Oleh Didit
Sikap puas diri seperti obat bius yang akan membuat kita kehilangan kesadaran rohani dengan melupakan keberadaan, kehendak, rencana, tujuan Tuhan dan difokuskan untuk menikmati, mengejar kenyamanan hidup di dunia, kepentingan² pribadi.
Roh agamawi telah menguasai pikiran, hati umatNya dengan menancapkan anak² panah berapi yang bernama puas diri sehingga kehidupan mereka menjadi penghalang pertumbuhan rohani dan kegerakan Tuhan. Inilah cengkraman roh agamawi yang akan membuat kita fokus menyibukkan diri pada ritual², ibadah, doa keagamaan tetapi mengabaikan hubungannya dengan Tuhan, berhenti mencari pertolongan, petunjuk dan pimpinan Tuhan. Sebab sikap puas diri akan mengarahkan pola pikir kita untuk mengenang, mengagumi segala hal yang ada dalam diri kita dan melupakan Tuhan seperti mengagumi prestasi dalam pelayanan/pekerjaan, menolong orang² miskin, banyaknya ibadah, doa (sesuai dengan pengertian kita sendiri) dan semuanya itu menjadi dasar pembenaran diri. Tuhan hanya dipandang sebagai pelengkap dan pemenuhan kebutuhan ego, bukan sebagai Pribadi yang layak disembah, didengarkan dan diikuti perkataan serta teladan hidupNya
Oleh karena itu jauhkan sikap puas diri dalam diri kita dengan senantiasa mencari, menyelidiki, merenungkan dan melakukan kehendakNya dalam hidup kita.