Arsip Kategori: ARTIKEL PROFETIK
MIMPI PROFETIK
Oleh Sery M. Lopulalang
Sabtu 05.00- 14/2/2020
Pelecehan seksual di dalam mimpi ini merupakan simbol tindakan para pemimpin rohani yang mencari keuntungan dari umat Tuhan yang masih kanak² rohani. Ini terwujud dalam pengajaran yang bengkok dan yang bertujuan untuk mengejar kesenangan duniawi, kenyamanan hidup dan keuntungan pribadi. Kanak-kanak rohani tidak dididik di dalam ajaran yang sehat dan murni untuk hidup melakukan kehendak Tuhan yang sempurna, melainkan terus dimanfaatkan untuk memenuhi hawa nafsu para pemimpin rohani yang ingin dipuaskan secara duniawi!
Melalui pesan ini, Tuhan menghendaki agar para pemimpin rohani segera merendahkan diri dan mencari wajah Tuhan, lalu segera berbalik dari jalan²nya yang jahat, sehingga Tuhan berkenan untuk memulihkan kondisi bangsa ini.
PERSPEKTIF PROFETIK: DUA JENIS KEKRISTENAN DI INDONESIA
Pengajaran yang disampaikan bapak Peter yang berjudul BERBUAH SESUAI KERINDUAN TUHAN (Bagian 1) mengingatkan saya akan penglihatan yang pernah Tuhan sampaikan beberapa bulan yang lalu terkait kondisi umat Tuhan di Indonesia yang diumpamakan seperti tanaman anggur. Tuhan memperlihatkan ada dua jenis tanaman anggur:
PERTAMA, TANAMAN ANGGUR YANG TERKENA HAMA
Pertumbuhan tanaman anggur ini awalnya baik namun seiring berjalan waktu Tuhan menunjukkan keanehan pada tanaman anggur tersebut, yaitu terdapat bintil-bintil kecil pada daun dan Roh Kudus menjelaskan bahwa tanaman anggur tersebut terkena hama, kutu phylloxera (hama tanaman anggur yang menghisap cairan di akar dan daun sehingga menghambat pertumbuhan, tanaman menjadi layu dan tidak menghasilkan buah). kutu phylloxera menggambarkan roh agamawi yang menguras seluruh sumber daya dalam kehidupan kita, menghambat hubungan kita dengan Tuhan serta mengalihkan fokus kehidupan kita untuk puas dengan hidup dan ritual keagamaan yang sudah kita lakukan dan dilakukan orang-orang farisi rohani bertahun-tahun. Tuhan menjelaskan tanaman anggur yang berbuah sekalipun jika dibiarkan terkena kutu phylloxera akan berkurang buah-buahnya, menjadi layu bahkan mati. Demikian pula dalam kehidupan rohani, orang-orang yang dikuasai roh agamawi tampaknya saleh, tetapi roh tersebut telah yang mencuri pengertian, pewahyuan dari sorga digantikan dengan kegiatan-kegiatan agamawi dan menghancurkan hubungan kita dengan Tuhan. Akibatnya kehidupan kita hanya dipenuhi dengan pengetahuan akan hukum-hukum dalam agama, tetapi tidak lagi mengalami pengalaman baru dan pewahyuan yang segar dari Tuhan tiap hari. Oleh karena itu kita perlu minta Tuhan melepaskan cengkraman roh agamawi yang berusaha menguasai kehidupan kita dan mencuri harta rohani, otoritas, berkat yang telah Tuhan sediakan dalam kehidupan kita
KEDUA, TANAMAN ANGGUR YANG BERBUAH LEBAT
Kondisi tanaman anggur ini berbeda dari tanaman sebelumnya. Daun dan batangnya tampak bersih dan segar seperti dibersihkan dengan cairan tertentu. Tidak ada kutu, ulat, jamur atau hama apa pun yang merusak tanaman tersebut. Di beberapa bagian ranting ada bekas dipangkas. Roh Kudus menjelaskan bahwa tanaman tersebut juga telah diberi pupuk. Tanaman anggur tersebut telah dirawat dengan baik sehingga tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah-buah yang segar dan berlipat-lipat. Lalu Roh Kudus menjelaskan dalam hembusan angin yang lembut bahwa pemangkasan dan perawatan tersebut menggambarkan proses kerelaan hati kita untuk dikoreksi, diarahkan dan dibentuk sesuai kehendak Tuhan. Kerelaan hati menyingkapkan bahwa kita mau melepaskan kehendak, rencana, keinginan, tujuan pribadi (ego) untuk mengikuti kehendak, rencana, keinginan dan tujuan Tuhan. Inilah proses keterbukaan dalam hati kita untuk senantiasa mencari dan melakukan kehendak Tuhan. Tidak ada lagi kebiasaan pikiran yang memilih hanya pesan-pesan rohani sesuai keinginan hati. Kita membiasakan pikiran kita untuk menguji kemurnian pesan Tuhan lalu menyelidiki dan melakukan kehendak Tuhan. Semakin besar kerelaan kita dalam mencari dan melakukan kehendak Tuhan maka semakin banyak pengalaman baru dan pewahyuan segar yang kita terima dari Tuhan setiap hari.
Pewahyuan Tuhan diatas telah menjawab pertanyaan saya beberapa waktu yang lalu seperti mengapa banyak anak-anak Tuhan di Indonesia suka mempersiapkan bahan-bahan khotbah di internet tanpa mencari pimpinan Tuhan terlebih dahulu (Mereka fasih menyampaikan bahan-bahan yang baik, dengan berbagai ilustrasi, cerita yang baik, tetapi kurang menggoncang dalam roh para pendengarnya). Dan mengapa banyak orang mengalami lesu rohani, termasuk para pelayanan Tuhan yang dulu begitu bergairah mencari kehendak Tuhan dan memanifestasikan kuasa Tuhan, tetapi hari-hari ini seakan-akan pelayanan mereka tidak lagi menghasilkan terobosan rohani? Mengapa kemerosotan rohani bisa terjadi dalam kehidupan kita? Dan mengapa kuasa Tuhan dalam gereja-gereja seakan-akan kurang mempengaruhi atmosfir rohani dalam pemerintahan di bangsa ini?
Dan jawaban Tuhan adalah, “Banyak orang tidak mau dikoreksi, diarahkan dan dibentuk sesuai kehendakKu. Mereka (umat Tuhan di Indonesia) ingin mengikut Aku sesuai dengan cara mereka sendiri (sehingga kita bertumbuh menjadi tanaman anggur yang dipenuhi hama)…..Dan aku sedang mencari orang-orang yang mau mengikut Aku dengan caraKu (seperti tanaman anggur yang dibersihkan, dipangkas, diberi pupuk). Mereka adalah orang-orang yang peduli akan isi hati dan pikiranKu. Aku akan memulihkan dan mengurapi mereka menjadi mercusuar Bells Rock (salah satu mercusuar tertua yang dikenal diseluruh dunia telah menyelamatkan banyak jiwa dan kapal dari bahaya batu karang di pantai Angus, Skotlandia) untuk menerangi laut yang gelap…..”
Tuhan ingin kehidupan kita terhubung dengan Tuhan dan menghadirkan suasana, kerajaan sorga di muka bumi. Dan semuanya itu bisa terjadi saat hati kita rela untuk dikoreksi, diarahkan dan dibentuk sesuai kehendak Tuhan. Adakah Roh Tuhan mendapati dalam hati kita kerelaan dalam hati untuk dikoreksi, diarahkan dan dibentuk sesuai kehendak Tuhan?
Kiranya Roh Kudus senantiasa memberikan kepada kita hati yang lembut seperti hati Musa sehingga kehidupan kita senantiasa diperbarui di dalam Kristus dan dipakai Tuhan untuk menjadi berkat bagi Indonesia. Amin….
saudara-saudari yang berminat bergabung dalam group whatsapp dapat menghubungi
no whatsapp 082299968682 atau 081803895744 atau 08980858661
ini:
BELAJAR DAN BERTUMBUH BERSAMA DI GRUP WHATSAPP KAMI REVIVAL COMMUNITY
PERSPEKTIF PROFETIK : TERKAIT KONDISI KEHIDUPAN ROHANI UMAT TUHAN DI INDONESIA. (Cuplikan diskusi di group whatsapp Worship Center Indonesia)
Didit I.
bulan Januari saat mengantar keluarga ke rumah sakit. Kebetulan saat itu saya
sedang menunggu panggilan pemeriksaan. Saya berkesempatan melihat kondisi bayi²
dan balita² yang sedang di rawat di rumah sakit tersebut. Sebagian besar
kondisi bayi² dan balita² tersebut sangat memprihatinkan karena sebagian besar
menderita berbagai macam² penyakit dan kelainan dari lahir. Mengamati kondisi
bayi², balita² dan ekspresi wajah ibu dan bapak dari bayi tersebut membuat saya
tidak bisa menahan air mata. Saat Tuhan mengarahkan saya untuk memperhatikan
ekspresi bayi yang bermacam², orang tua dari bayi/balita serta suara dalam hati
mereka yang menyingkapkan kesedihan, tiada berpengharapan, keputusasaan, kelelahan. Mereka harus
menerima kenyataan bahwa bayi mereka sedang sakit atau tidak normal.
ruangan itu pula kemudian Tuhan menggerakkan saya melihat beberapa bayi yang
sedang menderita hidrosefalus (kepala lebih besar dari ukuran normal) dan bayi
lainnya yang menderita mikrosefali (kepala lebih kecil dari ukuran normal).
