TULANG-TULANG KERING BERTABURAN DI LEMBAH ( oleh Didit I )

“Ia membawa aku melihat tulang-tulang itu berkeliling-keliling dan sungguh, amat banyak bertaburan di lembah itu; lihat, tulang-tulang itu amat kering.”
Yeh 37:2
                Saat Tuhan memberikan penglihatan ini kepada Yehezkiel, Tuhan sudah menentukan pilihanNya akan penglihatan yang diterima Yehezkiel adalah tulang-tulang kering di lembah. Yang menarik adalah Tuhan hendak berbicara kepada Yehezkiel bukan diawali dengan bangkitnya prajurit Tuhan yang besar atau penglihatan yang lain seperti tumbuhnya bunga bakung di lembah, tetapi tulang-tulang kering. Tuhan merindukan agar Yehezkiel melihat dan memperhatikan tulang-tulang kering. Bahkan tulang yang amat kering. Pemandangan yang mungkin mengerikan dan tidak nyaman dilihat dari segi keindahan, tetapi Tuhan berkehendak supaya Yehezkiel mengamati tulang-tulang yang kering. 

                Pada suatu malam di pertengahan bulan Juni 2013 saya merenungkan ayat ini dalam doa. Tiba-tiba Roh Kudus berkata, “Aku yang mengetahui segala hal dalam hati manusia akan menunjukkan kepadaMu tulang-tulang kering yang ada disekitarmu. Perhatikanlah tulang-tulang kering yang ada di bangsamu” Spontan saya menjawab, “Tulang-tulang kering seperti apa Tuhan, yang Tuhan maksudkan ada di bangsa ini?” Jawab Tuhan, “Kekeringan yang ada dalam hati mereka akan membawa mereka pada lembah kematian rohani. Engkau akan mendapati orang-orang yang aktif dalam kegiatan rohani, tetapi dalam hati mereka tidak merasakan damai sejahtera dan sukacita yang meluap-luap seperti saat pertama kali Aku menjamah hati mereka untuk mengenal Aku. Sesungguhnya mereka yang tidak mengenal Aku akan menjadi semakin kering. Tidak ada pengharapan, hikmat, damai sejahtera, sukacita, gairah dalam melayani Aku terlebih lagi pertumbuhan rohani. Engkau akan mendapati ciri-ciri kematian rohani semakin meningkat atas bangsamu…”
Sesungguhnya tulang-tulang kering adalah lambang dari kematian rohani. Bukan hanya kematian rohani, tetapi kematian rohani yang begitu parah sampai orang-orang tenggelam dalam keputusasaan yang begitu mendalam. Tingkat kekeringan yang besar membuat orang-orang mengalami putus asa, kekecewaan dan kebosanan akan semakin besar dalam mengenal pribadi Tuhan dan pekerjaan Tuhan. Orang-orang tidak akan tertarik berdoa kepada Tuhan, tetapi lebih tertarik berbicara kepada teman-teman mereka. Orang-orang Kristen tidak tertarik prinsip-prinsip firman Tuhan, tetapi lebih tertarik pendapat orang lain. Orang datang ke gereja tidak tertarik untuk menyembah Tuhan, tetapi bertemu dengan seseorang atau kepentingan-kepentingan lainnya. Raut wajah yang lesu dan putus asa akan memenuhi gereja. Sekalipun mereka tertawa namun hati mereka merasakan keputusasaan. Hari ini tulang-tulang ini masih belum terlalu kering namun tulang-tulang akan menjadi kering.

                Disinilah Tuhan berkata bahwa tulang-tulang kering di lembah akan ditandai dengan Indonesia akan mengalami masa krisis yang besar. Di masa krisis inilah kita akan mendapati orang-orang Kristen tidak terlalu berminat terhadap perkara-perkara rohani. Mereka hanya berminat berkumpul sesama orang Kristen, tetapi bukan mencari Tuhan. Hampir tidak ada pertumbuhan rohani di kalangan orang Kristen di Indonesia, termasuk di kalangan orang-orang yang melayani. Hendaknya kita tidak berhenti untuk mencari wajah Tuhan setiap saat dan berdoa supaya Tuhan menegakkan kaki para prajurit rohani untuk tetap berdiri tegak di hadapan Tuhan membuka jalan bagi kemajuan pekerjaan Tuhan di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *