Oleh Peter B
Markus 9:38-40 (TB)
38 Kata Yohanes kepada Yesus: “Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita.”
39 Tetapi kata Yesus: “Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorang pun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.
40 Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita.
Sebenarnya apa yang dimaksud dalam ayat² di atas? Bagaimana menafsirkan dan memahami maknanya sesuai yang Tuhan maksudkan?
Pertama, kita lihat Fakta² dalam kisah di atas:
1- ada kelompok yang disebut sebagai Yohanes sebagai “pengikut kita” dan ada yang disebut “bukan pengikut kita”
Yang dimaksud sebagai “pengikut kita” adalah orang² yang memang dikenal sebagai orang² yang menjadi pendengar setia ajaran Yesus. Mereka dikenal oleh murid² utama Yesus karena sering berkumpul di sekitar Yesus dan murid²Nya saat Yesus mengajar. Kemungkinan mereka ada 70 orang yang diutus Yesus untuk melayani ke kota² yang hendak dikunjungi Yesus (lihat Lukas 10)
2- yang disebut sebagai “bukan pengikut kita” adalah mereka yang kemungkinan mengikuti Yesus dari jauh dan diam² tertarik dan percaya pengajaran-Nya. Meski demikian, mereka tidak mau mendekat ke kumpulan murid² inti dalam kelompok Yesus. Hal ini kemungkinan karena faktor adanya tekanan dari budaya agamawi yang kuat di sana dan setiap orang yang menunjukkan perbedaan dengan tradisi dan Taurat pada umumnya akan segera dipandang sesat dan dikucilkan.
3- meski dikenali sebagai “bukan pengikut Yesus” mereka ternyata mengusir setan bahkan mengadakan mujizat dalam/demi nama Yesus. Artinya memang mereka benar² melakukan sesuatu yang ajaib dan luar biasa serupa dengan yang dilakukan Yesus dan mereka melakukannya atas nama Yesus juga.
4- Yohanes ingin mencegah mereka melakukan pelayanan atas nama Yesus tapi Yesus melarang Yohanes dan menyuruh membiarkan mereka saja. Alasannya : mereka membawa nama Yesus, mereka terbukti mendapatkan hasil dalam pelayanan atas nama Yesus itu, dan mereka tidak menjelekkan nama Yesus melalui pelayanan mereka tetapi memuliakan nama Yesus melalui pelayanan mereka itu.
5- Yesus menyampaikan satu prinsip penting dari peristiwa ini : “barangsiapa tidak menentang/melawan Yesus, Tuhan memperhitungkan sebagai masih berada di pihak Tuhan.” Dan oleh karena itu, Tuhan masih membiarkan (maksudnya memberikan kasih karunia dan kesempatan bagi mereka sekalipun mengikut Tuhan dari jauh) atas apa yang mereka lakukan itu.
Ini menjelaskan bahwa ada banyak orang yang dapat Tuhan gunakan sebagai saluran berkat dan kuasa-Nya. Asalkan mereka memuliakan nama Yesus, Tuhan masih menyalurkan berkat melalui pelayanan mereka. Meski demikian, harus diakui bahwa ini bukan kehendak Tuhan yang sempurna.
Dari fakta² di atas, apa yang bisa kita simpulkan dan pelajari?
1) Ada yang masuk lingkaran dalam dan inti dari Yesus, ada yang ikut Yesus dari jauh saja. Maksudnya, mereka ikut Yesus namun belum memiliki totalitas dalam mengikut Yesus, oleh karena berbagai pertimbangan dan alasan. Hingga kini banyak sekali yang seperti ini, yang mengikut Yesus belum sepenuh hati tapi tertarik mengikut Yesus.
Dan hal serupa juga merupakan sesuatu yang umum sebagaimana didapati dalam suatu komunitas. Misalkan saja dalam suatu kumpulan jemaat, ada yang masuk lingkaran inti dan ada yang merupakan simpatisan yang memberikan dukungan semampunya dan ada yang hanya jemaat saja.
Jika dalam gereja saja ada tingkatan yang demikian dan orang² yang ada dalam lingkaran inti merasa spesial dan penting daripada yang mengikut dari jauh, BETAPA BERHARGA, TERHORMAT, DAN BAHAGIANYA jika kita bisa termasuk sebagai lingkaran inti pengikut Yesus.
Dialah pemimpin, gembala, guru, figur, sosok, pribadi yang paling mulia dan agung, yang karenanya setiap kita seharusnya rindu menjadi orang² dekat-Nya. Dan sesungguhnya, Ia memberikan dan membuka kesempatan itu, hanya… mau dan relakah kita menyediakan hati yang penuh hasrat serta membayar harga hubungan dengan Tuhan itu?
2) Kasih karunia Tuhan masih diberikan pada orang² yang mengikut Yesus dari jauh.
Mereka masih dipandang berada di pihak Tuhan dan masih dianggap turut memikul beban pekerjaan Tuhan, yang sangat mengasihi jiwa² dan memerlukan pekerja² yang mau membawa nama-Nya untuk mengadakan pembebasan dan pemulihan di antara anak² manusia.
3) Tuhan masih mengadakan mujizat bahkan perbuatan² ajaib melalui mereka yang belum benar² hidup dekat dengan Dia.
Tuhan melihat mereka terbeban melayani dan sedikit banyak digerakkan kasih, Tuhan masih memakai mereka sebagai alat² kemuliaan-Nya, sekalipun belum memenuhi kerinduan terdalam di hati-Nya. Inilah kemurahan Tuhan bagi bejana² yang sebenarnya masih belum sesuai peruntukannya atau hidup dalam tujuan Tuhan yang sempurna. Bagaikan timba yang digunakan untuk minum atau kain yang diikatkan ke suatu benda lalu dipakai untuk memikul beban, Tuhan menggunakan alat² yang belum siap, belum waktunya, belum selesai diproses dan belum sesuai fungsinya secara tepat untuk melayani jiwa² yang membutuhkan. Dan setiap kita kemungkinan besar dahulu pun demikian saat masih di tahun² awal melayani Tuhan.
Tuhan masih memakai alat² semacam ini dan masih menggunakan mereka menyalurkan berkat, kuasa dan kasih-Nya kepada jiwa² dan jemaat yang sedemikian banyak, yang membutuhkan jamahan-Nya. Jika mereka menyampaikan pesan yang benar, ada berkat yang masih diterima jemaat dan jiwa yang dilayani. Meski demikian selalu ada risiko jika mengikut Tuhan dari jauh.
4) Meskipun dipakai Tuhan, mereka yang mengikut Tuhan dari jauh berpotensi mengalami kejatuhan dan penyimpangan lebih besar daripada mereka yang ikut Kristus dari dekat.
Antara lain :
•merasa diri mereka sudah dekat dengan Tuhan, padahal tidak demikian kenyataannya. Memandang diri mereka terlalu tinggi daripada semestinya sehingga jatuh dalam kesombongan demi kesombongan rohani yang semakin dalam dan merusak.
•mereka masih dikuasai emosi², pikiran², pemahaman², harapan², tujuan² dan rencana² mereka sendiri daripada fokus mendalami kehidupan sebagai murid Kristus, mengikuti jejak-Nya dan menjadi semkin serupa dengan Dia setiap hari.
•mereka gagal mengamati kehidupan Yesus dari dekat sehingga mereka berpotensi menafsir pengajaran Kristus semau mereka sendiri, meleset dan menyimpang dari maksud hati Tuhan. Jika ini diteruskan, mereka berpotensi menyampaikan suatu ajaran yang lain dan memperkenalkan Kristus yang berbeda dari yang sejati (Kristus palsu)
•oleh sebab tidak menjalani hubungan yang erat dan mencari kedalaman sebagai pengikut Kristus, maka mereka juga berpotensi untuk gagal masuk dalam rencana, program, visi, strategi dan kegerakan Tuhan sejati. Mereka melayani dengan digerakkan emosi, belas kasihan manusiawi, merasa tergerak memenuhi kebutuhan dan kondisi yang ada atau berdasarkan pikiran dan perkiraan mereka sendiri apa yang sepertinya Tuhan hendak dan sedang kerjakan, padahal kesemuanya itu adalah penafsiran² dan analisis pikiran mereka sendiri, bukan yang berasal dari hati Tuhan sendiri. Daud hampir saja jatuh seperti ini dalam hal dia bermaksud memindahkan tabut Tuhan ke Yerusalem dan membangun bait Allah. Tapi oleh karena Daud selalu mencari hati Tuhan, ia terluput dari kesalahan dan kejatuhan yang demikian. Meski begitu, ia pun sempat tergelincir juga ketika mengadakan program sensus atas Israel, sesuatu yang ternyata Tuhan tidak berkenan akan hal itu.
•karena orang² ini tidak mengejar hubungan mendalam dengan Tuhan tetapi masih terus berkecimpung di dunia rohani, ada kecenderungan yang besar untuk mereka lebih fokus pada hal² yang bersifat kerohanian semu, palsu dan formalitas belaka -sesuatu yang bersifat agamawi.
Kedangkalan dan puas diri rohani membuat mereka tak lagi mengejar hikmat sejati dan pikiran Tuhan tetapi sekedar mempelajari apa yang baik, yang lalu mengutip dan menafsirkannya sebagai hukum, peraturan dan ketentuan yang harus ditaati oleh komunitas mereka.
•jika orang² seperti ini dalam perkembangan waktu menarik perhatian yang besar lalu memiliki pengikut yang banyak, bukan tidak mungkin (oleh karena keberhasilan yang mereka klaim dan tunjukkan ada orang banyak sehingga hati mereka menjadi angkuh), mereka bisa berpotensi menjadi penghalang dari kegerakan dan program Yesus yang sesungguhnya. Apalagi jika mereka lebih bertumpu pada hal² agamawi daripada rohani sejati. Padahal sejatinya, keherakan Tuhan selalu lahir dan didasarkan dari hubungan yang erat dan sejati dengan Tuhan.
5) orang² yang mengikut Tuhan dari jauh bukan kerinduan Tuhan yang sempurna.
Seandainya saja Tuhan memiliki cukup murid dan hamba² yang menjadi pekerja² kerajaan-Nya dan yang sesuai dengan isi hati-Nya, Ia akan dengan sukacita memakai mereka sebagai tangan dan kaki-Nya menjangkau dunia. Waktu itu telah tiba dan kita sedang menuju penggenapan akan hal itu. Sekaranglah waktunya panggilan itu, kesempatan terbuka lebar dan kasih karunia diberikan bagi yang mau menyambut panggilan Tuhan menjadi murid dan hamba sejati-Nya!
6) Kita dipanggil dan dirindukan Tuhan mengikut Kristus dari dekat, BUKAN dari jauh.
Yaitu jelas identitas kita sebagai murid Kristus, tegas komitmen kita pada pekerjaan dan tujuan² Tuhan baik secara umum (yaitu Amanat Agung Kristus) maupun yang secara khusus, menempati posisi kita sebagai anggota tubuh Kristus yang berfungsi sebagaimana Tuhan tetapkan dan kehendaki, melayani dengan efektif sesuai kehendak dan kuasa Tuhan, berkomitmen penuh untuk masuk rencana kegerakan Tuhan yang sejati.
Jadi…
Jangan mengikut Kristus karena banyak keberatan maupun motif² pribadi.
Jangan ikut Kristus dengan caramu sendiri.
Jangan mengikut Kristus menuruti pikiranmu yang kau anggap sudah benar.
Jangan ikut Kristus dengan separuh hati dan kakimu pada dunia lalu satunya lagi hendak mengikut Yesus.
Jangan ikut Yesus sesuai syarat dan ketentuan yang kau tetapkan sendiri
Jangan ikut Yesus dari jauh.
Ikutlah dan iring Dia dari dekat. Ketahui isi hati dan kehendak-Nya. Niscaya kau tidak akan sesat.
Semoga menjadi berkat bagi rekan² yang membaca dan merenungkannya dengan hati yang tertuju sepenuhnya pada Tuhan.