Arsip Bulanan: Mei 2014

PERLUNYA PERTOBATAN UNTUK BANGSA INI

Kami telah berbuat dosa dan salah, kami telah berlaku fasik dan telah memberontak, kami telah menyimpang dari perintah dan peraturan-Mu,
dan kami tidak taat kepada hamba-hamba-Mu, para nabi, yang telah berbicara atas nama-Mu kepada raja-raja kami, kepada pemimpin-pemimpin kami, kepada bapa-bapa kami dan kepada segenap rakyat negeri. Ya Tuhan, Engkaulah yang benar, tetapi patutlah kami malu seperti pada hari ini, kami orang-orang Yehuda, penduduk kota Yerusalem dan segenap orang Israel, mereka yang dekat dan mereka yang jauh, di segala negeri kemana Engkau telah membuang mereka oleh karena mereka berlaku murtad terhadap Engkau. TUHAN, kami, raja-raja kami, pemimpin-pemimpin kami dan bapa-bapa kami patutlah malu, sebab kami telah berbuat dosa terhadap Engkau. Pada Tuhan, Allah kami, ada kesayangan dan keampunan, walaupun kami telah memberontak terhadap Dia, dan tidak mendengarkan suara TUHAN, Allah kami, yang menyuruh kami hidup menurut hukum yang telah diberikan-Nya kepada kami dengan perantaraan para nabi, hamba-hamba-Nya. Segenap orang Israel telah melanggar hukum-Mu dan menyimpang karena tidak mendengarkan suara-Mu. Sebab itu telah dicurahkan ke atas kami kutuk dan sumpah, yang tertulis dalam kitab Taurat Musa, hamba Allah itu, sebab kami telah berbuat dosa terhadap Dia. Dan telah ditetapkan-Nya firman-Nya, yang diucapkan-Nya terhadap kami dan terhadap orang-orang yang telah memerintah kami, yakni bahwa akan didatangkan-Nya kepada kami malapetaka yang besar, yang belum pernah terjadi di bawah semesta langit, seperti di Yerusalem. Seperti yang tertulis dalam kitab Taurat Musa, segala malapetaka ini telah menimpa kami, dan kami tidak memohon belas kasihan TUHAN, Allah kami, dengan berbalik dari segala kesalahan kami dan memperhatikan kebenaran yang dari pada-Mu. Sebab itu TUHAN bersiap dengan malapetaka itu dan mendatangkannya kepada kami; karena TUHAN, Allah kami, adalah adil dalam segala perbuatan yang dilakukan-Nya, tetapi kami tidak mendengarkan suara-Nya.
(Daniel 9: 5-14)


Daniel menaikkan doa pertobatan. Daniel menyadari sepenuhnya kesalahan bangsa dan tidak menyalahkan Tuhan atas keputusan penghukuman yang terjadi atas bangsa Israel. Jika ditanya apakah sebelum waktu penghukuman mereka tidak berdoa? Jelas mereka punya pemimpin rohani pastinya ada kegiatan ibadah dan doa seperti kondisi Indonesia sekarang ini. Tetapi permasalahannya bukan banyaknya doa atau kegiatan ibadah yang Tuhan minta. Tetapi perubahan hidup (pertobatan) yang Tuhan minta untuk mereka lakukan mulai dari pemimpin rohani sampai ke semua jemaat. Bangsa Israel telah gagal karena mulai dari pemimpin rohani sampai jemaat telah BUTA akan kesalahan, penyimpangan dan dosa mereka di hadapan Tuhan. Kesombongan membuat mereka merasa sudah benar bahkan MERASA Tuhan memberkati/ mendukung apa yang mereka kerjakan. Semestinya untuk mengingatkan/ menuntun orang buta ke jalan yang benar untuk menyelamatkannya dari jurang maut dibutuhkan suara yang keras/ TERIAKAN, maka Tuhan berbicara lewat profetik (suara kenabian). Celakanya ketika pesan nubuat disampaikan mereka menutup telinga, tidak mempercayai, mengeraskan hati meneruskan cara hidup mereka. Jika keadaannya sudah demikian maka tidak ada cara lain untuk menyelamatkannya selain Tuhan memakai tongkat didikan/ disiplin/ penghajaran/ hukuman untuk menyadarkan mereka akan dosa dan kesalahan mereka. Sampai pada titik mereka minta ampun karena begitu SAKITNYA pukulan dari tongkat Tuhan, sampai mereka menyadari kesalahan dan dosanya, sampai mereka berkomitmen berubah, sampai mereka sungguh-sungguh merendahkan diri mencari Tuhan, sampai mereka meratap untuk pemulihan barulah Tuhan menghentikan tangan-Nya menghajar bangsa yang tegar tengkuk ini.
Apakah nasib bangsa Indonesia akan mengulangi nasib bangsa Israel yang tegar tengkuk?
Apakah mesti harus dihajar dulu sampai luka parah/ berdarah darah baru mau bertobat?
 
Akankah Indonesia harus menerima hajaran dari Tuhan supaya tersadar akan kesalahan pemimpin rohani dan umat Tuhan selama ini? 
Lebih baik merendahkan diri dan bertobat selagi tongkat didikan itu masih diacungkan dan belum diturunkan.

(oleh: Faith Ruddy)

PEMIMPIN ROHANI SEJATI

Sejak saat tabut itu tinggal di Kiryat-Yearim berlalulah waktu yang cukup lama, yakni dua puluh tahun, dan seluruh kaum Israel mengeluh kepada TUHAN. Lalu berkatalah Samuel kepada seluruh kaum Israel demikian: “Jika kamu berbalik kepada TUHAN dengan segenap hati, maka jauhkanlah para allah asing dan para Asytoret dari tengah-tengahmu dan tujukan hatimu kepada TUHAN dan beribadahlah hanya kepada-Nya; maka Ia akan melepaskan kamu dari tangan orang Filistin.” Kemudian orang-orang Israel menjauhkan para Baal dan para Asytoret dan beribadah hanya kepada TUHAN. Lalu berkatalah Samuel: “Kumpulkanlah segenap orang Israel ke Mizpa; maka aku akan berdoa untuk kamu kepada TUHAN.” Setelah berkumpul di Mizpa, mereka menimba air dan mencurahkannya di hadapan TUHAN. Mereka juga berpuasa pada hari itu dan berkata di sana: “Kami telah berdosa kepada TUHAN.” Dan Samuel menghakimi orang Israel di Mizpa. 1 Samuel 7:2-6


Ketika dua puluh tahun bangsa Israel menderita dibawah penindasan bangsa Filistin mereka mengeluh kepada Tuhan. Samuel sebagai pemimpin rohani yang sejati dia menyampaikan isi hati dan pikiran Tuhan kepada bangsa Israel yaitu tentang pertobatan yang sejati yang disertai tindakan nyata, pemulihan hubungan yang benar dengan Tuhan dengan segenap hati, dan komitmen setia hanya beribadah kepada Tuhan, maka ketika Tuhan melihat itu semua telah dilakukan pastilah Tuhan melepaskan bangsa Israel dari penindasan Filistin. Dan bangsa Israel mau mendengarkan Samuel dan melakukan nasehatnya dengan segenap hati. Samuel mendoakan mendukung mereka ketika dia melihat bangsa Israel mau berbalik bertobat kepada Tuhan. Hari itu bangsa Israel hancur hati dihadapan Tuhan, mengakui dosa mereka dan mengalami kebangunan rohani.

Kita dapat belajar bahwa pemimpin rohani mempunyai peranan yang besar dalam pengaruhnya membawa pemulihan atas kehancuran bangsa. Nasehat pemimpin rohani sejati selalu sesuai dengan hati dan pikiran Tuhan. Pemimpin rohani yang sejati menyapaikan akar permasalahan dari apa yang terjadi atas kehancuran bangsa yaitu tentang kecemburuan Tuhan kepada umat yang meninggalkan Tuhan yang berakibat murka Tuhan, sehingga Tuhan mengijinkan kondisi yang buruk terjadi dengan maksud menghajar/ mendisiplinkan umatnya sehingga sadar dan berbalik kepada Tuhan. Pemimpin rohani sejati menyampaikan pesan pertobatan dan mendorong umat Tuhan untuk sungguh sungguh berbalik kepada Tuhan. Pemimpin rohani sejati membimbing umat untuk bertobat dan mendapatkan pemulihan sejati dari Tuhan. Pemimpin rohani sejati tidak akan memberikan janji-janji pemulihan palsu dengan nasehat palsu seperti misalnya beri persembahan yang banyak pasti Tuhan pulihkan dan lebih giat layani Tuhan dalam pelayanan pasti Tuhan pulihkan dan berkati dengan melimpah. Pemimpin rohani sejati baru boleh mengajarkan umat memberi dana dan tenaga bagi pekerjaan Tuhan ketika umat telah mengalami kebangunan rohani, pemulihan, dan bertumbuh dalam kedewasaan rohani. Otomatis ketika jemaat sudah mulai dewasa rohani maka memberi bagi pekerjaan Tuhan akan sebagai gaya hidup, ucapan syukur yang mendalam dan sebagai suatu kesukaan besar bukan sebagai beban/ tuntutan/ paksaan. Pemimpin rohani sejati menunjukkan sikap yang tegas dan tidak berkompromi terhadap tindakan umat yang melawan Tuhan sekalipun telah mendapat persembahan kasih dari jemaat, sebab Tuhanlah yang jamin hidupnya. Pemimpin rohani sejati tidak takut ditinggalkan dan kehilangan jemaat karena menjalankan kepemimpinan yang benar dihadapan Tuhan, sebab dia lebih takut ditinggalkan dan kehilangan Tuhan. Pemimpin rohani sejati mau mendukung dan mendoakan kesuksesan umat hanya bagi umat yang mau sungguh sungguh berbalik bertobat kepada Tuhan dan menegor umat yang salah jalan dengan sungguh-sungguh, sebab pemimpin rohani sejati tdak boleh lemah, tidak boleh takut, tidak boleh kompromi/ bisa disuap jemaat, tidak boleh korupsi dan tidak boleh memperalat/ memanfaatkan/ memeras tenaga, harta dan keuangan jemaat. Sebab sikap dan perlakuannya kepada umat harus sama dan sehati dengan Tuhan, karena dengan demikian barulah dia dipandangan Tuhan sebagai hamba yang baik dan setia. Pemimpin rohani sejati hanya mengajarkan prinsip-prinsip Fiman Tuhan yang murni dan sejati dari hati dan pikiran Tuhan saja yang membawa kemajuan dan kedewasaan rohani jemaat serta jauh dari kepentingan pribadi manusia. Ketika kepemimpinan rohani yang benar dijalankan serius dan terus menerus oleh para pemimpin rohani sejati maka kebangunan rohani besar akan terjadi dan pemulihan serta Kemuliaan Tuhan akan nyata atas umat-Nya sebab tahta-Nya ada ditengah-tengah umat-Nya. Marilah kita rindukan, dukung dan doakan bangkitnya para pemimpin rohani yang sejati, yang akan Tuhan pakai membawa pemulihan dan kemuliaan Tuhan atas Indonesia. Amin.  

(oleh: Faith Ruddy)

MEMBAYAR HARGA PEMULIHAN

Kata mereka kepadaku: “Orang-orang yang masih tinggal di daerah sana, yang terhindar dari penawanan, ada dalam kesukaran besar dan dalam keadaan tercela. Tembok Yerusalem telah terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar.” Ketika kudengar berita ini, duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa hari. Aku berpuasa dan berdoa ke hadirat Allah semesta langit, kataku: “Ya, TUHAN, Allah semesta langit, Allah yang maha besar dan dahsyat, yang berpegang pada perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan tetap mengikuti perintah-perintah-Nya, berilah telinga-Mu dan bukalah mata-Mu dan dengarkanlah doa hamba-Mu yang sekarang kupanjatkan ke hadirat-Mu siang dan malam bagi orang Israel, hamba-hamba-Mu itu, dengan mengaku segala dosa yang kami orang Israel telah lakukan terhadap-Mu. Juga aku dan kaum keluargaku telah berbuat dosa. (Nehemia 1: 3-6)


Nehemia mengasihi bangsa dan negaranya. Dia mengamati keadaan bangsanya yang mengalami kemerosotan dan terpuruk dalam kesukaran dan tercela karena dihukum Tuhan. Nehemia menangisi keadaan bangsa dan negaranya karena perduli dengan nasib bangsanya. Bahkan berhari hari dia berpuasa, merendahkan diri, bertobat dan berdoa untuk pemulihan bangsanya. Padahal pada waktu itu posisi dia sebagai juru minum raja. Wow suatu posisi yang nyaman dan berlimpah harta kekayaan. Tetapi hatinya ada di bangsa dan negaranya. Kenyamanan dan kedudukan terhormat tidak membuat hatinya bahagia dan menikmati hidup seperti orang pada umumnya. Kerinduan dan beban terbesarnya Israel dipulihkan di jamannya. Nehemia minta dengan serius kepada Tuhan untuk memakainya sebagai alat/ bagian dari pemulihan Israel. Alasannya adalah karena Nehemia adalah hamba Tuhan yang sejati sehingga apa yang Tuhan rasakan itu pula yang dia rasakan. Hati Tuhan yang penuh belas kasihan ingin memulihkan Israel. Tetapi Tuhan perlu hamba-Nya sebagai alat untuk mencurahkan kasih karunia-Nya sehingga Tuhan bisa mengampuni dan memulihkannya. Nehemia mendengar dan memberi diri untuk dipakai sebagai alat Tuhan untuk memulihkan negerinya bahkan mempengaruhi dan menggerakkan banyak orang untuk visi pemulihan tersebut.

Jika dulu Israel punya Nehemia yang berdiri dan membayar berapa pun harganya untuk pemulihan negerinya. Adakah hamba-hamba Tuhan di Indonesia MAU berdiri dan membayar berapa pun harganya untuk melihat pemulihan terjadi Indonesia? Apakah keadaan kita lebih NYAMAN dibandingkan Nehemia sehingga kita MALAS menyediakan diri sepenuhnya untuk panggilan Tuhan? Apakah tabiat bangsa kita begitu buruk maunya GRATIS, tidak bayar harga untuk pemulihan? Pertanyaannya apakah benar benar ada yang gratis untuk pemulihan di dunia ini? Amin. 

(Oleh: Faith Ruddy)

KUNCI PEMULIHAN DI INDONESIA

Kunci pemulihan di Indonesia sesungguhnya ada di tangan kita sesuai dengan kebenaran firman. Sebagai umat Tuhan, kita bisa menghentikan segala bencana dan berbagai masalah-masalah besar yang ada di Indonesia. asalkan kita sebagai umat Tuhan mau merendahkan diri, berdoa, mencari wajah Tuhan (perkenan/kehendak Tuhan), dan berbalik dari jalan-jalan yang jahat. Dalam 2Tawarikh 7:12-14 menyatakan:


12) Kemudian TUHAN menampakkan diri kepada Salomo pada malam hari dan berfirman kepadanya: “Telah Kudengar doamu dan telah Kupilih tempat ini bagi-Ku sebagai rumah persembahan.
13) Bilamana Aku menutup langit, sehingga tidak ada hujan, dan bilamana Aku menyuruh belalang memakan habis hasil bumi, dan bilamana Aku melepaskan penyakit sampar di antara umat-Ku,
14) dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.

Kunci pemulihan memang Tuhan berikan kepada umat Tuhan. Asalkan ada umat Tuhan yang mau merendahkan diri, berdoa, mencari wajah Tuhan (perkenan/kehendak Tuhan), dan berbalik dari jalan-jalan yang jahat, maka Tuhan akan memulihkan bangsa. Namun pesan pemulihan ini Tuhan berikan kepada seorang raja Israel. Tuhan memberikan pesan pemulihan atas bangsa kepada pemimpin rohani yang memiliki otoritas untuk mengadakan gerakan-gerakan rohani atas anggotanya. Apalah artinya pemulihan terjadi atas satu bangsa jika tidak ada pemimpin yang mau menggerakkan umat Tuhan untuk tetap merendahkan diri, berdoa, mencari wajah Tuhan (perkenan/kehendak Tuhan), dan berbalik dari jalan-jalan yang jahat dan menjaga pemulihan tetap terjadi atas satu bangsa. jadi penting sekali untuk para pemimpin rohani menyadari bahwa pesan pemulihan atas bangsa akan Tuhan berikan kepada para pemimpin untuk mengadakan gerakan-gerakan rohani bagi pemulihan bangsa. Jika Indonesia mengalami krisis kepemimpianan rohani, maka kita bisa membayangkan, tidak banyak para pemimpin yang peduli terhadap nasib Indonesia, maka sedikit pula yang akan mendapatkan penyingkapan bagi pemulihan di Indonesia dan hanya sedikit orang yang mau bersatu dan bergerak bagi pemulihan Indonesia. Oleh karena itu para pemimpin rohani hendaknya menyadari 2 perkara: PERTAMA, menyadari otoritas sebagai pemimpin yang bisa menjadi bagian bagi pemulihan bangsa dan KEDUA, pemimpin rohani yang menyadari untuk menggerakkan umat Tuhan bersama para pemimpin untuk tetap merendahkan diri, berdoa, mencari wajah Tuhan (perkenan/kehendak Tuhan), dan berbalik dari jalan-jalan yang jahat. kita tidak berbicara mengenai program gereja atau rencana kerja organisasi rohani, kita sedang membicarakan PARA PEMIMPIN ROHANI MENYADARI INDONESIA MEMERLUKAN PEMULIHAN. DAN BAGIAN DARI PEMULIHAN JUGA DITENTUKAN OLEH PARA PEMIMPIN ROHANI DI INDONESIA. Saya mengasihi para pemimpin di Indonesia dan saya berdoa kiranya para pemimpin rohani mau menggenapi panggilan Tuhan. Amin.   

(Oleh: Didit Irawan)

PEMIMPIN ROHANI DIPANGGIL MEMBUAT PERUBAHAN ROHANI

Banyak para pemimpin rohani ingin mencapai perkara yang luar biasa bersama Tuhan, namun hanya sedikit para pemimpin rohani yang mau hidup dengan cara-cara yang diluar kebiasaan mereka.
Akibatnya hanya sedikit visi-visi pemulihan rohani terjadi di Indonesia. 
BUKANKAH SEHARUSNYA SEMAKIN BANYAK PEMIMPIN ROHANI SEMAKIN BANYAK PULA PEMULIHAN ROHANI? BUKAHNKAH SEMAKIN BANYAK PEMULIHAN ROHANI MAKA HADIRAT TUHAN AKAN MEMBAWA TRANSFORMASI BAGI BANGSA INDONESIA?


Kita perlu merenungkan hal ini. sebab jika kita sebagai pemimpin rohani tidak membawa perubahan bagi gereja, kota dan bangsa Indonesia, maka kita harus mengevaluasi cara hidup kita, cara kita melayani, cara kita berpikir sebagai pemimpin rohani dan mengubah cara-cara kita yang biasa-biasa menuju target-target Tuhan dalam kehidupan kita. 
Jadi, KITA SEBAGAI PEMIMPIN ROHANI HARUS MENGHASILKAN PERUBAHAN BAGI GEREJA, KOTA DAN BANGSA INI. JIKA TIDAK DEMIKIAN MAKA KITA MEMUNGKIRI PANGGILAN TUHAN DALAM KEHIDUPAN KITA SEBAGAI PEMIMPIN ROHANI. BAGIAN UMAT TUHAN ADALAH MENDUKUNG KEGERAKAN TUHAN YANG DILAKUKAN OLEH PARA PEMIMPIN ROHANI. 
Jika kita mengerjakan bagian kita bersama-sama maka kita akan melihat KEINDAHAN RENCANA TUHAN MENJADI NYATA DALAM KEHIDUPAN KITA.  

