Oleh : Peter B, MA
Ayat Hari Ini :
Roma 10:17 (TB)
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan
pendengaran oleh firman Kristus.
pendengaran oleh firman Kristus.
Romans 10:17 (KJV)
So then faith cometh by hearing, and hearing
by the word of God.
by the word of God.
(Terjemahan : Jadi iman datang dari
mendengar, dan dari mendengar perkataan (firman) Tuhan)
mendengar, dan dari mendengar perkataan (firman) Tuhan)
Iman (beserta pertumbuhannya, dari satu tahap
ke tahap yang lain), sebagaimana dituliskan Paulus dalam nats di atas,
datangnya dari PENDENGARAN atau dari suatu PROSES MENDENGAR.
ke tahap yang lain), sebagaimana dituliskan Paulus dalam nats di atas,
datangnya dari PENDENGARAN atau dari suatu PROSES MENDENGAR.
Dahulu saya berpikir bahwa kemungkinan ada
yang keliru dari pernyataan ini. Sebelumnya, saya menduga mungkin itu karena
sangat sedikit bacaan rohani atau belum terbitnya Alkitab sebagai suatu kitab
suci Kristen sehingga pertumbuhan iman hanya dari pengajaran secara langsung.
Namun pernyataan itu terbantahkan karena meskipun Alkitab seperti yang kita
punya belum ada, tetapi kitab² Perjanjian Lama beserta tafsiran²nya telah
tersedia termasuk pengajaran² yang rutin disampaikan di tempat² ibadah Yahudi
sudah merupakan tradisi yang berlangsung sejak berabad² lamanya. Begitupun
dengan gereja mula², khotbah atau pengajaran yang hampir disampaikan setiap
hari sejak gereja pertama berdiri (lihat Kisah Rasul 2:42). Jadi, bukan karena
sedikitnya sumber bacaan atau pengajaran rohani, Paulus mengatakan iman muncul
dari pendengaran akan firman Tuhan. Ada sesuatu yang jauh lebih mendalam
daripada itu.
yang keliru dari pernyataan ini. Sebelumnya, saya menduga mungkin itu karena
sangat sedikit bacaan rohani atau belum terbitnya Alkitab sebagai suatu kitab
suci Kristen sehingga pertumbuhan iman hanya dari pengajaran secara langsung.
Namun pernyataan itu terbantahkan karena meskipun Alkitab seperti yang kita
punya belum ada, tetapi kitab² Perjanjian Lama beserta tafsiran²nya telah
tersedia termasuk pengajaran² yang rutin disampaikan di tempat² ibadah Yahudi
sudah merupakan tradisi yang berlangsung sejak berabad² lamanya. Begitupun
dengan gereja mula², khotbah atau pengajaran yang hampir disampaikan setiap
hari sejak gereja pertama berdiri (lihat Kisah Rasul 2:42). Jadi, bukan karena
sedikitnya sumber bacaan atau pengajaran rohani, Paulus mengatakan iman muncul
dari pendengaran akan firman Tuhan. Ada sesuatu yang jauh lebih mendalam
daripada itu.
Pertanyaan selanjutnya.
Dapatkah iman muncul dari pembacaan Alkitab
atau suatu tulisan rohani? Jika mengacu kepada nats di atas, jawabannya tidak
dapat. Karena dituliskan di sana, iman datang melalui cara mendengar.
atau suatu tulisan rohani? Jika mengacu kepada nats di atas, jawabannya tidak
dapat. Karena dituliskan di sana, iman datang melalui cara mendengar.
Karena itu, kemungkinan orang² Kristen mulai
mengganti cara memasukkan firman dalam pikirannya. Ayat-ayat firman kemudian
dianjurkan untuk dibaca dengan suara yang bisa terdengar oleh telinga. Seiring
kemajuan teknologi, ayat² tidak perlu lagi dibacakan setiap kali. Tinggal putar
rekaman audionya dan kita bisa mendengar Alkitab disuarakan. Meskipun begitu
saya masih tidak yakin kalau itu yang dimaksud oleh Paulus.
mengganti cara memasukkan firman dalam pikirannya. Ayat-ayat firman kemudian
dianjurkan untuk dibaca dengan suara yang bisa terdengar oleh telinga. Seiring
kemajuan teknologi, ayat² tidak perlu lagi dibacakan setiap kali. Tinggal putar
rekaman audionya dan kita bisa mendengar Alkitab disuarakan. Meskipun begitu
saya masih tidak yakin kalau itu yang dimaksud oleh Paulus.
Saya sendiri mengalami bahwa mendengar ayat²
Alkitab dibacakan tidak membawa hasil yang lebih baik dibandingkan membacanya
dalam diam. Dengan membaca langsung, saya yang terbiasa menyelidiki ayat²
sampai mencoba memahami hingga tanda² bacanya, justru merasa kurang mendapat
manfaat dari diputarnya rekaman pembacaan Alkitab. Di sisi lain, ada banyak
bukti yang saya temukan, bahwa seringnya orang mendengar pembacaan Alkitab
(atau membaca buku maupun artikel rohani atau mendengarkan khotbah atau
pengajaran dari berbagai sumber) TIDAK BERBANDING LURUS DENGAN PERTUMBUHAN DAN
PERTAMBAHAN IMANNYA kepada Tuhan. Dampak terbesar yang saya lihat paling²
adalah bertambahnya koleksi pengetahuan dari orang tersebut. Tentang apakah
dengan banyaknya pengetahuan rohani seseorang ia jadi semakin rohani dan
sungguh² dalam komitmen mengikut Kristus? Itu sedikit sekali saya temukan.
Tampaknya semakin rohani dan penuh pengetahuan rohani, mungkin iya. Benar²
menjadi manusia² rohani yang mengenal Tuhan, menyerahkan hidup pada tujuan dan
kehendak Tuhan, berjalan dalam iman, pengharapan dan kasih yang makin besar
yang dapat dirasakan sekitarnya, belum tentu demikian.
Alkitab dibacakan tidak membawa hasil yang lebih baik dibandingkan membacanya
dalam diam. Dengan membaca langsung, saya yang terbiasa menyelidiki ayat²
sampai mencoba memahami hingga tanda² bacanya, justru merasa kurang mendapat
manfaat dari diputarnya rekaman pembacaan Alkitab. Di sisi lain, ada banyak
bukti yang saya temukan, bahwa seringnya orang mendengar pembacaan Alkitab
(atau membaca buku maupun artikel rohani atau mendengarkan khotbah atau
pengajaran dari berbagai sumber) TIDAK BERBANDING LURUS DENGAN PERTUMBUHAN DAN
PERTAMBAHAN IMANNYA kepada Tuhan. Dampak terbesar yang saya lihat paling²
adalah bertambahnya koleksi pengetahuan dari orang tersebut. Tentang apakah
dengan banyaknya pengetahuan rohani seseorang ia jadi semakin rohani dan
sungguh² dalam komitmen mengikut Kristus? Itu sedikit sekali saya temukan.
Tampaknya semakin rohani dan penuh pengetahuan rohani, mungkin iya. Benar²
menjadi manusia² rohani yang mengenal Tuhan, menyerahkan hidup pada tujuan dan
kehendak Tuhan, berjalan dalam iman, pengharapan dan kasih yang makin besar
yang dapat dirasakan sekitarnya, belum tentu demikian.
Saya mendapati justru dengan semakin banyak
orang sekedar membaca dan mengumpulkan pengetahuan rohani, ia semakin agamawi
daripada semakin rohani. Menjadi semakin
berpengetahuan saja daripada semakin beriman.
orang sekedar membaca dan mengumpulkan pengetahuan rohani, ia semakin agamawi
daripada semakin rohani. Menjadi semakin
berpengetahuan saja daripada semakin beriman.
Memang Hanya Melalui Pendengaran
Jadi, bagaimana? Jika demikian, apa yang
dimaksud iman timbul dari pendengaran itu?
dimaksud iman timbul dari pendengaran itu?
Mengetahui rahasia kebenaran akan hal ini bisa
menjadi kunci terobosan peningkatan iman dan keyakinan kita dalam Tuhan.
menjadi kunci terobosan peningkatan iman dan keyakinan kita dalam Tuhan.
Kata ‘mendengar’ dalam Roma 10:17 yang
disampaikan Paulus, dalam bahasa aslinya, adalah rhema.
disampaikan Paulus, dalam bahasa aslinya, adalah rhema.
Kamus Strong mengartikan rhema sebagai
“apa yang diutarakan dengan suara (orang
yang) hidup, sesuatu yang diperkatakan;
yang) hidup, sesuatu yang diperkatakan;
bunyi yang dihasilkan suatu suara dan
memiliki makna; perkataan, pembicaraan;
memiliki makna; perkataan, pembicaraan;
apa yang dikatakan seseorang; rangkaian
kata-kata yang disatukan bersama² dalam suatu kalimat (suatu deklarasi dari
pikiran seseorang yang dibentuk dalam kata²;
kata-kata yang disatukan bersama² dalam suatu kalimat (suatu deklarasi dari
pikiran seseorang yang dibentuk dalam kata²;
suatu pernyataan; suatu perkataan dalam
bentuk apapun sebagai suatu pesan terkait sesuatu yang sedang terjadi;
bentuk apapun sebagai suatu pesan terkait sesuatu yang sedang terjadi;
suatu subyek terkait yang dibicarakan
mengenai hal yang diceritakan atau hal yang diperintahkan”
mengenai hal yang diceritakan atau hal yang diperintahkan”
Menghubungkan dengan nats, kita dapat
menyimpulkan bahwa yang dimaksud sebagai firman Tuhan atau firman Kristus
adalah APA YANG TUHAN KATAKAN ATAU SAMPAIKAN KEPADA KITA SECARA PRIBADI KETIKA
KITA MENYEDIAKAN DIRI UNTUK MENDENGAR DIA!
menyimpulkan bahwa yang dimaksud sebagai firman Tuhan atau firman Kristus
adalah APA YANG TUHAN KATAKAN ATAU SAMPAIKAN KEPADA KITA SECARA PRIBADI KETIKA
KITA MENYEDIAKAN DIRI UNTUK MENDENGAR DIA!
(Sebab bagaimana mungkin kita dapat
mendengarkan Dia apabila kita tidak menyediakan telinga (hati atau rohani) kita
untuk mendengar Dia berbicara. Proses ini sesungguhnya berbicara mengenai peran
dan kemampuan kita meresponi Tuhan ketika Ia datang menjamah dan menarik kita
kepada Dia –bahkan sejak sebelum kita mengenal Dia).
mendengarkan Dia apabila kita tidak menyediakan telinga (hati atau rohani) kita
untuk mendengar Dia berbicara. Proses ini sesungguhnya berbicara mengenai peran
dan kemampuan kita meresponi Tuhan ketika Ia datang menjamah dan menarik kita
kepada Dia –bahkan sejak sebelum kita mengenal Dia).
Iman timbul bukan dari masuknya sekedar kata²
atau kalimat² rohani yang kita baca. Iman itu timbul ketika melampaui apa yang
kita baca itu, KITA MENANGKAP DARI TUHAN APA PESAN-NYA BAGI KITA SECARA
PRIBADI. Dari sanalah sesungguhnya kita bukan sekedar mengetahui secara akal
pikiran akan suatu pengetahuan rohani tetapi kita mengalami sendiri secara
nyata PRIBADI TUHAN YANG HADIR BERBICARA DAN BERHUBUNGAN DENGAN KITA DALAM
BENTUK SUATU KOMUNIKASI SERTA PENGALAMAN (ROHANI) YANG NYATA.
atau kalimat² rohani yang kita baca. Iman itu timbul ketika melampaui apa yang
kita baca itu, KITA MENANGKAP DARI TUHAN APA PESAN-NYA BAGI KITA SECARA
PRIBADI. Dari sanalah sesungguhnya kita bukan sekedar mengetahui secara akal
pikiran akan suatu pengetahuan rohani tetapi kita mengalami sendiri secara
nyata PRIBADI TUHAN YANG HADIR BERBICARA DAN BERHUBUNGAN DENGAN KITA DALAM
BENTUK SUATU KOMUNIKASI SERTA PENGALAMAN (ROHANI) YANG NYATA.
Perjumpaan semacam ini memberikan dampak yang
sangat besar bagi keyakinan dan kepercayaan kita akan Tuhan. Dari pengalaman
demi pengalaman merasakan Tuhan hadir dan berbicara secara pribadi kepada kita,
iman kita terus dikuatkan dan ditumbuhkan bahwa Allah yang kita ikuti dan
layani itu sungguh² ada, nyata, hadir dan menyertai kita senantiasa.
sangat besar bagi keyakinan dan kepercayaan kita akan Tuhan. Dari pengalaman
demi pengalaman merasakan Tuhan hadir dan berbicara secara pribadi kepada kita,
iman kita terus dikuatkan dan ditumbuhkan bahwa Allah yang kita ikuti dan
layani itu sungguh² ada, nyata, hadir dan menyertai kita senantiasa.
Dan, pada dasarnya mustahil keyakinan kita
akan Tuhan menyusut jika kita tahu benar Ia ada di dekat kita, menuntun dan
memimpin kita dari waktu ke waktu.
akan Tuhan menyusut jika kita tahu benar Ia ada di dekat kita, menuntun dan
memimpin kita dari waktu ke waktu.
Penyingkapan Yang Membuat Perbedaan Besar
Satu contoh sederhana dari yang disampaikan di
atas terdapat dalam adegan dari kitab suci kita berikut ini :
atas terdapat dalam adegan dari kitab suci kita berikut ini :
2 Raja-raja 6:15-17 (ITB)
15 Ketika pelayan abdi Allah bangun pagi-pagi
dan pergi ke luar, maka tampaklah suatu tentara dengan kuda dan kereta ada di
sekeliling kota itu. Lalu berkatalah bujangnya itu kepadanya: “Celaka
tuanku! Apakah yang akan kita perbuat?”
dan pergi ke luar, maka tampaklah suatu tentara dengan kuda dan kereta ada di
sekeliling kota itu. Lalu berkatalah bujangnya itu kepadanya: “Celaka
tuanku! Apakah yang akan kita perbuat?”
16 Jawabnya: “Jangan takut, sebab lebih
banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai mereka.”
banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai mereka.”
17 Lalu berdoalah Elisa: “Ya TUHAN:
Bukalah kiranya matanya, supaya ia melihat.” Maka TUHAN membuka mata
bujang itu, sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan
kereta berapi sekeliling Elisa.
Bukalah kiranya matanya, supaya ia melihat.” Maka TUHAN membuka mata
bujang itu, sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan
kereta berapi sekeliling Elisa.
Pelayan Elisa sangat ketakutan. Ia melihat
rumah mereka dikepung dari segala penjuru oleh balatentara Aram. Ribuan atau
puluhan ribu orang datang hanya untuk menghadapi dua orang saja yang tak punya
kemampuan bertarung sedikitpun. Manusia mana yang tidak takut?
rumah mereka dikepung dari segala penjuru oleh balatentara Aram. Ribuan atau
puluhan ribu orang datang hanya untuk menghadapi dua orang saja yang tak punya
kemampuan bertarung sedikitpun. Manusia mana yang tidak takut?
Tapi Elisa tidak takut. Imannya membubung
tinggi. Ia bahkan menasihati bujangnya, “JANGAN TAKUT”.
tinggi. Ia bahkan menasihati bujangnya, “JANGAN TAKUT”.
Apa
dasarnya? Elisa berkata bahwa yang menyertai mereka berdua lebih banyak
daripada pasukan Aram itu.
dasarnya? Elisa berkata bahwa yang menyertai mereka berdua lebih banyak
daripada pasukan Aram itu.
Darimana Elisa tahu?
Dari rhema yang ia terima dari Tuhan. Ia
menerima penyingkapan dari Tuhan tepat pada saat itu. Indera rohaninya terbuka
dan Ia menangkap dengan mata serta telinga rohaninya bahwa TUHAN HADIR, TUHAN
BESERTA, DAN TUHAN SIAP MEMBELA HAMBA-NYA!
menerima penyingkapan dari Tuhan tepat pada saat itu. Indera rohaninya terbuka
dan Ia menangkap dengan mata serta telinga rohaninya bahwa TUHAN HADIR, TUHAN
BESERTA, DAN TUHAN SIAP MEMBELA HAMBA-NYA!
Rhema dari Tuhan membangkitkan iman
Elisa. Dan iman bujang Elisa pun bangkit
ketika mata rohaninya terbuka dan mendengar pesan Tuhan itu secara pribadi.
Elisa. Dan iman bujang Elisa pun bangkit
ketika mata rohaninya terbuka dan mendengar pesan Tuhan itu secara pribadi.
Seperti Elisa yang tak goyah imannya, kita pun
dapat memiliki iman yang teguh dan tangguh, yang terus bertumbuh semakin kuat
setiap hari. Hanya ada satu syarat untuk itu.
dapat memiliki iman yang teguh dan tangguh, yang terus bertumbuh semakin kuat
setiap hari. Hanya ada satu syarat untuk itu.
Apakah kita menyediakan telinga untuk mencari
tahu apa yang hendak disampaikan Tuhan kepada kita?
tahu apa yang hendak disampaikan Tuhan kepada kita?
Adakah kita mencondongkan hati untuk
menangkap apa yang Tuhan sampaikan bagi diri kita secara pribadi untuk kita lakukan?
menangkap apa yang Tuhan sampaikan bagi diri kita secara pribadi untuk kita lakukan?
Apakah kita membawa suatu hati yang terbuka
supaya Tuhan berbicara dan beracara dalam hidup kita?
supaya Tuhan berbicara dan beracara dalam hidup kita?
Itulah kunci kebangkitan dan pertumbuhan iman
Anda.
Anda.
Hari ini, buanglah segala kebiasaan buruk
rohani Anda.
rohani Anda.
Tinggalkanlah rutinitas agama yang mati itu.
Jangan melakukan hal yang sia² dengan sekedar
mengumpulkan koleksi pengetahuan rohani yang tidak membawa rohani Anda
bertumbuh atau yang tidak membawa hubungan Anda lebih kuat dan dalam dengan
Tuhan.
mengumpulkan koleksi pengetahuan rohani yang tidak membawa rohani Anda
bertumbuh atau yang tidak membawa hubungan Anda lebih kuat dan dalam dengan
Tuhan.
Carilah Tuhan melampaui khotbah dan bacaan²
rohani Anda. Carilah apa yang hendak disampaikan-Nya secara pribadi kepada
Anda. Mintalah Dia menyatakan isi hati, pikiran dan pribadi-Nya kepada Anda.
Rindukan rhema-Nya berbicara kepada Anda, menjamah dan mengubah hidup Anda
hari demi hari.
rohani Anda. Carilah apa yang hendak disampaikan-Nya secara pribadi kepada
Anda. Mintalah Dia menyatakan isi hati, pikiran dan pribadi-Nya kepada Anda.
Rindukan rhema-Nya berbicara kepada Anda, menjamah dan mengubah hidup Anda
hari demi hari.
Tekadkanlah memiliki iman yang hidup.
Iman yang semakin berakar tertanam di Batu
Karang Yang Teguh itu.
Karang Yang Teguh itu.
Sungguh, dalam persekutuan dan persahabatan
dengan Tuhan, Anda pasti berkemenangan!
dengan Tuhan, Anda pasti berkemenangan!
Salam revival
TUHAN YESUS memberkati kita semua
Bagi
saudara-saudari yang berminat bergabung dalam group whatsapp dapat menghubungi
no whatsapp 082299968682 atau 081803895744 atau 08980858661
saudara-saudari yang berminat bergabung dalam group whatsapp dapat menghubungi
no whatsapp 082299968682 atau 081803895744 atau 08980858661
Dengan bersedia mengikuti persyaratan di bawah
ini:
ini:
https://worshipcenterindonesia.blogspot.com/2017/06/belajar-bersama-bertumbuh-bersama-di.html
1. Ketika kita mendengar firman dan tidak percaya maka firman seperti benih yang jatuh di jalan
2. Ketika penindasan dan aniaya datang firman diuji. Banyak yang gagal ditahap ini
3. Ketika kekuatiran, kekayaan dan kesenangan hidup membuat firman terhimpit tidak bertumbuh, mengganggu pertumbuhan
4. Percaya dan melakukan firman tumbuh 30,60, 100 kali lipat