Oleh: Didit I.
Mengamati kondisi gereja-gereja dan
pemerintahan Indonesia saat ini yang menghadapi berbagai masalah yang
menggoncang, hati saya terbeban untuk terus mempergumulkannya dalam doa.
Dan Tuhan menjelaskan bahwa kondisi saat
ini adalah kondisi dimana badai kebodohan masih terus menerjang, menguasai
bahkan mempengaruhi pola pikir, kebiasaan, dan sikap hati orang-orang di
Indonesia. Semuanya ini tampak dari banyaknya kabar berita yang memprihatinkan
terkait kondisi Indonesia. Ini menunjukkan bahwa ada banyak hal yang harus
diperbaiki dalam sistem gereja dan pemerintahan di Indonesia.
pemerintahan Indonesia saat ini yang menghadapi berbagai masalah yang
menggoncang, hati saya terbeban untuk terus mempergumulkannya dalam doa.
Dan Tuhan menjelaskan bahwa kondisi saat
ini adalah kondisi dimana badai kebodohan masih terus menerjang, menguasai
bahkan mempengaruhi pola pikir, kebiasaan, dan sikap hati orang-orang di
Indonesia. Semuanya ini tampak dari banyaknya kabar berita yang memprihatinkan
terkait kondisi Indonesia. Ini menunjukkan bahwa ada banyak hal yang harus
diperbaiki dalam sistem gereja dan pemerintahan di Indonesia.
Pada tahun 2013, Tuhan telah menyampaikan
bahwa kebodohan sedang menerjang Indonesia seperti badai pasir. Semakin lama
badai kebodohan yang menerjang Indonesia semakin besar, hal ini tampak dari
banyaknya penipuan di berbagai media sosial dalam bentuk tulisan juga video;
bahwa kebodohan sedang menerjang Indonesia seperti badai pasir. Semakin lama
badai kebodohan yang menerjang Indonesia semakin besar, hal ini tampak dari
banyaknya penipuan di berbagai media sosial dalam bentuk tulisan juga video;
1. Pengajaran, pesan-pesan nubuat dan
penglihatan yang tidak teruji,
penglihatan yang tidak teruji,
2. Analisis yang tidak seimbang dan tidak
sesuai dengan fakta,
sesuai dengan fakta,
3. Ideologi yang tidak mendukung
nasionalisme,
nasionalisme,
Dimana semua hal tersebut berusaha untuk mengendalikan, memanfaatkan bahkan mengorbankan orang-orang Indonesia untuk
kepentingan/tujuan-tujuan dari pihak/golongan tertentu.
kepentingan/tujuan-tujuan dari pihak/golongan tertentu.
Inilah kebodohan yang menerjang Indonesia.
Penipuan dan pembodohan pada akhirnya membutakan hati dan pikiran orang-orang
Indonesia sehingga tidak dapat melihat kebenaran yang sejati. Orang tidak lagi
malu untuk menipu, melakukan serta mengembangkan berbagai kejahatan demi
mendapatkan uang, jabatan, popularitas, penghormatan/pujian, dan segala hal
yang terkait kenyamanan hidup di dunia. Dan akar dari semua kebodohan tersebut
adalah cinta akan uang, pencarian popularitas dan pengejaran penghormatan dari
manusia.
Penipuan dan pembodohan pada akhirnya membutakan hati dan pikiran orang-orang
Indonesia sehingga tidak dapat melihat kebenaran yang sejati. Orang tidak lagi
malu untuk menipu, melakukan serta mengembangkan berbagai kejahatan demi
mendapatkan uang, jabatan, popularitas, penghormatan/pujian, dan segala hal
yang terkait kenyamanan hidup di dunia. Dan akar dari semua kebodohan tersebut
adalah cinta akan uang, pencarian popularitas dan pengejaran penghormatan dari
manusia.
Dalam hal ini, Tuhan ingin agar umatNya di
Indonesia meminta hikmat dan wahyu Ilahi untuk dapat menyadari dan melawan
serta menghentikan badai kebodohan yang menerjang Indonesia.
Indonesia meminta hikmat dan wahyu Ilahi untuk dapat menyadari dan melawan
serta menghentikan badai kebodohan yang menerjang Indonesia.
KEBODOHAN MENERJANG INDONESIA SECARA AGRESIF
Tuhan menunjukkan kebodohan menerjang,
menguasai dan mempengaruhi Indonesia seperti:
menguasai dan mempengaruhi Indonesia seperti:
Gelombang pasir dan angin
(seperti ombak) yang tingginya lebih dari 500 meter menerjang, menghantam dan
mengubur rumah-rumah, gedung-gedung, kantor-kantor pemerintahan, sekolah-sekolah,
gereja-gereja. Akibat badai pasir tersebut terjadi berbagai kerusakan yang
sangat parah, yaitu merobohkan dan mengubur berbagai bangunan dan orang-orang
di seluruh Indonesia. Akibatnya orang-orang mengalami sesak napas bahkan mati
karena pasir yang mengubur mereka.
(seperti ombak) yang tingginya lebih dari 500 meter menerjang, menghantam dan
mengubur rumah-rumah, gedung-gedung, kantor-kantor pemerintahan, sekolah-sekolah,
gereja-gereja. Akibat badai pasir tersebut terjadi berbagai kerusakan yang
sangat parah, yaitu merobohkan dan mengubur berbagai bangunan dan orang-orang
di seluruh Indonesia. Akibatnya orang-orang mengalami sesak napas bahkan mati
karena pasir yang mengubur mereka.
Sekilas pengertian dari penglihatan:
·
Pengaruh
kebodohan yang besar telah membuat berbagai masalah dan kerugian yang besar di
Indonesia. Tuhan mengumpamakan
pengaruh kebodohan seperti gelombang badai pasir yang tingginya lebih dari 500
meter. Gelombang kebodohan yang semakin besar ini disebabkan karena banyak
orang Indonesia membuka hati dan pikirannya terhadap hal-hal yang palsu,
seperti pengajaran palsu, nubuat palsu, berita palsu, analisis yang tidak
berimbang dan tidak sesuai fakta. Mereka lebih mempercayai dan mendukung yang
palsu dan sesat karena memperoleh uang, pekerjaan, jabatan, hubungan baik
dengan teman dan kerabat, dan apa yang dianggap menguntungkan bagi dirinya.
Bahkan mereka mau menukarkan apa pun, termasuk Tuhan untuk mendapatkan
kenyamanan dan kenikmatan hidup di dunia. Hal ini tampak dari masih adanya
orang-orang yang mempercayai segala sesuatu tanpa pengujian, adanya orang-orang
yang bersedia membuat berbagai berita palsu dan berbagai penipuan hanya demi
mendapatkan uang dan menjatuhkan lawan politik tanpa mempertimbangkan
penyesatan, perpecahan bangsa dan teladan yang buruk bagi generasi muda.
