Oleh: Peter B, MA
Nats : Mazmur 19:8-12
Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman.
Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya.
Takut akan TUHAN itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum TUHAN itu benar, adil semuanya,
lebih indah dari pada emas, bahkan dari pada banyak emas tua; dan lebih manis dari pada madu, bahkan dari pada madu tetesan dari sarang lebah.
Lagipula hamba-Mu diperingatkan oleh semuanya itu, dan orang yang berpegang padanya mendapat upah yang besar.
Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya.
Takut akan TUHAN itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum TUHAN itu benar, adil semuanya,
lebih indah dari pada emas, bahkan dari pada banyak emas tua; dan lebih manis dari pada madu, bahkan dari pada madu tetesan dari sarang lebah.
Lagipula hamba-Mu diperingatkan oleh semuanya itu, dan orang yang berpegang padanya mendapat upah yang besar.
~ Mazmur 19:8-12 (TB)
Mazmur 19 adalah mazmur yang ditulis Daud. Ayat 9 – 12 merupakan ungkapan hati Daud yang diilhami Roh Allah dalam perenungannya mengenai Taurat Tuhan. Dan yang diungkapkannya tidak seperti kebanyakan orang. Daud mengatakan bahwa taurat Tuhan itu menyegarkan jiwa, memberikan hikmat, menyukakan hati, membuat mata bercahaya. Hukum-hukum Tuhan, dalam pandangan Daud, bahkan lebih indah dari emas, emas tua sekalipun. Juga lebih manis daripada madu. Ia pun bersaksi bahwa orang yang berpegang pada perintah-perintah Tuhan itu mendapat upah yang besar.
Patut kita pertanyakan kepada diri kita sendiri, pernahkah kita merasakan pengalaman seperti yang dialami Daud dalam kaitannya dengan firman Tuhan? Jika belum, menurut Anda, seperti apakah yang Anda rasakan sewaktu membaca, mendengar dan merenungkan firman Tuhan itu? Adakah manfaat dan berkat yang besar dari ayat demi ayat di Alkitab selagi Anda membacanya?
Atau jika Anda pernah merasakan seperti yang dirasakan Daud itu, masihkah Anda merasakan yang sama hari ini?
Atau jika Anda pernah merasakan seperti yang dirasakan Daud itu, masihkah Anda merasakan yang sama hari ini?
Sesungguhnya tidak banyak orang yang memandang firman tuhan sebagai sesuatu yang menyenangkan._ Membaca kitab taurat, khususnya kitab-kitab yang menjelaskan rincian cara ibadah bangsa israel, seringkali dikeluhkan sebagai sesuatu yang sangat membosankan. Beberapa orang malah menjadikannya sebagai bacaan pengantar tidur. Begitu pula banyak kali kita lihat, orang yang datang gereja dan mendengarkan khotbah yang disampaikan menjadi jemu hingga ingin segera meninggalkan kebaktian.
Bagaimana bisa Daud begitu menikmati taurat Tuhan yang dianggap menemukan itu? Apa yang membedakan Daud dengan anak tuhan lainnya? Mengapa banyak dari kita tidak merasakan dan mengalami yang sama seperti yang dirasakan oleh Daud?
Jika mengamati kehidupan Daud secara rinci, kita akan menemuka satu hal yang sangat menyolok dari kehidupan Daud. Itu adalah hubungannya dengan Tuhan. Sejak sangat belia, Daud telah menjalin hubungan dengan Tuhan. Tuhanlah yang menemaninya menggembalakan kambing domba titipan ayahnya. Tuhan juga yang bersamanya pada waktu ia menjatuhkan raksasa Goliath. Tuhan juga yang selalu disisinya di setiap naik turunnya perjalanan hidup. Hubungan Tuhan dengan Daud begitu akrab, bagai dua sahabat yang tak terpisahkan. Tuhan sangat mengasihi Daud, demikian pula Daud mengasihi Tuhan (Mazmur 18:1, 116:1)
Dan karena kasih Daud kepada Tuhan inilah, setiap perkataan Tuhan terasa manis di hatinya. Setiap kata dari sang kekasih jiwanya itu seolah menjadi penghiburan dan kekuatan yang menyegarkan jiwanya. Tak bosan-bosannya, ia ingin mendengar perkataan dari Pribadi yang sangat dirindukannya itu. Pun, Tiada pribadi yang lebih ingin dikenalnya lebih lagi daripada Pribadi yang begitu dicintainya itu.
Di pihak lain, Tuhan pun tidak mengecewakan Daud. Ia tak menahan diri untuk menyingkapkan rahasia-rahasia-Nya kepada sahabat-Nya itu (Maz. 25:12,14). Penyingkapan demi penyingkapan akan pribadi Tuhan dan jalan-jalan-Nya menjadikan Daud makin berhikmat dan memperoleh kekuatan baru setiap waktu dalam menjalani hidup. Daud tidak hanya menjadi orang “memiliki pengetahuan” tentang hukum-hukum Tuhan, namun ia menjadi pribadi yang dicerahkan akan apa yang terkandung dalam pikiran dan hati Tuhan, yang sesungguhnya tersembunyi bagi orang yang hanya membaca dan mempelajari kitab-kitab belaka.
Sungguh Daud mendapat keuntungan yang terbesar dan terbaik saat merenungkan dan hidup melakukan ketetapan-ketetapan Tuhan. Oleh karena ia mengasihi Tuhan.
Di pihak lain, Tuhan pun tidak mengecewakan Daud. Ia tak menahan diri untuk menyingkapkan rahasia-rahasia-Nya kepada sahabat-Nya itu (Maz. 25:12,14). Penyingkapan demi penyingkapan akan pribadi Tuhan dan jalan-jalan-Nya menjadikan Daud makin berhikmat dan memperoleh kekuatan baru setiap waktu dalam menjalani hidup. Daud tidak hanya menjadi orang “memiliki pengetahuan” tentang hukum-hukum Tuhan, namun ia menjadi pribadi yang dicerahkan akan apa yang terkandung dalam pikiran dan hati Tuhan, yang sesungguhnya tersembunyi bagi orang yang hanya membaca dan mempelajari kitab-kitab belaka.
Sungguh Daud mendapat keuntungan yang terbesar dan terbaik saat merenungkan dan hidup melakukan ketetapan-ketetapan Tuhan. Oleh karena ia mengasihi Tuhan.
Tanpa hati yang mengasihi Tuhan, pembelajaran firman Tuhan tidak akan membawa sukacita yang besar. Itu hanya akan menambah beban kewajiban lainnya, yaitu kewajiban agamawi, atas berbagai tugas dan tanggung jawab dalam hidup kita. Hati dan pikiran menjadi penat. Perasaan menjadi muak. Hari-hari kita melelahkan. Firman tuhan menjadi kebalikan dari apa yang seharusnya dapat kita nikmati.
Itulah sebabnya dalam berhubungan dengan Tuhan membutuhkan cinta yang tidak boleh padam di hati kita. Hanya dengan cara itulah kita memperoleh berkat terbesar dalam penyembahan dan pengabdian kita kepadanya. Firman-Nya pun akan menjadi keuntungan dan upah yang tidak pernah habis tercurah atas kita. Tiap-tiap hari kita pasti dikuatkan, dihiburkan, diceriakan, serta dipimpin oleh perkataan-perkataan yang keluar dari mulut Tuhan sendiri, yang olehnya kita beroleh hidup yang sejati (Mat. 4:4). Yang tidak hanya oleh karena makan roti saja (bergantung pada hal-hal jasmani untuk hidup) namun roh kita mendapat kesegaran dan kekuatan untuk menjalani kehidupan yang berarti dan memuaskan selama tahun-tahun kita di dunia ini. Inilah kehidupan terbaik dan termanis yang dapat dijalani seorang manusia selama hidupnya.
Jika Anda rindu firman Tuhan menjadi hidup dan berkuasa bagi
Anda, maukah hari ini Anda mulai menjalin hubungan dengan Tuhan secara pribadi dan mengasihi Dia hingga saat-saat yang terakhir?
Anda, maukah hari ini Anda mulai menjalin hubungan dengan Tuhan secara pribadi dan mengasihi Dia hingga saat-saat yang terakhir?
Salam revival
Indonesia penuh kemuliaan Tuhan
Indonesia penuh kemuliaan Tuhan