Oleh : Peter B, MA
Ayat Hari ini :
Aku akan menyerakkan orang Mesir di antara bangsa-bangsa dan menghamburkan mereka ke semua negeri.
Aku akan menguatkan tangan raja Babel dan akan memberikan pedang-Ku dalam tangannya, tetapi Aku akan mematahkan tangan Firaun dan ia akan merintih di hadapannya seperti orang yang mendapat luka berat.
Ya, Aku akan menguatkan tangan raja Babel, tetapi tangan raja Firaun akan jatuh terkulai. Dan mereka akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, pada saat Aku memberikan pedang-Ku dalam tangan raja Babel dan ia mengacungkannya melawan tanah Mesir.
Aku akan menyerakkan orang Mesir di antara bangsa-bangsa dan menghamburkan mereka ke semua negeri. Dan mereka akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN.”
~ Yehezkiel 30:23-26
Yang disampaikan di atas adalah nubuat dari nabi Yehezkiel. Dan nubuat itu sungguh telah digenapi. Telah terjadi dan dapat dibuktikan dari fakta² sejarah. Bahwa Mesir hancur dan disarankan Tuhan dan bahwa Babel meninggi, menggantikan Mesir sebagai negara super power berikutnya.
Di masa Perjanjian Lama, berulang kali dengan jelas Tuhan menunjukkan kekuasaan dan kedaulatan-Nya atas bangsa² di bumi. Dan semua pekerjaan dan campur tangan Tuhan atas bangsa² yang tersurat dalam Alkitab adalah merupakan bayang-bayang dan petunjuk akan pekerjaan Tuhan lainnya, yang masih Ia kerjakan di bumi dan atas bangsa².
Jadi tidak salah jika hingga detik ini, Tuhan masih berurusan dengan bangsa² bahkan setiap bangsa di dunia. Jika sebelumnya, Ia campur tangan atas nasib dan keadaan bangsa², sekarang pun masih demikian. Dialah yang mengendalikan dan menentukan bagaimana naik turun, mati hidup, maju mundur atau lemah kuatnya setiap bangsa di dunia. Dialah pribadi dan tangan² yang tak terlihat yang menjadikan konstelasi kerajaan dan bangsa di bumi hingga sekarang ini. Dan tidak ada yang dapat melawannya sekeras apapun seorang penguasa berusaha. Kita telah melihat bahwa kekerasan hati seperti Firaun pun tak mampu menggagalkan maksud dan rencana Tuhan atas Mesir dan Israel, hingga bangsa² lainnya.
Tidak ada bangsa yang terlalu besar dan pemimpin yang terlampau hebat, yang atasnya Tuhan tidak dapat melakukan intervensi. Dialah yang mengijinkan bangsa yang satu bangkit sedangkan yang lainnya runtuh. Dialah yang membuat satu pemimpin menjadi kuat sedangkan penguasa lain meredup. Dia masih beracara atas bangsa².
Nasib Bangsa-bangsa dan Nasib Kita
Beberapa pertanyaan mungkin muncul di hati kita :
Apa hubungannya nasib bangsa² di tangan Tuhan dengan hidupku pribadi?
Apakah Tuhan masih peduli kepadaku yang kecil ini, sementara Ia mengurus perkara² besar setingkat bangsa dan kerajaan?
Atau sebaliknya, sanggupkah Tuhan mengubahkan nasib bangsaku yang terpuruk, suram dan gelap, penuh kefasikan ini?
Dari apa yang kita baca dan pelajari hari ini, kita seharusnya memperoleh jawaban yang pasti.
– Jika Tuhan peduli nasib bangsa², sesungguhnya ia peduli dengan nasib setiap kita. Karena kepedulian itulah, ia campur tangan membelokkan nasib suatu bangsa. Ia memperhitungkan setiap ketidakadilan, kelaliman dan kejahatan yang melanda suatu bangsa sehingga ia mengadakan penghakiman atas mereka melalui bangsa lainnya yang Ia bangkitkan dan perkuat. Bukankah Ia menggoncang dan menghajar Mesir karena ratap tangis umat-Nya yang diperbudak dengan sangat di sana? Dan bukankah karena berbagai penyimpangan, kejahatan dan penyembahan berhala di Israel dan Yehuda sehingga Tuhan membangkitkan Asyur dan Babel menawan dan memperbudak mereka? Ia menggoncang bangsa² karena Dialah yang paling peduli kepada setiap insan dari semua bangsa. Termasuk Anda dan saya yang kerap menderita dan berurai air mata tinggal di tengah² bangsa yang penuh dengan kejahatan.
– Di sisi lain, meski Tuhan berurusan dengan bangsa-bangsa dan para penguasa dunia, Ia juga Allah yang masih memperhatikan burung² di udara, bunga bakung di ladang bahkan rumput² yang sehari ada kemudian besok mati, semuanya masih Ia perhatikan dan urusi. Dialah Allah bagi hal-hal besar sekaligus hal-hal kecil.
Dan jika burung² yang dianggap tak berharga bagi manusia itu Ia pedulikan, Ia pasti mempedulikan hidup kita.
Jika Ia sanggup campur tangan mengubah takdir suatu bangsa, betapa Ia lebih sanggup membentuk dan mengubah takdir kita. Jika mudah Ia beracara dengan bangsa² yang memberontak, betapa lebih dahsyat yang akan Ia jadikan atas kita yang mau taat pada proses dsn didikan-Nya.
Ia yang berkarya atas kerajaan demi kerajaan sudah pasti Ia rindu bekerja dalam hidup kita karena melalui kita, murid² dan hamba²Nyalah, Ia juga mengubah nasib dan takdir bangsa².
Oleh sebab itu, jangan pernah berkecil hati dan merasa tidak dipedulikan Tuhan. Ia masih menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan bagi yang hati-Nya tertuju dan bersungguh hati pada Tuhan.
– Dan jika hari ini, sebagai seorang anak bangsa, hati kita dikecewakan dan dirundung kesedihan melihat kondisi bangsa kita yang kelam dipenuhi kegelapan yang besar seolah tiada harapan selain menuju pada kehancuran dan kengerian sesungguhnya mengetahui bahwa Tuhan sanggup berkarya atas bangsa² akan menjadi penghiburan bagi kita.
Abraham yang tahu Allah peduli dan penuh kasih berdiri di antara Tuhan dan dua kota terkutuk itu, dan Tuhan memberikan keputusan terbaik-Nya. Musa berdiri di antara Tuhan dan umat yang dimurkai, dan Israel tidak sampai dipunahkan. Daniel mengetahui betapa hancurnya bangsanya dihajar Tuhan sehingga ia terbuang ke Babel namun dari sana pun, ia dan hamba² Tuhan lain BERSYAFAAT dan pemulihan pun terjadi sesuai kerinduan Tuhan.
Kita pun harus memiliki pengharapan yang demikian. Kita harus berseru² pada Tuhan yang sanggup beracara atas bangsa². Seruan, tangisan, permohonan dan ratapan kita tidak akan sia². Karena semuanya itu, Tuhan tidak akan berdiam diri. Dia akan bertindak. Menghancurkan dan meruntuhkan apa yang salah dan menyimpang dan menanam serta membangun yang dikenan-Nya. Kepada Tuhan yang memegang, mengendalikan dan mengubah jalan hidup bangsa² kita akan berharap. Dan percayalah, pengharapan kita tidak akan mengecewakan. Ia masih berkarya dan mengatur dunia seturut kehendak-Nya.
Ia hanya mencari orang-orang dari tiap bangsa yang meratapi negerinya sambil berseru, “Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu. Di negeriku seperti (yang Kau kehendaki) di sorga”
Di tangan Tuhan yang perkasa, yang menentukan nasib segalanya, kita akan berserah, tunduk dan taat. Biarlah hidup kita dipegang dan dikendalikan-Nya seturut yang dikehendaki-Nya. Tak akan rugi dan sia-sia hidup di tangan Tuhan yang Perkasa.
Salam revival
Indonesia penuh kemuliaan Tuhan.