Oleh : Didit Irawan
“Tumbuhkan
keyakinan yang mendalam akan kasih dan kuasa Allah hari demi hari. Bangunlah
kedisiplinan untuk bersekutu dengan Kristus setiap hari sehingga Anda terus
bertumbuh. Bertumbuhlah agar ketika krisis melanda, akar Anda sudah menghunjam
jauh ke dalam kasih karunia, sehingga serat pohon Anda akan kokoh. Maka Anda
tidak akan serapuh begitu banyak orang Kristen lain ketika krisis melanda“.
~John
Piper
Beberapa
hari ini Tuhan mengingatkan saya pernyataan dari John Piper, seorang hamba
Tuhan dari Amerika. Pernyataan ini menyiratkan untuk kita terus bersekutu akrab
dengan Tuhan hari demi hari sehingga saat kegoncangan tiba maka kita tidak akan
goyah. Inilah kondisi yang tepat untuk menggambarkan keadaan umat Tuhan di
Indonesia. Ketika saya bertemu dengan beberapa aktivis gereja dan hamba-hamba
Tuhan seringkali saya mendengarkan mereka menceritakan pengalaman dalam
melayani, keberhasilan mereka membangun pelayanan yang besar. Lalu Tuhan
berkata jelas dalam hati saya mengatakan, “Aku akan menggoncang segala
kebanggaan mereka. Aku akan mengubah keberhasilan mereka menjadi cemooh dan
kebodohan bahkan segala hal yang tidak didasarkan di dalamKu akan menjadi
penyesatan.” Penyataan ini keras, tetapi inilah yang akan Tuhan lakukan dalam
gereja-gerejaNya.
Di sepanjang tahun 2019 kita akan melihat
berbagai manifestasi dari kegerakan roh agamawi yang telah menyusup,
mempengaruhi dan mengendalikan gereja-gereja serta pemerintah.
PERKEMBANGAN
KEGERAKAN ROH AGAMAWI DI INDONESIA
Saya
akan mengutip beberapa perspektif profetik untuk menyegarkan kembali ingatan
kita akan kegerakan roh agamawi di Indonesia:
# PESAN
TUHAN TAHUN 2018: MENGENALI PERBUDAKAN ROH AGAMAWI DI INDONESIA (Bagian
Pertama):
“Roh
agamawi telah memadamkan api Tuhan dalam hati kita, sehingga kita tidak lagi
mendengar/menerima pimpinan Tuhan. Para fans Tuhan hanya memanfaatkan
pengalaman dan pengetahuan tentang Tuhan untuk membenarkan dirinya, tetapi di
dalam hatinya jauh dari persekutuan dengan Tuhan sedangkan para murid Kristus
menyelidiki isi hati, pikiran dan hidup sesuai dengan kehendak Tuhan.
Sesungguhnya saat ini roh agamawi telah menidurkan bapa-bapa rohani dan
pemimpin rohani di Indonesia dan bangsa-bangsa. Renungkanlah sejenak dan
ratapilah keadaan rohani di Indonesia.”
#
PERSPEKTIF PROFETIK TERKAIT PILPRES 2019:
“Gereja-gereja diumpamakan Tuhan seperti tembok-tembok pertahanan kota yang roboh. Artinya pertahanan-pertahanan rohani di bangsa ini telah runtuh. Tembok benteng pertahanan telah berhasil dirobohkan oleh roh agamawi. Dan roh agamawi telah menyebarkan virus kebodohan dan kesesatan di bangsa ini. Dan tanda-tanda yang jelas dari kegerakan roh agamawi adalah bangkitnya tokoh-tokoh agama yang berikhtiar turut serta dalam pilpres 2024. Sasaran utama dari roh agamawi bukan hanya menduduki posisi kedua namun tempat tertinggi di pemerintahan bangsa ini. Semuanya ini sudah saya sampaikan dalam perspektif mengenai pemerintahan yang baru (sudah dirilis Juli 2014)”
Ada
empat poin penting yang perlu kita amati bersama dari perspektif di atas bahwa
roh agamawi telah membuat kehancuran yang sangat parah antara lain:
PERTAMA,
membuat kita tertidur secara rohani dalam waktu yang berkepanjangan sehingga
kita tidak/kurang menyadari keberadaan, kekacauan dan kehancuran yang disebabkan
oleh roh agamawi. Kita lebih terfokus meminta dan menikmati berkat Tuhan
sehingga lupa mencari kehendak Tuhan dan mengevaluasi kehidupan rohani kita
dihadapan Tuhan.
KEDUA,
merusak indera rohani dengan mengalihkan pandangan kita dari Tuhan kepada tokoh-tokoh,
ritual-ritual, simbol-simbol agama. Oleh karena kita tidak lagi terbiasa
terhubung dengan Tuhan dan mencari pimpinan Tuhan maka kita mengalami kesulitan
dalam membedakan antara kehendak Tuhan, pribadi dan iblis bahkan bingung
menerapkan prinsip-prinsip kebenaran dalam kehidupan sehari-hari. Singkatnya
roh agamawi telah membuat kita menjadi orang yang buta, tuli dan menderita
penyakit kusta rohani sehingga kita kehilangan kepekaan rohani – tidak lagi
bisa membedakan antara kehendak Tuhan,
pribadi dan iblis.
KETIGA,
mengubah kebiasaan hidup, pola pikir dan sikap hati kita untuk lebih suka
membanggakan kesalehan, perbuatan baik yang bertujuan membenarkan diri serta
suka menghakimi atau mencari-cari kesalahan orang lain seperti teladan hidup
orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat di zaman Yesus.
KEEMPAT,
menyusup dan menguasai berbagai bidang dalam kehidupan kita seperti ekonomi,
politik, sosial, budaya, pendidikan dan
bidang-bidang lainnya untuk membuat berbagai kebijakan atau sistem yang sesuai
dengan ajaran agama tertentu. Hal ini dilakukan untuk menguasai dan
mengendalikan kehidupan banyak orang untuk mengikuti ajaran agama tertentu.
Sesungguhnya
sudah bertahun-tahun roh agamawi berusaha keras melumpuhkan gereja-gerejaNya di
Indonesia supaya tidak mengalami pertumbuhan rohani dan terpuruk dalam berbagai
krisis baik secara rohani maupun jasmani. Dan beberapa kali juga rencana dari
roh agamawi digagalkan oleh para pengikut Kristus yang militan.
Oleh
karena masih banyak umat Tuhan yang tidak menyadari pengaruh jahat dari roh
agamawi maka Tuhan menggunakan moment pilpres 2019 untuk menyingkapkan
keberadaan, kejahatan dan kehancuran yang akan dilakukan oleh roh agamawi di
bangsa ini.
HUBUNGAN
PILPRES DAN KEHENDAK TUHAN DI TAHUN 2019
Sesungguhnya
pilpres 2019 berhubungan sangat erat dengan apa yang Tuhan hendak kerjakan atas
Indonesia pada tahun ini. Sebab Tuhan sedang menggunakan pilpres 2019 sebagai
sarana untuk menyingkapkan kegerakan roh agamawi yang telah memperbudak umatNya
serta penyebab multikrisis di bangsa ini.
Ketika
memasuki pertengahan bulan November 2018 saat saya sedang berdoa Tuhan
berbicara secara audibel kepada saya dengan jelas mengatakan, “Aku akan
menggunakan pilpes 2019 untuk menyingkapkan kebobrokan mental dan moral dalam kehidupan umatKu dan para pejabat
pemerintahan di bangsa ini. Selain itu, Aku juga akan menyingkapkan roh
agamawi yang menyebabkan terjadinya krisis pertumbuhan rohani dalam
gereja-gerejaKu dan krisis pertumbuhan kepemimpinan yang tulus, jujur, berani
dan berhikmat di bangsa ini.”
Contohnya,
kita beribadah setiap hari Minggu, membaca Alkitab, mengikuti doa puasa,
melayani di mimbar gereja namun tidak sedikit diantara kita sebagai orang-orang
percaya dan pelayan Tuhan mendasarkan pilihan capres karena dorongan rasa takut
dengan rekam jejak capres tertentu, memindahkan dukungan ke capres lainnya
karena kecewa dengan sikap pemerintah yang membiarkan masalah hak asasi manusia
dan intoleransi agama, ingin mendukung capres tertentu karena mendapat dukungan
keuntungan dari partai atau elit politik tertentu, mendukung capres tertentu berdasarkan
analisis dan argumen dari para penulis bebas di media sosial, memilih capres
tertentu berdasarkan pengamatan para elit politik, tokoh masyarakat, agama,
politik, dll. Dan kita melupakan faktor utama peran kita sebagai orang-orang
percaya yaitu, mencari kehendak Tuhan dan mendengarkan pimpinan Tuhan dalam
pilpres 2019.
