SIKAP IBADAH YANG BENAR DI HADAPAN TUHAN (Bagian 3)

Oleh : Peter B, MA
Ayat hari ini :
Lukas 18:9-14 (TB)
9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap
dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan
perumpamaan ini:
10 “Ada dua orang pergi ke Bait Allah
untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai.
11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam
hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama
seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan
bukan juga seperti pemungut cukai ini;
12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku
memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.
13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri
jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul
diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.
14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke
rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab
barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan
diri, ia akan ditinggikan.”
3) TUHAN MENCARI HATI YANG HANCUR DI
HADAPAN-NYA SAAT KITA DATANG DI HADAPAN-NYA
Penyembahan, pertama² ditemukan dalam suatu
sikap hati. Orang yang menyembah, merendahkan dirinya serendah²nya demi dapat
meninggikan yang disembahnya setinggi²nya. Seperti seekor anjing (demikian
penyembahan digambarkan dalam kata “proskuneo” di Perjanjian Baru)
yang menampilkan dirinya seperti makhluk yang tampak rendah di hadapan tuannya,
demikian penyembahan sejati dalam praktek nyatanya.
Pengakuan kita akan kemuliaan dan kedahsyatan
Tuhan menyentuh hati Tuhan. Suatu pertanda betapa kita bergantung pada Dia dan
tak berdaya jika jauh dari-Nya. Itulah sikap hati sang pemungut cukai dalam
perumpamaan Yesus di atas. Dalam perenungan akan keberadaan dirinya
dibandingkan dengan kekudusan dan kemuliaan Tuhan, ia merasa tidak layak
menghampiri Tuhan. Tapi itu tidak mencegahnya untuk datang. Ia datang merendah
begitu rupa untuk mengharap kasih karunia dari Sang Raja. Dan karena itulah
Tuhan berkenan!
Sungguh, Ia tidak akan mampu menolak orang²
yang datang dengan membawa korban berupa hati yang hancur. Hati yang
merindukan-Nya. Yang menantikan-Nya. Yang berharap pada kemurahan-Nya.
Mazmur 34:19 (TB)
TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah
hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.
Mazmur 51:19 (TB)
Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa
yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
Yesaya 57:15 (TB)
Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan
Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya:
“Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga
bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang
yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.
Yesaya 66:2 (TB)
Tetapi kepada orang inilah Aku memandang:
kepada orang yang tertindas dan patah semangatnya dan yang gentar kepada
firman-Ku.
Inilah yang Tuhan cari saat kita beribadah dan
menghadap-Nya. Suatu sikap hati yang merendah dan senantiasa meninggikan Dia di
atas segalanya.
Saat kita datang dengan hati yang memuji diri
atau sekedar biasa² saja demi sekedar menunaikan kewajiban agama, maka
sesungguhnya sikap penyembahan tidak ada pada kita. Dia tidak berkenan akan
semuanya itu.
Hati yang remuk dan merendah merupakan awal
yang penting untuk langkah dan perjalanan kita selanjutnya bersama Tuhan. Ini
yang digambarkan dalam sikap domba gembalaan yang mengenal suara gembalanya,
yang selalu taat mengikuti kemanapun gembalanya menuntunnya. Yang juga adalah
dari sikap dari seorang murid yang mau diajar dan diarahkan oleh Sang Guru.
Sikap hati semacam itu akan berbuahkan
ketaatan yang benar, yang sejati. Taat bukan karena maksud lain tetapi karena
tulus mengasihi dan rindu menyenangkan hati Tuhan saja. Inilah sikap hati yang
Tuhan inginkan. Inilah kerohanian sejati.
Sudahkah Anda memiliki dan mengembangkan sikap
hati demikian?
Akankah Ia dapati saat Ia menilik hatibkita
hari ini?
Salam revival.
Tuhan Yesus memberkati kita semua.


Bagi saudara-saudari yang berminat bergabung
dalam group whatsapp dapat menghubungi no whatsapp 
082299968682 atau 081803895744 atau
08980858661
Dengan bersedia mengikuti persyaratan di bawah
ini:

https://worshipcenterindonesia.blogspot.com/2017/06/belajar-bersama-bertumbuh-bersama-di.html

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *