Arsip Bulanan: Oktober 2019

FITNAH YANG SEDAP

Oleh : Peter B, MA
Ayat Hari Ini :
Amsal 26:22 (TB)
Seperti sedap-sedapan perkataan pemfitnah
masuk ke lubuk hati.
Amsal 26:22 (BIMK)
Fitnah itu enak rasanya; orang suka
menelannya.
Amsal 26:22 (AYT)
Perkataan pemfitnah seperti potongan makanan
yang ditelan dengan rakus; makanan itu langsung turun ke bagian terdalam
tubuh.
Amsal 26:22 (FAYH)
Desas-desus merupakan hidangan sedap yang
dimakan orang dengan lahap.
Amsal 26:22 (VMD)
Orang selalu suka terhadap fitnah sama
seperti makanan yang enak masuk perut.
Amsal 26:22 (MILT)
Perkataan yang dipergunjingkan, bagaikan
orang-orang yang rakus melahap makanan dan langsung menelannya ke dalam rongga
perut.
Fitnah, desas-desus, gosip -kesemuanya
memiliki persamaan. Masing² mengandung hal² yang belum tentu benar. Di era
seperti sekarang ini, orang² memberikan nama baru hal² serupa itu : hoaks.
Suatu kabar yang tidak begitu jelas dan sukar dibuktikan kebenarannya namun
nyatanya tersebar dengan sangat cepat dan diterima secara luas.
Ini semua meneguhkan apa yang dituliskan dalam
firman. Amsal mengatakan bahwa fitnah itu seperti makanan yang sedap. Enak
rasanya. Orang² yang mendengarnya menyukainya sehingga menelannya mentah².
Tidak heran seluruh dunia hari ini diharu biru dengan berita² hoax. Tak
terkecuali Indonesia.
Bagai orang yang melihat makanan lezat dan
dengan rakus memakannya, begitulah orang² zaman ini. Kabar burung yang
disebarkan setiap hari melalui berbagai sumber dikonsumsi dengan lahap oleh
penghuni planet ini, yang tidak menyadari apa sebenarnya yang mereka sedang
masukkan banyak² ke dalam pikiran mereka itu. Memakan makanan yang lezat tetapi
tidak bergizi dan tidak bermanfaat bagaikan menelan racun. Dampaknya bermacam²
dan sangat berbahaya. Tidak heran banyak orang menjadi sakit dan terpengaruh
mental kejiwaannya hingga kacau imannya karena menelan kebohongan demi
kebohongan setiap harinya.
Mengapa fitnah diumpamakan serupa makanan
yang sedap?
1) Karena berita² yang tidak jelas selalu
menarik perhatian dari sejak semula
Pernahkah Anda memperhatikan mengapa berita
kriminal selalu menarik perhatian? Itu karena ada misteri terkandung di
dalamnya. Orang menjadi ingin tahu tentang banyak hal : apa yang terjadi, siapa
korbannya, siapa pelakunya, bagaimana latar belakang peristiwanya, bagaimana
kronologisnya, apa motifnya dan seterusnya. Semakin banyak informasi digali
akan hal itu, tak pelak itu pasti berkembang menjadi pembicaraan yang semakin
meluas di tengah² masyarakat. Kasus² kriminal yang tak terpecahkan (misalnya
kasus Jack The Ripper) bahkan masih dibicarakan ratusan tahun setelahnya. Itu
karena pembahasan mengenai itu masih tetap menarik perhatian.
Rumor atau gosip mengandung sifat semacam itu.
Itu menarik perhatian dan mengundang rasa ingin tahu. Mendengarnya terasa
mengasyikkan dan membangkitkan sensasi menegangkan di hati , seperti halnya
sedang naik roller coaster atau menonton adegan film horror.
Hal² yang mengandung misteri dan rahasia
selalu menarik untuk digali lebih dalam.
Itulah sebabnya kabar yang belum jelas  kebenarannya selalu menarik perhatian orang.
2) Itu semakin terasa nikmat karena disajikan
dengan bumbu² dan tampilan² yang membuatnya semakin menarik
Kata orang, gosip itu artinya semakin di
gosok semakin sip
. Maksudnya jelas. Berita bohong yang memang seringkali tidak
didasari fakta yang kuat tetapi dibumbui oleh pendapat yang menyampaikan,
ditambah cara bercerita yang sangat meyakinkan, dikuatkan dengan khayalan dan
rekaan lainnya, disempurnakan dengan memanipulasi fakta dan data yang ada untuk
mengarahkan orang kepada perspektif tertentu yang diinginkan akan selalu
menyedot perhatian banyak orang. 
Memang seperti itulah hoax bekerja.
Untuk menjadikan kabar yang disampaikannya
segera disambut pendengar²nya, para produsen hoax selalu akan menyusunnya
sedemikian rupa agar itu tampak benar dan meyakinkan. Itu dilakukan dengan
suatu permainan kata² yang bertujuan membentuk cara pikir tertentu, atau dengan
membangkitkan emosi² terdalam dan terbesar manusia, dan sering disertai
penggunaan berbagai fakta yang ditafsirkan sesuai kehendak sang pemfitnah. Para
pendengar yang mudah digiring pola pikirnya sukar mengelak dari daya pikat
desas-desus ini.
3) Kabar yang menyesatkan semakin cepat masuk
dalam pikiran karena memang hati pendengarnya telah dibuka dan disediakan untuk
hal² semacam itu
Untuk kisah² penuh sensasi, orang lebih cepat
membuka diri. Itulah mengapa dikatakan dalam nats bahwa fitnah dikatakan
sebagai sesuatu “yang langsung ditelan, yang masuk ke dalam lubuk hati,
yang langsung menuju ke rongga perut, masuk ke dalam bagian terdalam
tubuh.” Itu karena orang yang makan dengan lahap tak lagi menahan² dirinya
lagi. Ia membuka diri sepenuhnya untuk menelan semuanya itu. Tak ditahannya
makanan itu untuk lebih dahulu dicicipi dan dirasakannya di rongga mulutnya.
Tak ditelitinya dulu apa yang sedang dikunyahnya itu. Tak sabar segera ia untuk
segera menelannya. Ia telah menyediakan diri untuk memasukkan itu semua ke
dalam tubuhnya.
Suatu kabar burung yang dibumbui berbagai hal
yang menarik lainnya dan yang disambut sepenuhnya oleh orang² yang tanpa ragu
memandangnya sebagai sesuatu yang sedap akan menghasilkan orang² yang percaya
pada fitnah, yang termakan berita bohong, yang digerakkan oleh hoax, yang
tertipu mentah² dan yang segera dapat dimanfaatkan pihak² lain yang menyebarkan
fitnah itu untuk tujuan mereka.
Betapa bodohnya!
Yang Seharusnya Sedap Bagi Anak-anak Tuhan
Jika dunia gandrung dengan gosip, tidak  demikian seharusnya bagi anak² Tuhan. Jika
berita² tentang skandal, perbuatan gelap, kriminalitas menjadikan hidup orang²
di muka bumi ini berwarna dan dialiri sensasi, tidak begitu semestinya murid²
Kristus.
Fitnah bukan makanan sedap bagi orang² yang
mengasihi Tuhan dan melakukan perintah Kristus. Merenungkan firman Tuhan siang
dan malam, menyelidiki isi hati-Nya dan mencari tahu rahasia kehendak-Nya
seharusnya menjadi sesuatu yang sedap dan nikmat bagi jiwa anak² Tuhan.
Terhadap kebenaran yang sejatilah kita wajib
membuka hati kita lebar². Bukan terhadap hoax dan permainan palsu manusia.
Terhadap kehendak Tuhanlah kita perlu menyediakan diri seluas²nya. Bukan untuk
hidup sehari² berusaha mencerna kabar² hampa yang dirancang manusia untuk
menyesatkan orang lain.
Hari ini, berhati² dan waspada selalu akan
kabar² yang berhembus. Jangan terburu² terpikat dan bersemangat akan berita²
yang beredar – lebih² yang disebarluaskan melalui media sosial yang bertujuan
viral. Bahkan ini berlaku terhadap kabar² yang menyebut diri sebagai dari Tuhan
(seperti misalnya pengajaran mengenai kemakmuran, nubuatan yang tidak jelas
asal usulnya atau program atau gerakan² rohani tertentu yang diadakan gereja
sekalipun). Ujilah terlebih dahulu semuanya itu. Bergantunglah dan melekatlah
selalu pada Roh Kudus, Roh Kebenaran yang diutus memimpin kita pada seluruh
kebenaran yang Tuhan kehendaki. Carilah Tuhan dalam setiap perkara serta
peristiwa. Dia berjanji tidak akan menyembunyikan diri dari kita. Malah kepada
setiap orang yang merupakan sahabat karib-Nya, Ia berjanji menyingkapkan
rahasia² dari jalan²Nya.
Persahabatan dengan Allah disediakan bagi
orang-orang yang menghormati Dia. Hanya kepada mereka Ia memberitahukan rahasia
janji-janji-Nya.
Mazmur 25:14 (FAYH)
The secret of the LORD is with them that fear
him; and he will shew them his covenant.
Mazmur 25:14 (KJV)
(Terjemahan : rahasia Tuhan ada pada
orang-orang yang takut akan Dia; dan Dia akan menunjukkan perjanjian-Nya kepada
mereka)
Salam revival
TUHAN YESUS memberkati kita semua.

