(Diterjemahkan oleh Peter B, MA)
Sekarang kita sampai pada Wahyu 13: 11-18 dan salah satu bagian yang paling banyak dipelajari dan yang paling terkenal dalam Wahyu tentang “tanda binatang itu.” Saya meminta Anda untuk membaca bagian ini sebelum kita menggali apa artinya dan bagaimana hal itu berlaku bagi kita hari ini.
Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.
Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu dijalankannya di depan matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh.
Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang.
Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu.
Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.
Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,
dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.
Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
Binatang ini dibedakan dari binatang terakhir yang muncul dari bumi dan bukan dari laut. Dalam simbolisme kenabian, ini sering berhubungan dengan pemikiran duniawi, yang mengagungkan hal-hal di bumi dan zaman ini di atas hal-hal dari Allah dan tujuan kekal yang dimanifestasikan oleh kerajaan-Nya.
Kita seringkali menyembah apa yang kepadanya kita memberikan sebagian besar perhatian kita. Jelas, bahwa kita hidup di dunia, dan ada beberapa hal di dunia ini yang harus kita perhatikan agar bisa bertahan hidup dan menyediakan kebutuhan bagi diri kita dan keluarga kita. Untuk mengasihi sesama kita sebagaimana kita dipanggil itu juga berarti bahwa kita harus melakukan sesuatu untuk mereka, komunitas kita, dan negara kita dengan menjadi garam dan terang sebagaimana kita telah dipanggil untuk itu. Kita diperintahkan untuk melakukan segala sesuatu yang kita lakukan seperti kepada Tuhan, sehingga semestinya orang Kristen harus berprestasi dalam pekerjaan dan profesi mereka. Namun, jika pengabdian dan perhatian utama kita ada di duniawi dan bukan pada hal-hal di atas dengan Kristus, kita akan berada dalam bahaya untuk menyerah pada binatang ini. Nats ini merupakan peringatan yang menjauhkan kita dari hal itu.
Sepanjang sejarah gereja, banyak yang berspekulasi tentang bagaimana tanda binatang ini akan muncul, tapi itu bukan merupakan isu yang paling penting di sini. Menerima tanda itu bukanlah merupakan dosa yang dimaksud – itu hanyalah bukti dari dosa yang telah dilakukan, yaitu menyembah binatang itu. Yang lebih penting daripada mengetahui bagaimana tanda ini akan muncul adalah kita mampu mengenali binatang itu sehingga kita tidak melayaninya.
Sebagaimana yang disampaikan dalam nats ini, enam adalah bilangan/angka yang melambangkan manusia. Ini karena manusia diciptakan pada akhir hari keenam. Banyak yang percaya bahwa jumlah binatang ini, 666, berhubungan dengan bagaimana humanisme sekuler menempatkan manusia di pusat segala sesuatu dan berusaha untuk menggantikan Trinitas. Mungkin, tapi kita tahu bahwa ini berpusat pada pemujaan terhadap manusia, dan metode dasar pengendalian adalah “tanda binatang” yang dibutuhkan seseorang untuk “membeli, menjual, atau memperdagangkan.” Tanda ekonomi ini memungkinkan seseorang untuk dihubungkan dengan ekonomi dan mata uang binatang itu.
Dalam binatang ini, kita memiliki tiga berhala utama umat manusia yang dibungkus menjadi satu:
1) penyembahan manusia sebagai makhluk yang tertinggi,
2) pemujaan terhadap hal-hal di dunia ini (“zaman sekarang ini yang jahat”), dan
3) penyembahan uang.
Penyembahan bukan hanya mengenai apa yang kita cintai dan memikat hati kita, tapi apa yang kita percayai selain dari Tuhan. Ini adalah ujian akhir dari perangkap utama jiwa manusia.
Kunci penyembuhan atas penyembahan binatang dan menerima tanda darinya ialah menaati Kolose 3: 1-2,
“Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.”
Dengan cara ini, kita bertekad untuk menaruh percaya kepada Tuhan dan bukan kepada kekuatan zaman ini. Mereka yang mengenal Tuhan sebagai Sumber Kehidupan mereka tidak akan tergoda untuk menerima tanda binatang itu supaya mereka bisa membeli, menjual, atau berdagang. Mereka yang tidak mengenal Tuhan sebagai Sumber Kehidupanlah yang akan jatuh dalam bahaya itu.
https://www.morningstarministries.org/resources/word-week/2017/lord-our-source-book-revelation