Kemudian Tuhan mengubah keadaan di sekeliling saya yang sebelumnya di ruang
tunggu di rumah sakit berubah menjadi ruangan ibadah di gereja yang mana bangku²
gereja dipenuhi dengan bayi² dan anak² yang sedang menderita hidrosefalus dan
mikrosefali.
kondisi bayi dan balita² yang masih belum memiliki pengalaman dan pengertian
akhirnya mereka memasukkan barang² apa pun yang ada di sekitarnya ke dalam
mulutnya. Mulai dari kotoran, sampah, makanan basi, buku², menggigit tempat
duduk yang terbuat dari kayu, dll. Suasana di dalam gereja tersebut benar²
kacau karena bayi² dan anak² di dalam gereja tersebut menjerit histeris,
menangis, berteriak seakan² ingin menyampaikan keinginan hatinya masing².
anak² remaja, pemuda, dewasa sebagian besar menderita busung lapar sangat sibuk
melayani keinginan bayi² dan balita² yang sakit.
sekali para remaja, pemuda dan dewasa
yang berada dalam kondisi normal. Mereka melarang anak² untuk makan sembarangan
lalu menyediakan makanan yang bergizi, memeriksa kesehatan bayi²/balita²,
memberi obat²an sesuai usianya, merawat dan memberikan pakaian yang layak.
Tuhan berkata, “Inilah kondisi
umatKu di Indonesia. Sebagian besar diantara mereka menderita microsefali
rohani karena jarang mencari kehendakKu dan hidrosefalus rohani karena
mengumpulkan pengetahuan tentang jalan²Ku namun tidak pernah melakukan
kehendakKu…Ada pun sebagian besar orang-orang menerima pengetahuan namun
hidupnya tidak terhubung denganKu sehingga selalu bingung dalam mempraktekkan
firmanKu….. Mereka yang mencari,
menyelidiki dan melakukan kehendakKu akan bertumbuh dan hidupnya
menghasilkan buah seratus kali lipat (Hal ini mengingatkan saya akan Matius
13:23)….” Tuhan ingin kita tiada henti mencari,
merenungkan firmanNya dan melakukan kehendakNya. Bukan sekedar menambah pengetahuan atau
sekedar beribadah saja. Apalagi hidup untuk menyenangkan hati orang lain. Tuhan
ingin kehidupan rohani kita benar² melekat kepadaNya seperti seorang istri yang
selalu memikirkan maksud hati dan pikiran suaminya. Demikian Tuhan menginginkan
kita selalu memikirkan pikiranNya dan merasakan beban hatiNya serta melakukan
tepat sesuai keinginan hati Kekasih jiwa kita, Yesus Kristus.
rohani yang sedang terjadi dalam kehidupan kita telah membuka kesempatan bagi
penguasa kegelapan untuk menimbulkan berbagai krisis di berbagai bidang dan
merusak mental serta moral bangsa ini.
kehidupan kita sebagai pengikut Kristus tekun mencari, melakukan kehendak Tuhan
dan menikmati pengalaman berjalan bersama Tuhan meskipun menghadapi berbagai
tantangan. Kesetiaan kita dalam mengikuti kehendak Tuhan akan membawa hidup
kita dalam level rohani yang baru karena Tuhan akan menyingkapkan maksud
hatiNya dan rahasia hatiNya terkait hidup kita serta petunjuk menerapkan
kehendakNya dalam kehidupan sehari².
bagian penting yang hilang dari gereja² (termasuk hidup kita) adalah
MENGHUBUNGKAN berbagai pesan² rohani perspektif profetik, pengajaran, khotbah ke praktek kehidupan
sehari² sehingga kita dimampukan Tuhan untuk melihat 3 hal penting, yaitu;
Mengetahui rencana dan kerinduan hati Tuhan.
Mengetahui jebakan² / tipu daya iblis
Mengetahui posisi rohani kita dalam mengikut Tuhan
poin ini hanya akan dimengerti saat kita menjalin hubungan pribadi dengan
Tuhan.
kita akan tiga poin di atas akan membuat kita bertumbuh rohani, terhindar dari
kebutaan rohani dan mempertajam indera rohani kita.
kita akan hubungan dari pesan² rohani dengan kehidupan sehari² hanya akan
membuat kita menderita penyakit hidrosefalus rohani (karena mengumpulkan
berbagai pengetahuan rohani tetapi kurang menghubungkan dan mempraktekkan dalam
kehidupan sehari²) atau microsefali rohani (karena hatinya yang tidak peduli
dengan kehendak Tuhan jadi jarang mencari, merenungkan kehendak Tuhan atau
busung lapar rohani (karena kurang mengkonsumsi makanan rohani yang bersih dan
bergizi dari sorga).
betapa pentingnya kita menjalin hubungan pribadi dengan Tuhan, menyelami maksud
hatiNya serta bergerak sesuai petunjukNya. Sekarang, pertanyaan yang terutama
yang harus kita renungkan dan jawab adalah di golongan manakah kita berada?
Apakah kehidupan rohani kita termasuk dalam golongan bayi/balita rohani yang
menderita hidrosefalus/mikrosefali secara rohani? Apakah termasuk golongan
remaja/pemuda/dewasa yang menderita
busung lapar rohani? Ataukah kehidupan
rohani kita termasuk remaja/pemuda/dewasa yang mengetahui posisi
rohaninya, tujuan Tuhan dan segala hal
yang diperbuatnya selalu menimbulkan dampak mendewasakan kehidupan rohani orang²
disekitar kita serta menggagalkan rencana² penguasa kegelapan?
perjuangan dalam Kristus.
HIKMAT DAN KUTIPAN
HIKMAT DAN KUTIPAN
PERSPEKTIF PROFETIK: MENGENAI PILPRES 2019
ingin menegaskan bahwa perspektif profetik ini hanya ditujukan untuk kalangan
sendiri dan saya tidak dalam rangka mengkampanyekan
atau menyudutkan pihak-pihak tertentu. Pesan ini murni saya sampaikan sesuai dengan pewahyuan yang telah Tuhan berikan kepada saya. Saya sekedar mengikuti pimpinan Roh Kudus
untuk menyampaikan pesan ini kepada umat
Tuhan di Indonesia.
terkait kondisi mereka dan terkait pemerintahan di Indonesia, serta gambaran sekilas akan masa depan Indonesia setelah pilpres 2019 (yang secara lebih jelas dan rinci akan kami sampaikan dan bagikan secara eksklusif kepada kalangan sendiri yang berminat mengetahui
kehendak Tuhan untuk bergerak sesuai kehendak-Nya),
penting saat kita membaca perspektif profetik,
pengajaran, buku-buku rohani, mendengarkan khotbah adalah BUKAN SEKEDAR
MENGISI PIKIRAN KITA
DENGAN BERBAGAI PENGETAHUAN
ROHANI TETAPI UNTUK
SELANJUTNYA MENGHUBUNGKAN PENGETAHUAN
ROHANI TERSEBUT DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI SEHINGGA KEMUDIAN PENGETAHUAN
ROHANI TERSEBUT MEMBAWA MANFAAT BAGI HIDUP KITA KARENA PENGETAHUAN TERSEBUT MENGANTARKAN KITA
SAMPAI PADA
PENGERTIAN AKAN POSISI
ROHANI KITA SAAT INI, AKAN MAKSUD
HATI TUHAN DALAM HIDUP KITA, SERTA LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS YANG HARUS KITA LAKUKAN HARI DEMI HARI.
DENGAN DEMIKIAN PIKIRAN, HATI DAN KEHIDUPAN
KITA SELALU
TERHUBUNG DENGAN PERKARA-PERKARA DARI SORGA. Oleh karena itu, perspektif
profetik pada puncaknya seharusnya menjadi petunjuk strategis agar kita
bergerak selaras dengan Tuhan dan
mengalami kemenangan bersama Dia.
dan meresponi pesan Tuhan
dengan tepat, itu akan membawa kita masuk dalam tingkat rohani yang lebih
tinggi. Menerima pengertian-pengertian
baru (hikmat dari Sorga) yang berhubungan dengan rahasia pikiran dan hati
Tuhan. Memperoleh pimpinan
Tuhan secara supranatural (pengalaman baru berjalan bersama Tuhan). Menerima pewahyuan terkait kondisi pribadi dan bangsa.
Kehidupan dan pelayanan kita akan diurapi Tuhan sehingga Tuhan pakai sebagai sarana
membangkitkan gairah untuk bersekutu dengan
Tuhan, menyingkapkan pengertian-pengertian yang baru akan jalan Tuhan, dimampukan menjadi teladan serta menjadi agen-agen ilahi demi mengadakan terobosan
rohani di bangsa ini.
kita meresponi pesan Tuhan akan membuat hidup kita seperti orang Israel yang
berputar-putar dan akhirnya
binasa di padang gurun rohani (yaitu
tidak mengalami pertumbuhan rohani, sulit membedakan mana kehendak Tuhan dan
pribadi).
