Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, orang yang tertindas, dan orang yang tidak punya penolong; ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang miskin. Ia akan menebus nyawa mereka dari penindasan dan kekerasan, darah mereka mahal di matanya.
Mazmur 72 :12-14
Inilah komitmen Salomo dalam doanya yang dia janjikan kepada Tuhan ketika dia menjadi raja Israel. Komitmen ini tidak cukup hanya didoakan saja tetapi juga dituliskan. Komitmen yang selalu diingat di hati dan pikirannya. Komitmen yang selalu dipikirkan sistem dan cara pelaksanannya. Komitmen yang dia perjuangkan seumur hidupnya selama menjabat sebagai raja. Komitmen yang lahir dari hati dan hikmat Tuhan. Komitmen yang bukan dari ambisi manusia.
Salomo tahu pentingnya komitmen bagi seorang seorang pemimpin sejati. Dia meletakan komitmen sebagai dasar yang kuat untuk keberhasilannya sebagai pemimpin. Dia serius dengan komitmennya sehingga dituliskan di kitab Mazmur. Komitmen menjaga langkanya tetap lurus dan murni dalam memimpin. Dari pelaksanaan komitmennya, para penggikutnya bisa menilai apakah dia seorang pemimpin yang berintegritas atau tidak. Tidak heran pemerintahan Salomo mencapai masa keemasan bangsa Israel dan Tuhan berkenan memberkatinya.
Dari kisah diatas kita belajar pentingnya pemimpin rohani sejati berkomitmen. Baik dihadapan Tuhan dan kepada dirinya serta kepada penggikutnya. Berapa banyak pemimpin rohani hari ini yang serius dengan komitmennya? Berapa banyak yang menuliskan dan mendoakan komitmen yang dijanjikan kepada Tuhan. Berapa banyak pemimpin rohani yang memperjuangkan komitmennya habis habisan (radikal) agar terjadi selama masa tugasnya sebagai pemimpin rohani? Pada akhirnya akan dipertanggungjawabkan di hadapan Tahta Tuhan setiap komitmen kita. Apakah kita akan mendapat pujian dan kehormatan dari Tuhan atau dipermalukan karena melalaikan komitmen kita. Gbu.
Bangkitlah Para Pemimpin Rohani yang Radikal di Indonesia. Amin.
(Oleh: Faith Ruddy)