Pengaruh
kebodohan yang besar telah membuat berbagai masalah dan kerugian yang besar di
Indonesia. Tuhan mengumpamakan
pengaruh kebodohan seperti gelombang badai pasir yang tingginya lebih dari 500
meter. Gelombang kebodohan yang semakin besar ini disebabkan karena banyak
orang Indonesia membuka hati dan pikirannya terhadap hal-hal yang palsu,
seperti pengajaran palsu, nubuat palsu, berita palsu, analisis yang tidak
berimbang dan tidak sesuai fakta. Mereka lebih mempercayai dan mendukung yang
palsu dan sesat karena memperoleh uang, pekerjaan, jabatan, hubungan baik
dengan teman dan kerabat, dan apa yang dianggap menguntungkan bagi dirinya.
Bahkan mereka mau menukarkan apa pun, termasuk Tuhan untuk mendapatkan
kenyamanan dan kenikmatan hidup di dunia. Hal ini tampak dari masih adanya
orang-orang yang mempercayai segala sesuatu tanpa pengujian, adanya orang-orang
yang bersedia membuat berbagai berita palsu dan berbagai penipuan hanya demi
mendapatkan uang dan menjatuhkan lawan politik tanpa mempertimbangkan
penyesatan, perpecahan bangsa dan teladan yang buruk bagi generasi muda.
·
Tindakan
pembodohan secara agresif tampak dalam bentuk 1. tulisan serta pernyataan yang
tidak teruji kebenarannya, tidak sesuai dengan fakta dan tidak seimbang yang
tersebar di berbagai media, 2. sikap dan tindakan dengan tujuan mengintimidasi,
memanfaatkan dan mengendalikan orang-orang yang ingin hidup dalam kebenaran,
keadilan, serta tujuan yang lebih baik termasuk tujuan Tuhan. Kebodohan seperti badai yang mendatangkan
banyak kerusakan baik dalam pikiran, karakter, sikap hati, kebiasaan, dll.
Kuasa gelap berusaha menekankan bahwa hidup dalam kehendak Tuhan itu sulit dan
lebih mudah hidup di luar kehendak Tuhan. Iblis membiarkan orang Kristen
beribadah, berdoa dan membaca alkitab namun menghalangi mereka menjadi murid-murid Kristus sejati. Bahkan
kebodohan akan menipu dan memutarbalikkan pikiran orang-orang Indonesia
khususnya umat Tuhan bahwa mengikuti
sistem korup itu lebih mudah daripada melawan para koruptor, hingga akhirnya
banyak orang akan mengikuti sistim yang korup tersebut.
Tindakan
pembodohan secara agresif tampak dalam bentuk 1. tulisan serta pernyataan yang
tidak teruji kebenarannya, tidak sesuai dengan fakta dan tidak seimbang yang
tersebar di berbagai media, 2. sikap dan tindakan dengan tujuan mengintimidasi,
memanfaatkan dan mengendalikan orang-orang yang ingin hidup dalam kebenaran,
keadilan, serta tujuan yang lebih baik termasuk tujuan Tuhan. Kebodohan seperti badai yang mendatangkan
banyak kerusakan baik dalam pikiran, karakter, sikap hati, kebiasaan, dll.
Kuasa gelap berusaha menekankan bahwa hidup dalam kehendak Tuhan itu sulit dan
lebih mudah hidup di luar kehendak Tuhan. Iblis membiarkan orang Kristen
beribadah, berdoa dan membaca alkitab namun menghalangi mereka menjadi murid-murid Kristus sejati. Bahkan
kebodohan akan menipu dan memutarbalikkan pikiran orang-orang Indonesia
khususnya umat Tuhan bahwa mengikuti
sistem korup itu lebih mudah daripada melawan para koruptor, hingga akhirnya
banyak orang akan mengikuti sistim yang korup tersebut.
· Kebodohan
telah dipraktekkan menjadi kebiasaan dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan
baik dalam keluarga, pekerjaan, pendidikan bahkan gereja. Inilah
gambaran dari badai pasir yang menerjang, menghantam dan mengubur rumah-rumah,
gedung-gedung, kantor pemerintahan, sekolah-sekolah, gereja-gereja. Bentuk nyata dalam hal ini adalah seperti orang tua yang mendorong
anak-anaknya rajin beribadah namun kurang mendorong anak-anak untuk mengenal
Tuhan secara pribadi, para pengusaha yang menggunakan berbagai cara tidak jujur
untuk mendapatkan keuntungan lebih banyak bagi perusahaannya, guru-guru
mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan namun tidak menunjukkan manfaat dan
tujuan yang besar bagi murid-muridnya di masa depan, para pelayan Tuhan sibuk
mempersiapkan berbagai program atau acara gereja namun program dan acara
tersebut tidak memiliki hubungan (tidak terkait) dengan pemulihan Indonesia,
dengan mendasarkan jabatan, kekayaan, pengetahuan dan pengaruh dari penyampai
pesan mereka mendesak umat Tuhan untuk percaya setiap pesan yang disampaikan
tanpa bertanya/mengujinya. Inilah kebodohan yang menerjang indonesia.
telah dipraktekkan menjadi kebiasaan dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan
baik dalam keluarga, pekerjaan, pendidikan bahkan gereja. Inilah
gambaran dari badai pasir yang menerjang, menghantam dan mengubur rumah-rumah,
gedung-gedung, kantor pemerintahan, sekolah-sekolah, gereja-gereja. Bentuk nyata dalam hal ini adalah seperti orang tua yang mendorong
anak-anaknya rajin beribadah namun kurang mendorong anak-anak untuk mengenal
Tuhan secara pribadi, para pengusaha yang menggunakan berbagai cara tidak jujur
untuk mendapatkan keuntungan lebih banyak bagi perusahaannya, guru-guru
mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan namun tidak menunjukkan manfaat dan
tujuan yang besar bagi murid-muridnya di masa depan, para pelayan Tuhan sibuk
mempersiapkan berbagai program atau acara gereja namun program dan acara
tersebut tidak memiliki hubungan (tidak terkait) dengan pemulihan Indonesia,
dengan mendasarkan jabatan, kekayaan, pengetahuan dan pengaruh dari penyampai
pesan mereka mendesak umat Tuhan untuk percaya setiap pesan yang disampaikan
tanpa bertanya/mengujinya. Inilah kebodohan yang menerjang indonesia.
Tuhan mengingatkan dalam Hosea 4:6a “umat-Ku
binasa karena tidak mengenal Allah”, tidak mengenal Allah dan kehendakNya
adalah kebodohan, dan ‘Kebodohan adalah penghalang utama dari pertumbuhan
rohani’. Ketika umat Tuhan tidak mencari hikmat Tuhan dan menguji segala
sesuatu, maka mereka akan hanyut dalam kebodohan. Sebab kebodohan dapat
menyusup secara halus dalam pesan nubuat, mimpi, penglihatan, pengajaran,
nasehat, keputusan para pemimpin, sistem-sistem, program-program, acara-acara,
dan berbagai bentuk lainnya yang ‘tampak’ baik dan benar, namun
sesungguhnya semuanya itu bertujuan
MENGENDALIKAN DAN MEMANFAATKAN ORANG LAIN UNTUK KEPENTINGAN SUATU PIHAK ATAU GOLONGAN TERTENTU. Tetapi orang yang
menguji segala sesuatu akan melihat jalan-jalan Tuhan dan mengetahui
jerat-jerat kebodohan sehingga ia terhindar dari masalah yang tidak perlu
terjadi, dimampukan dalam menghadapi berbagai krisis yang terjadi di Indonesia,
bertumbuh secara rohani dan semakin mengenal Tuhan.
