Arsip Kategori: PESAN UNTUK INDONESIA

PERSPEKTIF DAN STRATEGI PROFETIK TERKAIT WABAH VIRUS CORONA

Oleh Didit I.
Saya mendorong rekan-rekan untuk mempelajari audio podcast pengajaran yang disampaikan bapak Peter dan menghubungkan dalam kehidupan pribadi kita.

Tanggapan terkait wabah virus Corona – Bagian 1 

Dari sudut pandang profetik virus Corona merupakan sarana Tuhan untuk menggoncang kehidupan Kekristenan di dunia, mereka yang mengandalkan kekuasaan, kekayaan, koneksi dengan pejabat pemerintah/pengusaha/tokoh-tokoh politik/tokoh-tokoh agama, meluruskan pola pikir yang salah dalam menilai diri sendiri (menyangka sudah punya hubungan dengan Tuhan sebagaimana dalam mazmur 91 karena merasa sudah rajin datang ke gereja tetapi faktanya dilanda kekuatiran dan ketakutan sebagaimana hidup orang-orang duniawi yang tidak mengenal Tuhan), menyingkapkan atmosfir rohani dalam gereja-gereja, kota-kota dan pemerintahan atas bangsa-bangsa. Semuanyanya itu dimaksudkan Tuhan untuk menyingkapkan kondisi kehidupan rohani kita yang sebenarnya, menguji iman,  pengharapan, sikap hati dan kerinduan kita kepada Tuhan serta mengarahkan hidup kita untuk senantiasa berlindung, menjalin hubungan pribadi dan berjalan bersama Tuhan.
Inilah saatnya kita menjalankan peran kita sebagai mercusuar rohani yang tidak mudah digoncangkan atau tidak tergoncang oleh berbagai pemberitaan di media (jadikan pemberitaan di media sebagai data tambahan pengetahuan kita – bukan dasar arah hidup kita) dengan cara mengarahkan hati, pikiran dan hidup kita untuk mencari, menghidupi dan menyuarakan isi hati/pikiran Tuhan kepada keluarga, saudara seiman di seluruh Indonesia bahwa Tuhan rindu memulihkan bangsa-bangsa asalkan kita mau merendahkan diri, bertobat, mencari, menyelidiki, mengerjakan kehendak Tuhan serta bergumul dalam doa syafaat sesuai pimpinan Roh Kudus  
2 Tawarikh 7:14 (TB)  
“dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.”

PERSPEKTIF PROFETIK: DUA JENIS KEKRISTENAN DI INDONESIA

Oleh Didit I. 

(Cuplikan diskusi di group diskusi dan pemuridan Worship Center Indonesia)

untuk kalangan sendiri

Pengajaran yang disampaikan bapak Peter yang berjudul BERBUAH SESUAI KERINDUAN TUHAN (Bagian 1) mengingatkan saya akan penglihatan yang pernah Tuhan sampaikan beberapa bulan yang lalu terkait kondisi umat Tuhan di Indonesia yang diumpamakan seperti tanaman anggur. Tuhan memperlihatkan ada dua jenis tanaman anggur:

PERTAMA, TANAMAN ANGGUR YANG TERKENA HAMA
Pertumbuhan tanaman anggur ini  awalnya baik namun seiring berjalan waktu Tuhan menunjukkan keanehan pada tanaman anggur tersebut, yaitu terdapat bintil-bintil kecil pada daun dan Roh Kudus menjelaskan bahwa tanaman anggur tersebut terkena hama, kutu phylloxera (hama tanaman anggur yang menghisap cairan di akar dan daun sehingga menghambat pertumbuhan, tanaman menjadi layu dan tidak menghasilkan buah). kutu phylloxera menggambarkan roh agamawi yang menguras seluruh sumber daya dalam kehidupan kita, menghambat hubungan kita dengan Tuhan serta mengalihkan fokus kehidupan kita untuk puas dengan hidup dan ritual keagamaan yang sudah kita lakukan dan dilakukan orang-orang farisi rohani bertahun-tahun. Tuhan menjelaskan tanaman anggur yang berbuah sekalipun jika dibiarkan terkena kutu phylloxera akan berkurang buah-buahnya, menjadi layu bahkan mati. Demikian pula dalam kehidupan rohani, orang-orang yang dikuasai roh agamawi tampaknya saleh, tetapi roh tersebut telah yang mencuri pengertian, pewahyuan dari sorga digantikan dengan kegiatan-kegiatan agamawi dan menghancurkan hubungan kita dengan Tuhan. Akibatnya kehidupan kita hanya dipenuhi dengan pengetahuan akan hukum-hukum dalam agama, tetapi tidak lagi mengalami pengalaman baru dan pewahyuan yang segar dari Tuhan tiap hari. Oleh karena itu kita perlu minta Tuhan melepaskan cengkraman roh agamawi yang berusaha menguasai kehidupan kita dan mencuri harta rohani, otoritas, berkat yang telah Tuhan sediakan dalam kehidupan kita

KEDUA, TANAMAN ANGGUR YANG BERBUAH LEBAT
Kondisi tanaman anggur ini berbeda dari tanaman sebelumnya. Daun dan batangnya tampak bersih dan segar seperti dibersihkan dengan cairan tertentu. Tidak ada kutu, ulat, jamur atau hama apa pun yang merusak tanaman tersebut. Di beberapa bagian ranting ada bekas dipangkas. Roh Kudus menjelaskan bahwa tanaman tersebut juga telah diberi pupuk. Tanaman anggur tersebut telah dirawat dengan baik sehingga tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah-buah yang segar dan berlipat-lipat. Lalu Roh Kudus menjelaskan dalam hembusan angin yang lembut bahwa pemangkasan dan perawatan tersebut menggambarkan proses kerelaan hati kita untuk dikoreksi, diarahkan dan dibentuk sesuai kehendak Tuhan. Kerelaan hati menyingkapkan bahwa kita mau melepaskan kehendak, rencana, keinginan, tujuan pribadi (ego) untuk mengikuti kehendak, rencana, keinginan dan tujuan Tuhan. Inilah proses keterbukaan dalam hati kita untuk senantiasa mencari dan melakukan kehendak Tuhan. Tidak ada lagi kebiasaan pikiran yang memilih hanya pesan-pesan rohani sesuai keinginan hati. Kita membiasakan pikiran kita untuk menguji kemurnian pesan Tuhan lalu menyelidiki dan melakukan kehendak Tuhan. Semakin besar kerelaan kita dalam mencari dan melakukan kehendak Tuhan maka semakin banyak pengalaman baru dan pewahyuan segar yang kita terima dari Tuhan setiap hari.


Pewahyuan Tuhan diatas telah menjawab pertanyaan saya beberapa waktu yang lalu seperti mengapa banyak anak-anak Tuhan di Indonesia suka mempersiapkan bahan-bahan khotbah di internet tanpa mencari pimpinan Tuhan terlebih dahulu (Mereka fasih menyampaikan bahan-bahan yang baik, dengan berbagai ilustrasi, cerita yang baik, tetapi kurang menggoncang dalam roh para pendengarnya). Dan mengapa banyak orang mengalami lesu rohani, termasuk para pelayanan Tuhan yang dulu begitu bergairah mencari kehendak Tuhan dan memanifestasikan kuasa Tuhan, tetapi hari-hari ini seakan-akan pelayanan mereka tidak lagi menghasilkan terobosan rohani? Mengapa kemerosotan rohani bisa terjadi dalam kehidupan kita? Dan mengapa kuasa Tuhan dalam gereja-gereja seakan-akan kurang mempengaruhi atmosfir rohani dalam pemerintahan di bangsa ini?

Dan jawaban Tuhan adalah, “Banyak orang tidak mau dikoreksi, diarahkan dan dibentuk sesuai kehendakKu. Mereka (umat Tuhan di Indonesia) ingin mengikut Aku sesuai dengan cara mereka sendiri (sehingga kita bertumbuh menjadi tanaman anggur yang dipenuhi hama)…..Dan aku sedang mencari orang-orang yang mau mengikut Aku dengan caraKu (seperti tanaman anggur yang dibersihkan, dipangkas, diberi pupuk). Mereka adalah orang-orang yang peduli akan isi hati dan pikiranKu. Aku akan memulihkan dan mengurapi mereka menjadi mercusuar Bells Rock (salah satu mercusuar tertua yang dikenal diseluruh dunia telah menyelamatkan banyak jiwa dan kapal dari bahaya batu karang di pantai Angus, Skotlandia) untuk menerangi laut yang gelap….. 

Tuhan ingin kehidupan kita terhubung dengan Tuhan dan menghadirkan suasana, kerajaan sorga di muka bumi. Dan semuanya itu bisa terjadi saat hati kita rela untuk dikoreksi, diarahkan dan dibentuk sesuai kehendak Tuhan. Adakah Roh Tuhan mendapati dalam hati kita kerelaan dalam hati untuk dikoreksi, diarahkan dan dibentuk sesuai kehendak Tuhan?

Kiranya Roh Kudus senantiasa memberikan kepada kita hati yang lembut seperti hati Musa sehingga kehidupan kita senantiasa diperbarui di dalam Kristus dan dipakai Tuhan untuk menjadi berkat bagi Indonesia. Amin….

Bagi
saudara-saudari yang berminat bergabung dalam group whatsapp dapat menghubungi
no whatsapp
082299968682 atau 081803895744 atau 08980858661

Dengan bersedia mengikuti persyaratan di bawah
ini:

BELAJAR DAN BERTUMBUH BERSAMA DI GRUP WHATSAPP KAMI REVIVAL COMMUNITY

PERSPEKTIF PROFETIK: TERKAIT KEADAAN PEMERINTAHAN INDONESIA. Bagian-2 (Cuplikan diskusi di group diskusi dan pemuridan Worship Center Indonesia)

Oleh : Didit I


Beberapa hari ini saat saya sedang berdiam
diri di dalam hadirat Tuhan sambil berdoa untuk Indonesia kemudian Tuhan
memperlihatkan satu kalimat yang sangat jelas dihadapan saya, yaitu
“Sisihkanlah orang fasik dari hadapan raja,
maka kokohlah takhtanya oleh kebenaran.”
(lihat Amsal 25:5).                                          
Roh Kudus menjelaskan bahwa ayat tersebut
menyingkapkan keadaan pemerintahan Indonesia. Tuhan menyingkapkan dihadapan
saya salah satu gambar DNA (asam deoksiribonukleat) seperti yang saya pernah
lihat di rumah sakit dan laboratorium.
Lalu Roh Kudus berbicara dengan jelas
mengatakan, “DNA orde baru (zaman Soeharto) masih mengalir di dalam
pemerintahan Jokowi. DNA yang Aku maksudkan adalah sifat KESERAKAHAN,
KEMUNAFIKAN DAN SEKARANG DITAMBAHKAN LAGI DENGAN AGAMAWI. DNA tersebut akan
terus mengalir dari generasi ke generasi masa kini dan masa depan dalam
kepemimpinan di berbagai bidang kehidupan sampai Aku memuncul para pemimpin,
tokoh-tokoh masyarakat, pejabat-pejabat yang nasionalis, jujur, tulus, berani
dan berhikmat di bangsa ini. Perubahan tersebut akan terjadi di bangsa ini
saat umatKu mau merendahkan diri, bertobat, mencari dan melakukan kehendakKu
 sebab hari-hari ini Aku mendapati umatKu masih membuka diri terhadap roh
keserakahan, kemunafikan dan agamawi……”
Tuhan hendak menunjukkan kepada kita bahwa
ketidakmampuan Jokowi dalam menyelesaikan masalah di bangsa ditandai dengan
tidak segera menyelesaikan berbagai masalah tersebut tetapi kemudian MEMILIH
BERKOMPROMI dengan orang-orang yang tidak ada niatan jujur, tulus untuk
membangun bangsa ini dimana akhirnya Jokowi terjebak dalam cara kompromi yang
dampaknya menimbulkan berbagai kekacauan dan masalah baru di bangsa ini. Inilah
bahasa sindirian dan hajaran Tuhan untuk memukul kita yang masih menjadi
pendukung-pendukung buta tokoh-tokoh tertentu. Tuhan ingin kita segera
mengambil langkah cepat selama masih ada waktu untuk kembali sebagai anak yang
hilang pulang kembali ke rumah bapa demikian kita perlu untuk merendahkan diri,
bertobat, mencari dan melakukan kehendak Tuhan.
Tuhan tidak akan berhenti mematahkan hati
kita sampai umat Tuhan di Indonesia berhenti menjadi pendukung-pendukung buta
 dengan cara meletakkan seluruh pengharapan kita akan pemulihan bangsa ini di
dalam Kristus, bukan para elit politik, pejabat pemerintah, tokoh masyarakat.
Hal ini diwujurkan dengan menyerahkan seluruh hidup kita dalam tangan Tuhan
lalu mencari dan melakukan kehendak Tuhan.
Kita perlu memastikan bahwa ketika kaki kita
berdiri maka kita sedang berdiri di atas kehendak Tuhan dan jadikanlah
pandangan dari para penulis media sosial, pengamat politik, berita-berita yang
menyajikan fakta dan pandangan netral sebagai DATA TAMBAHAN untuk meneguhkan
PIMPINAN ROH KUDUS DALAM KEHIDUPAN KITA, BUKAN SEBALIKNYA seperti menjadikan
ulasan para penulis media sosial, pengamat politik, berita-berita sebagai
satu-satunya petunjuk dan dasar dalam kehidupan kita. Hal ini dimaksudkan
supaya kita beroleh pengertian yang makin jelas akan maksud hati dan tujuan
Tuhan terkait demontrasi yang telah, sedang dan akan terus terjadi di berbagai
daerah di Indonesia. 
Semoga Tuhan mengampuni kesalahan kita dan
melatih kepekaan rohani kita dengan hidup sebagai murid-murid Kristus yang
sejati. Amin…..
Tuhan memberkati rekan-rekan sekalian

PERSPEKTIF PROFETIK: TERKAIT KEADAAN PEMERINTAHAN INDONESIA. Bagian-1 (Cuplikan diskusi di group diskusi dan pemuridan Worship Center Indonesia)

 Oleh : Didit I
Menanggapi video yang telah dibagikan bapak
Peter beberapa hari yang lalu, pandangan saya bahwa sikap presiden yang
menyetujui calon pemimpin baru di KPK dan mengubah undang-undang KPK dalam
waktu singkat menjadi pertanda serius benarkah presiden mampu dan masih
berkomitmen memberantas korupsi di bangsa ini? Tuhan yang mengetahui isi hati
dan rencana para pejabat dan presiden di bangsa ini. Saat saya bergumul dalam
doa Tuhan menunjukkan ada perubahan dari sikap hati pemerintah pusat yang
awalnya ingin memberantas korupsi tapi dipertengahan jalan arah langkahnya
berubah karena terlanjur ingin mempertahankan kekuasaannya dengan cara
berkompromi dan bekerja sama dengan orang-orang yang tidak tulus dan kotor
tangannya dengan berbagai kepentingan pribadi/kelompok tertentu.
Tuhan menjelaskan kepada saya bahwa saat Anda
bergaul dengan para pembohong dan Anda tidak bisa mengendalikan pengaruh dari
teman-teman Anda yang pembohong maka cepat atau lambat sikap yang buruk
tersebut akan mengubah pola pikir dan jati diri Anda sebagaimana orang-orang di
sekitar Anda. Sebaliknya jika Anda bergaul dengan orang-orang yang takut akan
Tuhan, jujur, tulus, bijaksana dan berani menyampaikan keadilan maka
sifat-sifat yang takut akan Tuhan, jujur, tulus, bijaksana dan berani menyampaikan
keadilan akan mempengaruhi pola pikir, sikap hati dan kehidupan Anda. Oleh
karena itu orang-orang disekitar kita menentukan jati diri kita yang
sebenarnya.
Demikian juga semangat perjuangan Jokowi telah
berubah arah dari keinginan memberantas korupsi berubah arah menjadi mengikuti
arus oligarki di bangsa ini.
Beberapa hari yang lalu Tuhan berbicara kepada
saya bahwa pemerintahan Jokowi akan terus digoncang Tuhan untuk menunjukkan
kepada umatNya terkait:
1. Keterbatasan kepemimpinan Jokowi sebagai
presiden dalam menyelesaikan berbagai masalah di bangsa ini seperti kerusuhan
di Papua, sikap Jokowi yang mendukung DPR untuk melemahkan kinerja KPK, RKUHP
yang tidak akan menyelesaikan berbagai masalah di bangsa ini, intoleransi antar
agama, dll.
2. Dorongan ego Jokowi yang sebenarnya ingin
mendapatkan mendapatkan dan menggunakan kekuasaan untuk kepentingan pribadi
atau kelompok tertentu.
3. Indonesia sedang mengalami krisis para
pemimpin nasionalis yang visioner, jujur, tulus, berani, rendah hati dan berhikmat
dalam pemerintahan, terlebih lagi dalam gereja-gereja.
4. Banyak orang di Indonesia (khususnya umat
Tuhan) suka menjadi pendukung-pendukung buta dari pemimpin-pemimpin yang buta.
Kita seharusnya menjadi pendukung-pendukung kehendak Tuhan dan menjadi para
pemimpin yang mengikuti kegerakan Tuhan, yaitu orang-orang yang hidup dalam
kebenaran dan keadilan.
Tuhan mengijinkan kegoncangan terjadi di
bangsa ini karena gereja-gereja telah membuka kesempatan roh agamawi,
keserakahan, kemunafikan menguasai kehidupan umat Tuhan dan pemerintahan di
bangsa.
 Kegoncangan yang terjadi di alam rohani sekarang diwujudkan di alam
nyata seperti kebijakan/sikap pemerintah yang melemahkan KPK, berusaha
menghentikan demontrasi mahasiswa di berbagai daerah di Indonesia, memberikan
janji penyelesaian berbagai masalah di bangsa ini (tetapi tidak pernah terwujud
dengan baik), termasuk menutupi banyaknya kerugian serta korban jiwa dari
kebijakan pemerintah pusat. Kebijakan pemerintah tersebut akan menimbulkan
berbagai masalah yang baru di bangsa ini.
Jadi, marilah kita merendahkan diri,
bertobat, mencari dan hidup dalam kehendak Tuhan
 bukan menjadi
pendukung-pendukung atau pemimpin-pemimpin buta sebab Tuhan akan terus
menunjukkan betapa sia-sia orang yang berharap kepada manusia dan betapa
pentingnya kita berharap kepada Tuhan.

PERSPEKTIF DAN STRATEGI PROFETIK 2019 : MEMBEBASKAN DIRI DARI PENGARUH ROH AGAMAWI DAN MEMASUKI TINGKATAN ROHANI YANG LEBIH TINGGI

Oleh : Didit Irawan

“Tumbuhkan
keyakinan yang mendalam akan kasih dan kuasa Allah hari demi hari. Bangunlah
kedisiplinan untuk bersekutu dengan Kristus setiap hari sehingga Anda terus
bertumbuh. Bertumbuhlah agar ketika krisis melanda, akar Anda sudah menghunjam
jauh ke dalam kasih karunia, sehingga serat pohon Anda akan kokoh. Maka Anda
tidak akan serapuh begitu banyak orang Kristen lain ketika krisis melanda“.
~John
Piper
Beberapa
hari ini Tuhan mengingatkan saya pernyataan dari John Piper, seorang hamba
Tuhan dari Amerika. Pernyataan ini menyiratkan untuk kita terus bersekutu akrab
dengan Tuhan hari demi hari sehingga saat kegoncangan tiba maka kita tidak akan
goyah. Inilah kondisi yang tepat untuk menggambarkan keadaan umat Tuhan di
Indonesia. Ketika saya bertemu dengan beberapa aktivis gereja dan hamba-hamba
Tuhan seringkali saya mendengarkan mereka menceritakan pengalaman dalam
melayani, keberhasilan mereka membangun pelayanan yang besar. Lalu Tuhan
berkata jelas dalam hati saya mengatakan, “Aku akan menggoncang segala
kebanggaan mereka. Aku akan mengubah keberhasilan mereka menjadi cemooh dan
kebodohan bahkan segala hal yang tidak didasarkan di dalamKu akan menjadi
penyesatan.” 
Penyataan ini keras, tetapi inilah yang akan Tuhan lakukan dalam
gereja-gerejaNya.
Di  sepanjang tahun 2019 kita akan melihat
berbagai manifestasi dari kegerakan roh agamawi yang telah menyusup,
mempengaruhi dan mengendalikan gereja-gereja serta pemerintah.
PERKEMBANGAN
KEGERAKAN ROH AGAMAWI DI INDONESIA
Saya
akan mengutip beberapa perspektif profetik untuk menyegarkan kembali ingatan
kita akan kegerakan roh agamawi di Indonesia:
# PESAN
TUHAN TAHUN 2018: MENGENALI PERBUDAKAN ROH AGAMAWI DI INDONESIA (Bagian
Pertama):
“Roh
agamawi telah memadamkan api Tuhan dalam hati kita, sehingga kita tidak lagi
mendengar/menerima pimpinan Tuhan. Para fans Tuhan hanya memanfaatkan
pengalaman dan pengetahuan tentang Tuhan untuk membenarkan dirinya, tetapi di
dalam hatinya jauh dari persekutuan dengan Tuhan sedangkan para murid Kristus
menyelidiki isi hati, pikiran dan hidup sesuai dengan kehendak Tuhan.
Sesungguhnya saat ini roh agamawi telah menidurkan bapa-bapa rohani dan
pemimpin rohani di Indonesia dan bangsa-bangsa.
 Renungkanlah sejenak dan
ratapilah keadaan rohani di Indonesia.”
#
PERSPEKTIF PROFETIK TERKAIT PILPRES 2019:
“Gereja-gereja diumpamakan Tuhan seperti tembok-tembok pertahanan kota yang roboh. Artinya pertahanan-pertahanan rohani di bangsa ini telah runtuh. Tembok benteng pertahanan telah berhasil dirobohkan oleh roh agamawi. Dan roh agamawi telah menyebarkan virus kebodohan dan kesesatan di bangsa ini. Dan tanda-tanda yang jelas dari kegerakan roh agamawi adalah bangkitnya tokoh-tokoh agama yang berikhtiar turut serta dalam pilpres 2024. Sasaran utama dari roh agamawi bukan hanya menduduki posisi kedua namun tempat tertinggi di pemerintahan bangsa ini. Semuanya ini sudah saya sampaikan dalam perspektif mengenai pemerintahan yang baru (sudah dirilis Juli 2014)”

Ada
empat poin penting yang perlu kita amati bersama dari perspektif di atas bahwa
roh agamawi telah membuat kehancuran yang sangat parah antara lain:
PERTAMA,
membuat kita tertidur secara rohani dalam waktu yang berkepanjangan sehingga
kita tidak/kurang menyadari keberadaan, kekacauan dan kehancuran yang disebabkan
oleh roh agamawi. Kita lebih terfokus meminta dan menikmati berkat Tuhan
sehingga lupa mencari kehendak Tuhan dan mengevaluasi kehidupan rohani kita
dihadapan Tuhan.
KEDUA,
merusak indera rohani dengan mengalihkan pandangan kita dari Tuhan kepada tokoh-tokoh,
ritual-ritual, simbol-simbol agama.
 Oleh karena kita tidak lagi terbiasa
terhubung dengan Tuhan dan mencari pimpinan Tuhan maka kita mengalami kesulitan
dalam membedakan antara kehendak Tuhan, pribadi dan iblis bahkan bingung
menerapkan prinsip-prinsip kebenaran dalam kehidupan sehari-hari. Singkatnya
roh agamawi telah membuat kita menjadi orang yang buta, tuli dan menderita
penyakit kusta rohani sehingga kita kehilangan kepekaan rohani – tidak lagi
bisa membedakan antara kehendak Tuhan, 
pribadi dan iblis.
KETIGA,
mengubah kebiasaan hidup, pola pikir dan sikap hati kita untuk lebih suka
membanggakan kesalehan, perbuatan baik yang bertujuan membenarkan diri serta
suka menghakimi atau mencari-cari kesalahan orang lain
 seperti teladan hidup
orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat di zaman Yesus.
KEEMPAT,
menyusup dan menguasai berbagai bidang dalam kehidupan kita seperti ekonomi,
politik, sosial,  budaya, pendidikan dan
bidang-bidang lainnya untuk membuat berbagai kebijakan atau sistem yang sesuai
dengan ajaran agama tertentu. Hal ini dilakukan untuk menguasai dan
mengendalikan kehidupan banyak orang untuk mengikuti ajaran agama tertentu.
Sesungguhnya
sudah bertahun-tahun roh agamawi berusaha keras melumpuhkan gereja-gerejaNya di
Indonesia supaya tidak mengalami pertumbuhan rohani dan terpuruk dalam berbagai
krisis baik secara rohani maupun jasmani. Dan beberapa kali juga rencana dari
roh agamawi digagalkan oleh para pengikut Kristus yang militan.
Oleh
karena masih banyak umat Tuhan yang tidak menyadari pengaruh jahat dari roh
agamawi maka Tuhan menggunakan moment pilpres 2019 untuk menyingkapkan
keberadaan, kejahatan dan kehancuran yang akan dilakukan oleh roh agamawi di
bangsa ini.
HUBUNGAN
PILPRES DAN KEHENDAK TUHAN DI TAHUN 2019
Sesungguhnya
pilpres 2019 berhubungan sangat erat dengan apa yang Tuhan hendak kerjakan atas
Indonesia pada tahun ini. Sebab Tuhan sedang menggunakan pilpres 2019 sebagai
sarana untuk menyingkapkan kegerakan roh agamawi yang telah memperbudak umatNya
serta penyebab multikrisis di bangsa ini.
Ketika
memasuki pertengahan bulan November 2018 saat saya sedang berdoa Tuhan
berbicara secara audibel kepada saya dengan jelas mengatakan, “Aku akan
menggunakan pilpes 2019 untuk menyingkapkan kebobrokan mental dan moral  dalam kehidupan umatKu dan para pejabat
pemerintahan di bangsa ini.
 Selain itu, Aku juga akan menyingkapkan roh
agamawi yang menyebabkan 
terjadinya krisis pertumbuhan rohani dalam
gereja-gerejaKu dan krisis pertumbuhan kepemimpinan yang tulus, jujur, berani
dan berhikmat di bangsa ini.”
Contohnya,
kita beribadah setiap hari Minggu, membaca Alkitab, mengikuti doa puasa,
melayani di mimbar gereja namun tidak sedikit diantara kita sebagai orang-orang
percaya dan pelayan Tuhan mendasarkan pilihan capres karena dorongan rasa takut
dengan rekam jejak capres tertentu, memindahkan dukungan ke capres lainnya
karena kecewa dengan sikap pemerintah yang membiarkan masalah hak asasi manusia
dan intoleransi agama, ingin mendukung capres tertentu karena mendapat dukungan
keuntungan dari partai atau elit politik tertentu,  mendukung capres tertentu berdasarkan
analisis dan argumen dari para penulis bebas di media sosial, memilih capres
tertentu berdasarkan pengamatan para elit politik, tokoh masyarakat, agama,
politik, dll. Dan kita melupakan faktor utama peran kita sebagai orang-orang
percaya yaitu, mencari kehendak Tuhan dan mendengarkan pimpinan Tuhan dalam
pilpres 2019.
Sesungguhnya
apakah tujuan kita ibadah dan melayai di gereja? Apakah hanya untuk
menyenangkan diri atau membanggakan posisi pelayanan kita atau kita benar-benar
mengasihi Tuhan dan ingin mendatangkan Kerajaan Sorga di muka bumi?
Di awal
tahun 2019 Tuhan menyampaikan dengan jelas, “Kebodohan dan kesesatan
mereka (umat Tuhan di Indonesia) telah sampai dihadapanKu.”
Sadarilah
bahwa kita telah mengabaikan hakikat sebagai warga negara yang dikehendaki
Tuhan, yaitu mencari kehendak Tuhan bagi bangsa ini, menguji segala sesuatu,
mengasah diri sesuai tujuan hidup yang telah ditentukan Tuhan serta mendukung
munculnya para pemimpin nasionalis yang visioner, jujur, tulus, berani dan
berhikmat di bangsa ini.
GEREJA-GEREJA
YANG AGAMAWI DAN DUNIAWI AKAN HANYUT DALAM KEBODOHAN DAN KESESATAN
Sesungguhnya
kegagalan kita membangun hubungan pribadi dan mengenali kehendak Tuhan serta
tipu daya iblis akan membuat kita terjebak dalam salah satu sisi: agamawi atau
duniawi.
Gereja-gereja
yang agamawi adalah kehidupan orang-orang Kristen yang mendalami agama, tampak
saleh namun tidak memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan sedangkan
gereja-gereja yang duniawi adalah kehidupan orang-orang Kristen yang menjalani
ibadah, pelayanan tetapi perbuatan dan perkataannya sama dengan orang-orang
dunia yang tidak mengenal Tuhan.
Kedua
tipe ini memiliki intisari yang sama yaitu tidak mendasarkan hidup pada
kebenaran dan pimpinan Tuhan karena mereka tidak memiliki hubungan pribadi
dengan Tuhan.
Di akhir
tahun 2018 Tuhan berbicara secara audibel mengatakan, “Sesungguhnya
engkau akan melihat gereja-gereja yang tidak dibangun di atas kehendakKu akan
hanyut dalam derasnya arus pemikiran orang-orang yang agamawi dan duniawi.”
Setelah
Tuhan berbicara tak lama Tuhan memperlihatkan tulisan yang menyala terang dihadapan
saya “Roma 12:2” lalu saya segera mengambil Alkitab dan membacanya, tertulis,

Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh
pembaharuan budimu,
 sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa
yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”
Tuhan
menginginkan pikiran kita diperbarui setiap hari sampai kita dapat membedakan
antara kehendak Tuhan yang baik, yang berkenan dan yang sempurna.
Sepanjang
tahun 2019 kita akan melihat makin jelas beberapa program dan pembangunan
gereja-gereja akan makin dipersulit oleh masyarakat dan ormas tertentu. Dan
tekanan tersebut membuat gereja-gereja yang agamawi dan duniawi melakukan
reaksi-reaksi bodoh baik itu berdiam diri saja atau melawan dengan cara-caranya
sendiri. Akibatnya banyak orang menjadi tersandung dan makin benci dengan
segala hal yang berkaitan dengan kekristenan.
Banyak
orang beribadah kepada Tuhan namun tidak mengubah pola pikirnya agar sesuai
dengan firman Tuhan. Mereka mengetahui prinsip-prinsip firman Tuhan namun di
sisi lain tetap memakai pikirannya sendiri. Mereka lebih suka mengumbar
keinginan hatinya, menyelesaikan berbagai masalah dengan caranya sendiri. Roh
agamawi mendesak kita untuk sekedar MEMANFAATKAN berkat, kuasa, kasih Tuhan
bagi kesenangan dan memenuhi kebutuhan kita tetapi MENGABAIKAN hubungan pribadi
dengan Tuhan. Akibatnya kita tidak akan pernah mengetahui cara kerja Tuhan
untuk menyelesaikan berbagai masalah, menghadapi tantangan, maksud hati Tuhan
apalagi mencapai tujuan Tuhan.
Di awal
bulan Desember 2018 Tuhan memberikan saya penglihatan sebagai berikut:
Tuhan
membawa saya berdiri di suatu perbukitan dan di sekitar kaki perbukitan
tersebut ada pantai dengan gelombang ombak yang besar. Tak lama saya melihat
langit berubah menjadi makin gelap,  suhu
udara makin dingin lalu angin bertiup makin lama makin kencang. Lalu Tuhan
mengarahkan pandangan saya untuk melihat ke arah laut. Ternyata angin badai
telah membuat gelombang air laut semakin besar. Hanya dalam hitungan beberapa
detik saya mendengar dengan jelas jeritan ketakutan dan kekuatiran suara
orang-orang di kaki bukit di tepi pantai. Dan saya melihat gelombang air yang
sangat besar sedang menerjang tepi pantai. Orang-orang di tepi pantai lari
berhamburan. Mereka sedang berlari menuju perbukitan di tepi pantai.  Dan gelombang laut menerjang semua orang yang
berada di tepi pantai, rumah-rumah, 
pohon-pohon seperti tragedi tsunami di Aceh.
Perasaan
saya menjadi campur aduk karena jeritan kesedihan, penderitaan orang-orang yang
diterjang ombak besar.
Kemudian
saya melihat tak jauh dihadapan saya ada pos. Di samping pos ada papan dengan
gapura yang besar bertuliskan “MENJADI MURID KRISTUS.” Setelah melihat gapura
tersebut spontan saya bertanya dalam hati jika di bukit tersebut gapura menjadi
murid Kristus lalu di kaki bukit tersebut namanya apa? Kemudian saya menoleh
lagi ke belakang dan melihat orang-orang berhenti berlari. Mereka duduk,
berbaring dan jalan santai di sekitar pos tepat di kaki bukit dengan gapura
yang bertuliskan “PETOBAT BARU”. Lalu saya melihat gelombang air saling
menyusul menerjang dan menghempaskan orang-orang di daerah “PETOBAT BARU” di
kaki bukit. SEMUA ORANG YANG BERADA DI WILAYAH PETOBAT BARU TERSEBUT TERSERET
DALAM GELOMBANG AIR YANG BESAR DAN ANGIN BADAI YANG SANGAT KENCANG.
Kemudian
Tuhan berkata, “Hanya orang-orang yang terus berjalan dan masuk ke gerbang “menjadi
murid Kristus” yang bebas dari terpaan angin badai dan gelombang laut yang
ganas. Kebodohan dan kesesatan akan menyeret jiwa-jiwa yang suka tinggal
menjadi petobat-petobat baru…..sesungguhnya Aku akan mendesak umatKu masuk
dalam tingkatan rohani yang baru.”
Tuhan
memberikan kepada saya ciri-ciri orang-orang yang akan hanyut dalam kebodohan
dan kesesatan adalah mereka yang memiliki pola pikir sebagai berikut:
# Puas
dengan perkara yang baik daripada yang terbaik.
Inilah
kehidupan orang yang merasa hidupnya sudah menetapkan hatinya bahwa dirinya
sudah baik karena sudah menjalankan ibadah seminggu sekali, mengikuti doa
puasa, mendengarkan khotbah, membaca Alkitab dan memberikan perpuluhan di
gereja, aktif melayani Tuhan, aktif berdiskusi dalam group-group rohani. Orang
dalam tipe ini puas dan mempertahankan puas dirinya dengan membanggakan
berbagai perbuatan baik, pengalaman hidup menjadi Kristen, pengalaman melayani
Tuhan. Oleh karena hatinya sudah ditetapkan pada pemikiran orang-orang Kristen
umumnya maka mereka seringkali menolak pewahyuan Tuhan yang menyingkapkan
kegerakan Tuhan di Indonesia bahkan mengabaikan tujuan hidup dari Tuhan
sehingga hidupnya tidak memberikan dampak yang besar bagi pertobatan dan
pertumbuhan rohani jiwa-jiwa di Indonesia.
Dan
dalam hubungan dengan pilpres seringkali kita berpikir, “Pilihlah pemimpin
yang sedikit jeleknya diantara pemimpin yang buruk”. 
Pemikiran ini tampaknya
baik tetapi sebenarnya pemikiran ini membuat kita puas diri sehingga kita
mengabaikan untuk mengasah diri dan mendesak munculnya pemimpin yang terbaik
dan sesuai kehendak Tuhan di bangsa ini.
Semua
pemikiran yang baik pada akhirnya membuat kita sulit melihat perkara yang
terbaik dari Tuhan sehingga kita kehilangan hikmat, pewahyuan dan berkat-berkat
yang terbaik dari sorga bahkan menjadikan kita sebagai orang-orang yang
sombong.
# Malas
mengamati, menyelidiki, menguji, mencari, melakukan kebenaran serta menghindari
tipu daya iblis.
Inilah
kehidupan orang yang seringkali berkata dalam hatinya, “hati-hati dengan
nubuat, penglihatan dan pengajaran palsu.”
 Namun dirinya tidak pernah menguji
dan mencari kehendak Tuhan yang sejati. Bahkan orang dalam tipe ini jarang
melakukan introspeksi diri dan cenderung mencari-cari alasan untuk membenarkan
diri. Dan Kalaupun mengetahui kehendak Tuhan maka hatinya mengatakan, “aku
akan meresponi pesan Tuhan tersebut jika benar-benar sudah terjadi di
hadapanku.” 
Singkatnya, didalam hati orang di tipe ini sebenarnya tidak ada
niat dan tekad untuk belajar dan berjalan bersama Tuhan.
Inilah
orang-orang malas yang berharap masuk surga dengan tidak mau mencari, merenungkan
dan melakukan kehendak Tuhan. Kehidupan hanya dihabiskan untuk memuaskan
keinginan hatinya sendiri. Sesungguhnya saat kegoncangan tiba maka orang
demikian akan terjebak dalam arus kebodohan dan kesesatan. Mereka akan
meresponi berbagai masalah dan tantangan hidup dengan caranya sendiri, mudah
putus asa dan mengasihani diri sendiri.
#
Memandang dirinya, hidupnya, pelayanannya, gerejanya, denominasinya,
komunitasnya, pengajarannya, nubuatannya dan pemimpin rohani/bapa rohaninya
merupakan pusat kegerakan Tuhan atau yang paling benar.”
Inilah
kehidupan orang-orang yang tiada henti memegahkan segala sesuatu yang
dimilikinya kepada orang-orang di sekitarnya dan melupakan Tuhan. Tuhan
menyampaikan bahwa mereka selalu berkata dalam hatinya “Kegerakan Tuhan selalu
dimulai dari dalam gereja-gereja (denominasi tertentu) dan bukan di luar
gereja-gereja sehingga mereka mengabaikan karya RohKu yang berada diluar
pikiran mereka serta memandang dirinya yang paling benar dihadapan Tuhan.”
 Pernahkah Anda mendengarkan orang membanggakan pengajarannya, pelayanannya,
gerejanya, hidupnya bahkan pemimpin rohaninya lebih daripada Tuhan. Jika
jawabannya iya maka bertobatlah sebab gelombang kebodohan dan kesesatan sedang
mengejar dan membinasakan kehidupan Anda.
Ketiga
poin di atas menyingkapkan sifat dari bayi-bayi dan kanak-kanak rohani yang
biasanya ada di kalangan petobat baru. Sebagai pengikut Kristus seharusnya kita
menanggalkan kebiasaan dari manusia lama kita.
Sepanjang
tahun 2019 roh agamawi akan semakin giat memasukkan berbagai pemikiran yang
hampir benar yang bersifat agamawi dan duniawi bahkan diteguhkan dengan
berbagai data yang tidak teruji dan penafsiran firman Tuhan untuk menentang
pengenalan akan kehendak dan tujuan Tuhan. Jika kita tidak membiasakan diri
mencari kehendak Tuhan dan menguji segala sesuatu akan terjebak dalam pola
pikir yang dangkal, penuh tipu muslihat, membenarkan diri dan menghakimi orang
lain.
Contoh
dikalangan umat Tuhan adalah makin banyak jumlah orang-orang yang datang ke
gereja hanya untuk mencari hadiah, sembako sensasi pertunjukkan ibadah yang
meriah, pekerjaan,  jodoh,  pertemanan dan bukan mencari Tuhan serta
pimpinan Tuhan.
Contoh
dikalangan masyarakat Indonesia, kita akan melihat banyak masyarakat yang
memiliki mental yang suka menuntut, meminta dan mengancam pemerintah supaya
memperhatikan kenyamanan hidup masyarakat dan di sisi lain masyarakat enggan
bekerja keras dan mengembangkan diri. Mereka lebih suka menuntut perubahan
orang lain daripada dirinya sendiri
Di
sepanjang tahun 2019 sampai 2024 kita akan melihat Tuhan akan mengijinkan
berbagai kebijakan pemerintah, organisasi agama tertentu untuk menekan kaum
minoritas dan membuat kehidupan kita tidak berdaya seperti orang terserang
penyakit stroke rohani.
Roh
agamawi akan menjadikan bangsa ini menjadi bodoh, sombong, malas, licik, egois,
munafik dan agamawi. Dan semua sifat tersebut sangat bertentangan dengan takdir
Tuhan untuk Indonesia dengan menjadi Indonesia sebagai bangsa yang dipenuhi
orang-orang yang berhikmat, tulus, jujur, rendah hati, takut akan Tuhan.
GEREJA-GEREJA
YANG MENGASIHI TUHAN AKAN MENGADAKAN TEROBOSAN ROHANI
Tuhan
tidak akan membiarkan kegerakan roh agamawi menghancurkan bangsa ini.  Oleh karena itu Tuhan sedang mempersiapkan
umatNya untuk menghadapi roh agamawi dan membuka pintu sorga terbuka bagi
bangsa ini. Peran kita di tahun 2019 adalah 
MENGHALANGI penurunan kualitas mental dan moral serta MEMBEBASKAN
JIWA-JIWA DARI PENGARUH ROH AGAMAWI. Ketidaktahuan peran kita di tahun 2019
menyingkapkan posisi rohani kita yang sebenarnya masih berada dalam pengaruh
roh agamawi.
Dan cara
kita menghalangi kegerakan roh agamawi di bangsa ini dengan hanyut dalam
persekutuan dan pimpinan Tuhan.
Di awal
tahun 2019 Tuhan memperlihatkan kembali dalam bentuk penglihatan bahwa di
tengah badai dan gelombang air yang sedang menerjang jiwa-jiwa di wilayah
petobat baru sesungguhnya Tuhan memperlihatkan langit terbuka lalu terdengarlah
suara,  “Naiklah terus ke bukit dan
berjalanlah sampai ke puncak gunung.”
 Lalu saya melihat di langit awan
putih, bersinar terang dan lembut bergerak turun ke perbukitan untuk
menyelimuti, membimbing, memimpin dan menolong orang-orang ingin naik dari
petobat baru memasuki pintu gerbang menjadi murid Kristus sampai ke puncak
gunung. Kemudian saya melihat awan-awan membekali orang-orang dengan
perlengkapan perang lengkap, kirbat berisi sari anggur, obor dan gulungan
kertas yang tersegel (Tuhan menjelaskan bahwa kertas gulungan tersebut berisi
panggilan hidup dan perjanjian Tuhan).
Berdasarkan
penglihatan di atas kita melihat bahwa Tuhan mencurahkan Roh Kudus kepada orang
yang menyambut pimpinan Roh Kudus. Mereka adalah murid-murid Kristus yang
responsif terhadap kegerakan Tuhan. Kehidupan mereka ditandai dengan:
1. Rela
mengabdikan hidup untuk melakukan kehendak Tuhan
Hal ini
digambarkan dalam penglihatan sebagai perlengkapan perang. Inilah titik awal
kehidupan kita tidak lagi memusingkan kepentingan pribadi (lihat 2 Timotius
2:4). Oleh karena kita berkomitmen hidup bagi kepentingan Kerajaan Sorga maka
Tuhan menyingkapkan beban dan kerinduan hatiNya kepada kita. Sesungguhnya tanda
yang akan menyertai kita adalah setiap hari Tuhan akan memberikan pokok doa,
pewahyuan secara supranatural, menyingkapkan pengertian-pengertian akan maksud
hatiNya. Kasih Tuhan yang bergejolak dalam hati kita akan  membangkitkan belas kasihan dan murka yang
kudus saat melihat kebobrokan dalam kehidupan umatNya yang agamawi  dan duniawi sehingga Tuhan menunjukkan
pewahyuan dari Sorga setiap hari terkait apa yang dapat kita lakukan untuk
menghancurkan kubu-kubu pertahanan musuh.
2. Hati
yang terbuka dan responsif terhadap kegerakan Roh Kudus.
Hal ini
digambarkan sebagai kirbat anggur yang baru sehingga mudah dibentuk dan
diarahkan sesuai keinginan Tuhan (Matius 9:17). Kelenturan kirbat tersebut
merupakan sikap responsif dan kerelaan hati untuk dibentuk dan dipimpin
Tuhan.  Iniah kehidupan orang-orang yang
selalu bertanya kepada Tuhan dalam menghadapi segala sesuatu dan Tuhan
menyatakan kehendakNya. Kita tidak lagi bingung dengan berbagai masalah yang
terjadi dalam kehidupan kita karena Roh Kudus selalu memberikan solusi,
penghiburan, nasehat, kekuatan dan perjanjianNya dalam hidup kita..
3.
Kesediaan untuk meneladani kehidupan dan menjadi saksi Kristus.
Inilah
pengertian dari simbol dari obor. Kehidupan yang tidak lagi menampilkan diri
kita atau menampilkan tokoh-tokoh agama tertentu, tetapi menampilkan teladan
hidup Kristus dalam hidup kita (Yohanes 8:12). Ketika kita tiap hari mencari,
menyelidiki, merenung dan melakukan kehendak Tuhan maka Tuhan akan memperjelas
kehendakNya dan tipu daya iblis dalam hidup kita. Segala hal yang kita lakukan
dan sampaikan yang sesuai dengan kehendakNya akan mendatangkan kegoncangan baik
di alam rohani maupun alam nyata seperti membuka luka dalam hati dan
mengobatinya. Menyingkapkan berbagai kebobrokan dan memulihkannya. Hadirat
Tuhan akan memenuhi kehidupan kita sehingga orang-orang  di sekitar kita merasakan kuasa dan kasih
Tuhan yang membuat orang-orang di sekeliling kita makin takut akan Tuhan.
4.
Mencari dan mengetahui tujuan hidup dari Tuhan.
Hal ini
merupakan gambaran dari gulungan kertas yang tersegel. Dalam gulungan kertas
tersebut merupakan amanat khusus yang telah Tuhan sediakan bagi kita, yaitu
panggilan hidup. Di tahun 2019 Tuhan akan menyingkap tujuan hidup kita, sesuatu
yang sangat ditakuti oleh roh agamawi. Sebab saat kita mencari tujuan hidup
dari Tuhan maka kita sedang mengaktifkan kembali saraf-saraf rohani dalam tubuh
Kristus. Artinya peran kita dalam tubuh Kristus entah Anda dipanggil sebagai
pendoa, bernubuat, nabi,  pengajar,
penginjil, gembala, konselor bahkan melayani sebagai pemusik atau orang-orang
yang mempersiapkan perlengkapan ibadah sesungguhnya peran Anda dapat
membangkitkan gairah dan fungsi saraf-saraf lainnya. Dimana pun panggilan Tuhan
disitulah otoritas yang telah Tuhan percayakan kepada Anda untuk menyatakan
kehendakNya di muka bumi.
Keempat
poin di atas merupakan ciri khas seorang murid yang menempuh pendidikan sampai
menerima tugas untuk kerja nyata. Tuhan ingin memulihkan dan menjadikan
kehidupan kita seperti pisau yang sangat tajam dan bom yang memiliki daya ledak
sangat besar sesuai dengan fungsi kita dalam tubuh kristus untuk menghancurkan
kubu-kubu pertahanan roh agamawi.
TAHUN
2019: MENJADI MURID KRISTUS YANG MENGADAKAN TEROBOSAN ROHANI
Tuhan
menginginkan kehidupan kita menjadi murid Kristus yang memberikan dampak di
alam rohani seperti terjadinya peningkatan pertobatan jiwa-jiwa, pertumbuhan
rohani sehingga memunculkan para pemimpin nasionalis yang jujur, tulus, berani
dan berhikmat.
Di awal
bulan Januari 2019 Tuhan memberikan saya lanjutan penglihatan,
Saya
melihat orang-orang dengan perlengkapan perang lengkap, membawa obor, kirbat
berisi anggur, serta gulungan kertas di pinggangnya berdiri di sekitar
perbukitan yang ditumbuhi pohon aras (Tuhan menunukkan di bagian batang pohon
tersebut terdapat goresan ukiran salib) dan dudaim yang berbuah lebat. Tubuh
mereka dikelilingi oleh awan dan sinar yang sangat terang lalu saya melihat
mereka semua mengeluarkan dan mengangkat pedang dari sarungnya. Kemudian saya
melihat awan yang menyelimuti prajurit-prajurit Tuhan di tingkat murid kristus
tersebut makin bersinar terang lalu terdengar suara gemuruh di langit sangat
keras. Suara gemuruh di langit membuat permukaan tanah di perbukitan bergetar.
Seketika itu juga angin badai  berhenti
dan gelombang air menjadi reda. Lalu langit terbuka dan keluarlah aliran air
yang sangat bersinar, mengalir berkelok-kelok seperti sungai dari langit menuju
tepi pantai. Lalu aliran air tersebut terpecah menjadi beberapa bagian mengalir
dalam hati orang-orang yang ada di sekitar tepi pantai dan korban-korban yang
bergeletakan di kaki bukit. Kemudian Tuhan berkata, “Persatuan orang-orang yang
mau mencari, menyelidiki dan melakukan kehendakKu akan menyingkapkan segala
kebodohan dan kesesatan serta menyatakan kuasa dan kasihKu untuk mencelikkan
mata rohani mereka…..”
Menjadi
murid Kristus merupakan tingkatan rohani yang akan dipakai Tuhan untuk membuka
pintu kasih dan kuasaNya untuk melawat umatNya. Sebagaimana murid-murid Kristus
yang berdiri di pohon aras yang menggambarkan keperkasaan Tuhan dinyatakan
dalam persatuan orang-orang yang mencari kehendak Tuhan dan tanaman dudaim yang
menggambarkan gairah yang sangat besar untuk bersekutu dan melakukan kehendak
Tuhan
Berkat
terbaik di tahun 2019 adalah Tuhan akan menyatakan kuasa dan kasihNya yang
besar di tahun ini melalui gerakan, pengajaran, nubuat, penglihatan dan
pesan-pesan rohani yang berbeda dengan orang-orang agamawi umumnya. Dan
semuanya ini membuat banyak orang menjadi heran dan iri hati. Dan di titik
itulah Tuhan akan menemplak orang-orang agamawi seperti pengajaran mereka tidak
terlalu diminati oleh orang-orang daripada pengajaran yang disampaikan oleh
murid-murid Kristus, pengalaman supranatural seperti memperoleh mimpi,
penglihatan atau pengertian-pengertian yang datang secara tiba-tiba untuk
menyadarkan mereka dari kebodohan dan kesesatan.
SIKAP
KITA DALAM MENGHADAPI DAN MELAWAN PENGARUH ROH AGAMAWI
1.
Berdoalah setiap hari
a.  Bagi pertobatan gereja-gereja supaya mereka
mau merendahkan diri, introspeksi diri dengan jujur, bertobat, mencari dan
bergerak sesuai pimpinan Tuhan serta menguji segala sesuatu.
b.  Mintalah penyingkapan dan hikmat untuk
memahami dan dimampukan mengikuti kegerakan Tuhan di Indonesia.
2.
Bergabunglah dalam komunitas-komunitas rohani yang memberikan dampak bagi
pertumbuhan rohani, menemukan/mengobarkan karunia-karunia rohani serta
mengarahkan hidup pada tujuan Tuhan yang sejati (menemukan tujuan hidup).
3.
Berpartisipasi membagikan pesan-pesan rohani di media sosial atau komunitas
rohani (seperti pengajaran, nubuat, mimpi, penglihatan, doa) dalam bentuk
tulisan,  audio,  video yang prinsip-prinsipnya murni berasal
dari Tuhan, menggugah pikiran, menggoncang kehidupan rohani (bukan pesan-pesan
rohani yang bersifaf menghibur)
4.
Mencatat dalam agenda pribadi dan memposting di media sosial terkait hubungan
dari nubuat, mimpi, penglihatan yang sudah teruji dengan fakta-fakta yang
sedang terjadi sebagai bentuk mengajarkan jemaat untuk menguji segala sesuatu
dan meneguhkan kegerakan Tuhan di Indonesia.
5.
Menyediakan waktu bersama keluarga untuk berdoa dan berdiskusi terkait
kegerakan Tuhan di Indonesia.
6.
Pikirkanlah selalu janji-janji Tuhan yang menumbuhkan iman, pengharapan dan
kasih kita kepada Tuhan.
7.
Sediakanlah waktu berdiskusi dengan Hamba-hamba Tuhan untuk mencari,
mengembangkan dan mengobarkan karunia-karunia rohani.
8. Cari
dan temukan tujuan hidup dari Tuhan 
serta fokuslah untuk berkarya sesuai pimpinan Tuhan.
9.
Tunjukkanlah kasih dan hikmat dalam menghadapi berbagai perlakuan yang tidak
menyenangkan seperti pembubaran ibadah, penutupan gereja, perkataan/sikap
merendahkan dari kalangan orang-orang yang intoleran di sekeliling Anda.
10.
Naikanlah ucapan syukur dan bersukacitalah dalam segala hal sebab Tuhan akan
menunjukkan kebaikanNya dibalik setiap persoalan bahwa Tuhan hendak melimpahkan
berkat-berkat dari sorga dalam hidup Anda.

PERSPEKTIF PROFETIK : TERKAIT KONDISI KEHIDUPAN ROHANI UMAT TUHAN DI INDONESIA. (Cuplikan diskusi di group whatsapp Worship Center Indonesia)

Oleh
Didit I.
Di awal
bulan Januari saat mengantar keluarga ke rumah sakit. Kebetulan saat itu saya
sedang menunggu panggilan pemeriksaan. Saya berkesempatan melihat kondisi bayi²
dan balita² yang sedang di rawat di rumah sakit tersebut. Sebagian besar
kondisi bayi² dan balita² tersebut sangat memprihatinkan karena sebagian besar
menderita berbagai macam² penyakit dan kelainan dari lahir. Mengamati kondisi
bayi², balita² dan ekspresi wajah ibu dan bapak dari bayi tersebut membuat saya
tidak bisa menahan air mata. Saat Tuhan mengarahkan saya untuk memperhatikan
ekspresi bayi yang bermacam², orang tua dari bayi/balita serta suara dalam hati
mereka yang menyingkapkan kesedihan, tiada berpengharapan,  keputusasaan, kelelahan. Mereka harus
menerima kenyataan bahwa bayi mereka sedang sakit atau tidak normal.
Di
ruangan itu pula kemudian Tuhan menggerakkan saya melihat beberapa bayi yang
sedang menderita hidrosefalus (kepala lebih besar dari ukuran normal) dan bayi
lainnya yang menderita mikrosefali (kepala lebih kecil dari ukuran normal).
Kemudian Tuhan mengubah keadaan di sekeliling saya yang sebelumnya di ruang
tunggu di rumah sakit berubah menjadi ruangan ibadah di gereja yang mana bangku²
gereja dipenuhi dengan bayi² dan anak² yang sedang menderita hidrosefalus dan
mikrosefali.
Apalagi
kondisi bayi dan balita² yang masih belum memiliki pengalaman dan pengertian
akhirnya mereka memasukkan barang² apa pun yang ada di sekitarnya ke dalam
mulutnya. Mulai dari kotoran, sampah, makanan basi, buku², menggigit tempat
duduk yang terbuat dari kayu, dll. Suasana di dalam gereja tersebut benar²
kacau karena bayi² dan anak² di dalam gereja tersebut menjerit histeris,
menangis, berteriak seakan² ingin menyampaikan keinginan hatinya masing².
Ada pun
anak² remaja, pemuda, dewasa sebagian besar menderita busung lapar sangat sibuk
melayani keinginan bayi² dan balita² yang sakit.
Sedikit
sekali para remaja,  pemuda dan dewasa
yang berada dalam kondisi normal. Mereka melarang anak² untuk makan sembarangan
lalu menyediakan makanan yang bergizi, memeriksa kesehatan bayi²/balita²,
memberi obat²an sesuai usianya, merawat dan memberikan pakaian yang layak.
Kemudian
Tuhan berkata, “Inilah kondisi
umatKu di Indonesia. Sebagian besar diantara mereka menderita microsefali
rohani karena jarang mencari kehendakKu dan hidrosefalus rohani karena
mengumpulkan pengetahuan tentang jalan²Ku namun tidak pernah melakukan
kehendakKu…Ada pun sebagian besar orang-orang menerima pengetahuan namun
hidupnya tidak terhubung denganKu sehingga selalu bingung dalam mempraktekkan
firmanKu….. Mereka yang mencari, 
menyelidiki dan melakukan kehendakKu akan bertumbuh dan hidupnya
menghasilkan buah seratus kali lipat (Hal ini mengingatkan saya akan Matius
13:23)….” 
Tuhan ingin kita tiada henti mencari,
merenungkan firmanNya dan melakukan kehendakNya.
  Bukan sekedar menambah pengetahuan atau
sekedar beribadah saja. Apalagi hidup untuk menyenangkan hati orang lain. Tuhan
ingin kehidupan rohani kita benar² melekat kepadaNya seperti seorang istri yang
selalu memikirkan maksud hati dan pikiran suaminya. Demikian Tuhan menginginkan
kita selalu memikirkan pikiranNya dan merasakan beban hatiNya serta melakukan
tepat sesuai keinginan hati Kekasih jiwa kita, Yesus Kristus.
Keterpurukan
rohani yang sedang terjadi dalam kehidupan kita telah membuka kesempatan bagi
penguasa kegelapan untuk menimbulkan berbagai krisis di berbagai bidang dan
merusak mental serta moral bangsa ini.
Seharusnya
kehidupan kita sebagai pengikut Kristus tekun mencari, melakukan kehendak Tuhan
dan menikmati pengalaman berjalan bersama Tuhan meskipun menghadapi berbagai
tantangan. Kesetiaan kita dalam mengikuti kehendak Tuhan akan membawa hidup
kita dalam level rohani yang baru karena Tuhan akan menyingkapkan maksud
hatiNya dan rahasia hatiNya terkait hidup kita serta petunjuk menerapkan
kehendakNya dalam kehidupan sehari².
Sesungguhnya
bagian penting yang hilang dari gereja² (termasuk hidup kita) adalah
MENGHUBUNGKAN berbagai pesan² rohani perspektif profetik,  pengajaran, khotbah ke praktek kehidupan
sehari² sehingga kita dimampukan Tuhan untuk melihat 3 hal penting,  yaitu;
1.
Mengetahui rencana dan kerinduan hati Tuhan.
2.
Mengetahui jebakan² / tipu daya iblis
3.
Mengetahui posisi rohani kita dalam mengikut Tuhan
Ketiga
poin ini hanya akan dimengerti saat kita menjalin hubungan pribadi dengan
Tuhan.
Pemahaman
kita akan tiga poin di atas akan membuat kita bertumbuh rohani, terhindar dari
kebutaan rohani dan mempertajam indera rohani kita. 
Ketidaktahuan
kita akan hubungan dari pesan² rohani dengan kehidupan sehari² hanya akan
membuat kita menderita penyakit hidrosefalus rohani (karena mengumpulkan
berbagai pengetahuan rohani tetapi kurang menghubungkan dan mempraktekkan dalam
kehidupan sehari²) atau microsefali rohani (karena hatinya yang tidak peduli
dengan kehendak Tuhan jadi jarang mencari, merenungkan kehendak Tuhan atau
busung lapar rohani (karena kurang mengkonsumsi makanan rohani yang bersih dan
bergizi dari sorga).
Jadi
betapa pentingnya kita menjalin hubungan pribadi dengan Tuhan, menyelami maksud
hatiNya serta bergerak sesuai petunjukNya. Sekarang, pertanyaan yang terutama
yang harus kita renungkan dan jawab adalah di golongan manakah kita berada?
Apakah kehidupan rohani kita termasuk dalam golongan bayi/balita rohani yang
menderita hidrosefalus/mikrosefali secara rohani? Apakah termasuk golongan
remaja/pemuda/dewasa  yang menderita
busung lapar rohani?  Ataukah kehidupan
rohani kita termasuk remaja/pemuda/dewasa yang mengetahui posisi
rohaninya,  tujuan Tuhan dan segala hal
yang diperbuatnya selalu menimbulkan dampak mendewasakan kehidupan rohani orang²
disekitar kita serta menggagalkan rencana² penguasa kegelapan?
Salam
perjuangan dalam Kristus.

PERSPEKTIF PROFETIK: MENGENAI PILPRES 2019

(Untuk kalangan sendiri / umat Kristen lndonesia) 

PENGANTAR
Sebelumnya saya
ingin menegaskan bahwa perspektif profetik ini hanya ditujukan untuk kalangan
sendiri dan
saya tidak dalam rangka mengkampanyekan
atau menyudutkan pihak-pihak tertentu.
Pesan ini murni saya sampaikan sesuai dengan pewahyuan yang telah Tuhan berikan kepada saya. Saya sekedar mengikuti pimpinan Roh Kudus
untuk menyampaikan pesan ini kepada
umat
Tuhan di Indonesia
.
Perspektif profetik ini bermaksud menyampaikan penjelasan kepada gereja-gereja Tuhan dari sudut pandang profetik
terkait kondisi mereka dan terkait pemerintahan di Indonesia,
serta gambaran sekilas akan masa depan Indonesia setelah pilpres 2019 (yang secara lebih jelas dan rinci akan kami sampaikan dan bagikan secara eksklusif kepada kalangan sendiri yang berminat mengetahui
kehendak Tuhan untuk bergerak sesuai kehendak-Nya
),
Faktor yang
penting saat kita membaca perspektif profetik, 
pengajaran, buku-buku rohani, mendengarkan  khotbah adalah BUKAN
SEKEDAR
MENGISI PIKIRAN
KITA
DENGAN BERBAGAI PENGETAHUAN

ROHANI
TETAPI UNTUK
SELANJUTNYA MENGHUBUNGKAN
PENGETAHUAN
ROHANI TERSEBUT DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI SEHINGGA KEMUDIAN PENGETAHUAN
ROHANI TERSEBUT MEMBAWA MANFAAT BAGI HIDUP KITA KARENA
PENGETAHUAN TERSEBUT MENGANTARKAN KITA
SAMPAI PADA
PENGERTIAN AKAN POSISI
ROHANI KITA
SAAT INI, AKAN MAKSUD
HATI TUHAN DALAM HIDUP KITA
, SERTA LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS YANG HARUS KITA LAKUKAN HARI DEMI HARI.
DENGAN DEMIKIAN PIKIRAN
, HATI DAN KEHIDUPAN
KITA
SELALU
TERHUBUNG DENGAN
PERKARA-PERKARA DARI SORGA. Oleh karena itu, perspektif
profetik pada puncaknya seharusnya menjadi petunjuk strategis agar kita
bergerak
selaras dengan Tuhan dan
mengalami kemenangan bersama Dia.
Jika kita dapat memahami
dan
meresponi pesan Tuhan
dengan tepat
, itu akan membawa kita masuk dalam tingkat rohani yang lebih
tinggi. Menerima
pengertian-pengertian
baru (
hikmat dari Sorga)  yang berhubungan dengan rahasia pikiran dan hati
Tuhan.
Memperoleh pimpinan
Tuhan secara supranatural (p
engalaman baru berjalan bersama Tuhan). Menerima pewahyuan terkait kondisi pribadi dan bangsa.
Kehidupan dan pelayanan kita akan
diurapi Tuhan sehingga Tuhan pakai sebagai sarana
membangkitkan gairah untuk bersekutu dengan
Tuhan, menyingkapkan pengertian-pengertian yang baru akan jalan Tuhan,  dimampukan menjadi teladan
serta menjadi agen-agen ilahi demi mengadakan terobosan
rohani
di bangsa ini.
SEBALIKNYA, kegagalan
kita meresponi pesan Tuhan akan membuat hidup kita seperti orang Israel yang
berputar-putar
dan akhirnya
binasa di padang gurun rohani
(yaitu
tidak mengalami pertumbuhan rohani, sulit membedakan mana kehendak Tuhan dan
pribadi
).
Dan Tuhan menjelaskan orang yang meresponi pesan-pesan Tuhan sekehendak
hatinya sendiri akan jatuh
pada salah satu dari
dua sisi.  Di satu sisi, ia akan jatuh
dan
hanyut dalam
arus kebodohan dan kesombongan
(suatu
keadaan yang t
idak memiliki kepedulian akan kehendak Tuhan namun dengan lancang mengutip bagian-bagian
tertentu dari firman Tuhan, pengajaran,
perspektif profetik untuk meneguhkan maksud hatinya
sendiri)
.
Kesombongan dalam hat
i membuat hatinya tidak
merasakan beban apa pun
seperti
perasaan bersalah
karena pikirannya terlalu sibuk membenarkan dan membanggakan dirinya sendiri. Jika tidak demikian, ia dapat jatuh
pada sisi lainnya : berpotensi
terjerumus
dalam arus kekecewaan dan keputusasaan
(pikirannya menjadi tertekan karena
kekuatiran dan ketakutan menguasai hatinya lalu berusaha menghadapi berbagai
masalah dalam h
idupnya
sesuai dengan  caranya sendiri).
Kedua sisi tersebut
hanya
akan membuat kita
menjadi
pribadi yang egois
dan
menjauhi persekutuan dengan Tuhan.
Oleh karena itu pastikan respon Anda adalah siap menyambut, menguji dan
melakukan
petunjuk dari Tuhan. Sebab respon kita akan menentukan
arah
dan langkah kita selanjutnya.
A
pakah kita
sedang
memposisikan diri berdiri
di pihak Tuhan atau berseberangan dengan Tuhan??
? 
Saya berdoa kiranya Tuhan melimpahkan
kepada kita
hati yang baru.  Hati yang jujur, tulus, berlimpah dalam kasih, takut akan Tuhan sehingga Tuhan berkenan menyingkapkan pengertian-pengertian yang baru saat membaca perspektif
profetik
ini. Hanya orang-orang yang sungguh-sungguh
mencari kehendak Tuhan yang akan dimampukan untuk mengerti rahasia dibalik
petunjuk-petunjukNya
dalam perspektif
profetik ini
. Tuhan memberkati
I.     
PERJUANGAN
DUA CAPRES DI PILPRES 2019
Kita
mengetahui bersama-sama bahwa pada tanggal 17 April 2019, bangsa kita akan
mengadakan pesta demokrasi. Rakyat berhak memilih presiden, DPD RI, DPR RI,
DPRD
provinsi, DPRD kab/kota. Sebelum kita membuat
keputusan dalam pemilihan nanti s
aya mendorong umat Tuhan di
seluruh Indonesia
untuk mencari tahu dan mengamati kualitas karakter, kepemimpinan,
kebijakan-kebijakan (yang mencerminka
n ideologi-ideologi yang
diyakini), serta program-program
masing-masing calon presiden dan
legislatif.
Tuhan akan memakai berita-berita dan analisis dari pengamat politik,
penulis di media sosial untuk menyingkapkan kepentingan-kepentingan yang disembunyikan oleh
capres dan cawapres
. Salah satu sarana kita menguji kemampuan dari kepemimpinan capres dan cawapres adalah
menguji pernyataan capres dan cawapres melalui
acara diskusi maupun debat yang dari sana kita
dapat mengetahui
kualitas dari visi, program, solusi yang ditawarkan
calon-calon pemerintah ini terkait masalah 
rumit dalam bangsa ini termasuk karakter mereka sebagai pemimpin. Lebih
dari itu, umat Tuhan seharu
snya tidak sekedar mengetahui kualitas kepemimpinan
dari capres
dan cawapres tetapi
umat Tuhan juga mampu mengetahui
proses, takdir dan rencana Tuhan bagi bangsa ini sehingga hati kita limpah
dengan

sukacita
, damai sejahtera, harapan baru serta dipenuhi kekuatan
menanggung segala sesuatu sekalipun bangsa ini sedang terpuruk dalam berbagai
krisis harapan,  krisis
kepemimpinan,  krisis sukacita, dan  krisis pertumbuhan rohani.
Sebab Tuhan telah
berjanji
(berlaku bagi orang-orang yang mau mencari dan hidup dalam kehendakNya) akan
melimpahkan
pengertian dan pewahyuan secara supranatural
sampai gereja-gerejaNya mengerti dengan
jelas apa
yang menjadi kehendakNya di pilpres 2019 dan
bagaimana
langkah
selanjutnya hidup di bawah periode 
pemerintahan yang baru lima tahun ke depan.
Terkait capres dan cawapres, Tuhan memberitahukan kepada saya bahwa masing-masing capres masih belum memiliki jiwa yang besar
untuk berdiri diatas semua golongan. Keduanya belum memiliki
tujuan (visi)
baru
yang
besar di masa depan. B
elum memiliki cara-cara
jitu
untuk menyelesaikan berbagai masalah di bangsa ini, termasuk mengendalikan para
elit politik

yang turut
terlibat secara tidak langsung menyiasati hukum dan bermaksud
mengubah ideologi
bangsa ini.
Kita
mengetahui salah satu capres
telah menunjukkan kemampuannya dalam
membangun infrastruktur dan ekonomi
di bangsa ini
sehingga perdagangan di Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara lain. Di
sisi lain kita juga melihat berbagai kasus
dalam negeri
yang sensitif karena merampas persatuan, hak beragama,  beribadah, 
keadilan seperti
yang terjadi atas korban-korban intoleransi, maupun korban
pemerkosaan dan penculikan mahasiswa tahun 1998, termasuk kasus skandal salah
satu bank yang pernah dijanjikan untuk diselesaikan oleh presiden namun sampai
hari ini tampaknya tetap tidak tersentuh.
Cawapres yang dipilih mendampinginya juga seorang tokoh agama
yang belum lama t
urut memperkeruh secara politik terkait kasus dari seorang kepala daerah.
Pada sisi lain, capres yang menjadi
penantangnya telah beberapa kali melakukan manuver politik yang pada dasarnya
memperbesar isu-isu yang tidak jelas
di media sosial seperti memberikan
dukungan pada seorang ibu yang mengaku telah dipersekusi sekelompok orang (yang
dikesankan suruhan lawan politik) padahal kenyataannya ia

baru
saja
menjalani operasi plastik.
Cawapres pendampingnya
juga
pernah mengkampanyekan program-program yang disebut pro rakyat sewaktu
mencalonkan diri dan sempat menjadi wakil kepala daerah, namun program-program
tersebut belum jelas pelaksanaannya
.
Intinya kedua capres dan cawapres hanya fokus memenangkan
pilpres 2019

dengan melakukan segala cara dan menggunakan berbagai janji. Kedua
calon
presiden
telah mengabaikan
beberapa masalah yang pelik di bangsa ini seperti
pentingnya perubahan
mental, masalah
intoleransi yang
melibatkan tokoh-tokoh agama, juga tokoh-tokoh masyarakat yang merenggut hak
beragama/beribadah, merenggut hak orang-orang yang menjadi korban ketidakadilan
dan pelanggaran hak asasi manusia di masa lalu, maupun
korupsi yang melibatkan para
elit politik.
Bahkan kedua capres belum memiliki
tujuan (visi) baru yang
jelas dan besar sehingga belum mampu membangkitkan
harapan, inspirasi,
motivasi
, semangat serta menggerakkan masyarakat Indonesia untuk berjuang bersama
presiden
.
Sesungguhnya Indonesia tidak lagi memproduksi pemimpin besar seperti
d
i masa tahun 1945 dimana seorang Soekarno muncul untuk membangkitkan harapan
baru, inspirasi, tujuan (visi) yang jelas
. Kepemimpinan
Soekarno menggerakkan masyarakat Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan
bangsa Indonesia dan
mempengaruhi pemimpin-pemimpin di dunia serta mengadakan kerjasama dengan negara-negara lain untuk
mengubah dunia
. Sesungguhnya masalah di Indonesia bukan hanya di
bidang ekonomi dan infrastruktur namun masih pada banyak bidang lainnya yang
belum diselesaikan dengan baik.
II.    SIKAP GEREJA-GEREJA DAN KONDISI INDONESIA MENJELANG PILPRES 2019
Banyak orang Kristen
memisahkan antara politik, yang dalam hal ini pemilihan presiden dengan
kehendak Tuhan. Ironisnya, di sisi lain orang-orang
sering
memanfaatkan
nama Tuhan, mengutip pengajaran atau perspektif profetik dan dari ayat-ayat
Alkitab untuk membenarkan tindakan dan pilihan politiknya di pilpres. Artinya
sebagai gereja Tuhan, kita
lebih suka membenarkan diri,  memanfaatkan segala sesuatu untuk
memenuhi keinginan hati kita, 
daripada melakukan
pencarian yang tulus
demi memahami kehendak Tuhan.
Pertengahan bulan Oktober 2018,
saat berdoa
syafaat Tuhan memberikan penglihatan yang menjelaskan kondisi gereja-gereja dan
pemerintahan di bangsa ini.
Pada awal penglihatan ini Tuhan
menyampaikan,
Selama ketidak-jujuran
menilai segala sesuatu masih menguasai
hati bangsa ini maka mereka
(orang-orang Indonesia)
akan sulit untuk melihat
suatu perkara dengan jelas. Mereka tetap sulit menemukan akar masalah mereka sehingga
tidak akan mempunyai solusi yang terbaik atas masalah-masalah mereka itu.
Mereka masih akan sulit
membedakan antara kejujuran dan kebohongan, keadilan
dan ketidakadilan,  kebenaran dan
kejahatan, ketulusan dan kemunafikan bahkan mereka dapat kehilangan jati
dirinya.”
Lalu
tak lama
Tuhan
menggambarkan kondisi gereja-gereja dan bangsa ini dalam bentuk
penglihatan: 
Tampak seorang pria berusia empat puluh tahun
sedang berjalan-jalan di tengah pasar (Tuhan menjelaskan bahwa pria tersebut
merupakan pejabat/pemimpin yang dihormati, berpengaruh, berpendidikan). Pria
tersebut
diikuti dan
dikelilingi
orang-orang yang mengagumi
dirinya
(semacam fans
atau penggemar)
. Pria ini tidak puas
dengan jumlah
fansnya karena orang-orang di pasar masih banyak yang belum memperhatikan dirinya
akhirnya ia merencanakan untuk melakukan sesuatu yang dapat menarik perhatian
banyak orang. Pria ini mendatangi kios-kios yang rusak dan meminta
para fansnya
membantu memperbaikinya
,
m
embeli barang-barang di pasar, memberikan
bantuan
dana
kepada para pedagang dan warga di sekitar.
Setelah itu ia memandang sekelilingnya namum ia
melihat jumlah fansnya hanya bertambah sedikit.  Wajahnya menunjukkan rasa tidak puas dengan
jumlah orang-orang yang mengikutinya.
Saat itu langit cerah. Banyak orang tampak lelah, jenuh,  putus asa. Kemudian
pria
tersebut melangkah
menuju jalan dimana di sekitar jalan tersebut banyak genangan air yang
berlumpur dan secara spontan pria tersebut
memasukkan
wajahnya ke dalam genangan air
tersebut
(saya sendiri  sepertinya wajah saya
merasakan suatu sensasi dingin tapi tidak bisa melihat apa-apa). Lalu pria tersebut
mengangkat wajahnya, berseru dengan suara nyaring sambil menunjuk ke genangan air tersebut, “Aku melihat dasar
laut yang begitu indah dari genangan air berlumpur
ini!” Anehnya
ti
ndakan pria tersebut akhirnya diperhatikan dan diikuti orang-orang dari berbagai profesi. Mereka MENGIKUTI dan
MEMBICARAKAN apa yang dilihat oleh pria tersebut. Mereka menganggap pria
tersebut

satu-satunya yang
memiliki kelebihan
khusus seperti dapat melihat dasar laut dari genangan air yang kotor.
Inilah gambaran sikap gereja-gereja,
para pemimipin dan mental masyarakat Indonesia. Mereka memilih membutakan diri
dengan mempercayai perkataan
tokoh idolanya yang belum teruji
prinsip-prinsip dan pandangannya, dan dengan demikian mengabaikan kehendak
Tuhan!
Sesungguhnya ketidakjujuran dari
tokoh-tokoh masyarakat,  para pemimpin
rohani, pejabat pemerintah, atau elit politik
dalam menilai dirinya sendiri hanya akan
membangkitkan harapan, inspirasi, motivasi dan tujuan yang

palsu
.
Tindakan mereka
seakan-akan membangun bangsa namun sebenarnya tanpa sadar merusak mental dan
moral kehidupan banyak orang sehingga
hanya akan menambah
jumlah
pendukung-pendukung buta di bangsa ini.
Ada tiga
poin utama yang perlu menjadi perhatian kita
terkait sikap
gereja-gereja dan kondisi bangsa Indonesia
berdasarkan penglihatan diatas:
Pertama, umat Tuhan
masih menggantungkan masa depan hidupnya pada tokoh-tokoh politik
tertentu dan
tidak peduli akan kehendak Tuhan.
Ketergantungan
yang dimaksudkan adalah kita lebih banyak memikirkan, mencari tahu, meletakkan
pengharapan, kepercayaan dan dukungan yang sangat besar kepada manusia untuk
mengubah keadaan pemerintahan Indonesia.
Pada sisi
lain, kita lupa mencari, menyelidiki dan menghubungkan pilpres 2019 dengan
kehendak Tuhan. Kita meyakini hati nurani tetapi jarang introspeksi diri
. Akibatnya kita jadi mudah ditipu oleh kelicikan hati sendiri yang sarat dengan kepentingan pribadi.

Hal ini pernah saya sampaikan dalam salah satu perspektif profetik “MENGENAI PEMERINTAHAN YANG BARU” yang sudah dirilis tahun 2014 menyingkapkan kehendak Tuhan atas gereja-gereja di Indonesia bahwa,

“Peran gereja-gereja yang radikal seperti mencari, menyelidiki kehendak Tuhan, menguji segala sesuatu serta bergerak sesuai pimpinan Tuhan memiliki peran yang sangat penting bagi arah dan tujuan masa depan di Indonesia.

Sebab salah satu tanda profetik bahwa gereja-gereja telah menjadi radikal dalam Kristus adalah dengan munculnya para pemimpin nasionalis yang jujur, tulus, berani (berdiri dan memperjuangkan kepentingan semua golongan) dan berhikmat (menyelesaikan berbagai masalah yang pelik di bangsa ini serta menindak tegas para elit politik, tokoh masyarakat, tokoh agama, pengusaha yang memperkeruh suasana politik di bangsa ini)”

Namun Tuhan menyampaikan bahwa sikap gereja-gerejaNya masih belum berubah, yaitu tetap menjadi pendukung-pendukung buta. Kita mengabaikan perspektif profetik tersebut lalu kita berkata di dalam hati bahwa “Kita harus memilih menggunakan hati nurani dengan jujur dengan harus memilih Jokowi/Prabowo supaya nasib Indonesia di masa depan menjadi lebih baik” Pernyataan tersebut sesungguhnya telah sampai dihadapan Tuhan dan menyakiti hati Tuhan. Sebab Tuhan menjelaskan bahwa alas an tersebut menyingkapkan kemalasan gereja-gerejaNya untuk menguji dan mencari kehendak Tuhan yang sejati khususnya terkait pilpres 2019. Inilah sikap hati yang tidak jujur. Bagaimana kita dapat menilai dengan tepat jika hati nurani kita tercemar dengan ketakutan dan kekuatiran? Hal ini mengingatkan saya akan perspektif profetik yang berjudul “KRISIS KEJUJURAN MENILAI DIRINYA SENDIRI” dirilis di blog Worship Center Indonesia pada akhir November 2016 menyatakan,

“Di awal bulan September 2016 saat saya berdoa syafaat untuk Indonesia, Tuhan mengatakan dengan jelas, “Indonesia akan memasuki masa krisis kejujuran untuk menilai dirinya sendiri. Sebab Aku mendapati hati mereka (umat Tuhan) lebih menyukai dusta daripada kebenaran. Mereka mendustai dirinya sendiri demi mendapatkan (tujuan pribadi seperti) kenyamanan dan kenikmatan hidup di dunia.” (bandingkan dengan Yer. 7:8-10). Saat fokus hidup kita hanya mengejar kenyamanan dan kenikmatan hidup di dunia, maka pintu hati kita mulai tertutup untuk pimpinan Roh Kudus yang menuntun kita membayar harga dalam mengikut Tuhan. Kita lebih menyukai pujian daripada koreksi.”

Jangan berkata memilih dari hati nurani jika hati nurani kita tercemar dengan keinginan pribadi. PERNYATAAN TERSEBUT HANYA AKAN MEMBANGKITKAN MURKA TUHAN sebab kita mengabaikan faktor kemahatahuan Tuhan. Inilah “sikap orang-orang
di
pasar
yang langsung mengikuti, mempercayai dan mengagumi
tokoh/pejabat dalam
penglihatan di atas
” Mereka mengembangkan mental yang bodoh sehingga dirinya mudah ditipu,
dipermainkan dan

dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu. 
Mereka tidak mau menguji segala sesuatu. Tidak mau mencari, menyelidiki
kehendak Tuhan. Mereka hanya
mendengarkan perkataan dari tokoh-tokoh tertentu.
Akibatnya mereka tidak mengetahui ukuran/standart yang jelas terkait
kepemimpinan
yang benar, visi yang jelas dan
teruji. P
eran
gereja merosot menjadi h
anya sekedar mengikuti perkataan
manusia pemimpin yang dipandang bisa memberikan perlindungan dan kenyamanan bagi
hidup mereka.
Mereka yang
berada di golongan ini memiliki tanda-tanda sebagai berikut:
# Berdoa puasa mendesak Tuhan untuk mengabulkan capres
pilihannya yang sesuai dengan keinginan pribadi atau keluarga atau pihak-pihak
tertentu. Bukannya mencari, menyelidiki, melakukan kehendak Tuhan serta menguji
segala sesuatu.
# Tiap hari memikirkan dan membicarakan kelebihan capres
pilihannya
,
namun menolak menguji capresnya pilihannya.
# Memandang rendah, menyerang pribadi
orang-orang yang berbeda pandangan dengan dirinya
secara verbal atau non verbal.
# Terbuka bergabung dalam komunitas, group dan diskusi yang bertujuan membanggakan
prestasi, program kerja dan hasil kerja dari capres
pilihannya saja.
# Menyalahgunakan kisah-kisah di Alkitab, cuplikan pengajaran dan
perspektif profetik
yang bertujuan meneguhkan keinginan
hatinya
sendiri (supaya kesannya Tuhan berpihak pada
mereka)
.
Kepedulian
umat Tuhan akhirnya hanya
ditujukan pada kepentingan, kehendak dan keinginan
hatinya sendiri.
Hal ini mengubah peran umatNya dari garam
yang asin berubah menjadi hambar. Singkatnya,
gereja menjadi sekumpulan orang-orang
egois, yang beribadah dan melayani Tuhan namun
hati mereka tidak peduli akan
kehendak Tuhan.
Kedua, Indonesia masih berada di
zona krisis kepemimpinan karena para pemimpin lebih senang
memiliki pendukung-pendukung buta
Sebagian
besar pemimpin di bangsa ini lebih menyambut kehadiran orang-orang yang mau
memuji, mengagumi, memperhatikan dan melakukan apa pun terkait kepentingan
pemimpin tersebut namun sedikit sekali pemimpin yang mau menyambut nasehat,
teguran, pemikiran dari orang-orang yang tulus dan peduli dengan masa depan
nya.
Salah satu
alasan terbesar para pemimpin tidak mau
memuridkan, menempatkan dan
memberikan posisinya kepada
para pemimpin yang lebih baik dari dirinya adalah
karena hatinya dipenuhi
perasaan takut kehilangan jabatan, popularitas, fasilitas
dan
pengikutnya.
Kepemimpinannya tidak akan berkembang karena dibayang-bayangi rasa takut.
Mereka akan memiliki ciri-ciri:
# Bekerja
sekedar membangun nama baik
pribadi, keluarga dan mengabaikan
pencarian dan

penyelesaian inti masalah serta membawa
kehidupan banyak orang
mencapai
potensinya secara maksimal
.
# Memperhatikan infrastruktur
di bangsa
ini
secara maksimal, tetapi mengabaikan
berbagai masalah yang merusak moral dan mental 
banyak orang.
# Memiliki
banyak alasan untuk menghindari masalah daripada menyelesaikan masalah-masalah
yang rumit di bangsa ini.
# Takut
menegakkan keadilan yang berpotensi mengancam kedudukan/otoritasnya sebagai
pemimpin.
# Mengorbankan keadilan (berkompromi dengan golongan intoleran) demi
mencapai tujuan yang diinginkan
# Suka memanfaatkan orang-orang disekitarnya untuk memenuhi
kepentingannya sendiri.
Inilah
pemimpin yang masih fokus pada kepentingannya sendiri dan tidak peduli dengan
potensi
terpendam dan
masa
depan para pengikutnya. Singkatnya, banyak pemimpin berusaha membangun bangsa
ini dari segi fisik tetapi mengabaikan mental dan moral pengikutnya.
Ketiga, mental masyarakat sudah terpuruk dan nyaman menjadi
pendukung-pendukung buta
Sesungguhnya
penguasa kegelapan tela
h mengubah gereja-gereja menjadi
lilin yang tidak memiliki nyala api. 
Kegelapan yang mencekam telah memasuki berbagai bidang kehidupan. Bahkan
kegelapan ( yang dijelaskan Tuhan sebagai perbuatan dari roh agamawi) telah
melumpuhkan kepemimpinan di bangsa ini. Roh agamawi telah
mengubah umatNya,
para
pemimpin di bidang rohani dan sekuler menjadi buta secara rohani, yaitu akan
maksud hati Tuhan,
sehingga tidak memiliki tujuan, ukuran dan
hikmat untuk mengubah dan memulihkan bangsa ini. Roh agamawi telah membuat kita
bergerak di tempat dengan cara memberikan kenikmatan dalam hal menjadi
pendukung-pendukung buta seperti memanfaatkan nama Tuhan, ajaran dan ayat-ayat
dalam Alkitab untuk mendapatkan keuntungan pribadi seperti memberikan janji
perlindungan, pembelaan, penyertaan yang kesannya seperti Tuhan berada di
pihaknya.
Ya, kita
bahkan tidak sekedar membicarakan pendukung buta namun pendukung-pendukung yang
MERASA NYAMAN MENJADI PENDUKUNG BUTA!!
Mereka akan
menunjukkan tanda-tanda seperti:
# Suka
membully
, menipu dan merendahkan orang lain di media sosial.
# Suka
berkomentar
untuk memancing emosi, perdebatan (debat kusir) tanpa membaca isi,
maksud dan tujuan penulis di media sosial.
# Suka membagikan atau melaporkan postingan orang lain tanpa melihat isi
postingannya.
# Lebih suka
menunggu
atau menuntut bantuan dari pemerintah
atau pengusaha
daripada
bekerja keras
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Kesukaan
orang-orang yang nyaman menjadi pendukung buta adalah menutut orang lain untuk
memenuhi keinginan
nya dengan mengabaikan nilai-nilai keadilan,
kesopanan dan moral.
Perhatikan pada poin kedua dan ketiga semuanya merupakan dampak dari keberadaan poin pertama,
yaitu gereja-gereja belum berfungsi menjadi terang dan garam bagi bangsa ini
justru sebaliknya
sebagian besar umatNya telah menjadi
pendukung-pendukung buta. Ketiga poin di atas menyingkapkan

kebobrokan
dan kejahatan bangsa ini telah
merusak moral dan mental bangsa ini. Dan Tuhan akan mengadakan
perhitungan dengan gereja-gerejaNya
Dalam perspektif profetik gereja-gereja diumpamakan Tuhan seperti
tembok-tembok p
ertahanan
kota yang roboh. Artinya pertahanan-pertahanan
rohani di bangsa ini telah runtuh.
T
embok
benteng pertahanan
telah berhasil dirobohkan oleh roh agamawi.
Dan roh agamawi

telah menyebarkan virus kebodohan dan kesesatan di bangsa ini. Dan tanda-tanda
yang jelas dari kegerakan roh agamawi adalah bangkitnya tokoh-tokoh agama yang
berikhtiar turut serta dalam pilpres 2024
. Sasaran utama dari roh
agamawi bukan hanya menduduki posisi kedua namun tempat tertinggi di
pemerintahan bangsa ini. Semuanya ini sudah saya sampaikan dalam perspektif
mengenai pemerintahan yang baru (sudah dirilis Juli 2014)
III.  HASIL PILPRES 2019
Oleh karena
banyak orang meletakkan
harapan dan keyakinannya kepada manusia maka Tuhan akan
membuktikan betapa sia-sia
nya harapan yang dilambungkan tinggi kepada manusia.
Betapa menyedihkan kehidupan orang-orang yang masa depan
nya
diserahkan
kepada manusia!
Akibat dari sikap
gereja-gereja dan kondisi Indonesia yang memilih menjadi pendukung-pendukung
buta maka
Tuhan memutuskan Presiden yang sekarang (yaitu Bapak Joko
Widodo) akan
memegang kendali pemerintahan
untuk periode yang kedua
dengan tujuan menunjukkan dan membuktikan BETAPA SIA-SIA HARAPAN,
KEYAKINAN DAN DUKUNGAN YANG DIGANTUNGKAN SEPENUHNYA KEPADA MANUSIA
.
Pertengahan
Juli 2018 sampai awal tahun 2019
pada pertengahan doa
syafaat saya,

Tuhan berbicara secara audibel
dengan jelas mengatakan,
“Jokowi akan memerintah selama dua periode untuk
menyadarkan umat
Ku bahwa betapa sia-sia kehidupan orang-orang yang berharap
kepada manusia
dan betapa besarnya krisis kepemimpinan yang sedang terjadi di bangsa ini”
Sesungguhnya api kecemburuanNya telah menyalap-nyala atas
bangsa ini karena  umatNya lebih
memperhatikan perkataan pemimpinnya
daripada mencari kehendak
Tuhan.
Kemudian
Tuhan memperlihatkan tulisan yang menyala-nyala terang dihadapan saya “Yesaya
2:22”.
Saya segera
membuka mata dari doa saya, mengambil Alkitab dan membacanya.
Ayat
tersebut berbunyi,
Jangan
berharap pada manusia
, sebab ia tidak lebih daripada embusan nafas, dan
sebagai apakah ia dapat dianggap?”
Sesungguhnya Tuhan akan mengijinkan Jokowi menjabat pada periode kedua
pada pilpres 2019 untuk membuktikan suatu pesan yang
sangat penting,
# Kepada masyarakat
Indonesia
bahwa kepemimpinan yang dibangun di atas
pendukung-pendukung buta dan kompromi dengan pihak-pihak yang berlaku
curang/tidak adil hanya akan mengeroposi karakter dan kepemimpina
n sang presiden. Jadi kecenderungan pilihan kita sebagai anak bangsa
seharusnya
ialah
mendukung dan mendesak munculnya pemimpin-pemimpin
nasionalis yang jujur, tulus, berani (tidak kompromi) menegakkan keadilan dan
berhikmat sehingga dapat menyelesaikan berbagai masalah yang rumit di bangsa
ini.
# Kepada gereja-gerejaNya bahwa pengharapan yang ditujukan kepada tokoh-tokoh tertentu hanya  akan membuat hati kita semakin kecewa karena
pemimpin s
esungguhnya
adalah
manusia yang memiliki keterbatasan dan kelemahan yang
tidak akan bisa memuaskan keinginan dalam hati kita. Pengharapan kita
seharusnya ditujukan kepada PRIBADI YANG TIDAK TERGONCANGKAN OLEH APA PUN,
YAITU TUHAN
Kemenangan
Jokowi di pilpres 2019 akan menjadi sindiran

yang keras dari Tuhan
kepada gereja-gerejaNya bahwa suara 
mayoritas
akan membuat Jokowi unggul dan
menang
dalam
pilpres 2019
namun pada sisi lain Jokowi belum bisa memenuhi
harapan-harapan di kalangan minoritas karena keterbatasan dalam
kepemimpinannya.
Kemenangan
Jokowi
sebenarnya sudah saya sampaikan secara tersirat pada bulan
Juli 2014 yang lalu dalam
Pesan Tuhan Mengenai Pemerintahan Yang Baru bahwa jika tidak ada capres yang
lebih baik kinerjanya dari Jokowi maka Jokowi akan memimpin kembali untuk
periode kedua (
tetapi akan disertai dampak buruk
yang terjadi atas bangsa ini)
. Salah
satu dampak buruknya adalah para elit politik dikalangan agamawi akan bangkit
dan berusaha menjadi capres
di pilpres 2024.
Sesungguhnya
kemenangan
capres di tahun 2019 merupakan kemenangan seorang
pemimpin
yang sesungguhnya hanya menjabat pada masa krisis lalu (2014-2019) yang kemampuan dan pengaruhnya terbatas sehingga meskipun akan memegang
pemerintahan periode kedua, ia
tidak mampu
menyelesaikan berbagai masalah yang r
umit di bangsa ini.
III. DAMPAK KEMENANGAN PETAHANA DI PILPRES 2019
Meskipun
perlahan memenangkan pemilihan,
sesungguhnya ada dampak buruk
yang harus kita tanggung
dan hadapi bersama. Oleh karena
gereja-gereja dan para pemimpin di pemerintahan membuka kesempatan
bagi
roh
agamawi
untuk
  menguasai bangsa ini maka kemenangan Jokowi di
periode kedua akan membawa dampak :
DEGRADASI
(PENURUNAN) KUALITAS MENTAL DAN MORAL DI BANGSA INI.
Penurunan mental dan moral di bangsa ini terjadi karena presiden di
periode kedua belum mengubah pola pikir dari pendukung-pendukung buta menjadi
pendukung-pendukung yang kritis, jujur, tulus dan berakal sehat. Termasuk
membiarkan keadilan dan hak asasi manusia dirampas oleh golongan intoleran.
Hari ini
kaum minoritas berharap mendapatkan pengayoman, pembelaan dan perlindungan tapi
di per
iode kedua pemerintah justru presiden akan sulit
memberikan keadilan,  perlindungan atau
menyelesaikan
berbagai

masalah
di bangsa ini. 
Sesungguhnya kita akan melihat gelombang kekecewaan dan kesombongan akan
semakin besar  di Indonesia.
Tuhan akan mematahkan harapan, 
keyakinan dan ketergantungan kita kepada manusia dan memberikan
penghiburan dan kekuatan kepada orang-orang yang berharap kepadaNya.
(Pesan
secara terinci terkait
tahun pemerintahan periode kedua Presiden yang
sekarang akan saya sampaikan dalam tulisan lain yang akan dibagikan secara
eksklusif bagi anak-anak Tuhan yang rindu melangkah dalam kehendak Tuhan dan
melaksanakan strategi-Nya)
KESIMPULAN
Keberadaan
gereja-gereja
yang telah mengambil peran
sebagai
pendukung-pendukung buta capres  akan
membangkitkan murka dan kecemburuanNya karena tindakan tersebut telah m
enyebabkam degradasi (penurunan)  mental dan moral di bangsa ini sehingga bangsa ini akan terus terpuruk dalam krisis kejujuran pada diri sendiri, krisis pertumbuhan rohani,
krisis kepemimpinan, krisis iman, krisis pengharapan
, krisis kasih dan
berbagai krisis lainnya
Oleh karena itu, mata Tuhan sedang mencari
orang-orang yang mau merendahkan diri, mencari, menyelidiki dan hidup sesuai
kehendakNya. Orang-orang yang
bukan sekedar rajin mengisi pikirannya dengan berbagai
pengetahuan rohani, tetapi menghubungkan pengetahuan rohani tersebut dalam
kehidupan sehari-hari
karena kasihnya kepada
Tuhan
.
Pastikan
posisi rohani Anda!
Apakah Anda
termasuk golongan dari pendukung-pendukung buta
yang memperjuangkan kepentingan tokoh idola Anda
atau pendukung-pendukung dari kehendak
Tuhan??
?? Sudahkah Anda
hari ini
melakukan peran yang telah Tuhan tetapkan dalam hidup Anda untuk mempengaruhi
atmosfir rohani di bangsa ini?
Doa saya kiranya
Tuhan melimpahkan kepada kita hati yang hancur
, pengertian yang baru
akan kehendak Tuhan
serta menjadikan kita sebagai
pendukung-pendukung kehendak Tuhan
.
Salam perjuangan dalam Kristus.
Didit Irawan
Hamba Tuhan
Worship Center Indonesia

PERSPEKTIF PROFETIK : TERKAIT KONDISI UMAT TUHAN DI INDONESIA MENJELANG PILPRES 2019

(Cuplikan diskusi di group whatsapp Worship Center Indonesia)
Oleh Didit I.

Selamat sore rekan-rekan yang dikasihi Tuhan, terus terang membaca berbagai postingan dan respon dari pendukung-pendukung tokoh politik di media sosial (mengagungkan idolanya tanpa mau jujur menilai pemimpinnya) membuat saya semakin menyadari bahwa belum ada pemimpin bangsa seperti Soekarno yang memiliki visi besar untuk mengadakan revolusi mental di bangsa ini yang membangkitkan kesadaran, harapan dan tujuan (visi) yang lebih baik di masa depan. Presiden sekarang masih sekedar membangun infrastruktur bangsa ini yang sewaktu-waktu bisa rusak dan berhenti. Oleh karena itu saya semakin menyadari bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin nasionalis yang jujur, tulus, berhikmat dan berani memperjuangkan kepentingan masyarakat Indonesia.

Keberadaan pendukung-pendukung buta di bangsa ini hanya akan menjadi sarana untuk mengaburkan dan menyingkirkan kebenaran dan keadilan di bangsa ini.

Tuhan mengumpamakan kondisi pendukung-pendukung buta di bangsa ini dalam bentuk penglihatan seperti orang-orang buta yang berjalan dengan sebatang kayu berjalan pelan-pelan di tengah hutan yang lebat. Wajah mereka yang putus asa ditambaha lelah, lapar dan haus. Kemudian di tengah perjalanan orang-orang buta tersebut menemukan kolam air bercampur lumpur. Akhirnya orang-orang buta tersebut mencoba untuk berendam di air berlumpur karena merasakan sensasi dingin, bisa minum untuk menghilangkan sedikit rasa haus dan kering di tenggorokannya akhirnya orang-orang buta yang berada di kolam air berlumpur tersebut berteriak memanggil orang-orang buta di sekitarnya, “Ada air bersih…ayo kita mandi dan minum air bersih ini.” Anehnya dalam keadaan lemas, haus dan putus asa akhirnya orang-orang (yang buta dan dapat melihat) berbondong-bondong berenang di kolam berlumpur sambil minum dari air lumpur tersebut. Mereka tertawa (Tuhan menyampaikan hatinya penuh kekuatiran dan ketakutan). Tak lama kolam air berlumpur tersebut menjadi penuh padat dan sesak.

Dan Tuhan memperlihatkan hanya sedikit orang yang dapat melihat (tidak buta) mencari akar pohon-pohon tertentu untuk diminum. Meskipun sudah minum air dari akar tersebut namun hatinya masih menjadi gelisah seperti orang yang tidak tenang dan tertekan melihat orang-orang yang minum dan berendam di lumpur.

Dan di sisi lain, ada sedikit orang yang tidak buta telah menemukan sumber air dan minum dari sumber air yang jernih dan menyegarkan. Air jernih tersebut tersembunyi karena tertutup semak, batu, pohon yang lebat dan jalan yang terjal. Tidak mudah untuk menemukan air jernih ini, tetapi orang-orang yang mengikuti pimpinan Roh Kudus akan menemukan sumber air bersih dan sehat tersebut. Wajah orang-orang tersebut memancarkan sinar putih, tenang, sukacita dan beban kesedihan tampak jelas saat melihat atau mendengar tawa orang-orang yang berendam dan minum di kolam air dan lumpur.

Kemudian orang-orang yang telah minum dari akar-akar dan sumber air jernih kembali ke tempat orang-orang yang berenang di kubangan lumpur. Mereka berteriak memanggil orang-orang buta tersebut (yang mengerikan efek dari lumpur telah mengubah orang-orang yang awalnya tidak buta tapi karena sudah masuk ke kubangan lumpur tersebut, matanya terendam air berlumpur, akhirnya menjadi buta). Mereka (orang yang minum dari akar-akar dan sumber air yang jernih, bersih, sehat) berseru, “Hei…keluarlah dari lumpur tersebut sebab ada air jernih yang lebih segar!!” tetapi tidak banyak orang yang mau mendengarkan. Hanya sedikit orang yang akhirnya keluar dari kolam air berlumpur tersebut untuk minum dari akar-akar dan ada pula yang mencari dan minum dari sumber air yang jernih, bersih, sehat.

Selebihnya, sebagian besar orang lebih senang, menikmati sensasi kelegaan, kenikmatan yang semu di kolam berlumpur. Mereka  berenang dan minum air bercampur lumpur dan menganggap teriakan orang-orang yang memanggilnya keluar dari lumpur adalah orang-orang yang tidak waras (dianggap orang gila) sehingga tidak perlu diperhatikan dan didengarkan.



Melalui penglihatan ini Tuhan hendak menyampaikan kepada kita beberapa hal penting:
1. BANYAK ORANG SULIT ATAU BINGUNG MEMBEDAKAN/MENILAI KUALITAS DAN KARAKTER PEMIMPIN yang baik dan buruk karena kecenderungan hati yang tidak jujur pada diri sendiri, jarang mempelajari, merenung dan mendalami kepemimpinan yang lebih baik. Hal ini diumpamakan Tuhan seperti orang-orang buta rohani yang tidak mampu menguji dan menilai segala sesuatu dengan baik karena hatinya condong mencari rasa aman bagi dirinya sendiri, bukan perkara yang terbaik untuk bangsa ini apalagi kehendak Tuhan. Akhirnya orang-orang demikian terjebak dalam pesona-pesona yang tampak baik semata seperti pembangunan infrastruktur tetapi melupakan bagian penting di bangsa ini, yaitu melakukan revolusi mental masyarakat Indonesia. Inilah gambaran pendukung-pendukung buta yang akhirnya terjebak dalam pembodohan dan ketidakjujuran pada diri sendiri.

2. ADA SEDIKIT JUMLAH ORANG YANG BUKAN KRISTEN TURUT MENYELIDIKI TERKAIT KEPEMIMPINAN DI INDONESIA DAN BERSIKAP JUJUR DENGAN KONDISI BANGSA INI. Meskipun demikian, mereka tidak menemukan solusi yang tepat akhirnya hatinya menjadi gelisah, takut, kuatir. Inilah kualitas kehidupan orang-orang yang hanya mencari pengetahuan kondisi bangsa ini tanpa terang kebenaran firman Tuhan. Bertambahnya pengetahuan mereka akan membuat hati mereka menjadi kuatir, takut dan gelisah karena ada banyak berbagai hal buruk ada di masa depan dan tidak memiliki solusi yang tepat menghadapi masa depan, selain kekuatan sendiri yang terbatas. Tuhan mengumpamakan kategori orang ini seperti orang-orang yang minum air dari akar-akar tanaman tertentu. Airnya sangat terbatas seghingga ia harus mencari akar-akar lainnya supaya bisa mencukupi kebutuhan hidupnya. Inilah kehidupan orang-orang yang menyelidiki segala sesuatu tanpa Tuhan.
3. ADA SANGAT SEDIKIT ORANG KRISTEN YANG MAU MENCARI, MENYELIDIKI KEHENDAK TUHAN DAN MENGIKUTI PIMPINAN TUHAN SEHINGGA DIMAMPUKAN UNTUK MELIHAT DENGAN JELAS KONDISI BANGSA INDONESIA. Dalam kerendahan hati mereka belajar jalan-jalan Tuhan sehingga memperoleh pengertian yang benar, kasih Tuhan yang memenuhi hati mereka membuat mereka terus meratap dan menangis untuk keselamat jiwa-jiwa, damai sejahtera dan sukacita menguasai hatinya, imannya kepada Tuhan makin teguh serta memperoleh pengharapan yang baru terkait masa depan Indonesia dalam pandangan Tuhan. Tuhan mengumpamakan orang demikian seperti orang-orang yang minum air dari sumber air yang jernih, bersih dan sehat. Inilah kehidupan orang-orang yang menyelidiki segala sesuatu sambil mencari dan melakukan kehendak Tuhan. Tuhan akan melimpahkan pengertian dan memimpin langkahnya untuk naik dalam tingkatan rohani yang lebih tinggi di gunung Tuhan.

4. SIKAP TIDAK JUJUR DAN PEMBODOHAN DI BANGSA INI TELAH MEMBENTUK POLA PIKIR, SIKAP HATI DAN KEBIASAAN YANG SUKA MEMBOLAK-BALIK KEBENARAN SEBAGAI KEJAHATAN DAN KEJAHATAN SEBAGAI KEBENARAN TERMASUK KETIDAKADILAN SEBAGAI KEADILAN DAN KEADILAN SEBAGAI KETIDAKADILAN. Hal ini dinyatakan dalam bentuk penglihatan seperti orang-orang buta yang memandang tidak waras orang-orang yang tidak buta. Artinya mereka telah menumpulkan akal sehat demi memuaskan egonya sendiri demi mendapatkan kenyamanan hidup sesuai dengan pengertian mereka sendiri.

Sesungguhnya umat Tuhan di Indonesia (termasuk kita) perlu mengetahui posisi kehidupan rohani diri kita supaya kita dapat menentukan langkah selanjutnya dan memperoleh berkat yang terbaik dari Tuhan serta pimpinan Tuhan dalam kehidupan kita. Hati saya benar-benar hancur karena sebagian besar orang-orang kristen telah memilih mempercayai segala sesuatu (sesuai kehendak hati mereka masing²) tanpa menguji apa pun. Tawa dan olok-olok dari pendukung² buta yang ditujukan kepada orang-orang yang berbeda pandangan dengan mereka menyingkapkan pandangan mereka yang berusaha menurunkan standart keadilan, kebenaran dan nilai² ideologi di bangsa ini. Merasionalkan segala sesuatu demi mendukung tokoh² politiknya.

Peran kita sebagai pengikut Kristus adalah terus meratap dan menangisi jiwa-jiwa mereka yang terhilang dan berusaha menghilangkan akal sehatnya dihadapan Tuhan. Kiranya Tuhan melimpahkan kasih karuniaNya kepada kita dan bangsa ini. Amin