Bagi
saudara-saudari yang berminat bergabung dalam group whatsapp dapat menghubungi
no whatsapp
082299968682 atau 081803895744 atau 08980858661
Dengan bersedia mengikuti persyaratan di bawah
ini:

https://worshipcenterindonesia.blogspot.com/2017/06/belajar-bersama-bertumbuh-bersama-di.html

​DAMPAK KEBODOHAN

Oleh : Peter B, MA
Ayat Hari Ini :
Kisah Para Rasul 14:11-15, 18-19 (TB)
11 Ketika orang banyak melihat apa yang telah
diperbuat Paulus, mereka itu berseru dalam bahasa Likaonia: “Dewa-dewa
telah turun ke tengah-tengah kita dalam rupa manusia.”
12 Barnabas mereka sebut Zeus dan Paulus
mereka sebut Hermes, karena ia yang berbicara.
13 Maka datanglah imam dewa Zeus, yang
kuilnya terletak di luar kota, membawa lembu-lembu jantan dan karangan-karangan
bunga ke pintu gerbang kota untuk mempersembahkan korban bersama-sama dengan
orang banyak kepada rasul-rasul itu.
14 Mendengar itu Barnabas dan Paulus
mengoyakkan pakaian mereka, lalu terjun ke tengah-tengah orang banyak itu
sambil berseru:
15 “Hai kamu sekalian, mengapa kamu
berbuat demikian? Kami ini adalah manusia biasa sama seperti kamu. Kami ada di
sini untuk memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan
sia-sia ini dan berbalik kepada Allah yang hidup, yang telah menjadikan langit
dan bumi, laut dan segala isinya.
18 Walaupun rasul-rasul itu berkata demikian,
namun hampir-hampir tidak dapat mereka mencegah orang banyak mempersembahkan
korban kepada mereka.
19 Tetapi datanglah orang-orang Yahudi dari
Antiokhia dan Ikonium dan mereka membujuk orang banyak itu memihak mereka. Lalu
mereka melempari Paulus dengan batu dan menyeretnya ke luar kota, karena mereka
menyangka, bahwa ia telah mati.
Sepenggal kisah di atas tampaknya singkat dan
biasa saja. Berlalu dalam hitungan detik saat kita membacanya. Tapi sebenarnya
itu kisah yang cukup mengerikan. Seorang hamba Tuhan yang baik dan setia, yang
menyampaikan kebenaran, yang merindukan keselamatan jiwa² yang terhilang, yang
semata-mata ingin memuliakan Tuhan -nyatanya DIANIAYA DENGAN SANGAT KEJI. Ia
dilempari batu sampai (dikira sudah) mati.
Siapa pelakunya?
Mereka adalah orang² yang di awal peristiwa
itu sedemikian kagum melihat mujizat yang diadakan Paulus dan Barnabas. Mereka
sampai menyembah dan memberikan korban serta membawa karangan bunga untuk
menghormati orang² yang mereka sangka sebagai dewa yang turun dari langit.
Merekalah yang tak lama kemudian berbalik
menyerang, menyerbu dan bermaksud membunuh Paulus dan Barnabas karena hasutan
(baca : hoax) dari orang² Yahudi yang membenci kedua rasul itu. Kisah ini
mengingatkan peristiwa Yesus dielu²kan oleh orang banyak, yang tak lama
kemudian berubah menghujat dan menuntut Yesus disalibkan. Lagi² itu karena
pengaruh tokoh² agama.
Pertanyaan yang mengganggu pikiran saya adalah
: bagaimana mungkin pikiran manusia bisa berubah begitu cepat? Dari memuja
menjadi menghujat? Dari menyembah menjadi menganiaya?
Dalam kasus Paulus dan Barnabas, adalah fakta
bahwa orang² itu sama sekali tidak mempedulikan apapun yang dikatakan atau
diberitakan Paulus. Mereka, pertama², mengikuti pola pikir dan kebiasaan mereka
sendiri yang menyembah dewa² Yunani. Dan tidak lama kemudian, mereka lebih
percaya hasutan orang² Yahudi sehingga berbalik merendahkan kedua hamba Tuhan
itu. Yang pertama, mereka percaya pikiran dan pandangan mereka sendiri. Berikutnya,
mereka lebih percaya berita bohong daripada pesan kebenaran yang disampaikan
Paulus.
Jelas ini merupakan pekerjaan iblis. Roh-roh
jahat bekerja mempengaruhi pikiran orang² ini untuk menolak Kristus dan
pengenalan akan Dia. Dan roh² jahat ini semakin leluasa ketika orang membuka
pikirannya, bukan untuk mencari hikmat sejati dan kebenaran tetapi untuk
dipengaruhi dan dibujuk (lihat ayat 19) dengan berbagai tipuan, kebohongan dan
kepalsuan. Inilah kebodohan yang besar.
Orang² di Listra dan Derbe terbukti
mengabaikan pencarian akan kebenaran sejati. Pesan Injil yang disampaikan pada
mereka diabaikan begitu saja. Ayat 18 jelas sekali mencatat bawa
“Walaupun rasul-rasul itu berkata demikian, namun hampir-hampir tidak
dapat mereka mencegah orang banyak mempersembahkan korban kepada mereka”
.
Mereka memilih tetap percaya pada apa yang keliru. Mereka tidak membuka telinga
pada apa yang benar dan pada pengertian yang sejati. Yang Paulus dan Barnabas
sampaikan tak mereka perhatikan, pertimbangkan dan renungkan. Anehnya, ketika
ada orang² asing, orang Yahudi yang entah berasal dari mana datangnya, datang
dan membujuk mereka dengan cara yang meyakinkan bahwa penghasut² itu yang
benar, dengan cepat orang² di dua kota itu percaya sampai² setuju bergerak sesuai
dengan anjuran jahat pendatang² itu untuk menyiksa hamba² Tuhan.
Perhatikanlah sekali lagi. Terhadap kebenaran
mereka menutup diri tapi terhadap berita bohong, hasutan, permainan pikiran dan
terhadap fitnah, mereka dengan cepat membuka diri dan menerima semua itu
sebagai sesuatu yang benar. Apakah sebutan yang lebih tepat untuk ini selain
kebodohan yang luar biasa?
Sikap yang sama tampaknya sekarang ini sedang
terjadi di tengah² bangsa ini. Bukannya mencari kebenaran, menguji segala
sesuatu, menilai mana yang tepat sesuai sudut pandang dan kehendak Tuhan atau
mencari tahu apakah benar Tuhan yang berbicara melalui suatu pesan nubuatan
atau bukan -banyak yang membuka diri untuk pesan² kebohongan dan hoax. Cepat
memegang apa yang cocok dan sesuai dengan pandangan mereka sendiri dan yang
tampaknya meyakinkan karena diyakini orang banyak tetapi di sisi lain enggan
merangkul pesan² kebenaran dan hikmat sejati dari Tuhan.
Dampak dari semua ini jelas sekali. Dalam
kisah Paulus dan Barnabas di Listra dan Derbe, kita dapat merincikan apa dampak
kebodohan yang besar ini.
Kita dapat melihat bahwa mereka yang memilih
tinggal dalam kebodohan akan :
– salah menilai dan mengukur segala sesuatu
(tampak bagaimana manusia disangka dewa dan apa yang sebelumnya mereka anggap
dewa kemudian mereka aniaya dengan kejinya)
– mudah termakan hoax dan berita bohong yang
menyesatkan (termasuk juga mudah tertipu dengan nubuatan² palsu)
– tanpa sadar dapat berubah menjadi orang²
yang keji dan tidak berperikemanusiaan (yang dari luar tampak baik tetapi sifat
aslinya ternyata tega dan sadis tak segan menganiaya dan membunuh orang tak
bersalah)
– menolak hamba² Tuhan sejati dan membuka
diri pada hamba² Tuhan palsu
– mereka dikenal dan tercatat di Alkitab
bukan sebagai orang² yang bertobat dan diselamatkan melainkan menjadi kelompok
orang² yang melakukan perbuatan² yang hina dan melawan Tuhan dan hamba²Nya
Tetapi yang paling fatal di antara semuanya
adalah :
– mereka menjadi orang² yang tidak pernah
mengenal kebenaran sejati oleh karena tidak pernah mau membuka hatinya untuk
diajar atau mencari kebenaran yang sesungguhnya itu.
Orang² bodoh adalah orang² yang akan tinggal
dalam kesesatan. Mereka sedang berada di jalan yang salah dan apabila mereka
tidak bertobat mengakui kebodohan dan kebebalannya itu, mereka akan menjadi
orang² paling jahat dan sesat di bumi ini.
Janganlah itu menjadi nasib Anda maupun nasib
bangsa ini. Tuhan memanggil kita keluar dari kebodohan dengan menjadi pengejar²
hikmat dan kehendak-Nya. Hanya dengan cara itu, kita akan dibawa kembali ke
jalan yang benar, melakukan perbuatan² yang benar, menjadi pemberita² dan
pembawa kabar kebenaran. Menjadi alat bagi kemuliaan nama Tuhan.
Permulaan hikmat ialah: perolehlah hikmat
dan dengan segala yang kauperoleh perolehlah pengertian.
Junjunglah dia, maka engkau akan
ditinggikannya; engkau akan dijadikan terhormat, apabila engkau memeluknya.
Ia akan mengenakan karangan bunga yang indah
di kepalamu, mahkota yang indah akan dikaruniakannya kepadamu.”
Hai anakku, dengarkanlah dan terimalah
perkataanku, supaya tahun hidupmu menjadi banyak.
Aku mengajarkan jalan hikmat kepadamu, aku
memimpin engkau di jalan yang lurus.
Bila engkau berjalan langkahmu tidak akan
terhambat, bila engkau berlari engkau tidak akan tersandung.
Berpeganglah pada didikan, janganlah
melepaskannya, peliharalah dia, karena dialah hidupmu.
Amsal 4:7-13 (TB)
Adakah Tuhan mendapati Anda sebagai orang²
yang meninggalkan kebodohan dan merangkul hikmat Tuhan ?
Salam revival
TUHAN YESUS memberkati kita semua

Bagi
saudara-saudari yang berminat bergabung dalam group whatsapp dapat menghubungi
no whatsapp
082299968682 atau 081803895744 atau 08980858661
Dengan bersedia mengikuti persyaratan di bawah
ini:

https://worshipcenterindonesia.blogspot.com/2017/06/belajar-bersama-bertumbuh-bersama-di.html

RAMAH DAN SOPAN SANTUN

Oleh : Peter B, MA
Ayat Hari Ini :
Titus 3:2 (TB)
Janganlah mereka memfitnah, janganlah mereka
bertengkar, hendaklah mereka selalu ramah dan bersikap lemah lembut terhadap
semua orang.
Titus 3:2 (TL)
jangan mengumpat orang, jangan berbantah-bantah,
melainkan hendaklah manis lakunya, serta menunjukkan hati yang sehabis-habis
lembut kepada orang sekalian;
Titus 3:2 (FAYH)
Janganlah mereka menceritakan keburukan orang
lain atau bertengkar, melainkan hendaklah mereka bersikap lemah lembut dan
sopan santun terhadap semua orang.
Titus 3:2 (TSI2)
Sampaikan kepada mereka supaya mereka jangan
menjelekkan orang lain,
 tetapi hidup dalam damai dengan semua. Mereka juga
harus lemah-lembut dan sopan terhadap setiap orang.
Berlaku ramah. Bersopan santun. Menampailkan
perangai yang lemah lembut di depan orang. Semuanya itu adalah ajaran firman
Tuhan. Bahkan itu semua merupakan salah satu sifat yang dihasilkan Roh Kudus
dalam diri setiap murid Tuhan ketika mereka bersedia berjalan dalam ketaatan
hidup mengikuti pimpinan Roh Kebenaran itu setiap harinya. Dikatakan oleh
Paulus bahwa buah Roh itu: … kebaikan, kelemahlembutan,…  (Galatia 5:22-23)
Dan dalam nats di atas, sekali lagi Paulus
menegaskan hal tersebut pada Titus sebagai perwakilannya mengawasi jemaat,
supaya ia mengajar jemaat hidup dalam suasana yang damai, rukun, saling
menghormati, berbuat baik satu sama lain, berlaku ramah, sopan dan lemah lembut
bukan hanya kepada jemaat tetapi kepada semua orang.
Anak² Tuhan dan keseluruhan gereja Tuhan harus
memancarkan karakter yang demikian. Berhubungan satu sama lain dalam sikap
saling menghargai, tenggang rasa, berperilaku yang ramah dan manis di depan
orang. Apa yang kurang dari itu seharusnya menjadikan kita malu. Karena itu bukan
merupakan cerminan karakter anak² Tuhan. Mereka yang masih berkomunikasi dengan
cara yang kasar, tak memperhatikan etika hubungan sosial yang baik, melalaikan
sopan santun yang sepantasnya, perlu diperingatkan dan diajar (atau belajar)
lebih lanjut bagaimana menghasilkan buah² rohani yang Tuhan rindukan ini.
Ciri Khas Indonesia
Satu hal yang menarik mengenai berlaku ramah
dan sopan santun adalah bahwa karakter ini merupakan ciri khas bangsa kita,
Indonesia. Orang² di negeri ini sejak kecil telah dibesarkan dalam tradisi
sopan santun dan bersikap ramah di tengah² pergaulan masyarakat. Keramahan dan
kesantunan bangsa ini bahkan telah terkenal di seantero dunia. Belajar tata
krama adalah salah satu hal penting yang ditanamkan dalam hidup kita. Itu seperti
telah mendarah daging dalam keseharian kita.
Namun, apakah dengan demikian kita telah
memenuhi (dengan serta merta) perintah firman di atas?
Mungkin saja kita sebagai salah satu bangsa
yang berlatar belakang demikian telah terbiasa melakukannya. Tetapi benarkah
itu sesuai dengan yang Tuhan inginkan?
Fakta yang Tidak Membanggakan
Mengamati beberapa fakta sosial yang muncul
akhir-akhir ini, apa yang kita tampilkan selama ini di hadapan seluruh dunia
tampaknya sedang diuji kualitasnya.
Dengan munculnya media sosial sebagai sarana
atau bentuk lain dalam berkomunikasi dan bersosialisasi, lebih² penggunanya
dapat menampilkan diri secara anonim, mulai terlihat bahwa kesopanan dan
keramahan kita sebagai bangsa masih sekedar dalam tataran permukaan semata.
Orisinalitas sifat bangsa ini sebagai bangsa yang ramah, sopan dan penuh tata
krama, mungkin saja tak seperti yang sering kita banggakan. Nyatanya, melalui
media sosial, kita sebagai orang² Indonesia tanpa sadar membuka sifat asli kita
ketika tanpa segan menggunakan fitnah, saling serang melalui berbagai status
dan komentar, tak malu berselisih dan bertengkar sesama sendiri, saling hujat,
saling hina dan melecehkan, saling menjatuhkan dengan setiap hari mengumbar
kata² kotor yang tak terhitung banyaknya itu di dunia maya. Anehnya, ketika
pembuat² pernyataan itu dicari dan didatangi pihak berwajib untuk dimintai
pertanggung jawabannya atas pernyataannya itu, penampilan orang² ini berubah
180 derajat. Sambil menangis, mereka meminta maaf, berjanji tidak mengulangi
perbuatannya. Semuanya dilakukan dengan sikap penuh kesantunan seperti layaknya
orang² Indonesia yang menjunjung kesopanan dalam kesehariannya.
Inikah sikap yang Tuhan inginkan kita
praktekkan sebagai anak² Tuhan? Yang terlihat manis di momen² tertentu saat
berada di depan orang banyak, di atas mimbar gereja, di hadapan jemaat atau di
pertemuan² ibadah akan tetapi… sebenarnya di keseharian, perilaku kita tak
menunjukkan akan adanya kelemahlembutan dan keramahtamahan?
Bukan Topeng Tapi Wajah Asli
Yang Tuhan kehendaki bukan topeng keramahan
dan kesantunan. Ia menghendaki jati diri asli yang tahu bagaimana membawa diri
di hadapan manusia sejak dari dalam hati kita. Bahwa kita adalah orang² yang
digerakkan oleh kasih kepada Tuhan dan sesama manusia, menampilkan suatu
kehidupan yang saleh, manis, murni dan tulus dalam perbuatan² yang baik. Yang
sudah diubahkan-Nya bukan hanya tampak baik di depan orang tetapi sungguh²
merupakan pribadi² yang baik sejak dari hati, di hadapan Dia dan semua orang.
 Untuk itulah Ia mengaruniakan Roh Kudus bagi setiap yang percaya, yang menjadi
Roh kuasa yang memampukan dan menguatkan kita dalam menjadi seperti yang Tuhan
kehendaki.
Hari ini sudah seharusnya kita menyadari apa
yang kurang dari diri kita. Alih² 
sekedar berbangga akan budaya kita sebagai orang² Indonesia yang baik
budi bahasanya, kita seharusnya memandang Tuhan dan datang dengan hati yang
rindu diubahkan untuk menjadi pelaku² firman-Nya. Menjadi orang² yang menjauhi
fitnah dan pertengkaran, menahan mulut dari sikap melecehkan dan merendahkan
orang lain, lalu berlaku manis, ramah, lemah lembut dalam suatu sikap kesopan
santunan yang tulus dari hati yang terdalam. Biarlah Tuhan berkarya dalam hidup
kita. Mengubahkan kita dari orang² ramah dan santun yang munafik menjadi
pribadi² yang benar² ramah dan lemah lembut, yang menyukakan hati Tuhan dan
yang menjadi berkat bagi sesama kita.
Adakah Ia mendapati hati yang demikian di
antara kita?
Salam revival!
Tuhan Yesus memberkati kita semua.


Bagi
saudara-saudari yang berminat bergabung dalam group whatsapp dapat menghubungi
no whatsapp
082299968682 atau 081803895744 atau 08980858661
Dengan bersedia mengikuti persyaratan di bawah
ini:

https://worshipcenterindonesia.blogspot.com/2017/06/belajar-bersama-bertumbuh-bersama-di.html

ATMOSFIR ROHANI

Oleh : Peter B, MA
Ayat Hari Ini :
Pada masa itu firman TUHAN jarang;
penglihatan-penglihatan pun tidak sering.
1 Samuel 3:1 (TB)
Tuhan itu mahahadir. Meskipun begitu, ada
tempat² tertentu di bumi dimana kehadiran-Nya dirasakan sangat kuat dan nyata.
Hal yang sama berlaku dengan kenyataan hadirnya penguasa kegelapan (meskipun
mereka tidak mahahadir) di muka bumi. Seperti halnya ada tempat² yang dinilai
angker, keramat, atau mengandung pengaruh spiritual yang gelap, sesungguhnya
ada pula tempat² dimana kehadiran Tuhan terasa lebih kuat daripada di tempat
lain. Suasana di bumi yang dipengaruhi dunia roh inilah yang disebut atmosfir
rohani.
Menelisik Alkitab, ini bukan sesuatu yang
asing. Atmosfir rohani dirasakan dan dikenal oleh orang² yang berhubungan
dengan Tuhan maupun roh² jahat. Perbedaan itu hampir selalu tidak dapat
dideteksi oleh mata jasmani tetapi dapat dirasakan oleh mereka yang rohnya peka
dan terbuka akan perkara² rohani.
Sebagaimana dinyatakan dalam nats hari ini : “Samuel yang muda itu menjadi pelayan TUHAN di bawah pengawasan Eli.
Pada masa itu firman TUHAN jarang; penglihatan-penglihatan pun tidak
sering.”
Pernyataan bahwa “firman Tuhan jarang
terdengar” berhubungan erat dengan “tidak seringnya ada
penglihatan”. Yang hendak disampaikan di sini intinya adalah bahwa
kehadiran Tuhan sangat kurang dirasakan ada zaman itu. Sekalipun ada imam
besar Eli, masa itu adalah masa kekeringan rohani yang besar, yang merupakan
hasil akumulasi bertahun² lamanya pemerintahan para hakim di Israel yanh belum
berhasil membawa seluruh bangsa hidup dalam takut akan Tuhan. Pada masa itu
Tuhan berdiam diri. Tak lagi aktif berkomunikasi dengan umat-Nya seperti di
zaman Musa dan Yosua. Hal itu semakin diteguhkan oleh pernyataan dalam satu
pasal setelahnya, yaitu dalam 1 Samuel 4:22, “Telah lenyap kemuliaan dari
Israel”
Dapat dikatakan atmosfir rohani pada waktu itu
diliputi kegelapan. Pengaruh kuasa gelap menghalangi Tuhan terhubung dengan
umat-Nya. Dan itu disebabkan terutama bukan saja karena penyembahan berhala
(meskipun ada penyembahan berhala juga pada waktu itu, lihat 1 Samuel 7:3-4)
namun juga karena perbuatan para imam keluarga Eli yang menyalahgunakan
otoritas keimamannya untuk mengejar kepentingan dan memuaskan hawa nafsu mereka
sendiri (lihat 1 Samuel 3). Secara simbolis, atmosfir sorgawi lenyap melalui
peristiwa terpukul kalahnya orang Israel dengan sangat memalukan oleh bangsa
Filistin. Hal itu ditambah dengan terampasnya tabut Tuhan oleh bangsa asing itu
(lihat 1 Samuel 4). Ya, Tuhan telah meninggalkan Israel, hadirat-Nya telah
lenyap dari tengah² bangsa itu. Pada titik itu, atmosfir rohani di negeri itu
telah menjadi sangat gelap, lebih² dengan matinya Imam Eli, hakim Israel pada
waktu itu. Samuellah yang kemudian dipakai Tuhan untuk membawa kembali atmosfir
rohani yang dikehendaki Tuhan melalui seruan pertobatan. Dan pemulihan atmosfir
sorgawi itu terus berlanjut hingga zaman Daud.
Dalam 2 Samuel 8:15 dikatakan tentang masa
pemerintahan Daud, “Demikianlah Daud telah memerintah atas seluruh
Israel, dan menegakkan keadilan dan kebenaran bagi seluruh bangsanya.
Ada keadilan dan kebenaran di seluruh bangsa
ketika Daud berkuasa. Melalui Daud, Tuhan menegakkan hadirat-Nya di negeri itu,
mengubah atmosfir rohaninya sehingga di antara seluruh bangsa banyak didapati
yang melakukan kebenaran dan keadilan. Ketika masa pemerintahan Daud berakhir,
Israel telah siap mengalami puncak transformasi rohani dan memasuki masa
kejayaan yang gilang gemilang. Baik secara rohani maupun jasmani.
Oleh karena itu, tidak mengherankan jika pada
masa pemerintahan Salomo, bait Allah yang sangat megah didirikan dan hadirat
Tuhan turun dengan amat sangat kuat di sana sebagai penggenapan janji Tuhan
bahwa Ia berkenan hadir serta berdiam di Bait yang telah direncanakan sejak
masa Daud itu (lihat 1 Raja² 9:3).
Dan inilah yang terjadi pada saat pentahbisan
Bait termegah yang pernah dibangun itu :
1 Raja-raja 8:10-11 (TB)
10 Ketika imam-imam keluar dari tempat kudus,
datanglah awan memenuhi rumah TUHAN,
11 sehingga imam-imam tidak tahan berdiri
untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu,
 sebab kemuliaan TUHAN
memenuhi rumah TUHAN.
Ketika atmosfir rohani dipenuhi suasana sorga,
maka orang² mengalami jamahan kehadiran Tuhan yang luar biasa. Mereka
tersungkur, memuji dan menyembah. Tuhan terasa demikian dekat. Begitu nyata
dirasakan oleh roh setiap manusia. Pada waktu² seperti itu, rasa takut akan
Tuhan memenuhi hati setiap orang yang ada di sana tapi bukan dalam bentuk
tekanan atau kengerian yang mengecilkan hati. Hadirat Tuhan membawa pula rasa
sukacita bercampur ketenteraman yang besar oleh karena berada dekat dengan
sumber segala yang baik, yang kudus, dan yang mulia. Nama lain dari rangkaian
peristiwa ini dari zaman Samuel hingga Salomo dimana kemuliaan Tuhan nyata di
tengah² umat-Nya adalah Kebangunan Rohani yang Besar (Great Revival atau Great
Awakening).
Atmosfir rohani suatu tempat sangat
dipengaruhi orang² yang hidup dan beraktifitas di atasnya. Jika tempat itu
digunakan sebagai tempat perbuatan² dosa maupun untuk melakukan hal² yang
melawan Allah, pada dasarnya tempat itu telah diserahkan pada kuasa gelap yang
akan menguasainya dan menyebarkan pengaruhnya dari sekitar tempat itu. Tidak
heran jika dikatakan ada tempat yang disebut sebagai tahta iblis di bumi
sebagaimana ditulis dalam Wahyu 2:13.
Sebaliknya, tempat atau wilayah atau bahkan
suatu negeri dimana orang²nya hidup dalam takut akan Tuhan, menegakkan keadilan
dan kebenaran serta siang dan malam menaikkan penyembahan kepada Tuhan dengan
setulus hati dan kerinduan, tempat itu menjadi tempat kesukaan Tuhan dimana
Tuhan berkenan hadir di sana. Itu dimulai sejak zaman Daud dimana dari pondok
Daud penyembahan dan pujian dinaikkan tanpa henti sampai hadirat Tuhan yang
sangat pekat turun saat pentahbisan bait suci Salomo. Dalam kehadiran Tuhan
yang nyata, seolah Ia menginjakkan kaki-Nya di bumi, semakin banyak orang² yang
gentar dan takut akan Tuhan, yang datang dalam pertobatan dan rasa haus yang
besar akan Tuhan.
Dari sini, seharusnya kita bisa menilai
atmosfir rohani apa yang ada pada kita secara pribadi, di keluarga/rumah tangga
kita, maupun di komunitas sekeliling kita sampai seluruh negeri dimana kita
berdiam. Semakin banyak orang² yang melawan Tuhan atau sekalipun beribadah
namun dalam ketidakmurnian, atmosfir rohani yang tercipta akan merupakan
pekerjaan kuasa gelap daripada hadirat Tuhan yang mengubahkan, memulihkan dan
memperbarui.
Ketika Tuhan menarik diri, atmosfir kehidupan
pun lenyap. Yang ada hanya kekeringan bahkan kematian rohani. Segala
sesuatunya, dari tampak luar, seperti baik² saja atau malah terlihat seperti
ada kemajuan dalam hidup sehari², tetapi roh manusia di dalamnya mati, moralnya
rusak dan jiwanya bobrok tenggelam dalam suatu kehidupan yang sangat
menjijikkan di hadapan Tuhan. Keadaan yang seperti inilah yang memerlukan
keberadaan terang dan garam dunia yang mencegah bahkan mengubah atmosfir rohani
yang Tuhan inginkan. Dan untuk itulah kita dipanggil. Untuk menaikkan suatu doa
yang hidup dan kehidupan yang digerakkan oleh suatu doa supaya, “Datanglah
kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu, di bumi seperti di sorga.”
Sudahkah kita menjadi sarana² pengubah
atmosfir kegelapan lalu menjadi pembawa atmosfir sorgawi sebagaimana Tuhan
rindukan itu?
Salam revival!
Tuhan Yesus memberkati kita semua.

Bagi
saudara-saudari yang berminat bergabung dalam group whatsapp dapat menghubungi
no whatsapp
082299968682 atau 081803895744 atau 08980858661
Dengan bersedia mengikuti persyaratan di bawah
ini:

https://worshipcenterindonesia.blogspot.com/2017/06/belajar-bersama-bertumbuh-bersama-di.html

​MENGEJAR PENGERTIAN AKAN SEGALA SESUATU

Oleh : Peter B, MA

Ayat Hari Ini :
2 Timotius 2:7 (TB)
Perhatikanlah apa yang kukatakan; Tuhan akan
memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu.
2 Timotius 2:7 (TSI2)
Pikirkanlah contoh-contoh ini, dan TUHAN akan
memberikan kemampuan kepadamu untuk mengerti lebih dalam tentang hal-hal ini.
Yang dimaksud Paulus ketika menuliskan kalimat
di atas merujuk pada tiga perumpamaan yang disampaikan sebelumnya (yaitu ayat
4-6). Harus diakui bahwa contoh atau perumpamaan yang disampaikannya itu bukan
sesuatu yang mudah dipahami. Memerlukan perenungan mendalam dan penyelidikan
lebih lanjut untuk benar-benar menangkap pengertian dari ilham serta hikmat
ilahi itu.
Dan sejatinya, bukan hanya ada tiga
perumpamaan itu saja yang sukar dipahami. Membaca seluruh Alkitab, kita akan
menemukan begitu banyak ayat dan pernyataan yang tidak mudah dipahami dan
ditafsirkan maknanya. Apabila memahami pikiran sesama manusia saja masih
merupakan sesuatu yang tidak mudah, betapa sukarnya mengerti apa yang ada di
benak pencipta manusia, yang dari pikiran-Nya alam semesta ini dibentuk dan
dirancang?
Tak pelak, kita memerlukan pertolongan Tuhan
sendiri untuk dapat menyelami pikiran²Nya.
Paulus tahu benar akan hal itu. Itu sebabnya
ia menyatakan dengan yakin bahwa KETIKA KITA MAU BELAJAR JALAN-JALAN TUHAN YANG
TERSEMBUNYI, TUHAN AKAN MENOLONG KITA DENGAN MEMBERIKAN KEMAMPUAN PADA KITA
UNTUK MENGERTI AKAN JALAN-JALAN-NYA ITU.
Itu artinya, Tuhan menyediakan diri bagi kita.
Ia ada untuk menolong kita dalam memahami kehendak-Nya. Ia siap sedia
memberikan hikmat dan pewahyuan untuk dapat mengenal Dia dengan benar dan
tepat.
Efesus 1:17 (TB)
(aku) meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus
Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat
dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar.
Dengan senang hati dan segenap rindu, Tuhan
siap mencurahkan penyingkapan demi penyingkapan akan jalan²Nya bagi kita. Ia
pasti melakukan bagian-Nya.
Masalahnya ada pada kita.
Berapa banyakkah anak Tuhan yang mau belajar
jalan² Tuhan? Adakah yang rindu lebih dalam mengenal Dia dan kehendak-Nya lebih
lagi? Akan didapatikah pribadi yang bukan sekedar mengisi otaknya dengan
pengetahuan agama atau theologia tetapi yang mendesak untuk mencari tahu apa rencana
dan kehendak Tuhan dalam hidupnya, keluarganya atau bangsanya? Apakah ada yang
haus untuk memperoleh penyingkapan isi hati-Nya supaya ia boleh makin
memperkenan Bapa di sorga? Seberapa sering Tuhan mendengar doa-doa untuk
memohon pengertian ini sampai di hadapan tahta-Nya?
Berapa banyak yang bersedia menjadi murid²
sejati? Berapa banyak yang merindukan hikmat sejati dan sorgawi?
Memilih tetap tinggal dalam kebodohan di
hadapan Allah yang rindu memberikan pengertian dan hikmat adalah kebodohan yang
paling bodoh. Sesungguhnya, bukan sesuatu yang mustahil untuk kita mengetahui
kehendak Tuhan. Datanglah dengan bulat hati, dengan penuh kerinduan dan
ketulusan untuk lebih dekat dan intim dengan Dia.
Dia akan memberi diri-Nya dikenal. Dia tak
akan menyembunyikan diri dari Anda. Dia akan menerangi hati dan hidup Anda,
memenuhi Anda dengan hikmat yang perlu dan berguna bagi sepanjang hidup Anda.
Bersama Dia, Anda bukan hanya akan mulai memperoleh jawaban atas banyak
pertanyaan mengenai hidup. Lebih dari itu, Anda akan dibukakan hal-hal rahasia
yang tersimpan di hati-Nya, baik mengenai diri Anda pribadi maupun hal² lain.
Hidup Anda akan dibawa naik lebih tinggi daripada orang² yang tak berjalan
bersama Tuhan. Bagai rajawali Anda akan terbang tinggi. Hingga suatu kali
menerima kemenangan akhir Anda di sorga.
Hai anakku, jikalau engkau menerima
perkataanku dan menyimpan perintahku di dalam hatimu,
sehingga telingamu memperhatikan hikmat, dan
engkau mencenderungkan hatimu kepada kepandaian,
ya, jikalau engkau berseru kepada pengertian,
dan menujukan suaramu kepada kepandaian,
jikalau engkau mencarinya seperti mencari
perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam,
maka engkau akan memperoleh pengertian
tentang takut akan TUHAN dan mendapat pengenalan akan Allah.
Karena TUHANlah yang memberikan hikmat, dari
mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian.
Amsal 2:1-6 (TB)
Salam revival!
Tuhan Yesus memberkati kita semua

Bagi saudara-saudari yang berminat bergabung
dalam group whatsapp dapat menghubungi no whatsapp 
082299968682 atau 081803895744 atau
08980858661
Dengan bersedia mengikuti persyaratan di bawah
ini:

https://worshipcenterindonesia.blogspot.com/2017/06/belajar-bersama-bertumbuh-bersama-di.html

DAMPAK MENGKOMPROMIKAN KEBENARAN

Oleh : Peter B, MA
AYAT HARI INI :
Amsal 25:26 (BIS)
Orang baik yang mengalah kepada orang
durhaka
 seperti mata air yang keruh atau sumur yang kotor.
Amsal 25:26 (AYT)
Bagaikan mata air yang keruh dan sumur yang
kotor, seperti itulah orang benar yang goyah di hadapan orang fasik.
Amsal 25:26 (VMD)
Orang baik menjadi lemah dan mengikuti orang
jahat
 adalah seperti air bersih yang sudah tercemar.
Amsal 25:26 (FAYH)
Apabila orang benar berkompromi dengan orang
jahat,
 itu sama saja seperti mencemarkan sumur atau mengotorkan mata air.
Proverbs 25:26 (NET)
Like a muddied spring and a polluted well, so
is a righteous person who gives way before the wicked.
(Terjemahan : Seperti mata air yang berlumpur
dan sujud yang tercemar demikianlah orang benar yang memberi atau membuka jalan
/ mengalah kepada orang fasik)
Proverbs 25:26
Like a muddied fountain and a polluted spring
is a righteous man who yields, falls down, and compromises his integrity
before the wicked.
(Terjemahan : Seperti mata air berlumpur dan
sumur yang tercemar, demikianlah orang yang benar yang menyerah, menjadi lemah
dan mengkompromikan integritasnya di hadapan orang fasik)
Dengan sengaja saya menampilkan berbagai
terjemahan di atas dengan tujuan memperjelas apa makna sesungguhnya dari nats
Amsal di atas. Intinya, berbagai terjemahan mendukung pengertian bahwa yang
dimaksud adalah apabila seorang yang sebelumnya dikenal sebagai Orang Baik
atau Orang Benar tetapi dia tidak memegang teguh pendiriannya akan hal yang
baik dan benar itu tetapi memilih berkompromi dengan orang fasik, maka orang
itu diumpamakan seperti sumber air yang kotor dan keruh, juga seperti sumur
yang tercemar airnya.
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan “Mata
air yang keruh dan sumur yang tercemar itu”?
1- KEHILANGAN KEJERNIHAN DAN KEMURNIAN
Orang benar semula memiliki pemikiran yang
lurus dan jujur. Dan akan demikian selalu keadaannya selama ia berpegang teguh
pada hikmat sejati dan kebenaran. Tetapi itu dapat segera berubah APABILA ia
mengkompromikan kebenaran dengan kejahatan. Berkompromi dengan hal² yang jahat
berarti mengatakan bahwa sesuatu yang jahat, tidak adil dan tidak benar itu
tidak apa² dilakukan, bahwa itu bisa diterima dan dimaafkan, bahkan kemudian
mengatakan hal tersebut sebagai sesuatu yang baik dan benar.
Orang² yang memilih berlaku demikian akan
mulai kabur pandangannya. Bukan pada mata jasmani tapi pada jiwanya.
Kepekaannya terhadap mana yang benar dan mana yang salah mulai berkurang.
Pikirannya menjadi tumpul, tak lagi tajam membedakan mana yang yang lurus dan
mana yang bengkok. Ia mulai tidak jujur kepada dirinya sendiri dan dalam
melihat segala sesuatu. Kejernihan berpikir dan menilai berangsur lenyap
digantikan dengan kekeruhan pikiran yang campur aduk tanpa mampu benar-benar
memilah mana yang benar dan keliru.
Orang benar yang tidak berdiri teguh dalam
prinsip² kebenaran akan mendapati dirinya kebingungan dalam menentukan sikap
dan menilai segala sesuatu. Oleh karena ia telah membuka diri pada pengaruh²
yang buruk, ia pun tak lagi menjadi benar² murni dan jernih menilai diri dan
situasi. Ia akan “dikotori” oleh komprominya dengan kefasikan.
Ini menjelaskan mengapa ada banyak orang tak
mampu melihat dan menilai segala sesuatu dengan jernih serta apa adanya. Itu
karena jiwa mereka telah dipengaruhi oleh apa yang keliru daripada dimurnikan
oleh firman yang menyucikan (lihat Yohanes 15:2-3; 17:17). Mereka telah membuka
diri terhadap pengaruh kebohongan dan kebodohan karena sejak awal tidak
bertekun mencari dan hidup dalam kebenaran.
Sejak semula, orang² ini tidak terlalu memahami
mana kebenaran yang sejati. Ketika banyak pengaruh berdatangan, merekapun ikut
arus orang banyak atau mayoritas. Apa yang diyakini orang banyak dijadikan
ukuran kebenaran. Akibatnya mereka semakin jauh dari kebenaran karena
berkompromi dengan pandangan² yang belum tentu merupakan sesuatu yang benar.
Tak lama, orang² semacam ini mulai tak dapat lagi menilai segala sesuatu secara
jernih. Apa yang fasik telah mempengaruhi mereka, itulah yang mereka tampilkan
dan suarakan. Bukan lagi suara kejernihan dan kemurnian sejati.
2- KEHILANGAN KAPASITAS UNTUK MENJADI BERKAT
DAN MANFAAT BAGI BANYAK ORANG
Sumber air yang kotor dan sumur yang tercemar
mempunyai satu persamaan yang jelas. Keduanya TIDAK BERGUNA LAGI. Atau
setidaknya tidak terlalu berguna. Jauh sekali dari fungsi dan keadaannya
semula.
Dalam keadaan murni, orang dapat datang dan
menimba serta meminum air dari sana, merasakan kesegaran dan mendapatkan
kekuatan baru. Seberapa banyaknya orang yang datang, mereka memperoleh manfaat
dari mata air dan sumur yang airnya jernih dan murni tersebut. Tapi ketika itu
telah menjadi keruh dan tercemar, apa yang bisa diperoleh dari sana?
(Bandingkan dengan Keluaran 15:23-25)
Ketika seorang murid Kristus mengkompromikan
kebenaran firman dengan mengadopsi prinsip² dunia dalam hidup maupun
pelayanannya, kuasa Roh tak lagi dapat bekerja dengan leluasa untuk berkarya
melalui hidup dan pelayanannya itu. Ia tak mampu lagi mengeluarkan “dalam
hatinya mengalir aliran² air hidup” (lihat Yohanes 7:37-38). Roh Kudus yang
murni dan sejati digantikan oleh cara dan sistem duniawi yang terbatas dan tak
memiliki kuasa untuk mengadakan terobosan² ilahi yang Tuhan rindukan.
Yang serupa ini akan terjadi atas gereja.
Ketika gereja berkompromi dengan dosa dan cara² duniawi, fungsi terang dan
garam yang Allah rindukan tak tercapai. Terang itu redup dan garamnya telah
menjadi tawar. Gereja yang mengkompromikan prinsip² kebenaran firman dan
menyeleweng dari kehendak Tuhan telah tercampur dengan dunia, menjadi seperti
dunia, dan akan mempengaruhi orang untuk menjadi duniawi bahkan agamawi oleh
karena pemalsuan rohani yang seolah² membawa jemaat kepada Allah namun hanya
sekedar pembenaran diri dan kesalehan semu.
Sesungguhnya tidak ada jalan lain supaya
gereja menjadi sebesar-besar berkat bagi dunia dan jiwa² di dalamnya SELAIN
MEMBAWA KEMURNIAN AJARAN KRISTUS, MENJUNJUNGNYA TINGGI DENGAN MEMPRAKTEKKANNYA
DALAM HIDUP SEHARI² SEHINGGA DUNIA TAHU BAHWA ADA TUHAN YANG PENUH KASIH DAN
KUASA YANG MEMBERIKAN PEMULIHAN SERTA HIDUP SEJATI KEPADA MEREKA.
3- BERPOTENSI MENJADI PEMBAWA PENYAKIT,
KELEMAHAN BAHKAN KEMATIAN
Manusia membutuhkan air yang jernih dan bersih
untuk dikonsumsi. Jika mereka tidak mendapatkannya, mereka mencari cara untuk
memurnikan air itu. Dengan mendidihkannya, menyulingnya, mencampurnya dengan
bahan² yang sanggup memurnikan atau meningkatkan kualitas air itu.
Bagaimana dengan air yang sudah tercemar?
Tentu saja berdampak kebalikan dari air yang jernih. Air murni yang dapat
menjadi sumber kesembuhan dan kehidupan berbalik menjadi racun, sumber petaka
dan kebinasaan.
Alkitab mencatat satu peristiwa serupa, yang
menunjukkan dampak air yang buruk dan tidak sehat :
Berkatalah penduduk kota itu kepada Elisa:
“Cobalah lihat! Letaknya kota ini baik, seperti tuanku lihat, tetapi
airnya tidak baik dan di negeri ini sering ada keguguran bayi.
Jawabnya: “Ambillah sebuah pinggan baru
bagiku dan taruhlah garam ke dalamnya.” Maka mereka membawa pinggan itu
kepadanya.
Kemudian pergilah ia ke mata air mereka dan
melemparkan garam itu ke dalamnya serta berkata: “Beginilah firman TUHAN:
Telah Kusehatkan air ini, maka tidak akan terjadi lagi olehnya kematian atau
keguguran bayi.”
Demikianlah air itu menjadi sehat sampai hari
ini sesuai dengan firman yang telah disampaikan Elisa.
2 Raja-raja 2:19-22 (TB)
Air yang tidak sehat pasti berdampak buruk
bagi kesehatan orang yang meminumnya. Alih² berguna, air yang tercemar pasti
merugikan dan melemahkan.
Orang² benar yang semula berpotensi
menghasilkan buah² bagi kemuliaan nama Tuhan, ketika sumbernya tercemar, akan
berbalik fungsi menjadi racun. Orang² Farisi dan ahli² taurat diumpamakan Yesus
seperti ragi, mereka mempengaruhi orang dengan cepat namun bukan supaya orang
terhubung dengan Tuhan namun pada sesuatu tipuan, bagaikan roti yang tampak
besar dan mengembang tetapi hanya sedikit bobot kandungannya.
Gereja yang tak mengindahkan standar² Tuhan
akan menjadi kebalikan dari yang mereka harapkan. Mereka akan menjadi alat²
dunia yang membawa orang pada kerusakan rohani yang besar daripada pertumbuhan
rohani dan pengenalan yang benar akan Tuhan.
Nasib yang sama akan menimpa tak terkecuali
orang baik pada umumnya yang memilih berkompromi dengan cara² orang fasik yang
tidak jujur dengan harapan menghasilkan sesuatu yang baik dan besar. Ini suatu
kekeliruan besar sebab firman Tuhan mengatakan sebaliknya. Contohnya, dalam hal
pemerintahan sebagaimana dinyatakan ayat Amsal lainnya :
Amsal 25:4-5 (TB)
4 Sisihkanlah sanga dari perak, maka
keluarlah benda yang indah bagi pandai emas.
5 Sisihkanlah orang fasik dari hadapan raja,
maka kokohlah takhtanya oleh kebenaran.
Amsal 16:12 (TB)
Melakukan kefasikan adalah kekejian bagi
raja, karena takhta menjadi kokoh oleh kebenaran.
Dapat disimpulkan di sini bahwa orang baik
yang memilih berkompromi dengan orang² fasik akan membawa dampak buruk bagi
banyak orang. Tidak ada kebaikan atau keberuntungan di dalamnya. Jauhilah
orang² semacam itu seperti menjauhi makanan dan minuman yang beracun. Datanglah
kepada sumber air yang hidup itu, yaitu Kristus sendiri. Berkumpullah dan
bergabunglah bersama orang² benar yang berkomitmen menjaga jalannya tetap setia
dalam kejujuran dan ketulusan menilai segala sesuatu sesuai kehendak Tuhan
sejati. Itulah yang Tuhan rindukan supaya kita semua yang telah dibenarkan
Kristus dan diajar hidup dalam kebenaran tidak menjadi cemar maupun kemudian turut
mencemari orang lain.
Ya Pengharapan Israel, TUHAN, semua orang
yang meninggalkan Engkau akan menjadi malu; orang-orang yang menyimpang dari
pada-Mu akan dilenyapkan di negeri, sebab mereka telah meninggalkan sumber air
yang hidup, yakni TUHAN.
Yeremia 17:13 (TB)
Jagalah supaya jangan ada seorang pun
menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit
yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.
Ibrani 12:15 (TB)
Salam revival!
Tuhan Yesus memberkati kita semua

Bagi saudara-saudari yang berminat bergabung
dalam group whatsapp dapat menghubungi no whatsapp 
082299968682 atau 081803895744 atau
08980858661
Dengan bersedia mengikuti persyaratan di bawah
ini:

https://worshipcenterindonesia.blogspot.com/2017/06/belajar-bersama-bertumbuh-bersama-di.html

PENGHAKIMAN

Oleh : Rick Joyner
Diterjemahkan secara bebas dari :
https://publications.morningstarministries.org/daily-devotional/judgement?mc_cid=3256071292&mc_eid=568dfd5400
Kejadian 6:13-14, 17-19, 22 (TB)
13 Berfirmanlah Allah kepada Nuh: “Aku
telah memutuskan untuk mengakhiri hidup segala makhluk, sebab bumi telah penuh
dengan kekerasan oleh mereka, jadi Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama
dengan bumi.
14 Buatlah bagimu sebuah bahtera dari kayu
gofir; bahtera itu harus kaubuat berpetak-petak dan harus kaututup dengan pakal
dari luar dan dari dalam.
17 Sebab sesungguhnya Aku akan mendatangkan
air bah meliputi bumi untuk memusnahkan segala yang hidup dan bernyawa di
kolong langit; segala yang ada di bumi akan mati binasa.
18 Tetapi dengan engkau Aku akan mengadakan
perjanjian-Ku, dan engkau akan masuk ke dalam bahtera itu: engkau bersama-sama
dengan anak-anakmu dan isterimu dan isteri anak-anakmu.
19 Dan dari segala yang hidup, dari segala
makhluk, dari semuanya haruslah engkau bawa satu pasang ke dalam bahtera itu,
supaya terpelihara hidupnya bersama-sama dengan engkau; jantan dan betina harus
kaubawa.
22 Lalu Nuh melakukan semuanya itu; tepat
seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah dilakukannya.
Kesabaran Tuhan sukar untuk bisa
dipahami.  Dalam Wahyu 2: 20-21, kita
melihat bahwa Tuhan bahkan memberi Izebel “waktu untuk
bertobat.”  Namun, kesabaran Tuhan
itu sendiri juga merupakan semacam penghakiman.
Seperti yang dikatakan Pengkhotbah 8:11,
“Oleh karena hukuman terhadap perbuatan jahat tidak segera dilaksanakan,
maka hati manusia penuh niat untuk berbuat jahat.”
Orang jahat akan menafsirkan keterlambatan
tindakan disiplin dari Allah sebagai bukti bahwa Dia tidak benar-benar peduli
dengan kejahatan yang mereka lakukan. 
Karena itu, mereka akan jatuh ke dalam kebejatan yang semakin
dalam.  Hanya orang-orang benar sejati,
atau mereka yang memiliki kebenaran di dalam hati mereka, yang akan mengerti
bahwa kesabaran Tuhan sejatinya adalah kasih karunia-Nya.
Kesabaran-Nya dinyatakan supaya kita dapat
bertobat.  Sebagaimana kita diberitahu
dalam I Korintus 11:31, “Kalau kita menguji (menilai) diri kita sendiri,
hukuman tidak menimpa kita.”
 
Seperti yang Tuhan katakan dalam Matius 21:44
(BIMK), “Orang yang jatuh pada batu itu, akan hancur; dan orang yang
ditimpa batu itu, akan tergilas menjadi debu.] “
Lebih baik jatuh di atas batu dan dihancurkan
daripada batu itu jatuh di atas kita. 
Lebih baik merendahkan diri dan bertobat daripada Dia yang menghakimi
kita.
 Tuhan
akan memberi kita waktu untuk bertobat dan mendisiplinkan diri kita sendiri
sehingga Dia tidak perlu melakukannya. 
Meski begitu, kesabaran Tuhan memang ada batasnya.  Ada saat di mana Dia akan menghakimi kita
dengan cepat.  Adalah kesalahan yang
tragis selalu mengandaikan kasih karunia-Nya diberikan atas kita karena untuk
suatu waktu kita dapat bebas dari hukuman atas yang kita perbuat.
 Tuhan
melihat kerusakan yang ada di bumi dan Dia bertekad untuk menghapus segala
daging yang hidup dan memulai kembali dengan manusia yang tersisa yang telah
Dia peliharaan selama ini .  Ini adalah
hal yang kita lihat berulang kali di dalam Alkitab dan dalam sejarah.  Umat ​​manusia memiliki panggilan besar,
untuk menjadi tempat kediaman Tuhan sendiri, dan Setan dapat merusak dan
memutarbalikkan panggilan ini, memaksa Allah untuk menghancurkan manusia yang
telah Dia ciptakan.  Namun, selalu ada
manusia yang tersisa yang Setan tidak dapat merusaknya, yang melaluinya dapat
digunakan Tuhan untuk terus menggerakkan manusia menuju tujuan akhir-Nya.
 Ada
banyak individu, keluarga, gereja, dan gerakan yang memiliki panggilan yang
tinggi yang sepertinya dapat dirusak oleh musuh Tuhan.  Tuhan sendiri harus mencabut banyak orang
yang Dia panggil.  Meski begitu, biasanya
ada sisa yang dapat Dia gunakan sebagai benih untuk melanjutkan tujuan-Nya di
tempat atau pada waktu yang lain.  Karena
alasan ini, pemimpin-pemimpin terbesar yang mencapai kemajuan besar bagi
kerajaan Allah berasal dari gerakan-gerakan atau gereja-gereja yang sebelumnya
telah gagal.
 Banyak
orang yang mengalami kekecewaan yang mengerikan karena perpecahan atau
kegagalan gereja menjadikan hal ini sebagai sesuatu yang menetralisir mereka
sehingga mereka tidak pernah dipakai lagi secara efektif bagi Kerajaan Allah.  Tetapi yang lain membangun sebuah bahtera
yang dengannya mereka dapat naik di atas air bah penghakiman, melindungi
orang-orang yang tersisa yang akan berperan dalam pencapaian tujuan mereka
dalam Tuhan di masa depan.
 Seperti
yang dinyatakan, segala sesuatu yang terjadi pada kita diizinkan oleh Tuhan
demi kedewasaan kita.  Hal-hal ini akan
membuat kita pahit atau membuat kita lebih baik.  Kristus adalah Bahtera yang dengannya kita
dapat masuk untuk mengatasi situasi atau masalah apa pun yang datang ke atas
bumi.  Jika kita tinggal di dalam Dia,
tidak ada banjir yang dapat mengalahkan kita. 
Di dalam Dia, ada kedamaian yang tidak bisa ditembus badai. Dia adalah
Benteng yang tidak bisa ditaklukkan oleh musuh apapun
.  Ketika Anda dihadapkan dengan situasi di mana
Anda tahu bahwa kehancuran akan datang, jangan hanya lari dari situasi itu,
tetapi larilah ke bahtera itu (yaitu Kristus).
 Jika
kita tinggal di dalam Kristus, kita tinggal di dalam Roh-Nya.  Roh-Nya dimanifestasikan oleh “kasih,
sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kebaikan, kemurahan, kesetiaan,
kelembutan, penguasaan diri …” (Galatia 5: 22-23). Ketika kita sepenuhnya tinggal di dalam Dia,
tidak ada yang dapat merusak buah ini dalam hidup kita.  Tidak ada serangan yang akan dapat
menyebabkan kita berhenti mencintai, berhenti memiliki sukacita Tuhan, berhenti
bersabar dengan mereka yang menyerang kita, atau berhenti menunjukkan kebaikan,
kemurahan, kesetiaan, kelembutan, dan penguasaan diri.  Serangan musuh dimaksudkan untuk membuat kita
melemahkan buah Roh, yaitu supaya mengeluarkan kita dari tempat tinggal kita di
dalam Bahtera, sehingga kita juga akan hanyut tenggelam bersama air bah.