Sesungguhnya
apakah tujuan kita ibadah dan melayai di gereja? Apakah hanya untuk
menyenangkan diri atau membanggakan posisi pelayanan kita atau kita benar-benar
mengasihi Tuhan dan ingin mendatangkan Kerajaan Sorga di muka bumi?
Di awal
tahun 2019 Tuhan menyampaikan dengan jelas, “Kebodohan dan kesesatan
mereka (umat Tuhan di Indonesia) telah sampai dihadapanKu.”
Sadarilah
bahwa kita telah mengabaikan hakikat sebagai warga negara yang dikehendaki
Tuhan, yaitu mencari kehendak Tuhan bagi bangsa ini, menguji segala sesuatu,
mengasah diri sesuai tujuan hidup yang telah ditentukan Tuhan serta mendukung
munculnya para pemimpin nasionalis yang visioner, jujur, tulus, berani dan
berhikmat di bangsa ini.
GEREJA-GEREJA
YANG AGAMAWI DAN DUNIAWI AKAN HANYUT DALAM KEBODOHAN DAN KESESATAN
Sesungguhnya
kegagalan kita membangun hubungan pribadi dan mengenali kehendak Tuhan serta
tipu daya iblis akan membuat kita terjebak dalam salah satu sisi: agamawi atau
duniawi.
Gereja-gereja
yang agamawi adalah kehidupan orang-orang Kristen yang mendalami agama, tampak
saleh namun tidak memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan sedangkan
gereja-gereja yang duniawi adalah kehidupan orang-orang Kristen yang menjalani
ibadah, pelayanan tetapi perbuatan dan perkataannya sama dengan orang-orang
dunia yang tidak mengenal Tuhan.
Kedua
tipe ini memiliki intisari yang sama yaitu tidak mendasarkan hidup pada
kebenaran dan pimpinan Tuhan karena mereka tidak memiliki hubungan pribadi
dengan Tuhan.
Di akhir
tahun 2018 Tuhan berbicara secara audibel mengatakan, “Sesungguhnya
engkau akan melihat gereja-gereja yang tidak dibangun di atas kehendakKu akan
hanyut dalam derasnya arus pemikiran orang-orang yang agamawi dan duniawi.”
Setelah
Tuhan berbicara tak lama Tuhan memperlihatkan tulisan yang menyala terang dihadapan
saya “Roma 12:2” lalu saya segera mengambil Alkitab dan membacanya, tertulis,
“
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh
pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa
yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”
Tuhan
menginginkan pikiran kita diperbarui setiap hari sampai kita dapat membedakan
antara kehendak Tuhan yang baik, yang berkenan dan yang sempurna.
Sepanjang
tahun 2019 kita akan melihat makin jelas beberapa program dan pembangunan
gereja-gereja akan makin dipersulit oleh masyarakat dan ormas tertentu. Dan
tekanan tersebut membuat gereja-gereja yang agamawi dan duniawi melakukan
reaksi-reaksi bodoh baik itu berdiam diri saja atau melawan dengan cara-caranya
sendiri. Akibatnya banyak orang menjadi tersandung dan makin benci dengan
segala hal yang berkaitan dengan kekristenan.
Banyak
orang beribadah kepada Tuhan namun tidak mengubah pola pikirnya agar sesuai
dengan firman Tuhan. Mereka mengetahui prinsip-prinsip firman Tuhan namun di
sisi lain tetap memakai pikirannya sendiri. Mereka lebih suka mengumbar
keinginan hatinya, menyelesaikan berbagai masalah dengan caranya sendiri. Roh
agamawi mendesak kita untuk sekedar MEMANFAATKAN berkat, kuasa, kasih Tuhan
bagi kesenangan dan memenuhi kebutuhan kita tetapi MENGABAIKAN hubungan pribadi
dengan Tuhan. Akibatnya kita tidak akan pernah mengetahui cara kerja Tuhan
untuk menyelesaikan berbagai masalah, menghadapi tantangan, maksud hati Tuhan
apalagi mencapai tujuan Tuhan.
