KUASA DARI TEMPAT YANG TINGGI – BAGIAN 3

(Catatan Kebangunan Rohani Moravia)
Oleh : John Greenfield
Diterjemahkan oleh Peter B.
MEMBAWA DAMPAK PADA SEMUA LAPISAN MASYARAKAT 
 Percakapan, khotbah dan surat Zinzendorf penuh dengan Kristus.  Ke mana pun orang Moravia pergi, mereka berbicara tentang Tuhan mereka, bernyanyi tentang Dia, dan bersaksi tentang Tuhan secara alami.  Roh Kudus telah memenuhi mereka, seperti di gereja mula-mula, dengan kasih yang besar kepada Tuhan mereka.  Uskup mereka Spangenberg, misalnya, menceritakan bagaimana Johannes, seorang kepala suku Indian yang dulunya sangat jahat, bertobat.  Kepala suku berkata bahwa suatu kali seorang pengkhotbah datang ke suku mereka dan membuktikan kepada mereka bahwa Tuhan itu ada.  Suku itu mengatakan padanya bahwa mereka tidak tahu mengenai hal Tuhan itu dan menyuruhnya pergi.  Pengkhotbah lain datang dan menyuruh mereka untuk tidak mencuri, minum terlalu banyak, atau berbohong.  Mereka menganggapnya sebagai orang bodoh karena mereka sudah mengetahuinya, dan mereka menyuruhnya supaya berkhotbah kepada bangsanya sendiri yang melakukan semua hal itu lebih buruk daripada orang Indian.  Kemudian Christian Henry Rauch, salah satu Bruder Moravia, datang ke gubuknya, duduk bersamanya dan bercerita tentang Yesus.  Kemudian karena lelah dari perjalanannya, Christian Henry berbaring dan tidur, tidak takut pada kepala suku.  Johannes tidak bisa membuang kata-kata orang Moravia itu dari pikirannya.  Dia memimpikan salib.  Dia memberi tahu sukunya tentang Yesus dan mereka bertobat saat Roh Kudus menggerakkan hati mereka.  Johannes berkata kepada uskup, ‘Demikianlah, karena kasih karunia Allah, kebangunan rohani di antara kami terjadi.  Oleh karena itu saya memberitahu Anda, saudara-saudara, berkhotbahlah kepada orang-orang yang tidak kenal Tuhan itu akan Kristus dan darah dan kematian-Nya, jika Anda berharap mendatangkan berkat di antara mereka.’
 Di Eropa, seorang Countess,  dengan teman dekat di antara raja, kaisar, dan pangeran, yang terkenal karena bakatnya yang brilian dan percakapannya yang jenaka, mendapati bahwa tidak ada lagi hiburan atau rekreasi yang dapat memuaskannya.  Seorang pembuat sepatu Moravia yang rendah hati datang ke hadapannya dan Countess terpesona dengan keceriaannya yang luar biasa.  Dia bertanya kepadanya mengapa dia begitu bahagia dan dia menjawab bahwa ‘Yesus telah mengampuni dosa-dosa saya.  Dia memaafkan saya setiap hari dan Dia mencintai saya dan itu membuat saya bahagia sepanjang waktu.’  Countess memikirkan hal itu dan mulai berdoa.  Keyakinan membawanya ke dalam iman sukacita yang sama dan dia menjadi saksi besar bagi Kristus di antara orang-orang yang bangsaqan, terutama di istana Kaisar Rusia, Alexander I, teman dekatnya.
 LAGU BARU
 Kemudian, seperti yang sebelumnya terjadi, baptisan Roh Kudus atas Moravia dan kemudian atas orang-orang Metodis, menghasilkan banyak sekali lagu pujian yang indah.  Banyak dari himne terbaik dapat ditelusuri dari pencurahan Roh Kudus ini.  Himne Moravia dipenuhi dengan pujian kepada Kristus, pemujaan akan Dia sebagai Tuhan, dan proklamasi kebajikan sifat-Nya dan pekerjaan-Nya.  Himne Moravia umumnya adalah doa kepada Kristus.  Merupakan ciri khas Moravia bahwa doa-doa mereka umumnya ditujukan kepada Juruselamat mereka.  Sementara memuliakan Allah Putra, mereka memuliakan Bapa yang telah mengutus Dia serta Roh Kudus yang meninggikan Kristus.  Seorang Katolik atau Protestan yang benar-benar bertobat, Kalvanis atau Lutheran, Moravia atau Arminian, Baptis atau Quaker, ketika dibaptis dalam Roh Kudus dan dengan api sering kali kemudian muncul dengan menulis lagu rohani yaitu doa atau pujian yang ditujukan kepada Yesus.  Ini terjadi di Herrnhut.  Penyanyi utama saat itu adalah bangsawan muda saleh Count Zinzendorf.  Ia menjadi pangeran penulis himne Jerman.  Inggris pun memgalami perkembangan yang serupa.
Salah satu dari banyak anak rohani Peter Boehler adalah John Gambold, seorang pendeta muda dari Gereja Inggris, lulusan Oxford dan teman keluarga Wesley.  Dia bergabung dengan Gereja Moravia dan menjadi Uskup Inggris pertamanya.  Beberapa himne dan lagu rohaninya menjadi terkenal.  Seorang petobat Inggris lainnya dari Peter Boehler adalah James Hutton, seorang penjual buku terkenal.  Dia juga menulis beberapa himne yang berharga.  Penulis himne Moravia Inggris yang paling terkenal selama Kebangkitan Besar adalah John Cennick.  Di salah satu pertemuan terbuka Cennick yang terkenal, seorang pekerja muda Skotlandia, John Montgomery, bertobat.  Dia bergabung dengan Gereja Moravia lalu John dan Mary Montgomery menjadi misionaris Moravia di Hindia Barat di mana mereka meninggal dan dimakamkan.  Putra mereka James dididik di sekolah Moravia di Fulneck.  James Montgomery termasuk dalam peringkat atas penulis himne besar di era itu.  Charles Wesley memiliki lebih dari 6.000 himne yang diterbitkan setelah pertobatannya pada tahun 1738 melalui kesaksian dan doa Peter Boehler.  Sebagian besar himnenya bersaksi tentang pengalaman keselamatannya yang luar biasa.  Peter Boehler telah mengatakan kepadanya: ‘Jika saya memiliki seribu lidah, saya akan memuji Yesus dengan setiap lidahnya.’  Ini mendorong Wesley tak lama setelah pertobatannya untuk menulis baris-baris syair abadi:
 Oh bagi seribu lidah untuk memuji Pujian Penebusku 
Kemuliaan Tuhan dan Rajaku
Kemenangan kasih karunia-Nya. 
Dia mematahkan kuasa dosa yang dikalahkan, 
Dia membebaskan tawanan;  Darah-Nya mampu menjadikan yang paling najis menjadi bersih, 
Darah-Nya tersedia untukku.
Buah yang kekal
 Seorang pengelana pada masa itu menulis kesaksian yang mengejutkan ini, ‘Dalam semua perjalanan saya, saya hanya menemukan tiga objek yang melebihi harapan saya, yaitu: laut, Pangeran Zinzendorf, dan jemaat Herrnhut’ .  Herrnhut telah menjadi pusat kerohanian yang dikunjungi oleh orang-orang dari seluruh Eropa yang ingin diselamatkan atau dibaptis dalam Roh Kudus dan dengan api.  Kunjungan John Wesley ke Herrnhut adalah tipikal kunjungan dari ribuan orang lainnya.  ‘Tuhan telah memberi saya begitu banyak,’ dia menulis kepada saudaranya Samuel, ‘ seperti yang hati saya inginkan.  Saya ada di sebuah Gereja yang percakapannya bagai di Surga;  yang pikirannya ada di dalam Kristus, dan yang berjalan sebagaimana Kristus berjalan’.  Dalam jurnalnya dia menulis, ‘Dengan senang hati saya akan menghabiskan hidup saya di sini;  tetapi Tuanku yang Agung memanggilku untuk bekerja di bagian lain dari kebun anggur-Nya.  O kapan Kekristenan seperti ini akan menutupi bumi, seperti air menutupi laut?’
 Di akhir hidupnya Count Zinzendorf dapat dengan penuh kemenangan berkata: Saya akan pergi kepada Juruselamat saya.  Aku siap.  Tidak ada yang menghalangi saya sekarang.  Saya tidak bisa menggambarkan betapa saya mencintai kalian semua.  Siapa yang akan percaya bahwa doa Kristus, ‘supaya mereka semua menjadi satu,’ dapat digenapi dengan begitu nyata di antara kita!  Saya hanya meminta buah sulung di antara orang-orang tidak mengenal Tuhan, dan ribuan telah diberikan kepada saya.  Bukankah kita seperti di Surga!  Bukankah kita hidup bersama seperti halnya para malaikat!  Tuhan dan hamba-hamba-Nya saling memahami dengan sehati satu sama lain.  Saya telah siap”
 Lebih dari empat ribu orang mengiringi jenazahnya ke tempat peristirahatannya di Hutberg, termasuk para menteri Moravia dari Belanda, Inggris, Irlandia, Amerika Utara, dan Greenland.  Batu nisannya memuat tulisan ini: “Di sini terletak sisa-sisa manusia abadi Tuhan, Nicholas Lewis, Count dan Lord of Zinzendorf dan Pattendorf;  yang oleh kasih karunia Allah dan pelayanannya yang tak kenal lelah, menjadi anggota Gereja Brethren diperbarui pada abad kedelapan belas ini.  Ia lahir di Dresden pada tanggal 26 Mei 1700, dan masuk ke dalam sukacita Tuhannya di Herrnhut pada tanggal 9 Mei 1760. Ia ditetapkan untuk menghasilkan buah, dan buahnya akan kekal”.
