Oleh Bpk Peter Bambang Kustiono. MA

Tapi bagaimana jika kita tidak hidup dalam identitas tsb? Bagaimana jika kita memilih untuk menjadi perwakilan dunia dan menyinarkan gemerlap dunia daripada terang Tuhan? Firman-Nya berkata, “… Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat” (Wah. 2:5b). Kaki dian yang diambil berarti kita tidak lagi menyinarkan terang. Kita akan tinggal dalam kegelapan dan menjadi sama dengan dunia,mengalami nasib dan takdir yang sama dengan dunia yaitu dihukum bersama dunia ini. Membayangkannya saja sudah terasa mengerikan karena bagaimana kita dapat hidup di luar Tuhan? Betapa gelapnya hidup kita di tengah gelapnya dunia! Betapa ngerinya jika Indonesia tidak lagi memiliki kaki dian karena merekà yang dipanggil menjadi terang bagi bangsa ini memilih hidup dalam ikatan dosa? Masih belum terlambat. Kesadaran bahwa kita telah melepaskan persekutuan dengan Sang Terang kiranya membawa kita pertobatan.
Salam revival! Indonesia penuh kemuliaan Tuhan. Amin. GBU all.