Di awal
bulan Desember 2018 Tuhan memberikan saya penglihatan sebagai berikut:
Tuhan
membawa saya berdiri di suatu perbukitan dan di sekitar kaki perbukitan
tersebut ada pantai dengan gelombang ombak yang besar. Tak lama saya melihat
langit berubah menjadi makin gelap, suhu
udara makin dingin lalu angin bertiup makin lama makin kencang. Lalu Tuhan
mengarahkan pandangan saya untuk melihat ke arah laut. Ternyata angin badai
telah membuat gelombang air laut semakin besar. Hanya dalam hitungan beberapa
detik saya mendengar dengan jelas jeritan ketakutan dan kekuatiran suara
orang-orang di kaki bukit di tepi pantai. Dan saya melihat gelombang air yang
sangat besar sedang menerjang tepi pantai. Orang-orang di tepi pantai lari
berhamburan. Mereka sedang berlari menuju perbukitan di tepi pantai. Dan gelombang laut menerjang semua orang yang
berada di tepi pantai, rumah-rumah,
pohon-pohon seperti tragedi tsunami di Aceh.
Perasaan
saya menjadi campur aduk karena jeritan kesedihan, penderitaan orang-orang yang
diterjang ombak besar.
Kemudian
saya melihat tak jauh dihadapan saya ada pos. Di samping pos ada papan dengan
gapura yang besar bertuliskan “MENJADI MURID KRISTUS.” Setelah melihat gapura
tersebut spontan saya bertanya dalam hati jika di bukit tersebut gapura menjadi
murid Kristus lalu di kaki bukit tersebut namanya apa? Kemudian saya menoleh
lagi ke belakang dan melihat orang-orang berhenti berlari. Mereka duduk,
berbaring dan jalan santai di sekitar pos tepat di kaki bukit dengan gapura
yang bertuliskan “PETOBAT BARU”. Lalu saya melihat gelombang air saling
menyusul menerjang dan menghempaskan orang-orang di daerah “PETOBAT BARU” di
kaki bukit. SEMUA ORANG YANG BERADA DI WILAYAH PETOBAT BARU TERSEBUT TERSERET
DALAM GELOMBANG AIR YANG BESAR DAN ANGIN BADAI YANG SANGAT KENCANG.
Kemudian
Tuhan berkata, “Hanya orang-orang yang terus berjalan dan masuk ke gerbang “menjadi
murid Kristus” yang bebas dari terpaan angin badai dan gelombang laut yang
ganas. Kebodohan dan kesesatan akan menyeret jiwa-jiwa yang suka tinggal
menjadi petobat-petobat baru…..sesungguhnya Aku akan mendesak umatKu masuk
dalam tingkatan rohani yang baru.”
Tuhan
memberikan kepada saya ciri-ciri orang-orang yang akan hanyut dalam kebodohan
dan kesesatan adalah mereka yang memiliki pola pikir sebagai berikut:
# Puas
dengan perkara yang baik daripada yang terbaik.
Inilah
kehidupan orang yang merasa hidupnya sudah menetapkan hatinya bahwa dirinya
sudah baik karena sudah menjalankan ibadah seminggu sekali, mengikuti doa
puasa, mendengarkan khotbah, membaca Alkitab dan memberikan perpuluhan di
gereja, aktif melayani Tuhan, aktif berdiskusi dalam group-group rohani. Orang
dalam tipe ini puas dan mempertahankan puas dirinya dengan membanggakan
berbagai perbuatan baik, pengalaman hidup menjadi Kristen, pengalaman melayani
Tuhan. Oleh karena hatinya sudah ditetapkan pada pemikiran orang-orang Kristen
umumnya maka mereka seringkali menolak pewahyuan Tuhan yang menyingkapkan
kegerakan Tuhan di Indonesia bahkan mengabaikan tujuan hidup dari Tuhan
sehingga hidupnya tidak memberikan dampak yang besar bagi pertobatan dan
pertumbuhan rohani jiwa-jiwa di Indonesia.
Dan
dalam hubungan dengan pilpres seringkali kita berpikir, “Pilihlah pemimpin
yang sedikit jeleknya diantara pemimpin yang buruk”. Pemikiran ini tampaknya
baik tetapi sebenarnya pemikiran ini membuat kita puas diri sehingga kita
mengabaikan untuk mengasah diri dan mendesak munculnya pemimpin yang terbaik
dan sesuai kehendak Tuhan di bangsa ini.
Semua
pemikiran yang baik pada akhirnya membuat kita sulit melihat perkara yang
terbaik dari Tuhan sehingga kita kehilangan hikmat, pewahyuan dan berkat-berkat
yang terbaik dari sorga bahkan menjadikan kita sebagai orang-orang yang
sombong.
# Malas
mengamati, menyelidiki, menguji, mencari, melakukan kebenaran serta menghindari
tipu daya iblis.
Inilah
kehidupan orang yang seringkali berkata dalam hatinya, “hati-hati dengan
nubuat, penglihatan dan pengajaran palsu.” Namun dirinya tidak pernah menguji
dan mencari kehendak Tuhan yang sejati. Bahkan orang dalam tipe ini jarang
melakukan introspeksi diri dan cenderung mencari-cari alasan untuk membenarkan
diri. Dan Kalaupun mengetahui kehendak Tuhan maka hatinya mengatakan, “aku
akan meresponi pesan Tuhan tersebut jika benar-benar sudah terjadi di
hadapanku.” Singkatnya, didalam hati orang di tipe ini sebenarnya tidak ada
niat dan tekad untuk belajar dan berjalan bersama Tuhan.
Inilah
orang-orang malas yang berharap masuk surga dengan tidak mau mencari, merenungkan
dan melakukan kehendak Tuhan. Kehidupan hanya dihabiskan untuk memuaskan
keinginan hatinya sendiri. Sesungguhnya saat kegoncangan tiba maka orang
demikian akan terjebak dalam arus kebodohan dan kesesatan. Mereka akan
meresponi berbagai masalah dan tantangan hidup dengan caranya sendiri, mudah
putus asa dan mengasihani diri sendiri.
#
Memandang dirinya, hidupnya, pelayanannya, gerejanya, denominasinya,
komunitasnya, pengajarannya, nubuatannya dan pemimpin rohani/bapa rohaninya
merupakan pusat kegerakan Tuhan atau yang paling benar.”
Inilah
kehidupan orang-orang yang tiada henti memegahkan segala sesuatu yang
dimilikinya kepada orang-orang di sekitarnya dan melupakan Tuhan. Tuhan
menyampaikan bahwa mereka selalu berkata dalam hatinya “Kegerakan Tuhan selalu
dimulai dari dalam gereja-gereja (denominasi tertentu) dan bukan di luar
gereja-gereja sehingga mereka mengabaikan karya RohKu yang berada diluar
pikiran mereka serta memandang dirinya yang paling benar dihadapan Tuhan.” Pernahkah Anda mendengarkan orang membanggakan pengajarannya, pelayanannya,
gerejanya, hidupnya bahkan pemimpin rohaninya lebih daripada Tuhan. Jika
jawabannya iya maka bertobatlah sebab gelombang kebodohan dan kesesatan sedang
mengejar dan membinasakan kehidupan Anda.
Ketiga
poin di atas menyingkapkan sifat dari bayi-bayi dan kanak-kanak rohani yang
biasanya ada di kalangan petobat baru. Sebagai pengikut Kristus seharusnya kita
menanggalkan kebiasaan dari manusia lama kita.
Sepanjang
tahun 2019 roh agamawi akan semakin giat memasukkan berbagai pemikiran yang
hampir benar yang bersifat agamawi dan duniawi bahkan diteguhkan dengan
berbagai data yang tidak teruji dan penafsiran firman Tuhan untuk menentang
pengenalan akan kehendak dan tujuan Tuhan. Jika kita tidak membiasakan diri
mencari kehendak Tuhan dan menguji segala sesuatu akan terjebak dalam pola
pikir yang dangkal, penuh tipu muslihat, membenarkan diri dan menghakimi orang
lain.
Contoh
dikalangan umat Tuhan adalah makin banyak jumlah orang-orang yang datang ke
gereja hanya untuk mencari hadiah, sembako sensasi pertunjukkan ibadah yang
meriah, pekerjaan, jodoh, pertemanan dan bukan mencari Tuhan serta
pimpinan Tuhan.
Contoh
dikalangan masyarakat Indonesia, kita akan melihat banyak masyarakat yang
memiliki mental yang suka menuntut, meminta dan mengancam pemerintah supaya
memperhatikan kenyamanan hidup masyarakat dan di sisi lain masyarakat enggan
bekerja keras dan mengembangkan diri. Mereka lebih suka menuntut perubahan
orang lain daripada dirinya sendiri
Di
sepanjang tahun 2019 sampai 2024 kita akan melihat Tuhan akan mengijinkan
berbagai kebijakan pemerintah, organisasi agama tertentu untuk menekan kaum
minoritas dan membuat kehidupan kita tidak berdaya seperti orang terserang
penyakit stroke rohani.
