TIDAKKAH ANDA INGIN MENIKMATI MAKANAN ROHANI YANG KERAS?

Oleh: Peter B, MA

Pada waktu masih bayi dan kanak-kanak, semua dari kita mengkonsumsi makanan bayi. Itulah jenis makanan yang sesuai dan tepat bagi kondisi tubuh yang sangat lemah dan belum mampu mencerna makanan yang keras. Setelah beranjak dewasa, mengapa kita tidak lagi makan makanan bayi itu? Ada banyak alasan. Salah satu alasan terbesarnya adalah makanan bayi itu tidak enak, membosankan dan tidak memenuhi selera kita sebagai orang dewasa.

Bagi kita yang sudah dewasa, makanan yang keras (disebut demikian karena diperbandingkan dengan makanan bayi) adalah yang terbaik. Makanan orang dewasa sehari-hari memiliki variasi yang hampir tak terbatas, beraneka ragam rasa, dari berbagai bahan makanan yang ada (tidak jarang dari bahan yang ekstrem) dan diolah dengan cara sedemikian sehingga menghasilkan suatu jenis makanan yang sangat menggugah selera, lezat dan membuat kita menginginkan lebih lagi.

Saya dan istri, sebagai orang tua dari 3 anak kami, melarang anak-anak kami sewaktu masih berusia balita dan di tahun-tahun awal sekolah dasar untuk mengkonsumsi cabe maupun sambal. Menjelang remaja, saya justru mendirong mereka mulai mengkonsumsinya. Mengapa? Sebab sambal adalah salah satu olahan makanan yang paling lezat yang sangat disukai orang-orang Indonesia. Sesuatu yang unik dan khas dari tanah air dengan berbagai variasi jenisnya, yang terkadang sukar dicari persamaannya di negara-negara lain di dunia. Alhasil, putra sulung saya sekarang menjadi penggemar berat masakan padang yang terkenal dengan rasa bumbu dan kepedasan yang kuat. Dan bukankah rendang merupakan makanan terlezat di dunia menurut polling yang dilakukan beberapa tahun lalu? Jelas, makanan keras -bukan makanan bayi- yang memiliki citarasa yang tinggi. Yang sangat dicari dan disukai.

Secara rohani, tampaknya ini sering berlangsung tidak secara semestinya. Telah lama mungkin kita lahir baru sebagai bayi-bayi rohani. Diukur menurut waktu, kita seharusnya sudah bertumbuh lebih besar dan kuat melewati tahun-tahun yang ada. Namun, berapa banyakkah di antara kita yang menyukai MAKANAN ROHANI YANG KERAS??
Jika hingga saat ini kita masih terus mencari dan hanya mampu mengkonsumsi makanan lunak yang mudah dicerna maka hanya ada kemungkinan yang terjadi pada rohani kita : kita MASIH KANAK-KANAK ROHANI atau rohani kita SEDANG SAKIT. Hanya dua tipe orang inilah yang mengkonsumsi makanan-makanan lembek, tidak makan seperti umumnya orang dewasa yang normal.

Jika Anda mendengar pesan atau membaca tulisan rohani mengenai KOMITMEN MENGIKUT KRISTUS, HIDUP SEBAGAI MURID, PANGGILAN DAN TUJUAN HIDUP DALAM TUHAN, KARUNIA-KARUNIA ROHANI, MEMIKIRKAN PERKARA-PERKARA DI ATAS, MEMPERSEMBAHKAN HIDUP KITA BAGI TUHAN, BERJALAN DALAM KEKUDUSAN DAN KETAATAN SETIAP HARI maupun BELAJAR MENGENALI DAN MEMBEDAKAN KEHENDAK TUHAN -dan Anda tidak tertarik dengan semua itu tetapi hanya senang dengan pesan-pesan tentang kasih sayang, janji-janji Tuhan yang memberikan jaminan bagi Anda, kata-kata motivasi demi meraih kesuksesan, atau nasihat-nasihat yang membuat Anda terhibur maka HARUS JUJUR DIAKUI bahwa Anda masih dalam kondisi kanak-kanak secara rohani. Dimana ini menjadi tidak pantas atau normal jika telah cukup lama Anda menjadi orang percaya.

Itu berarti tidak ada pertumbuhan rohani. Atau pertumbuhan rohaninya terhambat. Atau sesuatu yang tidak normal -entah kelainan atau cacat rohani- telah terjadi. Dan karena keadaan ini, Anda seharusnya merasa sedih, terpukul dan meratapinya. Bayangkanlah betapa sedih dan hancur hati Tuhan melihat anak-anak-Nya tidak bertumbuh sebagaimana seharusnya, tidak dapat mengkonsumsi makanan yang semestinya dan melihat kelakuan mereka yang maju, tidak terarah dan dapat merusak itu. Jika kita yang memiliki anak demikian, kita pastilah tidak akan tinggal diam tapi berusaha dengan segala daya upaya mengubah keadaan tersebut, meskipun dengan perjuangan dan penderitaan yang tidak sedikit.

Hari ini, selagi Anda membaca tulisan ini, Tuhan memanggil dan mengajak Anda menikmati makanan-makanan terbaik, makanan rohani yang keras bagi kanak-kanak namun lezat bergizi bagi yang dewasa dan mau bertumbuh dewasa. Itu dimulai dari membuka hati dan mencoba mulai menikmatinya. Mengecap kekayaan dan keunikan rasanya. Janganlah takut atau tidak percaya sebab jauh lebih banyak kesukaan dan kenikmatan di hati dan jiwa kita selagi mencerna makanan rohani dari sorga daripada kesenangan sekilas menikmati sensasi kuliner di lidah kita.  Makanan rohani yang benar Tuhan sediakan bagi kesehatan dan pertumbuhan rohani kita. Dalam hubungan yang benar dengan Tuhan, kita akan kuat dan segar. Cakap menanggung apapun yang terjadi dalam hidup kita, bersama-sama dengan Kristus yang mengasihi kita.

Jika Anda telah bertahun-tahun menjadi Kristen, sudah waktunya bagi Anda mengambil dan menikmati makanan terbaik yang Tuhan sediakan.

Maukah Anda?

#IntropeksiDiri
#BertumbuhDanBerubah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *