PEMIMPIN ROHANI YANG MABUK DAN TELANJANG

Nuh menjadi petani; dialah yang mula-mula membuat kebun anggur. Setelah ia minum anggur, mabuklah ia dan ia telanjang dalam kemahnya. Maka Ham, bapa Kanaan itu, melihat aurat ayahnya, lalu diceritakannya kepada kedua saudaranya di luar. Sesudah itu Sem dan Yafet mengambil sehelai kain dan membentangkannya pada bahu mereka berdua, lalu mereka berjalan mundur; mereka menutupi aurat ayahnya sambil berpaling muka, sehingga mereka tidak melihat aurat ayahnya.
Kejadian 9:20-23

Nuh berganti pekerjaan dari pembuat bahtera menjadi petani setelah peristiwa air bah. Nuh memulai sesuatu yang baru, bahkan dialah yang mula-mula membuat kebun anggur. Sesuatu yang baik dan Tuhan memberkatinya. Sayangnya Nuh tidak ada penguasaan diri di dalam menikmati berkat yang Tuhan curahkan sehingga dia minum anggur sampai mabuk dan telanjang di kemahnya. Tanpa sadar Nuh mempermalukan dirinya dan menjatuhkan harga dirinya di hadapan anak-anaknya serta mengecewakan anak-anaknya. Akibatnya Ham melihat melihat aurat ayahnya, lalu diceritakannya kepada kedua saudaranya di luar. Untungnya Sem dan Yafet mengambil sehelai kain dan membentangkannya pada bahu mereka berdua, lalu mereka berjalan mundur; mereka menutupi aurat ayahnya sambil berpaling muka, sehingga mereka tidak melihat aurat ayahnya. Nuh bagi Sem, Ham dan Yafet bukan hanya sebagai seorang ayah tetapi juga sebagai seorang pemimpin rohani dan hamba Allah. Peristiwa itu sangat menguncang dan menghancurkan hati anak-anaknya, sebab hal itu seharusnya tidak terjadi.

Berapa banyak hari ini pemimpin rohani yang mabuk dan telanjang tanpa mereka sadari menggoncang dan menghancurkan hati pengikut, jemaat dan keluarga serta anak-anak mereka. Seringkali anak-anak hamba Tuhan adalah orang yang paling muak dengan orang tuanya yang menjadi hamba Tuhan tetapi tidak hidup seperti seharusnya. Bahkan anak-anak hamba Tuhan seringkali menjadi anak-anak yang pailng nakal/ jahat sebab tidak ada teladan yang baik dari orang tuanya. Hal ini terjadi kerena pemimpin rohani fokusnya berubah dari mengejar perkara rohani ke perkara jasmani, dari mengejar bekat rohani berubah mengejar berkat jasmani, dari mabuk perkara rohani jadi mabuk perkara jasmani. dari mengejar  kemuliaan sorga menjadi mengejar kemuliaan duniawi. Sehingga pemimpin rohani melakukan hal-hal yang memalukan yang tidak sesuai prinsip Firman Tuhan tetapi modusnya pakai nama Tuhan, kutip ayat Alkitab atau dikemas dalam tampilan acara-acara rohani padahal motifnya duniawi.

Ketika kita mendapati pemimpin rohani kita mabuk dan telanjang seharusnya kita mengasihi dengan mendoakan kesadarannya dan pertobatannya serta jika memungkinkan kita menegur dan menasehati dengan kasih. Kita harus tetap menghormati, tidak boleh menghakimi, memandang rendah dan mempermalukan di muka umum, sebab seringkali mereka tidak sadar apa yang mereka lakukan.

Bangkitlah para pemimpin rohani yang radikal. Amin.

(Oleh: Faith Ruddy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *