Arsip Kategori: ARTIKEL PROFETIK

PERSPEKTIF PROFETIK UNTUK INDONESIA TAHUN 2023

“MEMBEDAKAN ANTARA YANG SEDANG BERHALUSINASI, MENGGUNAKAN AKAL SESAT, MENGEMBANGKAN AKAL SEHAT ATAU MENGIKUTI HIKMAT TUHAN”

(untuk kalangan sendiri)
Oleh Didit I
Kita telah mendengar dari berbagai pakar ekonomi di berita² bahwa bangsa² (termasuk Indonesia) sedang terancam memasuki masa yang gelap dari sisi ekonomi secara global, yaitu ‘ancaman resesi global di tahun 2023’. Masa resesi ini sebelumnya pernah terjadi di Indonesia seperti pertama di tahun 1963, kedua di tahun 1998, ketiga di tahun 2008, keempat di tahun 2020. Masa resesi ekonomi yang paling parah terjadi pada tahun 1963 dan 1998 sebab terjadi demo di kota² disertai bentrokan antara pendemo dengan aparat keamanan sampai terjadi korban jiwa dari kalangan aktivis bahkan kesenjangan sosial di masa tersebut berujung pada pembantai pada ras atau kelompok atau agama atau paham tertentu. Rangkaian peristiwa² tersebut benar² telah mempengaruhi arah politik, kepemimpinan, masa depan bangsa ini. Dan Tuhan menjelaskan bahwa bangsa kita di tahun 2023 berpotensi mengulang sejarah berdarah tersebut. Bukan berarti Tuhan tidak mampu mencegah tragedi berdarah tersebut tetapi Tuhan ingin kita menyadari kondisi kehidupan rohani kita yang sebenarnya dan mengarahkan diri sesuai kehendak Bapa di sorga. Pengulangan sejarah kelam tersebut dimulai dari meningkatnya angka pengangguran, kelaparan, kejahatan, stress, kenaikan harga kebutuhan pokok dan kebutuhan bayi yang membuat anak² muda hingga dewasa memilih antara lain :
1. MENGAKHIRI HIDUP DENGAN CARA BUNUH DIRI. Kita akan dikejutkan dengan berita² terkait bertambahnya jumlah orang² yang stress, depresi, mengalami gangguan kejiwaan, kerasukan roh² jahat. Kasus perceraian dan perselingkuhan akan terus meningkat. Beberapa diantara orang yang depresi memilih mengakhiri hidup karena kesulitan menyelesaikan berbagai pergumulan batin, masalah, tantangan hidup, ditambah beban pekerjaan yang besar. Sejumlah bisnis yang baru dirintis mengalami kebangkrutan. Banyaknya tagihan yang harus dibayar tapi penghasilan minim (khususnya bagi orang² di kalangan ekonomi menegah ke bawah tapi ingin menampilkan, menikmati gaya hidup yang mewah). Meningkatnya bisnis prostitusi online. Banyaknya pasangan² muda yang membuang bayinya karena perasaan malu, takut belum terikat pada pernikahan atau sudah terikat pada pernikahan sah tapi tidak menghendaki kehadiran bayi di tengah² keluarga mereka sehingga bayi tersebut diarborsi/dibuang. Dan puncak dari jiwa² yang merana, kesepian, putus asa tersebut adalah ingin bunuh diri. Kita akan mendengar orang² yang menggantung diri di plafon kamar yang kemudian ditemukan satu atau dua hari, orang2 yang mrlompat dari atap/jedela apartemen atau menggantung diri yang dilakukan dalam siaran live di media sosial. Di sisi lain ada kasus bunuh diri yang terjadi karena kelalaian/kurang pertimbangan seperti dalam keadaan lelah/kurang istirahat kemudian memaksakan diri mengendarai sepeda motor/mobil/truk/menjalankan alat berat di pabrik sehingga terjadi kecelakaan di jalan atau dalam bekerja, termasuk anak² muda yang suka berenang di arus sungai yang deras/menghentikan truk secara tiba² di jalan demi membuat konten² yang menantang termasuk foto² selfie di daerah jurang/kawah gunung dan tempat² yang berbahaya demi mendapatkan banyaknya yang like, memberikan pujian/penghormatan/pengakuan dari netizen yang diungkapkan di kolom komentar atau mendapatkan keuntungan materi yang tidak sebanding dengan hampir mengorbankan nyawanya sendiri. Dan yang menyedihkan adalah kita akan melihat para remaja dan pemuda seringkali menyelesaikan masalah pribadi dengan menggunakan senjata tajam, baku hantam sampai mati atau menjadi terpuruk, kecewa, putus asa, depresi kemudian cenderung memilih mengakhiri hidup.
2. MELAKUKAN BERBAGAI TINDAK KEJAHATAN. Kita akan melihat anak² muda yang bersaing mengekspresikan pemikiran dan jiwa mereka yang liar dan jahat. Seperti keledai² liar yang sulit dikendalikan demikianlah anak – anak muda yang tidak didik orang tua, putus sekolah kemudian bergabung dengan komunitas² pengguna dan pengedar narkoba/pencuri kendaraan bermotor/penjudi/pemabuk/yang suka meneror, memukul, melukai orang lain dengan senjata tajam demi kesenangan² pribadi atau melampiaskan luka batinnya. Para penghutang berusaha meneror atau melukai para penagih hutang yang sedang menagih pembayaran yang telah melewati waktu yang ditentukan, meningkatnya pelecehan seksual dan pembunuhan terhadap anak² balita/remaja/gadis muda di sekolah² dan tempat² ibadah. Perdebatan dan perselisihan antar atau bahkan sesama agama, pendukung² capres 2023, pendukung elit² politik tertentu yang berpotensi memecah belah kesatuan bangsa. Tidak sedikit para mahasiswa dan buruh berpotensi dimanfaatkaan oleh pihak oposisi pemerintah untuk mengadakan demo besar²an dan membuat kerusuhan di berbagai daerah di Indonesia. Kita akan mendapati para remaja dan pemuda cenderung melakukan kejahatan seperti membully, melecehkan, mencuri, menipu, merampok,membunuh demi memperoleh kesenangan sesaat dengan cara yang sadis.
3. GIAT MENDEKLARASIKAN JANJI² BERKAT DARI KITAB MASING² (TERMASUK UMAT TUHAN) DAN ORANG² YANG MEMILIKI ILMU KEBATINAN, AHLI SIHIR BERKOMPETISI MENGUNAKAN ILMU MASING² UNTUK MENCEGAH ATAU MENGHENTIKAN BENCANA ALAM, GONCANGAN EKONOMI DAN KEKACAUAN SOSIAL DI BANGSA INI. Kita akan melihat potensi gempa terjadi di sekitar pulau Jawa, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi, Maluku, Papua. Sebagian daerah Jakarta akan tertutup oleh air. Orang² menjadi panik berusaha menyelamatkan diri beserta keluarga karena curah hujan yang lebat atau luapan sungai atau bendungan² di daerah² akan rusak sehingga banjir menghancurkan rumah, menghanyutkan harta benda mereka sampai menimbulkan korban jiwa lebih dari yang terjadi di tahun 2022. Inilah yang mendorong orang² giat belajar agama, membaca ayat², mendeklarasikan janji² dari kitab suci mereka masing² supaya dihindarkan dari malapetaka. Deklarasi² mereka tidak akan menghentikan bencana alam sebab iman kita kepada Tuhan didasarkan pada perkataan dan perbuatan kecuali pertobatan kita. Kita percaya akan janjiNya dan bentuk dari kepercayaan tersebut adalah dengan senantiasa mencari sampai menemukan serta hidup sesuai arahan/pimpinan Tuhan (hidup sesuai panggilan Tuhan). Murid² Kristus selalu melihat bagaimana Tuhan menggenapi janjiNya kepada murid²Nya untuk menjadi kekuatan dan penghiburan. Semua orang dapat mengklaim janji Tuhan tetapi kuasa, kekuatan, penghiburan dari janji²Nya hanya diberikan kepada orang² yang sedang melakukan kehendak/rencanaNya. Tuhan tidak akan memberikan janjiNya kepada para pemalas yang selalu ingin memanfaatkan Tuhan seperti suka beralasan, menunda bahkan menolak panggilanNya saat diminta membayar harga mengikuti Kristus. Akankah Allah yang MahaKuasa membiarkan dirinya dimanfaatkan dan dipermainkan oleh umatNya? Oleh karena itu khotbah², tulisan², kegiatan² rohani yang tidak mengarahkan kita menjadi murid² Kristus yang sejati merupakan bentuk² dari halusinasi atau kesesatan yang berusaha membodohi kita. Halusinasi dan kesesatan seperti tanaman beracun yang mampu membunuh kehidupan rohani kita atau membius kita untuk tinggal dan beraktivitas dalam sistem rutinitas agama. Bagaimana mungkin kita mempercayai janjiNya tapi enggan terhubung, enggan mengenali pikiranNya serta maksud hatiNya? Bagaimana mungkin Tuhan membiarkan kita beribadah kepada Tuhan di hari minggu tetapi dihari lain mempraktekkan/mengikuti ritual² sihir? Akankah Tuhan memberkati dan memberikan pembebasan dan pemulihan kepada orang² yang menjadikan janji²Nya, kitabNya seperti kumpulan buku mantera² sihir untuk menghentikan bencana alam, kejahatan di bangsa ini? Tuhan melawan orang² yang dengan lidahnya menyembah Tuhan tetapi hati mereka selalu bergantung, berharap pada manusia serta mengandalkan kekuatannya sendiri seperti selalu menekankan bahwa Indonesia masih dalam keadaan baik² saja asalkan kepemimpinannya di tangan tokoh² nasionalis tertentu. Atau Ada pula yang menekankan bahwa pemerintahan di Indonesia sangat buruk, semakin terpuruk sehingga akan berganti menjadi sistem pemerintahan dalam bentuk kerajaan seperti yang mereka dengar dari para tua². Atau para pengkhotbah/pendoa yang menekankan fokus mempersiapkan diri pada pengangkatan, ajaran akhir zaman, menjaga hidup kudus tetapi mengabaikan peran dan fungsi kita selama hidup di dunia (seperti sifat dari garam dan terang adalah mempengaruhi sekitarnya). Inilah contoh² pemikiran² yang membuat kita tidak dapat melihat dengan jelas terkait peran/fungsi kita sebagai garam dan terang dunia. Bagaiama kita dapat menikmati janjiNya dan mempengaruhi dunia jika kita belum benar² menyediakan diri menjadi murid2Nya? Murid² Kristus yang sejati menyediakan diri untuk terus belajar jalan2Nya sehingga mengetahui posisi dan tujuan Tuhan, tipu daya iblis atas hidup kita. Tuhan menginginkan pelayanan dan kehidupan pribadi kita berdampak di alam rohani dan jasmani serta tidak memberikan janji, pengharapan, tujuan, ketenangan yang palsu kepada jemaat di tengah² kondisi politik yang memanas, goncangan ekonomi sebab potensi perang saudara sudah dihadapkan kita. Tuhan ingin kita mencegah atau meminimalkan dampak dari bencana alam, perang saudara di bangsa ini. Bukan dengan membiarkan bencana alam, perang saudara terjadi baru mengambil sikap introspeksi diri atau berpartisipasi dalam memperbesar perselisihan serta perang saudara di bangsa ini sebab kita dipanggil menjadi terang dan garam bagi dunia yang gelap.
Kita juga akan melihat orang² yang panik, tertekan, kuatir, takut berusaha mencari solusi atas tekanan hidupnya melalui permohonan doa kepada siapa pun yang dirasa dapat menolong, diskusi dengan paranormal/orang² indigo, bertapa di goa²/air terjun/makam tertentu. Mereka terus mencari petunjuk secara supranatural, mencari pusaka² yang dianggap dapat menolong. 
Kita juga akan melihat generasi muda tertarik membuat konten² pembuktian keberadaan roh jahat, mencoba bermain dengan roh² jahat di tempat bersejarah atau rumah kosong atau tempat yang dikabarkan terdapat gangguan² supranatural sehingga tidak sedikit yang akan mengalami kerasukan meskipun seakan² sudah dibebaskan dari roh jahat tapi hati dan pikiran mereka masih sering diganggu atau dikendalikan oleh roh² jahat. Masalahnya adalah roh² jahat tersebut akan menyamar sebagai roh pendamping yang baik. Inilah malaikat kegelapan yang menyamar sebagai malaikat terang. Tujuan dari roh² jahat tersebut adalah memberikan petunjuk/arahan yang membuat orang² percaya dan selalu menyimak, mengikut petunjuk dari roh² jahat seperti peristiwa si ular menipu Hawa di taman Eden.
Inilah faktor² yang sangat berpotensi merusak moral, mental, karakter bangsa ini.
Hardikan Tuhan yang melalui berbagai masalah, goncangan ekonomi, bencana alam, perang saudara mengarahkan kita untuk “bertobat, mencari dan hidup sesuai kehendak, rencanaNya” sebagaimana dalam 2 Tawarikh 7:14 yang perlu kita perhatikan dan praktekkan dalam hidup sehari².
Tuhan ingin kita tidak tinggal dalam halusinasi atau pemikiran yang sesat atau sekedar mengembangkan akal sehat sebagaimana orang² cendekiawan umumnya tetapi Tuhan ingin kita hidup sesuai pimpinan hikmatNya. Akal sehat saja akan tidak mampu mengatasi gelombang kesesatan dan kebodohan yang sedang menerjang bangsa kita. Keberadaan murid² Kristus seharusnya menyiratkan hikmat dari sorga yang akan memperbaiki kemerosotan moral, mental, karakter kepada orang² disekitar kita bahkan menyingkirkan kesesatan untuk mendatangkan kebenaran, menyingkirkan kebodohan untuk mendatangkan kepandaian serta kebijaksanaan.
Tuhan ingin kita belajar membedakan pemikiran/nasehat/petunjuk/solusi apakah berasal dari halusinasi, pemikiran yang menyesatkan, akal sehat, hikmat Tuhan. Proses pembelajaran ini hanya bisa dilakukan saat kita datang dalam hadiratNya lalu berkomitmen menyediakan untuk selalu belajar, mau diubah, dibentuk, diarahkan sesuai kehendak, rencana, panggilanNya.
Tuhan berharap kita tidak mengikuti sistem duniawi/agamawi yang cenderung mengejar kesibukan, rutinitas demi memperoleh kenyamanan, kemudahan hidup. Tuhan tidak menghendaki kita menjadi pendukung² buta manusia/doktrin agama/denominasi gereja sebab ketindukan kepada hal² di dunia tanpa disertai yang terutama tunduk kepada Kristus akan membuat kita mengulang tragedi mengerikan di masa lalu seperti kawanan domba di peternakan Istanbul, Turki yang pada tahun 2005 seekor domba terjun ke jurang diikuti ribuan domba² lainnya. Tuhan ingin kita bersekutu, mengenal dan mengikuti PribadiNya yang akan membawa kita dipadang rumput yang hijau dan aliran sungai yang jernih.
Orang² yang enggan mengubah diri dari pola pikir, sikap, kebiasaan hidup yang lama pada akhirnya akan diperhadapkan pada pilihan, antara lain : mengakhiri hidup atau melakukan berbagai tindak kejahatan (termasuk orang² yang telah berpartisipasi menjadi buzzer² pihak oposisi yang seringkali berlebihan dalam menekankan prestasi²/mencari² kesalahan atas tokoh² tertentu atau orang² yang benci terhadap pemerintah atau menjadi buzzer² yang bersifat pendukung² buta dari tokoh² tertentu sehingga tindakan kita cendering meninggikan seseorang lalu merendahkan tokoh² masyarakat lainnya. Dampak dari buzzer² penyebar hoax, pendukung² buta berpotensi menimbulkan perselisihan, kerusuhan bahkan tragedi pembantaian masal di berbagai daerah di Indonesia. Dampak dari orang² yang giat melakukan rutinitas agama bertahun² tetapi tidak mencari, tidak mengerti, tidak hidup sesuai kehendak, rencana, panggilan Bapa di sorga berpotensi mencampurkan antara ajaran Kekristenan dengan budaya setempat yang mempraktekkan sihir berpotensi memisahkan hubungan antara Tuhan dengan umatNya (termasuk hubungan pribadi kita dengan Tuhan), membuat perpecahan sesama anggota tubuh Kristus (karena perbedaan doktrin, fungsi dalam tubuh Kristus), tanpa disadari menjadi sarana untuk mengaburkan kehendak Tuhan tapi memperjelas kehendak dari penguasa kegelapan (seperti kanak² rohani yang cenderung mudah ditipu dan dimanfaatkan daripada orang² dewasa). Inilah kehidupan rohani seperti garam yang kehilangan rasa asin. Akankah kita membiarkan diri kita turut menghalangi kehendak Tuhan dan mendukung kehendak penguasa kegelapan atas bangsa ini?
Kita akan melihat pihak oposisi pemerintah memanfaatkan isu² negatif dari potensi resesi ekonomi untuk kemudian mengumpulkan massa, memprovokasi dan mengadakan kerusuhan bahkan berpotensi terjadi perang antar komunitas, antar suku, antar pendukung capres 2023. Dan upaya dari elit² politik yang saling menjatuhkan dan menunjukkan pengaruhnya akan berpotensi menimbulkan terjadinya kerusuhan, aksi balas dendam seperti penyerangan atau pembantaian terhadap antar agama, pendukung capres 2023, pendukung partai² politik,
Bangsa kita BERPOTENSI  MENGULANG sejarah yang kelam karena kita tidak benar² belajar, memperbaiki diri, menyelesaikan dan mengajarkan kepada para pemimpin di generasi muda terkait ketidakadilan, pembantaian, termasuk persaingan politik dengan cara² yang tidak sehat. Kita perlu belajar dari sejarah yang kelam untuk mengenali jati diri, kelemahan bangsa ini dan mengantisipasi atau meresponi berbagai hal yang buruk di masa kini dan mssa depan sesuai maksud hatiNya, pikiranNya bahkan hidup sesuai fungsi/peran/panggilanNya menghadapi berbagai goncangan atau potensi² krisis ekonomi atas bangsa kita (yang juga akan dihadapi bangsa² di dunia). Tuhan memanggil kita untuk mencegah bahkan menggagalkan pengulangan² sejarah berdarah atas bangsa kita. Oleh karena itu kita sedang diperhadapkan dua pilihan, yaitu : mencegah berbagai hal yang buruk atas bangsa kita dengan mengerjakan strategi Tuhan atau mengabaikan dan membiarkan berbagai hal yang buruk terulang kembali di masa kini. Pilihan dan sikap kita menentukan nasib bangsa kita!
Ancaman Resesi Ekonomi 2023 : Cara Tuhan memanggil, melatih, memperlengkapi kita menjadi murid² Kristus yang sejati
Tuhan sedang menggoncang kehidupan umatNya di seluruh dunia termasuk Indonesia dalam bentuk resesi ekonomi. Resesi ekonomi di tahun 2023 merupakan gelombang ombak yang kedua. Gelombang pertama adalah penyebaran virus covid 19 di berbagai daerah di Indonesia yang mendesak kita semua untuk tinggal di rumah sehingga kita memiliki lebih banyak waktu untuk memperbaiki atau mempererat hubungan antara kita dengan Tuhan, pasangan, anak², orang tua. Sayangnya hal ini tidak direspon atau belum dikerjakan dengan baik. Kita hanya berusaha kembali pada kebiasaan ibadah, hidup, berpikir, bersikap, melayani dengan pola² yang lama seperti orang Israel yang hendak membawa mental budak Mesir rohani ekonomi ke tanah Kanaan rohani. Hal ini membuat saya ingin menyelidiki lebih mendalam seperti mengapa Tuhan memilih menggoncang  bangsa²(termasuk bangsa kita) lebih dari satu gelombang? Dan jawaban Tuhan benar² membuka/memperjelas pikiran saya sekaligus meremukkan hati. Seperti seorang bapa yang mengetuk pintu hati kita tetapi kita hanya mengintip dari balik pintu dan membuka pintu sebatas rantai pengunci pintu. Kira belum benar² membuka dengan lebar pintu hati kita kepada Tuhan tetapi di sisi lain kita membiarkan perampok melubangi tembok rumah kita untuk kemudian mengambil barang² dari dalam rumah kita. Para pencuri tersebut bisa mengambil, merusak perabotan rumah bahkan melukai atau membunuh kita. Akankah Bapa di sorga membiarkan anak²Nya dirampok, dilukai, dibunuh oleh para perampok tersebut? Gelombang kedua ini merupakan desakan Tuhan untuk menyadarkan, mendidik, melatih, memperlengkapi bahkan membuat kita bertumbuh dalam panggilanNya. Kita tidak boleh menjadi kanak² rohani selama bertahun². Tuhan menjelaskan bahwa oleh karena kekerasan hati kita yang bersikap seperti kanak² rohani yang hanya peduli mengerjakan sistem atau rutinitas yang agamawi atau duniawi, kita sangat giat mengerjakan kepentingan² pribadi dan tidak benar² peduli akan maksud hati/pikiranNya. Kita beribadah setiap minggu di gereja tapi tidak benar² berkomunikasi dua arah secara pribadi denganNya sebagaimana peran anggota tubuh yang terhubung dengan kepala. Kita membaca Alkitab tapi tidak benar² mengerti harapan, kehendak, rencana, panggilanNya atas hidup kita secara pribadi. Kita giat mendengarkan khotbah² tetapi masih kebingungan/kesulitan dalam menyelesaikan berbagai masalah/tantangan dalam hidup pribadi. Kita giat memuji Tuhan tapi enggan menyediakan diri untuk belajar bahkan enggan mengabdikan diri melakukan kehendakNya serta enggan menderita bagi Tuhan. 
Memasuki awal Oktober 2022 Tuhan telah menjelaskan bahwa dibalik ancaman resesi ekonomi tahun 2023 dimaksudkan Tuhan untuk : 
Pertama, menggoncang, menempelak, menyadarkan, membebaskan jiwa² yang keras hati dan bodoh karena  pengaruh dari agamawi dan duniawi diubah menjadi lemah lembut, mau diajar, dibentuk, diubah, diarahkan sesuai kehendak, rencanaNya. Oleh karena itu penting sekali untuk kita mau menyediakan untuk introspeksi diri atau menguji segala sesuatu dengan jujur.
Kedua, memanggil umatNya untuk selalu percaya, mengandalkan dan bergantung pada Tuhan. Hal ini ditandai dengan menyediakan diri untuk  mencari, menyelidiki, mendiskusikan maksud hati/pikiranNya sampai beroleh solusi/arahan/petunjuk yang jelas dari Tuhan.
Ketiga, memanggil, melatih, memperlengkapi, mengarahkan umatNya menjadi murid² Kristus yang sejati sebagaimana panggillan Kristus datang kedunia untuk melakukan kehendak Bapa di sorga maka kita akan memperjelas kondisi kehidupan rohani umatNya, tipu daya iblis dan yang utama kehendak Bapa di sorga. Demikianlah keberadaan kita hendak dipakai Tuhan untuk
a. Menyingkapkan dan mematahkan pembenaran² diri sehingga kita dapat menilai diri dengan tepat.
b. Menyingkapkan dan mematahkan berbagai halusinasi, kesesatan dari iblis dalam pikiran orang² 
c. Dan yang utama adalah memperjelas maksud hati/pikiranNya kepada umatNya sesuai arahan Roh Kudus supaya umatNya beroleh arahan/petunjuk mengikuti Kristus, keluar dari masa kekelaman dan mengarahkan bangsa ini sesuai takdirNya.
Ketiga poin diatas sebaian besar menunjukkan bahwa hari² ini tidak banyak orang benar² mau mendengarkan dan meresponi maksud hatiNya! Adakah kita mau meresponi panggilanNya. Anehnya banyak orang merasa telah berada dalam kehendak, rencana Tuhan berdasarkan rajin beribadah, aktif dalam pelayanan. Bagaimana orang² yang tidak tahu kehendak, rencana, panggilan Tuhan atas hidupnya dapat merasa atau berpikir dirinya adalah seorang murid² Kristus? PEMIKIRAN INI HANYA ADA DALAM PIKIRAN ORANG² YANG SEDANG MABUK ROHANI YANG MEMILIKI CIRI² SEPERTI SELALU MERASA DIRINYA PALING BENAR DAN BAIK DARIPADA ORANG LAIN. ORANG² YANG MABUK ROHANI SUKA MENINDAS ORANG LAIN TANPA MERASA MENINDAS, TIDAK BENAR² MENGERTI PERBEDAAN ANTARA HALUSINASI, RENCANA IBLIS, MKEHENDAK/RENCANA/PANGGILAN TUHAN TETAPI MERASA DIRINYA LAYAK MENJADI PENGAJAR/PEMBIMBING/PEMIMPIN ROHANI, TIDAK MENGERTI CARA MEMPRAKTEKKAN PRINSIP² KEBENARAN TETAPI INGIN BERKHOBAH KEPADA JEMAAT. Akankah Bapa kita di sorga membiarkan diri kita terpuruk, dipengaruhi oleh agamawi, duniawi sihir dll? Tuhan hendak menyadarkan kita melalui potensi resesi ekonomi, potensi kerusuhan, potensi bencana alam dll.
Keadaan kehidupan rohani umat Tuhan di Indonesia di tahun 2023
Memasuki bulan November 2022 Tuhan menjelaskan dengan nada prihatin bahwa kondisi kehidupan rohani umat Tuhan di Indonesia secara umum terpuruk dalam 3 hal, antara lain,
PERTAMA, orang yang sedang mabuk oleh anggur duniawi atau agamawi sehingga kehilangan kesadaran (tidak mengerti posisi rohani, kehendak/rencana Tuhan, tipu daya iblis), mudah emosional, tidak dapat menguasai diri seperti mabuk akan agama, mabuk terhadap kekayaan materi, mabuk akan pujian/pengakuan dari manusia, mabuk dengan banyaknya follower, mabuk akan ilmu pengetahuan, mabuk terhadap pengaruh/perhatian/kebaikan /penerimaan/kenyamanan hidup para elit politik/tokoh² agama/artis²/pengusaha² tertentu dsb
KEDUA, bahkan kondisi kita lebih parah, bukan sekedar mabuk tapi juga menggunakan narkoba rohani seperti memiliki ketergantungan/kebiasaan terus mencari/mengumpulkan/mendapatkan data²/info²/ajaran² yang dapat memberikan pujian, penghargaan, keuntungan materi, pembenaran diri, menghakimi/menyalahkan kegagalan pribadi kepada orang lain. Semuanya dicari melalui khotbah, nubuat, penglihatan, kutipan dari pendeta terkenal yang berisi berkat/janji Tuhan/kata² motivasi.
Saat kita terlalu sibuk membenarkan diri, menghakimi/menyalahkan orang lain maka kita akan kehabisan waktu untuk mengevaluasi diri, tidak ada waktu untuk belajar, pikiran penuh dengan rencana²/kehendak pribadi, tidak ada (atau minim) pemikiran untuk mengubah, mengembangkan diri serta mempengaruhi orang² di sekitar kita menjadi murid² Kristus yang sejati. 
KETIGA, Dan dalam keadaan kehilangan kesadaran (tidak mengerti posisi rohani, kehendak/rencana Tuhan, tipu daya iblis), mudah emosional, tidak dapat menguasai diri, suka berhalusinasi atau memikirkan berbagai hal yang sesat. Kondisi ini diperparah dengan perjalanan rohani kita di dalam goa yang memiliki banyak lorong, jebakan dll. Saat ini kita sedang berada dalam situasi yang penuh kekacauan, kejahatan, tipu daya iblis dan Tuhan sedang mendesak kita untuk segera sadar, bangkit, mempersiapkan dan memperlengkapi diri untuk menghadapi situasi yang sulit ini bersama Tuhan. Salah satu persiapan yang perlu kita lakukan hari² ini adalah membedakan antara yang berhalusinasi atau menggunakan akal sesat dengan yang menggunkan akal sehat dan hikmat Tuhan. Kesalahan dalam memilih pesan² rohani, bapa rohani atau keengganan untuk bangkit mencari, menyelidiki, hidup dalam kebenaran yang sejati akan membuat bangsa kita mengulang sejarah kelam untuk terjadi kembali di masa kini.
Hati Tuhan benar² gelisah melihat kita memasuki masa kegelapan di tahun 2023 dengan kondisi mental, moral, karakter yang sedang terpuruk mengikuti sistem rutinitas agamawi atau duniawi bahkan memilih makan² rohani yang bisa menyenangkan hati/telinga rohani kita yang kanak² rohani. Singkatnya, kita benar² tidak ingin mendengarkan arahan/petunjuk dari sorga tetapi sibuk mengerjakan kehendak, rencana pribadi. Tuhan akan menggoncang perekonomian, perpolitikan, keadaan sosial disekitar kita, kerusuhan, banjir, gempa di kota² besar, kematian dari orang² yang terpampak dari kerusuhan serta bencana alam. Tuhan hendak menyadarkan dan menghentikan segala perbuatan bodoh kita untuk kemudian mengerti posisi rohani pribadi, tipu daya iblis dan tujuan Tuhan. Mengubah diri kita dari pendukung² buta diubah menjadi murid² Kristus yang sejati.
Harapan Tuhan kepada umatNya dalam menghadapi masa kegelapan di tahun 2023 : potensi resesi ekonomi menjadi krisis ekonomi, suasana politik yang memanas, krisis kerukunan antar agama/politik/ras
Kita akan melihat mahasiswa, buruh, komunitas² kembali turun ke jalan lagi supaya pemerintah segera mengatasi kenaikan upah pekerja buruh, mengendalikan harga sembako di daerah² atau menyerukan pemerintah mundur dari jabatannya seperti yang pernah terjadi 10 Mei 1963 di Bandung. Demo² akan di mulai di Jakarta dan dilanjutkan di berbagai kota besar di Indonesia. Yang perlu menjadi fokus perhatian kita adalah kita tidak meresponi kekacauan, kejahatan, keterpurukan mental/moral/karakter dibangsa ini dengan takut, kuatir, panik, bingung, emosional tetapi menyediakan diri untuk  introspeksi diri, menguji segala sesuatu, belajar mengenali dan membedakan antara yang sedang berhalusinasi atau menggunakan akal sesat dengan yang menggunakan akal sehat serta yang menggunakan hikmat Tuhan
Kita tidak cukup mengatasi tantangan dan masalah di tahun 2023 hanya menggunakan akal sehat sebagaimana yang dilakukan orang² dunia umumnya tetapi Tuhan memanggil kita untuk menghadapi goncangan² yang berpotensi menjadi krisis sesuai  dengan hikmat Tuhan (memiliki solusi² dan pemikiran yang tepat seperti Kristus).
Faktor penting menghadapi tahun 2023
1. Introspeksi dengan jujur, bukan menipu diri atau merasa diri sudah benar.
Introspeksi diri dengan jujur merupakan landasan awal yang sangat penting dalam hidup kita seperti wadah dari lilin yang sedang menyala terang, menyinari sekitar kita berdiri. Artinya Roh Kudus akan mengajar, membimbing, memimpin orang² yang mau bersikap jujur, diajar, diubah, dibentuk dan diarahkan Tuhan. Sebaliknya, orang² yang suka mencari alasan² pembenaran diri, membanggakan diri akan berjalan, kakinya tersandung, terpeleset bahkan terperosok dalam kegelapan, tidak tahu arah dan tujuan.
2. Selalu belajar dan memperbaiki diri sesuai kehendak, rencana Tuhan.
Saat kita memfokuskan diri untuk belajar dan memperbaiki diri maka tidak memiliki waktu untuk membenarkan, memegahkan diri atau merendahkan orang lain demi memperoleh penghargaan/pujian/pengakuan dari orang² terkait kemampuan, kepandaian, perbuatan baik pribadi, dirinya atau komunitasnya yang lebih dipenuhi kuasa Tuhan daripada gereja² lain. Kita akan menghabiskan waktu untuk merenung, berdiskusi untuk memperjelas proses, arah, tujuan, maksud hati/pikiran Tuhan atas hidup kita.
3. Bergantung sepenuhnya kepada Tuhan 
Salah satu tanda kita bergantung pada Tuhan adalah dengan senantiasa merendahkan diri, mau belajar, merenungkan maksud hati/pikiranNya dan mengikuti arahan Tuhan dalam menghadapi berbagai masalah, tantangan hidup sehari²
KESIMPULAN
Berbagai bencana alam seperti gempa, banjir, pembunuhan, perampokan dan hal² yang jahat termasuk resesi ekonomi, perang saudara sudah dihadapan kita. Akankah kita membiarkan tragedi berdara mei 1998 terulang kembali di tahun ini dan tahun² selanjutnya? Dapatkah kita tenang melihat jiwa²(orang² dekat atau keluarga) bunuh diri, menjadi korban kejahatan bahkan menjadi korban perang saudara? Kita bisa memilih untuk menghentikan, meredam malapetaka yang akan terjadi di bangsa ini atau membiarkan sampai hal² yang buruk digenapi dulu atas bangsa ini baru bertobat.  
Tuhan ingin kita melatih, mengubah bahkan mengembangkan, mempersiapkan diri kita untuk bertahan dan meredakan goncangan² yang dapat menjadi krisis di berbagai sektor kehidupan kita. Sebab hanya murid² Kristus yang beroleh anugerah untuk mengetahui maksud hati/pikiranNya, bahkab dimampukan menjalankan fungsi dan peran kita sebagai anggota tubuh Kristus. Sungguh Tuhan rindu menghentikan bencana alam, membawa bangsa kita keluar dari tepi jurang resesi ekonomi, meredam perpecahan sebelum pilpres 2024 di bangsa ini asalkan umatNya mau menjadi murid²Nya dan teladan untuk menunjukan takdir bangsa ini kepada orang² disekitar kita.
Jadi, pastikan langkah kaki kita sedang menyambut dan mengerjakan panggilan Tuhan dan mengubah bangsa ini sesuai panggilanNya. Akankah kita membiarkan bangsa kita terpuruk atau dituliskan Tuhan?
“Sesungguhnya Aku akan menjaga, melindungi, membela, memberikan kelegaan kepada mereka yang percaya, berharap, hatinya melekat kepadaKu seperti gembala yang selalu menjaga kawanan domba²nya demikianlah Aku akan menjaga, melindungi, membela hidup mereka. 
Aku akan menggendong, memimpin, membimbing langkah mereka melewati lembah yang gelap untuk menemukan padang rumput yang lebih segar dan pemandangan yang lebih indah diatas bukit melewati lembah yang gelap. Demikialah Aku akan menyingkapkan rahasia kehendakKu kepada mereka yang menginginkan dan menyediakan diri untuk belajar, diubah, dibentuk, diarahkan sesuai kehendak BapaKu di sorga. Dengan cara demikianlah Aku akan membuat terang kemuliaanKu bersinar semakin terang dalam kehidupan murid²Ku di bangsa ini. Kegelapan tidak akan menguasai, menyesatkan atau membuat kaki mereka terpeleset sebab Aku tinggal dan berkarya melalui hidup mereka. Aku akan menjadikan murid²Ku menjadi saksi²Ku dan mempengaruhi arah pemerintahan bangsa ini menuju jati dirinya, menjadi bangsa yang berhikmat.”
(Perspektif profetik 2023 terkait janji Tuhan bagi murid² Kristus di Indonesia)
CATATAN : Bagi rekan² yang rindu berdiskusi untuk mempersiapkan diri menghadapi goncang² di masa depan dapat bergabung bersama kami dalam podcast di komunitas kami yang juga akan kami bagikan linknya di www.worshipcenterindonesia.blogspot.com atau www.worshipcenterindonesia.com

MIMPI PROFETIK


Oleh Sery M. Lopulalang

PARA PEMIMPIN ROHANI YANG MELAKUKAN PENYIMPANGAN TERHADAP UMAT TUHAN

Sabtu 05.00- 14/2/2020
Pagi ini saya terbangun dengan mimpi yang sangat jelas terpampang di ingatan saya.
Demikian kisahnya :
Saya sedang berada di suatu event besar, tidak tahu apa eventnya, tetapi saat itu sangat banyak orang.
Saya bertemu seseorang yang berprofesi sebagai dokter dan saya sedang bersama dengan seorang anak yang notabene adalah anak perempuan saya, yang berusia remaja.
Dokter ini sangat berkharisma dan sangat percaya diri. Kami bersalaman layaknya orang yang sudah saling mengenal. Tetapi kemudian saya menemukan ada yang janggal pada dokter tersebut. 
Dia mengatakan bahwa anak perempuan saya itu cantik dan saya memergokinya sedang berusaha secara sembunyi² mencuri-curi kesempatan untuk memotret anak saya dari kejauhan, saya yang melihat kejadian tersebut, segera membalikkan badan anak saya agar tidak bisa dipotret oleh dokter jahat tersebut. Dan dengan mata yang melotot saya menegur dokter tersebut secara empat mata dan memperingatkan dia, “Jangan kamu coba untuk mengganggu anak saya!”
Tetapi dokter tersebut sama sekali tidak bergeming, masih dengan ekspresi wajahnya yang santai tetapi bagi saya sangat menjijikkan, seperti dikuasai oleh hawa nafsu yang besar.
Tiba-tiba datang seorang teman yang datang juga bersama dengan putrinya yang berusia sedikit lebih muda dari anak perempuan saya.
Teman saya ini dengan begitu bangganya, memegang lengan dokter yang jahat itu dengan kedua tangannya, “Inilah dokter yang baik dan ganteng”. Seketika itu juga saya merasa putri teman saya itu berada dalam bahaya. Lalu saya mendengar dokter tersebut berkata : “Anak ini cantik”.
Saya memegang lengan putri dari teman saya itu dan berkata, “Kamu jangan mau
didekati oleh dokter itu”, dan saya juga memperingatkan teman saya itu dengan serius agar jangan mendekatkan putrinya kepada dokter tersebut. 
Dokter ini tampaknya mulai tidak menyukai saya karena menghalangi niat busuknya, tetapi saya benar² tidak dapat menahan diri untuk menggagalkan rencana jahatnya itu.
Selasa, 17 Mar 2020 12:00 AM
Ketika saya merenungkan makna dari mimpi yang saya percayai berasal dari Tuhan ini, Tuhan membuka pikiran saya bahwa kondisi yang sukar yang sedang terjadi di tengah bangsa sehubungan dengan pandemi virus Corona, merupakan suatu teguran keras dan peringatan yang serius bagi orang² percaya di Indonesia agar merendahkan diri, dan berbalik dari jalan²nya yang jahat.
Ini membuat saya bertanya-tanya mengapa di saat saya bertanya pada Tuhan tentang apa yang harus saya lakukan sehubungan dengan merebaknya wabah virus Corona, saya justru bermimpi tentang suatu upaya pelecehan dan penyimpangan seksual terhadap anak².
Tuhan membuka pikiran saya bahwa pandemi virus Corona ini merupakan suatu simbol profetik mengenai kondisi rohani umat Tuhan di bangsa Indonesia yang telah mengalami kondisi sakit rohani yang sangat mematikan dan cepat menular (cepat mempengaruhi banyak orang) karena begitu banyak orang yang tidak menjaga hatinya tetap kudus dan murni di hadapan Tuhan, tidak menutup diri terhadap pengaruh yang merusak dari dosa, dan tidak rajin meminta Tuhan menyelidiki hatinya agar tetap bersih di hadapan Tuhan.
Penyakit Corona ini lebih dominan menyerang orang² tua dan orang² dewasa yang memang memiliki riwayat penyakit pada saluran pernapasannya, ketimbang pada anak². Ini merupakan perwujudan dari kondisi rohani yang terjadi atas para pemimpin rohani (bapak² rohani) yang telah dikuasai oleh dosa dan kejahatan karena hubungan pribadinya dengan Tuhan yang memang telah rusak sejak lama dan tidak kunjung diselesaikan dengan benar.

Bukankah kita sering menyatakan bahwa DOA ADALAH NAPAS HIDUP ORANG PERCAYA?
Tidak kebetulan virus Corona ini menyerang sistem pernapasan seseorang dan kemudian merusak sel² tubuhnya yang lain secara masif.
Ini merupakan perwujudan dari kondisi hubungan pribadi para pemimpin rohani dengan Tuhan yang sudah rusak, tidak berfungsi dengan benar, mengalami sakit yang parah dan yang berpotensi mematikan hubungan kasihnya dengan Tuhan. 
Sekalipun mereka tampak sibuk dan begitu giat di dalam melakukan berbagai aktivitas pelayanan gerejawi, namun hati mereka tidak terhubung dengan Tuhan. Sesungguhnya mereka hanya melayani diri sendiri, namun menyebutnya sebagai suatu persembahan kepada Tuhan. Mereka hanya memanfaatkan umat Tuhan untuk tujuan kepentingan dan keuntungan bagi dirinya.
Inilah yang digambarkan dalam mimpi ini sebagai suatu upaya PELECEHAN terhadap anak² rohani. Jemaat Tuhan yang dipercayakan kepadanya semestinya dirawat, dicek kondisi rohaninya, dilayani dan dibimbing untuk bertemu dengan Tuhan Sang Penyembuh yang dapat memulihkan hati dan hidup mereka. 
Gereja yang seharusnya berfungsi sebagai Rumah Pemulihan bagi jiwa² yang sakit dan terluka, justru menjadi tempat dimana terjadi penyimpangan dan pelecehan umat Tuhan secara rohani.
Pelecehan seksual di dalam mimpi ini merupakan simbol tindakan para pemimpin rohani yang mencari keuntungan dari umat Tuhan yang masih kanak² rohani. Ini terwujud dalam pengajaran yang bengkok dan yang bertujuan untuk mengejar kesenangan duniawi, kenyamanan hidup dan keuntungan pribadi. Kanak-kanak rohani tidak dididik di dalam ajaran yang sehat dan murni untuk hidup melakukan kehendak Tuhan yang sempurna, melainkan terus dimanfaatkan untuk memenuhi hawa nafsu para pemimpin rohani yang ingin dipuaskan secara duniawi!
Perhatikan fakta bahwa pelecehan seksual selalu menguntungkan bagi si pelaku, namun menjerumuskan, merusak, merugikan dan menghancurkan orang yang menjadi korbannya.
Kemerosotan rohani yang terjadi di tengah jemaat (umat Tuhan) di Indonesia merupakan hasil tindak kejahatan para pemimpin rohani yang tidak memuridkan umat Tuhan dengan benar, secara tepat seperti yang Tuhan kehendaki.
Di mata Tuhan ini adalah suatu penyimpangan dalam hubungan antara para pemimpin rohani dan jemaat, suatu pelecehan yang begitu menjijikkan dan menyayat hati. Kenyataannya, orang yang tega melakukan tindakan pelecehan seksual terhadap anak² adalah benar² penjahat yang hati nuraninya telah mati dan tidak berbelas kasihan.
Melalui pesan ini, Tuhan menghendaki agar para pemimpin rohani segera merendahkan diri dan mencari wajah Tuhan, lalu segera berbalik dari jalan²nya yang jahat, sehingga Tuhan berkenan untuk memulihkan kondisi bangsa ini.
Jika tidak demikian, maka yang akan terjadi atas Indonesia adalah kejatuhan demi kejatuhan rohani, kejahatan akan bertambah keji, kebodohan dan kesesatan akan semakin dalam menguasai hati dan pikiran banyak orang, bencana akan datang silih berganti dengan potensi kerusakan dan kehancuran yang semakin besar!  
Ini adalah waktu dimana kita seharusnya meratap dan menangisi kejahatan kita yang telah menyakiti dan mendukakan hati Tuhan, dengan segenap hati mencari Wajah-Nya, memohon belas kasihan dan pengampunan serta mengambil keputusan untuk sungguh² meninggalkan semua dosa dan kejahatan dan hidup seturut jalan-jalan Tuhan.
Tuhan tidak akan berbelas kasihan kepada para pemimpin rohani yang tetap bermain-main dengan dosa, dan yang terus melakukan penyimpangan rohani terhadap umat Tuhan, bagi mereka pukulan dan hajaran akan terus berlaku hingga mereka sadar dan bertobat lalu dipulihkan kembali. 
Di sisi lain, saat ini Tuhan pun sedang bekerja membangkitkan para pemimpin rohani yang MURNI dan SEJATI yang akan menuntun umat Tuhan kepada kebenaran dan kehendak Tuhan yang sempurna.
Mereka yang menjawab panggilan-Nya akan mengalami pembentukan dan pemurnian yang lebih dalam lagi agar memiliki hati seorang hamba sejati seperti hati Yesus yang telah mempersembahkan hidupnya secara penuh untuk melakukan kehendak Bapa.
Inilah hari-hari ketika Tuhan memanggil dan membangkitkan hamba² sejati-Nya!
Apakah anda termasuk orang² yang bersedia untuk menyerahkan seluruh hidupnya untuk mengerjakan kehendak Bapa itu? Ataukah anda termasuk barisan orang² yang terus menyakiti hati-Nya?
Tetapkanlah hati untuk memilih kehendak Tuhan!
🌾 *SEQUOIA* 💎

PERSPEKTIF PROFETIK: DUA JENIS KEKRISTENAN DI INDONESIA

Oleh Didit I. 

(Cuplikan diskusi di group diskusi dan pemuridan Worship Center Indonesia)

untuk kalangan sendiri

Pengajaran yang disampaikan bapak Peter yang berjudul BERBUAH SESUAI KERINDUAN TUHAN (Bagian 1) mengingatkan saya akan penglihatan yang pernah Tuhan sampaikan beberapa bulan yang lalu terkait kondisi umat Tuhan di Indonesia yang diumpamakan seperti tanaman anggur. Tuhan memperlihatkan ada dua jenis tanaman anggur:

PERTAMA, TANAMAN ANGGUR YANG TERKENA HAMA
Pertumbuhan tanaman anggur ini  awalnya baik namun seiring berjalan waktu Tuhan menunjukkan keanehan pada tanaman anggur tersebut, yaitu terdapat bintil-bintil kecil pada daun dan Roh Kudus menjelaskan bahwa tanaman anggur tersebut terkena hama, kutu phylloxera (hama tanaman anggur yang menghisap cairan di akar dan daun sehingga menghambat pertumbuhan, tanaman menjadi layu dan tidak menghasilkan buah). kutu phylloxera menggambarkan roh agamawi yang menguras seluruh sumber daya dalam kehidupan kita, menghambat hubungan kita dengan Tuhan serta mengalihkan fokus kehidupan kita untuk puas dengan hidup dan ritual keagamaan yang sudah kita lakukan dan dilakukan orang-orang farisi rohani bertahun-tahun. Tuhan menjelaskan tanaman anggur yang berbuah sekalipun jika dibiarkan terkena kutu phylloxera akan berkurang buah-buahnya, menjadi layu bahkan mati. Demikian pula dalam kehidupan rohani, orang-orang yang dikuasai roh agamawi tampaknya saleh, tetapi roh tersebut telah yang mencuri pengertian, pewahyuan dari sorga digantikan dengan kegiatan-kegiatan agamawi dan menghancurkan hubungan kita dengan Tuhan. Akibatnya kehidupan kita hanya dipenuhi dengan pengetahuan akan hukum-hukum dalam agama, tetapi tidak lagi mengalami pengalaman baru dan pewahyuan yang segar dari Tuhan tiap hari. Oleh karena itu kita perlu minta Tuhan melepaskan cengkraman roh agamawi yang berusaha menguasai kehidupan kita dan mencuri harta rohani, otoritas, berkat yang telah Tuhan sediakan dalam kehidupan kita

KEDUA, TANAMAN ANGGUR YANG BERBUAH LEBAT
Kondisi tanaman anggur ini berbeda dari tanaman sebelumnya. Daun dan batangnya tampak bersih dan segar seperti dibersihkan dengan cairan tertentu. Tidak ada kutu, ulat, jamur atau hama apa pun yang merusak tanaman tersebut. Di beberapa bagian ranting ada bekas dipangkas. Roh Kudus menjelaskan bahwa tanaman tersebut juga telah diberi pupuk. Tanaman anggur tersebut telah dirawat dengan baik sehingga tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah-buah yang segar dan berlipat-lipat. Lalu Roh Kudus menjelaskan dalam hembusan angin yang lembut bahwa pemangkasan dan perawatan tersebut menggambarkan proses kerelaan hati kita untuk dikoreksi, diarahkan dan dibentuk sesuai kehendak Tuhan. Kerelaan hati menyingkapkan bahwa kita mau melepaskan kehendak, rencana, keinginan, tujuan pribadi (ego) untuk mengikuti kehendak, rencana, keinginan dan tujuan Tuhan. Inilah proses keterbukaan dalam hati kita untuk senantiasa mencari dan melakukan kehendak Tuhan. Tidak ada lagi kebiasaan pikiran yang memilih hanya pesan-pesan rohani sesuai keinginan hati. Kita membiasakan pikiran kita untuk menguji kemurnian pesan Tuhan lalu menyelidiki dan melakukan kehendak Tuhan. Semakin besar kerelaan kita dalam mencari dan melakukan kehendak Tuhan maka semakin banyak pengalaman baru dan pewahyuan segar yang kita terima dari Tuhan setiap hari.


Pewahyuan Tuhan diatas telah menjawab pertanyaan saya beberapa waktu yang lalu seperti mengapa banyak anak-anak Tuhan di Indonesia suka mempersiapkan bahan-bahan khotbah di internet tanpa mencari pimpinan Tuhan terlebih dahulu (Mereka fasih menyampaikan bahan-bahan yang baik, dengan berbagai ilustrasi, cerita yang baik, tetapi kurang menggoncang dalam roh para pendengarnya). Dan mengapa banyak orang mengalami lesu rohani, termasuk para pelayanan Tuhan yang dulu begitu bergairah mencari kehendak Tuhan dan memanifestasikan kuasa Tuhan, tetapi hari-hari ini seakan-akan pelayanan mereka tidak lagi menghasilkan terobosan rohani? Mengapa kemerosotan rohani bisa terjadi dalam kehidupan kita? Dan mengapa kuasa Tuhan dalam gereja-gereja seakan-akan kurang mempengaruhi atmosfir rohani dalam pemerintahan di bangsa ini?

Dan jawaban Tuhan adalah, “Banyak orang tidak mau dikoreksi, diarahkan dan dibentuk sesuai kehendakKu. Mereka (umat Tuhan di Indonesia) ingin mengikut Aku sesuai dengan cara mereka sendiri (sehingga kita bertumbuh menjadi tanaman anggur yang dipenuhi hama)…..Dan aku sedang mencari orang-orang yang mau mengikut Aku dengan caraKu (seperti tanaman anggur yang dibersihkan, dipangkas, diberi pupuk). Mereka adalah orang-orang yang peduli akan isi hati dan pikiranKu. Aku akan memulihkan dan mengurapi mereka menjadi mercusuar Bells Rock (salah satu mercusuar tertua yang dikenal diseluruh dunia telah menyelamatkan banyak jiwa dan kapal dari bahaya batu karang di pantai Angus, Skotlandia) untuk menerangi laut yang gelap….. 

Tuhan ingin kehidupan kita terhubung dengan Tuhan dan menghadirkan suasana, kerajaan sorga di muka bumi. Dan semuanya itu bisa terjadi saat hati kita rela untuk dikoreksi, diarahkan dan dibentuk sesuai kehendak Tuhan. Adakah Roh Tuhan mendapati dalam hati kita kerelaan dalam hati untuk dikoreksi, diarahkan dan dibentuk sesuai kehendak Tuhan?

Kiranya Roh Kudus senantiasa memberikan kepada kita hati yang lembut seperti hati Musa sehingga kehidupan kita senantiasa diperbarui di dalam Kristus dan dipakai Tuhan untuk menjadi berkat bagi Indonesia. Amin….

Bagi
saudara-saudari yang berminat bergabung dalam group whatsapp dapat menghubungi
no whatsapp
082299968682 atau 081803895744 atau 08980858661

Dengan bersedia mengikuti persyaratan di bawah
ini:

BELAJAR DAN BERTUMBUH BERSAMA DI GRUP WHATSAPP KAMI REVIVAL COMMUNITY

PERSPEKTIF PROFETIK : TERKAIT KONDISI KEHIDUPAN ROHANI UMAT TUHAN DI INDONESIA. (Cuplikan diskusi di group whatsapp Worship Center Indonesia)

Oleh
Didit I.
Di awal
bulan Januari saat mengantar keluarga ke rumah sakit. Kebetulan saat itu saya
sedang menunggu panggilan pemeriksaan. Saya berkesempatan melihat kondisi bayi²
dan balita² yang sedang di rawat di rumah sakit tersebut. Sebagian besar
kondisi bayi² dan balita² tersebut sangat memprihatinkan karena sebagian besar
menderita berbagai macam² penyakit dan kelainan dari lahir. Mengamati kondisi
bayi², balita² dan ekspresi wajah ibu dan bapak dari bayi tersebut membuat saya
tidak bisa menahan air mata. Saat Tuhan mengarahkan saya untuk memperhatikan
ekspresi bayi yang bermacam², orang tua dari bayi/balita serta suara dalam hati
mereka yang menyingkapkan kesedihan, tiada berpengharapan,  keputusasaan, kelelahan. Mereka harus
menerima kenyataan bahwa bayi mereka sedang sakit atau tidak normal.
Di
ruangan itu pula kemudian Tuhan menggerakkan saya melihat beberapa bayi yang
sedang menderita hidrosefalus (kepala lebih besar dari ukuran normal) dan bayi
lainnya yang menderita mikrosefali (kepala lebih kecil dari ukuran normal).
Kemudian Tuhan mengubah keadaan di sekeliling saya yang sebelumnya di ruang
tunggu di rumah sakit berubah menjadi ruangan ibadah di gereja yang mana bangku²
gereja dipenuhi dengan bayi² dan anak² yang sedang menderita hidrosefalus dan
mikrosefali.
Apalagi
kondisi bayi dan balita² yang masih belum memiliki pengalaman dan pengertian
akhirnya mereka memasukkan barang² apa pun yang ada di sekitarnya ke dalam
mulutnya. Mulai dari kotoran, sampah, makanan basi, buku², menggigit tempat
duduk yang terbuat dari kayu, dll. Suasana di dalam gereja tersebut benar²
kacau karena bayi² dan anak² di dalam gereja tersebut menjerit histeris,
menangis, berteriak seakan² ingin menyampaikan keinginan hatinya masing².
Ada pun
anak² remaja, pemuda, dewasa sebagian besar menderita busung lapar sangat sibuk
melayani keinginan bayi² dan balita² yang sakit.
Sedikit
sekali para remaja,  pemuda dan dewasa
yang berada dalam kondisi normal. Mereka melarang anak² untuk makan sembarangan
lalu menyediakan makanan yang bergizi, memeriksa kesehatan bayi²/balita²,
memberi obat²an sesuai usianya, merawat dan memberikan pakaian yang layak.
Kemudian
Tuhan berkata, “Inilah kondisi
umatKu di Indonesia. Sebagian besar diantara mereka menderita microsefali
rohani karena jarang mencari kehendakKu dan hidrosefalus rohani karena
mengumpulkan pengetahuan tentang jalan²Ku namun tidak pernah melakukan
kehendakKu…Ada pun sebagian besar orang-orang menerima pengetahuan namun
hidupnya tidak terhubung denganKu sehingga selalu bingung dalam mempraktekkan
firmanKu….. Mereka yang mencari, 
menyelidiki dan melakukan kehendakKu akan bertumbuh dan hidupnya
menghasilkan buah seratus kali lipat (Hal ini mengingatkan saya akan Matius
13:23)….” 
Tuhan ingin kita tiada henti mencari,
merenungkan firmanNya dan melakukan kehendakNya.
  Bukan sekedar menambah pengetahuan atau
sekedar beribadah saja. Apalagi hidup untuk menyenangkan hati orang lain. Tuhan
ingin kehidupan rohani kita benar² melekat kepadaNya seperti seorang istri yang
selalu memikirkan maksud hati dan pikiran suaminya. Demikian Tuhan menginginkan
kita selalu memikirkan pikiranNya dan merasakan beban hatiNya serta melakukan
tepat sesuai keinginan hati Kekasih jiwa kita, Yesus Kristus.
Keterpurukan
rohani yang sedang terjadi dalam kehidupan kita telah membuka kesempatan bagi
penguasa kegelapan untuk menimbulkan berbagai krisis di berbagai bidang dan
merusak mental serta moral bangsa ini.
Seharusnya
kehidupan kita sebagai pengikut Kristus tekun mencari, melakukan kehendak Tuhan
dan menikmati pengalaman berjalan bersama Tuhan meskipun menghadapi berbagai
tantangan. Kesetiaan kita dalam mengikuti kehendak Tuhan akan membawa hidup
kita dalam level rohani yang baru karena Tuhan akan menyingkapkan maksud
hatiNya dan rahasia hatiNya terkait hidup kita serta petunjuk menerapkan
kehendakNya dalam kehidupan sehari².
Sesungguhnya
bagian penting yang hilang dari gereja² (termasuk hidup kita) adalah
MENGHUBUNGKAN berbagai pesan² rohani perspektif profetik,  pengajaran, khotbah ke praktek kehidupan
sehari² sehingga kita dimampukan Tuhan untuk melihat 3 hal penting,  yaitu;
1.
Mengetahui rencana dan kerinduan hati Tuhan.
2.
Mengetahui jebakan² / tipu daya iblis
3.
Mengetahui posisi rohani kita dalam mengikut Tuhan
Ketiga
poin ini hanya akan dimengerti saat kita menjalin hubungan pribadi dengan
Tuhan.
Pemahaman
kita akan tiga poin di atas akan membuat kita bertumbuh rohani, terhindar dari
kebutaan rohani dan mempertajam indera rohani kita. 
Ketidaktahuan
kita akan hubungan dari pesan² rohani dengan kehidupan sehari² hanya akan
membuat kita menderita penyakit hidrosefalus rohani (karena mengumpulkan
berbagai pengetahuan rohani tetapi kurang menghubungkan dan mempraktekkan dalam
kehidupan sehari²) atau microsefali rohani (karena hatinya yang tidak peduli
dengan kehendak Tuhan jadi jarang mencari, merenungkan kehendak Tuhan atau
busung lapar rohani (karena kurang mengkonsumsi makanan rohani yang bersih dan
bergizi dari sorga).
Jadi
betapa pentingnya kita menjalin hubungan pribadi dengan Tuhan, menyelami maksud
hatiNya serta bergerak sesuai petunjukNya. Sekarang, pertanyaan yang terutama
yang harus kita renungkan dan jawab adalah di golongan manakah kita berada?
Apakah kehidupan rohani kita termasuk dalam golongan bayi/balita rohani yang
menderita hidrosefalus/mikrosefali secara rohani? Apakah termasuk golongan
remaja/pemuda/dewasa  yang menderita
busung lapar rohani?  Ataukah kehidupan
rohani kita termasuk remaja/pemuda/dewasa yang mengetahui posisi
rohaninya,  tujuan Tuhan dan segala hal
yang diperbuatnya selalu menimbulkan dampak mendewasakan kehidupan rohani orang²
disekitar kita serta menggagalkan rencana² penguasa kegelapan?
Salam
perjuangan dalam Kristus.

PERSPEKTIF PROFETIK: MENGENAI PILPRES 2019

(Untuk kalangan sendiri / umat Kristen lndonesia) 

PENGANTAR
Sebelumnya saya
ingin menegaskan bahwa perspektif profetik ini hanya ditujukan untuk kalangan
sendiri dan
saya tidak dalam rangka mengkampanyekan
atau menyudutkan pihak-pihak tertentu.
Pesan ini murni saya sampaikan sesuai dengan pewahyuan yang telah Tuhan berikan kepada saya. Saya sekedar mengikuti pimpinan Roh Kudus
untuk menyampaikan pesan ini kepada
umat
Tuhan di Indonesia
.
Perspektif profetik ini bermaksud menyampaikan penjelasan kepada gereja-gereja Tuhan dari sudut pandang profetik
terkait kondisi mereka dan terkait pemerintahan di Indonesia,
serta gambaran sekilas akan masa depan Indonesia setelah pilpres 2019 (yang secara lebih jelas dan rinci akan kami sampaikan dan bagikan secara eksklusif kepada kalangan sendiri yang berminat mengetahui
kehendak Tuhan untuk bergerak sesuai kehendak-Nya
),
Faktor yang
penting saat kita membaca perspektif profetik, 
pengajaran, buku-buku rohani, mendengarkan  khotbah adalah BUKAN
SEKEDAR
MENGISI PIKIRAN
KITA
DENGAN BERBAGAI PENGETAHUAN

ROHANI
TETAPI UNTUK
SELANJUTNYA MENGHUBUNGKAN
PENGETAHUAN
ROHANI TERSEBUT DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI SEHINGGA KEMUDIAN PENGETAHUAN
ROHANI TERSEBUT MEMBAWA MANFAAT BAGI HIDUP KITA KARENA
PENGETAHUAN TERSEBUT MENGANTARKAN KITA
SAMPAI PADA
PENGERTIAN AKAN POSISI
ROHANI KITA
SAAT INI, AKAN MAKSUD
HATI TUHAN DALAM HIDUP KITA
, SERTA LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS YANG HARUS KITA LAKUKAN HARI DEMI HARI.
DENGAN DEMIKIAN PIKIRAN
, HATI DAN KEHIDUPAN
KITA
SELALU
TERHUBUNG DENGAN
PERKARA-PERKARA DARI SORGA. Oleh karena itu, perspektif
profetik pada puncaknya seharusnya menjadi petunjuk strategis agar kita
bergerak
selaras dengan Tuhan dan
mengalami kemenangan bersama Dia.
Jika kita dapat memahami
dan
meresponi pesan Tuhan
dengan tepat
, itu akan membawa kita masuk dalam tingkat rohani yang lebih
tinggi. Menerima
pengertian-pengertian
baru (
hikmat dari Sorga)  yang berhubungan dengan rahasia pikiran dan hati
Tuhan.
Memperoleh pimpinan
Tuhan secara supranatural (p
engalaman baru berjalan bersama Tuhan). Menerima pewahyuan terkait kondisi pribadi dan bangsa.
Kehidupan dan pelayanan kita akan
diurapi Tuhan sehingga Tuhan pakai sebagai sarana
membangkitkan gairah untuk bersekutu dengan
Tuhan, menyingkapkan pengertian-pengertian yang baru akan jalan Tuhan,  dimampukan menjadi teladan
serta menjadi agen-agen ilahi demi mengadakan terobosan
rohani
di bangsa ini.
SEBALIKNYA, kegagalan
kita meresponi pesan Tuhan akan membuat hidup kita seperti orang Israel yang
berputar-putar
dan akhirnya
binasa di padang gurun rohani
(yaitu
tidak mengalami pertumbuhan rohani, sulit membedakan mana kehendak Tuhan dan
pribadi
).
Dan Tuhan menjelaskan orang yang meresponi pesan-pesan Tuhan sekehendak
hatinya sendiri akan jatuh
pada salah satu dari
dua sisi.  Di satu sisi, ia akan jatuh
dan
hanyut dalam
arus kebodohan dan kesombongan
(suatu
keadaan yang t
idak memiliki kepedulian akan kehendak Tuhan namun dengan lancang mengutip bagian-bagian
tertentu dari firman Tuhan, pengajaran,
perspektif profetik untuk meneguhkan maksud hatinya
sendiri)
.
Kesombongan dalam hat
i membuat hatinya tidak
merasakan beban apa pun
seperti
perasaan bersalah
karena pikirannya terlalu sibuk membenarkan dan membanggakan dirinya sendiri. Jika tidak demikian, ia dapat jatuh
pada sisi lainnya : berpotensi
terjerumus
dalam arus kekecewaan dan keputusasaan
(pikirannya menjadi tertekan karena
kekuatiran dan ketakutan menguasai hatinya lalu berusaha menghadapi berbagai
masalah dalam h
idupnya
sesuai dengan  caranya sendiri).
Kedua sisi tersebut
hanya
akan membuat kita
menjadi
pribadi yang egois
dan
menjauhi persekutuan dengan Tuhan.
Oleh karena itu pastikan respon Anda adalah siap menyambut, menguji dan
melakukan
petunjuk dari Tuhan. Sebab respon kita akan menentukan
arah
dan langkah kita selanjutnya.
A
pakah kita
sedang
memposisikan diri berdiri
di pihak Tuhan atau berseberangan dengan Tuhan??
? 
Saya berdoa kiranya Tuhan melimpahkan
kepada kita
hati yang baru.  Hati yang jujur, tulus, berlimpah dalam kasih, takut akan Tuhan sehingga Tuhan berkenan menyingkapkan pengertian-pengertian yang baru saat membaca perspektif
profetik
ini. Hanya orang-orang yang sungguh-sungguh
mencari kehendak Tuhan yang akan dimampukan untuk mengerti rahasia dibalik
petunjuk-petunjukNya
dalam perspektif
profetik ini
. Tuhan memberkati
I.     
PERJUANGAN
DUA CAPRES DI PILPRES 2019
Kita
mengetahui bersama-sama bahwa pada tanggal 17 April 2019, bangsa kita akan
mengadakan pesta demokrasi. Rakyat berhak memilih presiden, DPD RI, DPR RI,
DPRD
provinsi, DPRD kab/kota. Sebelum kita membuat
keputusan dalam pemilihan nanti s
aya mendorong umat Tuhan di
seluruh Indonesia
untuk mencari tahu dan mengamati kualitas karakter, kepemimpinan,
kebijakan-kebijakan (yang mencerminka
n ideologi-ideologi yang
diyakini), serta program-program
masing-masing calon presiden dan
legislatif.
Tuhan akan memakai berita-berita dan analisis dari pengamat politik,
penulis di media sosial untuk menyingkapkan kepentingan-kepentingan yang disembunyikan oleh
capres dan cawapres
. Salah satu sarana kita menguji kemampuan dari kepemimpinan capres dan cawapres adalah
menguji pernyataan capres dan cawapres melalui
acara diskusi maupun debat yang dari sana kita
dapat mengetahui
kualitas dari visi, program, solusi yang ditawarkan
calon-calon pemerintah ini terkait masalah 
rumit dalam bangsa ini termasuk karakter mereka sebagai pemimpin. Lebih
dari itu, umat Tuhan seharu
snya tidak sekedar mengetahui kualitas kepemimpinan
dari capres
dan cawapres tetapi
umat Tuhan juga mampu mengetahui
proses, takdir dan rencana Tuhan bagi bangsa ini sehingga hati kita limpah
dengan

sukacita
, damai sejahtera, harapan baru serta dipenuhi kekuatan
menanggung segala sesuatu sekalipun bangsa ini sedang terpuruk dalam berbagai
krisis harapan,  krisis
kepemimpinan,  krisis sukacita, dan  krisis pertumbuhan rohani.
Sebab Tuhan telah
berjanji
(berlaku bagi orang-orang yang mau mencari dan hidup dalam kehendakNya) akan
melimpahkan
pengertian dan pewahyuan secara supranatural
sampai gereja-gerejaNya mengerti dengan
jelas apa
yang menjadi kehendakNya di pilpres 2019 dan
bagaimana
langkah
selanjutnya hidup di bawah periode 
pemerintahan yang baru lima tahun ke depan.
Terkait capres dan cawapres, Tuhan memberitahukan kepada saya bahwa masing-masing capres masih belum memiliki jiwa yang besar
untuk berdiri diatas semua golongan. Keduanya belum memiliki
tujuan (visi)
baru
yang
besar di masa depan. B
elum memiliki cara-cara
jitu
untuk menyelesaikan berbagai masalah di bangsa ini, termasuk mengendalikan para
elit politik

yang turut
terlibat secara tidak langsung menyiasati hukum dan bermaksud
mengubah ideologi
bangsa ini.
Kita
mengetahui salah satu capres
telah menunjukkan kemampuannya dalam
membangun infrastruktur dan ekonomi
di bangsa ini
sehingga perdagangan di Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara lain. Di
sisi lain kita juga melihat berbagai kasus
dalam negeri
yang sensitif karena merampas persatuan, hak beragama,  beribadah, 
keadilan seperti
yang terjadi atas korban-korban intoleransi, maupun korban
pemerkosaan dan penculikan mahasiswa tahun 1998, termasuk kasus skandal salah
satu bank yang pernah dijanjikan untuk diselesaikan oleh presiden namun sampai
hari ini tampaknya tetap tidak tersentuh.
Cawapres yang dipilih mendampinginya juga seorang tokoh agama
yang belum lama t
urut memperkeruh secara politik terkait kasus dari seorang kepala daerah.
Pada sisi lain, capres yang menjadi
penantangnya telah beberapa kali melakukan manuver politik yang pada dasarnya
memperbesar isu-isu yang tidak jelas
di media sosial seperti memberikan
dukungan pada seorang ibu yang mengaku telah dipersekusi sekelompok orang (yang
dikesankan suruhan lawan politik) padahal kenyataannya ia

baru
saja
menjalani operasi plastik.
Cawapres pendampingnya
juga
pernah mengkampanyekan program-program yang disebut pro rakyat sewaktu
mencalonkan diri dan sempat menjadi wakil kepala daerah, namun program-program
tersebut belum jelas pelaksanaannya
.
Intinya kedua capres dan cawapres hanya fokus memenangkan
pilpres 2019

dengan melakukan segala cara dan menggunakan berbagai janji. Kedua
calon
presiden
telah mengabaikan
beberapa masalah yang pelik di bangsa ini seperti
pentingnya perubahan
mental, masalah
intoleransi yang
melibatkan tokoh-tokoh agama, juga tokoh-tokoh masyarakat yang merenggut hak
beragama/beribadah, merenggut hak orang-orang yang menjadi korban ketidakadilan
dan pelanggaran hak asasi manusia di masa lalu, maupun
korupsi yang melibatkan para
elit politik.
Bahkan kedua capres belum memiliki
tujuan (visi) baru yang
jelas dan besar sehingga belum mampu membangkitkan
harapan, inspirasi,
motivasi
, semangat serta menggerakkan masyarakat Indonesia untuk berjuang bersama
presiden
.
Sesungguhnya Indonesia tidak lagi memproduksi pemimpin besar seperti
d
i masa tahun 1945 dimana seorang Soekarno muncul untuk membangkitkan harapan
baru, inspirasi, tujuan (visi) yang jelas
. Kepemimpinan
Soekarno menggerakkan masyarakat Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan
bangsa Indonesia dan
mempengaruhi pemimpin-pemimpin di dunia serta mengadakan kerjasama dengan negara-negara lain untuk
mengubah dunia
. Sesungguhnya masalah di Indonesia bukan hanya di
bidang ekonomi dan infrastruktur namun masih pada banyak bidang lainnya yang
belum diselesaikan dengan baik.
II.    SIKAP GEREJA-GEREJA DAN KONDISI INDONESIA MENJELANG PILPRES 2019
Banyak orang Kristen
memisahkan antara politik, yang dalam hal ini pemilihan presiden dengan
kehendak Tuhan. Ironisnya, di sisi lain orang-orang
sering
memanfaatkan
nama Tuhan, mengutip pengajaran atau perspektif profetik dan dari ayat-ayat
Alkitab untuk membenarkan tindakan dan pilihan politiknya di pilpres. Artinya
sebagai gereja Tuhan, kita
lebih suka membenarkan diri,  memanfaatkan segala sesuatu untuk
memenuhi keinginan hati kita, 
daripada melakukan
pencarian yang tulus
demi memahami kehendak Tuhan.
Pertengahan bulan Oktober 2018,
saat berdoa
syafaat Tuhan memberikan penglihatan yang menjelaskan kondisi gereja-gereja dan
pemerintahan di bangsa ini.
Pada awal penglihatan ini Tuhan
menyampaikan,
Selama ketidak-jujuran
menilai segala sesuatu masih menguasai
hati bangsa ini maka mereka
(orang-orang Indonesia)
akan sulit untuk melihat
suatu perkara dengan jelas. Mereka tetap sulit menemukan akar masalah mereka sehingga
tidak akan mempunyai solusi yang terbaik atas masalah-masalah mereka itu.
Mereka masih akan sulit
membedakan antara kejujuran dan kebohongan, keadilan
dan ketidakadilan,  kebenaran dan
kejahatan, ketulusan dan kemunafikan bahkan mereka dapat kehilangan jati
dirinya.”
Lalu
tak lama
Tuhan
menggambarkan kondisi gereja-gereja dan bangsa ini dalam bentuk
penglihatan: 
Tampak seorang pria berusia empat puluh tahun
sedang berjalan-jalan di tengah pasar (Tuhan menjelaskan bahwa pria tersebut
merupakan pejabat/pemimpin yang dihormati, berpengaruh, berpendidikan). Pria
tersebut
diikuti dan
dikelilingi
orang-orang yang mengagumi
dirinya
(semacam fans
atau penggemar)
. Pria ini tidak puas
dengan jumlah
fansnya karena orang-orang di pasar masih banyak yang belum memperhatikan dirinya
akhirnya ia merencanakan untuk melakukan sesuatu yang dapat menarik perhatian
banyak orang. Pria ini mendatangi kios-kios yang rusak dan meminta
para fansnya
membantu memperbaikinya
,
m
embeli barang-barang di pasar, memberikan
bantuan
dana
kepada para pedagang dan warga di sekitar.
Setelah itu ia memandang sekelilingnya namum ia
melihat jumlah fansnya hanya bertambah sedikit.  Wajahnya menunjukkan rasa tidak puas dengan
jumlah orang-orang yang mengikutinya.
Saat itu langit cerah. Banyak orang tampak lelah, jenuh,  putus asa. Kemudian
pria
tersebut melangkah
menuju jalan dimana di sekitar jalan tersebut banyak genangan air yang
berlumpur dan secara spontan pria tersebut
memasukkan
wajahnya ke dalam genangan air
tersebut
(saya sendiri  sepertinya wajah saya
merasakan suatu sensasi dingin tapi tidak bisa melihat apa-apa). Lalu pria tersebut
mengangkat wajahnya, berseru dengan suara nyaring sambil menunjuk ke genangan air tersebut, “Aku melihat dasar
laut yang begitu indah dari genangan air berlumpur
ini!” Anehnya
ti
ndakan pria tersebut akhirnya diperhatikan dan diikuti orang-orang dari berbagai profesi. Mereka MENGIKUTI dan
MEMBICARAKAN apa yang dilihat oleh pria tersebut. Mereka menganggap pria
tersebut

satu-satunya yang
memiliki kelebihan
khusus seperti dapat melihat dasar laut dari genangan air yang kotor.
Inilah gambaran sikap gereja-gereja,
para pemimipin dan mental masyarakat Indonesia. Mereka memilih membutakan diri
dengan mempercayai perkataan
tokoh idolanya yang belum teruji
prinsip-prinsip dan pandangannya, dan dengan demikian mengabaikan kehendak
Tuhan!
Sesungguhnya ketidakjujuran dari
tokoh-tokoh masyarakat,  para pemimpin
rohani, pejabat pemerintah, atau elit politik
dalam menilai dirinya sendiri hanya akan
membangkitkan harapan, inspirasi, motivasi dan tujuan yang

palsu
.
Tindakan mereka
seakan-akan membangun bangsa namun sebenarnya tanpa sadar merusak mental dan
moral kehidupan banyak orang sehingga
hanya akan menambah
jumlah
pendukung-pendukung buta di bangsa ini.
Ada tiga
poin utama yang perlu menjadi perhatian kita
terkait sikap
gereja-gereja dan kondisi bangsa Indonesia
berdasarkan penglihatan diatas:
Pertama, umat Tuhan
masih menggantungkan masa depan hidupnya pada tokoh-tokoh politik
tertentu dan
tidak peduli akan kehendak Tuhan.
Ketergantungan
yang dimaksudkan adalah kita lebih banyak memikirkan, mencari tahu, meletakkan
pengharapan, kepercayaan dan dukungan yang sangat besar kepada manusia untuk
mengubah keadaan pemerintahan Indonesia.
Pada sisi
lain, kita lupa mencari, menyelidiki dan menghubungkan pilpres 2019 dengan
kehendak Tuhan. Kita meyakini hati nurani tetapi jarang introspeksi diri
. Akibatnya kita jadi mudah ditipu oleh kelicikan hati sendiri yang sarat dengan kepentingan pribadi.

Hal ini pernah saya sampaikan dalam salah satu perspektif profetik “MENGENAI PEMERINTAHAN YANG BARU” yang sudah dirilis tahun 2014 menyingkapkan kehendak Tuhan atas gereja-gereja di Indonesia bahwa,

“Peran gereja-gereja yang radikal seperti mencari, menyelidiki kehendak Tuhan, menguji segala sesuatu serta bergerak sesuai pimpinan Tuhan memiliki peran yang sangat penting bagi arah dan tujuan masa depan di Indonesia.

Sebab salah satu tanda profetik bahwa gereja-gereja telah menjadi radikal dalam Kristus adalah dengan munculnya para pemimpin nasionalis yang jujur, tulus, berani (berdiri dan memperjuangkan kepentingan semua golongan) dan berhikmat (menyelesaikan berbagai masalah yang pelik di bangsa ini serta menindak tegas para elit politik, tokoh masyarakat, tokoh agama, pengusaha yang memperkeruh suasana politik di bangsa ini)”

Namun Tuhan menyampaikan bahwa sikap gereja-gerejaNya masih belum berubah, yaitu tetap menjadi pendukung-pendukung buta. Kita mengabaikan perspektif profetik tersebut lalu kita berkata di dalam hati bahwa “Kita harus memilih menggunakan hati nurani dengan jujur dengan harus memilih Jokowi/Prabowo supaya nasib Indonesia di masa depan menjadi lebih baik” Pernyataan tersebut sesungguhnya telah sampai dihadapan Tuhan dan menyakiti hati Tuhan. Sebab Tuhan menjelaskan bahwa alas an tersebut menyingkapkan kemalasan gereja-gerejaNya untuk menguji dan mencari kehendak Tuhan yang sejati khususnya terkait pilpres 2019. Inilah sikap hati yang tidak jujur. Bagaimana kita dapat menilai dengan tepat jika hati nurani kita tercemar dengan ketakutan dan kekuatiran? Hal ini mengingatkan saya akan perspektif profetik yang berjudul “KRISIS KEJUJURAN MENILAI DIRINYA SENDIRI” dirilis di blog Worship Center Indonesia pada akhir November 2016 menyatakan,

“Di awal bulan September 2016 saat saya berdoa syafaat untuk Indonesia, Tuhan mengatakan dengan jelas, “Indonesia akan memasuki masa krisis kejujuran untuk menilai dirinya sendiri. Sebab Aku mendapati hati mereka (umat Tuhan) lebih menyukai dusta daripada kebenaran. Mereka mendustai dirinya sendiri demi mendapatkan (tujuan pribadi seperti) kenyamanan dan kenikmatan hidup di dunia.” (bandingkan dengan Yer. 7:8-10). Saat fokus hidup kita hanya mengejar kenyamanan dan kenikmatan hidup di dunia, maka pintu hati kita mulai tertutup untuk pimpinan Roh Kudus yang menuntun kita membayar harga dalam mengikut Tuhan. Kita lebih menyukai pujian daripada koreksi.”

Jangan berkata memilih dari hati nurani jika hati nurani kita tercemar dengan keinginan pribadi. PERNYATAAN TERSEBUT HANYA AKAN MEMBANGKITKAN MURKA TUHAN sebab kita mengabaikan faktor kemahatahuan Tuhan. Inilah “sikap orang-orang
di
pasar
yang langsung mengikuti, mempercayai dan mengagumi
tokoh/pejabat dalam
penglihatan di atas
” Mereka mengembangkan mental yang bodoh sehingga dirinya mudah ditipu,
dipermainkan dan

dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu. 
Mereka tidak mau menguji segala sesuatu. Tidak mau mencari, menyelidiki
kehendak Tuhan. Mereka hanya
mendengarkan perkataan dari tokoh-tokoh tertentu.
Akibatnya mereka tidak mengetahui ukuran/standart yang jelas terkait
kepemimpinan
yang benar, visi yang jelas dan
teruji. P
eran
gereja merosot menjadi h
anya sekedar mengikuti perkataan
manusia pemimpin yang dipandang bisa memberikan perlindungan dan kenyamanan bagi
hidup mereka.
Mereka yang
berada di golongan ini memiliki tanda-tanda sebagai berikut:
# Berdoa puasa mendesak Tuhan untuk mengabulkan capres
pilihannya yang sesuai dengan keinginan pribadi atau keluarga atau pihak-pihak
tertentu. Bukannya mencari, menyelidiki, melakukan kehendak Tuhan serta menguji
segala sesuatu.
# Tiap hari memikirkan dan membicarakan kelebihan capres
pilihannya
,
namun menolak menguji capresnya pilihannya.
# Memandang rendah, menyerang pribadi
orang-orang yang berbeda pandangan dengan dirinya
secara verbal atau non verbal.
# Terbuka bergabung dalam komunitas, group dan diskusi yang bertujuan membanggakan
prestasi, program kerja dan hasil kerja dari capres
pilihannya saja.
# Menyalahgunakan kisah-kisah di Alkitab, cuplikan pengajaran dan
perspektif profetik
yang bertujuan meneguhkan keinginan
hatinya
sendiri (supaya kesannya Tuhan berpihak pada
mereka)
.
Kepedulian
umat Tuhan akhirnya hanya
ditujukan pada kepentingan, kehendak dan keinginan
hatinya sendiri.
Hal ini mengubah peran umatNya dari garam
yang asin berubah menjadi hambar. Singkatnya,
gereja menjadi sekumpulan orang-orang
egois, yang beribadah dan melayani Tuhan namun
hati mereka tidak peduli akan
kehendak Tuhan.
Kedua, Indonesia masih berada di
zona krisis kepemimpinan karena para pemimpin lebih senang
memiliki pendukung-pendukung buta
Sebagian
besar pemimpin di bangsa ini lebih menyambut kehadiran orang-orang yang mau
memuji, mengagumi, memperhatikan dan melakukan apa pun terkait kepentingan
pemimpin tersebut namun sedikit sekali pemimpin yang mau menyambut nasehat,
teguran, pemikiran dari orang-orang yang tulus dan peduli dengan masa depan
nya.
Salah satu
alasan terbesar para pemimpin tidak mau
memuridkan, menempatkan dan
memberikan posisinya kepada
para pemimpin yang lebih baik dari dirinya adalah
karena hatinya dipenuhi
perasaan takut kehilangan jabatan, popularitas, fasilitas
dan
pengikutnya.
Kepemimpinannya tidak akan berkembang karena dibayang-bayangi rasa takut.
Mereka akan memiliki ciri-ciri:
# Bekerja
sekedar membangun nama baik
pribadi, keluarga dan mengabaikan
pencarian dan

penyelesaian inti masalah serta membawa
kehidupan banyak orang
mencapai
potensinya secara maksimal
.
# Memperhatikan infrastruktur
di bangsa
ini
secara maksimal, tetapi mengabaikan
berbagai masalah yang merusak moral dan mental 
banyak orang.
# Memiliki
banyak alasan untuk menghindari masalah daripada menyelesaikan masalah-masalah
yang rumit di bangsa ini.
# Takut
menegakkan keadilan yang berpotensi mengancam kedudukan/otoritasnya sebagai
pemimpin.
# Mengorbankan keadilan (berkompromi dengan golongan intoleran) demi
mencapai tujuan yang diinginkan
# Suka memanfaatkan orang-orang disekitarnya untuk memenuhi
kepentingannya sendiri.
Inilah
pemimpin yang masih fokus pada kepentingannya sendiri dan tidak peduli dengan
potensi
terpendam dan
masa
depan para pengikutnya. Singkatnya, banyak pemimpin berusaha membangun bangsa
ini dari segi fisik tetapi mengabaikan mental dan moral pengikutnya.
Ketiga, mental masyarakat sudah terpuruk dan nyaman menjadi
pendukung-pendukung buta
Sesungguhnya
penguasa kegelapan tela
h mengubah gereja-gereja menjadi
lilin yang tidak memiliki nyala api. 
Kegelapan yang mencekam telah memasuki berbagai bidang kehidupan. Bahkan
kegelapan ( yang dijelaskan Tuhan sebagai perbuatan dari roh agamawi) telah
melumpuhkan kepemimpinan di bangsa ini. Roh agamawi telah
mengubah umatNya,
para
pemimpin di bidang rohani dan sekuler menjadi buta secara rohani, yaitu akan
maksud hati Tuhan,
sehingga tidak memiliki tujuan, ukuran dan
hikmat untuk mengubah dan memulihkan bangsa ini. Roh agamawi telah membuat kita
bergerak di tempat dengan cara memberikan kenikmatan dalam hal menjadi
pendukung-pendukung buta seperti memanfaatkan nama Tuhan, ajaran dan ayat-ayat
dalam Alkitab untuk mendapatkan keuntungan pribadi seperti memberikan janji
perlindungan, pembelaan, penyertaan yang kesannya seperti Tuhan berada di
pihaknya.
Ya, kita
bahkan tidak sekedar membicarakan pendukung buta namun pendukung-pendukung yang
MERASA NYAMAN MENJADI PENDUKUNG BUTA!!
Mereka akan
menunjukkan tanda-tanda seperti:
# Suka
membully
, menipu dan merendahkan orang lain di media sosial.
# Suka
berkomentar
untuk memancing emosi, perdebatan (debat kusir) tanpa membaca isi,
maksud dan tujuan penulis di media sosial.
# Suka membagikan atau melaporkan postingan orang lain tanpa melihat isi
postingannya.
# Lebih suka
menunggu
atau menuntut bantuan dari pemerintah
atau pengusaha
daripada
bekerja keras
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Kesukaan
orang-orang yang nyaman menjadi pendukung buta adalah menutut orang lain untuk
memenuhi keinginan
nya dengan mengabaikan nilai-nilai keadilan,
kesopanan dan moral.
Perhatikan pada poin kedua dan ketiga semuanya merupakan dampak dari keberadaan poin pertama,
yaitu gereja-gereja belum berfungsi menjadi terang dan garam bagi bangsa ini
justru sebaliknya
sebagian besar umatNya telah menjadi
pendukung-pendukung buta. Ketiga poin di atas menyingkapkan

kebobrokan
dan kejahatan bangsa ini telah
merusak moral dan mental bangsa ini. Dan Tuhan akan mengadakan
perhitungan dengan gereja-gerejaNya
Dalam perspektif profetik gereja-gereja diumpamakan Tuhan seperti
tembok-tembok p
ertahanan
kota yang roboh. Artinya pertahanan-pertahanan
rohani di bangsa ini telah runtuh.
T
embok
benteng pertahanan
telah berhasil dirobohkan oleh roh agamawi.
Dan roh agamawi

telah menyebarkan virus kebodohan dan kesesatan di bangsa ini. Dan tanda-tanda
yang jelas dari kegerakan roh agamawi adalah bangkitnya tokoh-tokoh agama yang
berikhtiar turut serta dalam pilpres 2024
. Sasaran utama dari roh
agamawi bukan hanya menduduki posisi kedua namun tempat tertinggi di
pemerintahan bangsa ini. Semuanya ini sudah saya sampaikan dalam perspektif
mengenai pemerintahan yang baru (sudah dirilis Juli 2014)
III.  HASIL PILPRES 2019
Oleh karena
banyak orang meletakkan
harapan dan keyakinannya kepada manusia maka Tuhan akan
membuktikan betapa sia-sia
nya harapan yang dilambungkan tinggi kepada manusia.
Betapa menyedihkan kehidupan orang-orang yang masa depan
nya
diserahkan
kepada manusia!
Akibat dari sikap
gereja-gereja dan kondisi Indonesia yang memilih menjadi pendukung-pendukung
buta maka
Tuhan memutuskan Presiden yang sekarang (yaitu Bapak Joko
Widodo) akan
memegang kendali pemerintahan
untuk periode yang kedua
dengan tujuan menunjukkan dan membuktikan BETAPA SIA-SIA HARAPAN,
KEYAKINAN DAN DUKUNGAN YANG DIGANTUNGKAN SEPENUHNYA KEPADA MANUSIA
.
Pertengahan
Juli 2018 sampai awal tahun 2019
pada pertengahan doa
syafaat saya,

Tuhan berbicara secara audibel
dengan jelas mengatakan,
“Jokowi akan memerintah selama dua periode untuk
menyadarkan umat
Ku bahwa betapa sia-sia kehidupan orang-orang yang berharap
kepada manusia
dan betapa besarnya krisis kepemimpinan yang sedang terjadi di bangsa ini”
Sesungguhnya api kecemburuanNya telah menyalap-nyala atas
bangsa ini karena  umatNya lebih
memperhatikan perkataan pemimpinnya
daripada mencari kehendak
Tuhan.
Kemudian
Tuhan memperlihatkan tulisan yang menyala-nyala terang dihadapan saya “Yesaya
2:22”.
Saya segera
membuka mata dari doa saya, mengambil Alkitab dan membacanya.
Ayat
tersebut berbunyi,
Jangan
berharap pada manusia
, sebab ia tidak lebih daripada embusan nafas, dan
sebagai apakah ia dapat dianggap?”
Sesungguhnya Tuhan akan mengijinkan Jokowi menjabat pada periode kedua
pada pilpres 2019 untuk membuktikan suatu pesan yang
sangat penting,
# Kepada masyarakat
Indonesia
bahwa kepemimpinan yang dibangun di atas
pendukung-pendukung buta dan kompromi dengan pihak-pihak yang berlaku
curang/tidak adil hanya akan mengeroposi karakter dan kepemimpina
n sang presiden. Jadi kecenderungan pilihan kita sebagai anak bangsa
seharusnya
ialah
mendukung dan mendesak munculnya pemimpin-pemimpin
nasionalis yang jujur, tulus, berani (tidak kompromi) menegakkan keadilan dan
berhikmat sehingga dapat menyelesaikan berbagai masalah yang rumit di bangsa
ini.
# Kepada gereja-gerejaNya bahwa pengharapan yang ditujukan kepada tokoh-tokoh tertentu hanya  akan membuat hati kita semakin kecewa karena
pemimpin s
esungguhnya
adalah
manusia yang memiliki keterbatasan dan kelemahan yang
tidak akan bisa memuaskan keinginan dalam hati kita. Pengharapan kita
seharusnya ditujukan kepada PRIBADI YANG TIDAK TERGONCANGKAN OLEH APA PUN,
YAITU TUHAN
Kemenangan
Jokowi di pilpres 2019 akan menjadi sindiran

yang keras dari Tuhan
kepada gereja-gerejaNya bahwa suara 
mayoritas
akan membuat Jokowi unggul dan
menang
dalam
pilpres 2019
namun pada sisi lain Jokowi belum bisa memenuhi
harapan-harapan di kalangan minoritas karena keterbatasan dalam
kepemimpinannya.
Kemenangan
Jokowi
sebenarnya sudah saya sampaikan secara tersirat pada bulan
Juli 2014 yang lalu dalam
Pesan Tuhan Mengenai Pemerintahan Yang Baru bahwa jika tidak ada capres yang
lebih baik kinerjanya dari Jokowi maka Jokowi akan memimpin kembali untuk
periode kedua (
tetapi akan disertai dampak buruk
yang terjadi atas bangsa ini)
. Salah
satu dampak buruknya adalah para elit politik dikalangan agamawi akan bangkit
dan berusaha menjadi capres
di pilpres 2024.
Sesungguhnya
kemenangan
capres di tahun 2019 merupakan kemenangan seorang
pemimpin
yang sesungguhnya hanya menjabat pada masa krisis lalu (2014-2019) yang kemampuan dan pengaruhnya terbatas sehingga meskipun akan memegang
pemerintahan periode kedua, ia
tidak mampu
menyelesaikan berbagai masalah yang r
umit di bangsa ini.
III. DAMPAK KEMENANGAN PETAHANA DI PILPRES 2019
Meskipun
perlahan memenangkan pemilihan,
sesungguhnya ada dampak buruk
yang harus kita tanggung
dan hadapi bersama. Oleh karena
gereja-gereja dan para pemimpin di pemerintahan membuka kesempatan
bagi
roh
agamawi
untuk
  menguasai bangsa ini maka kemenangan Jokowi di
periode kedua akan membawa dampak :
DEGRADASI
(PENURUNAN) KUALITAS MENTAL DAN MORAL DI BANGSA INI.
Penurunan mental dan moral di bangsa ini terjadi karena presiden di
periode kedua belum mengubah pola pikir dari pendukung-pendukung buta menjadi
pendukung-pendukung yang kritis, jujur, tulus dan berakal sehat. Termasuk
membiarkan keadilan dan hak asasi manusia dirampas oleh golongan intoleran.
Hari ini
kaum minoritas berharap mendapatkan pengayoman, pembelaan dan perlindungan tapi
di per
iode kedua pemerintah justru presiden akan sulit
memberikan keadilan,  perlindungan atau
menyelesaikan
berbagai

masalah
di bangsa ini. 
Sesungguhnya kita akan melihat gelombang kekecewaan dan kesombongan akan
semakin besar  di Indonesia.
Tuhan akan mematahkan harapan, 
keyakinan dan ketergantungan kita kepada manusia dan memberikan
penghiburan dan kekuatan kepada orang-orang yang berharap kepadaNya.
(Pesan
secara terinci terkait
tahun pemerintahan periode kedua Presiden yang
sekarang akan saya sampaikan dalam tulisan lain yang akan dibagikan secara
eksklusif bagi anak-anak Tuhan yang rindu melangkah dalam kehendak Tuhan dan
melaksanakan strategi-Nya)
KESIMPULAN
Keberadaan
gereja-gereja
yang telah mengambil peran
sebagai
pendukung-pendukung buta capres  akan
membangkitkan murka dan kecemburuanNya karena tindakan tersebut telah m
enyebabkam degradasi (penurunan)  mental dan moral di bangsa ini sehingga bangsa ini akan terus terpuruk dalam krisis kejujuran pada diri sendiri, krisis pertumbuhan rohani,
krisis kepemimpinan, krisis iman, krisis pengharapan
, krisis kasih dan
berbagai krisis lainnya
Oleh karena itu, mata Tuhan sedang mencari
orang-orang yang mau merendahkan diri, mencari, menyelidiki dan hidup sesuai
kehendakNya. Orang-orang yang
bukan sekedar rajin mengisi pikirannya dengan berbagai
pengetahuan rohani, tetapi menghubungkan pengetahuan rohani tersebut dalam
kehidupan sehari-hari
karena kasihnya kepada
Tuhan
.
Pastikan
posisi rohani Anda!
Apakah Anda
termasuk golongan dari pendukung-pendukung buta
yang memperjuangkan kepentingan tokoh idola Anda
atau pendukung-pendukung dari kehendak
Tuhan??
?? Sudahkah Anda
hari ini
melakukan peran yang telah Tuhan tetapkan dalam hidup Anda untuk mempengaruhi
atmosfir rohani di bangsa ini?
Doa saya kiranya
Tuhan melimpahkan kepada kita hati yang hancur
, pengertian yang baru
akan kehendak Tuhan
serta menjadikan kita sebagai
pendukung-pendukung kehendak Tuhan
.
Salam perjuangan dalam Kristus.
Didit Irawan
Hamba Tuhan
Worship Center Indonesia

PERSPEKTIF PROFETIK : TERKAIT KONDISI UMAT TUHAN DI INDONESIA MENJELANG PILPRES 2019

(Cuplikan diskusi di group whatsapp Worship Center Indonesia)
Oleh Didit I.

Selamat sore rekan-rekan yang dikasihi Tuhan, terus terang membaca berbagai postingan dan respon dari pendukung-pendukung tokoh politik di media sosial (mengagungkan idolanya tanpa mau jujur menilai pemimpinnya) membuat saya semakin menyadari bahwa belum ada pemimpin bangsa seperti Soekarno yang memiliki visi besar untuk mengadakan revolusi mental di bangsa ini yang membangkitkan kesadaran, harapan dan tujuan (visi) yang lebih baik di masa depan. Presiden sekarang masih sekedar membangun infrastruktur bangsa ini yang sewaktu-waktu bisa rusak dan berhenti. Oleh karena itu saya semakin menyadari bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin nasionalis yang jujur, tulus, berhikmat dan berani memperjuangkan kepentingan masyarakat Indonesia.

Keberadaan pendukung-pendukung buta di bangsa ini hanya akan menjadi sarana untuk mengaburkan dan menyingkirkan kebenaran dan keadilan di bangsa ini.

Tuhan mengumpamakan kondisi pendukung-pendukung buta di bangsa ini dalam bentuk penglihatan seperti orang-orang buta yang berjalan dengan sebatang kayu berjalan pelan-pelan di tengah hutan yang lebat. Wajah mereka yang putus asa ditambaha lelah, lapar dan haus. Kemudian di tengah perjalanan orang-orang buta tersebut menemukan kolam air bercampur lumpur. Akhirnya orang-orang buta tersebut mencoba untuk berendam di air berlumpur karena merasakan sensasi dingin, bisa minum untuk menghilangkan sedikit rasa haus dan kering di tenggorokannya akhirnya orang-orang buta yang berada di kolam air berlumpur tersebut berteriak memanggil orang-orang buta di sekitarnya, “Ada air bersih…ayo kita mandi dan minum air bersih ini.” Anehnya dalam keadaan lemas, haus dan putus asa akhirnya orang-orang (yang buta dan dapat melihat) berbondong-bondong berenang di kolam berlumpur sambil minum dari air lumpur tersebut. Mereka tertawa (Tuhan menyampaikan hatinya penuh kekuatiran dan ketakutan). Tak lama kolam air berlumpur tersebut menjadi penuh padat dan sesak.

Dan Tuhan memperlihatkan hanya sedikit orang yang dapat melihat (tidak buta) mencari akar pohon-pohon tertentu untuk diminum. Meskipun sudah minum air dari akar tersebut namun hatinya masih menjadi gelisah seperti orang yang tidak tenang dan tertekan melihat orang-orang yang minum dan berendam di lumpur.

Dan di sisi lain, ada sedikit orang yang tidak buta telah menemukan sumber air dan minum dari sumber air yang jernih dan menyegarkan. Air jernih tersebut tersembunyi karena tertutup semak, batu, pohon yang lebat dan jalan yang terjal. Tidak mudah untuk menemukan air jernih ini, tetapi orang-orang yang mengikuti pimpinan Roh Kudus akan menemukan sumber air bersih dan sehat tersebut. Wajah orang-orang tersebut memancarkan sinar putih, tenang, sukacita dan beban kesedihan tampak jelas saat melihat atau mendengar tawa orang-orang yang berendam dan minum di kolam air dan lumpur.

Kemudian orang-orang yang telah minum dari akar-akar dan sumber air jernih kembali ke tempat orang-orang yang berenang di kubangan lumpur. Mereka berteriak memanggil orang-orang buta tersebut (yang mengerikan efek dari lumpur telah mengubah orang-orang yang awalnya tidak buta tapi karena sudah masuk ke kubangan lumpur tersebut, matanya terendam air berlumpur, akhirnya menjadi buta). Mereka (orang yang minum dari akar-akar dan sumber air yang jernih, bersih, sehat) berseru, “Hei…keluarlah dari lumpur tersebut sebab ada air jernih yang lebih segar!!” tetapi tidak banyak orang yang mau mendengarkan. Hanya sedikit orang yang akhirnya keluar dari kolam air berlumpur tersebut untuk minum dari akar-akar dan ada pula yang mencari dan minum dari sumber air yang jernih, bersih, sehat.

Selebihnya, sebagian besar orang lebih senang, menikmati sensasi kelegaan, kenikmatan yang semu di kolam berlumpur. Mereka  berenang dan minum air bercampur lumpur dan menganggap teriakan orang-orang yang memanggilnya keluar dari lumpur adalah orang-orang yang tidak waras (dianggap orang gila) sehingga tidak perlu diperhatikan dan didengarkan.



Melalui penglihatan ini Tuhan hendak menyampaikan kepada kita beberapa hal penting:
1. BANYAK ORANG SULIT ATAU BINGUNG MEMBEDAKAN/MENILAI KUALITAS DAN KARAKTER PEMIMPIN yang baik dan buruk karena kecenderungan hati yang tidak jujur pada diri sendiri, jarang mempelajari, merenung dan mendalami kepemimpinan yang lebih baik. Hal ini diumpamakan Tuhan seperti orang-orang buta rohani yang tidak mampu menguji dan menilai segala sesuatu dengan baik karena hatinya condong mencari rasa aman bagi dirinya sendiri, bukan perkara yang terbaik untuk bangsa ini apalagi kehendak Tuhan. Akhirnya orang-orang demikian terjebak dalam pesona-pesona yang tampak baik semata seperti pembangunan infrastruktur tetapi melupakan bagian penting di bangsa ini, yaitu melakukan revolusi mental masyarakat Indonesia. Inilah gambaran pendukung-pendukung buta yang akhirnya terjebak dalam pembodohan dan ketidakjujuran pada diri sendiri.

2. ADA SEDIKIT JUMLAH ORANG YANG BUKAN KRISTEN TURUT MENYELIDIKI TERKAIT KEPEMIMPINAN DI INDONESIA DAN BERSIKAP JUJUR DENGAN KONDISI BANGSA INI. Meskipun demikian, mereka tidak menemukan solusi yang tepat akhirnya hatinya menjadi gelisah, takut, kuatir. Inilah kualitas kehidupan orang-orang yang hanya mencari pengetahuan kondisi bangsa ini tanpa terang kebenaran firman Tuhan. Bertambahnya pengetahuan mereka akan membuat hati mereka menjadi kuatir, takut dan gelisah karena ada banyak berbagai hal buruk ada di masa depan dan tidak memiliki solusi yang tepat menghadapi masa depan, selain kekuatan sendiri yang terbatas. Tuhan mengumpamakan kategori orang ini seperti orang-orang yang minum air dari akar-akar tanaman tertentu. Airnya sangat terbatas seghingga ia harus mencari akar-akar lainnya supaya bisa mencukupi kebutuhan hidupnya. Inilah kehidupan orang-orang yang menyelidiki segala sesuatu tanpa Tuhan.
3. ADA SANGAT SEDIKIT ORANG KRISTEN YANG MAU MENCARI, MENYELIDIKI KEHENDAK TUHAN DAN MENGIKUTI PIMPINAN TUHAN SEHINGGA DIMAMPUKAN UNTUK MELIHAT DENGAN JELAS KONDISI BANGSA INDONESIA. Dalam kerendahan hati mereka belajar jalan-jalan Tuhan sehingga memperoleh pengertian yang benar, kasih Tuhan yang memenuhi hati mereka membuat mereka terus meratap dan menangis untuk keselamat jiwa-jiwa, damai sejahtera dan sukacita menguasai hatinya, imannya kepada Tuhan makin teguh serta memperoleh pengharapan yang baru terkait masa depan Indonesia dalam pandangan Tuhan. Tuhan mengumpamakan orang demikian seperti orang-orang yang minum air dari sumber air yang jernih, bersih dan sehat. Inilah kehidupan orang-orang yang menyelidiki segala sesuatu sambil mencari dan melakukan kehendak Tuhan. Tuhan akan melimpahkan pengertian dan memimpin langkahnya untuk naik dalam tingkatan rohani yang lebih tinggi di gunung Tuhan.

4. SIKAP TIDAK JUJUR DAN PEMBODOHAN DI BANGSA INI TELAH MEMBENTUK POLA PIKIR, SIKAP HATI DAN KEBIASAAN YANG SUKA MEMBOLAK-BALIK KEBENARAN SEBAGAI KEJAHATAN DAN KEJAHATAN SEBAGAI KEBENARAN TERMASUK KETIDAKADILAN SEBAGAI KEADILAN DAN KEADILAN SEBAGAI KETIDAKADILAN. Hal ini dinyatakan dalam bentuk penglihatan seperti orang-orang buta yang memandang tidak waras orang-orang yang tidak buta. Artinya mereka telah menumpulkan akal sehat demi memuaskan egonya sendiri demi mendapatkan kenyamanan hidup sesuai dengan pengertian mereka sendiri.

Sesungguhnya umat Tuhan di Indonesia (termasuk kita) perlu mengetahui posisi kehidupan rohani diri kita supaya kita dapat menentukan langkah selanjutnya dan memperoleh berkat yang terbaik dari Tuhan serta pimpinan Tuhan dalam kehidupan kita. Hati saya benar-benar hancur karena sebagian besar orang-orang kristen telah memilih mempercayai segala sesuatu (sesuai kehendak hati mereka masing²) tanpa menguji apa pun. Tawa dan olok-olok dari pendukung² buta yang ditujukan kepada orang-orang yang berbeda pandangan dengan mereka menyingkapkan pandangan mereka yang berusaha menurunkan standart keadilan, kebenaran dan nilai² ideologi di bangsa ini. Merasionalkan segala sesuatu demi mendukung tokoh² politiknya.

Peran kita sebagai pengikut Kristus adalah terus meratap dan menangisi jiwa-jiwa mereka yang terhilang dan berusaha menghilangkan akal sehatnya dihadapan Tuhan. Kiranya Tuhan melimpahkan kasih karuniaNya kepada kita dan bangsa ini. Amin

MENDAKI GUNUNG ALLAH

Pada hari pertama kita membahas
langkah-langkah progresif menuju kedewasaan di dalam Yesus Kristus.
Jika diikuti,  langkah-langkah ini akan memimpin kita menuju
kehidupan Kristen yang dewasa dan berkemenangan. Tujuan kita adalah
seperti yang dinyatakan dalam Efesus 4:15 yaitu “….bertumbuh
di dalam Segala hal ke arah Dia,  Kristus,  yang adalah
Kepala.”
Untuk membantu Anda melangkah sedikit
lebih maju,  saya akan menunjukkan beberapa tempat di Alkitab di
mana langkah-langkah ini ditemukan sehingga Anda dapat mempelajarinya
secara pribadi.  Yang pertama dikemukakan oleh rasul Paulus di
dalam 1Korintus 10:1-11 :

“Aku mau, supaya kamu
mengetahui, saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita semua berada di
bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut.
Untuk menjadi pengikut Musa mereka
semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut.
Mereka semua makan makanan rohani
yang sama 
dan mereka semua minum minuman rohani
yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti
mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.
Tetapi sungguhpun demikian Allah
tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari mereka, karena mereka
ditewaskan di padang gurun.
Semuanya ini telah terjadi sebagai
contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita
menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat,
dan supaya jangan kita menjadi
penyembah-penyembah berhala, sama seperti beberapa orang dari mereka,
seperti ada tertulis: “Maka duduklah bangsa itu untuk makan dan
minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria.”
Janganlah kita melakukan percabulan,
seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga pada
satu hari telah tewas dua puluh tiga ribu orang.
Dan janganlah kita mencobai Tuhan,
seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga
mereka mati dipagut ular.
Dan janganlah bersungut-sungut,
seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga
mereka dibinasakan oleh malaikat maut.
Semuanya ini telah menimpa mereka
sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang
hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba.”
Dalam seluruh kisah ini, pertama-tama
kita akan melihat prosedur langkah demi langkah bagaimana umat Allah
dilepaskan dari perbudakan. Hal ini terjadi dengan perayaan Paskah
yang adalah merupakan model profetik dari pengorbanan Yesus, yang
melepaskan kita dari kuasa si jahat. Setelah “dibaptis di Laut
Merah” (ayat 2), mereka dipimpin langkah demi langkah memasuki
padang belantara yang bertujuan untuk  mendewasakan dan
mempersiapkan mereka untuk memiliki warisan mereka.
Garis besar pelajaran mengenai
kedewasaan rohani dapat dilihat dari tabernakel itu sendiri. Setelah
memasuki pintu kemah yang menggambarkan Yesus (lihat Yohanes 10:7),
peralatan yang ada di dalam tabernakel disusun sesuai kemajuan
langkah demi langkah menuju hadirat dan kemuliaan Tuhan. Ini
merupakan pelajaran yang paling luas, dan kita akan mempelajarinya
secara mendalam. Anda juga dapat melihat pergerakan pada tabernakel
dan bait selanjutnya yang dibangun bagi Tuhan,  berpuncak pada
Tuhan Yesus sendiri, dan kemudian pada gerejaNya.
Ada juga tempat yang lain di mana Anda
dapat melihat pertumbuhan ke arah kedewasaan,  yaitu dalam
membangun Kerajaan Daud dan mengarak Tabut Allah ke Yerusalem. 
Selain itu,  kita dapat melihatnya juga di dalam Nyanyian Ziarah
(lihat Mazmur 120 sampai 134), dan kita menemukan juga garis besar
kedewasaan yang sangat mendasar dan praktis yang diberikan kita dalan
2 Petrus 1:2-10 :
“Karena kuasa ilahi-Nya telah
menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup
yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita
oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib.
Dengan jalan itu Ia telah
menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat
besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi,
dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.
Justru karena itu kamu harus dengan
sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan,
dan kepada kebajikan pengetahuan,
dan kepada pengetahuan penguasaan
diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan
kesalehan,
dan kepada kesalehan kasih akan
saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan
semua orang.
Sebab apabila semuanya itu ada padamu
dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan
berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita.
Tetapi barangsiapa tidak memiliki
semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa
dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan.                  
Karena itu, saudara-saudaraku,
berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin
teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah
tersandung.”
Renungkanlah hal di atas. Jika kita
memiliki hal-hal tersebut secara berlimpah-limpah, panggilan kita
akan semakin teguh, dan kita tidak akan pernah tersandung.
Ini adalah beberapa cara yang jelas agar
kita dapat melihat pertumbuhan iman kita menuju kedewasaan.

Jika
kita ingin mencapai kedewasaan, kita harus memiliki visi
mengenai tujuan (hidup) kita, mengetahui dimana kita berada, 
dan mampu melihat dengan jelas langkah berikutnya.
 

Doa saya
adalah kita semua dapat melihat kemajuan yang dapat dirasakan dan
dramatis dalam iman dan pengetahuan kita akan Tuhan, demikian juga
wahyu mengenai kemuliaan dan kuasaNya serta jalan-jalanNya yang
memampukan kita mempengaruhi dunia yang hidup di dalam kegelapan ini

Diambil dari buku 50 Day For An Enduring
Vision oleh Rick Joyner

TENTANG KEBANGKITAN DAN KERAJAAN SERIBU TAHUN

Oleh Rick Joyner


Dalam Wahyu 20: 4 dikatakan
:

Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang
duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi.
Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya
karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak
menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima
tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan
memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu
tahun.

         Mereka
yang setia melayani Tuhan dalam kehidupan ini, dan mereka yang
membayar harga sebagai martir, akan memerintah bersama-Nya di bumi
dalam kerajaan seribu tahun. Ini adalah kehormatan besar, tetapi itu
juga merupakan suatu tugas yang harus dilaksanakan. Kita memerintah
bersama-sama dengan Dia bukan hanya agar kita dihormati, tetapi demi
pemulihan bumi menjadi firdaus sebagaimana pada mulanya diciptakan,
seperti yang kita lihat dalam Yesaya 11 dan di ayat-ayat Alkitab
lainnya. Jadi bagaimana kita akan memerintah?

         Ajaran
Tuhan tentang hal ini jelas di beberapa bagian Alkitab. Dia
mengatakan bahwa kedua belas rasulnya akan memerintah atas dua belas
suku Israel. Dia mengajarkan dalam perumpamaan-perumpamaanNya tentang
bagaimana mereka yang setia dengan apa yang Dia percayakan kepada
mereka akan diberikan sejumlah kota untuk dipimpin dan diperintah di
dalam kerajaan-Nya sesuai dengan kemampuan mereka. Ini menunjukkan
bahwa hidup ini adalah “pelatihan untuk memerintah”
(training for reigning) di zaman yang akan datang.

         Ketika
saya pertama kali menganggap bahwa upah kami atas kepatuhan dalam
kehidupan ini akan memerintah kota-kota di masa depan, saya mengaku
tidak terlalu senang tentang hal itu. Pernah duduk di rapat dewan
kota dan kabupaten, saya tidak dapat memikirkan pekerjaan yang lebih
membosankan dari itu. Namun, cara kita melihat kota-kita dan cara
Tuhan melihatnya bisa sangat berbeda. Kita cenderung melihat
bangunan, jalan, dan kereta bawah tanah, tetapi Tuhan melihat
orang-orang. Perencanaan kota untuk hal-hal seperti bangunan dan
jalan diperlukan untuk melayani orang-orang, tetapi membangun kota di
masa kerajaan seribu tahun akan lebih banyak mengenai membangun orang
daripada benda.

Persekutuan yang diciptakan Tuhan untuk
dimiliki dengan-Nya, dan kemudian dengan satu sama lain, adalah
pengalaman yang paling memuaskan dan mencapai pemenuhan yang dapat
kita miliki. Kata Yunani untuk persekutuan ini adalah koinonia.. Ini
adalah ikatan yang begitu kuat sehingga seperti ikatan anggota tubuh
kita ke seluruh tubuh. Karena ikatan inilah darah, yang merupakan
kehidupan, dapat mengalir ke semua bagian. Inilah sebabnya mengapa
kita diberitahu dalam I Yohanes 1: 7,

Tetapi jika kita
hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita
beroleh persekutuan (koinonia) seorang dengan yang lain, dan darah
Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala
dosa.

         Darah
membersihkan tubuh dengan membawa kotoran atau racun dari
bagian-bagiannya. Itu juga membawa makanan dan nutrisi ke setiap
bagian tubuh. Demikian pula, itu adalah hubungan kita dengan anggota
tubuh-Nya yang lain melalui mana darah-Nya mengalir dan melakukan hal
yang sama bagi kita. Hubungan mendalam seperti ini dengan anggota
tubuh-Nya adalah salah satu pengalaman yang memuaskan dan membawa
kepenuhan yang dapat kita miliki di bumi ini, pengalaman kedua
tertinggi setelah persekutuan kita dengan Tuhan sendiri. Memiliki ini
adalah salah satu cara kita membawa kerajaan ke bumi ini dan
mempersiapkan bumi untuk kerajaan seribu tahun.

Pesan
nubuatan-nubuatan pertama bagi saya yang saya dengar sebagai orang
percaya baru bagi saya adalah sesuatu yang ajaib, melampaui yang
pernah saya alami. Saya tahu bahwa orang-orang yang menyampaikannya
tidak mungkin tahu hal-hal tentang saya saat menyampaikan pesan itu
pada saya — saya mendengar langsung dari Tuhan melalui mereka. Saya
membubung tinggi atas pengalaman itu selama berhari-hari, dan
menganggapnya sebagai pengalaman terbesar yang pernah saya miliki
sampai saya terbiasa berbicara dengan orang lain dengan cara yang
sama (yaitu menyampaikan pesan-pesan nubuatan kepada mereka). Itu
bahkan lebih baik, begitu luar biasa sehingga ambisi utama saya
menjadi digunakan oleh Allah untuk berbicara kepada
umat-Nya.

Mengapa ini begitu luar biasa? Karena saya
melihat orang-orang berubah. Saya melihat hidup mereka dijamah untuk
selamanya. Saya yakin itu akan menjadi hal yang sangat memuaskan saat
merancang sebuah bangunan besar dan kemudian melihatnya dibangun,
tetapi saya tidak berpikir itu dapat dibandingkan dengan membangun
orang, yaitu melihat orang berubah dan menjadi sebagaimama yang Tuhan
rancangkan.

Satu orang lebih berharga daripada banyak
bangunan. Orang mungkin tinggal di gedung, tetapi Tuhan berdiam di
dalam manusia. Ketika kita membantu membangun manusia, kita sedang
membangun tempat tinggal Allah.

Ini adalah alasan utama
bagi gereja — ini adalah tempat di mana kita belajar untuk
membangun, yang berarti “membangun,” satu sama lain.

Sebab
itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan
yang berguna untuk saling membangun. (Roma 14:19).
 

Karena
kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan
Allah.
Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan
kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah
meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi
tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di
atasnya (I Korintus 3: 9-10).

Demikianlah kamu
bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari
orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,
yang
dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus
sebagai batu penjuru.
Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi
tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.
Di dalam
Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di
dalam Roh. (Efesus 2: 19-22).

Sekarang kita sampai
pada Wahyu 20: 5-6:

Tetapi orang-orang mati yang lain tidak
bangkit sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu. Inilah
kebangkitan pertama.
Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat
bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak
berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah
dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama
dengan Dia, seribu tahun lamanya.
~ Wahyu 20:5-6 (TB)

Di
sini kita melihat bahwa ada dua kebangkitan. Nats sebelumnya adalah
mengenai “kebangkitan pertama,” yang sekali lagi disebutkan di
sini sebagai orang-orang yang terhadapnya kematian kedua tidak
memiliki kuasa atasnya dan yang merupakan imam-imam Allah yang
memerintah bersama Kristus selama milenium. Ini hanyalah awal dari
kehidupan kekal mereka. Jadi kita memiliki dua kebangkitan dan dua
kematian yang dibahas di sini.

Surat Ibrani menyebutkan
orang-orang yang merupakan bagian dari “kebangkitan yang lebih
baik.” Ini dikuatkan dalam bagian Kitab Suci lainnya, yang
meneguhkan bahwa ada tingkat-tingkat dalam kebangkitan. Apa yang
membuat kita memenuhi syarat untuk masuk kebangkitan yang satu atau
yang lain disebutkan di sini bahwa mereka yang akan menjadi bagian
dari kebangkitan pertama adalah para pemenang dan martir, atau mereka
yang menjalani kehidupan dalam salib dan pengorbanan untuk tujuan
Allah. Ini sepertinya menyimpulkan bahwa mereka yang percaya
kepada Kristus untuk pendamaian atas dosa-dosa mereka tetapi terus
hidup untuk diri mereka sendiri daripada bagi Tuhan tidak akan
menjadi bagian dari kebangkitan pertama, tetapi lebih pada yang
kedua.


Kita harus selalu ingat bahwa jika ada sesuatu yang
tidak jelas dalam Alkitab, memang demikianlah yang hendak dimaksudkan
Tuhan. Mencoba membuatnya lebih spesifik dan lebih jelas daripada
yang dimaksud Tuhan akan menjadi suatu asumsi yang berbahaya. Banyak
bidah (ajaran sesat) adalah hasil dari manusia yang mencoba membuat
kesimpulan logis atas apa yang hanya disingkapkan sebagian saja oleh
Allah. Untuk sesuatu menjadi doktrin gereja, itu harus jelas
dinyatakan dalam Kitab Suci, dan apa pun yang lain harus kita
masukkan ke dalam kategori suatu pandangan, seperti yang Rasul Paulus
lakukan dalam beberapa hal yang ia tulis. Jadi, berikut ini adalah
pendapat saya, yang berasal dari studi saya tentang apa yang telah
ditulis orang lain tentang hal ini, yang saya rasa dapat diterima
karena alasan yang kuat tetapi tidak cukup untuk memberinya posisi
doktrin gereja yang tinggi.

Saya juga akan menambahkan di sini
bahwa ada generalisasi yang dibuat oleh banyak pengajar yang
mengambil beberapa bagian Kitab Suci dan mencoba menerapkannya
terlalu luas. Bahwa ada kebangkitan surgawi terhadap “sifat
ilahi” telah sering diterapkan kepada semua orang, padahal yang
dimaksud itu adalah “kebangkitan yang lebih baik” yang
hanya dicapai oleh para pemenang.

Tampaknya orang-orang lain
yang mencapai kehidupan kekal dengan iman mereka dalam kurban
penebusan Yesus untuk dosa-dosa mereka akan dibangkitkan di bumi
sebagai manusia kembali. Para sarjana berasumsi bahwa ini adalah
orang-orang yang kemudian menjadi sebagian besar populasi bumi selama
masa kerajaan seribu tahun.

Beberapa pengajar menghubungkan
mereka yang dibangkitkan di bumi manusia ini sebagai “anak-anak
dara / gadis-gadis bodoh” yang sebelumnya menunggu Mempelai Pria,
tetapi tanpa semangat dan hikmat yang dari pada Tuhan. Mereka
mencapai kehidupan abadi, tetapi tidak satu angkatan dengan para
pemenang. Beberapa guru yang lain membuat perbedaan antara mereka
yang diundang ke pesta pernikahan dan mereka yang telah mencapai
menjadi bagian dari pengantin wanita. Kita juga mencatat bahwa ada
(perbedaan antara) “kelompok yang besar” yang berdiri di
hadapan takhta dalam Wahyu 7, dan para pemenang dalam Wahyu 3:21 yang
duduk

bersama Tuhan di tahtaNya.

Semua
perbedaan ini dalam Alkitab menjelaskan bahwa ada tingkat kebangkitan
yang lebih tinggi daripada yang lain. Kita mungkin hanya berspekulasi
tentang apa itu, tetapi fakta bahwa ada imbalan yang lebih besar
untuk pengabdian dan pelayanan yang lebih besar dalam kehidupan ini
jelas dalam Alkitab. Upah yang pasti adalah menjadi bagian dari
keluarga kerajaan Allah sebagai ahli waris bersama Yesus, bagi mereka
yang akan menjadi rakyat di kerajaan seribu tahun.

Untuk
memperoleh posisi terendah dalam kerajaan di masa yang akan datang
akan lebih baik daripada kehidupan terbaik yang bisa kita miliki di
dunia sekarang ini, tetapi tingkat yang lebih tinggi ada di luar apa
yang bahkan dapat kita pahami. Meski begitu, mengejar “kebangkitan
yang lebih baik” jauh lebih penting daripada apa pun yang bisa
kita capai dengan pengejaran kita dalam kehidupan ini.
Ini jelas apa
maksud Rasul Paulus di Filipi 3 ketika dia menulis bahwa dia tidak
berpikir bahwa dia belum mencapai. Dia jelas tidak berbicara tentang
keselamatan ketika ia mencapai kehidupan kekal pada saat ia percaya
pada penebusan. Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa dia melupakan
apa yang mungkin dia banggakan sebelumnya untuk mencari “panggilan
Tuhan yang tinggi di dalam Kristus Yesus.”

         Mereka
yang mencapai “panggilan yang tinggi di dalam Kristus” jelas akan
tetap memerintah bersama Kristus di atas bumi selama masa se: ibu
tahun, tetapi sebagai mereka yang memiliki sifat ilahi-Nya. Apa yang
terjadi setelah itu, kita hanya bisa berspekulasi tentangnya, tetapi
kita tahu itu akan luar biasa untuk semua. Bumi yang dipulihkan akan
luar biasa, dan dibangkitkan kembali menjadi manusia tanpa dosa dan
penyakit juga merupakan sesuatu yang luar biasa. Kita juga tahu bahwa
Allah sendiri akan tinggal di bumi di antara
manusia.

         Kemudian
kita diberitahu tentang suatu waktu di bumi ketika tampaknya seluruh
alam semesta secara fisik digulung seperti gulungan kertas. Kita tahu
dari sains bahwa akan ada waktu ketika bahkan bintang-bintang
terbesar akan mengkonsumsi semua bahan bakar mereka, dan alam semesta
fisik akan menjadi gelap. Karena semua orang yang percaya pada
penebusan Yesus memiliki hidup yang kekal, tampaknya akan ada waktu
yang jauh di masa depan ketika semua orang di dalam Kristus diberikan
tubuh rohani.

Diterjemahkan dan disesuaikan secara bebas dari
: