Kenyataan ini (tentang kebangkitan), atau suatu pernyataan tentang iman Kristen, dinyatakan di sini karena sedemikian pentingnya, karena di dalamnya terkandung sistem kepercayaan Kristen. Apabila ini benar, maka seluruh kepercayaan di dalamnya adalah benar. Maka adalah benar dari Tuhan; bahwa Ia mati karena dosa; dan bahwa Tuhan berkenan menerima karya-Nya. Dan benar pula bahwa Ia telah naik ke sorga, dan ditinggikan untuk berkuasa atas semesta, dan bahwa Ia akan kembali untuk menghakimi yang hidup maupun yang mati. Semuanya ini diakui dan diajarkan; dan semuanya ini dipandang bergantung pada kebenaran bahwa Ia telah dibangkitkan dari antara orang mati.
Untuk mengakui doktrin ini, karena itu, pada dasarnya sama dengan mengakui seluruh kebenaran iman Kristen. Tak seorang pun dapat meyakini hal ini tanpa mempercayai pula seluruh kebenaran yang melekat dan bergantung padanya. Itu sebabnya, rasul-rasul memandang doktrin ini sedemikian penting, dan menjadikannya bagian yang ditekankan dalam pengajaran mereka (Kisah Para Rasul 1:3).
~ Tafsiran Roma 10:9 oleh Albert Barnes
“Kehidupan Kristen bukanlah menambahkan Yesus atas cara hidup seseorang tetapi menyisihkan cara hidupnya sendiri dengan cara hidup Yesus dan secara sukarela membayar berapapun harga yang diminta”
~ John MacArthur
SYARAT KEDUA, PERCAYA DALAM HATI BAHWA KRISTUS TELAH DIBANGKITKAN DARI ANTARA ORANG MATI
Pada bagian kedua, rasul Paulus menyampaikan syarat ini bagi kita :
“Sebab jika kamu … percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan” (Roma 10:9)
Hati harus percaya bahwa Kristus telah bangkit. Ini sebuah doktrin atau prinsip kepercayaan Kristen yang sangat penting. Tak mungkin dilalaikan, apalagi ditiadakan. Kepercayaan akan hal ini merupakan sesuatu yang mendasar dan vital, yang padanya melekat seluruh kebenaran iman kepada Kristus.
Jika pada bagian pertama mensyaratkan bahwa kita harus mengakui ketuhanan Kristus, sebetulnya merupakan syarat yang serupa seperti bila orang hendak memeluk agama atau kepercayaan pada umumnya. Setiap agama menuntut pengakuan secara terbuka bahwa ilah yang diakui dalam kepercayaan itu adalah tuhan atau keberadaan yang lebih tinggi atau yang tertinggi, yang layak diagungkan dan yang kepadanya mereka yang percaya menyembah.
Tetapi inilah syarat kedua. Setiap orang yang ingin diselamatkan, ia harus percaya bahwa Yesus Kristus yang adalah Tuhan itu pernah ada sebagai manusia, melayani orang banyak selama masa-masa tertentu, menderita dan dianiaya, hingga mati di atas kayu salib, dan yang terpenting di antara semuanya, Yesus itu juga telah bangkit dari kematian pada hari yang ketiga. Syarat kedua mengharuskan setiap orang yang ingin diselamatkan MEMPERCAYAI KEBANGKITAN KRISTUS.
Tanpa mempercayai ini, tidak ada keselamatan. Dan untuk mempercayai ini, sudah seharusnya mereka yang dipanggil untuk percaya mengetahui sepenting apakah kebangkitan Kristus itu, lalu memahami dan mengalaminya sendiri dalam hidup mereka.
ADA APA DENGAN KEBANGKITAN KRISTUS?
Nabi-nabi bermunculan sejak ribuan tahun yang lalu. Tetapi mereka semua memiliki kuburnya masing-masing. Mereka hidup, lalu mati dan tidak bangkit lagi. Maut masih berkuasa atas mereka.
Namun Nabi yang satu ini berbeda. Ia pernah hidup dan menyampaikan pesan-Nya yang menggoncang pada masanya. Kematian-Nya pun sangat tragis. Ia dikuburkan tetapi…kubur-Nya telah kosong. Hingga hari ini. Tak seorang pun dapat berziarah ke makam nabi ini, karena Ia tidak lagi mati. Ia hidup, naik ke sorga dan berada di sana.
Kebangkitan Yesus adalah sesuatu yang dahsyat. Membuktikan bahwa Dia bukan sekedar manusia biasa, seorang nabi rata-rata, atau salah satu orang suci yang terkenal atau bahkan Ia bukan sekedar sosok besar pendiri agama. Jauh melampaui semuanya itu. Dan perbedaan yang paling menyolok adalah dalam hal kebangkitan-Nya. Sesuatu yang terus menerus berusaha disangkal dan ditolak oleh siapapun dan ajaran apapun yang tidak mengakui ketuhanan Yesus Kristus.
Sebab dalam kebangkitan-Nya terdapat pernyataan bahwa :
Ia telah menyelesaikan pekerjaan-Nya demi keselamatan manusia.
Di atas salib, Yesus berseru, “Sudah selesai”. Artinya tugasnya di dunia telah genap. Tetapi maut benar-benar dikalahkan bukan pada hari yang gelap itu tetapi pada hari Minggu yang cerah dimana Ia keluar dari kubur dan kemudian menampakkan diri kembali pada murid-murid-Nya. Itulah saat-saat dimana Ia bangkit dengan membawa kunci maut dan kerajaan maut. Kematian telah dikalahkan. Sekarang siapa yang percaya kepada-Nya akan mendapatkan kebangkitan yang sama seperti yang dialami-Nya.
Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: “Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.
~ Wahyu 1:17-18, ITB
Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.
~1 Korintus 15:20-23
Ia kini hidup.
Kebangkitan Kristus memberikan pesan kepada kita bahwa Ia ada dan hidup hingga hari ini. Dan jika Ia hidup, kita tidak mempercayai sesuatu yang pasif di kejauhan. Iman kita bukan pada suatu Keberadaan yang diliputi misteri, yang tak dikenal, yang kosong, tak terjangkau dan yang sukar berinteraksi dengan keberadaan manusia yang hidup di bumi. Yesus Kristus tetap eksis sama seperti dua ribu tahun lampau, sekalipun kini kita tak dapat melihat keberadaan-Nya dengan kasat mata.
Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci,
bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;
bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya.
Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal.
Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul.
Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya.
~ 1 Korintus 15:3-8
Ia masih bekerja hingga hari ini
Setelah bangkit Yesus masih menampakkan diri-Nya kepada murid-murid-Nya. Sebelum terangkat ke sorga, Ia sempat mengajar dan membukakan rahasia taurat kepada dua orang murid yang sedang menuju Emaus. Ia menghiburkan Maria Magdalena dan meyakinkan Tomas. Ia pun masih sempat membuatkan makanan di pinggir danau Tiberias untuk para murid-Nya lalu memberikan kesempatan kedua pada Petrus, memanggilnya untuk menggembalakan domba-domba-Nya. Bahkan setelah naik ke sorga, inilah catatan murid-murid waktu itu : Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka (Kisah Para Rasul 16:7)
Ya, Yesus harus bangkit sebab Ia yang berjanji menyediakan tempat bagi kita. Ia sendiri pula yang berdiri di sebelah kanan Allah Bapa sewaktu Stefanus menyerahkan nyawanya. Keberadaan-Nya bukan cerita kosong dan mitos. Ia nyata dan masih berkarya hingga hari ini. Sudah tak terhitung berapa kali banyaknya Ia sendiri menampakkan diri melalui berbagai mimpi dan penglihatan untuk membawa orang-orang yang bahkan menentang Dia, seperti kepada Paulus, sampai pada keselamatan.
Ia tetap menyertai, memimpin, menopang dan menolong kita
Masih ingatkah kita jika nama-Nya Imanuel, Allah yang beserta kita? Ya, tak pernah Ia meninggalkan kita. Jika tak seekor burungpun jatuh tanpa diketahui-Nya, bagian manakah dari hidup kita yang lepas dari perhatian-Nya. Rambut kepala kita pun terhitung semuanya. Ia masih tetap turut bekerja mendatangkan kebaikan bagi kita yang mengasihi Dia. Tanpa sedikit pun keraguan, Yesus sendiri menyatakan diri-Nya sebagai gembala yang baik. Yang selalu peduli dan yang akan menuntun domba-domba gembalaan-Nya.
Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;
Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku. Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala. Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku.”
~Yohanes 10:11,14-18
Kuasa kebangkitan-Nya tersedia bagi kita
Kebangkitan Kristus adalah pertunjukan kuasa Allah yang sebenarnya. Kuasa gelap dikalahkan, maut dipatahkan. Dosa-dosa dihapuskan dan tak lagi mencengkeram manusia. Sebagai tambahan, sakit penyakit pun dilenyapkan serta mujizat bukan sesuatu yang sukar bagi yang percaya.
Kebangkitan Yesus adalah puncak kedahsyatan kuasa Tuhan. Itu pula yang akan menopang setiap orang percaya tak mudah menjadi lemah, putus asa atau menyerah dalam perjuangan iman selama di dunia. Lebih dari itu, kuasa kebangkitan Tuhan meneguhkan kita bahwa tidak ada kuasa lain yang lebih besar dan lebih kuat daripada kuasa Tuhan. Tidak ada roh lain yang lebih perkasa daripada Roh yang menghidupkan Kristus dari kematian.
Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.
~ Roma 8:11
Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus: “Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua,
jika kami sekarang harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan, maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati–bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu._
~ Kisah Para Rasul 4:8-10
Karena Kristus yang bangkit dan hidup, pengharapan akan sorga itu nyata dan tidak sia-sia
Sesaat sebelum penyaliban dan kematian-Nya, Yesus berkata, “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ.” (Yohanes 14:1-4).
Yesus berjanji Ia akan pergi ke sorga dan menyediakan tempat bagi kita, sahabat-sahabat-Nya. Bagaimana Ia akan pergi jika Ia tetap tinggal dalam kematian? Bukankah Ia harus bangkit lalu terangkat ke sorga supaya janji-Nya bukan merupakan harapan kosong semata?
Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,
Oleh Dialah kamu percaya kepada Allah, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan yang telah memuliakan-Nya, sehingga imanmu dan pengharapanmu tertuju kepada Allah.
~ 1 Petrus 1:3,21
Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu.
~ 1 Korintus 15:14
Sejatinya, masih banyak lagi dampak dari kebangkitan Kristus. Jauh lebih banyak dari yang dapat kita pikirkan dan perkirakan. Banyak rahasia firman yang masih belum diungkapkan akan betapa berharga dan berkuasanya kebangkitan Kristus. Tetapi yang terurai di atas setidaknya dapat meembuka mata rohani kita akan kebesaran dan keagungan kebangkitan Tuhan kita.
JIKA SESEORANG BENAR-BENAR PERCAYA AKAN KEBANGKITAN KRISTUS…
Syarat kedua mengharuskan kita percaya dalam hati akan kebangkitan Yesus. Itu berarti jika kita sungguh-sungguh mengerti dan percaya, pertama-tama kita akan merasakan bahwa Ia nyata dalam hidup kita. Ia tidak jauh tetapi dekat. Lebih dekat bahkan dari hembusan nafas kita. Kehadiran-Nya pasti akan kita, setidaknya kita sungguh-sungguh tahu bahwa Dia telah bergerak dan berkarya di hati kita.
Hal selanjutnya setelah merasakan bahwa Dia nyata, hidup kita akan sampai pada tahap yang tidak pernah sama lagi. Segala ketakutan, kekuatiran, kecemasan, kebimbingan, kegalauan, kegelisahan, ketidakpastian, kebingungan, rasa frustasi dan putus asa dan banyak masalah kejiwaan lain yang mengendap lama sebagai bagian manusia lama kita – semuanya kini makin sirna, perlahan-lahan lenyap bagai kabut tebal yang terhalau sinar mentari. Hidup kita kini terasa tenang, damai, aman, tenteram, puas, dan penuh dengan sukacita. Karena Yesus bangkit dan hidup, apa lagi yang kita risaukan? Bukankah masa depan kita setelah mati telah terjamin oleh-Nya? Betapa lebih lagi Ia menjamin kita selama di dunia ini: kita takkan pernah terpisahkan dari kasih-Nya?
Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia? Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka? Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?
Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? Seperti ada tertulis: “Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan.” Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.
Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
~Roma 8:32-39
Pengenalan akan kuasa kebangkitan Kristus menjadi tujuan hidup rasul Paulus sebab di dalamnya terdapat semua yang diperlukan untuk meneladani kehidupan serta kematian serupa Kristus sendiri !
Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,
~Filipi 3:10, ITB
Orang yang percaya akan kebangkitan Kristus, sebagaimana sama seperti seorang mengakui bahwa Kristus adalah Tuhan atas hidupnya, ia akan mengalami perubahan yang signifikan. Ia menjadi manusia baru, rohnya yang mati kini dibangkitkan kembali untuk menjalani suatu hidup yang baru. Sifat manusianya yang lama pada dasarnya telah tiada. Kini hanya ada suatu ciptaan yang baru yang memasuki episode kehidupan yang baru bersama-sama Kristus yang hidup dan bekerja di dalam rohnya.
Sayangnya. dari apa yang kita lihat, rupanya tidak semua orang percaya benar-benar percaya akan kebangkitan Kristus. Sebagian besar dari orang yang mengaku percaya merayakan Natal dengan meriah, kematian Kristus dengan cucuran air mata. Sedikit saja yang merayakan dengan gempita akan kebangkitan Tuhan selain mengikuti ibadah seperti minggu-minggu sebelumnya dengan thema khobah Paskah setahun sekali. Perayaan kebangkitan Kristus yang sejati sebenarnya adalah dalam hidup kita sehari-hari.
Dalam hal apa kita benar-benar merayakan kebangkitan-Nya?
Dalam seberapa besar kesadaran kita akan Kristus yang hidup, yang memimpin, memperlengkapi dan menuntun kita masuk rencana-Nya.
Renungkanlah hal-hal ini:
Seberapa besar kita menyadari kehadiran-Nya? Mencari wajah-Nya dan mendengar suara-Nya?
Seberapa kita peka akan arahan-Nya, tahu dan mengerti apa yang dikehendaki-Nya langkah demi langkah di hari-hari kehidupan kita?
Seberapa kita berani melangkah hidup di dalam Dia, dalam iman yang teguh, tahu serta yakin benar Ia bersama kita dan tidak pernah sedetikpun meninggalkan kita?
Seberapa banyak kita telah berjalan dalam kuasa-Nya ketika menghadapi berbagai tantangan dan masalah dalam hidup?
Seberapa kita hidup dalam pengharapan bukan pada yang di dunia sekarang ini, tetapi dalam visi dan pengharapan akan hidup kekal?
Dan, seberapa kita telah menyerahkan diri sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan kepada Kristus yang telah kita akui sebagai Tuhan, yang bangkit dan hidup hingga kini, yang akan selalu menyertai kita kemanapun Ia hendak memimpin kita melaksanakan tugas dan tujuan hidup dari Bapa?
SANGAT SEDIKIT YANG HIDUP DALAM IMAN AKAN KEBANGKITAN KRISTUS
Banyak kabar tentang akhir zaman dan kedatangan Kristus yang kedua kalinya. Bahkan di tahun 2018 sekarang ini, kembali disampaikan sebagai tahun dimana Yesus akan datang menjemput kita di awan-awan. Entah sudah keberapa kalinya. Sayangnya tidak banyak yang mau melihat secara jujur kondisi gereja Tuhan secara global. Masih terlalu sedikit orang-orang percaya yang hidup sesuai dengan iman percaya akan Kristus yang dibangkitkan. Keduniawian, bahkan masih menjadi bagian yang sulit dipisahkan dari gereja.
Dalam lingkup yang lebih kecil, mari melihat hidup kita masing-masing. Adakah di sana kita menemukan seorang yang berkomitmen penuh dan yakin bahwa hidup di dalam Tuhan dan bagi bagi Tuhan, ya, hidup yang sepenuhnya mencari dan mengikuti kehendak Tuhan, yang meneladani hidup Kristus sebagai manusia yang seluruh hidupnya diserahkan untuk melakukan misi dan tujuan sorgawi sampai saat terakhir kita merupakan hidup terbaik yang dapat dijalani seorang manusia?
Jika kita belum menemukan orang semacam itu dalam diri kita, sudah seharusnya kita menyadari bahwa iman kita MUNGKIN belum benar-benar percaya bahwa Yesus Kristus telah bangkit dan menang atas segala kuasa yang ada di alam semesta ini.
Hidup dalam percaya bahwa Kristus telah bangkit nyata terlihat dari kehidupan yang dipersembahkan bagi Tuhan. Seperti yang Yesus lakukan dan teladankan. Dan sebenarnya, pada titik keyakinan akan hal itulah, keselamatan akan benar-benar menjadi milik kita. Pada pengharapan yang demikianlah, hidup kita akan berubah sepenuhnya. Dari pengejaran dunia yang fana pada pengejaran akan perkara-perkara sorga yang kekal. Sebelum arah, jalan hidup dan tujuan hidup kita berbalik menuju arah yang benar sesuai kehendak Tuhan, bisa jadi kita belum benar-benar diselamatkan.
Sungguh, jika pengakuan mulut kita akan ketuhanan Kristus hanya sekedar di bibir saja dan keyakinan kita akan Kristus yang bangkit tak terwujud dalam gaya hidup kita –janganlah mengharapkan keselamatan telah menjadi milik Anda. Tanpa semua itu tertampilkan dalam hidup yang menjadi pelaksanaan perintah Tuhan “kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, jiwamu, akal budimu dan kekuatanmu” serta “kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” maka pengakuan dan kepercayaan kita tak memiliki makna dan tak akan melepaskan kuasa Tuhan yang menyelamatkan kita.
MULAILAH GAYA HIDUP ORANG PERCAYA SEJATI
Jika selama ini kita mengaku percaya tetapi tidak benar-benar mengamalkan apa yang kita percaya, inilah saatnya kita bertobat dari semuanya itu.
Jangan lagi percaya dan mengklaim diri Anda telah bertobat dan lahir baru sedangkan sulit mencari perbedaan gaya hidup, perkataan dan perbuatan Anda dengan mereka yang tidak mengenal Kristus sebagai Tuhan.
Jangan hanya puas dengan sebutan Kristen (orang-orang yang mengikuti cara hidup dan ajaran Kristus) atau orang percaya, sedangkan sedikit sekali yang Anda lakukan dalam mengikuti teladan Kristus.
Jangan bersembunyi di balik ayat-ayat yang ditafsirkan menurut pikiran yang duniawi dan jauh dari pengenalan akan Tuhan dan jalan-jalan-Nya sambil merasa bahwa itu merupakan pemikiran yang tepat dan berkenan di hadapan Tuhan.
Jangan lagi menjalani hidup rohani dalam rutinitas dan kesibukan yang tiada habisnya untuk memberikan rasa tenang yang semu bahwa Anda sedang melakukan kehendak Tuhan.
Jangan lagi melewatkan tahun demi tahun merasa menjadi orang-orang yang beriman atau rohani, sedangkan Anda hidup semata-mata demi perkara-perkara duniawi semata, dengan menolak memikirkan rencana dan tujuan Tuhan dalam hidup Anda.
Jangan lagi tinggal dalam berbagai aktivitas yang Anda sebut rohani sambil mengatakan dusta kepada diri Anda bahwa Tuhan puas dan bisa menerima cara hidup Anda di hadapan-Nya.
Jangan lagi merasa telah tunduk dan menyembah Tuhan padahal sebagian besar waktu, hari-hari, bahkan tahun-tahun yang Anda lalui, Anda berusaha memegang dan mengendalikan sendiri masa depan diri dan keluarga Anda.
Jangan lagi berpikir Anda sedang hidup dalam kuasa kebangkitan Kristus padahal apa yang ada di dalam dunia (bukan Tuhan) yang selalu Anda andalkan dan membuat Anda merasa aman dan sebaliknya, Anda menjadi panik ketika mulai kehilangan semuanya itu.
Jangan lagi memandang diri Anda sebagai orang yang berdiri teguh pada keyakinan akan Kristus yang bangkit dan hidup apabila Anda terus menolak dan berlari dari apa yang Tuhan telah tetapkan dan hendak kerjakan melalui hidup Anda.
Seperti yang dikatakan oleh Kay Arthur, pemimpin Precept Ministries International, “Jika Anda tidak berencana untuk menghidupi suatu kehidupan Kristen, untuk secara total berkomitmen untuk mengenal Tuhan Anda dan untuk berjalan dalam ketaatan kepada-Nya, maka JANGAN PERNAH MEMULAINYA, karena itulah sebenarnya yang dimaksud sebagai kekristenan. Itu adalah perubahan kewarganegaraan, perubahan pemerintahan, suatu perubahan pengabdian. Jika Anda tak bermaksud untuk membiarkan Kristus memerntah Anda, maka lupakanlah kekristenan; itu bukan buat Anda”
Karena itu, mulailah pada hari ini suatu kehidupan yang baru. Sebagai orang-orang yang berkomitmen, tunduk, taat, terpanggil dan hidup dalam sepenuh kehendak Tuhan. Mengabdikan diri seluruhnya dan setulusnya untuk menjadi saksi-saksi Tuhan, memenangkan jiwa dan membangun gereja yang adalah tubuh-Nya!
Bapa sedang memanggil para penuai di akhir zaman. Jiwa-jiwa akan berduyun-duyun datang sebagai kesempatan terakhir bagi gereja-Nya menyambut kedatangan-Nya. Gereja Tuhan harus menyatakan kemuliaan Allah. Bangkit dan bersinar. Menjadi terang bagi bangsa-bangsa. Ini merupakan bangkitnya bala tentara yang besar, yang akan membawa injil kerajaan dan mewartakan kabar baik terakhir kalinya ke setiap ujung-ujung bumi. Bapa di sorga sedang bergerak dalam proyek yang besar. Ia mencari orang percaya sejati. Yang tunduk pada pemerintahan Kristus, yang percaya bahwa saat mereka taat melangkah dalam iman, pengharapan dan kasih, mereka akan mengalahkan dunia –oleh karena kuasa kebangkitan Kristus yang mereka yakini dan yang bekerja di dalam dan melalui mereka. Sungguh, mereka yang diubahkan oleh Kristus diberi kuasa untuk mengubah dunia.
Adakah Anda termasuk salah satu di antaranya?
Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.
Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah.
Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman
dan yang sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa.
~ 2 Timotius 1:7-10
SELAMAT PASKAH 2018
Salam revival!
Indonesia penuh kemuliaan Tuhan.