Kehidupan Yesus dimulai dalam kandang pinjaman dan diakhiri dalam kuburan pinjaman.
– Alfred Plummer –
Seandainya Yesus hidup di tengah-tengah kita hari ini sebagai Seorang Hamba Tuhan yang melayani sepenuh waktu dan berita tentang kisah perjalanan pelayanannya mulai lahir hingga kematian-Nya terdengar di telinga kita, tentu sebagian besar dari kita dengan sangat yakin akan berpikir, menganggap dan memandang-Nya sebagai Seorang Hamba Tuhan yang gagal total, terkutuk, menyimpang, sesat, ngawur, tidak diurapi, hamba Tuhan yang palsu, berpikiran sempit dan pasif, pelayanan yang mati, tidak bertumbuh dan masih banyak tanggapan negatif lainnya.
MENGAPA???
Karena sangat bertentangan dengan prinsip atau standar tentang keberhasilan atau kesejatian suatu pelayanan, seorang hamba Tuhan dan pengikut Kristus yang banyak didengung-dengungkan oleh para pemimpin rohani di gereja hari ini baik secara langsung dan terang-terangan maupun dengan sindiran. Prinsip ini telah berkembang di kalangan orang Kristen serta dipercaya sebagai suatu kebenaran. Sekarang mari kita buat perbandingan singkat:
Prinsip hari ini: Seorang hamba Tuhan atau pelayanan yang berhasil adalah mereka yang membangun gedung gereja yang megah atau minimal punya gedung gereja sendiri.
Yesus: Tidak pernah memiliki atau membangun satu pun gedung gereja.
Prinsip hari ini: Seorang hamba Tuhan atau pengikut Kristus dan pelayanan yang berhasil harus DIBERKATI BERLIMPAH-LIMPAH DENGAN BERKAT-BERKAT JASMANI.
Yesus: Bahkan tidak mempunyai uang untuk membeli kuburan-Nya sendiri.
Prinsip hari ini: Seorang hamba Tuhan atau pelayanan yang sejati dan berhasil PASTI mempunyai banyak pengikut atau jemaat. Semakin banyak jemaat merupakan tanda bahwa pelayanan tersebut pasti berada di jalan yang benar.
Yesus: Pada hari menjelang kematian-Nya semua murid-murid-Nya meninggalkan Dia.
Prinsip hari ini: Seorang hamba Tuhan atau pelayanan yang berhasil atau sejati adalah mereka yang sudah memiliki nama besar, terkenal, Good Looking (berpenampilan menarik), berkharisma, memiliki banyak gelar.
Yesus: “TUHAN menghendaki hamba-Nya itu seperti tunas yang tumbuh di tanah yang gersang. Tak ada yang indah pada-Nya untuk kita pandang; tak ada yang menarik untuk kita inginkan.” (Yes. 53:2 Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini).
Prinsip hari ini: Seorang hamba Tuhan atau pelayanan yang sejati pasti minim dengan pertentangan atau penolakan dari orang-orang Kristen atau hamba-hamba Tuhan lainnya.
Yesus: Jika kita teliti lebih dalam hampir seluruh atau sebagian besar perjalanan pelayanan Yesus diwarnai dengan penghinaan, pertentangan, perlawanan dan penolakan dari orang-orang Israel bahkan dari para pemimpin atau pemuka-pemuka agama saat itu.
NB: masih ada beberapa contoh lagi kehidupan tokoh-tokoh zaman Alkitab (selain Yesus) dan di era modern yang bertentangan dengan prinsip yang banyak kita dengar saat ini
KESIMPULAN:
1) Semua pencapaian, kesuksesan atau hal-hal yang duniawi bukanlah standar atau ukuran keberhasilan atau kesejatian seorang hamba Tuhan atau pelayanan. Bagi seorang hamba Tuhan sejati yang terutama adalah melakukan kehendak Tuhan dan menyelesaikan panggilan serta tujuan hidupnya bukan mengumpulkan kekayaan dan mengejar kemuliaan duniawi. (Yoh. 4:34)
2) TIDAK SEMUA PRINSIP YANG DISAMPAIKAN DAN DITEKANKAN DI MIMBAR-MIMBAR GEREJA HARI INI ADALAH SEBUAH KEBENARAN. Beberapa prinsip yang kita dengar hari ini mungkin keluar dari perkataan orang-orang yang memiliki reputasi sebagai pemimpin rohani yang banyak dikenal dan diakui oleh mayoritas orang-orang Kristen saat ini tetapi jika kita mau membayar harga untuk merenungkannya lebih lagi di dalam terang Firman-Nya, kita akan menemukan kebenaran dan tidak mudah tertipu dan tersesat.
3) Pemimpin rohani bahkan rekan-rekan seiman kita yang lain perlu kita hormati dan dengarkan tetapi yang lebih utama tentu kita mendengar suara dan pimpinan Gembala Agung kita. (Yoh. 10: 14)
4) Jauhlah kiranya dari maksud dan tujuan saya untuk memengaruhi Anda supaya memberontak, menghakimi atau mencari-cari kesalahan para pemimpin gereja tetapi mari kita bersama-sama menguji setiap firman atau prinsip yang kita lihat dan dengar di gereja saat ini. Bukankah ini merupakan perintah dari Tuhan sendiri untuk kita menguji segala sesuatu dan memegang yang baik (1 Tes. 5:21) di masa-masa yang penuh penyesatan ini?
5) Setiap prinsip firman Tuhan yang kita dengar HARUS dan WAJIB untuk diuji. Tidak peduli seterkenal apa, seberapa lama melayani, sebanyak apa gelar yang dimiliki, seberapa besar gedung gerejanya, seberapa banyak jemaatnya, setenar apa dan sehebat apa seorang hamba Tuhan yang menyampaikannya. Dan setiap hamba Tuhan atau pelayanan yang sejati akan dengan senang hati dan terbuka untuk diuji. (1 Tes. 2: 3-12; Kis. 17:10-11)