(Oleh: Didit Irawan)

MELIHAT RENCANA TUHAN LEBIH JELAS ATAS INDONESIA

Hendaknya kita perlu berhati-hati dalam meletakkan pengharapan kepada capres dan cawapres. Di awal tahun 2014, Tuhan menyampaikan bahwa kekecewaan akan memenuhi hati orang-orang Kristen di Indonesia. Harapan, keyakinan dan impian yang besar akan berubah menjadi kekecewaan. Kedua kubu capres bukanlah para pemimpin yang terbaik, namun masih ada satu pemimpin yang dipakai Tuhan untuk menahan kegoncangan agar tidak terlalu keras kegoncangan yang dirasakan oleh orang-orang Kristen di Indonesia. Sekalipun demikian Saudara harus memilih pemimpin bangsa ini. Namun pastikan bahwa Saudara memilih pemimpin yang tepat sesuai pimpinan Roh Kudus.


Saya juga mendapati banyak orang Kristen memberikan pengharapan penuh kepada calon presiden yang baru dengan pola pikir bahwa Indonesia akan memasuki masa keemasan, berkat-berkat Tuhan melimpah di Indonesia, kekayaan akan datang kepada kita, pintu-pintu mujizat dibuka atas gereja-gereja. bagi saya justru sebaliknya,

Indonesia akan memasuki “MASA KEGONCANGAN YANG MENGUJI IMAN KITA.”

Dalam masa kegoncangan, Tuhan juga akan mengobarkan kembali gairah untuk mengenal Tuhan yang telah padam dalam hati anak-anak Tuhan dan hamba-hamba Tuhan dan hikmat Tuhan untuk mengalami terobosan demi terobosan rohani dalam kehidupan pribadi, keluarga, gereja, kota dan bangsa.

Itulah sebabnya Tuhan memanggil para pemimpin rohani untuk bersatu dalam gerakan rohani bagi pemulihan Indonesia, supaya pada masa kegoncangan tidak banyak anak-anak Tuhan dan hamba-hamba Tuhan yang meninggalkan iman dan meninggalkan ladang Tuhan. Pastikan para pemimpin rohani mendengar nubuat dan menguji nubuat serta mendapatkan nubuat dalam versi lengkap. Saya berdoa agar para pemimpin rohani tidak bergerak secara pribadi namun terbuka membangun jaringan dan komunikasi dengan para pemimpin lainnya. Bukankah Tuhan merindukan persatuan diantara hamba-hambaNya dan para pemimpin rohani? Bukankah semakin besar jaring, maka semakin banyak pula jumlah ikan yang akan didapat. Kegerakan rohani ini bisa dikerjakan di kota masing-masing namun komunikasi kita akan terus berlanjut sampai pemulihan terjadi atas Indonesia. Pastikan Saudara mendapatkan versi lengkapnya supaya bisa melihat rencana Tuhan dengan lengkap.Gbu 

(Oleh: Didit Irawan)

KRISIS KEPEMIMPINAN DI INDONESIA

Indonesia dilanda krisis demi krisis. Kita yang menutup mata terhadap hal ini akan serupa katak yang dimasukkan ke dalam panci berisi air yang sedang dipanaskan. Tanpa disadari katak itu perlahan namun pasti menuju pada kematiannya. Setiap anak Tuhan maupun pemimpin Kristen yang mengabaikan hal ini dan memandang enteng kondisi Indonesia, akan terkejut dan terlambat untuk mempersiapkan diri menghadapi masa-masa gelap atas Indonesia. Karena sesuatu yang mengerikan sedang membayangi nasib bangsa ini. Berapa banyak yang mengetahuinya?

Dan salah satu krisis di atas segala krisis adalah krisis kepemimpinan. Amsal 29:18 mengatakan “Bila tidak ada wahyu (dalam bahasa Inggris : vision,yang artinya visi atau tujuan), menjadi liarlah rakyat.… ” Tidak ada visi berarti tidak ada kepemimpinan karena visi lahir dari kepemimpinan sejati. Maka jelaslah pula dikatakan oleh firman tadi bahwa tanpa kepemimpinan maka rakyat menjadi liar.


Dihubungkan dengan keadaan Indonesia yang sedang mengalami krisis kepemimpinan, sudah dapat diperkirakan bahwa ini akan berdampak terjadinya kekacauan di antara masyarakat yang semakin tak terkendali dan brutal.

Darimana terjadi krisis kepemimpinan yang begitu besar atas Indonesia? Ini terjadi berdasarkan prinsip otoritas anak-anak Tuhan di alam roh. Yesus katakan, “Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga” (Mat. 16:19). Jika otoritas atas alam roh diberikan kepada kita dan secara lebih besar kepada pemimpin rohani maka apa yang diikat dan dilepaskan di alam roh itu akan terjadi di alam nyata. Jika pemimpin rohani menyimpang maka itu pula yang terjadi di alam nyata. Pemimpin rohani yang palsu melahirkan pemimpin yang palsu dalam kehidupan nyata. Tidak heran jika di wilayah rohani terjadi krisis kepemimpinan maka di area hidup sehari-hari pun terjadi kelangkaan kepemimpinan. Roh yang bekerja di antara pemimpin rohani akan juga bekerja di antara pemimpin jasmani. Maka bayangkan jika yang bekerja atas para pemimpin rohani kita bukan Roh yang Suci tetapi roh kesombongan, ketamakan, kebencian, pembunuhan, cinta diri, mencari keuntungan melalui nama Tuhan, kemunafikan, perpecahan dan korupsi!
Krisis kepemimpinan atas bangsa ini adalah tanggung jawab setiap umat Tuhan dan secara khusus para pemimpin rohani yang membiarkan kuasa-kuasa kegelapan bebas bekerja melalui (hidup yang jahat di hadapan Tuhan) ketimbang menjadi saluran Roh Kudus melawat umat Tuhan dan bangsa ini.

Jadi inilah waktunya para pemimpin rohani di Indonesia untuk berdoa, merendahkan diri, mencari wajah Tuhan (bukan melulu tangan kuasa Tuhan yang diharapkan mengadakan mujizat-mujizat), dan berbalik dari jalan-jalan yang jahat. Demi pemulihan Indonesia. Sebelum pemimpin-pemimpin yang lalim menempati tahta kekuasaan dan melapangkan pekerjaan kuasa gelap atas Indonesia. 

(Oleh: Peter Bambang Kustiono) 

SEBAGAIMANA PEMIMPINNYA, DEMIKIANLAH UMATNYA

“Sesudah menimbang-nimbang, maka raja membuat dua anak lembu jantan dari emas dan ia berkata kepada mereka: “Sudah cukup lamanya kamu pergi ke Yerusalem. Hai Israel, lihatlah sekarang allah-allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.”
Lalu ia menaruh lembu yang satu di Betel dan yang lain ditempatkannya di Dan.
Maka hal itu menyebabkan orang berdosa, sebab rakyat pergi ke Betel menyembah patung yang satu dan ke Dan menyembah patung yang lain” (1 Raja-raja 12:28-30 )


Tetapi mereka tidak mau mendengarkan, dan Manasye menyesatkan mereka, sehingga mereka melakukan yang jahat lebih dari pada bangsa-bangsa yang telah dipunahkan TUHAN dari hadapan orang Israel.
“Oleh karena Manasye, raja Yehuda, telah melakukan kekejian-kekejian ini, berbuat jahat lebih dari pada segala yang telah dilakukan oleh orang Amori yang mendahului dia, dan dengan berhala-berhalanya ia telah mengakibatkan orang Yehuda berdosa pula,
sebab itu beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Sesungguhnya Aku akan mendatangkan malapetaka atas Yerusalem dan Yehuda, sehingga setiap orang yang mendengarnya akan bising kedua telinganya.” (2 Raja-raja 21:9, 11-12)

Kejahatan seseorang dapat menjadi kejahatan satu bangsa di hadapan Tuhan. Itulah kejahatan yang dilakukan oleh para pemimpin-pemimpin rohani. Jika Anda berpikir bahwa seorang pemimpin rohani tidak mungkin melakukan kejahatan, maka berpikirlah ulang. Alkitab berkali-kali menyatakan kebalikannya. Mereka yang ditetapkan Tuhan untuk menerima dan menjalankan otoritas atas umat-Nya dapat membawa umat Tuhan hidup dalam kebenaran di hadapan Tuhan atau sebaliknya. Dan terhadap dosa-dosa para pemimpin rohanilah Tuhan paling menyatakan kemurkaan-Nya. Sebagaimana sang pemimpin rohani demikianlah umat Tuhan yang dipimpinnya. Itu pula yang terjadi pada masa Yerobeam dan Manasye.
Pemimpin yang jahat akan menghasilkan umat yang jahat. Pemimpin yang serakah akan membawa umat dalam belenggu ketamakan. Pemimpin yang lemah dan tidak berjuang pasti melahirkan umat yang putus asa dan pasrah kepada nasib apapun yang akan menimpanya. Pemimpin yang korup membiasakan umat hidup dalam korupsi. Pemimpin yang bebal dan tidak tunduk kepada Tuhan yang merupakan Pemimpin agung, jangan pernah bermimpi memperoleh umat yang taat dan tunduk. Lihat dan periksa hidup rohani Anda. Sebagaimana pemimpin rohani Anda, acapkali begitu pula Anda. Sungguh, betapa ngeri dan celaka nasib umat yang pemimpinnya tidak hidup dalam kebenaran di hadapan Tuhan! Yang seolah-olah melayani Tuhan namun mencari untung sendiri; yang seakan-akan saleh tetapi tetap hidup menurut cara dan pikirannya sendiri yang duniawi!

