Oleh : Peter B, MA
Ayat Hari Ini :
Titus 3:2 (TB)
Janganlah mereka memfitnah, janganlah mereka
bertengkar, hendaklah mereka selalu ramah dan bersikap lemah lembut terhadap
semua orang.
bertengkar, hendaklah mereka selalu ramah dan bersikap lemah lembut terhadap
semua orang.
Titus 3:2 (TL)
jangan mengumpat orang, jangan berbantah-bantah,
melainkan hendaklah manis lakunya, serta menunjukkan hati yang sehabis-habis
lembut kepada orang sekalian;
melainkan hendaklah manis lakunya, serta menunjukkan hati yang sehabis-habis
lembut kepada orang sekalian;
Titus 3:2 (FAYH)
Janganlah mereka menceritakan keburukan orang
lain atau bertengkar, melainkan hendaklah mereka bersikap lemah lembut dan
sopan santun terhadap semua orang.
lain atau bertengkar, melainkan hendaklah mereka bersikap lemah lembut dan
sopan santun terhadap semua orang.
Titus 3:2 (TSI2)
Sampaikan kepada mereka supaya mereka jangan
menjelekkan orang lain, tetapi hidup dalam damai dengan semua. Mereka juga
harus lemah-lembut dan sopan terhadap setiap orang.
menjelekkan orang lain, tetapi hidup dalam damai dengan semua. Mereka juga
harus lemah-lembut dan sopan terhadap setiap orang.
Berlaku ramah. Bersopan santun. Menampailkan
perangai yang lemah lembut di depan orang. Semuanya itu adalah ajaran firman
Tuhan. Bahkan itu semua merupakan salah satu sifat yang dihasilkan Roh Kudus
dalam diri setiap murid Tuhan ketika mereka bersedia berjalan dalam ketaatan
hidup mengikuti pimpinan Roh Kebenaran itu setiap harinya. Dikatakan oleh
Paulus bahwa buah Roh itu: … kebaikan, kelemahlembutan,… (Galatia 5:22-23)
perangai yang lemah lembut di depan orang. Semuanya itu adalah ajaran firman
Tuhan. Bahkan itu semua merupakan salah satu sifat yang dihasilkan Roh Kudus
dalam diri setiap murid Tuhan ketika mereka bersedia berjalan dalam ketaatan
hidup mengikuti pimpinan Roh Kebenaran itu setiap harinya. Dikatakan oleh
Paulus bahwa buah Roh itu: … kebaikan, kelemahlembutan,… (Galatia 5:22-23)
Dan dalam nats di atas, sekali lagi Paulus
menegaskan hal tersebut pada Titus sebagai perwakilannya mengawasi jemaat,
supaya ia mengajar jemaat hidup dalam suasana yang damai, rukun, saling
menghormati, berbuat baik satu sama lain, berlaku ramah, sopan dan lemah lembut
bukan hanya kepada jemaat tetapi kepada semua orang.
menegaskan hal tersebut pada Titus sebagai perwakilannya mengawasi jemaat,
supaya ia mengajar jemaat hidup dalam suasana yang damai, rukun, saling
menghormati, berbuat baik satu sama lain, berlaku ramah, sopan dan lemah lembut
bukan hanya kepada jemaat tetapi kepada semua orang.
Anak² Tuhan dan keseluruhan gereja Tuhan harus
memancarkan karakter yang demikian. Berhubungan satu sama lain dalam sikap
saling menghargai, tenggang rasa, berperilaku yang ramah dan manis di depan
orang. Apa yang kurang dari itu seharusnya menjadikan kita malu. Karena itu bukan
merupakan cerminan karakter anak² Tuhan. Mereka yang masih berkomunikasi dengan
cara yang kasar, tak memperhatikan etika hubungan sosial yang baik, melalaikan
sopan santun yang sepantasnya, perlu diperingatkan dan diajar (atau belajar)
lebih lanjut bagaimana menghasilkan buah² rohani yang Tuhan rindukan ini.
memancarkan karakter yang demikian. Berhubungan satu sama lain dalam sikap
saling menghargai, tenggang rasa, berperilaku yang ramah dan manis di depan
orang. Apa yang kurang dari itu seharusnya menjadikan kita malu. Karena itu bukan
merupakan cerminan karakter anak² Tuhan. Mereka yang masih berkomunikasi dengan
cara yang kasar, tak memperhatikan etika hubungan sosial yang baik, melalaikan
sopan santun yang sepantasnya, perlu diperingatkan dan diajar (atau belajar)
lebih lanjut bagaimana menghasilkan buah² rohani yang Tuhan rindukan ini.
Ciri Khas Indonesia
Satu hal yang menarik mengenai berlaku ramah
dan sopan santun adalah bahwa karakter ini merupakan ciri khas bangsa kita,
Indonesia. Orang² di negeri ini sejak kecil telah dibesarkan dalam tradisi
sopan santun dan bersikap ramah di tengah² pergaulan masyarakat. Keramahan dan
kesantunan bangsa ini bahkan telah terkenal di seantero dunia. Belajar tata
krama adalah salah satu hal penting yang ditanamkan dalam hidup kita. Itu seperti
telah mendarah daging dalam keseharian kita.
dan sopan santun adalah bahwa karakter ini merupakan ciri khas bangsa kita,
Indonesia. Orang² di negeri ini sejak kecil telah dibesarkan dalam tradisi
sopan santun dan bersikap ramah di tengah² pergaulan masyarakat. Keramahan dan
kesantunan bangsa ini bahkan telah terkenal di seantero dunia. Belajar tata
krama adalah salah satu hal penting yang ditanamkan dalam hidup kita. Itu seperti
telah mendarah daging dalam keseharian kita.
Namun, apakah dengan demikian kita telah
memenuhi (dengan serta merta) perintah firman di atas?
memenuhi (dengan serta merta) perintah firman di atas?
Mungkin saja kita sebagai salah satu bangsa
yang berlatar belakang demikian telah terbiasa melakukannya. Tetapi benarkah
itu sesuai dengan yang Tuhan inginkan?
yang berlatar belakang demikian telah terbiasa melakukannya. Tetapi benarkah
itu sesuai dengan yang Tuhan inginkan?
Fakta yang Tidak Membanggakan
Mengamati beberapa fakta sosial yang muncul
akhir-akhir ini, apa yang kita tampilkan selama ini di hadapan seluruh dunia
tampaknya sedang diuji kualitasnya.
akhir-akhir ini, apa yang kita tampilkan selama ini di hadapan seluruh dunia
tampaknya sedang diuji kualitasnya.
Dengan munculnya media sosial sebagai sarana
atau bentuk lain dalam berkomunikasi dan bersosialisasi, lebih² penggunanya
dapat menampilkan diri secara anonim, mulai terlihat bahwa kesopanan dan
keramahan kita sebagai bangsa masih sekedar dalam tataran permukaan semata.
Orisinalitas sifat bangsa ini sebagai bangsa yang ramah, sopan dan penuh tata
krama, mungkin saja tak seperti yang sering kita banggakan. Nyatanya, melalui
media sosial, kita sebagai orang² Indonesia tanpa sadar membuka sifat asli kita
ketika tanpa segan menggunakan fitnah, saling serang melalui berbagai status
dan komentar, tak malu berselisih dan bertengkar sesama sendiri, saling hujat,
saling hina dan melecehkan, saling menjatuhkan dengan setiap hari mengumbar
kata² kotor yang tak terhitung banyaknya itu di dunia maya. Anehnya, ketika
pembuat² pernyataan itu dicari dan didatangi pihak berwajib untuk dimintai
pertanggung jawabannya atas pernyataannya itu, penampilan orang² ini berubah
180 derajat. Sambil menangis, mereka meminta maaf, berjanji tidak mengulangi
perbuatannya. Semuanya dilakukan dengan sikap penuh kesantunan seperti layaknya
orang² Indonesia yang menjunjung kesopanan dalam kesehariannya.
atau bentuk lain dalam berkomunikasi dan bersosialisasi, lebih² penggunanya
dapat menampilkan diri secara anonim, mulai terlihat bahwa kesopanan dan
keramahan kita sebagai bangsa masih sekedar dalam tataran permukaan semata.
Orisinalitas sifat bangsa ini sebagai bangsa yang ramah, sopan dan penuh tata
krama, mungkin saja tak seperti yang sering kita banggakan. Nyatanya, melalui
media sosial, kita sebagai orang² Indonesia tanpa sadar membuka sifat asli kita
ketika tanpa segan menggunakan fitnah, saling serang melalui berbagai status
dan komentar, tak malu berselisih dan bertengkar sesama sendiri, saling hujat,
saling hina dan melecehkan, saling menjatuhkan dengan setiap hari mengumbar
kata² kotor yang tak terhitung banyaknya itu di dunia maya. Anehnya, ketika
pembuat² pernyataan itu dicari dan didatangi pihak berwajib untuk dimintai
pertanggung jawabannya atas pernyataannya itu, penampilan orang² ini berubah
180 derajat. Sambil menangis, mereka meminta maaf, berjanji tidak mengulangi
perbuatannya. Semuanya dilakukan dengan sikap penuh kesantunan seperti layaknya
orang² Indonesia yang menjunjung kesopanan dalam kesehariannya.
Inikah sikap yang Tuhan inginkan kita
praktekkan sebagai anak² Tuhan? Yang terlihat manis di momen² tertentu saat
berada di depan orang banyak, di atas mimbar gereja, di hadapan jemaat atau di
pertemuan² ibadah akan tetapi… sebenarnya di keseharian, perilaku kita tak
menunjukkan akan adanya kelemahlembutan dan keramahtamahan?
praktekkan sebagai anak² Tuhan? Yang terlihat manis di momen² tertentu saat
berada di depan orang banyak, di atas mimbar gereja, di hadapan jemaat atau di
pertemuan² ibadah akan tetapi… sebenarnya di keseharian, perilaku kita tak
menunjukkan akan adanya kelemahlembutan dan keramahtamahan?
Bukan Topeng Tapi Wajah Asli
Yang Tuhan kehendaki bukan topeng keramahan
dan kesantunan. Ia menghendaki jati diri asli yang tahu bagaimana membawa diri
di hadapan manusia sejak dari dalam hati kita. Bahwa kita adalah orang² yang
digerakkan oleh kasih kepada Tuhan dan sesama manusia, menampilkan suatu
kehidupan yang saleh, manis, murni dan tulus dalam perbuatan² yang baik. Yang
sudah diubahkan-Nya bukan hanya tampak baik di depan orang tetapi sungguh²
merupakan pribadi² yang baik sejak dari hati, di hadapan Dia dan semua orang. Untuk itulah Ia mengaruniakan Roh Kudus bagi setiap yang percaya, yang menjadi
Roh kuasa yang memampukan dan menguatkan kita dalam menjadi seperti yang Tuhan
kehendaki.
dan kesantunan. Ia menghendaki jati diri asli yang tahu bagaimana membawa diri
di hadapan manusia sejak dari dalam hati kita. Bahwa kita adalah orang² yang
digerakkan oleh kasih kepada Tuhan dan sesama manusia, menampilkan suatu
kehidupan yang saleh, manis, murni dan tulus dalam perbuatan² yang baik. Yang
sudah diubahkan-Nya bukan hanya tampak baik di depan orang tetapi sungguh²
merupakan pribadi² yang baik sejak dari hati, di hadapan Dia dan semua orang. Untuk itulah Ia mengaruniakan Roh Kudus bagi setiap yang percaya, yang menjadi
Roh kuasa yang memampukan dan menguatkan kita dalam menjadi seperti yang Tuhan
kehendaki.
Hari ini sudah seharusnya kita menyadari apa
yang kurang dari diri kita. Alih²
sekedar berbangga akan budaya kita sebagai orang² Indonesia yang baik
budi bahasanya, kita seharusnya memandang Tuhan dan datang dengan hati yang
rindu diubahkan untuk menjadi pelaku² firman-Nya. Menjadi orang² yang menjauhi
fitnah dan pertengkaran, menahan mulut dari sikap melecehkan dan merendahkan
orang lain, lalu berlaku manis, ramah, lemah lembut dalam suatu sikap kesopan
santunan yang tulus dari hati yang terdalam. Biarlah Tuhan berkarya dalam hidup
kita. Mengubahkan kita dari orang² ramah dan santun yang munafik menjadi
pribadi² yang benar² ramah dan lemah lembut, yang menyukakan hati Tuhan dan
yang menjadi berkat bagi sesama kita.
yang kurang dari diri kita. Alih²
sekedar berbangga akan budaya kita sebagai orang² Indonesia yang baik
budi bahasanya, kita seharusnya memandang Tuhan dan datang dengan hati yang
rindu diubahkan untuk menjadi pelaku² firman-Nya. Menjadi orang² yang menjauhi
fitnah dan pertengkaran, menahan mulut dari sikap melecehkan dan merendahkan
orang lain, lalu berlaku manis, ramah, lemah lembut dalam suatu sikap kesopan
santunan yang tulus dari hati yang terdalam. Biarlah Tuhan berkarya dalam hidup
kita. Mengubahkan kita dari orang² ramah dan santun yang munafik menjadi
pribadi² yang benar² ramah dan lemah lembut, yang menyukakan hati Tuhan dan
yang menjadi berkat bagi sesama kita.
Adakah Ia mendapati hati yang demikian di
antara kita?
antara kita?
Salam revival!
Tuhan Yesus memberkati kita semua.
Bagi
saudara-saudari yang berminat bergabung dalam group whatsapp dapat menghubungi
no whatsapp 082299968682 atau 081803895744 atau 08980858661
saudara-saudari yang berminat bergabung dalam group whatsapp dapat menghubungi
no whatsapp 082299968682 atau 081803895744 atau 08980858661
Dengan bersedia mengikuti persyaratan di bawah
ini:
ini:
https://worshipcenterindonesia.blogspot.com/2017/06/belajar-bersama-bertumbuh-bersama-di.html