PENJELASAN 200 PEMIMPIN ROHANI UNTUK PEMULIHAN INDONESIA

Pada saat pelayanan kami merilis nubuatan yang kami terima dari Tuhan mengenai kondisi Indonesia yang mengalami krisis kepemimpinan dan bagaimana persyaratan Tuhan sebagai kunci pemulihan maka persyaratan mengenai 200 pemimpin rohani yang disyaratkan oleh Tuhan menjadi suatu pertanyaan yang perlu untuk dijawab dan dipertanggungjawabkan sebagai sesuatu yang kami yakini telah kami terima dari Tuhan dan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip kebenaran firman Tuhan.

Melalui pembahasan berikut ini, kami berharap dapat menjawab berbagai keraguan dan pertanyaan yang muncul.
APA YANG MEMBUAT KAMI YAKIN?
Pertanyaan yang sering diajukan dan pada mulanya juga menjadi pertanyaan di benak kami adalah mengapa jumlah yang diminta adalah 200 orang?  Dan mengapa harus para pemimpin? Selanjutnya, apa yang meyakinkan kami bahwa angka tersebut berasal dari Tuhan dan bukan karena imajinasi manusia belaka?
Inilah beberapa hal yang menjadi dasar pertimbangan kami untuk meyakini bahwa jumlah 200 pemimpin yang diterima secara profetik tsb berasal dari pola dan pemikiran Tuhan adanya:
Mengenai persyaratan pemulihan suatu bangsa
            2 Tawarikh 7:14 menjelaskan kepada kita mengenai persyaratan dari Tuhan apabila suatu bangsa menghendaki pemulihan dari Tuhan. Ada 4 hal yang ditetapkan sebagai syarat pemulihan yaitu :

  1. Berdoa. 
  2. Merendahkan diri. 
  3. Mencari wajah Tuhan. 
  4. Berbalik dari jalan-jalan yang jahat. 

Keempatnya diberikan sebagai persyaratan untuk dilakukan oleh seluruh umat : “..jika umat-Ku yang atasnya nama-Ku disebut…” Di sini tidak disebutkan jumlah tertentu sebagai persyaratan namun mencakup keseluruhan umat Tuhan.

Pada bagian lain, hal yang sama dapat kita temukan :
        Dalam pesan kepada nabi Yoel atas keadaan Israel yang terpuruk dalam berbagai bidang, Tuhan memerintahkan hal ini kepada seluruh bangsa :
13 Lilitkanlah kain kabung dan mengeluhlah, hai para imam; merataplah, hai para pelayan mezbah; masuklah, bermalamlah dengan memakai kain kabung, hai para pelayan Allahku, sebab sudah ditahan dari rumah Allahmu, korban sajian dan korban curahan.
 14 Adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya; kumpulkanlah para tua-tua dan seluruh penduduk negeri ke rumah TUHAN, Allahmu, dan berteriaklah kepada TUHAN.
  (Yl 1:13-15 ITB)
        Menghadapi kondisi yang mendesak, Yosafat mengadakan perkumpulan raya dan pertolongan dan pemulihan Tuhan atas satu bangsa pun terjadi :
3 Yosafat menjadi takut, lalu mengambil keputusan untuk mencari TUHAN. Ia menyerukan kepada seluruh Yehuda supaya berpuasa.
 4 Dan Yehuda berkumpul untuk meminta pertolongan dari pada TUHAN. Mereka datang dari semua kota di Yehuda untuk mencari TUHAN.
13 Sementara itu seluruh Yehuda berdiri di hadapan TUHAN, juga segenap keluarga mereka dengan isteri dan anak-anak mereka.
18 Lalu berlututlah Yosafat dengan mukanya ke tanah. Seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalempun sujud di hadapan TUHAN dan menyembah kepada-Nya.
22 Ketika mereka mulai bersorak-sorai dan menyanyikan nyanyian pujian, dibuat Tuhanlah penghadangan terhadap bani Amon dan Moab, dan orang-orang dari pegunungan Seir, yang hendak menyerang Yehuda, sehingga mereka terpukul kalah.
 23 Lalu bani Amon dan Moab berdiri menentang penduduk pegunungan Seir hendak menumpas dan memunahkan mereka. Segera sesudah mereka membinasakan penduduk Seir, mereka saling bunuh-membunuh.
 24 Ketika orang Yehuda tiba di tempat peninjauan di padang gurun, mereka menengok ke tempat laskar itu. Tampaklah semua telah menjadi bangkai berhantaran di tanah, tidak ada yang terluput.
 25 Lalu Yosafat dan orang-orangnya turun untuk menjarah barang-barang mereka. Mereka menemukan banyak ternak, harta milik, pakaian dan barang-barang berharga. Yang mereka rampas itu lebih banyak dari pada yang dapat dibawa. Tiga hari lamanya mereka menjarah barang-barang itu, karena begitu banyaknya.
 26 Pada hari keempat mereka berkumpul di Lembah Pujian. Di sanalah mereka memuji TUHAN, dan itulah sebabnya orang menamakan tempat itu Lembah Pujian hingga sekarang.
 27 Lalu pulanglah sekalian orang Yehuda dan Yerusalem dengan Yosafat di depan. Mereka kembali ke Yerusalem dengan sukacita, karena TUHAN telah membuat mereka bersukacita karena kekalahan musuh mereka.
 28 Mereka masuk ke Yerusalem dengan gambus dan kecapi dan nafiri, lalu menuju rumah TUHAN.
 29 Ketakutan yang dari Allah menghinggapi semua kerajaan negeri-negeri lain, ketika mereka mendengar, bahwa TUHAN yang berperang melawan musuh-musuh Israel.
 30 Dan kerajaan Yosafat amanlah, karena Allahnya mengaruniakan keamanan kepadanya di segala penjuru.
~ 2Taw 20:3-4,13,18,22-30
        Dalam pola yang hampir sama, Samuel pun mengajak seluruh bangsa datang dan memperbarui komitmennya kepada Tuhan maka suatu terobosan rohani mulai terjadi :
2 Sejak saat tabut itu tinggal di Kiryat-Yearim berlalulah waktu yang cukup lama, yakni dua puluh tahun, dan seluruh kaum Israel mengeluh kepada TUHAN.
 3 Lalu berkatalah Samuel kepada seluruh kaum Israel demikian: “Jika kamu berbalik kepada TUHAN dengan segenap hati, maka jauhkanlah para allah asing dan para Asytoret dari tengah-tengahmu dan tujukan hatimu kepada TUHAN dan beribadahlah hanya kepada-Nya; maka Ia akan melepaskan kamu dari tangan orang Filistin.”
 4 Kemudian orang-orang Israel menjauhkan para Baal dan para Asytoret dan beribadah hanya kepada TUHAN.
 5 Lalu berkatalah Samuel: “Kumpulkanlah segenap orang Israelke Mizpa; maka aku akan berdoa untuk kamu kepada TUHAN.”
 6Setelah berkumpul di Mizpa, mereka menimba air dan mencurahkannya di hadapan TUHAN. Mereka juga berpuasa pada hari itu dan berkata di sana: “Kami telah berdosa kepada TUHAN.” Dan Samuel menghakimi orang Israel di Mizpa.
10 Sedang Samuel mempersembahkan korban bakaran itu, majulah orang Filistin berperang melawan orang Israel. Tetapi pada hari itu TUHAN mengguntur dengan bunyi yang hebat ke atas orang Filistin dan mengacaukan mereka, sehingga mereka terpukul kalah oleh orang Israel.
 11 Keluarlah orang-orang Israel dari Mizpa, mengejar orang Filistin itu dan memukul mereka kalah sampai hilir Bet-Kar.
 12 Kemudian Samuel mengambil sebuah batu dan mendirikannya antara Mizpa dan Yesana; ia menamainya Eben-Haezer, katanya: “Sampai di sini TUHAN menolong kita.”
 13 Demikianlah orang Filistin itu ditundukkan dan tidak lagi memasuki daerah Israel. Tangan TUHAN melawan orang Filistin seumur hidup Samuel,
 14 dan kota-kota yang diambil orang Filistin dari pada Israel, kembali pula kepada Israel, mulai dari Ekron sampai Gat; dan orang Israel merebut daerah sekitarnya dari tangan orang Filistin. Antara orang Israel dan orang Amori ada damai.
~1Sam 7:2-6,10-14
Kesimpulan : Untuk persyaratan pemulihan suatu bangsa sesungguhnya Tuhan mengharapkan seluruh bangsa datang dan berbalik kepada Dia.  Ini akan membawa dampak yang luar biasa sehingga bersama-sama dengan Tuhan satu bangsa dapat membalikkan keadaan.
                                                                                             
Mengenai persyaratan Tuhan berkaitan dengan jumlah tertentu
Pada bagian lain, dalam beberapa kasus dimana Tuhan bermaksud menjatuhkan penghukuman-Nya yang besar atas suatu bangsa, Tuhan seringkali mencari dan menerima persyaratan jumlah orang tertentu oleh karena kasih karunia-Nya yang besar, yang tidak menginginkan satu orang pun binasa karena penghukuman yang hendak dijatuhkan Tuhan karena dosa-dosa yang telah sedemikian jahat dikerjakan oleh satu kaum atau bangsa :
        Dalam peristiwa Sodom dan Gomora, sebenarnya tidak ada alasan untuk Tuhan mengampuni kota-kota fasik tersebut.  Namun karena belas kasihan-Nya yang besar bagi Lot dan keluarganya dan juga doa syafaat Abraham maka Tuhan memberikan kasih karunia-Nya dengan berjanji akan mengampuni kota-kota tsb apabila mendapati ada 10 orang benar di sana (Kej. 18:16-33). 
        Dalam Yehezkiel 22:30 dan Yeremia 5:1, Tuhan mencari seorang saja yang benar di hadapan-Nya di selain nabi dimana Tuhan berbicara.  Seolah-olah seluruh kota dan bangsa tergantung pada satu orang tersebut.  Sayang satu orang saja Tuhan tidak menemukannya.
        Dalam kisah nabi Yunus, ketika nubuat mengenai Niniwe (yang akan ditunggangbalikkan dalam empat puluh hari setelah nubuat itu disampaikan), tidak dicatat bahwa Tuhan mencari satu orang pun agar kota tersebut tidak jadi dihukum.  Namun lagi-lagi karena belas kasihan-Nya yang besar, ketika melihat SELURUH PENDUDUK KOTA tsb merendahkan diri dan mencari pengampunan kemurahan Tuhan, maka Tuhan membatalkan rencana penghukuman-Nya tersebut :
5 Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung.
 6 Setelah sampai kabar itu kepada raja kota Niniwe, turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di abu.
 7 Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian: “Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air.
 8 Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah serta haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat dan dari kekerasan yang dilakukannya.
 9 Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa.”
10 Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Iapun tidak jadi melakukannya. (Yun 3:5-10)
Kesimpulan : dalam hal akan dijatuhkannya suatu tulah atau penghukuman yang besar, beberapa kali Tuhan, dalam kasih sayang-Nya yang besar, memberikan persyaratan tertentu supaya hukuman ditangguhkan atau bahkan dibatalkan. 
Hubungan pembahasan di atas dengan gerakan 200 pemimpin rohani untuk pemulihan Indonesia
  1. Untuk pemulihan Indonesia, maka sesungguhnya itu harus dimulai dari pertobatan seluruh umat Tuhan di Indonesia yaitu seluruh gereja atau jemaat Tuhan di Indonesia.  Dan inilah yang akan kita lakukan, sebagai gereja Tuhan, pada waktu-waktu mendatang.  Atas dasar ini, maka pertobatan para pemimpin jemaat di Indonesia menjadi sangat penting karena pola pikir dan kehidupan jemaat banyak dipengaruhi oleh para pemimpin rohani mereka. 
  2. Mengenai 200 pemimpin yang disyaratkan Tuhan, kami menerima pesan tersebut pada mulanya sebagai hasil doa.  Apakah ini bersesuaian dengan prinsip-prinsip di atas? Inilah pertimbangan kami untuk meyakini ini merupakan suatu pesan murni dari Tuhan (sebelum mencari tahu dan mendalami lebih lanjut mengenai jumlah 200 pemimpin tersebut) :
a-     Jumlah 200 untuk adalah jumlah yang kecil dibandingkan jumlah orang percaya di Indonesia yang mencapai sekitar 25-30 juta dan jumlah penduduk Indonesia yang 250 juta.
b-     Persyaratan diberikan oleh karena kasih karunia Tuhan supaya Indonesia tidak jatuh ke dalam suatu kondisi yang lebih parah sebagaimana yang disampaikan melalui pesan nubuatan dimana masa-masa kegelapan yang penuh penindasan akan menimpa gereja Tuhan sedangkan gereja di Indonesia belum siap menghadapi semuanya ini sehingga gelombang korban jiwa dan kemurtadan akan sangat besar.
c-      Bangkitnya para pemimpin rohani di Indonesia membawa dampak yang besar bagi umat Kristen di Indonesia sehingga pemulihan dalam level yang lebih besar dimungkinkan lebih lagi.
d-     Pertobatan para pemimpin rohani akan berdampak di alam jasmaniah dengan bangkitnya pemimpin yang tepat bagi kebaikan Indonesia sedangkan kejatuhan para pemimpin rohani berakibat kebalikannya.
Apa yang kami temukan setelah mendalami mengenai jumlah 200 pemimpin ini?
Meskipun kami yakin bahwa persyaratan pemulihan yang melibatkan setidaknya 200 pemimpin ini berasal dari pikiran Tuhan sendiri, namun kami terus mencari tahu baik melalui doa sekaligus pencarian dalam ayat-ayat firman Tuhan. 
Maka kami sampai dalam kesepakatan yang kami peroleh dari doa maupun studi Alkitab bahwa 200 pemimpin yang disyaratkan Tuhan untuk pemulihan Indonesia berkaitan dengan 1 Tawarikh 12:32
32 Dari bani Isakhar orang-orang yang mempunyai pengertian tentang saat-saat yang baik, sehingga mereka mengetahui apa yang harus diperbuat orang Israel: dua ratus orang kepala dengan segala saudara sesukunya yang di bawah perintah mereka. (1Taw 12:32).
Nats di atas ditulis dalam konteks balatentara yang dimiliki oleh raja pilihan Tuhan yaitu Daud.  Sejumlah 200 pemimpin disebutkan dari bani atau suku Isakhar sebagai orang-orang yang berkomitmen untuk berjuang bagi Daud di bawah panji bangsa Israel, umat TUHAN.
Dengan kata lain, pernyataan dalam nats tersebut berhubungan dengan bangsa Indonesia dimana Indonesia diidentikkan dengan bani Isakhar.  Mengapa demikian? Ulangan 32:8 menyampaikan kepada kita bahwa bangsa-bangsa di dunia, di hadapan Tuhan ditetapkan menurut bilangan anak-anak Israel. 
8 Ketika Sang Mahatinggi membagi-bagikan milik pusaka kepada bangsa-bangsa, ketika Ia memisah-misah anak-anak manusia, maka Ia menetapkan wilayah bangsa-bangsa menurut bilangan anak-anak Israel.
Dengan kata lain, bisa dikatakan bahwa setiap bangsa pasti memiliki karakter yang sama dengan salah satu suku Israel. Dan dari 12 suku Israel maka Indonesia, berdasarkan ciri-ciri atau karakter bangsanya, dapat diidentikkan dengan suku Isakhar sebagaimana yang dinyatakan dalam Kejadian 49:14-15.
14 Isakhar adalah seperti keledai yang kuat tulangnya, yang meniarap diapit bebannya,
 15 ketika dilihatnya, bahwa perhentian itu baik dan negeri itu permai, maka disendengkannyalah bahunya untuk memikul, lalu menjadi budak rodi.
Membahas mengenai persamaan antara suku Isakhar dan Indonesia tidak memungkinkan dalam ruang dan kesempatan kali ini (kami menyediakan ruang lain untuk membicarakan mengenai hal ini), namun keyakinan dari kami adalah bahwa apa yang disebutkan mengenai suku Isakhar dalam Alkitab akan berhubungan dengan bangsa-bangsa yang memiliki ciri-ciri yang sama dengan suku tersebut, dimana dalam hal ini, kami berpendapat bahwa Indonesia mewarisi karakter suku Isakhar di antara bilangan anak-anak Israel. 
Bertolak dari pandangan ini, kami semakin yakin bahwa persyaratan pemulihan Tuhan yaitu bangkitnya 200 pemimpin adalah berdasarkan firman Tuhan mengingat a.L:
        200 pemimpin sejajar dengan 200 kepala dari suku Isakhar.  Apa yang pernah menjadi tim impian Daud dari Bani Isakhar, demikian pula yang menjadi tim impian Yesus, Sang Anak Daud. 200 pemimpin rohani yang berjuang bagi kepentingan Kristus.  200 pemimpin dimana Indonesia menjadi suatu suatu kaum atau bangsa yang bergerak meraih terobosan kemenangan bersama Tuhan
        Bukan merupakan kebetulan apabila disebutkan dalam bilangan tentara Daud dalam 1 Tawarikh 12, dukungan bani Isakhar digambarkan dalam bentuk 200 kepala sedangkan suku-suku yang lain disebutkan dengan mendetail jumlah pasukan yang mendukung Daud dari masing-masing sukunya. Ini disebabkan ada jauh lebih banyak prajurit yang bergabung dari suku ini sehingga tidak diperincikan satu persatu (lihat 1 Taw. 7:1-5). Sebagai gantinya penyebutan 200 kepala menunjukkan betapa banyak prajurit yang bergabung dari suku Isakhar ini. Jadi 200 pemimpin rohani hanya merupakan jumlah minimal saja (mengingat jumlah penduduk yang sangat besar baik bagi suku Isakhar yang juga tercermin pada bangsa kita). 
        200 orang pemimpin dari bani Isakhar di zaman Daud merupakan lambang profetik akan suatu bilangan tertentu dan batas minimal akan apa yang Tuhan kehendaki ada atas Indonesia.  Apabila ratusan ribu bani Isakhar yang dihitung dalam 1 Taw. 1:5 diwakili oleh 200 orang pemimpin pada zaman Daud, betapa jauh lebih banyak seharusnya jumlah pemimpin bagi Indonesia yang dihuni oleh dua ratus juta lebih penduduk. Jumlah 200 pemimpin  seharusnya sangat kecil dan harus digenapi apabila bangsa ini bermaksud maju berperang dan meraih kemenangan besar melawan penguasa dunia ini, menggenapi takdir Tuhan.  Betapa sukacita serta akan jauh lebih baik apabila ada lebih dari 200 orang pemimpin yang bangkit untuk menyatakan kemuliaan Tuhan di Indonesia. 
KESIMPULAN DAN PENUTUP
Oleh karena keyakinan bahwa pesan yang kami terima berasal dari Tuhan, maka sejak kami menerimanya tidak henti kami melakukan sebagaimana yang Tuhan perintahkan kepada kami : menyebarkan ke seluruh Indonesia mengenai nubuatan ini beserta persyaratan bagi pemulihan Indonesia.  Kami sungguh-sungguh berharap, setidaknya Tuhan memberikan kasih karunia dengan menghubungkan dan mempertemukan kami secara rohani dalam suatu gerakan bersama yang diawali dengan satu komitmen penting : membayar harga berapapun untuk menjadi pemimpin-pemimpin rohani yang berkenan di hati Tuhan.  
            Puji Tuhan, apa yang kami lakukan sekitar dua setengah bulan terakhir ini cukup membuahkan hasil.  Paling tidak dalam dua hal    

  1.  Membuat sebagian orang-orang Kristen yang tidak mengetahui akan siapa dan memilih yang mana di antara dua calon presiden menjadi menyelidiki dan menguji calon-calon pemimpin bangsa kita.
  2. Membelokkan pikiran dan pandangan bahwa kedua capres sama saja atau sama baiknya sehingga umat Tuhan semakin jelas siapa calon pemimpin yang perlu mendapat dukungan. 
  3. Membuka mata gereja Tuhan melihat kondisi kepemimpinan rohani di Indonesia yang telah menyimpang dari jalur-jalur kehendak Tuhan dengan tidak mengutamakan mencari wajah Tuhan namun masuk ke dalam politik praktis dengan menggerakkan umat Tuhan secara masif dan terang-terangan mendukung salah satu capres tertentu yang justru kami dapati bukan berasal dari hati Tuhan sendiri.
Akhir kata, kami ingin menyampaikan bahwa kami adalah kumpulan hamba-hamba Tuhan yang belajar taat melakukan perintah Tuhan.  Kami tidak berpolitik atau mendukung partai atau tokoh politik tertentu.  Kami tidak condong atau mengarahkan umat Tuhan untuk mendukung capres tertentu atau tidak memilih capres tertentu.  Kami hanya menyampaikan pesan Tuhan yang dipercayakan untuk kami suarakan.  Tidak ada keuntungan apapun apalagi materi dalam melakukan ini (kami terbuka apabila ingin melihat dan mengunjungi pelayanan kami di Surabaya untuk membuktikan kami tidak mendapatkan apapun dari siapapun) selain kami berharap upah kekal dari Tuhan bagi kami di surga.  Bahkan lebih daripada yang saudara-saudara seiman pikirkan, kami mendapatkan berbagai tekanan dan gangguan dari pihak-pihak luar dalam menyebarkan nubuatan ini.  Belum lagi risiko menghadapi olok-olok, cemoohan, pelecehan serta tuduhan-tuduhan yang sangat menyakitkan hati selagi kami mencari para pemimpin rohani yang mau membuka hati mengikuti gerakan rohani ini.
Yang kami harapkan tidak lain adalah nubuatan ini tersebar sehingga bisa dibaca, didengar dan diterima sebagai suatu pesan yang dari Tuhan sehingga di berbagai wilayah manapun di Indonesia ada hamba-hamba Tuhan yang merupakan pemimpin rohani bersedia membayar harga dalam doa, merendahkan diri, mencari wajah Tuhan dan meninggalkan jalan-jalan (sebagai pemimpin) yang jahat di hadapan Tuhan.  Sekalipun mungkin dalam database kami belum ada 200 orang pemimpin yang menyatakan diri bergabung, namun kami yakin bahwa setiap komitmen untuk menjadi pemimpin rohani sejati akan dilihat oleh Sang Mahatahu, dan ketika tiba waktunya pemilihan presiden maka kami berdoa kiranya Tuhan berkasih karunia kepada bangsa kita dengan berkenan mengangkat pemimpin yang menjadi alat Tuhan untuk memberikan sedikit keringanan bagi umat-Nya di Indonesia maupun atas seluruh bangsa ini, sehingga ada sedikit waktu lebih panjang untuk para pemimpin dan umat Tuhan membenahi diri, mengambil jalan pemulihan bagi Indonesia, untuk bertobat dan berbalik kepada Tuhan dari jalan-jalan yang salah selama ini. 
Tetap bersatu dan berjuang dalam doa bagi bangsa kita tercinta.
Mintalah kasih karunia Tuhan atas Indonesia.
Salam revival! Indonesia penuh kemuliaan Tuhan.

Tuhan memberkati.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *