Oleh Peter B, MA
Ada satu frasa kalimat yang menarik perhatian
saya sewaktu membaca Keluaran pasal 10.
saya sewaktu membaca Keluaran pasal 10.
Ayat itu mengatakan demikian:
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
“Pergilah menghadap Firaun, sebab Aku telah membuat hatinya dan hati para
pegawainya berkeras, supaya Aku mengadakan tanda-tanda mujizat yang Kubuat ini
di antara mereka,
“Pergilah menghadap Firaun, sebab Aku telah membuat hatinya dan hati para
pegawainya berkeras, supaya Aku mengadakan tanda-tanda mujizat yang Kubuat ini
di antara mereka,
dan supaya engkau dapat menceriterakan kepada
anak cucumu, bagaimana Aku mempermain-mainkan orang Mesir dan tanda-tanda
mujizat mana yang telah Kulakukan di antara mereka, supaya kamu mengetahui,
bahwa Akulah TUHAN.”
anak cucumu, bagaimana Aku mempermain-mainkan orang Mesir dan tanda-tanda
mujizat mana yang telah Kulakukan di antara mereka, supaya kamu mengetahui,
bahwa Akulah TUHAN.”
~ Keluaran 10:1-2 (TB)
Ya, Anda dan saya tidak salah baca. Tertulis
memang di sana “Aku (Allah) mempermain-mainkan orang Mesir”.
memang di sana “Aku (Allah) mempermain-mainkan orang Mesir”.
Apa sebenarnya yang dimaksud?
Bagaimana bisa Allah mempermain-mainkan
manusia?
manusia?
Dan mengapa Ia
melakukan-Nya?
melakukan-Nya?
Nats di atas adalah perintah Tuhan kesekian
kalinya pada Musa untuk menghadap Firaun. Sewaktu itu disampaikan, Mesir sudah
mengalami tujuh bencana nasional, yang sering kita kenal disebut sebagai tulah.
kalinya pada Musa untuk menghadap Firaun. Sewaktu itu disampaikan, Mesir sudah
mengalami tujuh bencana nasional, yang sering kita kenal disebut sebagai tulah.
Mesir tak mampu berbuat apa-apa terhadap semua
itu. Dan ketiga tulah yang masih akan datang, membuat Mesir akhirnya bangkrut
total. Mesir seperti menjadi permainan dari Yang Mahakuasa. Hanya bisa pasrah
dan menerima nasib.
itu. Dan ketiga tulah yang masih akan datang, membuat Mesir akhirnya bangkrut
total. Mesir seperti menjadi permainan dari Yang Mahakuasa. Hanya bisa pasrah
dan menerima nasib.
Istilah “mempermain-mainkan”
mengandung makna (sebagaimana diterjemahkan dalam versi-versi Alkitab yang
lain) di antaranya :
mengandung makna (sebagaimana diterjemahkan dalam versi-versi Alkitab yang
lain) di antaranya :
“menunjukkan kebodohan (orang
Mesir)”, “bertindak dengan keras”, “membodohkan atau
membodohi”, “bekerja atas (orang Mesir)”, “merendahkan dan
mengolok-olok”, “membuat mereka tampak bodoh”.
Mesir)”, “bertindak dengan keras”, “membodohkan atau
membodohi”, “bekerja atas (orang Mesir)”, “merendahkan dan
mengolok-olok”, “membuat mereka tampak bodoh”.
Intinya, dalam mempermain-mainkan manusia, Ia
dapat bertindak dengan begitu keras kepada seseorang atau suatu bangsa, membuat
mereka tampak bodoh dan tak mampu melakukan apa-apa, menjadikan mereka terpuruk
dan menjadi olok-olok sehingga harga dirinya hancur, meninggalkan mereka
layaknya orang tolol karena sudah kalah total!
dapat bertindak dengan begitu keras kepada seseorang atau suatu bangsa, membuat
mereka tampak bodoh dan tak mampu melakukan apa-apa, menjadikan mereka terpuruk
dan menjadi olok-olok sehingga harga dirinya hancur, meninggalkan mereka
layaknya orang tolol karena sudah kalah total!
Itulah yang pernah Tuhan lakukan pada orang
Mesir.
Mesir.
Dan itu mampu dilakukan-Nya kepada siapapun
juga hingga sekarang.
juga hingga sekarang.
Renungkanlah,
Sehebat apapun manusia atau suatu bangsa,
Tuhan dapat membuatnya seperti permainan saja
Tuhan dapat membuatnya seperti permainan saja
Di zaman Musa, Mesir adalah negara adi daya.
Siapakah yang tak kagum pada Mesir? Oleh karena tangan dingin Yusuf, Mesir
menjadi negara panutan dan pemberi sumbangan besar bagi keselamatan
bangsa-bangsa lain di masa-masa kelaparan melanda. Di era Musa, mereka hendak
mendirikan bangunan-bangunan termegah dan paling membanggakan di masa itu.
Itulah sebabnya dengan tangan besi mereka memperbudak kaum Israel yang
menumpang di sana. Dijadikannya keturunan Yakub itu pekerja-pekerja rodi untuk
mewujudkan hegemoni. Lalu Musa datang dan Mesir mula digoyang. Kekeraskepalaan Firaun, mengubah sejarah
Mesir selama-lamanya. Mesir diharu biru oleh Yehovah. Mereka yang semula seolah
mampu melakukan apa saja, hanya mampu menatap nanar negeri mereka rontok satu
demi satu kehebatan dan kegagahannya.
Siapakah yang tak kagum pada Mesir? Oleh karena tangan dingin Yusuf, Mesir
menjadi negara panutan dan pemberi sumbangan besar bagi keselamatan
bangsa-bangsa lain di masa-masa kelaparan melanda. Di era Musa, mereka hendak
mendirikan bangunan-bangunan termegah dan paling membanggakan di masa itu.
Itulah sebabnya dengan tangan besi mereka memperbudak kaum Israel yang
menumpang di sana. Dijadikannya keturunan Yakub itu pekerja-pekerja rodi untuk
mewujudkan hegemoni. Lalu Musa datang dan Mesir mula digoyang. Kekeraskepalaan Firaun, mengubah sejarah
Mesir selama-lamanya. Mesir diharu biru oleh Yehovah. Mereka yang semula seolah
mampu melakukan apa saja, hanya mampu menatap nanar negeri mereka rontok satu
demi satu kehebatan dan kegagahannya.
Jika Mesir, yang hebat itu, dapat
dipermain-mainkan Tuhan, siapapun dapat diperlakukan demikian. Dalam segala
kesanggupan dan kemampuannya yang mengesankan, manusia tetap bukan apa-apa
dibandingkan Tuhan semesta alam. Di balik segala pencapaian manusia yang
canggih dan spektakuler, kejeniusan manusia tetaplah setitik kecil dari yang
Allah mampu perbuat.
dipermain-mainkan Tuhan, siapapun dapat diperlakukan demikian. Dalam segala
kesanggupan dan kemampuannya yang mengesankan, manusia tetap bukan apa-apa
dibandingkan Tuhan semesta alam. Di balik segala pencapaian manusia yang
canggih dan spektakuler, kejeniusan manusia tetaplah setitik kecil dari yang
Allah mampu perbuat.
Belajar dari Mesir, kita semestinya sadar,
betapa kecil dan tak berdayanya kita di hadapan Tuhan!
betapa kecil dan tak berdayanya kita di hadapan Tuhan!
Dalam kemahakuasaan-Nya, Ia dapat menjadikan
manusia permainan melalui apa saja yang tak dapat dikendalikan oleh manusia.
manusia permainan melalui apa saja yang tak dapat dikendalikan oleh manusia.
Dari mengamati tulah yang menimpa Mesir, kita
tahu bahwa Allah dapat menggunakan berbagai hal untuk membuat manusia tampak
seperti makhluk-makhluk bodoh -dengan tujuan menunjukkan siapa diri mereka dan
betapa mereka tidak selayaknya memegahkan diri di hadapan Sang Maha Kuasa.
tahu bahwa Allah dapat menggunakan berbagai hal untuk membuat manusia tampak
seperti makhluk-makhluk bodoh -dengan tujuan menunjukkan siapa diri mereka dan
betapa mereka tidak selayaknya memegahkan diri di hadapan Sang Maha Kuasa.
Perhatikanlah tulah-tulah itu!Ia dapat membuat sumber-sumber penopang
kehidupan manusia menjadi rusak : air menjadi darah dan gelap gulita tanpa
matahari bersinar.Tuhan dapat menggerakkan makhluk-makhluk di
bumi untuk mendatangkan kesulitan besar pada manusia : katak, nyamuk, lalat
pikat dan belalang.Ia mampu mengijinkan penyakit menjadi wabah
yang menyebabkan penderitaan dan kematian atas manusia : penyakit sampar pada
ternak dan barah.Allah berkuasa mengatur keadaan-keadaan alam
untuk menjadi alat penghajaran-Nya atas manusia : hujan es di negara yang
panas dan kering.Puncaknya, nyawa setiap orang ada di
tangan-Nya. Ia berhak memutuskan kapan itu akan diambil-Nya sebagai pelajaran
betapa manusia sama sekali tak berkuasa mempertahankan nyawanya sendiri :
matinya anak sulung.
Mungkin ada satu atau beberapa di antara
pernyataan kuasa Tuhan di atas pernah Anda alami sendiri sepanjang hidup Anda
hingga kini.
pernyataan kuasa Tuhan di atas pernah Anda alami sendiri sepanjang hidup Anda
hingga kini.
Bagaimanakah respon Anda?
Mengetahui ini semua, tidakkah kita seharusnya
tertegun, lalu datang dengan takut kepada-Nya? Menyembah untuk mencari belas
kasihan dan kasih karunia-Nya?
tertegun, lalu datang dengan takut kepada-Nya? Menyembah untuk mencari belas
kasihan dan kasih karunia-Nya?
Orang-orang yang sombong dan secara sengaja
menentang Tuhan akan dikerjai-Nya.
menentang Tuhan akan dikerjai-Nya.
Tuhan tidak suka mempermainkan orang. Ia
melakukannya hanya kepada orang-orang tertentu, yang secara mengherankan
sepertinya banyak yang demikian. Orang-orang Mesir contohnya. Sekalipun dihajar
berbagai tulah, tak banyak di antara mereka merendahkan diri dan bertobat.
Apalagi Firaun, raja mereka.
melakukannya hanya kepada orang-orang tertentu, yang secara mengherankan
sepertinya banyak yang demikian. Orang-orang Mesir contohnya. Sekalipun dihajar
berbagai tulah, tak banyak di antara mereka merendahkan diri dan bertobat.
Apalagi Firaun, raja mereka.
Firaun adalah gambaran puncak dari sikap
manusia yang mengeraskan hati dan menolak tunduk kepada Satu-satunya Pencipta.
Raja agung itu ternyata orang yang congkak, yang menolak keberadaan dan
kekuasaan Tuhan. Ia menutup mata dan berkata “tidak kenal” pada Tuhan
itu. Ia menetapkan hati bahwa apapun yang terjadi, ia tidak akan pernah mau
tunduk. Kebodohannya berubah menjadi kebebalan yang pada akhirnya mendatangkan
kerugian besar, yang menghancurkan diri maupun seluruh bangsanya.
manusia yang mengeraskan hati dan menolak tunduk kepada Satu-satunya Pencipta.
Raja agung itu ternyata orang yang congkak, yang menolak keberadaan dan
kekuasaan Tuhan. Ia menutup mata dan berkata “tidak kenal” pada Tuhan
itu. Ia menetapkan hati bahwa apapun yang terjadi, ia tidak akan pernah mau
tunduk. Kebodohannya berubah menjadi kebebalan yang pada akhirnya mendatangkan
kerugian besar, yang menghancurkan diri maupun seluruh bangsanya.
Allah pencipta, pemilik dan penguasa semesta
BENCI KEPADA ORANG-ORANG YANG CONGKAK DAN MEMEGAHKAN DIRI!
Tidakkah Anda melihat itu di lembar demi
lembar Kitab Suci?
lembar Kitab Suci?
Ia pilu mengetahui manusia mulai melupakan-Nya
di zaman Nuh. Ia tak berkenan pada pendirian menara di Babel demi tujuan
manusia mencari nama. Ia menghajar umat-Nya sendiri, Israel, yang tegur tengkuk
di padang belantara. Juga raja-raja mereka (seperti Saul misalnya) direndahkan
dan dipermalukan-Nya berkali-kali melalui Daud. Ia pula yang mengirim Daud
menjatuhkan raksasa tinggi menjulang Goliat dengan cara yang dapat membuat kita
semua terkekeh dan mengumpat. Dan masih tetap demikian hingga hari ini.
di zaman Nuh. Ia tak berkenan pada pendirian menara di Babel demi tujuan
manusia mencari nama. Ia menghajar umat-Nya sendiri, Israel, yang tegur tengkuk
di padang belantara. Juga raja-raja mereka (seperti Saul misalnya) direndahkan
dan dipermalukan-Nya berkali-kali melalui Daud. Ia pula yang mengirim Daud
menjatuhkan raksasa tinggi menjulang Goliat dengan cara yang dapat membuat kita
semua terkekeh dan mengumpat. Dan masih tetap demikian hingga hari ini.
Orang-orang yang menentang Tuhan, akan
diolok-olok-Nya PADA WAKTUNYA. Entah itu dilakukan-Nya di hadapan umum atau
dalam kehidupan pribadi maupun keluarganya. Tuhan akan menunjukkan
keterbatasannya sebagai manusia, dan bahwa ia sesungguhnya memerlukan Dia
karena tak mampu berjalan dengan kekuatannya sendiri. Jika mereka mengeraskan hati,
kesengsaraan yang lebih besar siap menanti dan menelan mereka. Hidup mereka
akan menjadi pahit dan sia-sia semata. Jiwa-jiwa yang menolak Tuhan, akan
sampai pada takdir kebinasaannya.
diolok-olok-Nya PADA WAKTUNYA. Entah itu dilakukan-Nya di hadapan umum atau
dalam kehidupan pribadi maupun keluarganya. Tuhan akan menunjukkan
keterbatasannya sebagai manusia, dan bahwa ia sesungguhnya memerlukan Dia
karena tak mampu berjalan dengan kekuatannya sendiri. Jika mereka mengeraskan hati,
kesengsaraan yang lebih besar siap menanti dan menelan mereka. Hidup mereka
akan menjadi pahit dan sia-sia semata. Jiwa-jiwa yang menolak Tuhan, akan
sampai pada takdir kebinasaannya.
RESPON KITA
Ingatlah selalu kata-kata Yesus ini:
“Dan barangsiapa meninggikan diri, ia
akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan”
akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan”
Di hadapan Tuhan yang mampu membuat manusia
menjadi permainan dan tersingkap kebodohannya, di hadapan-Nyalah kita
seharusnya DATANG DENGAN TAKUT DAN HORMAT.
menjadi permainan dan tersingkap kebodohannya, di hadapan-Nyalah kita
seharusnya DATANG DENGAN TAKUT DAN HORMAT.
Dia yang penuh dengan kasih karunia, yang
mengulurkan tangan dan membuka pintu bagi yang mengetok, layak menjadi tempat
kita mengadu dan mencari apa yang kita perlukan dalam hidup.
mengulurkan tangan dan membuka pintu bagi yang mengetok, layak menjadi tempat
kita mengadu dan mencari apa yang kita perlukan dalam hidup.
Marilah kita menyerahkan kendali hidup kepada
Dia. Tak lagi bersikeras menjalaninya menurut cara kita sendiri.
Dia. Tak lagi bersikeras menjalaninya menurut cara kita sendiri.
Marilah kita melepaskan dosa demi dosa.
Berbalik mengikuti petunjuk dan jalan-Nya, hidup bagi kehendak-Nya, menurut
cara-Nya dan tak lagi mengikuti kemauan kita sendiri.
Berbalik mengikuti petunjuk dan jalan-Nya, hidup bagi kehendak-Nya, menurut
cara-Nya dan tak lagi mengikuti kemauan kita sendiri.
Marilah menghormati, memuja dan menghamba kepada-Nya,
menyediakan diri untuk melayani dan mengabdikan diri kepada Dia.
menyediakan diri untuk melayani dan mengabdikan diri kepada Dia.
Maukah Anda?
Jika Ia berjanji meninggikan Anda apabila Anda
merendahkan diri di hadapan-Nya, masihkah Anda akan meninggikan diri di
hadapan-Nya?
merendahkan diri di hadapan-Nya, masihkah Anda akan meninggikan diri di
hadapan-Nya?
Pilihlah hari ini untuk disayangi dan
dilindungi-Nya.
dilindungi-Nya.
Untuk dimuliakan-Nya, bersama-sama dengan Dia
pada saatnya.
pada saatnya.
Bukan untuk dipermain-mainkan-Nya.
Dalam terang firman-Nya
Hamba sahaya di ladang Tuhan
Peter B.