BERJAGA-JAGA UNTUK APAKAH TUHAN ATAS INDONESIA?

Oleh : Peter B, MA
AYAT HARI INI :
Yeremia 31:28 (TB)
Maka seperti tadinya Aku berjaga-jaga atas
mereka untuk mencabut dan merobohkan, untuk meruntuhkan dan membinasakan dan
mencelakakan,
 demikianlah juga Aku akan berjaga-jaga atas mereka untuk
membangun dan menanam, 
demikianlah firman TUHAN.
Tuhan tidak selalu akan bersikap ramah pada
umat-Nya. Ayat di atas menunjukkan bahwa Tuhan bisa bersiap untuk membangun dan
menanam tetapi Dia juga dapat siap untuk mencabut, merobohkan, meruntuhkan,
membinasakan dan mencelakakan.
Tidak mungkin ada yang lebih jelas daripada
ayat ini yang menyatakan bahwa Dia bukan hanya suka memberkati dan melihat kita
diberkati; Dia pun siap menghajar dan meremukkan kita apabila kita telah menyimpang
jauh dari kehendak-Nya.
Sebagai jemaat, tentu selalu gembira mendengar
bahwa Tuhan itu memberkati, menumbuhkan, memperbarui, memulihkan, membangun dan
memperluas daerah kita lebih lagi, menghindarkan diri kita dari kesakitan,
menyembuhkan, menyegarkan, membangkitkan dan melakukan segala yang baik dan
menyenangkan terjadi atas kita. Itu sebabnya pesan² semacam itu akan selalu
disambut dengan baik dan penuh semangat.
Tapi bagaimana jika Tuhan mengatakan seperti
yang disampaikan Yeremia, hamba-Nya yang setia itu? Bahwa Ia bersiap untuk
mendatangkan kecelakaan, kehancuran dan kebinasaan?
Tidak heran, Yeremia ditolak mentah² dan
dianiaya. Sayangnya, di hadapan Tuhan, bukan Yeremia yang keliru. Pemerintah
dan rakyat Yehudalah yang berlaku BODOH!
Nabi² palsu di zaman Yeremia tidak sedikit.
Dari nabi² inilah, raja, pembesar² dan rakyat menerima pesan palsu yang
disebut² berasal dari Tuhan. Bahwa akan ada Shalom atas Yehuda. Akan ada
kebaikan, keberkatan, kemakmuran dan keselamatan atas negeri itu.
Tapi inilah kata TUHAN, Allah mereka sendiri :
Yeremia 6:13-14 (TB)
13 Sesungguhnya, dari yang kecil sampai yang
besar di antara mereka, semuanya mengejar untung, baik nabi maupun imam
semuanya melakukan tipu.
14 Mereka mengobati luka umat-Ku dengan memandangnya
ringan, katanya: Damai sejahtera! Damai sejahtera!, tetapi tidak ada damai
sejahtera.
Yeremia 8:10-11 (TB)
10 Sebab itu Aku akan memberikan
isteri-isteri mereka kepada orang lain, ladang-ladang mereka kepada penjajah.
Sesungguhnya, dari yang kecil sampai yang besar, semuanya mengejar untung;
baik nabi maupun imam, semuanya melakukan tipu.
11 Mereka mengobati luka puteri umat-Ku
dengan memandangnya ringan, katanya: Damai sejahtera! Damai sejahtera!, tetapi
tidak ada damai sejahtera.
Yeremia 14:13-14 (TB)
13 Lalu aku berkata: “Aduh, Tuhan ALLAH!
Bukankah para nabi telah berkata kepada mereka: Kamu tidak akan mengalami
perang, dan kelaparan tidak akan menimpa kamu, tetapi Aku akan memberikan
kepada kamu damai sejahtera yang mantap di tempat ini!”
14 Jawab TUHAN kepadaku: “Para nabi itu
bernubuat palsu demi nama-Ku! Aku tidak mengutus mereka, tidak memerintahkan
mereka dan tidak berfirman kepada mereka. Mereka menubuatkan kepadamu
penglihatan bohong, ramalan kosong dan tipu rekaan hatinya sendiri.
Ini dikuatkan oleh Yehezkiel, nabi dan hamba
Tuhan lain yang hidup sezaman dengan Yeremia :
Yehezkiel 13:8-10 (TB)
8 Sebab itu, beginilah firman Tuhan ALLAH,
oleh karena kamu mengatakan kata-kata dusta dan melihat perkara-perkara bohong,
maka Aku akan menjadi lawanmu, demikianlah firman Tuhan ALLAH.
9 Aku akan mengacungkan tangan-Ku melawan
nabi-nabi yang melihat perkara-perkara yang menipu dan yang mengucapkan
tenungan-tenungan bohong;
 mereka tidak termasuk perkumpulan umat-Ku dan tidak
akan tercatat dalam daftar kaum Israel, dan tidak akan masuk lagi di tanah
Israel; dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan ALLAH.
10 Oleh karena, ya sungguh karena mereka
menyesatkan umat-Ku dengan mengatakan: Damai sejahtera!, padahal sama sekali
tidak ada damai sejahtera 
Yang menyatakan hal² baik akan datang dan
terjadi terbukti justru kerapkali merupakan nabi² pembohong, hamba² Tuhan
palsu, pemimpin² rohani yang sesat. Dan Yehuda tidak mengetahui hal itu. Mereka
tidak tahu (atau tidak mau tahu?) perbedaannya!
Mengapa demikian?
Karena mereka menipu diri mereka sendiri.
Mereka hanya ingin mendengar kabar yang menyenangkan hati mereka dan itulah
sebabnya mereka membuka telinga kepada kabar yang terdengar baik MESKIPUN ITU
MERUPAKAN HOAX DAN DUSTA.
Mereka tidak mau menilai dan memeriksa keadaan
diri mereka secara tulus dan jujur di hadapan Tuhan sehingga mereka buta dengan
kondisi seluruh bangsa yang sudah menyimpang dari kehendak dan hati Tuhan.
Mereka membodohi dan membohongi diri mereka sendiri dan meneguhkannya dengan
mempercayai nabi² yang mencari keuntungan pribadi melalui pelayanan rohani.
Padahal jika mereka mau jujur dan mencocokkan
kondisi pemimpin dan seluruh negeri apakah perilaku mereka sudah tepat di
hadapan Tuhan, TIDAKLAH SUKAR. Tetapi mereka menepuk diri dan mengatakan bahwa
mereka baik² saja lalu menguatkannya dengan pesan² nubuatan rekaan pikiran
manusia.
Puji Tuhan, ada nabi sejati seperti Yeremia.
Ia menyampaikan apa adanya, dalam ketulusan dan kemurnian. Apapun,
bagaimanapun, setidak menyenangkan pun pesan itu, Yeremia menyampaikan persis
seperti yang Tuhan mau. Ia menyampaikan bahwa TUHAN, Allah Israel, adalah Allah
yang tidak hanya akan berbuat apa yang menyenangkan dan mengenakkan bagi
umat-Nya. Allah Israel akan melakukan apa yang perlu untuk mengembalikan
umat-Nya kepada-Nya, termasuk jika harus memukul, menghajar, mendisiplin dan
menyadarkan dengan cara yang sangat keras agar mereka kembali kepada Tuhan yang
mengasihi dan peduli demi kebaikan mereka.
Rekan² pembaca yang dikasihi Tuhan, jika Anda
melihat sekelilingmu, akan keadaan bangsamu hari² ini, TAHUKAH ANDA TUHAN
SEDANG BERJAGA-JAGA UNTUK MELAKUKAN APA atas negerimu?
Jawablah dengan jujur supaya baik keadaanmu!
Salam revival
Tuhan Yesus memberkati kita semua

Bagi saudara-saudari yang berminat bergabung
dalam group whatsapp dapat menghubungi no whatsapp 
082299968682 atau 081803895744 atau
08980858661

Dengan bersedia mengikuti persyaratan di bawah
ini:
https://worshipcenterindonesia.blogspot.com/2017/06/belajar-bersama-bertumbuh-bersama-di.html