Dan Tuhan menjelaskan orang yang meresponi pesan-pesan Tuhan sekehendak
hatinya sendiri akan jatuh pada salah satu dari
dua sisi. Di satu sisi, ia akan jatuh
dan hanyut dalam
arus kebodohan dan kesombongan (suatu
keadaan yang tidak memiliki kepedulian akan kehendak Tuhan namun dengan lancang mengutip bagian-bagian
tertentu dari firman Tuhan, pengajaran, perspektif profetik untuk meneguhkan maksud hatinya
sendiri).
Kesombongan dalam hati membuat hatinya tidak
merasakan beban apa pun seperti
perasaan bersalah karena pikirannya terlalu sibuk membenarkan dan membanggakan dirinya sendiri. Jika tidak demikian, ia dapat jatuh
pada sisi lainnya : berpotensi terjerumus
dalam arus kekecewaan dan keputusasaan (pikirannya menjadi tertekan karena
kekuatiran dan ketakutan menguasai hatinya lalu berusaha menghadapi berbagai
masalah dalam hidupnya
sesuai dengan caranya sendiri).
hanya akan membuat kita
menjadi pribadi yang egois
dan menjauhi persekutuan dengan Tuhan.
melakukan petunjuk dari Tuhan. Sebab respon kita akan menentukan
arah dan langkah kita selanjutnya.
Apakah kita
sedang memposisikan diri berdiri
di pihak Tuhan atau berseberangan dengan Tuhan???
kepada kita hati yang baru. Hati yang jujur, tulus, berlimpah dalam kasih, takut akan Tuhan sehingga Tuhan berkenan menyingkapkan pengertian-pengertian yang baru saat membaca perspektif
profetik ini. Hanya orang-orang yang sungguh-sungguh
mencari kehendak Tuhan yang akan dimampukan untuk mengerti rahasia dibalik
petunjuk-petunjukNya dalam perspektif
profetik ini. Tuhan memberkati
PERJUANGAN
DUA CAPRES DI PILPRES 2019
mengetahui bersama-sama bahwa pada tanggal 17 April 2019, bangsa kita akan
mengadakan pesta demokrasi. Rakyat berhak memilih presiden, DPD RI, DPR RI,
DPRD provinsi, DPRD kab/kota. Sebelum kita membuat
keputusan dalam pemilihan nanti saya mendorong umat Tuhan di
seluruh Indonesia untuk mencari tahu dan mengamati kualitas karakter, kepemimpinan,
kebijakan-kebijakan (yang mencerminkan ideologi-ideologi yang
diyakini), serta program-program masing-masing calon presiden dan
legislatif. Tuhan akan memakai berita-berita dan analisis dari pengamat politik,
penulis di media sosial untuk menyingkapkan kepentingan-kepentingan yang disembunyikan oleh
capres dan cawapres. Salah satu sarana kita menguji kemampuan dari kepemimpinan capres dan cawapres adalah
menguji pernyataan capres dan cawapres melalui acara diskusi maupun debat yang dari sana kita
dapat mengetahui kualitas dari visi, program, solusi yang ditawarkan
calon-calon pemerintah ini terkait masalah
rumit dalam bangsa ini termasuk karakter mereka sebagai pemimpin. Lebih
dari itu, umat Tuhan seharusnya tidak sekedar mengetahui kualitas kepemimpinan
dari capres
dan cawapres tetapi umat Tuhan juga mampu mengetahui
proses, takdir dan rencana Tuhan bagi bangsa ini sehingga hati kita limpah
dengan
sukacita, damai sejahtera, harapan baru serta dipenuhi kekuatan
menanggung segala sesuatu sekalipun bangsa ini sedang terpuruk dalam berbagai
krisis harapan, krisis
kepemimpinan, krisis sukacita, dan krisis pertumbuhan rohani. Sebab Tuhan telah
berjanji
(berlaku bagi orang-orang yang mau mencari dan hidup dalam kehendakNya) akan melimpahkan
pengertian dan pewahyuan secara supranatural sampai gereja-gerejaNya mengerti dengan
jelas apa
yang menjadi kehendakNya di pilpres 2019 dan bagaimana
langkah
selanjutnya hidup di bawah periode
pemerintahan yang baru lima tahun ke depan.
untuk berdiri diatas semua golongan. Keduanya belum memiliki tujuan (visi)
baru yang
besar di masa depan. Belum memiliki cara-cara
jitu untuk menyelesaikan berbagai masalah di bangsa ini, termasuk mengendalikan para
elit politik
yang turut terlibat secara tidak langsung menyiasati hukum dan bermaksud
mengubah ideologi bangsa ini.
mengetahui salah satu capres telah menunjukkan kemampuannya dalam
membangun infrastruktur dan ekonomi di bangsa ini
sehingga perdagangan di Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara lain. Di
sisi lain kita juga melihat berbagai kasus dalam negeri
yang sensitif karena merampas persatuan, hak beragama, beribadah,
keadilan seperti yang terjadi atas korban-korban intoleransi, maupun korban
pemerkosaan dan penculikan mahasiswa tahun 1998, termasuk kasus skandal salah
satu bank yang pernah dijanjikan untuk diselesaikan oleh presiden namun sampai
hari ini tampaknya tetap tidak tersentuh. Cawapres yang dipilih mendampinginya juga seorang tokoh agama
yang belum lama turut memperkeruh secara politik terkait kasus dari seorang kepala daerah.
penantangnya telah beberapa kali melakukan manuver politik yang pada dasarnya
memperbesar isu-isu yang tidak jelas di media sosial seperti memberikan
dukungan pada seorang ibu yang mengaku telah dipersekusi sekelompok orang (yang
dikesankan suruhan lawan politik) padahal kenyataannya ia
baru saja
menjalani operasi plastik. Cawapres pendampingnya
juga pernah mengkampanyekan program-program yang disebut pro rakyat sewaktu
mencalonkan diri dan sempat menjadi wakil kepala daerah, namun program-program
tersebut belum jelas pelaksanaannya.
pilpres 2019
dengan melakukan segala cara dan menggunakan berbagai janji. Kedua calon
presiden telah mengabaikan
beberapa masalah yang pelik di bangsa ini seperti pentingnya perubahan
mental, masalah intoleransi yang
melibatkan tokoh-tokoh agama, juga tokoh-tokoh masyarakat yang merenggut hak
beragama/beribadah, merenggut hak orang-orang yang menjadi korban ketidakadilan
dan pelanggaran hak asasi manusia di masa lalu, maupun korupsi yang melibatkan para
elit politik.
Bahkan kedua capres belum memiliki tujuan (visi) baru yang
jelas dan besar sehingga belum mampu membangkitkan harapan, inspirasi,
motivasi, semangat serta menggerakkan masyarakat Indonesia untuk berjuang bersama
presiden.
di masa tahun 1945 dimana seorang Soekarno muncul untuk membangkitkan harapan
baru, inspirasi, tujuan (visi) yang jelas. Kepemimpinan
Soekarno menggerakkan masyarakat Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan
bangsa Indonesia dan mempengaruhi pemimpin-pemimpin di dunia serta mengadakan kerjasama dengan negara-negara lain untuk
mengubah dunia. Sesungguhnya masalah di Indonesia bukan hanya di
bidang ekonomi dan infrastruktur namun masih pada banyak bidang lainnya yang
belum diselesaikan dengan baik.
memisahkan antara politik, yang dalam hal ini pemilihan presiden dengan
kehendak Tuhan. Ironisnya, di sisi lain orang-orang sering
memanfaatkan
nama Tuhan, mengutip pengajaran atau perspektif profetik dan dari ayat-ayat
Alkitab untuk membenarkan tindakan dan pilihan politiknya di pilpres. Artinya
sebagai gereja Tuhan, kita lebih suka membenarkan diri, memanfaatkan segala sesuatu untuk
memenuhi keinginan hati kita, daripada melakukan
pencarian yang tulus demi memahami kehendak Tuhan.
saat berdoa
syafaat Tuhan memberikan penglihatan yang menjelaskan kondisi gereja-gereja dan
pemerintahan di bangsa ini. Pada awal penglihatan ini Tuhan
menyampaikan,
menilai segala sesuatu masih menguasai hati bangsa ini maka mereka
(orang-orang Indonesia) akan sulit untuk melihat
suatu perkara dengan jelas. Mereka tetap sulit menemukan akar masalah mereka sehingga
tidak akan mempunyai solusi yang terbaik atas masalah-masalah mereka itu.
Mereka masih akan sulit membedakan antara kejujuran dan kebohongan, keadilan
dan ketidakadilan, kebenaran dan
kejahatan, ketulusan dan kemunafikan bahkan mereka dapat kehilangan jati
dirinya.”
tak lama Tuhan
menggambarkan kondisi gereja-gereja dan bangsa ini dalam bentuk
penglihatan:
sedang berjalan-jalan di tengah pasar (Tuhan menjelaskan bahwa pria tersebut
merupakan pejabat/pemimpin yang dihormati, berpengaruh, berpendidikan). Pria
tersebut diikuti dan
dikelilingi orang-orang yang mengagumi
dirinya (semacam fans
atau penggemar). Pria ini tidak puas
dengan jumlah fansnya karena orang-orang di pasar masih banyak yang belum memperhatikan dirinya
akhirnya ia merencanakan untuk melakukan sesuatu yang dapat menarik perhatian
banyak orang. Pria ini mendatangi kios-kios yang rusak dan meminta para fansnya
membantu memperbaikinya,
membeli barang-barang di pasar, memberikan
bantuan dana
kepada para pedagang dan warga di sekitar.
Setelah itu ia memandang sekelilingnya namum ia melihat jumlah fansnya hanya bertambah sedikit. Wajahnya menunjukkan rasa tidak puas dengan
jumlah orang-orang yang mengikutinya. Saat itu langit cerah. Banyak orang tampak lelah, jenuh, putus asa. Kemudian
pria tersebut melangkah
menuju jalan dimana di sekitar jalan tersebut banyak genangan air yang
berlumpur dan secara spontan pria tersebut memasukkan
wajahnya ke dalam genangan air tersebut
(saya sendiri sepertinya wajah saya
merasakan suatu sensasi dingin tapi tidak bisa melihat apa-apa). Lalu pria tersebut
mengangkat wajahnya, berseru dengan suara nyaring sambil menunjuk ke genangan air tersebut, “Aku melihat dasar
laut yang begitu indah dari genangan air berlumpur ini!” Anehnya
tindakan pria tersebut akhirnya diperhatikan dan diikuti orang-orang dari berbagai profesi. Mereka MENGIKUTI dan
MEMBICARAKAN apa yang dilihat oleh pria tersebut. Mereka menganggap pria
tersebut
satu-satunya yang memiliki kelebihan
khusus seperti dapat melihat dasar laut dari genangan air yang kotor.
para pemimipin dan mental masyarakat Indonesia. Mereka memilih membutakan diri
dengan mempercayai perkataan tokoh idolanya yang belum teruji
prinsip-prinsip dan pandangannya, dan dengan demikian mengabaikan kehendak
Tuhan!
tokoh-tokoh masyarakat, para pemimpin
rohani, pejabat pemerintah, atau elit politik dalam menilai dirinya sendiri hanya akan
membangkitkan harapan, inspirasi, motivasi dan tujuan yang
palsu.
seakan-akan membangun bangsa namun sebenarnya tanpa sadar merusak mental dan
moral kehidupan banyak orang sehingga hanya akan menambah
jumlah
pendukung-pendukung buta di bangsa ini.
poin utama yang perlu menjadi perhatian kita terkait sikap
gereja-gereja dan kondisi bangsa Indonesia berdasarkan penglihatan diatas:
masih menggantungkan masa depan hidupnya pada tokoh-tokoh politik
tertentu dan tidak peduli akan kehendak Tuhan.
yang dimaksudkan adalah kita lebih banyak memikirkan, mencari tahu, meletakkan
pengharapan, kepercayaan dan dukungan yang sangat besar kepada manusia untuk
mengubah keadaan pemerintahan Indonesia.
lain, kita lupa mencari, menyelidiki dan menghubungkan pilpres 2019 dengan
kehendak Tuhan. Kita meyakini hati nurani tetapi jarang introspeksi diri. Akibatnya kita jadi mudah ditipu oleh kelicikan hati sendiri yang sarat dengan kepentingan pribadi.
Hal ini pernah saya sampaikan dalam salah satu perspektif profetik “MENGENAI PEMERINTAHAN YANG BARU” yang sudah dirilis tahun 2014 menyingkapkan kehendak Tuhan atas gereja-gereja di Indonesia bahwa,
“Peran gereja-gereja yang radikal seperti mencari, menyelidiki kehendak Tuhan, menguji segala sesuatu serta bergerak sesuai pimpinan Tuhan memiliki peran yang sangat penting bagi arah dan tujuan masa depan di Indonesia.
Sebab salah satu tanda profetik bahwa gereja-gereja telah menjadi radikal dalam Kristus adalah dengan munculnya para pemimpin nasionalis yang jujur, tulus, berani (berdiri dan memperjuangkan kepentingan semua golongan) dan berhikmat (menyelesaikan berbagai masalah yang pelik di bangsa ini serta menindak tegas para elit politik, tokoh masyarakat, tokoh agama, pengusaha yang memperkeruh suasana politik di bangsa ini)”
Namun Tuhan menyampaikan bahwa sikap gereja-gerejaNya masih belum berubah, yaitu tetap menjadi pendukung-pendukung buta. Kita mengabaikan perspektif profetik tersebut lalu kita berkata di dalam hati bahwa “Kita harus memilih menggunakan hati nurani dengan jujur dengan harus memilih Jokowi/Prabowo supaya nasib Indonesia di masa depan menjadi lebih baik” Pernyataan tersebut sesungguhnya telah sampai dihadapan Tuhan dan menyakiti hati Tuhan. Sebab Tuhan menjelaskan bahwa alas an tersebut menyingkapkan kemalasan gereja-gerejaNya untuk menguji dan mencari kehendak Tuhan yang sejati khususnya terkait pilpres 2019. Inilah sikap hati yang tidak jujur. Bagaimana kita dapat menilai dengan tepat jika hati nurani kita tercemar dengan ketakutan dan kekuatiran? Hal ini mengingatkan saya akan perspektif profetik yang berjudul “KRISIS KEJUJURAN MENILAI DIRINYA SENDIRI” dirilis di blog Worship Center Indonesia pada akhir November 2016 menyatakan,
“Di awal bulan September 2016 saat saya berdoa syafaat untuk Indonesia, Tuhan mengatakan dengan jelas, “Indonesia akan memasuki masa krisis kejujuran untuk menilai dirinya sendiri. Sebab Aku mendapati hati mereka (umat Tuhan) lebih menyukai dusta daripada kebenaran. Mereka mendustai dirinya sendiri demi mendapatkan (tujuan pribadi seperti) kenyamanan dan kenikmatan hidup di dunia.” (bandingkan dengan Yer. 7:8-10). Saat fokus hidup kita hanya mengejar kenyamanan dan kenikmatan hidup di dunia, maka pintu hati kita mulai tertutup untuk pimpinan Roh Kudus yang menuntun kita membayar harga dalam mengikut Tuhan. Kita lebih menyukai pujian daripada koreksi.”
di pasar
yang langsung mengikuti, mempercayai dan mengagumi tokoh/pejabat dalam
penglihatan di atas” Mereka mengembangkan mental yang bodoh sehingga dirinya mudah ditipu,
dipermainkan dan
dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu.
Mereka tidak mau menguji segala sesuatu. Tidak mau mencari, menyelidiki
kehendak Tuhan. Mereka hanya mendengarkan perkataan dari tokoh-tokoh tertentu.
Akibatnya mereka tidak mengetahui ukuran/standart yang jelas terkait
kepemimpinan yang benar, visi yang jelas dan
teruji. Peran
gereja merosot menjadi hanya sekedar mengikuti perkataan
manusia pemimpin yang dipandang bisa memberikan perlindungan dan kenyamanan bagi
hidup mereka.
berada di golongan ini memiliki tanda-tanda sebagai berikut:
pilihannya yang sesuai dengan keinginan pribadi atau keluarga atau pihak-pihak
tertentu. Bukannya mencari, menyelidiki, melakukan kehendak Tuhan serta menguji
segala sesuatu.
pilihannya,
namun menolak menguji capresnya pilihannya.
orang-orang yang berbeda pandangan dengan dirinya secara verbal atau non verbal.
prestasi, program kerja dan hasil kerja dari capres pilihannya saja.
perspektif profetik yang bertujuan meneguhkan keinginan
hatinya sendiri (supaya kesannya Tuhan berpihak pada
mereka).
umat Tuhan akhirnya hanya ditujukan pada kepentingan, kehendak dan keinginan
hatinya sendiri. Hal ini mengubah peran umatNya dari garam
yang asin berubah menjadi hambar. Singkatnya, gereja menjadi sekumpulan orang-orang
egois, yang beribadah dan melayani Tuhan namun hati mereka tidak peduli akan
kehendak Tuhan.
zona krisis kepemimpinan karena para pemimpin lebih senang memiliki pendukung-pendukung buta
besar pemimpin di bangsa ini lebih menyambut kehadiran orang-orang yang mau
memuji, mengagumi, memperhatikan dan melakukan apa pun terkait kepentingan
pemimpin tersebut namun sedikit sekali pemimpin yang mau menyambut nasehat,
teguran, pemikiran dari orang-orang yang tulus dan peduli dengan masa depannya.
alasan terbesar para pemimpin tidak mau memuridkan, menempatkan dan
memberikan posisinya kepada para pemimpin yang lebih baik dari dirinya adalah
karena hatinya dipenuhi perasaan takut kehilangan jabatan, popularitas, fasilitas
dan pengikutnya.
Kepemimpinannya tidak akan berkembang karena dibayang-bayangi rasa takut.
sekedar membangun nama baik pribadi, keluarga dan mengabaikan
pencarian dan
penyelesaian inti masalah serta membawa kehidupan banyak orang
mencapai
potensinya secara maksimal.
di bangsa
ini secara maksimal, tetapi mengabaikan
berbagai masalah yang merusak moral dan mental
banyak orang.
banyak alasan untuk menghindari masalah daripada menyelesaikan masalah-masalah
yang rumit di bangsa ini.
menegakkan keadilan yang berpotensi mengancam kedudukan/otoritasnya sebagai
pemimpin.
mencapai tujuan yang diinginkan
kepentingannya sendiri.
pemimpin yang masih fokus pada kepentingannya sendiri dan tidak peduli dengan potensi
terpendam dan masa
depan para pengikutnya. Singkatnya, banyak pemimpin berusaha membangun bangsa
ini dari segi fisik tetapi mengabaikan mental dan moral pengikutnya.
pendukung-pendukung buta
penguasa kegelapan telah mengubah gereja-gereja menjadi
lilin yang tidak memiliki nyala api.
Kegelapan yang mencekam telah memasuki berbagai bidang kehidupan. Bahkan
kegelapan ( yang dijelaskan Tuhan sebagai perbuatan dari roh agamawi) telah
melumpuhkan kepemimpinan di bangsa ini. Roh agamawi telah mengubah umatNya,
para
pemimpin di bidang rohani dan sekuler menjadi buta secara rohani, yaitu akan
maksud hati Tuhan, sehingga tidak memiliki tujuan, ukuran dan
hikmat untuk mengubah dan memulihkan bangsa ini. Roh agamawi telah membuat kita
bergerak di tempat dengan cara memberikan kenikmatan dalam hal menjadi
pendukung-pendukung buta seperti memanfaatkan nama Tuhan, ajaran dan ayat-ayat
dalam Alkitab untuk mendapatkan keuntungan pribadi seperti memberikan janji
perlindungan, pembelaan, penyertaan yang kesannya seperti Tuhan berada di
pihaknya.
bahkan tidak sekedar membicarakan pendukung buta namun pendukung-pendukung yang
MERASA NYAMAN MENJADI PENDUKUNG BUTA!!
menunjukkan tanda-tanda seperti:
membully, menipu dan merendahkan orang lain di media sosial.
berkomentar untuk memancing emosi, perdebatan (debat kusir) tanpa membaca isi,
maksud dan tujuan penulis di media sosial.
postingannya.
menunggu atau menuntut bantuan dari pemerintah
atau pengusaha daripada
bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
orang-orang yang nyaman menjadi pendukung buta adalah menutut orang lain untuk
memenuhi keinginannya dengan mengabaikan nilai-nilai keadilan,
kesopanan dan moral.
yaitu gereja-gereja belum berfungsi menjadi terang dan garam bagi bangsa ini
justru sebaliknya sebagian besar umatNya telah menjadi
pendukung-pendukung buta. Ketiga poin di atas menyingkapkan
kebobrokan
dan kejahatan bangsa ini telah merusak moral dan mental bangsa ini. Dan Tuhan akan mengadakan
perhitungan dengan gereja-gerejaNya
tembok-tembok pertahanan
kota yang roboh. Artinya pertahanan-pertahanan rohani di bangsa ini telah runtuh.
Tembok
benteng pertahanan telah berhasil dirobohkan oleh roh agamawi.
Dan roh agamawi
telah menyebarkan virus kebodohan dan kesesatan di bangsa ini. Dan tanda-tanda
yang jelas dari kegerakan roh agamawi adalah bangkitnya tokoh-tokoh agama yang
berikhtiar turut serta dalam pilpres 2024. Sasaran utama dari roh
agamawi bukan hanya menduduki posisi kedua namun tempat tertinggi di
pemerintahan bangsa ini. Semuanya ini sudah saya sampaikan dalam perspektif
mengenai pemerintahan yang baru (sudah dirilis Juli 2014)
banyak orang meletakkan harapan dan keyakinannya kepada manusia maka Tuhan akan
membuktikan betapa sia-sianya harapan yang dilambungkan tinggi kepada manusia.
Betapa menyedihkan kehidupan orang-orang yang masa depannya
diserahkan
kepada manusia!
gereja-gereja dan kondisi Indonesia yang memilih menjadi pendukung-pendukung
buta maka Tuhan memutuskan Presiden yang sekarang (yaitu Bapak Joko
Widodo) akan memegang kendali pemerintahan
untuk periode yang kedua dengan tujuan menunjukkan dan membuktikan BETAPA SIA-SIA HARAPAN,
KEYAKINAN DAN DUKUNGAN YANG DIGANTUNGKAN SEPENUHNYA KEPADA MANUSIA.
Juli 2018 sampai awal tahun 2019 pada pertengahan doa
syafaat saya,
Tuhan berbicara secara audibel dengan jelas mengatakan,
menyadarkan umatKu bahwa betapa sia-sia kehidupan orang-orang yang berharap
kepada manusia dan betapa besarnya krisis kepemimpinan yang sedang terjadi di bangsa ini”
bangsa ini karena umatNya lebih
memperhatikan perkataan pemimpinnya daripada mencari kehendak
Tuhan. Kemudian
Tuhan memperlihatkan tulisan yang menyala-nyala terang dihadapan saya “Yesaya
2:22”.
membuka mata dari doa saya, mengambil Alkitab dan membacanya.
tersebut berbunyi,
berharap pada manusia, sebab ia tidak lebih daripada embusan nafas, dan
sebagai apakah ia dapat dianggap?”
pada pilpres 2019 untuk membuktikan suatu pesan yang
sangat penting,
Indonesia bahwa kepemimpinan yang dibangun di atas
pendukung-pendukung buta dan kompromi dengan pihak-pihak yang berlaku
curang/tidak adil hanya akan mengeroposi karakter dan kepemimpinan sang presiden. Jadi kecenderungan pilihan kita sebagai anak bangsa
seharusnya ialah
mendukung dan mendesak munculnya pemimpin-pemimpin
nasionalis yang jujur, tulus, berani (tidak kompromi) menegakkan keadilan dan
berhikmat sehingga dapat menyelesaikan berbagai masalah yang rumit di bangsa
ini.
pemimpin sesungguhnya
adalah manusia yang memiliki keterbatasan dan kelemahan yang
tidak akan bisa memuaskan keinginan dalam hati kita. Pengharapan kita
seharusnya ditujukan kepada PRIBADI YANG TIDAK TERGONCANGKAN OLEH APA PUN,
YAITU TUHAN
Jokowi di pilpres 2019 akan menjadi sindiran
yang keras dari Tuhan kepada gereja-gerejaNya bahwa suara
mayoritas akan membuat Jokowi unggul dan
menang dalam
pilpres 2019 namun pada sisi lain Jokowi belum bisa memenuhi
harapan-harapan di kalangan minoritas karena keterbatasan dalam
kepemimpinannya.
Jokowi sebenarnya sudah saya sampaikan secara tersirat pada bulan
Juli 2014 yang lalu dalam Pesan Tuhan Mengenai Pemerintahan Yang Baru bahwa jika tidak ada capres yang
lebih baik kinerjanya dari Jokowi maka Jokowi akan memimpin kembali untuk
periode kedua (tetapi akan disertai dampak buruk
yang terjadi atas bangsa ini). Salah
satu dampak buruknya adalah para elit politik dikalangan agamawi akan bangkit
dan berusaha menjadi capres di pilpres 2024.
kemenangan capres di tahun 2019 merupakan kemenangan seorang
pemimpin yang sesungguhnya hanya menjabat pada masa krisis lalu (2014-2019) yang kemampuan dan pengaruhnya terbatas sehingga meskipun akan memegang
pemerintahan periode kedua, ia tidak mampu
menyelesaikan berbagai masalah yang rumit di bangsa ini.
perlahan memenangkan pemilihan, sesungguhnya ada dampak buruk
yang harus kita tanggung dan hadapi bersama. Oleh karena
gereja-gereja dan para pemimpin di pemerintahan membuka kesempatan bagi
roh agamawi
untuk menguasai bangsa ini maka kemenangan Jokowi di
periode kedua akan membawa dampak :
(PENURUNAN) KUALITAS MENTAL DAN MORAL DI BANGSA INI.
periode kedua belum mengubah pola pikir dari pendukung-pendukung buta menjadi
pendukung-pendukung yang kritis, jujur, tulus dan berakal sehat. Termasuk
membiarkan keadilan dan hak asasi manusia dirampas oleh golongan intoleran.
kaum minoritas berharap mendapatkan pengayoman, pembelaan dan perlindungan tapi
di periode kedua pemerintah justru presiden akan sulit
memberikan keadilan, perlindungan atau menyelesaikan
berbagai
masalah di bangsa ini.
semakin besar di Indonesia.
keyakinan dan ketergantungan kita kepada manusia dan memberikan
penghiburan dan kekuatan kepada orang-orang yang berharap kepadaNya.
secara terinci terkait tahun pemerintahan periode kedua Presiden yang
sekarang akan saya sampaikan dalam tulisan lain yang akan dibagikan secara
eksklusif bagi anak-anak Tuhan yang rindu melangkah dalam kehendak Tuhan dan
melaksanakan strategi-Nya)
gereja-gereja yang telah mengambil peran
sebagai pendukung-pendukung buta capres akan
membangkitkan murka dan kecemburuanNya karena tindakan tersebut telah menyebabkam degradasi (penurunan) mental dan moral di bangsa ini sehingga bangsa ini akan terus terpuruk dalam krisis kejujuran pada diri sendiri, krisis pertumbuhan rohani,
krisis kepemimpinan, krisis iman, krisis pengharapan, krisis kasih dan
berbagai krisis lainnya
orang-orang yang mau merendahkan diri, mencari, menyelidiki dan hidup sesuai
kehendakNya. Orang-orang yang bukan sekedar rajin mengisi pikirannya dengan berbagai
pengetahuan rohani, tetapi menghubungkan pengetahuan rohani tersebut dalam
kehidupan sehari-hari karena kasihnya kepada
Tuhan.
posisi rohani Anda!
termasuk golongan dari pendukung-pendukung buta
yang memperjuangkan kepentingan tokoh idola Anda atau pendukung-pendukung dari kehendak
Tuhan???? Sudahkah Anda
hari ini
melakukan peran yang telah Tuhan tetapkan dalam hidup Anda untuk mempengaruhi
atmosfir rohani di bangsa ini?
