Melayani Tuhan haruslah berasal dari panggilan dalam hati kita demi mengabdi dan melayani sang raja segala raja. Itu harus didorong oleh kasih, bukan oleh pamrih. Bukan ingin mencari keuntungan apapun selain menyenangkan hati Tuhan dengan merespon panggilan-Nya untuk melayani dimana kita hendak dipakai-Nya. Bukan ingin harta apalagi menjadi kaya. Bukan mencari nama apalagi dikenal dan dikagumi. Bahkan bukan demi sekedar memperoleh nafkah dan penghidupan sehari-hari. Menjadi hamba Tuhan ialah menghamba dan melayani Dia. Itu saja. Di luar itu, keinginan-keinginan pribadi manusiawi melahirkan hamba-hamba uang, jabatan, status, pengakuan dan pujian yang mengaku sebagai hamba Tuhan.
Yang mengaku hamba Tuhan tetapi tidak melakukan kehendak Tuhan dimana ia dipanggil, suatu kali akan ditolak oleh Tuhan dan dipandang sebagai pembuat kejahatan (Mat. 7:21-23)