Keprihatinan dalam hati saya tiada henti untuk saudara kita di Lombok dan sekitarnya. BMKG menyampaikan bahwa gempa masih terjadi sampai sekarang dalam skala yang berbeda. Dan media asing seperti New York Times, CNN dan Reutes menyoroti gempa dan korban di pulau Lombok yang terus bertambah. Mendengar dan melihat saudara kita di Lombok terkena musibah kita perlu terus berdoa untuk keluarga korban serta penduduk sekitanya supaya Tuhan berikan kekuatan, perlindungan dan kiranya melalui peristiwa ini, umat Tuhan di seluruh Indonesia (khususnya di Lombok dan sekitarnya) terus mencari apa yang menjadi kehendak Tuhan dibalik peristiwa gempa ini.
Pulau Lombok, Bali dan disekitarnya menjadi salah satu simbol keindahan dan kekayaan alam bangsa ini. Saat saya mempergumulkan dalam doa mengapa Tuhan mengijinkan gempa ini terjadi beberapa kali di pulau yang terkenal eksotis, alami dan menarik wisatawan lokal maupun dari manca negara tersebut adalah suatu simbol profetik supaya kita melihat:
1. Respon dan kualitas kepemimpinan para pejabat pemerintah, negarawan, tokoh politik, pemuka agama di bangsa ini. Melalui peristiwa ini kita akan melihat lebih jelas bagaimana usaha mereka? Apakah mereka berusaha menolong dan memberikan solusi bagi korban gempa atau justru menggunakan peristiwa gempa di Lombok ini tersebut sebagai kesempatan untuk membuat panggung politik yang bertujuan menjatuhkan lawan politik atau bahkan tidak peduli dengan korban gempa tersebut
Gempa Lombok: Tarik ulur status bencana nasional, mendesak atau mainan politik
Korban Gempa Lombok Keluhkan Bantuan Tertimbun
Gempa Lombok Jadi Sorotan Dunia Internasional
2. Gempa di Lombok adalah suatu tanda dari kegoncangan dalam berbagai masalah yang terjadi di Indonesia yang akan menunjukkan ketidakkompakan pejabat pemerintah dalam menyelesaikan masalah sehingga menimbulkan perselisihan dan kekacauan dan ini akan terus terjadi hingga pilpres 2019 bahkan pada masa pemerintahan presiden baru yang memenangkan pilpres 2019. Dimana para elit politik akan berusaha memanfaatkan kebijakan pemerintah untuk dibenturkan dengan undang-undang, antar pejabat dan lembaga negara. Semuanya ini terjadi karena belum ada pemimpin yang benar-benar mampu menyelesaikan masalah utama di bangsa ini hingga sampai ke akar-akarnya.
DPR Dorong Pemerintah Tetapkan Gempa Lombok sebagai Bencana Nasional
BNPB Sebut Gempa Lombok Tak Perlu Status Bencana Nasional, Ini Alasannya
Fahri Hamza dan Suryo Prabowo Komentar Soal Mendagri yang Minta Sumbangan Gempa ke Kepala Daerah
3. Para pengamat dan elit politik bangsa ini akan membuat pernyatan yang mempermalukan Indonesia hingga di kalangan manca negara. Oleh karena pemikiran yang disampaikan pejabat pemerintah baru-baru ini terkait gempa di Lombok dan sekitarnya di media sosial menyingkapkan kualitas kepemimpinan yang buruk dari para pejabat pemerintah tersebut. Mereka mengajukan saran dan kurang mempertimbangkan para koruptor yang ingin mendapatkan proyek dan keuntungan dari negara ini. Sebab mereka memberikan saran dengan menyelipkan agenda politiknya. Jika pemerintah tidak menghentikan maka cepat atau lambat pernyataan para intelektual dan pejabat pemerintah tersebut dapat memecah belah bangsa ini dan mempermalukan Indonesia di kalangan internasional.
Fadli Zon Sebut Jokowi Perlu Belajar dari SBY Tangani Bencana
Fahri Hamzah: Pemerintah Harusnya Prioritaskan Korban Gempa Lombok, Bukan Pariwisata
Soal Gempa Lombok, Fahri: Berat Kalau Statusnya Mau Naik
Ketiga poin di atas menyingkapkan bahwa Indonesia mengalami krisis kepemimpinan, Indonesia krisis akan pemimpin yang nasionalis, jujur, tulus, berhikmat dan berani memperjuangkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Artinya tidak banyak orang yang memperjuangkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Semuanya ini menjadi refleksi kondisi rohani di bangsa ini dimana TIDAK BANYAK JUMLAH MURID KRISTUS DAN PEMIMPIN ROHANI YANG MEMPERJUANGKAN KEHENDAK TUHAN DI BANGSA INI. Sebab kita telah menetapkan kebanggaan, kenyamanan dan tujuan-tujuan yang tidak lagi sesuai dengan kehendak Tuhan. Gempa menjadi tanda bahwa Tuhan akan menggoncang pemerintahan dan umatNya di Indonesia. Dan semua kegoncangan ini dimaksudkan supaya kita selalu mencari perlindungan, pertolongan dan petunjuk dari Tuhan.
Tuhan akan menggoncang bangsa ini melalui orang-orang agamawi — pernyataan, sikap, dan tindakan dari orang-orang agamawi yang menekan dan merugikan pemerintah khususnya minoritas — untuk menyingkapkan berbagai penghalang hidup kita dalam mencapai tujuan serta visi yang telah Tuhan tetapkan dalam hidup kita. Orang yang suka membenarkan diri akan menjadi semakin sombong tetapi orang yang suka introspeksi dan mengubah diri akan menjadi semakin rendah hati. Kemudian Tuhan memperlihatkan kepada saya tulisan Maleakhi 3:18 yang menyatakan, “Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.” Tuhan akan mengadakan pemisahan antara orang-orang fasik dan orang-orang benar di bangsa ini. Mengapa Tuhan mengijinkan semuanya ini? Jawabannya karena pembenaran dan kesombongan kita telah sampai dihadapan Tuhan. Ya Tuhan tidak berkenan dengan cara kita yang suka membenarkan diri dan kurang introspeksi dimana umat Tuhan cenderung meletakkan pengaharapannya untuk pemulihan bangsa ini kepada figur manusia ketimbang berharap pada Tuhan dan mencari apa yang menjadi kehendakNya. Sekalipun kita mengadakan doa puasa sebagaimana himbauan dari seorang hamba Tuhan terkenal dari Amerika yang mengajak orang-orang untuk berdoa puasa jika itu dilakukan tanpa pimpinan Tuhan, Tuhan tidak berkenan. Sebab setelah saya mempergumulkan dalam doa seruan dan program doa puasa tersebut, tanpa mengurangi pentingnya pelayanan doa dan puasa, Tuhan menyampaikan bahwa, “Aku tidak ingin doa dan puasa mereka, tetapi aku menginginkan pertobatan dan telinga yang mendengarkan kehendakKU!.” YANG TERUTAMA TUHAN CARI IALAH HATI YANG HANCUR DAN MAU MENCARI KEHENDAK-NYA. Setiap doa, puasa dan segala pelayanan yang dilakukan tanpa mencari kehendak Tuhan merupakan persembahan asing dihadapan Tuhan. Jika kita mau melakukan kehendak Tuhan maka lakukanlah dengan cara dan waktu Tuhan, bukan cara kita sendiri.
Semua goncangan yang Tuhan ijinkan atas Indonesia di masa yang akan datang, sesungguhnya Tuhan merindukan munculnya umat Tuhan yang visioner. Sebab umat Tuhan yang visioner mengetahui waktu, tujuan dan cara kerja Tuhan sehingga setiap pernyataan dan tindakan mereka akan menggoncang, menyingkapkan dan mengubah berbagai sistem ibadah/pelayanan, pengajaran dan visi yang menghambat kegerakan Tuhan dengan sistem ibadah/pelayanan, pengajaran dan visi yang baru, alkitabiah dan sesuai dengan hati Tuhan. Mereka adalah orang-orang yang berani membayar harga dengan hidup dalam tujuan Tuhan.
Dan perubahan yang terjadi di alam rohani tentu akan berdampak dalam pemerintahan. Sekalipun para pemimpin agamawi yang munafik, dan diktator bangkit untuk menghalangi langkah para pemimpin nasionalis yang berusaha menegakkan keadilan di bangsa ini. Namun kita akan melihat orang-orang nasionalis yang jujur, tulus, berhikmat dan berani, bangkit untuk menegakkan keadilan di bangsa ini. Mereka akan mengungkap segala bentuk kompromi dan ketidakadilan di bangsa ini. Dan Tuhan akan menyertai serta membela umatNya yang hendak menegakkan kejujuran dan keadilan di bangsa ini sesuai dengan kehendak dan pimpinanNya.
Bagian penting yang kita perlu lakukan adalah merendahkan diri, bertobat dan mencari kehendak Tuhan. Jauhkan sikap hati yang kurang ajar dan berbantah-bantahan dengan Tuhan tetapi milikilah sikap hati yang remuk, mohon belas kasihan Tuhan dan mintalah Tuhan menyingkapkan maksud hatiNya. Sesungguhnya orang-orang yang tulus mencari kehendak Tuhan hidupnya akan dipulihkan dan dibangkitkan menjadi umat Tuhan yang bergerak secara apostolik dan profetik, tetapi orang-orang yang tidak tulus mencari Tuhan akan menjadi kumpulan orang-orang yang bodoh dan bebal. Oleh karena itu kita perlu memperbaiki kebiasaan hidup kita untuk selalu mencari kehendak Tuhan supaya iman, pengharapan dan kasih kita makin teguh di dalam Kristus.
Doa saya kiranya Tuhan menjadikan kita golongan umat Tuhan yang mengetahui waktu, tujuan dan cara kerja Tuhan sehingga hidup kita menjadi berkat bagi bangsa ini. Tuhan memberkati Indonesia.