NYATAKANLAH LAGI DI ANTARA KAMI
 Pembaharuan Gereja Moravia dapat menggugah hati kita untuk berdoa, ‘Nyatakanlah lagi di antara kami sekarang ini.”
 ‘Pada tahun 1927, 200 tahun setelah kebangkitan Gereja Moravia, editor The Biblical Review, New York, menulis: Tidak peduli apakah seseorang bersimpati terhadap gagasan kebangunan rohani atau tidak, jika dia ingin mempelajari pertanyaan itu secara menyeluruh,  dia tidak bisa mengabaikan sejarah dan pengajaran-pengajaran dari Moravia.  Gereja mereka sejak awal adalah Gereja Kebangunan Rohani, dan pelayanannya untuk tujuan umum Kekristenan, dan misi kepada bangsa asing khususnya, layak mendapat pengakuan luas.  Kisah perkembangan rohani mereka dan pengaruhnya adalah salah satu yang paling menginspirasi dalam sejarah Kekristenan.
 Pengalaman besar pertama mereka yang memberi orang Moravia kekuatan rohani seperti itu adalah pengalaman keselamatan pribadi.  Pengalaman besar kedua yang memberi mereka kuasa dan kepemimpinan rohani seperti itu adalah baptisan Roh Kudus.  
Dr. J. Kenneth Pfohl, seorang pendeta Moravia, menulis dalam The Moravian pada tahun 1927: Pentakosta Moravia yang agung bukanlah hujan berkat dari langit yang tak berawan.  Memang itu datang secara tiba-tiba, sama mendadaknya dengan pencurahan pendahulunya yang mulia di Yerusalem, ketika jemaat mula-mula lahir.  Namun, sudah lama ada tanda-tanda turunnya hujan yang lebat, meskipun banyak yang tidak mengenalinya.  
Singkat kata, pencurahan pada tanggal 13 Agustus 1727 dipersiapkan dengan tekun dan sungguh-sungguh.  Kita tahu tidak ada catatan sejarah Gereja yang membuktikan akan adanya suatu keinginan yang lebih besar untuk suatu pencurahan Roh Kudus dan upaya yang lebih sabar dan gigih ke arah itu daripada yang telah dilakukan Gereja kita sendiri antara tahun 1725 dan 1727.
 Dua lini persiapan dan usaha rohani yang berbeda untuk pencurahan Roh Kudus terlihat jelas.  Salah satunya adalah doa;  yang lainnya adalah usaha (bersaksi) individu kepada individu lainnya.  Kita diberitahu bahwa ‘pria dan wanita bertemu untuk berdoa dan memuji Tuhan di rumah satu sama lain dan Gereja Berthelsdorf penuh sesak.’  Kemudian Roh Kudus  melawat dengan kuasa yang besar.  Kemudian seluruh kumpulan menerima pencurahan berkat pada saat yang bersamaan.  
Dalam artikel lain di The Moravian, Dr E. S. Hagen menyatakan: Kebangunan rohani besar pada tahun 1727 di Herrnhut adalah hasil yang normal dan logis dari doa dan pemberitaan firman memgenai Salib.  ‘Kristus dan Dia yang Disalibkan’ adalah pengakuan iman saudara-saudara kita, dan ‘kesaksian batin dari pengampunan dosa melalui iman di dalam darah-Nya’ adalah pengalaman mereka yang penuh berkat dan menghidupkan.
 Lecky dalam History of Morals-nya mengatakan tentang pertobatan John Wesley, 24 Mei 1738, dalam pertemuan doa Moravian Brethren di Aldersgate Street: 
‘Apa yang terjadi di ruangan kecil itu lebih penting bagi Inggris daripada semua kemenangan dari Pitt melalui darat atau  laut.’  …Pembaruan hari-hari kita seperti dulu melibatkan kembalinya doa yang khusyuk dan khotbah yang sungguh-sungguh dan efektif tentang pengampunan dosa melalui korban penebusan dan pencurahan darah Yesus Kristus Anak Allah.  Kebangunan Rohani akan terjadi  Kami menaruh harapan yang tinggi untuk itu.  Lebih cepat dari yang kita impikan, jendela-jendela sorga akan dibuka, bagi umat Allah, yang memberikan diri mereka untuk berdoa sungguh-sungguh dan tekun, serta pada  kesaksian Alkitab tentang Injil Tuhan kita Yesus Kristus (1927:9091).
 Hari-hari kebangunan rohani belum berlalu.  Roh Kudus masih menunggu untuk memenuhi orang-orang percaya dengan kuasa dari tempat yang tinggi. 
Salam revival! 
Indonesia dilawat kebangunan rohani! 
Indonesia penuh kemuliaan Tuhan!
SERIAL ARTIKEL YANG BERJUDUL “KUASA DARI TEMPAT YANG TINGGI” OLEH JOHN GRRENFIELD : 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *