NUBUAT YANG MELENAKAN JIWA MENYIMPANGKAN DIRI KITA DARI JALAN KEHENDAK TUHAN

Oleh: Bpk. Peter B. K.

Dari 2 link youtube ini Ahok pilihan Tuhan Yesus Part I  dan Ahok utusan Tuhan Yesus Part II
saya jadi tahu kalau ternyata sejak sebelum Ahok mencalonkan diri jadi cawagub Jokowi di pemilihan gubernur DKI 2012 SUDAH ADA YANG MENGAKU MENDENGAR SUARA TUHAN dan BERNUBUAT (dimana banyak sekali yang lalu percaya) bahwa suatu kali Ahok akan jadi presiden RI…

Pertanyaan di hati saya:

1. Mungkinkah pemuatan video² semacam ini (dengan penyampaian yang provokatif dan didukung pendeta dalam suatu acara ibadah Kristen) justru yang membuat pihak² lain semakin lama semakin curiga, terancam bahkan akhirnya antipati terhadap Ahok, yang dari video tsb sukar menolak kesan bahwa di belakang Ahok ada agenda² minoritas??

2. Mengapa tidak ada yang MENGUJI pesan “Ahok Bakal Jadi Presiden”, yang diakui sebagai hasil mendengar suara Tuhan langsung itu? Bahkan dengan entengnya berbicara begitu terbuka di depan umum dengan pernyataan² yang belum tentu dapat dipertanggungjawabkan selanjutnya, baik dari yang menyampaikan maupun yang disampaikannya? Mengapa video tsb justru sepertinya diupload demi meyakinkan publik bahwa sosok Ahok adalah calon pemimpin tertinggi bangsa?

– jika memang sifatnya nubuatan, tidakkah seharusnya diuji terlebih dahulu? Mengapa tidak seorangpun yang meneriakkan pengujian terhadap pesan tsb sedangkan berkali-kali saya dan tim pelayanan kami terus dituding tidak menguji dan harus menguji pesan supaya Ahok mundur dalam pilkada kali ini?? Mungkinkah sikap kita terhadap pesan nubuat HANYA PERCAYA DAN MENERIMA PESAN² YANG MENJANJIKAN KESUKSESAN DAN KEMENANGAN SAJA, sedangkan pesan² untuk introspeksi diri, merendahkan diri dan seruan pertobatan harus dipertanyakan dan diuji lebih dahulu???

– tidakkah nubuatan yang tidak teruji namun kemudian diyakini sebagai kebenaran atau kehendak Tuhan malah berpotensi menuntun kepada kesesatan? Tidakkah sosok yang dinubuatkan dapat menjadi sombong, penuh percaya diri dan merasa selalu akan di atas angin karena Tuhan sudah memilih dan membela dirinya? Lalu maju terus dengan keyakinan pasti berhasil karena sudah ditetapkan dan diteguhkan lewat nubuat atau suara Tuhan?
Tidakkah Alkitab menuliskan bahwa Tuhan justru semakin keras memproses anak-anak-Nya yang hendak dipakai-Nya untuk perkara² besar? Bahwa Dia kerap membawa Yusuf dan Daud ke dalam berbagai kondisi dan keadaan yang terdesak dan sukar supaya hatinya direndahkan lebih lagi melalui proses yang panjang dan menyakitkan?

Selagi banyak yang berpikir bahwa Ahok pasti akan berhasil jika maju terus karena Tuhan menyertai, bagaimana jika justru Tuhan sendiri yang mengijinkan hal² menggemparkan Indonesia sekarang ini terjadi dalam hidup Ahok supaya ia mengambil waktu introspeksi dan merendahkan dirinya lalu bergantung sepenuhnya pada Tuhan untuk masa depannya sebagai pemimpin?

3. Mungkinkah sebuah janji Tuhan (termasuk melalui nubuat) akan terjadi begitu saja dengan sendirinya terlepas dari apapun yang kita lakukan selanjutnya?
Bukankah janji berkat diberikan setelah pemenuhan syarat dilaksanakan yaitu berlaku taat dan hidup dalam ketaatan? Tidakkah ketaatan mendatangkan berkat, ketidaktaatan mendatangkan kutuk?
Mungkinkah sebelum Yusuf dan Daud siap menjadi raja², Tuhan langsung menaikkan mereka raja? Tidakkah ada takaran kondisi tertentu yang hanya dapat diperoleh melalui proses, dimana Tuhan kemudian dapat mempercayakan pada mereka otoritas dan harta yang besar?
Bukankah Yudas Iskariot merupakan salah satu yang telah dipanggil dan akan menjadi rasul bagi dunia? Bukankah akhirnya rencana Tuhan gagal dalam hidupnya karena ia memilih jalan yang salah yaitu jalan keserakahan dan korupsi?

Tidak ada yang meragukan kemampuan Ahok dalam mengelola pemerintahan, juga kejujurannya dan kebersihannya sebagai pejabat publik, keberaniannya menghadapi sistem korup beserta pelaku²nya, atau kerja kerasnya sebagai pemimpin daerah. Dari kerohanian, imannya teguh dan penuh komitmen pada Tuhan.

Tetapi bagaimana dengan KESIAPANNYA sebagai pemimpin dan bapak bagi bangsa ini?
Sudahkah dia cukup mampu menampilkan dan membawa dirinya mewakili Indonesia yang majemuk dan terdiri dari begitu banyak golongan, suku maupun agama ini?
Mampu dan siapkahah dia mempersatukan Indonesia?

Jika semua pertanyaan di atas belum dapat dijawab dengan yakin, nubuat sebesar dan seindah apapun hanya angan² semu dan kosong belaka. Mimpi yang masih jauh dari menjadi kenyataan.

Jika Ahok memang orang pilihan Tuhan, Dia akan menaikkan orang ini DENGAN CARA-NYA dan SESUAI DENGAN WAKTU-NYA. Bukan dengan cara dan waktu Ahok, cara dan waktu gereja, warga Jakarta atau pendukung² Ahok bahkan yang mengaku mendapat nubuat tentang Ahok sekalipun.

Masihkah perlu diuji lagi pernyataan saya di atas?

Ahok #mundurlebihbaik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *