Oleh Bpk Peter Bambang Kustiono. MA
Setidaknya ada 3 hal yang tampak jelas dinyatakan kepada murid-murid Yesus pada saat Dia naik ke surga.
Pertama adalah bahwa Dia tidak mati, melainkan hidup. Yang terangkat ke surga itu alah Dia yang telah bangkit dari kematian, yng bahkan beberapa saat sebelum terangkat pun masih berbicara kepada para murid-Nya (Kis. 1:9).
Kedua, Dia menunjukkan bahwa Dia berkuasa. Dia naik dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa (Mrk.16:19). Itulah tempat Yesus yang semula. Dia ada bersama dengan Allah Bapa sejak sebelum dunia diciptakan, Dia setara dengan Allah dan Dia memang Allah. Beberapa waktu lamanya Dia mengosongkan diri-Nya untuk mengambil rupa yang kurang dari Allah namun kini Dia kembali pada posisi-Nya yang semula: Allah yang penuh kuasa.
Mengetahui kedua hal di atas saja telah cukup membanggakan bagi kita. Tetapi, ada yang lebih daripada itu. Pribadi yang hidup dan berkuasa itu juga berjanji, “Aku menyertai kamu hingga akhir zaman” (Mat 28:20). Adakah yang lebih besar daripada ini? Disertai oleh Pribadi yang hidup, berkuasa dan tidak akan pernah meninggalkan kita? Kini kita lebih dari bangga. Kita merasa tenang dan aman. Sayangnya, banyak yang berhenti di sini.
Ketenangan batin hanya sebagian tujuan dari perjalanan kita sebagai orang Kristen di dunia. Kuasa yang besar itu diberikan kepada kita demi satu tujuan:menjadi saksi bagi Tuhan hingga ke ujung-ujung bumi. Itulah tujuan yang harus kita capai sebagai pengikut Kristus. Karena itu, saat kita memperingati kenaikan Kristus ke surga, jangan kita berhenti pada perayaan bahwa Dia hidup dan mampu mengadakan mujizat bagi kita namun kita harus menyadari bahwa kita dipanggil untuk mengerjakan tujuan-Nya, masuk di dalam rencana-Nya dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.
Menjadi saksi-saksi Kristus sepanjang hidup kita.
Indonesia membutuhkan kesaksian kita supaya bangsa ini mengenal Tuhan sejati. Mari bangkit dan menyatakan kuasa kemuliaan Tuhan bagi bangsa ini. Itulah perayaan kenaikan-Nya yang sesungguhnya.
Salam revival! Indonesia penuh kemuliaan Tuhan. GBU.