DIPANGGIL UNTUK MELAKUKAN HAL YANG BENAR, DENGAN DAN UNTUK ALASAN BENAR

Oleh: Bp. Peter B. K.

“Akhir dari zaman ini akan berujung pada pertarungan terakhir antara baik dan jahat, dimana itu akan merupakan suatu konflik supranatural. Jika kita ingin menjadi saksi dari Sang Mahakuasa, kita harus mempunyai kuasa” (1 Kor. 2:4-5; 4:20).
Meski konflik itu adalah pertarungan kuasa, itu bukanlah untuk membuktikan siapa yang lebih kuat. Bahkan iblis tahu bahwa Tuhan dengan mudahnya memenangkan peperangan itu. Konflik itu ialah untuk membuktikan kuasa dari yang baik atas yang jahat, kebenaran dari kebohongan, kasih atas sifat mementingkan diri sendiri.
Itulah sebabnya disiplin yang dituntut atas mereka yang akan dipakai Tuhan sangatlah berat. KITA DIPANGGIL BUKAN SEKEDAR MELAKUKAN HAL-HAL YANG BENAR, TETAPI MELAKUKAN ITU SEMUA UNTUK ALASAN-ALASAN YANG BENAR. Tuhan tidak hanya ingin kita mampu melakukan pekerjaan-Nya, tapi Dia ingin kita melakukannya karena kita ada dalam kesepakatan dan persetujuan penuh dengan Dia. 
Motif-motif kita sangatlah menentukan sebab kita membaca di 1 Korintus 13, bahwa kita dapat memiliki segala pengetahuan dan bahkan iman untuk memindahkan gunung, tetapi Jika kita tak memiliki kasih, itu tak ada artinya! Itulah sebabnya pasal yang penting mengenai kasih ini ditaruh tepat di antara nasihat terbesar bagi orang percaya untuk mengejar karunia² rohani (yakni di antara 1 Korintus 12 dan 14).
~Rick Joyner
Pertunjukan kuasa Tuhan bukanlah demi pertunjukan kuasa itu sendiri. 
Itu haruslah demi pertunjukan kasih. Juga untuk menyatakan bahwa Tuhanlah yang benar, yang baik, yang penuh dengan kasih, yang mengatasi segala sesuatu.
Berjalan bersama-sama dengan Tuhan adalah berjalan dalam kebenaran. Dan bukan itu saja. Kita harus berjalan dalam kasih. Kebenaran tanpa kasih akan menjadi keras, kejam dan merasa benar sendiri. Kebenaran dalam kasih membawa pada pemulihan sejati: pemulihan yang sesuai dengan tujuan dan kerinduan Tuhan yaitu supaya orang bukan sekedar hidup baik dan benar tapi hidup di dalam kasih-Nya.
Tanpa kasih, pengetahuan atau pelayanan atau karunia² rohani sehebat apapun yang diperagakan dalam acara atau program rohani yang kita lakukan -segegap gempita apapun- pada akhirnya tak memuaskan hati Tuhan jika tidak membawa orang mengenal kasih Tuhan dan menarik mereka hidup serta tinggal dalam kasih-Nya itu. Lebih² jika semuanya itu diadakan demi membesarkan nama manusia atau organisasi gereja tertentu. 
Itu sebabnya proses setiap orang yang ingin menjadi hamba Tuhan YANG SEJATI tidak pernah mudah. Mereka harus belajar meninggalkan kemuliaan diri. Menafikan pencarian hormat, pengakuan, penghargaan dari manusia (yang pada dasarnya ialah kasih bagi diri sendiri ketimbang kasih pada Tuhan). Mereka perlu belajar memberi dan melayani tanpa pamrih. Mereka harus belajar menyembunyikan diri supaya hanya Tuhan yang ditinggikan dan dimuliakan. Mereka harus terus menerus melakukan introspeksi diri, membersihkan hatinya, dengan pertolongan Roh Kudus, dari segala motif-motif mencari keuntungan pribadi di ladang Tuhan. Mereka harus melatih kasih mereka, memperbesar kapasitas hati mereka untuk tetap dan terus menerus menunjukkan kasih bahkan ketika mereka dilukai dengan sangat dalam. Mereka harus tahu bagaimana menggunakan karunia² rohani yang diberikan Allah pada mereka, karunia² rohani yang dahsyat dan spektakuler itu, demi menyelesaikan tujuan Allah di dunia ini yaitu membawa seberapa banyak jiwa kepada pengenalan akan Kristus Yesus lebih dari sekedar menggunakannya untuk membesarkan pelayanannya sendiri dan mengumpulkan harta bagi keluarganya.
Tidak ada jalan tol untuk menjadi saluran berkat dari Tuhan bagi dunia. Mereka yang ingin cepat memperoleh nama dan mengambil jalan pintas, bukanlah pribadi² yang sungguh² berniat menjadi seorang hamba kepada Tuhan. Proses Tuhan tidak pernah singkat. Bahkan ketika level kita naik, proses Tuhan kembali bekerja. Sebelum kita terus bertumbuh makin serupa Kristus, proses kita tidak pernah akan cukup atau berhenti untuk menjadi orang² yang hendak dipakai menyatakan kemuliaan Tuhan atas dunia ini. Sama seperti bahan dan alat berkualitas tinggi tidak pernah diciptakan melalui proses yang mudah dan singkat. 
Mereka yang berpikir telah cukup lama dan cukup berat menjalani proses Tuhan sehingga merasa cukup siap menerima segala kelimpahan dan kekayaan janji-janji Tuhan yang besar seringkali justru yang sebenarnya tidak pernah siap menanggung semuanya itu. 
Hanya mereka yang telah melalui proses perendahan hati menjadi seorang hamba saja yang akan diberikan kepercayaan yang besar mengemban kemuliaan dari Yang Mahamulia. Itu sebabnya, hidup mencari perkenan Tuhan jauh lebih penting dan akhirnya jauh lebih berharga daripada mengejar pengakuan dan penghormatan manusia. 
Jika Anda rindu menjadi saluran berkat bagi dunia yang terhilang ini, maukah Anda membayar harga pemuridan dan kehambaan itu? 

SALAM REVIVAL.
INDONESIA PENUH KEMULIAAN TUHAN!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *