Jika pemimpin rohani berhenti mempelajari dan merenungkan isi hati dan pikiran Tuhan, maka rutinitas dan pertunjukkan agamawi akan menguasai bangsa ini. Tidak ada pertumbuhan rohani selain kekaguman terhadap manusia dan segala hal-hal dunia. Sebaliknya jika kita bergerak sesuai isi hati dan pikiran Tuhan, maka pertumbuhan rohani dan pemulihan bangsa akan terjadi.
Jadi mari kita semua baik para pemimpin rohani dan umat Kristen di Indonesia untuk selalu menyediakan waktu untuk berdiam diri dalam hadirat Tuhan dan menantikan Tuhan berbicara serta merenungkan firman siang dan malam.
kehidupan kita dalam pencarian akan Tuhan seharusnya tidak mengurangi kasih mula-mula namun membuat kita semakin merindukan Tuhan dan menyerahkan seluruh hidup kita kepada Tuhan.
Segala yang diperlukan bagi kemenangan kejahatan adalah bahwa orang-orang yang baik tidak melakukan apa-apa. (Edmund Burke, Streams in the Desert)
JADI MILIKILAH SIKAP HATI YANG SELALU BELAJAR DENGAN MENDALAMI MAKSUD DAN TUJUAN TUHAN DALAM KEHIDUPAN PRIBADI KITA DAN BANGSA KITA
Selalu bersyukur saudaraku…
Kebaikan Tuhan lebih daripada yang kita pikirkan bahkan jauh lebih banyak dari yang kita terima.
BERDOALAH SAMPAI SURABAYA DAN KOTA-KOTA DI INDONESIA DIPENUHI KEMULIAAN TUHAN
“6)Di atas tembok-tembokmu, hai Yerusalem, telah Kutempatkan pengintai-pengintai. Sepanjang hari dan sepanjang malam, mereka tidak akan pernah berdiam diri. Hai kamu yang harus mengingatkan TUHAN kepada Sion, janganlah kamu tinggal tenang
7)dan janganlah biarkan Dia tinggal tenang, sampai Ia menegakkan Yerusalem dan sampai Ia membuatnya menjadi kemasyhuran di bumi.
Yesaya 62:6-7
KEBANGUNAN ROHANI PASTI TERJADI!! Mustahil terjadinya kebangunan rohani bukanlah fakta, itu hanya opini.
Sejarah menunjukkan kebangunan rohani pernah terjadi diberbagai belahan dunia baik di masa lalu, di masa kini dan akan terjadi di masa depan.
HIDUP BERKEMENANGAN DALAM TUHAN
(Dalam buku Rick Joyner yang berjudul “Hidup Berkemenangan Dalam Tuhan”)
Sekali makhluk hidup berhenti bertumbuh, maka proses kematiannya sedang berlangsung. Kita memulai kekekalan dengan kehidupan senantiasa bertumbuh
JIka kita bertumbuh “di dalam segala hal kea rah Dia (Tuhan)”, maka buah Roh akan menjadi sifat kita
Sebelum aku punya anak, aku pernah berpikir, “Tuhan tidak akan melupakanku” tetapi ketika aku menjadi seorang ayah, aku tahu lebih banyak -Tuhan tidak dapat melupakanku-
Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah (Mazmur 42:2)
Rekan-rekan terkasih di dalam Tuhan:
Sudahkah ini menjadi kerinduan hati kita yang terbesar selama di dunia?
JIWA YANG MERINDUKAN TUHAN LEBIH DARI APAPUN JUGA
• Melebihi kerinduan akan berkat Tuhan
• Melebihi kerinduan memiliki segala harta kekayaan
• Melebihi kerinduan untuk menikmati kenyamanan hidup
Maukah mulai hari ini & seterusnya kita menetapkan hati menjadi bagian JIWA-JIWA YANG SELALU MERINDUKAN TUHAN LEBIH DARI SEGALANYA ???
Jiwa yang terbiasa berhubungan dengan Yesus akan mereguk kemanisan dari-Nya, sama seperti baju-baju yang diletakkan dalam sebuah laci bersama suatu-parfum menyerap keharuman dari apa yang ada di sampingnya.
TARGET IBLIS ADALAH BUKAN HANYA MEMBUAT ENGKAU MELUPAKAN FIRMAN TUHAN ATAU TIDAK PERCAYA AKAN KEBENARAN FIRMAN TUHAN, TETAPI JUGA TIDAK MENGENAL PRIBADI TUHAN DAN TIDAK MENGETAHUI PANGGILAN TUHAN DALAM HIDUP PRIBADI DAN KELUARGA.
SEBALIKNYA, TARGET TUHAN ADALAH MEMBUAT ENGKAU BELAJAR DAN MENGENAL PRIBADI-NYA, SEMAKIN MENGENAL PRIBADI-NYA YANG SEMPURNA, MAKA KEKAGUMAN AKAN PRIBADI-NYA YANG SEMPURNA AKAN MEMBUAT ENGKAU SEMAKIN INGIN MENDEKAT KEPADA TUHAN, MENGETAHUI PANGGILAN TUHAN DALAM HIDUP PRIBADI SERTA PERTUMBUHAN ROHANI YANG MEMBUAT KEHIDUPAN KITA MENJADI TELADAN BAGI BANYAK ORANG.
“Untuk selama-lamanya aku tidak melupakan titah-titah-Mu, sebab dengan itu Engkau menghidupkan aku.”
Maz 119:93
“Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku; dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu.”
Hos 4:6
HIDUP BERKEMENANGAN DALAM TUHAN
(Dalam cover buku Rick Joyner yang berjudul “Hidup Berkemenangan Dalam Tuhan”)
Anda harus berpikir mengenai diri Anda sendiri bahwa keberadaan Anda di dunia ini hanyalah untuk melakukan kehendak Tuhan. Berpikir bahwa Anda adalah milik Anda sendiri adalah konyol seperti berpikir bahwa Anda tercipta dengan sendirinya. Sebuah prinsip pertama yang jelas, bahwa Anda sepenuhnya milik Tuhan.
Hati manusia itu benar ketika ia mau melakukan kehendak Tuhan.
Tekanan kehidupan membuat kita mengajukan pertanyaan2 penting mengenai tujuan hidup kita dan kondisi hubungan kita dengan Tuhan.
“Peperangan kita bukan melawan orang, melainkan melawan apa saja yang membuat orang terikat”
Jika kita sungguh-sungguh percaya bahwa kita akan hidup selamanya di surga, mengapa banyak org Kristen mengumpulkan harta seolah-olah mereka akan hidup selama-lamanya di dunia?
Tidak ada kesukaan dan kebahagiaan sejati di luar persekutuan pribadi dengan Dia.
“Gereja mula-mula menikah dengan kemiskinan, penjara-penjara dan penganiayaan-penganiayaan….
Hari ini, gereja menikah dengan kemakmuran, kepribadian yang dikagumi, dan popularitas….”
ZAMAN PENIPUAN
Kita sedang hidup dalam zaman penipuan paling buruk sepanjang sejarah. Iblis adalah penipu ulung, ia menyamar sebagai malaikat terang. Ia paling ahli dalam meniru. Dewasa ini kita melihat banyak pekerjaan Iblis dihubungkan dengan Allah.
Saya lebih kuatir terhadap kebangunan rohani palsu dari pada tidak ada kebangunan rohani. Kebangunan rohani tiruan (dari Iblis) berisi Injil palsu, penginjil palsu, petobat palsu, dan sukacita palsu. Tetapi semuanya ini kelihatan begitu tulen, asli, sejati, sehingga sekiranya mungkin, akan menyesatkan orang-orang pilihan juga.
Celakanya, banyak pemimpin gereja yang mendukung. Sedangkan orang-orang Kristen lainnya takut menentang semua kepalsuan ini karena mereka kuatir jangan-jangan mereka melawan Allah!
“Mengapa kita berharap diperlakukan lebih baik daripada Yesus diperlakukan di dunia ini?”
Pada waktu itu berkatalah (menjawablah/answered) Yesus: “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil”
Adalah merupakan percakapan satu arah ketika ayat tersebut mengatakan “Pada saat itu Yesus menjawab” (KJV: At that time Jesus answered). JIka Anda melihat konteks ayat tsb Anda tidak akan menemukan ada satu orang yang sedang menanyai Dia, atau Dia sedang bercakap-cakap dengan satu orang pun.
Apabila seseorang menjawab, ia menjawab seseorang yang sedang berbicara dengan dia. Jadi, siapa yang sedang berbicara dengan Kristus? Bapa-Nya.
Meskipun tidak ada catatan mengenai hal itu namun ini seharusnya memberitahukan kepada kita bahwa Yesus memiliki persekutuan yang tetap dengan Bapa-Nya, dimana Tuhan berbicara di hati-Nya sedemikian sering, secara terus menerus, sehingga tidak cukup untuk semuanya dicatat dalam Alkitab.
