Beberapa hari ini Tuhan memperlihatkan awan gelap telah menutupi langit di atas bangsa kita. Ada pun seberkas cahaya juga menembus awan² yang gelap tersebut. Berkas² cahaya tersebut ternyata melingkupi, menerangi, melindungi, membimbing kehidupan orang² yang takut akan Tuhan seperti lampu sorot di teater yang menyinari para penampil. Meskipun demikian, kegelapan langit atau atmosfer di Indonesia tertutup tembaga bahkan tanah menjadi besi (seperti dalam Ulangan 28:23). Tidak ada berkat. Tidak ada pemulihan atas bangsa ini sampai ada umatNya mau menjadi murid² Kristus yang sejati. Dan kehidupan murid² Kristus yang sejati akan menghancurkan tembaga yang menutupi langit, membuka pintu sorga sehingga bangsa kita dilimpahkan kebaikan Bapa di sorga.
Alasan kita tinggal di masa kini adalah bukan mengabaikan, bukan menghindari tetapi kita perlu meratap, mendoakan bahkan menjadi teladan, agen, saksi Kristus supaya menolong jiwa² tidak lagi hidup dalam kendali, pengaruh duniawi atau agamawi yang dapat membinasakan tetapi beroleh persekutuan, pengenalan akan Tuhan bahkan hidup sesuai kehendak, rencana, panggilanNya
Kita perlu melepaskan segala dosa, kebiasaan² buruk, agenda² pribadi dalam diri kita untuk kemudian terhubung dengan Tuhan dan mengabdikan diri menjadi saksiNya atas keluarga, kota, bangsa kita seperti kebutuhan ranting untuk melekat dan menyerap sari² makanan dari pokok anggur demikianlah hubungan kita dengan Tuhan