Satu ayat yang indah saya bagikan dari 1 Korintus 1:25
Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia.
Paulus menyampaikan kebenaran luar biasa mengenai jati diri orang-orang Kristen sejati. Sayangnya, tidak banyak yang memahami ini, lebih-lebih menghidupinya.
Paulus sedang menyingkapkan suatu rahasia luar biasa, suatu kebenaran yang dahsyat akan siapa diri kita dan potensi apa yang kita miliki sebagai pengikut-pengikut Kristus saat ia memberikan pernyataan dalam nats di atas.
Mereka yang memiliki iman dan persekutuan dengan Tuhan, dikatakan, lebih memiliki hikmat dari manusia-manusia yang memiliki hikmat secara manusiawi semata. Mereka juga orang yang lebih kuat daripada manusia yang mengandalkan kekuatannya sendiri.
Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa mereka yang percaya dan menaruh harap pada Kristus :
1) telah mengambil keputusan terbaik sebagai manusia.
Tidak ada yang lebih berharga dan berarti, yang mampu mengubah total kehidupan seorang manusia yang dikuasai dosa, yang cenderung melakukan yang jahat, yang sukar dan bahkan tidak mau melakukan apa yang baik apalagi yang benar, yang jalan hidupnya tanpa sadar tersesat dan mudah disesatkan menuju kebinasaan – tidak ada yang mampu membelokkan nasib dan sifat sedemikian untuk kemudian menjadi manusia-manusia yang memiliki karakter baru, hidup baru, hingga tujuan kekal yang baru, seperti yang telah dilakukan Kristus bagi orang-orang yang menyerahkan hidup kepada-Nya.
2) hidup melampaui kekuatan-kekuatan manusia dan dunia ini. Sekalipun dalam pandangan dunia mereka dianggap bodoh dan lemah, tapi oleh karena Tuhan yang mereka sembah, ikuti dan layani, mereka memiliki sesuatu yang melebihi apa yang dimiliki dan dibanggakan orang-orang dunia ini
3) adalah orang-orang yang sekalipun tampak bodoh menurut pandangan dunia namun sesungguhnya memiliki hikmat terbaik dan terbesar yang dapat dimiliki seseorang selama hidup di dunia.
Itulah hikmat Allah yang dikaruniakan dalam hidup manusia untuk memimpin hidup mereka di jalan kebenaran. Itulah pikiran Kristus.
Saat anak-anak Tuhan memilih untuk tidak lagi menjadi serupa dengan dunia ini, mereka memberikan pikiran mereka untuk diperbarui (lihat Roma 12:2). Mereka mengalami perubahan demi perubahan menjadi manusia-manusia yang mengerti kehendak Tuhan, yang karena itu mereka akan dibawa pada jalan keselamatan, kemenangan keberkatan dan kehidupan yang penuh kelimpahan.
Kebalikannya, mereka yang tak mengenal Kristus terjerat dalam pembenaran diri dan kebodohan. Mereka merasa mengenal Allah dan mengikuti jalan-Nya tapi sesungguhnya sedang mengikuti jalan yang disangka lurus tapi ujungnya menuju maut. Hidupnya sia-sia karena berujung kebinasaan.
4) adalah orang-orang yang meski tampak lemah tapi sejatinya memiliki kekuatan luar biasa untuk menjalani hidupnya selama di muka bumi.
Dalam Kristus, kita dimampukan menanggung segala perkara (Filipi 4:13). Kita dapat beroleh kekuatan demi kekuatan maupun solusi demi solusi yang kita perlu dalam menghadapi segala tantangan hidup (Yesaya 40:31; 1 Korintus 10:13).
Kita beroleh damai sejahtera, sukacita dan segala kuasa sorgawi yang menolong dan memperlengkapi kita menghadapi setiap situasi atau masa-masa yang sukar (Roma 14:17; Filipi 4:8; Efesus 1:19; 3:16; 6:10).
Kita beroleh janji perlindungan sempurna dari Tuhan (Mazmur 91).
Betapa dahsyat hak istimewa kita sebagai orangĀ² percaya. Inilah yang seharusnya membuat kita tidak ragu namun makin teguh berpegang dan bergantung penuh pada Tuhan kita.
5) adalah orang-orang yang dipanggil dan dimampukan hidup dalam tingkatan yang lebih tinggi lagi, melampaui orang-orang paling berhikmat dan kuat di dunia. Yang sebagai muridĀ² Kristus, dipanggil untuk mewarnai dunia, mempengaruhi sekitar kita, membawa dampak keselamatan dan pemulihan, menjadi garam dan terang bagi sekeliling kita.
Itulah kekuatan dan kuasa yang dianugerahkan pada kita.
Kita dipanggil bukan sekedar menjalani hidup yang lemah dan mandul. Apalagi kemudian menjadi babak belur, tergerus dengan berbagai problem, tekanan hidup, tenggelam di dalam berbagai urusan dan masalah sehari-hari yang membuat hidupmya dibayangi ketakutan, kekuatiran, kecemasan dan kekalahan.
Bukan demikian cara kita memandang jati diri kita sebagai anak-anak Tuhan. Kita dipanggil menjadi kuat dan perkasa oleh kekuatan dan kasih karunia Tuhan atas kita.
Orang-orang Kristen yang masih hidup di bawah standar identitasnya dalam Kristus, jelas tidak benar-benar mengenal Tuhan dan siapa mereka di dalam Tuhan. Mereka pada dasarnya sekedar mengamalkan semacam agama semata. Yang mendasarkan kehidupannya pada pengetahuan-pengetahuan religius yang dirasa cukup dipahami secara teori namun tidak pernah benar-benar mereka alami dan rasakan secara nyata, kuasa Tuhan itu dalam hidupnya (lihat 2 Timotius 3:5).
Mereka telah ditipu dan dikuasai oleh iblis dengan permainan-permainan agamawi semata. Yang mengharap perkenan Tuhan dan mendapatkan sorga tetapi sehari-hari lebih banyak hidup menuruti jalan pikiran mereka sendiri yang dikuasai kelemahan manusiawi dan dipengaruhi pola pikir duniawi.
Orang-orang yang memahami harta pusaka mereka dalam Kristus, akan hidup menyatakan kemuliaan Kristus. Kehidupan mereka mengherankan dan menggentarkan sekeliling mereka yang masih belum mengenal dan datang kepada Tuhan. Mereka yang hanya menjalani hidup biasa-biasa saja, yang menangani masalah serupa dengan mereka yang belum mengenal Kristus, sekedar hidup menurut ukuran-ukuran masyarakat pada umumnya, belum benar-benar menghidupi identitas yang Tuhan berikan pada mereka.
Meskipun demikian, kasih karunia masih diberikan pada kita. Inilah waktunya anak-anak Tuhan bangkit. Menjadi terang di tengah kegelapan dunia. Ada suatu kehidupan yang bersinar yang Tuhan ingin munculkan dari hidup Anda dan saya. Hidup yang penuh dengan keberanian, ketenteraman, ketenangan dan kekuatan dari tempat yang maha tinggi. Yang menyikapi segala sesuatu menurut cara dan hikmat Tuhan.
Adakah Anda dan saya termasuk dari orang-orang pilihan Tuhan ini?
Salam revival!
Tuhan memberkati kita semua