binasa karena tidak mengenal Allah”, tidak mengenal Allah dan kehendakNya
adalah kebodohan, dan ‘Kebodohan adalah penghalang utama dari pertumbuhan
rohani’. Ketika umat Tuhan tidak mencari hikmat Tuhan dan menguji segala
sesuatu, maka mereka akan hanyut dalam kebodohan. Sebab kebodohan dapat
menyusup secara halus dalam pesan nubuat, mimpi, penglihatan, pengajaran,
nasehat, keputusan para pemimpin, sistem-sistem, program-program, acara-acara,
dan berbagai bentuk lainnya yang ‘tampak’ baik dan benar, namun
sesungguhnya semuanya itu bertujuan
MENGENDALIKAN DAN MEMANFAATKAN ORANG LAIN UNTUK KEPENTINGAN SUATU PIHAK ATAU GOLONGAN TERTENTU. Tetapi orang yang
menguji segala sesuatu akan melihat jalan-jalan Tuhan dan mengetahui
jerat-jerat kebodohan sehingga ia terhindar dari masalah yang tidak perlu
terjadi, dimampukan dalam menghadapi berbagai krisis yang terjadi di Indonesia,
bertumbuh secara rohani dan semakin mengenal Tuhan.
BENTUK-BENTUK KEBODOHAN DI INDONESIA
Tuhan menunjukkan berbagai bentuk kebodohan
yang menguasai Indonesia, seperti:
yang menguasai Indonesia, seperti:
- Para pemimpin rohani dan pengkhotbah yang
lebih antusias menyampaikan pesan-pesan rohani yang menghibur, menunjukkan
kefasihannya dalam berbicara, menunjukkan pengetahuannya yang luas, pesan-pesan
motivasi, humor dan pengalaman melayani Tuhan yang banyak dan tampak hebat/luar
biasa DARIPADA menyampaikan pesan-pesan rohani yang mungkin keras namun membawa
jemaat untuk bertumbuh rohani, hidup sebagai murid Kristus yang sejati,
menemukan tujuan hidup, karunia-karunia rohani serta peran mereka di dalam
kehendak dan rencana Tuhan untuk pemulihan Indonesia.
- Para pendoa lebih suka fokus berdoa syafaat
terkait harapan-harapan atau keinginan hatinya sendiri daripada mencari apa yang menjadi kerinduan dan kehendak Tuhan
untuk mereka doakan.
- Orang-orang Kristen datang ke gereja karena
ingin melepaskan rasa bersalah dalam hatinya daripada sungguh-sungguh mencari
Tuhan dan hidup dalam kehendakNya.
- Orang-orang Kristen lebih bersemangat
mengikuti berbagai program acara yang bersifat hiburan, motivasi dan bakti
sosial daripada mengikuti acara pendalaman alkitab dan berdiskusi mengenai
kehendak Tuhan untuk Indonesia.
- Orang-orang Kristen membaca Alkitab, berdoa,
berpuasa untuk menunjukkan dirinya lebih rohani daripada orang lain tetapi
tidak sepenuhnya hidup sebagai
murid-murid Kristus yang sejati.
- Calon pemimpin di pemerintahan yang tidak
malu menyampaikan program-program dan janji-janji palsu diluar akal sehat hanya untuk mendapatkan jabatan
- Wakil rakyat yang seharusnya mendukung dan
senang melihat kerja keras Presiden dalam membangun infrastruktur Indonesia dan
memperkuat perekonomian bangsa, namun mereka justru cenderung bersikap negatif,
tidak puas dan mencari-cari kesalahan dari Presiden.
- Para pengusaha Kristen yang mengaku sebagai
orang-orang nasionalis namun bekerjasama dengan organisasi-organisasi yang
menindas orang-orang Kristen dan orang-orang nasionalis.
- Banyak penulis yang membodohi banyak orang di
media sosial dengan menyampaikan informasi dan analisis dari sudut pandang
tertentu (tidak seimbang), ekstrem, memutar balik fakta,dan tampak hampir
benar. Tidak sedikit
orang-orang mempercayai tulisan, perkataan dan pernyataan ‘bohong’ tersebut
sebagai kebenaran
- Banyak orang Indonesia menggunakan
hukum-hukum dan agama untuk menutupi kesalahan bahkan membenarkan sikap,
perbuatan dan pemikirannya sendiri yang keliru.
TUHAN MENYEBUT
SEMUANYA INI MERUPAKAN BAGIAN DARI BENTUK BADAI KEBODOHAN YANG MENERJANG
INDONESIA.
SEMUANYA INI MERUPAKAN BAGIAN DARI BENTUK BADAI KEBODOHAN YANG MENERJANG
INDONESIA.
Sekalipun mengetahui kebenaran, namun
ORANG-ORANG INDONESIA LEBIH MUDAH MEMPERCAYAI SEGALA SESUATU YANG SESUAI
DENGAN MAKSUD HATINYA TANPA MENGUJI. Bahkan sekalipun yang dipercayainya
itu terbukti adalah dusta. Mereka akan memilih untuk percaya pada segala hal
yang dianggap sesuai dengan hatinya dan yang menguntungkan dirinya. Seperti
tetap percaya dengan analisis, data yang tidak terbukti faktanya,
khotbah-khotbah yang menghibur sekalipun tidak menceritakan maksud hati dan
pikiran Tuhan. Tuhan menyampaikan bahwa ‘inilah badai kebodohan yang menerjang
Indonesia.’
ORANG-ORANG INDONESIA LEBIH MUDAH MEMPERCAYAI SEGALA SESUATU YANG SESUAI
DENGAN MAKSUD HATINYA TANPA MENGUJI. Bahkan sekalipun yang dipercayainya
itu terbukti adalah dusta. Mereka akan memilih untuk percaya pada segala hal
yang dianggap sesuai dengan hatinya dan yang menguntungkan dirinya. Seperti
tetap percaya dengan analisis, data yang tidak terbukti faktanya,
khotbah-khotbah yang menghibur sekalipun tidak menceritakan maksud hati dan
pikiran Tuhan. Tuhan menyampaikan bahwa ‘inilah badai kebodohan yang menerjang
Indonesia.’
SASARAN UTAMA DARI BADAI KEBODOHAN
Tuhan menyampaikan bahwa sasaran utama dari
kebodohan adalah menguasai pikiran dan hati orang-orang di Indonesia agar dapat
dikendalikan. Kecenderungan hati orang-orang Indonesia untuk mencari dan
mengejar keuntungan, kenikmatan dan kenyamanan hidup memudahkan kebodohan
menyusup secara halus untuk menguasai dan mengendalikan, yaitu melalui:
kebodohan adalah menguasai pikiran dan hati orang-orang di Indonesia agar dapat
dikendalikan. Kecenderungan hati orang-orang Indonesia untuk mencari dan
mengejar keuntungan, kenikmatan dan kenyamanan hidup memudahkan kebodohan
menyusup secara halus untuk menguasai dan mengendalikan, yaitu melalui:
1. Pengajaran, pesan-pesan nubuat serta
penglihatan yang tidak murni dan tidak teruji,
penglihatan yang tidak murni dan tidak teruji,
2. Analisis dan informasi yang tidak seimbang
serta tidak sesuai dengan fakta,
serta tidak sesuai dengan fakta,
3. Ideologi yang tidak mendukung
nasionalisme. Sekalipun semua hal tersebut adalah pembodohan dan kebohongan,
mereka tetap mempercayainya bahkan mengeraskan hati terhadap kebenaran dan
keadilan. Sebab ada keuntungan, kenyamanan dan kenikmatan hidup yang ditawarkan
di dalamnya. Pikiran mereka telah dibutakan dan dikendalikan oleh kebodohan, sehingga
mereka mau menukarkan segala sesuatu demi keuntungan dan kenyamanan hidup di
dunia. Seperti Esau yang menjual hak kesulungannya kepada Yakub dengan
semangkuk kacang merah (Kejadian 25:29-34), demikian orang-orang Indonesia
dibius supaya tanpa sadar mau menukarkan perkara yang terbaik bahkan
mengorbankan apa pun untuk mendapatkan kesenangan dan kenikmatan sesaat.
nasionalisme. Sekalipun semua hal tersebut adalah pembodohan dan kebohongan,
mereka tetap mempercayainya bahkan mengeraskan hati terhadap kebenaran dan
keadilan. Sebab ada keuntungan, kenyamanan dan kenikmatan hidup yang ditawarkan
di dalamnya. Pikiran mereka telah dibutakan dan dikendalikan oleh kebodohan, sehingga
mereka mau menukarkan segala sesuatu demi keuntungan dan kenyamanan hidup di
dunia. Seperti Esau yang menjual hak kesulungannya kepada Yakub dengan
semangkuk kacang merah (Kejadian 25:29-34), demikian orang-orang Indonesia
dibius supaya tanpa sadar mau menukarkan perkara yang terbaik bahkan
mengorbankan apa pun untuk mendapatkan kesenangan dan kenikmatan sesaat.
Tuhan menunjukkan bahwa sasaran utama dari
kebodohan adalah PIKIRAN DAN HATI KITA. Karena itu ini dimulai dari pikiran dan
hati yang hanya fokus kepada keuntungan dan kepentingan dirinya sendiri atau
EGO. Tuhan menunjukkan serangan kebodohan sebagai berikut:
kebodohan adalah PIKIRAN DAN HATI KITA. Karena itu ini dimulai dari pikiran dan
hati yang hanya fokus kepada keuntungan dan kepentingan dirinya sendiri atau
EGO. Tuhan menunjukkan serangan kebodohan sebagai berikut:
A. SERANGAN PERTAMA ADALAH ‘PIKIRAN YANG MENOLAK
PENGENALAN AKAN TUHAN DENGAN CARA MEMBANGUN KESOMBONGAN’. Kesombongan akan terus mengatakan dalam
pikiran bahwa dirinya bukan orang yang berdosa, bukan pembunuh, orang yang taat
beribadah, giat melayani di gereja, banyak beramal/banyak melakukan kegiatan
sosial (menyumbang panti asuhan, menyumbang gereja, membantu orang miskin,
mendoakan orang sakit), dsb. Mereka berpikir bahwa dirinya tidak membutuhkan
pertobatan dan perubahan sebab merasa dirinya sudah benar (Amsal 12:15).
Orang-orang seperti ini memiliki ciri-ciri:
PENGENALAN AKAN TUHAN DENGAN CARA MEMBANGUN KESOMBONGAN’. Kesombongan akan terus mengatakan dalam
pikiran bahwa dirinya bukan orang yang berdosa, bukan pembunuh, orang yang taat
beribadah, giat melayani di gereja, banyak beramal/banyak melakukan kegiatan
sosial (menyumbang panti asuhan, menyumbang gereja, membantu orang miskin,
mendoakan orang sakit), dsb. Mereka berpikir bahwa dirinya tidak membutuhkan
pertobatan dan perubahan sebab merasa dirinya sudah benar (Amsal 12:15).
Orang-orang seperti ini memiliki ciri-ciri:
1. Pikiran
yang terfokus untuk mendapatkan kenikmatan dan kenyamanan hidup di dunia
yang terfokus untuk mendapatkan kenikmatan dan kenyamanan hidup di dunia
·
Mengejar berkat-berkat jasmani. Lebih menyukai dan menerima bentuk
pengajaran atau pesan-pesan nubuat, mimpi, dan penglihatan yang menekankan pada
berkat dan mujizat daripada pesan-pesan rohani yang mengajarkan mengenai
pertobatan, menyangkal diri dan pikul salib untuk menjadi murid-murid Kristus
yang sejati. Mereka mendeklarasikan janji-janji Tuhan namun tidak mau
sepenuhnya hidup dalam kehendak Tuhan. Mereka berusaha memanfaatkan janji-janji
Tuhan untuk kepentingan dan egonya semata.
Mengejar berkat-berkat jasmani. Lebih menyukai dan menerima bentuk
pengajaran atau pesan-pesan nubuat, mimpi, dan penglihatan yang menekankan pada
berkat dan mujizat daripada pesan-pesan rohani yang mengajarkan mengenai
pertobatan, menyangkal diri dan pikul salib untuk menjadi murid-murid Kristus
yang sejati. Mereka mendeklarasikan janji-janji Tuhan namun tidak mau
sepenuhnya hidup dalam kehendak Tuhan. Mereka berusaha memanfaatkan janji-janji
Tuhan untuk kepentingan dan egonya semata.
· Hidupnya yang ditujukan untuk mencari
kesenangan-kesenangan pribadi atau tujuan-tujuannya yang egois. Prinsip mereka adalah ‘hidup untuk
senang-senang’, mengumpulkan kekayaan, mengejar jabatan, mencari penghormatan
dari manusia serta berusaha memperoleh kemudahan-kemudahan dalam pelayanan atau
pekerjaan sekuler. Pertimbangan mereka hanya didasarkan pada kenyamanan hidup
serta apa yang memuaskan egonya.
kesenangan-kesenangan pribadi atau tujuan-tujuannya yang egois. Prinsip mereka adalah ‘hidup untuk
senang-senang’, mengumpulkan kekayaan, mengejar jabatan, mencari penghormatan
dari manusia serta berusaha memperoleh kemudahan-kemudahan dalam pelayanan atau
pekerjaan sekuler. Pertimbangan mereka hanya didasarkan pada kenyamanan hidup
serta apa yang memuaskan egonya.
2. Pikiran
yang suka mencari informasi dan pengetahuan untuk:
yang suka mencari informasi dan pengetahuan untuk:
· Menghakimi, mengintimidasi, dan merendahkan
orang lain sesuka hatinya. Pengetahuan
dan informasi yang dimilikinya ditujukan untuk mencari-cari kesalahan orang
lain dan menghakiminya dengan tujuan ingin menekan, mengendalikan orang lain
sehingga dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan pribadi. Seperti: Mereka
menggunakan ayat-ayat Firman Tuhan untuk menghakimi dan mengintimidasi orang
lain, mudah memberikan label ‘sesat’ kepada orang/pelayanan lain tanpa menguji
terlebih dahulu hanya karena berbeda pandangan, mengintimidasi orang-orang yang mempertanyakan atau tidak mau ikut kebijakan
pemimpin/gerejanya, menyampaikan bahwa ‘pengajaran dan pesan-pesan di luar
gereja adalah sesat’, menggunakan pengetahuannya akan hukum dan Undang-Undang
untuk menyerang orang lain demi kepentingannya sendiri.
orang lain sesuka hatinya. Pengetahuan
dan informasi yang dimilikinya ditujukan untuk mencari-cari kesalahan orang
lain dan menghakiminya dengan tujuan ingin menekan, mengendalikan orang lain
sehingga dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan pribadi. Seperti: Mereka
menggunakan ayat-ayat Firman Tuhan untuk menghakimi dan mengintimidasi orang
lain, mudah memberikan label ‘sesat’ kepada orang/pelayanan lain tanpa menguji
terlebih dahulu hanya karena berbeda pandangan, mengintimidasi orang-orang yang mempertanyakan atau tidak mau ikut kebijakan
pemimpin/gerejanya, menyampaikan bahwa ‘pengajaran dan pesan-pesan di luar
gereja adalah sesat’, menggunakan pengetahuannya akan hukum dan Undang-Undang
untuk menyerang orang lain demi kepentingannya sendiri.
· Membenarkan diri – memandang diri lebih baik
daripada orang lain (jarang intropeksi diri). Semua pengetahuan dan informasi yang dimilikinya ditujukan untuk membuat
berbagai alasan pembenaran guna menutupi kesalahannya. Inilah orang yang jarang
mengoreksi hati, pikiran, sikap, perbuatan dan perkataannya sendiri. Mereka
merasa bahwa dirinya adalah orang yang
selalu benar, dalam pikirannya kesalahannya selalu ada pada orang lain
dan bukan pada dirinya. Bahkan sekalipun mereka harus menyampaikan permintaan
‘maaf’ namun mereka tidak merasa bersalah ataupun menyesal. Contoh lain:
memandang setiap pesan nasehat, teguran yang keras adalah untuk orang lain
tetapi bukan untuk dirinya, menggunakan ayat-ayat Firman untuk membenarkan
diri, menggunakan hukum dan undang-undang untuk menutupi kesalahan dan maksud
hatinya yang jahat.
daripada orang lain (jarang intropeksi diri). Semua pengetahuan dan informasi yang dimilikinya ditujukan untuk membuat
berbagai alasan pembenaran guna menutupi kesalahannya. Inilah orang yang jarang
mengoreksi hati, pikiran, sikap, perbuatan dan perkataannya sendiri. Mereka
merasa bahwa dirinya adalah orang yang
selalu benar, dalam pikirannya kesalahannya selalu ada pada orang lain
dan bukan pada dirinya. Bahkan sekalipun mereka harus menyampaikan permintaan
‘maaf’ namun mereka tidak merasa bersalah ataupun menyesal. Contoh lain:
memandang setiap pesan nasehat, teguran yang keras adalah untuk orang lain
tetapi bukan untuk dirinya, menggunakan ayat-ayat Firman untuk membenarkan
diri, menggunakan hukum dan undang-undang untuk menutupi kesalahan dan maksud
hatinya yang jahat.
B.
SERANGAN KEDUA ADALAH HATI YANG SEMAKIN
EGOIS.
SERANGAN KEDUA ADALAH HATI YANG SEMAKIN
EGOIS.
Kesombongan membuat hatinya
lebih fokus kepada kepentingannya sendiri. Mereka tidak lagi menginginkan atau
peduli terhadap kebenaran. Dalam hati mereka tidak ada kasih, hanya ada iri
hati, kekuatiran, ketakutan (takut tersaingi, tekanan, penderitaan), kecewa,
keinginan membalas, dan segala hal terkait egonya (Efesus 4:17-19). Kehendak
Tuhan hanya dijadikan sebagai pelengkap hidup, tetapi bukan sebagai hal utama
atau kebutuhan hidup. Orang-orang
seperti ini memiliki ciri-ciri:
lebih fokus kepada kepentingannya sendiri. Mereka tidak lagi menginginkan atau
peduli terhadap kebenaran. Dalam hati mereka tidak ada kasih, hanya ada iri
hati, kekuatiran, ketakutan (takut tersaingi, tekanan, penderitaan), kecewa,
keinginan membalas, dan segala hal terkait egonya (Efesus 4:17-19). Kehendak
Tuhan hanya dijadikan sebagai pelengkap hidup, tetapi bukan sebagai hal utama
atau kebutuhan hidup. Orang-orang
seperti ini memiliki ciri-ciri:
1. Hati
yang Sombong
yang Sombong
·
Mencari dan menginginkan pujian, penghormatan
dan penerimaan dari manusia.
Mencari dan menginginkan pujian, penghormatan
dan penerimaan dari manusia.
Pada prakteknya mereka selalu berusaha
menampilkan citra yang baik di hadapan banyak orang agar mendapatkan pujian,
penghormatan dan penerimaan dari manusia. Karena itu hatinya selalu berusaha menyangkal kesalahan
dalam dirinya dan menanamkan kesombongan bahwa dirinya selalu baik/benar.
Inilah hati yang sombong. Contoh: 1. Pada setiap kesempatan selalu ingin
memamerkan/menunjukkan perbuatan baik,
prestasi yang di capai, kekayaan/harta benda yang dimilikinya, status
sosial, dan pendidikannya; 2. rajin beribadah, puasa, doa, baca Alkitab agar
dipandang sebagai orang yang taat; 3. Rajin melakukan kegiatan kemanusiaan/sosial
agar dipandang sebagai orang yang baik dan
peduli terhadap sesame. Semua hal tersebut semakin memperbesar
kesombongannya.
menampilkan citra yang baik di hadapan banyak orang agar mendapatkan pujian,
penghormatan dan penerimaan dari manusia. Karena itu hatinya selalu berusaha menyangkal kesalahan
dalam dirinya dan menanamkan kesombongan bahwa dirinya selalu baik/benar.
Inilah hati yang sombong. Contoh: 1. Pada setiap kesempatan selalu ingin
memamerkan/menunjukkan perbuatan baik,
prestasi yang di capai, kekayaan/harta benda yang dimilikinya, status
sosial, dan pendidikannya; 2. rajin beribadah, puasa, doa, baca Alkitab agar
dipandang sebagai orang yang taat; 3. Rajin melakukan kegiatan kemanusiaan/sosial
agar dipandang sebagai orang yang baik dan
peduli terhadap sesame. Semua hal tersebut semakin memperbesar
kesombongannya.
·
Tidak ada penyesalan saat merendahkan,
menghakimi dan memfitnah orang lain.
Tidak ada penyesalan saat merendahkan,
menghakimi dan memfitnah orang lain.
Sikap hati yang jarang introspeksi diri sehingga
tidak pernah merasa keliru/salah dan menyesal terkait pikiran, tindakan dan
perkataannya yang merendahkan, menghakimi dan memfitnah orang lain serta
berbagai tindak kejahatannya yang tersembunyi (seperti korupsi dan
penipuan-penipuan lainnya).
tidak pernah merasa keliru/salah dan menyesal terkait pikiran, tindakan dan
perkataannya yang merendahkan, menghakimi dan memfitnah orang lain serta
berbagai tindak kejahatannya yang tersembunyi (seperti korupsi dan
penipuan-penipuan lainnya).
2. Hati
yang serakah untuk mendapatkan kenikmatan dan kenyamanan hidup
yang serakah untuk mendapatkan kenikmatan dan kenyamanan hidup
Motif dibalik membangun citra diri yang baik
adalah memanfaatkan segala hal untuk memperoleh keuntungan dan kenyamanan
dirinya sendiri, seperti uang, jabatan, rumah yang besar, mobil yang
mewah, dll. Secara terang-terangan dan tanpa malu, mereka melakukan penipuan
atau manipulasi, korupsi, dll. Mereka
tahu namun tidak peduli akibat fatal dari perbuatannya yang serakah. Bahkan
mereka juga mengabaikan prinsip-prinsip kebenaran, nilai-nilai moral, serta
hukum-hukum yang berlaku.
adalah memanfaatkan segala hal untuk memperoleh keuntungan dan kenyamanan
dirinya sendiri, seperti uang, jabatan, rumah yang besar, mobil yang
mewah, dll. Secara terang-terangan dan tanpa malu, mereka melakukan penipuan
atau manipulasi, korupsi, dll. Mereka
tahu namun tidak peduli akibat fatal dari perbuatannya yang serakah. Bahkan
mereka juga mengabaikan prinsip-prinsip kebenaran, nilai-nilai moral, serta
hukum-hukum yang berlaku.
3. Hati
yang tidak memiliki belas kasihan.
yang tidak memiliki belas kasihan.
Hatinya tidak peduli terhadap sesama
(orang-orang yang menderita karena bencana alam, sakit penyakit dan kemiskinan)
apalagi pertobatan jiwa-jiwa. Sebab sesungguhnya hatinya lebih peduli dengan
kekayaan, popularitas, jabatan, kemudahan dan kenyamanan hidup di dunia saja.
(orang-orang yang menderita karena bencana alam, sakit penyakit dan kemiskinan)
apalagi pertobatan jiwa-jiwa. Sebab sesungguhnya hatinya lebih peduli dengan
kekayaan, popularitas, jabatan, kemudahan dan kenyamanan hidup di dunia saja.
Inilah orang-orang yang paling egois.
Perbuatan mereka yang bodoh dan jahat semakin hari akan tampak semakin nyata.
Kegelapan akan terus membangun semuanya ini seperti membangun kubu-kubu pikiran
yang menentang pengenalan akan Tuhan (2Kor.10:5).
Perbuatan mereka yang bodoh dan jahat semakin hari akan tampak semakin nyata.
Kegelapan akan terus membangun semuanya ini seperti membangun kubu-kubu pikiran
yang menentang pengenalan akan Tuhan (2Kor.10:5).
MELEPASKAN IKATAN KEBODOHAN DALAM DIRI KITA
Tuhan memanggil kita untuk melawan dan
menghentikan badai kebodohan yang terjadi di Indonesia serta mengubah keadaan
rohani di Indonesia supaya dipenuhi dengan Roh hikmat dan pertobatan. Kita
tidak boleh takut dan putus asa menghadapi kebodohan di Indonesia, tetapi kita
harus menjaga hati untuk tetap tertuju kepada Tuhan. Sikap hati dan pikiran
kita harus terfokus untuk mencari dan hidup dalam kehendak Tuhan. Sebab
kebodohan tidak akan menguasai orang-orang yang senantiasa mencari dan berjalan
dalam hikmat Tuhan.
menghentikan badai kebodohan yang terjadi di Indonesia serta mengubah keadaan
rohani di Indonesia supaya dipenuhi dengan Roh hikmat dan pertobatan. Kita
tidak boleh takut dan putus asa menghadapi kebodohan di Indonesia, tetapi kita
harus menjaga hati untuk tetap tertuju kepada Tuhan. Sikap hati dan pikiran
kita harus terfokus untuk mencari dan hidup dalam kehendak Tuhan. Sebab
kebodohan tidak akan menguasai orang-orang yang senantiasa mencari dan berjalan
dalam hikmat Tuhan.
Langkah awal untuk melepas ikatan kebodohan
dalam diri kita adalah dengan jujur menilai diri sendiri dan berkomitmen
untuk berubah sesuai kehendak Tuhan. Orang yang bebas dari ikatan kebodohan
akan menjadi sarana Tuhan untuk melawan dan menghentikan badai kebodohan di
Indonesia. Berikut adalah
langkah-langkah yang Tuhan tunjukkan untuk melepaskan ikatan kebodohan dalam
diri kita
dalam diri kita adalah dengan jujur menilai diri sendiri dan berkomitmen
untuk berubah sesuai kehendak Tuhan. Orang yang bebas dari ikatan kebodohan
akan menjadi sarana Tuhan untuk melawan dan menghentikan badai kebodohan di
Indonesia. Berikut adalah
langkah-langkah yang Tuhan tunjukkan untuk melepaskan ikatan kebodohan dalam
diri kita
TERKAIT PIKIRAN
1. Rajin introspeksi diri, mengakui
kesalahan, bertobat dan selalu minta
pimpinan Tuhan.
kesalahan, bertobat dan selalu minta
pimpinan Tuhan.
Berkomitmen untuk
selalu mengoreksi diri, mengakui kesalahan dan minta selalu pimpinan Roh Kudus
untuk berjalan sesuai dengan kehendakNya. Tanpa kesadaran, penyesalan dan
pertobatan akan dosa-dosa kita maka kita akan mengulang kesalahan yang sama
bahkan jatuh dalam dosa yang lebih besar lagi. Tuhan mengampuni mereka yang
sungguh-sungguh bertobat dan sanggup untuk memulihkan melalui karya salibNya.
selalu mengoreksi diri, mengakui kesalahan dan minta selalu pimpinan Roh Kudus
untuk berjalan sesuai dengan kehendakNya. Tanpa kesadaran, penyesalan dan
pertobatan akan dosa-dosa kita maka kita akan mengulang kesalahan yang sama
bahkan jatuh dalam dosa yang lebih besar lagi. Tuhan mengampuni mereka yang
sungguh-sungguh bertobat dan sanggup untuk memulihkan melalui karya salibNya.
2. Membaca dan merenungkan Firman Tuhan
hingga kita memperoleh pengertian dan mengetahui kehendak Tuhan untuk kita
kerjakan/praktekkan dalam hidup sehari-hari.
hingga kita memperoleh pengertian dan mengetahui kehendak Tuhan untuk kita
kerjakan/praktekkan dalam hidup sehari-hari.
Sediakanlah waktu
setiap hari untuk membaca dan mendengarkan Firman Tuhan sambil instropeksi diri
serta mintalah pimpinan Tuhan untuk mempraktekkannya dalam kehidupan Anda.
Fokuslah pada kehendak Tuhan dan mengubah hidup sesuai dengan kehendak Tuhan.
setiap hari untuk membaca dan mendengarkan Firman Tuhan sambil instropeksi diri
serta mintalah pimpinan Tuhan untuk mempraktekkannya dalam kehidupan Anda.
Fokuslah pada kehendak Tuhan dan mengubah hidup sesuai dengan kehendak Tuhan.
3. Pikiran yang terbuka untuk belajar,
menguji serta berdiskusi dengan hamba-hamba Tuhan dan pemimpin- pemimpin rohani
untuk menyelami pikiran dan isi hati Tuhan. Hingga mengetahui karakter,
kerinduan, kesukaan dan yang tidak disukai oleh Tuhan.
menguji serta berdiskusi dengan hamba-hamba Tuhan dan pemimpin- pemimpin rohani
untuk menyelami pikiran dan isi hati Tuhan. Hingga mengetahui karakter,
kerinduan, kesukaan dan yang tidak disukai oleh Tuhan.
Pertanyaan utama saat Anda
melihat segala sesuatu, masalah-masalah yang menimpa dalam kehidupan Anda,
pesan-pesan rohani yang Anda baca atau dengarkan, adalah “Apa proses Tuhan
melalui masalah-masalah yang terjadi dan mengapa/untuk apakah Tuhan ijinkan
masalah-masalah tersebut terjadi?” “Apa maksud dan tujuan Tuhan melalui
pesan-pesan rohani tersebut?” “Apakah hidup saya sudah sesuai dengan kehendak
Tuhan?” terus mencari kehendak Tuhan yang sejati.
melihat segala sesuatu, masalah-masalah yang menimpa dalam kehidupan Anda,
pesan-pesan rohani yang Anda baca atau dengarkan, adalah “Apa proses Tuhan
melalui masalah-masalah yang terjadi dan mengapa/untuk apakah Tuhan ijinkan
masalah-masalah tersebut terjadi?” “Apa maksud dan tujuan Tuhan melalui
pesan-pesan rohani tersebut?” “Apakah hidup saya sudah sesuai dengan kehendak
Tuhan?” terus mencari kehendak Tuhan yang sejati.
TERKAIT HATI
1.
Milikilah kerendahan hati untuk:
Milikilah kerendahan hati untuk:
·
Jujur mengakui kesalahan, bertobat serta
berubah sesuai kehendak Tuhan.
Jujur mengakui kesalahan, bertobat serta
berubah sesuai kehendak Tuhan.
Selalu rendah hati untuk introspeksi diri di
hadapan Tuhan dan menerima setiap nasehat, teguran atau kritik dari orang lain,
dengan tidak menjadi marah, kecewa atau tersinggung bahkan ingin membalas
(seperti mencari-cari kesalahan dengan tujuan ingin mempermalukan orang yang
telah menegur). Namun introspeksi, mengakui kesalahan serta kekurangan kita dan
berkomitmen untuk berubah sebagaimana Tuhan kehendaki.
hadapan Tuhan dan menerima setiap nasehat, teguran atau kritik dari orang lain,
dengan tidak menjadi marah, kecewa atau tersinggung bahkan ingin membalas
(seperti mencari-cari kesalahan dengan tujuan ingin mempermalukan orang yang
telah menegur). Namun introspeksi, mengakui kesalahan serta kekurangan kita dan
berkomitmen untuk berubah sebagaimana Tuhan kehendaki.
·
Mau belajar dengan siapa pun dan dimanapun.
Mau belajar dengan siapa pun dan dimanapun.
Inilah sikap hati yang bukan hanya mau
mendengar tetapi juga belajar lebih mendalam terkait maksud Tuhan dari setiap
pesan-pesan rohani yang berupa nasehat dan teguran yang disampaikan tersebut.
Inilah hati seorang murid yang terus belajar dan ingin hidup sesuai kehendak
Tuhan. Contoh: Hati yang mau belajar tanpa memandang tinggi atau rendahnya
kedudukan/jabatan, besar atau kecilnya pelayanan, kaya atau miskin, tua atau
muda usia seseorang yang mana kita harus belajar kepadanya
mendengar tetapi juga belajar lebih mendalam terkait maksud Tuhan dari setiap
pesan-pesan rohani yang berupa nasehat dan teguran yang disampaikan tersebut.
Inilah hati seorang murid yang terus belajar dan ingin hidup sesuai kehendak
Tuhan. Contoh: Hati yang mau belajar tanpa memandang tinggi atau rendahnya
kedudukan/jabatan, besar atau kecilnya pelayanan, kaya atau miskin, tua atau
muda usia seseorang yang mana kita harus belajar kepadanya
·
Mau dibentuk sesuai kehendak Tuhan.
Mau dibentuk sesuai kehendak Tuhan.
Hati yang tunduk, taat dan ikut untuk
dibentuk sesuai dengan kehendak Tuhan. Sekalipun harus menghadapi berbagai
penderitaan, pertentangan dari teman-teman dan keluarga namun hatinya tetap
tetap teguh mengikuti kehendak Tuhan. Bahkan tidak dibiarkannya sedikit pun
keluhan-keluhan hatinya menjadi beban, karena ia senantiasa berseru dan
menyerahkan segala sesuatunya kepada Tuhan hingga beroleh kekuatan baru untuk terus melangkah
dalam kehendak Tuhan.
dibentuk sesuai dengan kehendak Tuhan. Sekalipun harus menghadapi berbagai
penderitaan, pertentangan dari teman-teman dan keluarga namun hatinya tetap
tetap teguh mengikuti kehendak Tuhan. Bahkan tidak dibiarkannya sedikit pun
keluhan-keluhan hatinya menjadi beban, karena ia senantiasa berseru dan
menyerahkan segala sesuatunya kepada Tuhan hingga beroleh kekuatan baru untuk terus melangkah
dalam kehendak Tuhan.
2.
Milikilah
hati yang melekat kepada Tuhan untuk:
Milikilah
hati yang melekat kepada Tuhan untuk:
·
Hati yang rindu untuk terus berkomunikasi dua
arah dengan Tuhan.
Hati yang rindu untuk terus berkomunikasi dua
arah dengan Tuhan.
Dalam segala situasi bertanyalah selalu apa
yang menjadi kehendakNya, pikiranNYa, isi hatiNya. Saat mendengarkan khotbah,
pujian, membaca Alkitab, pesan-pesan rohani tanyakan selalu apa yang Tuhan
kehendaki dari apa yang kita baca dan dengarkan tersebut.
yang menjadi kehendakNya, pikiranNYa, isi hatiNya. Saat mendengarkan khotbah,
pujian, membaca Alkitab, pesan-pesan rohani tanyakan selalu apa yang Tuhan
kehendaki dari apa yang kita baca dan dengarkan tersebut.
·
Selalu minta pimpinan Tuhan setiap saat.
Selalu minta pimpinan Tuhan setiap saat.
Dalam setiap keputusan yang menentukan hidup
Anda, penting untuk selalu bertanya kepada Tuhan. Kita perlu meminta petunjuk
dan solusi dari Tuhan, arah serta tujuan hidup. Seperti memilih pasangan hidup,
memilih pemimpin (pilkada atau pilpres), menghadapi masalah dalam rumah tangga,
pelayanan, dan pekerjaan.