Tuhan melimpahkan kepada kita hati yang hancur, pengertian yang baru
akan kehendak Tuhan serta menjadikan kita sebagai
pendukung-pendukung kehendak Tuhan.
Didit Irawan
Hamba Tuhan
Worship Center Indonesia
PERSPEKTIF PROFETIK : TERKAIT KONDISI UMAT TUHAN DI INDONESIA MENJELANG PILPRES 2019
Selamat sore rekan-rekan yang dikasihi Tuhan, terus terang membaca berbagai postingan dan respon dari pendukung-pendukung tokoh politik di media sosial (mengagungkan idolanya tanpa mau jujur menilai pemimpinnya) membuat saya semakin menyadari bahwa belum ada pemimpin bangsa seperti Soekarno yang memiliki visi besar untuk mengadakan revolusi mental di bangsa ini yang membangkitkan kesadaran, harapan dan tujuan (visi) yang lebih baik di masa depan. Presiden sekarang masih sekedar membangun infrastruktur bangsa ini yang sewaktu-waktu bisa rusak dan berhenti. Oleh karena itu saya semakin menyadari bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin nasionalis yang jujur, tulus, berhikmat dan berani memperjuangkan kepentingan masyarakat Indonesia.
Keberadaan pendukung-pendukung buta di bangsa ini hanya akan menjadi sarana untuk mengaburkan dan menyingkirkan kebenaran dan keadilan di bangsa ini.
Tuhan mengumpamakan kondisi pendukung-pendukung buta di bangsa ini dalam bentuk penglihatan seperti orang-orang buta yang berjalan dengan sebatang kayu berjalan pelan-pelan di tengah hutan yang lebat. Wajah mereka yang putus asa ditambaha lelah, lapar dan haus. Kemudian di tengah perjalanan orang-orang buta tersebut menemukan kolam air bercampur lumpur. Akhirnya orang-orang buta tersebut mencoba untuk berendam di air berlumpur karena merasakan sensasi dingin, bisa minum untuk menghilangkan sedikit rasa haus dan kering di tenggorokannya akhirnya orang-orang buta yang berada di kolam air berlumpur tersebut berteriak memanggil orang-orang buta di sekitarnya, “Ada air bersih…ayo kita mandi dan minum air bersih ini.” Anehnya dalam keadaan lemas, haus dan putus asa akhirnya orang-orang (yang buta dan dapat melihat) berbondong-bondong berenang di kolam berlumpur sambil minum dari air lumpur tersebut. Mereka tertawa (Tuhan menyampaikan hatinya penuh kekuatiran dan ketakutan). Tak lama kolam air berlumpur tersebut menjadi penuh padat dan sesak.
Dan Tuhan memperlihatkan hanya sedikit orang yang dapat melihat (tidak buta) mencari akar pohon-pohon tertentu untuk diminum. Meskipun sudah minum air dari akar tersebut namun hatinya masih menjadi gelisah seperti orang yang tidak tenang dan tertekan melihat orang-orang yang minum dan berendam di lumpur.
Dan di sisi lain, ada sedikit orang yang tidak buta telah menemukan sumber air dan minum dari sumber air yang jernih dan menyegarkan. Air jernih tersebut tersembunyi karena tertutup semak, batu, pohon yang lebat dan jalan yang terjal. Tidak mudah untuk menemukan air jernih ini, tetapi orang-orang yang mengikuti pimpinan Roh Kudus akan menemukan sumber air bersih dan sehat tersebut. Wajah orang-orang tersebut memancarkan sinar putih, tenang, sukacita dan beban kesedihan tampak jelas saat melihat atau mendengar tawa orang-orang yang berendam dan minum di kolam air dan lumpur.
Kemudian orang-orang yang telah minum dari akar-akar dan sumber air jernih kembali ke tempat orang-orang yang berenang di kubangan lumpur. Mereka berteriak memanggil orang-orang buta tersebut (yang mengerikan efek dari lumpur telah mengubah orang-orang yang awalnya tidak buta tapi karena sudah masuk ke kubangan lumpur tersebut, matanya terendam air berlumpur, akhirnya menjadi buta). Mereka (orang yang minum dari akar-akar dan sumber air yang jernih, bersih, sehat) berseru, “Hei…keluarlah dari lumpur tersebut sebab ada air jernih yang lebih segar!!” tetapi tidak banyak orang yang mau mendengarkan. Hanya sedikit orang yang akhirnya keluar dari kolam air berlumpur tersebut untuk minum dari akar-akar dan ada pula yang mencari dan minum dari sumber air yang jernih, bersih, sehat.
Selebihnya, sebagian besar orang lebih senang, menikmati sensasi kelegaan, kenikmatan yang semu di kolam berlumpur. Mereka berenang dan minum air bercampur lumpur dan menganggap teriakan orang-orang yang memanggilnya keluar dari lumpur adalah orang-orang yang tidak waras (dianggap orang gila) sehingga tidak perlu diperhatikan dan didengarkan.
Melalui penglihatan ini Tuhan hendak menyampaikan kepada kita beberapa hal penting:
1. BANYAK ORANG SULIT ATAU BINGUNG MEMBEDAKAN/MENILAI KUALITAS DAN KARAKTER PEMIMPIN yang baik dan buruk karena kecenderungan hati yang tidak jujur pada diri sendiri, jarang mempelajari, merenung dan mendalami kepemimpinan yang lebih baik. Hal ini diumpamakan Tuhan seperti orang-orang buta rohani yang tidak mampu menguji dan menilai segala sesuatu dengan baik karena hatinya condong mencari rasa aman bagi dirinya sendiri, bukan perkara yang terbaik untuk bangsa ini apalagi kehendak Tuhan. Akhirnya orang-orang demikian terjebak dalam pesona-pesona yang tampak baik semata seperti pembangunan infrastruktur tetapi melupakan bagian penting di bangsa ini, yaitu melakukan revolusi mental masyarakat Indonesia. Inilah gambaran pendukung-pendukung buta yang akhirnya terjebak dalam pembodohan dan ketidakjujuran pada diri sendiri.
2. ADA SEDIKIT JUMLAH ORANG YANG BUKAN KRISTEN TURUT MENYELIDIKI TERKAIT KEPEMIMPINAN DI INDONESIA DAN BERSIKAP JUJUR DENGAN KONDISI BANGSA INI. Meskipun demikian, mereka tidak menemukan solusi yang tepat akhirnya hatinya menjadi gelisah, takut, kuatir. Inilah kualitas kehidupan orang-orang yang hanya mencari pengetahuan kondisi bangsa ini tanpa terang kebenaran firman Tuhan. Bertambahnya pengetahuan mereka akan membuat hati mereka menjadi kuatir, takut dan gelisah karena ada banyak berbagai hal buruk ada di masa depan dan tidak memiliki solusi yang tepat menghadapi masa depan, selain kekuatan sendiri yang terbatas. Tuhan mengumpamakan kategori orang ini seperti orang-orang yang minum air dari akar-akar tanaman tertentu. Airnya sangat terbatas seghingga ia harus mencari akar-akar lainnya supaya bisa mencukupi kebutuhan hidupnya. Inilah kehidupan orang-orang yang menyelidiki segala sesuatu tanpa Tuhan.
3. ADA SANGAT SEDIKIT ORANG KRISTEN YANG MAU MENCARI, MENYELIDIKI KEHENDAK TUHAN DAN MENGIKUTI PIMPINAN TUHAN SEHINGGA DIMAMPUKAN UNTUK MELIHAT DENGAN JELAS KONDISI BANGSA INDONESIA. Dalam kerendahan hati mereka belajar jalan-jalan Tuhan sehingga memperoleh pengertian yang benar, kasih Tuhan yang memenuhi hati mereka membuat mereka terus meratap dan menangis untuk keselamat jiwa-jiwa, damai sejahtera dan sukacita menguasai hatinya, imannya kepada Tuhan makin teguh serta memperoleh pengharapan yang baru terkait masa depan Indonesia dalam pandangan Tuhan. Tuhan mengumpamakan orang demikian seperti orang-orang yang minum air dari sumber air yang jernih, bersih dan sehat. Inilah kehidupan orang-orang yang menyelidiki segala sesuatu sambil mencari dan melakukan kehendak Tuhan. Tuhan akan melimpahkan pengertian dan memimpin langkahnya untuk naik dalam tingkatan rohani yang lebih tinggi di gunung Tuhan.
4. SIKAP TIDAK JUJUR DAN PEMBODOHAN DI BANGSA INI TELAH MEMBENTUK POLA PIKIR, SIKAP HATI DAN KEBIASAAN YANG SUKA MEMBOLAK-BALIK KEBENARAN SEBAGAI KEJAHATAN DAN KEJAHATAN SEBAGAI KEBENARAN TERMASUK KETIDAKADILAN SEBAGAI KEADILAN DAN KEADILAN SEBAGAI KETIDAKADILAN. Hal ini dinyatakan dalam bentuk penglihatan seperti orang-orang buta yang memandang tidak waras orang-orang yang tidak buta. Artinya mereka telah menumpulkan akal sehat demi memuaskan egonya sendiri demi mendapatkan kenyamanan hidup sesuai dengan pengertian mereka sendiri.
Sesungguhnya umat Tuhan di Indonesia (termasuk kita) perlu mengetahui posisi kehidupan rohani diri kita supaya kita dapat menentukan langkah selanjutnya dan memperoleh berkat yang terbaik dari Tuhan serta pimpinan Tuhan dalam kehidupan kita. Hati saya benar-benar hancur karena sebagian besar orang-orang kristen telah memilih mempercayai segala sesuatu (sesuai kehendak hati mereka masing²) tanpa menguji apa pun. Tawa dan olok-olok dari pendukung² buta yang ditujukan kepada orang-orang yang berbeda pandangan dengan mereka menyingkapkan pandangan mereka yang berusaha menurunkan standart keadilan, kebenaran dan nilai² ideologi di bangsa ini. Merasionalkan segala sesuatu demi mendukung tokoh² politiknya.
Peran kita sebagai pengikut Kristus adalah terus meratap dan menangisi jiwa-jiwa mereka yang terhilang dan berusaha menghilangkan akal sehatnya dihadapan Tuhan. Kiranya Tuhan melimpahkan kasih karuniaNya kepada kita dan bangsa ini. Amin
MENDAKI GUNUNG ALLAH
Pada hari pertama kita membahas
langkah-langkah progresif menuju kedewasaan di dalam Yesus Kristus.
Jika diikuti, langkah-langkah ini akan memimpin kita menuju
kehidupan Kristen yang dewasa dan berkemenangan. Tujuan kita adalah
seperti yang dinyatakan dalam Efesus 4:15 yaitu “….bertumbuh
di dalam Segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah
Kepala.” Untuk membantu Anda melangkah sedikit
lebih maju, saya akan menunjukkan beberapa tempat di Alkitab di
mana langkah-langkah ini ditemukan sehingga Anda dapat mempelajarinya
secara pribadi. Yang pertama dikemukakan oleh rasul Paulus di
dalam 1Korintus 10:1-11 :
mengetahui, saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita semua berada di
bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut.
semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut.
yang sama
yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti
mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.
tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari mereka, karena mereka
ditewaskan di padang gurun.
contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita
menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat,
penyembah-penyembah berhala, sama seperti beberapa orang dari mereka,
seperti ada tertulis: “Maka duduklah bangsa itu untuk makan dan
minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria.”
seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga pada
satu hari telah tewas dua puluh tiga ribu orang.
seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga
mereka mati dipagut ular.
seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga
mereka dibinasakan oleh malaikat maut.
sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang
hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba.”
kita akan melihat prosedur langkah demi langkah bagaimana umat Allah
dilepaskan dari perbudakan. Hal ini terjadi dengan perayaan Paskah
yang adalah merupakan model profetik dari pengorbanan Yesus, yang
melepaskan kita dari kuasa si jahat. Setelah “dibaptis di Laut
Merah” (ayat 2), mereka dipimpin langkah demi langkah memasuki
padang belantara yang bertujuan untuk mendewasakan dan
mempersiapkan mereka untuk memiliki warisan mereka.
kedewasaan rohani dapat dilihat dari tabernakel itu sendiri. Setelah
memasuki pintu kemah yang menggambarkan Yesus (lihat Yohanes 10:7),
peralatan yang ada di dalam tabernakel disusun sesuai kemajuan
langkah demi langkah menuju hadirat dan kemuliaan Tuhan. Ini
merupakan pelajaran yang paling luas, dan kita akan mempelajarinya
secara mendalam. Anda juga dapat melihat pergerakan pada tabernakel
dan bait selanjutnya yang dibangun bagi Tuhan, berpuncak pada
Tuhan Yesus sendiri, dan kemudian pada gerejaNya.
dapat melihat pertumbuhan ke arah kedewasaan, yaitu dalam
membangun Kerajaan Daud dan mengarak Tabut Allah ke Yerusalem.
Selain itu, kita dapat melihatnya juga di dalam Nyanyian Ziarah
(lihat Mazmur 120 sampai 134), dan kita menemukan juga garis besar
kedewasaan yang sangat mendasar dan praktis yang diberikan kita dalan
2 Petrus 1:2-10 :
menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup
yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita
oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib.
menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat
besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi,
dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.
sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan,
dan kepada kebajikan pengetahuan,
diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan
kesalehan,
saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan
semua orang.
dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan
berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita.
semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa
dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan.
berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin
teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah
tersandung.”
memiliki hal-hal tersebut secara berlimpah-limpah, panggilan kita
akan semakin teguh, dan kita tidak akan pernah tersandung.
kita dapat melihat pertumbuhan iman kita menuju kedewasaan.
Jika
kita ingin mencapai kedewasaan, kita harus memiliki visi
mengenai tujuan (hidup) kita, mengetahui dimana kita berada,
dan mampu melihat dengan jelas langkah berikutnya.
Doa saya
adalah kita semua dapat melihat kemajuan yang dapat dirasakan dan
dramatis dalam iman dan pengetahuan kita akan Tuhan, demikian juga
wahyu mengenai kemuliaan dan kuasaNya serta jalan-jalanNya yang
memampukan kita mempengaruhi dunia yang hidup di dalam kegelapan ini
Vision oleh Rick Joyner
TENTANG KEBANGKITAN DAN KERAJAAN SERIBU TAHUN
Dalam Wahyu 20: 4 dikatakan
:
Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang
duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi.
Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya
karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak
menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima
tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan
memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu
tahun.
Mereka
yang setia melayani Tuhan dalam kehidupan ini, dan mereka yang
membayar harga sebagai martir, akan memerintah bersama-Nya di bumi
dalam kerajaan seribu tahun. Ini adalah kehormatan besar, tetapi itu
juga merupakan suatu tugas yang harus dilaksanakan. Kita memerintah
bersama-sama dengan Dia bukan hanya agar kita dihormati, tetapi demi
pemulihan bumi menjadi firdaus sebagaimana pada mulanya diciptakan,
seperti yang kita lihat dalam Yesaya 11 dan di ayat-ayat Alkitab
lainnya. Jadi bagaimana kita akan memerintah?
Ajaran
Tuhan tentang hal ini jelas di beberapa bagian Alkitab. Dia
mengatakan bahwa kedua belas rasulnya akan memerintah atas dua belas
suku Israel. Dia mengajarkan dalam perumpamaan-perumpamaanNya tentang
bagaimana mereka yang setia dengan apa yang Dia percayakan kepada
mereka akan diberikan sejumlah kota untuk dipimpin dan diperintah di
dalam kerajaan-Nya sesuai dengan kemampuan mereka. Ini menunjukkan
bahwa hidup ini adalah “pelatihan untuk memerintah”
(training for reigning) di zaman yang akan datang.
Ketika
saya pertama kali menganggap bahwa upah kami atas kepatuhan dalam
kehidupan ini akan memerintah kota-kota di masa depan, saya mengaku
tidak terlalu senang tentang hal itu. Pernah duduk di rapat dewan
kota dan kabupaten, saya tidak dapat memikirkan pekerjaan yang lebih
membosankan dari itu. Namun, cara kita melihat kota-kita dan cara
Tuhan melihatnya bisa sangat berbeda. Kita cenderung melihat
bangunan, jalan, dan kereta bawah tanah, tetapi Tuhan melihat
orang-orang. Perencanaan kota untuk hal-hal seperti bangunan dan
jalan diperlukan untuk melayani orang-orang, tetapi membangun kota di
masa kerajaan seribu tahun akan lebih banyak mengenai membangun orang
daripada benda.
Persekutuan yang diciptakan Tuhan untuk
dimiliki dengan-Nya, dan kemudian dengan satu sama lain, adalah
pengalaman yang paling memuaskan dan mencapai pemenuhan yang dapat
kita miliki. Kata Yunani untuk persekutuan ini adalah koinonia.. Ini
adalah ikatan yang begitu kuat sehingga seperti ikatan anggota tubuh
kita ke seluruh tubuh. Karena ikatan inilah darah, yang merupakan
kehidupan, dapat mengalir ke semua bagian. Inilah sebabnya mengapa
kita diberitahu dalam I Yohanes 1: 7,
Tetapi jika kita
hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita
beroleh persekutuan (koinonia) seorang dengan yang lain, dan darah
Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala
dosa.
Darah
membersihkan tubuh dengan membawa kotoran atau racun dari
bagian-bagiannya. Itu juga membawa makanan dan nutrisi ke setiap
bagian tubuh. Demikian pula, itu adalah hubungan kita dengan anggota
tubuh-Nya yang lain melalui mana darah-Nya mengalir dan melakukan hal
yang sama bagi kita. Hubungan mendalam seperti ini dengan anggota
tubuh-Nya adalah salah satu pengalaman yang memuaskan dan membawa
kepenuhan yang dapat kita miliki di bumi ini, pengalaman kedua
tertinggi setelah persekutuan kita dengan Tuhan sendiri. Memiliki ini
adalah salah satu cara kita membawa kerajaan ke bumi ini dan
mempersiapkan bumi untuk kerajaan seribu tahun.
Pesan
nubuatan-nubuatan pertama bagi saya yang saya dengar sebagai orang
percaya baru bagi saya adalah sesuatu yang ajaib, melampaui yang
pernah saya alami. Saya tahu bahwa orang-orang yang menyampaikannya
tidak mungkin tahu hal-hal tentang saya saat menyampaikan pesan itu
pada saya — saya mendengar langsung dari Tuhan melalui mereka. Saya
membubung tinggi atas pengalaman itu selama berhari-hari, dan
menganggapnya sebagai pengalaman terbesar yang pernah saya miliki
sampai saya terbiasa berbicara dengan orang lain dengan cara yang
sama (yaitu menyampaikan pesan-pesan nubuatan kepada mereka). Itu
bahkan lebih baik, begitu luar biasa sehingga ambisi utama saya
menjadi digunakan oleh Allah untuk berbicara kepada
umat-Nya.
Mengapa ini begitu luar biasa? Karena saya
melihat orang-orang berubah. Saya melihat hidup mereka dijamah untuk
selamanya. Saya yakin itu akan menjadi hal yang sangat memuaskan saat
merancang sebuah bangunan besar dan kemudian melihatnya dibangun,
tetapi saya tidak berpikir itu dapat dibandingkan dengan membangun
orang, yaitu melihat orang berubah dan menjadi sebagaimama yang Tuhan
rancangkan.
Satu orang lebih berharga daripada banyak
bangunan. Orang mungkin tinggal di gedung, tetapi Tuhan berdiam di
dalam manusia. Ketika kita membantu membangun manusia, kita sedang
membangun tempat tinggal Allah.
Ini adalah alasan utama
bagi gereja — ini adalah tempat di mana kita belajar untuk
membangun, yang berarti “membangun,” satu sama lain.
Sebab
itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan
yang berguna untuk saling membangun. (Roma 14:19).
Karena
kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan
Allah.
Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan
kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah
meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi
tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di
atasnya (I Korintus 3: 9-10).
Demikianlah kamu
bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari
orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,
yang
dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus
sebagai batu penjuru.
Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi
tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.
Di dalam
Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di
dalam Roh. (Efesus 2: 19-22).
Sekarang kita sampai
pada Wahyu 20: 5-6:
Tetapi orang-orang mati yang lain tidak
bangkit sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu. Inilah
kebangkitan pertama.
Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat
bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak
berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah
dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama
dengan Dia, seribu tahun lamanya.
~ Wahyu 20:5-6 (TB)
Di
sini kita melihat bahwa ada dua kebangkitan. Nats sebelumnya adalah
mengenai “kebangkitan pertama,” yang sekali lagi disebutkan di
sini sebagai orang-orang yang terhadapnya kematian kedua tidak
memiliki kuasa atasnya dan yang merupakan imam-imam Allah yang
memerintah bersama Kristus selama milenium. Ini hanyalah awal dari
kehidupan kekal mereka. Jadi kita memiliki dua kebangkitan dan dua
kematian yang dibahas di sini.
Surat Ibrani menyebutkan
orang-orang yang merupakan bagian dari “kebangkitan yang lebih
baik.” Ini dikuatkan dalam bagian Kitab Suci lainnya, yang
meneguhkan bahwa ada tingkat-tingkat dalam kebangkitan. Apa yang
membuat kita memenuhi syarat untuk masuk kebangkitan yang satu atau
yang lain disebutkan di sini bahwa mereka yang akan menjadi bagian
dari kebangkitan pertama adalah para pemenang dan martir, atau mereka
yang menjalani kehidupan dalam salib dan pengorbanan untuk tujuan
Allah. Ini sepertinya menyimpulkan bahwa mereka yang percaya
kepada Kristus untuk pendamaian atas dosa-dosa mereka tetapi terus
hidup untuk diri mereka sendiri daripada bagi Tuhan tidak akan
menjadi bagian dari kebangkitan pertama, tetapi lebih pada yang
kedua.
Kita harus selalu ingat bahwa jika ada sesuatu yang
tidak jelas dalam Alkitab, memang demikianlah yang hendak dimaksudkan
Tuhan. Mencoba membuatnya lebih spesifik dan lebih jelas daripada
yang dimaksud Tuhan akan menjadi suatu asumsi yang berbahaya. Banyak
bidah (ajaran sesat) adalah hasil dari manusia yang mencoba membuat
kesimpulan logis atas apa yang hanya disingkapkan sebagian saja oleh
Allah. Untuk sesuatu menjadi doktrin gereja, itu harus jelas
dinyatakan dalam Kitab Suci, dan apa pun yang lain harus kita
masukkan ke dalam kategori suatu pandangan, seperti yang Rasul Paulus
lakukan dalam beberapa hal yang ia tulis. Jadi, berikut ini adalah
pendapat saya, yang berasal dari studi saya tentang apa yang telah
ditulis orang lain tentang hal ini, yang saya rasa dapat diterima
karena alasan yang kuat tetapi tidak cukup untuk memberinya posisi
doktrin gereja yang tinggi.
Saya juga akan menambahkan di sini
bahwa ada generalisasi yang dibuat oleh banyak pengajar yang
mengambil beberapa bagian Kitab Suci dan mencoba menerapkannya
terlalu luas. Bahwa ada kebangkitan surgawi terhadap “sifat
ilahi” telah sering diterapkan kepada semua orang, padahal yang
dimaksud itu adalah “kebangkitan yang lebih baik” yang
hanya dicapai oleh para pemenang.
Tampaknya orang-orang lain
yang mencapai kehidupan kekal dengan iman mereka dalam kurban
penebusan Yesus untuk dosa-dosa mereka akan dibangkitkan di bumi
sebagai manusia kembali. Para sarjana berasumsi bahwa ini adalah
orang-orang yang kemudian menjadi sebagian besar populasi bumi selama
masa kerajaan seribu tahun.
Beberapa pengajar menghubungkan
mereka yang dibangkitkan di bumi manusia ini sebagai “anak-anak
dara / gadis-gadis bodoh” yang sebelumnya menunggu Mempelai Pria,
tetapi tanpa semangat dan hikmat yang dari pada Tuhan. Mereka
mencapai kehidupan abadi, tetapi tidak satu angkatan dengan para
pemenang. Beberapa guru yang lain membuat perbedaan antara mereka
yang diundang ke pesta pernikahan dan mereka yang telah mencapai
menjadi bagian dari pengantin wanita. Kita juga mencatat bahwa ada
(perbedaan antara) “kelompok yang besar” yang berdiri di
hadapan takhta dalam Wahyu 7, dan para pemenang dalam Wahyu 3:21 yang
duduk
Semua
perbedaan ini dalam Alkitab menjelaskan bahwa ada tingkat kebangkitan
yang lebih tinggi daripada yang lain. Kita mungkin hanya berspekulasi
tentang apa itu, tetapi fakta bahwa ada imbalan yang lebih besar
untuk pengabdian dan pelayanan yang lebih besar dalam kehidupan ini
jelas dalam Alkitab. Upah yang pasti adalah menjadi bagian dari
keluarga kerajaan Allah sebagai ahli waris bersama Yesus, bagi mereka
yang akan menjadi rakyat di kerajaan seribu tahun.
Untuk
memperoleh posisi terendah dalam kerajaan di masa yang akan datang
akan lebih baik daripada kehidupan terbaik yang bisa kita miliki di
dunia sekarang ini, tetapi tingkat yang lebih tinggi ada di luar apa
yang bahkan dapat kita pahami. Meski begitu, mengejar “kebangkitan
yang lebih baik” jauh lebih penting daripada apa pun yang bisa
kita capai dengan pengejaran kita dalam kehidupan ini. Ini jelas apa
maksud Rasul Paulus di Filipi 3 ketika dia menulis bahwa dia tidak
berpikir bahwa dia belum mencapai. Dia jelas tidak berbicara tentang
keselamatan ketika ia mencapai kehidupan kekal pada saat ia percaya
pada penebusan. Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa dia melupakan
apa yang mungkin dia banggakan sebelumnya untuk mencari “panggilan
Tuhan yang tinggi di dalam Kristus Yesus.”
Mereka
yang mencapai “panggilan yang tinggi di dalam Kristus” jelas akan
tetap memerintah bersama Kristus di atas bumi selama masa se: ibu
tahun, tetapi sebagai mereka yang memiliki sifat ilahi-Nya. Apa yang
terjadi setelah itu, kita hanya bisa berspekulasi tentangnya, tetapi
kita tahu itu akan luar biasa untuk semua. Bumi yang dipulihkan akan
luar biasa, dan dibangkitkan kembali menjadi manusia tanpa dosa dan
penyakit juga merupakan sesuatu yang luar biasa. Kita juga tahu bahwa
Allah sendiri akan tinggal di bumi di antara
manusia.
Kemudian
kita diberitahu tentang suatu waktu di bumi ketika tampaknya seluruh
alam semesta secara fisik digulung seperti gulungan kertas. Kita tahu
dari sains bahwa akan ada waktu ketika bahkan bintang-bintang
terbesar akan mengkonsumsi semua bahan bakar mereka, dan alam semesta
fisik akan menjadi gelap. Karena semua orang yang percaya pada
penebusan Yesus memiliki hidup yang kekal, tampaknya akan ada waktu
yang jauh di masa depan ketika semua orang di dalam Kristus diberikan
tubuh rohani.
Diterjemahkan dan disesuaikan secara bebas dari
: