Oleh: Bpk. Peter B, MA
Mengapa yang dirasakan oleh rakyat Jakarta dan publik Indonesia BERBANDING TERBALIK dengan yang dirasakan PNS ya?
Tidakkah hal² semacam ini yang kemudian membingungkan seluruh bangsa terkait ukuran dan standard yang tepat?
Yang mengherankan kok sepertinya pujian kepada Ahok-Djarot tidak seramai ini??
Tidakkah ini membuktikan Ahok hanya memiliki sedikit simpatisan dan pendukung dalam administrasi dan pemerintahannya memimpin Jakarta? Mungkinkah belum waktunya bagi Ahok mengadakan perubahan besar bagi Jakarta? Tidakkah lebih baik dia menyusun kekuatan dan membentuk gerakan perubahan lebih dahulu, jika nyatanya tidak banyak yang menginginkan perubahan di pemerintahan?
Siapa yang sesungguhnya yang tidak tepat dalam menilai?
Sekacau inikah kita menggunakan ukuran dan standard dalam berbagai aspek kehidupan?
https://m.merdeka.com/jakarta/ramai-ramai-pns-dki-puji-sosok-sumarsono-contoh-pemimpin-terbaik.html
#GelenggelengKepalaSaja
#OrangBenarBagiDirinyaSendiri
#KekacauanStandard
#AkibatKebodohan