KERAS merupakan bukti bahwa kita harus sungguh-sungguh menyadari dan bangkit untuk menolak, menjauhi dan meninggalkan segala keterikatan kita akan kenyamanan terhadap hal-hal yang dari dunia ini. Mereka yang enggan untuk melepaskannya akan sangat mudah tertipu oleh rupa-rupa pengajaran palsu hari-hari ini dan sukar untuk melihat rencana Tuhan dan mengerti pikiran serta isi hatiNya. Fakta bahwa Yesus mengatakan, “Enyahlah Iblis.” jelas bukan ditujukan kepada Petrus tetapi kepada iblis yang merasuki dan mengendalikan tindakan Petrus saat itu. Hal ini meneguhkan bahwa selama kita masih menginginkan kenyamanan di luar Dia, setan selalu mendapatkan akses penuh untuk menguasai pikiran, hati dan perbuatan kita untuk melawan Allah dan menggagalkan rencana Tuhan yang indah dan terbaik bagi kita. (BERSAMBUNG).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *