Oleh: Peter B, MA
Sistem dunia telah dibuat selama beribu-ribu tahun oleh iblis, sang penguasa kegelapan untuk menipu dan menjauhkan manusia dari apa yang sejati dan terbaik dari Tuhan.
Menurut Alkitab, manusia diciptakan oleh Tuhan untuk berhubungan dengan Tuhan, menikmati yang terbaik yang disediakan Tuhan dalam suatu hubungan yang saling mengasihi dengan Pencipta mereka. Dan hanya di dalam hubungan itulah manusia akan menemukan pemenuhan dan pemuasan terdalam pada keberadaannya. Tidak ada kebahagiaan terbesar selain kita terhubung kembali dengan Tuhan, yang telah menciptakan kita bagi diri-Nya dan diri-Nya bagi kebahagiaan kita.
Sayangnya, iblis masih terlampau kuat mencengkeram anak-anak manusia hingga kini. Namun, Tuhan belum selesai dalam rencana-Nya. Akan tiba masa tuaian besar itu. Dimana dunia akan mengalami pembukaan dan penyingkapan ilahi, suatu pencerahan besar bahwa Tuhan telah berkarya demi mengembalikan mereka pada tujuan dan natur asali mereka sebagai pemuja dan penyembah-penyembah sejati. Yesus telah datang dan hadir 2000 tahun lampau untuk menjadi bukti bahwa Allah tidak pernah lelah menarik manusia kepada-Nya. Jalan itu telah terbuka. Kebenaran itu telah dinyatakan. Kehidupan itu telah ditawarkan. Siapa yang mau datang dan menerima Yesus Kristus akan berjumpa Allah (dalam rohnya) dan memperoleh persekutuan dengan Sang Mahakuasa.
Tak mungkin dipungkiri, dunia memang menjanjikan kenikmatan, kepuasan atau kebahagiaan. Dalam demikian banyak hal. Ada yang positif dan natural. Ada pula yang negatif dan abnormal. Masing² mengklaim sensasinya sendiri yang unik dan berbeda. Jika para pecandu narkoba, merelakan dirinya ditawan dalam pengaruh bahan² kimia yang membuat mereka merasakan kenikmatan tiada tara, sesungguhnya mayoritas kita yang eksis menjalani hidup di muka bumi kecanduan narkoba dunia. Kita bergantung dan mengikatkan diri sepenuhnya, menjadi pecandu apa yang ada di dunia. Tanpa disadari kita tak mampu hidup tanpa apa yang ada di dunia ini, yang sebagian memang kita miliki dan sebagian hanya rasanya saja kita memiliki dimana jika kita melihat dari sudut pandang kefanaan dunia ini, sesungguhnya semuanya tak pernah akan ada yang kita miliki selamanya. Namun kita menggantungkan kebahagiaan hidup kita pada apapun yang duniawi yang sekaligus tak pernah abadi itu.
Apakah itu memuaskan sepenuhnya jiwa kita?
Seperti sudah disampaikan, apapun yang dirancang dan dihasilkan dunia termasuk yang dirumuskan manusia² duniawi (termasuk yang dinamakan agama yang sebenarnya merupakan rangkaian hukum yang dibakukan pelaksanaannya oleh manusia juga) tidak akan pernah dapat memuaskan jiwa manusia yang dicipta dari nafas hidup Pribadi yang sorgawi. Hanya yang datang dari sorgalah yang akan menutup kekosongan jiwa manusia yang dibawanya sejak perpisahan dengan TUHAN di Eden. Hanya dengan membuka hati kepada Dia maka kita memperoleh kembali apa yang hilang itu. Hanya kehadiran-Nya sendiri yang memberikan sukacita terbesar dari yang pernah ada dan yang mungkin dialami manusia. Dan Dia telah hadir sebagai Kristus dan kini Roh Kudus yang bekerja atas setiap manusia di dunia (Yoh. 16:7-11). Dalam penerimaan kita akan ajakan dan tuntunan-Nya kita akan menemukan sukacita puncak dalam kehidupan.
Itu sebabnya, apapun yang pernah diinginkan atau bahkan dimiliki secara melimpah dari dunia ini tidak akan pernah membawa kebahagiaan terbesar bagi kita. Kesenangannya hanya sesaat, digantikan dengan kebosanan yang segera berganti rasa lapar dan haus akan apa yang baru dan belum sempat tercicip sensasinya. Semua pengejaran itu akan berakhir mengecewakan sesaat setelah roh manusia meninggalkan tubuhnya dan beralih pada dunia roh yang tak mengenal waktu itu. Dan sewaktu itu terjadi, air mata penyesalan akhirnya terlambat…
Bagi yang tak pernah mau mendengar panggilan bagi jiwanya untuk mengenal Yesus, akan menyesal karena menolak satu-satunya jalan kepada kebahagiaan abadi.
Bagi yang pernah mendengar nama Yesus dan merespon panggilannya dengan berdoa dan beribadah pada-Nya tetapi melalaikan pencarian akan Dia dan lebih fokus pada pencarian dunia dan hawa nafsu, akan ada penyesalan karena telah menyia-nyiakan kasih karunia -waktu dan semua sumber daya yang ada- untuk mengenal dan berjalan bersama Dia.
Ada kebahagiaan yang lebih besar, lebih dalam, lebih tinggi, lebih luas dan jauh lebih memuaskan di sini hingga kekekalan dari yang Anda pernah rasakan jika Anda belum mengenal Yesus Kristus. Segenap keberadaan saya bersaksi sebagai seorang hamba Tuhan yang telah menyerahkan diri untuk melayani-Nya. Satu hal yang perlu ialah sikap jujur pada nurani Anda sendiri bahwa masih ada yang kurang -bahkan sangat kurang- dalam jiwa Anda yang sesungguhnya belum mengecap kenyataan dan kehadiran Pribadi nan ilahi itu.
Pencarian kita bukanlah kebahagiaan semu.
Iman sejati ialah yang membawa kita pada pribadi Allah sejati.
Dan perubahan hati dan hidup dari yang berpusat diri menjadi pribadi² yang penuh kasih ialah tanda perjumpaan itu.
Dalam hidup yang menyatu dengan Kristuslah, kebahagiaan sejati menjadi milik Anda.
#JanganMencariKebahagiaanSemu
#KebahagiaanSejatiDalamKristus
#JujurPadaDiriSendiri
#BukaHatiBagiJamahanTuhan
#BenarVsHampirBenar