PEMILU, JUMAT AGUNG DAN PASKAH Renungan Paskah 2019

Oleh :
Peter B, MA
Dalam
Pemilu 2019 kemarin, menjadi golput seolah merupakan hal terlarang. Pengikutnya
dicap sebagai pengecut. Menjadi sangat hina di mata mereka yang berpihak pada
salah satu dari dua calon presiden yang berkompetisi. Tidak menentukan pilihan
dianggap sikap tidak bertanggung jawab, rendah dan pengecut, tidak layak
menjadi seorang warganegara.
Kenyataannya,
sikap untuk tidak memilih bagi beberapa orang yang melakukannya karena alasan
yang dapat dinalar, seringkali justru didasarkan pada fakta dan data yang
akurat, yang akhirnya membawa mereka memutuskan tidak mendukung salah satu
calon pemimpin yang ada. Sebaliknya, beberapa orang memilih untuk percaya pada
persepsi yang diciptakan untuk mereka. Walupun seringkali dapat dibuktikan
bahwa hal tersebut belum tentu tepat sesuai dengan yang dicitrakan para
pemimpin yang merupakan para politisi, kenyataannya jauh lebih banyak yang
memutuskan berpihak. Bahkan lebih dari itu. Mereka berkorban banyak hal untuk
kandidat yang mereka dukung. Berkorban waktu dan tenaga. Sumber daya dan usaha.
Menjadikan ruang-ruang sosial mereka sebagai wadah kampanye bagi tokoh pilihan
mereka. Bahkan ada yang melangkah lebih jauh lagi. Mereka mengorbankan
hubungan-hubungan mereka karena perbedaan pilihan politik. Putus hubungan
pertemanan, persahabatan hingga keluarga benar-benar terjadi. Perpecahan,
perselisihan, saling menghina dan menyerang sudah menjadi hal yang biasa kita
lihat dan baca di media sosial kita. Ada pula fakta sampai ada yang tega
membunuh dipicu saling hina oleh sebab perbedaan politik. Hampir-hampir sulit
dicerna akal menyimak apa yang terjadi karena persaingan politik ini.
Selagi
mayoritas anak-anak negeri ini menghujat golput, tidak banyak yang sadar bahwa
jauh lebih banyak yang memilih menjadi golput secara rohani.
BUKAN
HOAKS
Dalam
peringatan Jumat Agung dan Paskah, dunia diingatkan bahwa ada satu figur
sentral dalam sejarah yaitu Yesus Kristus yang telah mati dan bangkit sekitar
tahun 37 Masehi.
Ini
bukan sekedar pernyataan agama belaka. Ada bukti maupun saksi untuk itu.
Tidaklah sedikit jumlahnya.
Salah
satu kesaksian paling kuat datang dari rasul yang paling banyak tulisannya
mengisi Perjanjian Baru, Paulus :
Sebab
yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima
sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan
Kitab Suci,
bahwa
Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga,
sesuai dengan Kitab Suci;
bahwa
Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas
murid-Nya.
Sesudah
itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus;
kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di
antaranya telah meninggal.
Selanjutnya
Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul.
Dan
yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti
kepada anak yang lahir sebelum waktunya.
~ 1
Korintus 15:3-8 (TB)
Kematian
Kristus adalah nyata. Sama dengan kebangkitan-Nya. Ia pernah disalibkan. Dan
mati. Itu sebabnya ada kubur-Nya. Namun Dia juga bangkit, tiga hari setelah
kematian-Nya. Itu sebabnya kubur-Nya kosong. Kematian dan kebangkitan Kristus
adalah kenyataan Kitab Suci sekaligus sejarah. Bukan hoaks.
Sudah
seharusnya terhadap fakta ini, manusia menentukan pilihan. Terutama orang-orang
yang mengaku Kristen. Hanya saja, tidak selalu demikian.
Banyak
yang mengaku beragama Kristen, berapa banyakkah yang mengikut Kristus?
Banyak
yang mengaku sebagai murid Kristus, berapa banyak yang mencari kehendak Tuhan
dan hidup di dalamnya?
Banyak
yang mengklaim dirinya mengenal Kristus, berapa banyak yang hidup meneladani
kematian dan kebangkitan-Nya?
Jauh di
dasar hatinya, ada orang-orang yang hampir seumur hidupnya tidak pernah
menjatuhkan pilihan kepada siapa yang menjadi pemimpin hidupnya. Mereka masih
bimbang memilih Tuhan atau dunia. Bahkan memilih di antara Tuhan atau setan.
Beberapa yang lain menipu diri dengan mengklaim di pihak Tuhan. Sayangnya
perilaku sehari-hari mereka menunjukkan mereka bukan pelaksana ajaran dan
teladan Kristus.
Untuk
mendukung figur manusia, orang rela melakukan banyak hal yang melibatkan
berbagai pengorbanan diri. Untuk Tuhan, berapa banyak yang telah melakukannya?
Ketika
didesak oleh pilihan-pilihan kehidupan, kepada siapakah Anda akan berpihak?
Pada diri Anda sendiri, pada kemauan orang lain, pada godaan iblis atau pada
tuntunan Tuhan? Ditawarkan memiliki jodoh yang tidak seiman, menerjuni bisnis kotor,
atau mencari penghormatan bagi diri dengan pilihan melakukan firman dan
kehendak Tuhan, MANA YANG ANDA PILIH UNTUK ANDA LAKUKAN?
Ketika
pengorbanan Yesus dan kebangkitan-Nya itu pasti, apakah kita juga memberikan
kepastian di hadapan Tuhan untuk percaya sepenuhnya akan hal itu DAN
MENYERAHKAN HIDUP KITA MENGIRING DIA KEMANAPUN DIA MENYURUH KITA PERGI?
BAHAYA
GOLPUT ROHANI
Ketika
golput secara politik dikecam habis-habisan, berapa banyak yang memahami ada
golput yang lebih buruk daripada tidak memihak secara politik.
Tidak
sedikit yang berpikir hidupnya adalah prerogatifnya. Terserah kepadanya untuk
memilih siapa yang akan ia ikuti. Ini menjadi aneh ketika ada yang
“memaksa” dan “membatasi” pilihan seseorang dalam pemilihan
presiden tetapi ia dengan dengan seenaknya merasa berhak dalam kehendak
bebasnya, menolak untuk dikekang dan diatur akan siapa yang harus ia ikuti
dalam hidup ini. Sementara golput diharamkan dan orang diharuskan memilih
pilihan calon pemimpin yang ada, pada sisi lain, ia tidak mau dihalangi bahkan
oleh Tuhan untuk menentukan pilihan-pilihan yang sangat menentukan bagi
hidupnya.
Golput
di dalam politik dipandang memiliki konsekuensi 5 tahun ke depan tapi dampak
golput rohani jauh lebih fatal. Ketika Anda tidak menentukan pilihan akan siapa
yang memimpin hidup Anda, maka Anda akan kehilangan hidup kekal suatu kali
kelak. Pula, semakin lama Anda tidak menentukan pilihan untuk menjadikan
Kristus penguasa hidup Anda maka Anda akan kehilangan makna, kebahagiaan serta
keberuntungan yang sejati dalam hidup Anda.
Sementara
menjadi golput secara politik masih terus menjadi perdebatan, golput secara
rohani, jelas merupakan suatu kebodohan. Mereka yang tidak cukup berani memilih
Tuhan dalam hidupnya tidak akan mendapat tempat dan bagian bersama-sama Tuhan
di sorga (Matius 10:32-33; 39; Wahyu 21:8)
JANGAN
GOLPUT ROHANI
Hari
ini, ketimbang sibuk memperdebatkan akan pilihan politik masing-masing,
renungkanlah apakah pilihan hidup Anda masing-masing telah dijatuhkan pada
pihak yang benar.
Jangan
percaya (ajaran-ajaran) hoaks. Jangan mendasarkan iman Anda pada janji-janji
manis agama yang tampaknya menggiurkan. Jangan tertipu oleh kelap kelip cahaya
dunia ini.
Pilihlah
yang sejati. Yang sudah terbukti telah berkorban segalanya bagi Anda. Yang
telah menanggung hukuman dan menjalani maut demi Anda. Yang juga telah
mengalahkan kematian dengan bangkit sebagai pemenang, membuka jalan kebangkitan
bagi Anda.
Pilihlah
manusia yang digantung di atas salib di antara langit dan bumi itu. Pilih Dia
yang telah membuktikan cinta-Nya kepada Anda. Yang melalui darah dan bilur-Nya
Anda telah ditebus, diampuni dan disembuhkan. Yang oleh kebangkitan-Nya, kita
semua beroleh janji berikut jaminan akan kebangkitan dari antara orang mati
untuk menerima hidup kekal.
Jangan
bimbang dan ragu menetapkan pilihan Anda.
Pilih
Yesus.
Jadikan
Dia penguasa hidup Anda. Sekali dan selama-lamanya. Sekali Yesus, tetap Yesus,
selalu Yesus dan selama-lamanya Yesus. Hiduplah bagi Dia, perjuangkanlah
kepentingan-Nya. Kampanyekan segala perbuatan dan karya-Nya bagi umat manusia.
Jadilah pendukung-Nya yang militan. Yang siap berkorban segalanya supaya setiap
orang mengakui kedaulatan-Nya dan menjadi umat-Nya. Hiduplah melakukan
kehendak-Nya. Jadilah punggawa dan hulubalang-NYA. Laksanakan titah dan
kehendak-Nya.
TIDAK
AKAN PERNAH SIA-SIA ANDA BERJUANG BAGI KEPENTINGAN ALLAH.
Mereka
yang memberikan pengabdian penuh kepada Kristus akan menjadi orang-orang
kepercayaan-Nya ketika Ia memerintah sebagai raja. Suatu janji yang juga pasti
akan dipenuhi-Nya.
Jadi,
masihkah Anda melepaskan tawaran terbaik yang pernah diberikan dalam hidup Anda
ini?
Sesungguhnya
aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi
kita semuanya akan diubah,
dalam
sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi
dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa
dan kita semua akan diubah.
Karena
itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan
giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan
dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.
~ 1
Korintus 15:51-52, 58
SELAMAT
PASKAH 2019

SALAM REVIVAL.

Indonesia
dipenuhi kemuliaan Tuhan!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *