Oleh: Didit I.
Beberapa waktu yang lalu kita merayakan jumat agung dan paskah. Gereja-gereja turut merayakan kematian dan kebangkitan Kristus dengan menayangkan kembali cuplikan film Passion of the Christ, paduan suara dan lagu-lagu solo yang menceritakan keindahan kasih Yesus dan kuasa kebangkitan Kristus, drama penyaliban Yesus, bahkan ada jemaat yang mengadakan doa puasa selama 40 hari sebelum dan setelah hari kebangkitan Yesus. Sesungguhnya kematian dan kebangkitan Yesus menjadi dasar hidup kita sebagai orang-orang yang percaya. Tuhan menyampaikan bahwa kematian Kristus telah membebaskan kita dari belenggu dosa dan kebangkitanNya telah memberikan harapan kehidupan kekal di sorga bagi kita serta melakukan pekerjaan-pekerjaan besar untuk memuliakan Tuhan sesuai dengan kehendak Bapa di sorga.
Namun sayangnya, seringkali kita hanya mengagumi karya Kristus di kayu salib dan kebangkitanNya, tetapi kurang menyadari bahwa karya Kristus telah menggoncang dunia baik nyata maupun rohani. Yesus telah melucuti kuasa dari penguasa kegelapan, mematahkan kutuk, menyelamatkan dan memberikan kehidupan kekal bagi kita. Untuk itu kematian dan Kebangkitan Kristus seharusnya merupakan titik awal kehidupan yang baru bagi pengikut-pengikut Kristus untuk:
1. MEMBANGUN HUBUNGAN YANG AKRAB DENGAN TUHAN.
Tabir bait suci terbelah menjadi dua saat kematiaanNya (Matius 27:51). Ini menyingkapkan bahwa Tuhan telah membuka pintu surga bagi siapa pun yang ingin bersekutu denganNya. Ya, jalannya sudah terbuka bagi siapa pun yang mau masuk lebih dekat denganNya. Ada pengampunan serta perkenananNya untuk kita datang kepada Bapa di sorga melalui kuasa darah Yesus.
Kematian Yesus di kayu salib TELAH MELUCUTI kuasa dosa, kutuk dan hukuman kekal demi memperbaiki kembali hubungan kita dengan Tuhan.
Kebangkitan Yesus menyingkapkan bahwa TIDAK ADA KUASA APA PUN yang sanggup menguasaiNya.
Kebangkitan Yesus untuk MENYEDIAKAN TEMPAT bagi kita di sorga untuk memperoleh kehidupan kekal di sorga.
Dan melalui Kematian serta kebangkitan Yesus tersebut menyingkapkan BETAPA BESAR KERINDUAN HATI TUHAN untuk bersekutu dengan kita.
Orang yang mengetahui kuasa dari kematian dan kebangkitan Yesus bukan hanya puas memperoleh keselamatan tetapi ia akan merindukan, menginginkan untuk mendekat dan mengenal Kristus.
Tuhan menunjukkan suatu penglihatan tentang karya salib Kristus seperti jembatan gantung yang panjang dari kayu yang dibangun untuk menghubungkan antara dataran satu dengan dataran lainnya. Di mana dataran tersebut dipisahkan dengan jurang yang sangat dalam dan tidak bisa dijangkau oleh apapun baik kayu, bambu, tali, bahkan jembatan yang dibangun oleh manusia. Hanya jembatan yang dibangun oleh Tuhan, yaitu Kuasa darah Yesus yang dapat menghubungkan kedua daratan tersebut. Lalu Tuhan menunjukkan dataran pertama adalah padang pasir yang sangat panas dimana orang-orang yang berjalan tanpa tujuan dengan keadaan dehidrasi, mayat-mayat bergelimpangan sebab tidak ada air, tidak ada makanan atau buah-buah yang bisa dimakan sedangkan di dataran kedua — yang berada diseberangnya — ada hutan yang rimbun, berbagai jenis tanaman yang indah, pohon-pohon yang penuh dengan buah-buah segar, suara air terjun, serta sungai yang jernih. Dan Tuhan juga menunjukkan bahwa di dataran yang permai itu ada jalan setapak munuju istana Tuhan. Tuhan menantikan orang-orang yang mau tinggal bersama-sama Tuhan di dalam istanaNya. Namun sayangnya tidak banyak orang yang mau masuk ke dataran ini karena mereka tidak berani – takut jatuh – melewati jembatan gantung diatas jurang yang sangat dalam tersebut. Selain itu banyaknya orang yang berada di padang pasir – orang-orang yang “merasa berjuang” namun dengan kekuatan sendiri – membuat mereka enggan meninggalkan dataran padang pasir. Mereka berpikir bahwa apa yang dikerjakan di padang tersebut sudah benar sebab banyak orang bersama-sama dengan mereka di padang pasir tersebut.
Kemudian Tuhan berkata, “Apa yang akan kau lakukan dengan jembatan itu?” Saya merenung sejenak mencari tahu apa yang di kehendaki Tuhan lalu menjawab, “Tuhan sesungguhnya tujuan dari jembatan itu bukan hanya untuk menyeberang tetapi menuju istana di puncak gunung itu.” Sambil saya menunjuk istana tersebut.
Ya, tujuan utama kita percaya Yesus bukan hanya untuk mendapatkan penebusan dosa dan masuk ke sorga namun lebih daripada itu untuk mengenal Kristus dan menjadi serupa dengan Kristus “Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya” (Filipi 3:10). Bukan sekedar menikmati sukacita, damai sejahtera, berkat-berkat pemeliharaan dari Tuhan namun bergaul karib dengan Tuhan dan mengikut Dia sepenuhnya
Kuasa darah Yesus adalah korban penebusan yang diberikan kepada manusia supaya manusia dipulihkan dan beroleh perkenan untuk bersekutu dengan Tuhan.
2. Mengerjakan pekerjaan-pekerjaan besar di dunia bersama Kristus untuk memuliakan Tuhan.
Hidup Yesus yang melakukan kehendak Bapa melalui kematian dan kebangkitanNya memiliki dampak yang besar bagi dunia. Ini menyingkapkan betapa besarnya pengaruh dari hidup orang-orang percaya yang melakukan kehendak Bapa di sorga. Jika Tuhan ada di pihak kita tidak ada suatu kuasa yang sanggup menghalangi dan menguasai hidup kita.
Orang yang menyerahkan hidupnya kepada Tuhan seperti Dwight Lyman Moody — seorang tokoh kebangunan rohani di Amerika — dulunya seorang anak tukang semir sepatu dengan latar belakang keluarga yang miskin, kurang fasih dalam berkhotbah tetapi saat ia menyerahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan maka Tuhan mengubah hidupnya sehingga mempengaruhi hidup banyak orang untuk mengenal kasih Tuhan yang sejati. Maria Woodworth Etter seorang tokoh kebangunan rohani di tahun 1884 yang memiliki enam anak dan lima diantaranya meninggal dunia. Suaminya berselingkuh. Keluarganya berantakan namun ketika ia menyerahkan seluruhnya dalam tangan Tuhan maka Tuhan memakai pelayanannya untuk menyembuhkan banyak orang sakit dan membawa mereka mengalami perjumpaan dengan Tuhan secara supranatural. Smith Wigglesworth seorang tokoh kebangunan rohani di tahun 1914. Ia seorang tukang ledeng. Buta huruf dan belajar membaca dari istrinya namun kemudian menyerahkan seluruh hidupnya kepada kepada Tuhan sehingga Tuhan mengubah hidupnya dan memakai pelayanannya untuk menyembuhkan orang sakit, mengadakan mujizat dan memberitakan injil. Orang-orang menyebutnya sebagai rasul iman.
Hamba-hamba Tuhan tersebut sama seperti kita, namun saat mereka menyerahkan seluruh hidupnya kepada Kristus, dijadikanNya hidup mereka suatu kesaksian bagi kuasa dan kasihNya yang menggoncang dunia. Demikianlah kehidupan kita seharusnya menjadi saksi Kristus.
Orang-orang yang mengalami kuasa kematian dan kebangkitan Kristus akan melakukan perkara-perkara besar bersama Tuhan untuk menyatakan kebesaran Tuhan bagi dunia yang gelap.
Sebaliknya, hidup yang tidak diserahkan sepenuhnya bagi Tuhan adalah kehidupan tanpa Kristus. Dan Tuhan menunjukkan gambaran mereka seperti pengemis yang miskin, buta, telanjang, kotor dan mengeluarkan aroma tubuh yang sangat busuk. Apa pun yang dilewatinya akan menjadi busuk dan rusak. Artinya orang yang hidup di luar Tuhan tiada memiliki hikmat dan wahyu, tidak ada pengharapan dan tujuan hidup yang kekal, tidak ada sukacita dan damai sejahtera yang sejati, hatinya yang kosong dipenuhi kegelisahan, hidup mereka hanya ditujukan pada hal-hal yang fana dan agamawi, pikirannya yang egois hanya fokus untuk memuaskan kehendaknya sendiri sehingga segala perbuatannya dimanfaatkan oleh penguasa kegelapan membuat orang-orang mengandalkan dirinya sendiri dan melupakan Tuhan. Pada akhirnya apapun yang mereka kerjakan merusak rencana Tuhan dan membawa pada kebinasaan.
Namun Tuhan memberikan pengharapanNya, yaitu ketika kita menyadari keadaan rohani kita yang menyedihkan, bertobat, serta menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat dalam hidup kita, maka Tuhan akan memulihkan hati, pikiran, dan hidup kita. Bahkan Tuhan akan melatih kita untuk menghadapi berbagai masalah dan tipu daya iblis, memperlengkapi kita dengan hikmat dan kuasaNya untuk menyatakan kemuliaanNya. Inilah tujuan Tuhan, memanggil kita sebagai garam dan terang dunia (Matius 5:13).
Kehidupan Yesus berdampak bagi dunia, melalui kematian dan kebangkitanNya menunjukkan betapa besar kasih dan kuasa Tuhan.
Penutup:
Tuhan ingin setiap moment paskah bukan dimaknai hanya sebagai perayaan akan kematian dan kebangkitanNya namun Tuhan jauh lebih merindukan agar kita menangkap maksud hatiNya dan bergerak bersama Dia, berdampak bagi dunia. Sebab Tuhan menyampaikan, “Tahun ini, Aku akan membangkitkan umatKu menjadi visioner dan mereka adalah sahabat-sahabatKu yang akan melakukan perkara-perkara besar bersama-sama dengan Aku. Setiap perkataan dan perbuatan mereka (pengajaran, pesan dan teladan hidup) akan membuat umatKu makin berakar kuat seperti pohon kurma serta tumbuh besar seperti pohon aras dan mempersiapkan umatKu menghadapi masa kegelapan yang akan menggoncang bangsa ini.”
Sesungguhnya Tuhan sedang mempersiapkan dan membangkitkan umat Tuhan yang visioner sebab di dalam kematian dan kebangkitan Yesus ada tujuan Bapa di sorga.
Apakah kita hidup dalam kematian dan kebangkitan Kristus atau hanya sebagai pengagum Tuhan saja? Tentukan pilihan hidupmu dan jadilah saksi Kristus yang membuat orang-orang mengenal kasih dan kuasa Tuhan. Tuhan memberkati.
Salam perjuangan dalam Kristus.