Jika hari ini gereja jatuh jauh dari standard gereja mula-mula, pandanglah gereja yang lemah ini dan lihatlah siapa pemimpinnya. Sebagaimana umatnya, demikian pula pemimpinnya. Tapi Anda bertanya, bukankah Musa pemimpin yang hebat namun mengapa hanya 2 orang yang berhasil masuk ke tanah perjanjian? Jawabannya, jika saja mereka mau taat dan tunduk kepada Musa mereka akan jadi sama seperti Musa. Karena umat pasti akan sama dengan pemimpin yang diikuti dan dipimpinnya. Titik.
Namun siapakah yang mengetahui dan mengerti akan semua ini? Umat yang telah dipesonakan kharisma pemimpinnya? Ataukah umat yang ikut ambil bagian dari program dan festival rohani sang pemimpin? Siapakah yang bisa melihat bahwa pemimpin yang penuh wibawa dan dihias kemuliaan itu telah jatuh dan berada di jalan yang keliru? Siapakah yang menyadari jika mereka sudah dibawa kepada penyembahan berhala dan ibadah palsu? Jika Anda bertanya kepada mereka pastilah Anda diusir pergi sambil diberi cap sebagai pemberontak dan orang yang gemar menghakimi!
Tidak demikian dengan hamba-hamba Tuhan yang disebut oleh Tuhan sebagai nabi-nabi-Nya. Mereka melihat sangat jelas mana yang sejati dan mana yang yang palsu karena mereka melihat dengan mata Tuhan, merasakan hati-Nya dan mendengarkan Dia berfirman memperdengarkan suara kegeraman-Nya. Ketika para pemimpin pilihan Tuhan tidak lagi memilih Tuhan, Dia memilih hamba-hamba-Nya yang lain sebagai penyambung lidah-Nya. Namun, lagi-lagi, siapakah yang mengenali orang-orang utusan Tuhan ini? Oh, siapa pula yang tersadar ada suara kenabian yang berseru-seru di padang gurun memanggil umat Tuhan kembali ingat kepada-Nya? Akankah justru umat Tuhan berdiam diri atau bahkan bersama-sama pemimpin berhala mereka menghukum para nabi itu? ‘Merobek-robek dan membakar’ pesan nubuat dari Allah serta memburu mereka, memasukkan mereka dalam siksaan?
Tahukah Anda yang mana suara Pemimpin Agungmu dan yang mana suara pemimpin rohani penuh kharisma yang palsu? Tahukah Anda Berhati-hatilah. Berawas-awaslah. Sebab jika tidak, Anda akan menolak Tuhan yang rindu membawamu mendekat pada-Nya. Dan sebaliknya, Anda membela sesuatu yang justru akan menarik Anda pada jurang kehancuran rohani yang gelap lagi dalam.

Baiklah jika kita tergolong sebagai salah satu dari sedikit umat yang tersisa. Yang mengakui bahwa pemimpin kita yang layak kita taati adalah Yesus Kristus,Tuhan kita. Ketika pemimpin rohani menyimpang, biarlah kita termasuk di antara mereka yang tidak turut menggenapi “sebagaimana pemimpinnya, demikianlah umatnya”. Mari berdoa untuk para pemimpin rohani kita.

Dan baiklah setiap pemimpin rohani yang beroleh pesan untuk pertobatan mereka, datang merendahkan diri dan bertobat di hadapan Tuhan, berbalik dari jalan-jalannya yang jahat. Maka Tuhan telah siap sedia untuk mengaruniakan pengampunan dan pemulihan. Amin. 

(Oleh: Peter Bambang Kustiono) 

 

PETUNJUK DAN TANYA JAWAB GERAKAN 200 PEMIMPIN ROHANI

  • GERAKAN ROHANI YANG SECARA KHUSUS DITUJUKAN KEPADA PARA PEMIMPIN ROHANI yang ada di seluruh Indonesia tanpa memandang dari aliran atau denominasi gereja mana pun. Bagi para pemimpin yang terbeban untuk ikut ambil bagian dalam gerakan rohani ini dapat segera memberikan data dirinya (Nama, nama gereja atau pelayanan, jabatan, kota, akun FB, Pin BB (kalau ada), email, no. HP) langsung kepada kontak kami:

    Peter
    FB : Peter Bambang Kustiono
    PIN BB: 52951880 atas nama Peter B.
    Telp: 081330586433

    Didit
    FB : Didit Irawan (Worship Center Indonesia)
                                                                                                                   

  • NB: Jika invite PIN BB kami belum/ gagal diterima mohon invite ulang sampai kami terima (pasti kami terima). Terima kasih Tuhan memberkati.
  • Syarat utama bagi para pemimpin rohani yang mau berkomitmen dan bergabung dalam gerakan rohani ini adalah bersedia merendahkan diri untuk bertobat, mencari kehendak Tuhan, berdoa bagi pemulihan Indonesia dan bekerja sama dengan kami untuk mengikuti setiap strategi yang Tuhan sampaikan.
  • Kriteria 200 pemimpin rohani: pemimpin yang mempunyai pengaruh cukup luas, mis. pemimpin sekolah minggu, remaja, kaum muda, kaum ibu, kaum bapak, pemimpin persekutuan doa, pemimpin organisasi rohani kristen, pemimpin gereja atau gembala, wakil gembala, pemimpin divisi, penatua, majelis, pembina dan yang setingkat lainnya.
  • Bagi Bpk/Ibu/Sdr/Sdri. yang BUKAN PEMIMPIN ROHANI tetapi rindu untuk ambil bagian dalam pemulihan atas Indonesia bisa ikut dalam gerakan rohani ini dengan cara MENYEBARLUASKAN PESAN NUBUATAN INI KEPADA SELURUH PEMIMPIN ROHANI YANG ADA DI INDONESIA DAN BERDOA BAGI PEMULIHAN INDONESIA.
  • Bagi Bpk/Ibu/Sdr/Sdri. yang mengetahui nama pemimpin yang mau berkomitmen untuk gerakan rohani ini segera berikan datanya kepada kami untuk kami tindaklanjuti.
  • Tujuan dari gerakan rohani ini adalah untuk pemulihan bangsa Indonesia bukan untuk dukung mendukung capres tertentu.
  • Setiap strategi atau cara-caranya kami terima melalui profetik dari hasil doa yang SUDAH MELEWATI PROSES PENGUJIAN dan akan disampaikan kepada seluruh pemimpin yang sudah berkomitmen bergabung dalam gerakan ini.
  • Ini bukan sebuah gerakan doa yang diadakan serentak atau secara bersama-sama tetapi merupakan gerakan untuk suatu pemulihan atas Indonesia yang bergerak sesuai strategi dan cara-cara Tuhan yang dapat dikerjakan di rumah, gereja atau kota masing-masing untuk menghasilkan terobosan-terobosan rohani. Tetapi jika Tuhan mengijinkan atau menghendaki bukan tidak mungkin dapat diadakan acara-acara bersama.
  • Alasan mengapa hal ini ditujukan secara khusus hanya kepada para pemimpin rohani yang ada di Indonesia karena terkait krisis kepemimpinan yang ada di Indonesia dan melalui 200 pemimpin rohani inilah Tuhan akan berperkara dan mengadakan pemulihan atas Indonesia.  
  • Tidak akan dipungut biaya apapun dan tidak ada acara pertemuan bersama (untuk sementara ini) bagi para pemimpin rohani yang berkomitmen bergabung dalam gerakan rohani ini.

TANYA JAWAB

1.  Apakah ini komitmen untuk bergabung dengan Worship Center Ministries?

JAWAB :
 Ini bukan berkomitmen kepada suatu organisasi rohani tertentu tetapi komitmen kepada gerakan rohani dari Tuhan untuk mengadakan pemulihan atas Indonesia dengan mengikuti strategi atau langkah-langkah pimpinan-Nya yang diterima secara profetik melalui Worship Center Ministries.

2.      Apakah ini berarti nubuatan yang ada back door/ exit clause (suatu perjanjian yang bisa dibatalkan karena suatu kondisi tertentu)?

JAWAB :
Suatu nubuatan khususnya yang berbicara mengenai kemungkinan datangnya suatu penghukuman atas seseorang atau bangsa disampaikan selalu dengan maksud untuk mendorong dan serta membawa penerima pesan pada kesadaran akan perubahan hidup yang seringkali disebut pula sebagai pertobatan. Inilah yang terjadi pada peristiwa Yunus yang menyampaikan pesan nubuat kepada kota Niniwe bahwa 40 hari setelah pesan tersebut disampaikan maka kota itu akan ditunggangbalikkan. Pesan ini sesungguhnya bukan bermaksud mewartakan penghukuman, melainkan sebagai suatu peringatan (warning) bahwa yang obyek dari nubuatan tsb akan menanggung akibat dosa-dosa mereka jika mereka tidak bertobat dari tingkah langkah mereka yang jahat. Ini dibuktikan dengan kenyataan bahwa ketika kota itu bertobat dan mengaku dosa maka penghukuman tersebut tidak jadi dilaksanakan. Inilah yang tidak dipahami oleh Yunus, yang kemungkinan merasa malu dan terhina karena apa yang dinubuatkan melalui perkataannya ternyata tidak menjadi kenyataan.
Sesungguhnya justru merupakan sukacita yang besar apabila nubuatan yang mengandung penghukuman itu tidak terjadi. Hanya hamba-hamba Tuhan yang sombong dan mementingkan dirinya sendiri yang merasa senang nubuatan akan terjadinya suatu bencana itu akhirnya menjadi kenyataan. Sesungguhnya ketika mengetahui bahwa Tuhan bermaksud mendatangkan celaka atas seseorang atau satu bangsa demi keadilan-Nya di muka bumi, setiap hamba Tuhan sudah seharusnya berdiri di antara Tuhan dan sasaran penghukumannya, supaya kiranya Tuhan memberikan kasih karunia, belas kasihan bahkan perpanjangan waktu supaya bertobat.
Lagi firman TUHAN kepada Musa: “Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk.
Oleh sebab itu biarkanlah Aku, supaya murka-Ku bangkit terhadap mereka dan Aku akan membinasakan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang besar.”
Lalu Musa mencoba melunakkan hati TUHAN, Allahnya, dengan berkata: “Mengapakah, TUHAN, murka-Mu bangkit terhadap umat-Mu, yang telah Kaubawa keluar dari tanah Mesir dengan kekuatan yang besar dan dengan tangan yang kuat?
Mengapakah orang Mesir akan berkata: Dia membawa mereka keluar dengan maksud menimpakan malapetaka kepada mereka dan membunuh mereka di gunung dan membinasakannya dari muka bumi? Berbaliklah dari murka-Mu yang bernyala-nyala itu dan menyesallah karena malapetaka yang hendak Kaudatangkan kepada umat-Mu.
Dan menyesallah TUHAN karena malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya. ~Keluaran 32:9-12, 14  
Sekiranya kepalaku penuh air, dan mataku jadi pancuran air mata, maka siang malam aku akan menangisi orang-orang puteri bangsaku yang terbunuh! ~Yeremia 9:1 
Satu hal lagi. Ketika ada suatu marabahaya mengancam, sesungguhnya Tuhan memberitahukannya kepada para sahabat-sahabat-Nya. Itu terjadi pada waktu Tuhan hendak menimpakan malapetaka atas Sodom dan Gomora karena dosa-dosa mereka telah sampai di hadapan Tuhan. Dengan sangat gamblang, Kejadian 18:17 mencatat:  Berpikirlah TUHAN: “Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham apa yang hendak Kulakukan ini? “Pada masa-masa berikutnya, Tuhan menyampaikan isi hati-Nya kepada hamba-hamba yang dekat di hati-Nya, salah satunya adalah mereka yang dipanggil sebagai nabi-nabi-Nya. Demikian kata firman : “Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi.” ~Amos 3:7.  Merekalah yang kemudian dipanggil untuk menyampaikan keputusan Tuhan : “Singa telah mengaum, siapakah yang tidak takut? Tuhan ALLAH telah berfirman, siapakah yang tidak bernubuat? “(Amos 3:8) Untuk tujuan apa? Supaya keputusan penghukuman-Nya bisa dibatalkan karena ada perubahan hati dan kehidupan umat-Nya.
“Tetapi sekarang juga,” demikianlah firman TUHAN, “berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh.”
Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya.
Siapa tahu, mungkin Ia mau berbalik dan menyesal, dan ditinggalkan-Nya berkat, menjadi korban sajian dan korban curahan bagi TUHAN, Allahmu. ~Yoel 2:12-14 
“Bilamana Aku menutup langit, sehingga tidak ada hujan, dan bilamana Aku menyuruh belalang memakan habis hasil bumi, dan bilamana Aku melepaskan penyakit sampar di antara umat-Ku,
dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.” ~ 2 Tawarikh 7:13-14 
Juga, supaya kemudian sahabat-sahabat Allah itu menaikkan doa untuk melunakkan hati Tuhan
“Juga kepada imam-imam dan kepada seluruh rakyat itu aku berbicara, kataku: “Beginilah firman TUHAN: Janganlah dengarkan perkataan nabi-nabimu yang bernubuat kepadamu: Sesungguhnya, perkakas-perkakas rumah TUHAN tidak berapa lama lagi akan dibawa kembali dari Babel! Sebab mereka bernubuat palsu kepadamu.
Janganlah kamu mendengarkan mereka, takluklah kepada raja Babel, maka kamu akan hidup. Mengapa kota ini harus menjadi reruntuhan?
Jika memang mereka itu nabi dan jika ada firman TUHAN pada mereka, baiklah mereka mendesak kepada TUHAN semesta alam, supaya perkakas-perkakas yang masih tinggal dalam rumah TUHAN dan dalam istana raja Yehuda dan di Yerusalem itu jangan diangkut ke Babel.” ~Yer. 27:16-18
Jadi nubuatan mengenai diperlukannya 200 orang pemimpin yang bersedia membayar harga untuk pemulihan Indonesia bukan merupakan alasan untuk “melarikan diri” apabila nubuatan mengenai kepemimpinan di Indonesia tersebut tidak terjadi sesuai yang dinubuatkan. Ini justru menunjukkan bahwa nubuat ini sejalan dengan prinsip-prinsip pelayanan profetik sebagaimana yang dinyatakan dalam ayat-ayat kitab suci kita.
3.      Ini adalah keadaan akhir zaman yang tidak mungkin bisa diubah dan sudah dinubuatkan di Alkitab.
JAWAB :
Amat sangat disayangkan, hari-hari ini banyak orang Kristen dan pemimpin-pemimpin rohani yang berbicara mengenai akhir zaman namun ada beberapa hal esensial mengenai akhir zaman yang seringkali terlewatkan dari perhatian.
1) Akhir zaman memang digambarkan sebagai masa yang sukar, ditandai dengan kemunculan orang-orang yang semakin jahat. Namun itu bukan keseluruhan nubuatan tentang akhir zaman. Wahyu 22:11 memberitahu kita bahwa sekalipun banyak orang semakin menjadi-jadi dalam kejahatan dan kecemaran namun dinubuatkan pula bahwa akan ada orang-orang yang semakin suci dan benar. Ini sejalan dengan nubuatan Yesaya 60:1-3 yang menyatakan bahwa ketika kegelapan turun menutupi bangsa-bangsa, umat Tuhan harus bangkit dan menjadi terang, sebab terang kita sudah datang!
2) Catatan lain mengenai akhir zaman adalah nubuatan Daniel. Jelas dinyatakan bahwa orang-orang benar tidak berdiam diri pada hari-hari akhir di bumi ini. Mereka tidak berdiam diri, pasrah dengan keadaan, menyepi dan menyendiri di tempat-tempat tertentu menanti Tuhan datang di awan-awan. Daniel 11:32  menjelaskan bagi kita, “Dan orang-orang yang berlaku fasik … dibujuknya sampai murtad dengan kata-kata licin; tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak.”Tidak ada kepasrahan atau tanda-tanda ketidakberdayaan atau keadaan berdiam diri dan tidak melakukan apa-apa. Umat Tuhan akan tetap kuat dan bergerak, melangkah, bekerja, bertindak sesuai dengan rencana pimpinan Tuhan atas umat-Nya di akhir zaman.
3) Ketika kuasa kegelapan hendak mencengkeramkan kukunya dan menanamkan pengaruhnya lebih dalam atas kota dan bangsa kita, tidak ada perubahan akan panggilan dan fungsi kita seperti yang telah ditetapkan Tuhan sejak mulanya. kita tetap merupakan terang dan garam dunia. Kita dipanggil untuk mempengaruhi dunia dan akan tetap seperti demikian. Mereka yang berdiam diri dan tidak secara aktif menjadi agen-agen perubahan illahi pada waktunya lambat laun akan mengalami nasib yang sama seperti Lot yang pindah bermukim dekat Sodom dan Gomora. Pengaruh Lot semakin berkurang namun pengaruh dosa dan kejahatan semakin kuat dalam kehidupan Lot dan keluarganya. Lot mengalami kerugian dan kehancuran besar. Ketidaksiapannya menyebabkan dia kehilangan banyak perkara dan kesempatan yang baik daripada jika ia hidup dalam kehendak dan rencana Tuhan. Hal yang sama akan terjadi bagi mereka yang memilih bersikap diam dan tidak bergerak sesuai rencana panggilan Tuhan pada waktu-waktu kritis sekarang ini.
4.      Ini adalah keadaan akhir zaman yang tidak mungkin bisa diubah dan sudah dinubuatkan di Alkitab.
JAWAB : 
Kami percaya akan kuasa doa. Kami juga percaya ada banyak pemimpin-pemimpin rohani yang juga berdoa untuk Indonesia. Namun apakah benar nubuatan mengenai kebutuhan dan pencarian akan 200 pemimpin tampaknya mengecilkan usaha para pemimpin rohani yang ada di Indonesia selama ini.
Sebelum memberikan penilaian ada baiknya mempelajari fakta-fakta berikut ini :
1) Kitab Hakim-hakim menggambarkan keberadaan dan bangkitnya pemimpin-pemimpin bagi umat Israel, umat pilihan Allah namun faktanya Israel terus merosot rohaninya hingga tiba pada masa menyedihkan yang digambarkan dalam 1 Samuel 3:1 “Pada masa itu firman Tuhan jarang; penglihatan-penglihatanpun tidak sering “Keberadaan pemimpin rohani pada masa itu justru memperburuk kondisi rohani satu bangsa karena kurangnyapengajarandan petunjuk dari Tuhan. Selanjutnya, baik pemimpin rohani, umat yang adalah bangsa pilihan Tuhan beserta seluruh ibadah mereka tidak sama sekali membawa mereka pada perubahan dan kemajuan. Sebaliknya kisah tragis zaman Hakim-hakim ditutup dengan kelahiran anak seorang pemuka rohani pada waktu itu yang dinamakan sesuai kondisi rohani pada waktu itu : Ikabod, “telah lenyap kemuliaan Allah di sini”
2) Pemuka dan tokoh-tokoh rohani atas umat Allah juga tidak sedikit pada zaman Yesus, namun justru merekalah yang menjadi penghalang dan penghambat terbesar pelayanan Yesus. Kepada mereka, Yesus memberikan julukan-julukanpaling keras dan sangat tidak disangka-sangka mengejutkan: orang-orang munafik, orang buta yang memimpin orang buta, kuburan yang dilabur putih dsb (lihat Matius 23). Kebalikan dari yang seharusnya, orang-orang yang disebut sebagai orang-orang Farisi dan ahli-ahli taurat, mereka tidak melahirkan lebih banyak orang-orang rohani namun Yesus menyingkapkan kedok mereka sebagai pencetak orang-orang neraka (Mat. 23:15). Lagi-lagi, keberadaan pemimpin rohani yang rajin beribadah tidak membawa dampak kerohanian bagi umat Tuhan pada zamannya.
3) Lembaga kerohanian kristiani yang terstruktur rapi dan memiliki pengaruh luas di seluruh dunia pada masanya justru membawa seluruh umat pengikut Kristus pada masa-masa dalam sejarah gereja yang disebut sebagai Masa Kegelapan Gereja, yang kemudian baru mulai berubah dengan reformasi yang dikerjakan Tuhan melalui Martin Luther. Kenyataan bahwa ibadah dan perayaan-perayaan terkait dengan itu menunjukkan bahwa bisa saja ada aktifitas-aktifitas yang dikonotasikan sebagai suatu praktek-praktek kehidupan rohani namun pada kenyataannya semuanya itu tidak memiliki luasa dan dampak rohani atas masyarakat selain membawa umat masuk ke dalam bentuk-bentuk ibadah yang semu, yang tampaknya seperti ada kehidupan dan pertumbuhan namun bukan seperti yang diinginkan oleh Tuhan.
Hari ini, di tengah banyaknya kegiatan ibadah, program-program KKR dan konferensi, pembangunan gereja-gereja besar beserta segala kelengkapan fasilitasnya, dan pelayanan-pelayanan di bidang kesembuhan dan mujizat, kita bisa menguji seberapa banyak dari antara kita sebagai jemaat Tuhan tumbuh dan menjadi dewasa secara rohani, mengetahui rencana dan tujuan hidup kita di dalam Tuhan, dst. Jika pertumbuhan rohani dan pengenalan kita akan Tuhan tidak banyak berubah tahun demi tahun padahal kita telah setia menjadi domba-domba yang digembalakan di gereja kita, maka sesungguhnya tidaklah salah bila kita dapat menyimpulkan bahwa dampak rohani para pemimpin rohani kita belum terasa.
Dari kondisi Indonesia hari ini, kita selayaknya mengintrospeksi diri sebagai gereja Tuhan. Masihkah kita menjalankan fungsi kita sebagai terang dan garam dunia. Jika jawabannya adalah tidak maka sudah selayaknya kita mencari para pemimpin rohani yang SUNGGUH-SUNGGUH dari hati hingga seluruh hidupnya bersedia membayar berapapun harganya untuk melihat pemulihan Indonesia.
5.      Dapatkah ini disebut sebagai “ramalan politik” atau kampanye terselubung?
JAWAB : 
Kami menganggap ini hanya merupakan sikap kecurigaan yang tidak berdasar, terlebih lagi apabila sang penanya tidak mencari lebih lanjut mengenai versi yang lebih lengkap dan panjang dari nubuatan tentang krisis kepemimpinan yang membuahkan pemulihan atas Indonesia ini. Sebelum memiliki data-data dan bukti-bukti yang lengkap mengenai kami terlibat suatu kampanye terselubung, ada baiknya tidak berasumsi apapun terlebih dahulu.
Mengenai ramalan politik, kami menegaskan bahwa kami sama sekali bukan organisasi atau lembaga politik apapun.  Kami adalah lembaga rohani yang mempunyai visi kebangunan rohani. Kami hanya menyampaikan pesan-pesan Tuhan dan bukan ramalan politik.  Menilik latar belakang semacam itu, lebih lagi kami terbuka untuk semua orang datang bertemu dengan kami di sekretariat pelayanan kami yang sangat sederhana, maka mohon dicari tahu untuk tujuan apakah kami menyebarluaskan suatu ‘ramalan politik’ apalagi yang menyinggung pribadi-pribadi yang hendak menjadi pemimpin atas bangsa ini.  Apabila ada rencana kami mencari sensasi, mengapa harus dengan cara seperti ini yang mengandung risiko yang besar? Saya merasa sebelum mengetahui lebih jauh mengenai sepak terjang kami selama ini, tidak seharusnya rekan-rekan seiman memiliki anggapan-anggapan tertentu.
6.      Kita lihat saja apa yang akan terjadi, tidak usah bingung atau berlebihan kembali ke firman saja.
JAWAB :
Memang salah satu respons dalam menilai suatu nubuatan adalah menunggu apakah nubuatan tersebut terjadi (menjadi kenyataan) atau tidak.  Hanya saja ini akan tepat diberlakukan untuk nubuatan yang berisi janji akan kondisi-kondisi yang makmur, keadaan serba damai sejahtera, kelimpahan dsb.
Seperti yang telah dibahas dalam pertanyaan no.1, apabila nubuatan tersebut memiliki maksud supaya kita “melunakkan” hati Tuhan dimana kita sudah seharusnya meningkatkan doa syafaat, permohonan serta langkah-langkah pertobatan demi terjadinya pemulihan bukannya penghukuman, maka respons “wait and see” tentu saja sama sekali tidak tepat. Mengapa? Karena itu berarti kita telah melewatkan momentum untuk kita dapat melakukan perubahan dan membuat perbedaan. Itu juga berarti kita menyia-nyiakan waktu kasih karunia Tuhan untuk berdoa, merendahkan diri, mencari wajah Tuhan dan berbalik dari jalan-jalan yang jahat.  Juga, itu berarti pada saat akhirnya nubuatan tersebut betul-betul terjadi maka sudah terlambat untuk mengadakan perubahan dan celakanya kita semua (termasuk yang sedang bersikap “wait and see”) yang akhirnya menanggung akibat dari penggenapan nubuatan tersebut.  Nasib naas yang sama tampaknya telah dialami seluruh penduduk bumi yang memilih berdiam diri dan tidak mempercayai pemberitaan Nuh mengenai penghukuman atas dunia melalui air bah. Tidak terkecuali, orang-orang Sodom dan Gomora yang juga mendengar pemberitaan Lot untuk bertobat namun memilih tidak percaya dan tiba-tiba kedahsyatan dan kebinasaan itu menimpa mereka.  Semuanya sudah terlambat. 
“dan jikalau Allah tidak menyayangkan dunia purba, tetapi hanya menyelamatkan Nuh, pemberita kebenaran itu, dengan tujuh orang lain, ketika Ia mendatangkan air bah atas dunia orang-orang yang fasik;
dan jikalau Allah membinasakan kota Sodom dan Gomora dengan api, dan dengan demikian memusnahkannya dan menjadikannya suatu peringatan untuk mereka yang hidup fasik di masa-masa kemudian,
tetapi Ia menyelamatkan Lot, orang yang benar, yang terus-menerus menderita oleh cara hidup orang-orang yang tak mengenal hukum dan yang hanya mengikuti hawa nafsu mereka saja, ~ 2 Pet. 2:5-7