Adalah merupakan kebiasaan dan gaya hidup Yesus untuk berbicara kepada Bapa. Dan sebagaimana Yesus selama di dunia ini, demikian pula semestinya kita. Seperti Dia, kiranya kita memiliki hubungan pribadi yang tersembunyi dengan Bapa, sehingga kita boleh seringkali menjawab Dia, dan meskipun dunia tidak melihat dengan siapa kita berbicara, kiranya kita menanggapi suara rahasia yang tidak terdengar oleh telinga yang lain, dimana telinga kita, dibuka oleh kuasa Roh Kudus, mengenali suara itu dan bersukacita karenanya….
Betapa suatu hak istimewa untuk beroleh persekutuan yang intim antara roh kita dengan Bapa! Inilah suatu rahasia yang tersembunyi dari dunia, sukacita yang bahkan sahabat terdekat kita tidak mampu memberikannya. Jika kita merindukan bisikan kasih Tuhan, telinga kita harus disucikan dan dilayakkan untuk mendengar suara-Nya. Saat ini, kiranya hati kita ada dalam kondisi sedemikian, yaitu pada saat Tuhan berbicara kepada kita, seperti Yesus, kiranya kita siap untuk menjawab Dia.
Hidup yang paling aman sesungguhnya bukan karena banyaknya kekayaan dan bergelimangnya harta benda, jabatan dan kekuasaan, relasi dengan orang-orang yg penting dan berkuasa, para pemimpin duniawi, besarnya toko atau perusahaan, lancarnya bisnis atau pekerjaan kita, dsb. Hidup yg paling aman adalah hidup di dalam panggilan dan rencana Allah karena kuasa dari tempat maha tinggi dan yg menopang seluruh alam semesta inilah yg menyertai, menjaga, menolong dan membuat kita berhasil. Jika Tuhan di pihak kita siapa lawan kita? (Rm. 8:31).
Pertanyaan penting untuk direnungkan bersama adalah apakah kita sudah mengetahui dan hidup dalam panggilan dan tujuan hidup yg Tuhan sudah tetapkan bagi hidup kita? apakah kita sdh mengetahui untuk apakah kita ada dan hidup di dunia ini? untuk apakah Tuhan menciptakan kita?
Kebaikan Tuhan lebih daripada yang kita pikirkan bahkan jauh lebih banyak dari yang kita terima.
Tuhan memiliki tujuan dalam menciptakan Anda. Tujuan utama-Nya adalah supaya Anda dapat memiliki persekutuan atau hubungan pribadi dengan Dia.
Jika manusia tidak memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan, ia tersesat, kebingungan dan mengembara. Dan karena ia tidak menemukan tempat yang tepat baginya, ia selalu akan merasa tidak nyaman dengan apapun. Ada ribuan orang yang mengakui bahwa mereka tidak bahagia. Jaminan keuangan, rekreasi, hiburan dan kesenangan bahkan komunitas yang baik sekalipun tidak dapat membawa kedamaian dan kebahagiaan yang mereka dambakan.
Sebabnya adalah manusia diciptakan dalam gambar Tuhan dan tidak akan pernah dapat menemukan ketenteraman, kebahagiaan, sukacita dan damai sampai dia kembali kepada Tuhan.
A : Aku tidak menyukai istriku lagi!
B : Pulang dan cintailah dia.
A : Anda tidak mengerti ttg aku, aku sudah tidak punya perasaan itu lagi.
B : Pulang dan cintailah dia.
A : Tetapi secara emosi aku berarti tidak jujur kalau aku memperlakukan istriku seperti itu, padahal aku tidak merasakannya.
B : Apakah menurutmu Ibumu mencintaimu?
A : Tentu saja (dengan mantap)
B : Kira-kira 1 minggu setelah ibumu pulang dari Rumah Sakit & membawamu pulang, dan kamu menangis menjerit-jerit di tengah malam karena popokmu basah dan dia terpaksa bangun walau tubuhnya masih sangat letih, berjalan di lantai yang dingin tanpa alas kaki untuk mengganti popokmu dan menyusuimu.
Apakah menurutmu dia sungguh-sungguh menikmati itu semua?
A : Tidak (menunduk)
B : Kalau begitu. Apakah Ibumu secara emosi juga tidak jujur?
Ukuran besarnya cinta bukan karena dia menikmati mengganti popok di tengah malam, melainkan karena ibumu RELA melakukan itu semua meski dia tidak begitu menyukainya.
Pernikahan tidak hanya didasari perasaan Cinta, lebih dari itu yaitu KOMITMEN.
Saat pertama seseorang menikahi istrinya pasti karena cinta, tetapi cinta yang menggebu-gebu akan padam seiring dengan berjalannya waktu.
Hanya Komitmen yang membuat Cinta menggebu-gebu menjadi Cinta yang matang dan dewasa.