Anda, penting untuk selalu bertanya kepada Tuhan. Kita perlu meminta petunjuk
dan solusi dari Tuhan, arah serta tujuan hidup. Seperti memilih pasangan hidup,
memilih pemimpin (pilkada atau pilpres), menghadapi masalah dalam rumah tangga,
pelayanan, dan pekerjaan.
Perubahan dalam kehidupan kita akan
menghindarkan diri dari kebodohan bahkan mengubah orang-orang yang ada di
sekitar kita. Namun untuk mengubah satu bangsa membutuhkan waktu yang tidak
sebentar. Tuhan menunjukkan saat
gereja-gereja dan pemerintahan Indonesia telah keluar dari badai kebodohan maka
tanda-tanda berikut ini akan terjadi:
menghindarkan diri dari kebodohan bahkan mengubah orang-orang yang ada di
sekitar kita. Namun untuk mengubah satu bangsa membutuhkan waktu yang tidak
sebentar. Tuhan menunjukkan saat
gereja-gereja dan pemerintahan Indonesia telah keluar dari badai kebodohan maka
tanda-tanda berikut ini akan terjadi:
- Para pemimpin rohani dan pengkhotbah lebih
antusias menyampaikan pesan-pesan hikmat dan wahyu Tuhan yang akan membawa umat
Tuhan berjalan dalam kehendak Tuhan dan semakin mengenal Tuhan secara pribadi.
- Para pendoa lebih fokus berdoa syafaat sesuai
pimpinan Roh Kudus dan bukan berdasarkan tekanan dari berbagai situasi atau
masalah tertentu.
- Orang-orang Kristen datang ke gereja untuk
mencari kehendak Tuhan yang sejati.
- Orang-orang Kristen tidak hanya sekedar
antusias membaca artikel-artikel rohani, membaca alkitab, mengikuti berbagai
session diskusi, training-training dan seminar-seminar namun mereka merindukan
kedalaman dan bergairah untuk menyelidiki, mengenal isi hati dan pikiran Tuhan
bahkan hidup dalam kehendakNya.
- Munculnya calon-calon pemimpin yang
nasionalis di pemerintahan yang memiliki sistem kerja yang jujur dan
program-program kerja yang jelas untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.
- Para penasehat presiden Indonesia berhasil
membongkar dan mematahkan siasat-siasat dari para pemberontak dan teroris.
- Para pengusaha Kristen tidak lagi fokus
mencari keuntungan bagi diri mereka sendiri namun mereka turut memikirkan
kemajuan pekerjaan Tuhan dan perekonomian Indonesia. sehingga mereka hanya
akan bekerjasama dengan orang-orang yang
nasionalis, jujur, tulus, berani dan berhikmat untuk memajukan Indonesia.
- Semakin banyak penulis yang menyampaikan
fakta dan analisis yang sehat dan seimbang di media sosial dan media massa.
KESIMPULAN
Kebodohan akan terus menguasai hati dan
pikiran orang-orang di Indonesia bahkan mempengaruhi bangsa-bangsa lainnya
sampai umat Tuhan menolak dan menghentikan badai kebodohan sesuai dengan cara
Tuhan. Sebab kebodohan serupa akar pohon yang menyebar di dalam dan sekitar
permukaan tanah sehingga merusak seluruh bangunan di atasnya. Kebodohan
menghalangi bahkan menghancurkan rencana Tuhan atas Indonesia. Kita harus
keluar dari badai kebodohan dengan SETIAP HARI MELEPASKAN DIRI DARI SEGALA
BENTUK KEBODOHAN, MENCARI DAN MELAKUKAN KEHENDAK TUHAN. Sebab itu Tuhan
merindukan agar kita memiliki PIKIRAN DAN HATI YANG SEPENUHNYA TERBUKA UNTUK
MENANGKAP KEHENDAK TUHAN DAN MELAKUKANNYA DENGAN SEGERA (tidak
menunda/berlambat-lambat). Inilah yang dilakukan oleh Daud dalam Mazmur
119:59-60:
pikiran orang-orang di Indonesia bahkan mempengaruhi bangsa-bangsa lainnya
sampai umat Tuhan menolak dan menghentikan badai kebodohan sesuai dengan cara
Tuhan. Sebab kebodohan serupa akar pohon yang menyebar di dalam dan sekitar
permukaan tanah sehingga merusak seluruh bangunan di atasnya. Kebodohan
menghalangi bahkan menghancurkan rencana Tuhan atas Indonesia. Kita harus
keluar dari badai kebodohan dengan SETIAP HARI MELEPASKAN DIRI DARI SEGALA
BENTUK KEBODOHAN, MENCARI DAN MELAKUKAN KEHENDAK TUHAN. Sebab itu Tuhan
merindukan agar kita memiliki PIKIRAN DAN HATI YANG SEPENUHNYA TERBUKA UNTUK
MENANGKAP KEHENDAK TUHAN DAN MELAKUKANNYA DENGAN SEGERA (tidak
menunda/berlambat-lambat). Inilah yang dilakukan oleh Daud dalam Mazmur
119:59-60:
“Aku memikirkan jalan-jalan
hidupku, dan melangkahkan kakiku menuju peringatan-peringatan-Mu. Aku bersegera
dan tidak berlambat-lambat untuk berpegang pada perintah-perintah-Mu.”
hidupku, dan melangkahkan kakiku menuju peringatan-peringatan-Mu. Aku bersegera
dan tidak berlambat-lambat untuk berpegang pada perintah-perintah-Mu.”
Daud terbuka
sepenuhnya untuk Tuhan dan tidak berlambat-lambat melakukan kehendak Tuhan.
Inilah sikap hati dan pikiran yang harus kita miliki untuk keluar dari badai
kebodohan. “Apakah Anda terbuka sepenuhnya bagi Tuhan?” Dan “Apakah Anda
termasuk orang-orang yang bersegera atau
berlambat-lambat dalam melakukan kehendak Tuhan, menguji segala sesuatu dan
belajar?” Jika Anda merasa bagian orang-orang yang berlambat-lambat inilah
waktunya bagi Anda untuk mengakui kesalahan dan bertobat sebab Tuhan ingin
memulihkan kehidupan Anda dan Indonesia.
sepenuhnya untuk Tuhan dan tidak berlambat-lambat melakukan kehendak Tuhan.
Inilah sikap hati dan pikiran yang harus kita miliki untuk keluar dari badai
kebodohan. “Apakah Anda terbuka sepenuhnya bagi Tuhan?” Dan “Apakah Anda
termasuk orang-orang yang bersegera atau
berlambat-lambat dalam melakukan kehendak Tuhan, menguji segala sesuatu dan
belajar?” Jika Anda merasa bagian orang-orang yang berlambat-lambat inilah
waktunya bagi Anda untuk mengakui kesalahan dan bertobat sebab Tuhan ingin
memulihkan kehidupan Anda dan Indonesia.
Mari kita melakukan bagian kita dan Tuhan akan
melakukan bagianNya. Amin…
melakukan bagianNya. Amin…