Oleh : Peter B, MA
Amsal 24:21-22 (TB)
21 Hai anakku, takutilah TUHAN dan raja;
jangan melawan terhadap kedua-duanya.
jangan melawan terhadap kedua-duanya.
22 Karena dengan tiba-tiba mereka menimbulkan
bencana, dan siapa mengetahui kehancuran yang didatangkan mereka?
bencana, dan siapa mengetahui kehancuran yang didatangkan mereka?
Cukup menarik mengetahui bahwa dalam hikmat
Salomo ini, kita dinasihati untuk takut kepada Tuhan dan juga raja. Mereka
seperti dipersamakan dalam Amsal ini dan memang ada persamaan di antara
keduanya.
Salomo ini, kita dinasihati untuk takut kepada Tuhan dan juga raja. Mereka
seperti dipersamakan dalam Amsal ini dan memang ada persamaan di antara
keduanya.
Semua mengenal siapa Tuhan itu. Dia Pencipta
alam semesta dan Sang Mahakuasa.
alam semesta dan Sang Mahakuasa.
Mengenai raja, kita pun dapat membayangkan dan
memperkirakannya. Dia adalah figur pemimpin di masa² lalu yang memegang tampuk
kekuasaan yang besar atas suatu kaum atau bangsa. Raja memiliki kekuasaan
absolut. Tak dapat diganggu gugat. Nasib bahkan nyawa setiap rakyatnya dapat
berubah sekejap mata, entah menjadi sangat beruntung atau sama sekali celaka.
Ini ditampilkan begitu jelas dalam hidup Yusuf, putra Yakub. Hanya dalam 3 hari
saja, dua orang tersangka yang sedang diadili, juru minuman dan juru roti,
mengalami nasib yang berbeda di tangan raja Firaun. Yang satu kembali menjadi
pelayan raja, yang satu digantung di atas tiang. Tak terkecuali dengan Yusuf.
Oleh karena ia mampu memberitahukan dan menafsirkan mimpi sang raja, hidupnya
berubah sama sekali dari seorang hukuman menjadi raja muda.
memperkirakannya. Dia adalah figur pemimpin di masa² lalu yang memegang tampuk
kekuasaan yang besar atas suatu kaum atau bangsa. Raja memiliki kekuasaan
absolut. Tak dapat diganggu gugat. Nasib bahkan nyawa setiap rakyatnya dapat
berubah sekejap mata, entah menjadi sangat beruntung atau sama sekali celaka.
Ini ditampilkan begitu jelas dalam hidup Yusuf, putra Yakub. Hanya dalam 3 hari
saja, dua orang tersangka yang sedang diadili, juru minuman dan juru roti,
mengalami nasib yang berbeda di tangan raja Firaun. Yang satu kembali menjadi
pelayan raja, yang satu digantung di atas tiang. Tak terkecuali dengan Yusuf.
Oleh karena ia mampu memberitahukan dan menafsirkan mimpi sang raja, hidupnya
berubah sama sekali dari seorang hukuman menjadi raja muda.
Hari ini, para raja banyak yang tidak lagi
memegang kekuasaan pemerintahan. Kekuasaan kepemimpinan dibatasi, tak lagi
dapat sewenang² seperti layaknya raja di masa lalu. Meskipun demikian, bukan
berarti pemimpin² tertinggi suatu bangsa tidak lagi punya otoritas atas nasib
sebuah bangsa. Otoritas di tangan mereka, sekalipun terbatas, tetap menentukan
hajat hidup orang banyak.
memegang kekuasaan pemerintahan. Kekuasaan kepemimpinan dibatasi, tak lagi
dapat sewenang² seperti layaknya raja di masa lalu. Meskipun demikian, bukan
berarti pemimpin² tertinggi suatu bangsa tidak lagi punya otoritas atas nasib
sebuah bangsa. Otoritas di tangan mereka, sekalipun terbatas, tetap menentukan
hajat hidup orang banyak.
Tidaklah mengejutkan apabila dikatakan bahwa,
seperti halnya seorang raja, seorang pemimpin di masa modern sekarang ini dapat
menimbulkan bencana dan kehancuran dari otoritasnya itu.
seperti halnya seorang raja, seorang pemimpin di masa modern sekarang ini dapat
menimbulkan bencana dan kehancuran dari otoritasnya itu.
Yang ingin saya sampaikan adalah dalam hal
takut kepada raja, sepertinya kita sebagai orang Indonesia, tidak terlalu sukar
untuk memahami atau mempraktekkannya. Beratus² tahun hampir selalu suku di
Indonesia hidup dalam tradisi feodal dengan menghormati kelas² di dalam
kehidupan sosial. Ada orang² yang dipandang lebih tinggi dan agung daripada
orang² biasa pada umumnya. Itulah tradisi kerajaan yang diterapkan di Eropa
abad pertengahan. Perbedaan kita dengan mereka, sebagian besar bangsa Eropa
sudah melepaskan diri dari mentalitas feodalisme, sedangkan kita masih terus
terkungkung secara mental dan tradisi meskipun pemerintahan telah beralih
menjadi demokrasi.
takut kepada raja, sepertinya kita sebagai orang Indonesia, tidak terlalu sukar
untuk memahami atau mempraktekkannya. Beratus² tahun hampir selalu suku di
Indonesia hidup dalam tradisi feodal dengan menghormati kelas² di dalam
kehidupan sosial. Ada orang² yang dipandang lebih tinggi dan agung daripada
orang² biasa pada umumnya. Itulah tradisi kerajaan yang diterapkan di Eropa
abad pertengahan. Perbedaan kita dengan mereka, sebagian besar bangsa Eropa
sudah melepaskan diri dari mentalitas feodalisme, sedangkan kita masih terus
terkungkung secara mental dan tradisi meskipun pemerintahan telah beralih
menjadi demokrasi.
Oleh karena spirit feodalisme yang masih
sangat kuat di negeri ini membuat setidaknya ada dua hal yang menjadi praktek
nyata yang masih terus berlangsung hingga
sekarang ini:
sangat kuat di negeri ini membuat setidaknya ada dua hal yang menjadi praktek
nyata yang masih terus berlangsung hingga
sekarang ini:
1) ada individu² yang berusaha sekuat tenaga
atau setidaknya memanfaatkan kesempatan untuk naik kelas secara sosial. Contoh
paling menyolok adalah ambisi atau cita² menjadi presiden, yang seolah²
merupakan kesempatan menduduki kelas sosial yang paling tinggi di negeri ini
atau setidaknya memanfaatkan kesempatan untuk naik kelas secara sosial. Contoh
paling menyolok adalah ambisi atau cita² menjadi presiden, yang seolah²
merupakan kesempatan menduduki kelas sosial yang paling tinggi di negeri ini
2) secara umum, karena mentalitas feodal masih
melekat kuat, maka sangat banyak rakyat yang percaya dan mengikut tanpa pikir
panjang apapun yang dikatakan pemimpinnya. Secara membuta mereka langsung
menerima apapun yang disampaikan sang pemimpin (yang di pikiran seolah adalah
seorang raja) tanpa mempertanyakan lebih lanjut apakah itu sesuatu yang benar
dan adil. “Benar atau salah itulah pemimpinku,” begitu kata mereka.
“Siapapun yang menentang pemimpinku, akan berhadapan denganku” dan
“Hidup mati aku mendukung pemimpinku” adalah apa yang bergema di hati
kebanyakan orang Indonesia terhadap pemimpin idolanya. Itu terlihat jelas
sekali hingga kini dengan bagaimana setiap presiden negara ini memiliki
pengikut bahkan pemuja walaupun beberapa di antara pemimpin itu telah tiada.
melekat kuat, maka sangat banyak rakyat yang percaya dan mengikut tanpa pikir
panjang apapun yang dikatakan pemimpinnya. Secara membuta mereka langsung
menerima apapun yang disampaikan sang pemimpin (yang di pikiran seolah adalah
seorang raja) tanpa mempertanyakan lebih lanjut apakah itu sesuatu yang benar
dan adil. “Benar atau salah itulah pemimpinku,” begitu kata mereka.
“Siapapun yang menentang pemimpinku, akan berhadapan denganku” dan
“Hidup mati aku mendukung pemimpinku” adalah apa yang bergema di hati
kebanyakan orang Indonesia terhadap pemimpin idolanya. Itu terlihat jelas
sekali hingga kini dengan bagaimana setiap presiden negara ini memiliki
pengikut bahkan pemuja walaupun beberapa di antara pemimpin itu telah tiada.
Banyak orang Indonesia telah mengamalkan
sebagian dari Amsal di atas yaitu untuk takut kepada raja.
sebagian dari Amsal di atas yaitu untuk takut kepada raja.
Tetapi, di sinilah satu kesalahan yang fatal
kerapkali terjadi.
kerapkali terjadi.
Amsal di atas menyamakan Tuhan dengan raja
oleh karena otoritas yang besar yang ada di tangan mereka. Tetapi Tuhan
tetaplah berbeda dengan seorang raja manusia. Celakanya, raja manusia sering
dipandang dan dihormati sebagai Tuhan, sehingga diikuti, dilayani dan ditaati
seperti layaknya Tuhan.
oleh karena otoritas yang besar yang ada di tangan mereka. Tetapi Tuhan
tetaplah berbeda dengan seorang raja manusia. Celakanya, raja manusia sering
dipandang dan dihormati sebagai Tuhan, sehingga diikuti, dilayani dan ditaati
seperti layaknya Tuhan.
Di sinilah sesungguhnya kita harus memahami
hikmat.
hikmat.
“Takutlah kepada Tuhan dan raja”
juga berbicara mengenai prioritas siapa yang harus ditakuti lebih dahulu. Tuhanlah yang disebutkan pertama. Dialah yang layak diikuti dan dilayani lebih
dahulu daripada penguasa dunia terhebat manapun.
juga berbicara mengenai prioritas siapa yang harus ditakuti lebih dahulu. Tuhanlah yang disebutkan pertama. Dialah yang layak diikuti dan dilayani lebih
dahulu daripada penguasa dunia terhebat manapun.
Dan itu juga berbicara mengenai bagaimana
kita dimampukan menghormati raja² atau pemimpin² duniawi kita. Yaitu dengan
lebih dahulu takut kepada Tuhan. Tanpa takut kepada Tuhan sebagai permulaan,
kita akan dapat berlaku kurang ajar dan memberontak pada otoritas manusia di atas
kita. Atau sebaliknya. Kita justru lebih takut, lebih tunduk dan lebih kagum
pada otoritas manusia daripada otoritas Tuhan.
kita dimampukan menghormati raja² atau pemimpin² duniawi kita. Yaitu dengan
lebih dahulu takut kepada Tuhan. Tanpa takut kepada Tuhan sebagai permulaan,
kita akan dapat berlaku kurang ajar dan memberontak pada otoritas manusia di atas
kita. Atau sebaliknya. Kita justru lebih takut, lebih tunduk dan lebih kagum
pada otoritas manusia daripada otoritas Tuhan.
Kita perlu memeriksa diri apakah kita sudah
menerapkan hikmat Tuhan ini di hidup kita.
menerapkan hikmat Tuhan ini di hidup kita.
Kita yang memiliki rasa kagum, hormat dan
takut pada pemimpin atau presiden kita -sudahkah kita memiliki rasa takut yang
pada Tuhan?
takut pada pemimpin atau presiden kita -sudahkah kita memiliki rasa takut yang
pada Tuhan?
Apabila kita sangat menghargai dan siap
mendukung pemimpin negara kita -adakah kita memberikan komitmen dan usaha yang
sama untuk mendukung proyek², rencana² dan program Tuhan?
mendukung pemimpin negara kita -adakah kita memberikan komitmen dan usaha yang
sama untuk mendukung proyek², rencana² dan program Tuhan?
Dan jika kita siap membela dengan menghadapi
setiap lawan² pemimpin kita -adakah niat dan beban yang sama untuk menjunjung
tinggi nama-Nya dan Kerajaan-Nya dengan hidup sebagai anak² Tuhan yang teguh
dan kuat dalam iman dan pengenalan akan Tuhan, sehingga tak lagi dilecehkan
oleh orang² fasik?
setiap lawan² pemimpin kita -adakah niat dan beban yang sama untuk menjunjung
tinggi nama-Nya dan Kerajaan-Nya dengan hidup sebagai anak² Tuhan yang teguh
dan kuat dalam iman dan pengenalan akan Tuhan, sehingga tak lagi dilecehkan
oleh orang² fasik?
Jika belum, sebaiknya kita perlu mengubah
sikap kita terhadap otoritas yang ada.
sikap kita terhadap otoritas yang ada.
Berhati²lah supaya jangan Tuhan menilai kita
lebih takut kepada raja daripada kepada Dia.
lebih takut kepada raja daripada kepada Dia.
Dia lebih berkuasa untuk mendatangkan bencana
dan kehancuran dalam murka-Nya!
dan kehancuran dalam murka-Nya!
Salam revival
Tuhan Yesus memberkati kita semua…
Bagi saudara-saudari yang berminat bergabung dalam group whatsapp dapat menghubungi no whatsapp 082299968682 atau 081803895744 atau 08980858661
Bagi saudara-saudari yang berminat bergabung dalam group whatsapp dapat menghubungi no whatsapp 082299968682 atau 081803895744 atau 08980858661
Dengan bersedia mengikuti persyaratan di bawah ini:
PERSYARATAN BERGABUNG DALAM GROUP WHATSAPP WORSHIP CENTER INDONESIA