Adalah salah satu kekuatan yang besar dari gerakan karismatik karena kita mempunyai begitu banyak pesan-pesan profetik. Lagi pula, Musa lah yang berseru lebih dari tiga ribu tahun yang lalu, “Ah, kalau saja seluruh umat TUHAN menjadi nabi, oleh karena TUHAN memberi Roh-Nya hinggap kepada mereka!” (Bil. 11:29).
Pada saat yang sama, merupakan salah satu kelemahan yang besar dari gerakan karismatik saat kita memiliki begitu sedikit pertanggungjawaban untuk semua perkataan nubuatan ini.
Terlalu sering para nabi (maksudnya yang menggunakan karunia bernubuat) menyampaikan pesan-pesan dengan sedikit atau tanpa pertanggungjawaban, bahkan jika mereka kemudian terbukti tidak akurat atau apa yang mereka sampaikan tidak pernah terjadi.
Apakah selama ini kita berpikir bahwa nubuatan adalah sekedar tebak-tebakan yang diilhami Tuhan? Yang benar-benar tepat mengena atau meleset sama sekali?
Tanpa perlu dipertanyakan, Perjanjian Baru menyerukan supaya pesan-pesan nubuatan diuji, yang mengindikasikan bahwa di era ini, ketika setiap orang berpotensi bernubuat, kita tidak dapat menerima segala sesuatunya begitu saja. Nubuatan harus diuji dan dinilai.
Nubuat yang benar adalah memberikan kehidupan. Selama satu musim yang sangat sulit, ketika ada tekanan luar biasa untuk mengkompromikan keyakinan saya, dalam nama Tuhan, empat pemimpin yang berbeda mendatangi saya dengan pesan-pesan profetik. Tak satu pun dari mereka tahu apa yang sedang terjadi, dan semuanya berbicara dengan akurasi yang luar biasa atas situasi yang sedang terjadi, masing-masing dari sudut yang sedikit berbeda. Sulit untuk menggambarkan betapa pesan-pesan itu merupakan pertolongan yang menyelamatkan pada waktu yang sulit.
Kita perlu melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam hal memisahkan gandum dari sekamnya, sebab jika tidak begitu, akan banyak pesan yang tidak akurat mengaburkan pesan yang sejati. Saya telah membaca artikel yang merangkum pesan-pesan untuk tahun yang akan datang, yang disatukan dari kumpulan para nabi, dan banyak (terkadang sebagian besar) dari mereka tidak terjadi.
Apakah ada pertanggungjawaban, penyelidikan atas jiwa, atau pencarian akan Tuhan dengan rendah hati?
Tantangannya di sini adalah melakukan apa yang Paulus katakan kepada jemaat Tesalonika dalam 1 Tesalonika 5: 19–21:
Pertama, kita harus berhati-hati untuk tidak memadamkan api Roh. Kami tidak ingin menjadi skeptis, sinis, atau tidak percaya.
Kedua, kita tidak boleh mengembangkan sikap negatif terhadap pesan-pesan nubuatan.
Ketiga, kita harus menguji semuanya dengan Firman dan bersama Roh Kudus serta memperhatikan apakah suatu pesan diberikan pada waktu yang tepat dan apakah itu terbukti akurat.
Keempat, kita harus berpegang pada yang baik.
Apakah kita bersedia menjalani proses ini semua?
Ingatlah apa yang Paulus nasihatkan kepada orang-orang Korintus: “Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat… usahakanlah dirimu untuk bernubuat” (1 Kor. 14:1,39).
Nubuatan adalah karunia yang penting, dan itu perlu ditumbuhkan dengan subur di tengah-tengah kita — tidak dipadamkan sehingga kita akhirnya menjadi jarang bernubuat lagi dan sebaliknya, tidak dibiarkan tumbuh seperti rumput liar, tanpa pemeriksaan atau keseimbangan.
Sebaliknya, karena pentingnya bagi kita, nubuat adalah karunia yang perlu kita perhatikan. Kita menghormati karunia itu, kita harus memeriksa karunia itu, dan kita memgang teguh karunia yang sejati. Sebab ini merupakn Roh Kudus yang berbicara kepada kita!
Ada prinsip alkitabiah yang pada dasarnya berlaku seperti ini: jika kita tidak menghakimi diri kita sendiri, orang lain yang akan menghakimi kita — dan penghakiman mereka akan jauh lebih menuntut harga yang mahal daripada penghakiman terhadap diri kita sendiri.
Lalu bagaimana selanjutnya?
Akankah kita secara benar menghargai karunia nubuat yang berharga itu, menyingkirkan kotoran dari perak dan yang tidak berharga dari yang layak?
Jika kita berurusan dengan karunia ini dengan lebih serius, Tuhan akan berbicara kepada kita lebih kuat lagi.
Sekaranglah waktunya untuk pertanggungjawaban profetik.
Biarkan itu dimulai dari Anda dan saya. Dan biarlah itu untuk kemuliaan Tuhan. Mengapa Tuhan harus didiskreditkan karena kemalasan rohani kita? Mengapa suatu kegerakan (yaitu kegerakan profetik) yang penuh kuasa harus difitnah karena kecerobohan kita?
Saatnya untuk menunjukkan penghormatan kepada-Nya.
Bagian ini adalah kutipan dari Playing With Holy Fire (Charisma House, 2018) yang ditulis oleh Michael L. Brown, Ph.D., yang merupakan pendiri dan presiden AskDrBrown Ministries. Dr. Brown melayani sebagai pemimpin dalam Revival Brownsville dari tahun 1996-2000, dan sekeluarnya dari gerakan spiritual yang signifikan ini ia dan tim kepemimpinannya melahirkan Sekolah FIRE of Ministry, yang Dr. Brown melayani sebagai presiden dan anggota fakultas.
Diterjemahkan secara bebas dari
https://www.charismanews.com/opinion/in-the-line-of-fire/70779-how-the-charismatic-movement-s-great-strength-has-led-to-its-great-weakness_
mantap