PENJELASAN 200 PEMIMPIN ROHANI UNTUK PEMULIHAN INDONESIA

Pada saat pelayanan kami merilis nubuatan yang kami terima dari Tuhan mengenai kondisi Indonesia yang mengalami krisis kepemimpinan dan bagaimana persyaratan Tuhan sebagai kunci pemulihan maka persyaratan mengenai 200 pemimpin rohani yang disyaratkan oleh Tuhan menjadi suatu pertanyaan yang perlu untuk dijawab dan dipertanggungjawabkan sebagai sesuatu yang kami yakini telah kami terima dari Tuhan dan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip kebenaran firman Tuhan.

Melalui pembahasan berikut ini, kami berharap dapat menjawab berbagai keraguan dan pertanyaan yang muncul.
APA YANG MEMBUAT KAMI YAKIN?
Pertanyaan yang sering diajukan dan pada mulanya juga menjadi pertanyaan di benak kami adalah mengapa jumlah yang diminta adalah 200 orang?  Dan mengapa harus para pemimpin? Selanjutnya, apa yang meyakinkan kami bahwa angka tersebut berasal dari Tuhan dan bukan karena imajinasi manusia belaka?
Inilah beberapa hal yang menjadi dasar pertimbangan kami untuk meyakini bahwa jumlah 200 pemimpin yang diterima secara profetik tsb berasal dari pola dan pemikiran Tuhan adanya:
Mengenai persyaratan pemulihan suatu bangsa
            2 Tawarikh 7:14 menjelaskan kepada kita mengenai persyaratan dari Tuhan apabila suatu bangsa menghendaki pemulihan dari Tuhan. Ada 4 hal yang ditetapkan sebagai syarat pemulihan yaitu :

  1. Berdoa. 
  2. Merendahkan diri. 
  3. Mencari wajah Tuhan. 
  4. Berbalik dari jalan-jalan yang jahat. 

Keempatnya diberikan sebagai persyaratan untuk dilakukan oleh seluruh umat : “..jika umat-Ku yang atasnya nama-Ku disebut…” Di sini tidak disebutkan jumlah tertentu sebagai persyaratan namun mencakup keseluruhan umat Tuhan.

Pada bagian lain, hal yang sama dapat kita temukan :
        Dalam pesan kepada nabi Yoel atas keadaan Israel yang terpuruk dalam berbagai bidang, Tuhan memerintahkan hal ini kepada seluruh bangsa :
13 Lilitkanlah kain kabung dan mengeluhlah, hai para imam; merataplah, hai para pelayan mezbah; masuklah, bermalamlah dengan memakai kain kabung, hai para pelayan Allahku, sebab sudah ditahan dari rumah Allahmu, korban sajian dan korban curahan.
 14 Adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya; kumpulkanlah para tua-tua dan seluruh penduduk negeri ke rumah TUHAN, Allahmu, dan berteriaklah kepada TUHAN.
  (Yl 1:13-15 ITB)
        Menghadapi kondisi yang mendesak, Yosafat mengadakan perkumpulan raya dan pertolongan dan pemulihan Tuhan atas satu bangsa pun terjadi :
3 Yosafat menjadi takut, lalu mengambil keputusan untuk mencari TUHAN. Ia menyerukan kepada seluruh Yehuda supaya berpuasa.
 4 Dan Yehuda berkumpul untuk meminta pertolongan dari pada TUHAN. Mereka datang dari semua kota di Yehuda untuk mencari TUHAN.
13 Sementara itu seluruh Yehuda berdiri di hadapan TUHAN, juga segenap keluarga mereka dengan isteri dan anak-anak mereka.
18 Lalu berlututlah Yosafat dengan mukanya ke tanah. Seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalempun sujud di hadapan TUHAN dan menyembah kepada-Nya.
22 Ketika mereka mulai bersorak-sorai dan menyanyikan nyanyian pujian, dibuat Tuhanlah penghadangan terhadap bani Amon dan Moab, dan orang-orang dari pegunungan Seir, yang hendak menyerang Yehuda, sehingga mereka terpukul kalah.
 23 Lalu bani Amon dan Moab berdiri menentang penduduk pegunungan Seir hendak menumpas dan memunahkan mereka. Segera sesudah mereka membinasakan penduduk Seir, mereka saling bunuh-membunuh.
 24 Ketika orang Yehuda tiba di tempat peninjauan di padang gurun, mereka menengok ke tempat laskar itu. Tampaklah semua telah menjadi bangkai berhantaran di tanah, tidak ada yang terluput.
 25 Lalu Yosafat dan orang-orangnya turun untuk menjarah barang-barang mereka. Mereka menemukan banyak ternak, harta milik, pakaian dan barang-barang berharga. Yang mereka rampas itu lebih banyak dari pada yang dapat dibawa. Tiga hari lamanya mereka menjarah barang-barang itu, karena begitu banyaknya.
 26 Pada hari keempat mereka berkumpul di Lembah Pujian. Di sanalah mereka memuji TUHAN, dan itulah sebabnya orang menamakan tempat itu Lembah Pujian hingga sekarang.
 27 Lalu pulanglah sekalian orang Yehuda dan Yerusalem dengan Yosafat di depan. Mereka kembali ke Yerusalem dengan sukacita, karena TUHAN telah membuat mereka bersukacita karena kekalahan musuh mereka.
 28 Mereka masuk ke Yerusalem dengan gambus dan kecapi dan nafiri, lalu menuju rumah TUHAN.
 29 Ketakutan yang dari Allah menghinggapi semua kerajaan negeri-negeri lain, ketika mereka mendengar, bahwa TUHAN yang berperang melawan musuh-musuh Israel.
 30 Dan kerajaan Yosafat amanlah, karena Allahnya mengaruniakan keamanan kepadanya di segala penjuru.
~ 2Taw 20:3-4,13,18,22-30
        Dalam pola yang hampir sama, Samuel pun mengajak seluruh bangsa datang dan memperbarui komitmennya kepada Tuhan maka suatu terobosan rohani mulai terjadi :
2 Sejak saat tabut itu tinggal di Kiryat-Yearim berlalulah waktu yang cukup lama, yakni dua puluh tahun, dan seluruh kaum Israel mengeluh kepada TUHAN.
 3 Lalu berkatalah Samuel kepada seluruh kaum Israel demikian: “Jika kamu berbalik kepada TUHAN dengan segenap hati, maka jauhkanlah para allah asing dan para Asytoret dari tengah-tengahmu dan tujukan hatimu kepada TUHAN dan beribadahlah hanya kepada-Nya; maka Ia akan melepaskan kamu dari tangan orang Filistin.”
 4 Kemudian orang-orang Israel menjauhkan para Baal dan para Asytoret dan beribadah hanya kepada TUHAN.
 5 Lalu berkatalah Samuel: “Kumpulkanlah segenap orang Israelke Mizpa; maka aku akan berdoa untuk kamu kepada TUHAN.”
 6Setelah berkumpul di Mizpa, mereka menimba air dan mencurahkannya di hadapan TUHAN. Mereka juga berpuasa pada hari itu dan berkata di sana: “Kami telah berdosa kepada TUHAN.” Dan Samuel menghakimi orang Israel di Mizpa.
10 Sedang Samuel mempersembahkan korban bakaran itu, majulah orang Filistin berperang melawan orang Israel. Tetapi pada hari itu TUHAN mengguntur dengan bunyi yang hebat ke atas orang Filistin dan mengacaukan mereka, sehingga mereka terpukul kalah oleh orang Israel.
 11 Keluarlah orang-orang Israel dari Mizpa, mengejar orang Filistin itu dan memukul mereka kalah sampai hilir Bet-Kar.
 12 Kemudian Samuel mengambil sebuah batu dan mendirikannya antara Mizpa dan Yesana; ia menamainya Eben-Haezer, katanya: “Sampai di sini TUHAN menolong kita.”
 13 Demikianlah orang Filistin itu ditundukkan dan tidak lagi memasuki daerah Israel. Tangan TUHAN melawan orang Filistin seumur hidup Samuel,
 14 dan kota-kota yang diambil orang Filistin dari pada Israel, kembali pula kepada Israel, mulai dari Ekron sampai Gat; dan orang Israel merebut daerah sekitarnya dari tangan orang Filistin. Antara orang Israel dan orang Amori ada damai.
~1Sam 7:2-6,10-14
Kesimpulan : Untuk persyaratan pemulihan suatu bangsa sesungguhnya Tuhan mengharapkan seluruh bangsa datang dan berbalik kepada Dia.  Ini akan membawa dampak yang luar biasa sehingga bersama-sama dengan Tuhan satu bangsa dapat membalikkan keadaan.
                                                                                             
Mengenai persyaratan Tuhan berkaitan dengan jumlah tertentu
Pada bagian lain, dalam beberapa kasus dimana Tuhan bermaksud menjatuhkan penghukuman-Nya yang besar atas suatu bangsa, Tuhan seringkali mencari dan menerima persyaratan jumlah orang tertentu oleh karena kasih karunia-Nya yang besar, yang tidak menginginkan satu orang pun binasa karena penghukuman yang hendak dijatuhkan Tuhan karena dosa-dosa yang telah sedemikian jahat dikerjakan oleh satu kaum atau bangsa :
        Dalam peristiwa Sodom dan Gomora, sebenarnya tidak ada alasan untuk Tuhan mengampuni kota-kota fasik tersebut.  Namun karena belas kasihan-Nya yang besar bagi Lot dan keluarganya dan juga doa syafaat Abraham maka Tuhan memberikan kasih karunia-Nya dengan berjanji akan mengampuni kota-kota tsb apabila mendapati ada 10 orang benar di sana (Kej. 18:16-33). 
        Dalam Yehezkiel 22:30 dan Yeremia 5:1, Tuhan mencari seorang saja yang benar di hadapan-Nya di selain nabi dimana Tuhan berbicara.  Seolah-olah seluruh kota dan bangsa tergantung pada satu orang tersebut.  Sayang satu orang saja Tuhan tidak menemukannya.
        Dalam kisah nabi Yunus, ketika nubuat mengenai Niniwe (yang akan ditunggangbalikkan dalam empat puluh hari setelah nubuat itu disampaikan), tidak dicatat bahwa Tuhan mencari satu orang pun agar kota tersebut tidak jadi dihukum.  Namun lagi-lagi karena belas kasihan-Nya yang besar, ketika melihat SELURUH PENDUDUK KOTA tsb merendahkan diri dan mencari pengampunan kemurahan Tuhan, maka Tuhan membatalkan rencana penghukuman-Nya tersebut :
5 Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung.
 6 Setelah sampai kabar itu kepada raja kota Niniwe, turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di abu.
 7 Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian: “Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air.
 8 Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah serta haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat dan dari kekerasan yang dilakukannya.
 9 Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa.”
10 Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Iapun tidak jadi melakukannya. (Yun 3:5-10)
Kesimpulan : dalam hal akan dijatuhkannya suatu tulah atau penghukuman yang besar, beberapa kali Tuhan, dalam kasih sayang-Nya yang besar, memberikan persyaratan tertentu supaya hukuman ditangguhkan atau bahkan dibatalkan. 
Hubungan pembahasan di atas dengan gerakan 200 pemimpin rohani untuk pemulihan Indonesia
  1. Untuk pemulihan Indonesia, maka sesungguhnya itu harus dimulai dari pertobatan seluruh umat Tuhan di Indonesia yaitu seluruh gereja atau jemaat Tuhan di Indonesia.  Dan inilah yang akan kita lakukan, sebagai gereja Tuhan, pada waktu-waktu mendatang.  Atas dasar ini, maka pertobatan para pemimpin jemaat di Indonesia menjadi sangat penting karena pola pikir dan kehidupan jemaat banyak dipengaruhi oleh para pemimpin rohani mereka. 
  2. Mengenai 200 pemimpin yang disyaratkan Tuhan, kami menerima pesan tersebut pada mulanya sebagai hasil doa.  Apakah ini bersesuaian dengan prinsip-prinsip di atas? Inilah pertimbangan kami untuk meyakini ini merupakan suatu pesan murni dari Tuhan (sebelum mencari tahu dan mendalami lebih lanjut mengenai jumlah 200 pemimpin tersebut) :
a-     Jumlah 200 untuk adalah jumlah yang kecil dibandingkan jumlah orang percaya di Indonesia yang mencapai sekitar 25-30 juta dan jumlah penduduk Indonesia yang 250 juta.
b-     Persyaratan diberikan oleh karena kasih karunia Tuhan supaya Indonesia tidak jatuh ke dalam suatu kondisi yang lebih parah sebagaimana yang disampaikan melalui pesan nubuatan dimana masa-masa kegelapan yang penuh penindasan akan menimpa gereja Tuhan sedangkan gereja di Indonesia belum siap menghadapi semuanya ini sehingga gelombang korban jiwa dan kemurtadan akan sangat besar.
c-      Bangkitnya para pemimpin rohani di Indonesia membawa dampak yang besar bagi umat Kristen di Indonesia sehingga pemulihan dalam level yang lebih besar dimungkinkan lebih lagi.
d-     Pertobatan para pemimpin rohani akan berdampak di alam jasmaniah dengan bangkitnya pemimpin yang tepat bagi kebaikan Indonesia sedangkan kejatuhan para pemimpin rohani berakibat kebalikannya.
Apa yang kami temukan setelah mendalami mengenai jumlah 200 pemimpin ini?
Meskipun kami yakin bahwa persyaratan pemulihan yang melibatkan setidaknya 200 pemimpin ini berasal dari pikiran Tuhan sendiri, namun kami terus mencari tahu baik melalui doa sekaligus pencarian dalam ayat-ayat firman Tuhan. 
Maka kami sampai dalam kesepakatan yang kami peroleh dari doa maupun studi Alkitab bahwa 200 pemimpin yang disyaratkan Tuhan untuk pemulihan Indonesia berkaitan dengan 1 Tawarikh 12:32
32 Dari bani Isakhar orang-orang yang mempunyai pengertian tentang saat-saat yang baik, sehingga mereka mengetahui apa yang harus diperbuat orang Israel: dua ratus orang kepala dengan segala saudara sesukunya yang di bawah perintah mereka. (1Taw 12:32).
Nats di atas ditulis dalam konteks balatentara yang dimiliki oleh raja pilihan Tuhan yaitu Daud.  Sejumlah 200 pemimpin disebutkan dari bani atau suku Isakhar sebagai orang-orang yang berkomitmen untuk berjuang bagi Daud di bawah panji bangsa Israel, umat TUHAN.
Dengan kata lain, pernyataan dalam nats tersebut berhubungan dengan bangsa Indonesia dimana Indonesia diidentikkan dengan bani Isakhar.  Mengapa demikian? Ulangan 32:8 menyampaikan kepada kita bahwa bangsa-bangsa di dunia, di hadapan Tuhan ditetapkan menurut bilangan anak-anak Israel. 
8 Ketika Sang Mahatinggi membagi-bagikan milik pusaka kepada bangsa-bangsa, ketika Ia memisah-misah anak-anak manusia, maka Ia menetapkan wilayah bangsa-bangsa menurut bilangan anak-anak Israel.
Dengan kata lain, bisa dikatakan bahwa setiap bangsa pasti memiliki karakter yang sama dengan salah satu suku Israel. Dan dari 12 suku Israel maka Indonesia, berdasarkan ciri-ciri atau karakter bangsanya, dapat diidentikkan dengan suku Isakhar sebagaimana yang dinyatakan dalam Kejadian 49:14-15.
14 Isakhar adalah seperti keledai yang kuat tulangnya, yang meniarap diapit bebannya,
 15 ketika dilihatnya, bahwa perhentian itu baik dan negeri itu permai, maka disendengkannyalah bahunya untuk memikul, lalu menjadi budak rodi.
Membahas mengenai persamaan antara suku Isakhar dan Indonesia tidak memungkinkan dalam ruang dan kesempatan kali ini (kami menyediakan ruang lain untuk membicarakan mengenai hal ini), namun keyakinan dari kami adalah bahwa apa yang disebutkan mengenai suku Isakhar dalam Alkitab akan berhubungan dengan bangsa-bangsa yang memiliki ciri-ciri yang sama dengan suku tersebut, dimana dalam hal ini, kami berpendapat bahwa Indonesia mewarisi karakter suku Isakhar di antara bilangan anak-anak Israel. 
Bertolak dari pandangan ini, kami semakin yakin bahwa persyaratan pemulihan Tuhan yaitu bangkitnya 200 pemimpin adalah berdasarkan firman Tuhan mengingat a.L:
        200 pemimpin sejajar dengan 200 kepala dari suku Isakhar.  Apa yang pernah menjadi tim impian Daud dari Bani Isakhar, demikian pula yang menjadi tim impian Yesus, Sang Anak Daud. 200 pemimpin rohani yang berjuang bagi kepentingan Kristus.  200 pemimpin dimana Indonesia menjadi suatu suatu kaum atau bangsa yang bergerak meraih terobosan kemenangan bersama Tuhan
        Bukan merupakan kebetulan apabila disebutkan dalam bilangan tentara Daud dalam 1 Tawarikh 12, dukungan bani Isakhar digambarkan dalam bentuk 200 kepala sedangkan suku-suku yang lain disebutkan dengan mendetail jumlah pasukan yang mendukung Daud dari masing-masing sukunya. Ini disebabkan ada jauh lebih banyak prajurit yang bergabung dari suku ini sehingga tidak diperincikan satu persatu (lihat 1 Taw. 7:1-5). Sebagai gantinya penyebutan 200 kepala menunjukkan betapa banyak prajurit yang bergabung dari suku Isakhar ini. Jadi 200 pemimpin rohani hanya merupakan jumlah minimal saja (mengingat jumlah penduduk yang sangat besar baik bagi suku Isakhar yang juga tercermin pada bangsa kita). 
        200 orang pemimpin dari bani Isakhar di zaman Daud merupakan lambang profetik akan suatu bilangan tertentu dan batas minimal akan apa yang Tuhan kehendaki ada atas Indonesia.  Apabila ratusan ribu bani Isakhar yang dihitung dalam 1 Taw. 1:5 diwakili oleh 200 orang pemimpin pada zaman Daud, betapa jauh lebih banyak seharusnya jumlah pemimpin bagi Indonesia yang dihuni oleh dua ratus juta lebih penduduk. Jumlah 200 pemimpin  seharusnya sangat kecil dan harus digenapi apabila bangsa ini bermaksud maju berperang dan meraih kemenangan besar melawan penguasa dunia ini, menggenapi takdir Tuhan.  Betapa sukacita serta akan jauh lebih baik apabila ada lebih dari 200 orang pemimpin yang bangkit untuk menyatakan kemuliaan Tuhan di Indonesia. 
KESIMPULAN DAN PENUTUP
Oleh karena keyakinan bahwa pesan yang kami terima berasal dari Tuhan, maka sejak kami menerimanya tidak henti kami melakukan sebagaimana yang Tuhan perintahkan kepada kami : menyebarkan ke seluruh Indonesia mengenai nubuatan ini beserta persyaratan bagi pemulihan Indonesia.  Kami sungguh-sungguh berharap, setidaknya Tuhan memberikan kasih karunia dengan menghubungkan dan mempertemukan kami secara rohani dalam suatu gerakan bersama yang diawali dengan satu komitmen penting : membayar harga berapapun untuk menjadi pemimpin-pemimpin rohani yang berkenan di hati Tuhan.  
            Puji Tuhan, apa yang kami lakukan sekitar dua setengah bulan terakhir ini cukup membuahkan hasil.  Paling tidak dalam dua hal    

  1.  Membuat sebagian orang-orang Kristen yang tidak mengetahui akan siapa dan memilih yang mana di antara dua calon presiden menjadi menyelidiki dan menguji calon-calon pemimpin bangsa kita.
  2. Membelokkan pikiran dan pandangan bahwa kedua capres sama saja atau sama baiknya sehingga umat Tuhan semakin jelas siapa calon pemimpin yang perlu mendapat dukungan. 
  3. Membuka mata gereja Tuhan melihat kondisi kepemimpinan rohani di Indonesia yang telah menyimpang dari jalur-jalur kehendak Tuhan dengan tidak mengutamakan mencari wajah Tuhan namun masuk ke dalam politik praktis dengan menggerakkan umat Tuhan secara masif dan terang-terangan mendukung salah satu capres tertentu yang justru kami dapati bukan berasal dari hati Tuhan sendiri.
Akhir kata, kami ingin menyampaikan bahwa kami adalah kumpulan hamba-hamba Tuhan yang belajar taat melakukan perintah Tuhan.  Kami tidak berpolitik atau mendukung partai atau tokoh politik tertentu.  Kami tidak condong atau mengarahkan umat Tuhan untuk mendukung capres tertentu atau tidak memilih capres tertentu.  Kami hanya menyampaikan pesan Tuhan yang dipercayakan untuk kami suarakan.  Tidak ada keuntungan apapun apalagi materi dalam melakukan ini (kami terbuka apabila ingin melihat dan mengunjungi pelayanan kami di Surabaya untuk membuktikan kami tidak mendapatkan apapun dari siapapun) selain kami berharap upah kekal dari Tuhan bagi kami di surga.  Bahkan lebih daripada yang saudara-saudara seiman pikirkan, kami mendapatkan berbagai tekanan dan gangguan dari pihak-pihak luar dalam menyebarkan nubuatan ini.  Belum lagi risiko menghadapi olok-olok, cemoohan, pelecehan serta tuduhan-tuduhan yang sangat menyakitkan hati selagi kami mencari para pemimpin rohani yang mau membuka hati mengikuti gerakan rohani ini.
Yang kami harapkan tidak lain adalah nubuatan ini tersebar sehingga bisa dibaca, didengar dan diterima sebagai suatu pesan yang dari Tuhan sehingga di berbagai wilayah manapun di Indonesia ada hamba-hamba Tuhan yang merupakan pemimpin rohani bersedia membayar harga dalam doa, merendahkan diri, mencari wajah Tuhan dan meninggalkan jalan-jalan (sebagai pemimpin) yang jahat di hadapan Tuhan.  Sekalipun mungkin dalam database kami belum ada 200 orang pemimpin yang menyatakan diri bergabung, namun kami yakin bahwa setiap komitmen untuk menjadi pemimpin rohani sejati akan dilihat oleh Sang Mahatahu, dan ketika tiba waktunya pemilihan presiden maka kami berdoa kiranya Tuhan berkasih karunia kepada bangsa kita dengan berkenan mengangkat pemimpin yang menjadi alat Tuhan untuk memberikan sedikit keringanan bagi umat-Nya di Indonesia maupun atas seluruh bangsa ini, sehingga ada sedikit waktu lebih panjang untuk para pemimpin dan umat Tuhan membenahi diri, mengambil jalan pemulihan bagi Indonesia, untuk bertobat dan berbalik kepada Tuhan dari jalan-jalan yang salah selama ini. 
Tetap bersatu dan berjuang dalam doa bagi bangsa kita tercinta.
Mintalah kasih karunia Tuhan atas Indonesia.
Salam revival! Indonesia penuh kemuliaan Tuhan.

Tuhan memberkati.