Tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” (Mat. 4:4)
Yesus mengatakan ada dua hal kebutuhan utama bagi manusia untuk hidup. Roti untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan suara atau firman Allah untuk kebutuhan rohani kita. Kita perlu mengetahui, mengerti dan memahami dengan mendalam bahwa manusia hidup bukan semata-mata tergantung pada pemenuhan kebutuhan jasmani. Kita memerlukan roti (makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, pekerjaan, hubungan-hubungan sosial, keluarga, pasangan, suami, istri dan kebutuhan jasmani lainnya) untuk memenuhi kebutuhan dan kesehatan tubuh fisik kita. Tetapi bukankah kita juga makhluk roh yang tentunya membutuhkan juga makanan-makanan rohani untuk menyehatkan, menguatkan dan menumbuhkan roh kita.
Setiap hari kita memperhatikan dan memikirkan kebutuhan tubuh jasmani kita dan mengupayakannya begitu rupa untuk memenuhinya. Renungkan beberapa fakta di bawah ini:
- Kita membeli makanan atau minuman yg bermanfaat bagi kesehatan tubuh, kita mungkin tidak lupa ke salon, berolah raga setiap hari, mengikuti club-club kebugaran, pergi ke tempat-tempat rileksasi, mengikuti program-program kesehatan, rekreasi dan traveling, dsb.
- Kita bekerja keras setiap hari mengumpulkan uang untuk membeli rumah yang nyaman untuk ditinggali.
- Kita begitu kreatif untuk mencari teman-teman curhat untuk mencari perhatian dan memuaskan kebutuhan kita akan berhubungan atau berkomunikasi dengan orang lain.
- Kita rela mengorbankan banyak hal demi bertemu dengan kekasih atau pasangan kita.
- Kita senang menghabiskan waktu berjam-jam lamanya untuk berbincang-bincang dan bersenda gurau dengan orang yang kita cintai.
- Jadwal kita dipadati dengan kegiatan pergi ke pusat-pusat perbelanjaan atau mall untuk membeli pakaian dan pernak-pernik untuk memperindah penampilan kita.
- Jika kita begitu peduli dengan kesehatan dan penampilan tubuh jasmani kita apakah kita juga sudah memikirkan kondisi rohani kita?
- Jika kita begitu bersemangat memperhatikan penampilan kita di hadapan manusia, pernahkah terpikir oleh kita bagaimana penampilan kita di hadapan Tuhan?
- Berapa banyak waktu yang sudah kita gunakan untuk mencari makanan bagi rohani kita? Apakah sudah sebanding dengan makanan jasmani kita? Adakah makanan rohani yg kita dapatkan hari ini?
- Manakah yang lebih penting: kesehatan jasmani atau rohani? Jika kita tahu bahwa kesehatan rohani lebih penting dan lebih utama mengapa kita begitu malas untuk mencari dan mengejar perkara-perkara rohani?
- Kita menyeleksi dengan ketat menu makanan yang akan kita makan hari ini dan memilih makanan yang bernilai gizi tinggi. Kita juga enggan atau menolak untuk makan ketika melihat ada kotoran, debu, serangga di makanan kita. Kita sangat berhati-hati dalam memilih makanan. Tetapi jika kita sungguh peduli dengan keadaan rohani kita mengapa kita enggan memilah-milah dan menguji makanan yang tampaknya “rohani” yang kita dengar dan lihat hari ini? Mengapa kita hanya menerima mentah-mentah saja semua makanan-makanan “rohani” yang disodorkan kepada kita? Mengapa kita bahkan membiarkan kotoran atau racun-racun “rohani” masuk ke dalam makanan rohani kita sehingga membuat rohani kita lemah, bodoh dan sakit?