Roh
agamawi akan menjadikan bangsa ini menjadi bodoh, sombong, malas, licik, egois,
munafik dan agamawi. Dan semua sifat tersebut sangat bertentangan dengan takdir
Tuhan untuk Indonesia dengan menjadi Indonesia sebagai bangsa yang dipenuhi
orang-orang yang berhikmat, tulus, jujur, rendah hati, takut akan Tuhan.
GEREJA-GEREJA
YANG MENGASIHI TUHAN AKAN MENGADAKAN TEROBOSAN ROHANI
Tuhan
tidak akan membiarkan kegerakan roh agamawi menghancurkan bangsa ini. Oleh karena itu Tuhan sedang mempersiapkan
umatNya untuk menghadapi roh agamawi dan membuka pintu sorga terbuka bagi
bangsa ini. Peran kita di tahun 2019 adalah
MENGHALANGI penurunan kualitas mental dan moral serta MEMBEBASKAN
JIWA-JIWA DARI PENGARUH ROH AGAMAWI. Ketidaktahuan peran kita di tahun 2019
menyingkapkan posisi rohani kita yang sebenarnya masih berada dalam pengaruh
roh agamawi.
Dan cara
kita menghalangi kegerakan roh agamawi di bangsa ini dengan hanyut dalam
persekutuan dan pimpinan Tuhan.
Di awal
tahun 2019 Tuhan memperlihatkan kembali dalam bentuk penglihatan bahwa di
tengah badai dan gelombang air yang sedang menerjang jiwa-jiwa di wilayah
petobat baru sesungguhnya Tuhan memperlihatkan langit terbuka lalu terdengarlah
suara, “Naiklah terus ke bukit dan
berjalanlah sampai ke puncak gunung.” Lalu saya melihat di langit awan
putih, bersinar terang dan lembut bergerak turun ke perbukitan untuk
menyelimuti, membimbing, memimpin dan menolong orang-orang ingin naik dari
petobat baru memasuki pintu gerbang menjadi murid Kristus sampai ke puncak
gunung. Kemudian saya melihat awan-awan membekali orang-orang dengan
perlengkapan perang lengkap, kirbat berisi sari anggur, obor dan gulungan
kertas yang tersegel (Tuhan menjelaskan bahwa kertas gulungan tersebut berisi
panggilan hidup dan perjanjian Tuhan).
Berdasarkan
penglihatan di atas kita melihat bahwa Tuhan mencurahkan Roh Kudus kepada orang
yang menyambut pimpinan Roh Kudus. Mereka adalah murid-murid Kristus yang
responsif terhadap kegerakan Tuhan. Kehidupan mereka ditandai dengan:
1. Rela
mengabdikan hidup untuk melakukan kehendak Tuhan
Hal ini
digambarkan dalam penglihatan sebagai perlengkapan perang. Inilah titik awal
kehidupan kita tidak lagi memusingkan kepentingan pribadi (lihat 2 Timotius
2:4). Oleh karena kita berkomitmen hidup bagi kepentingan Kerajaan Sorga maka
Tuhan menyingkapkan beban dan kerinduan hatiNya kepada kita. Sesungguhnya tanda
yang akan menyertai kita adalah setiap hari Tuhan akan memberikan pokok doa,
pewahyuan secara supranatural, menyingkapkan pengertian-pengertian akan maksud
hatiNya. Kasih Tuhan yang bergejolak dalam hati kita akan membangkitkan belas kasihan dan murka yang
kudus saat melihat kebobrokan dalam kehidupan umatNya yang agamawi dan duniawi sehingga Tuhan menunjukkan
pewahyuan dari Sorga setiap hari terkait apa yang dapat kita lakukan untuk
menghancurkan kubu-kubu pertahanan musuh.
2. Hati
yang terbuka dan responsif terhadap kegerakan Roh Kudus.
Hal ini
digambarkan sebagai kirbat anggur yang baru sehingga mudah dibentuk dan
diarahkan sesuai keinginan Tuhan (Matius 9:17). Kelenturan kirbat tersebut
merupakan sikap responsif dan kerelaan hati untuk dibentuk dan dipimpin
Tuhan. Iniah kehidupan orang-orang yang
selalu bertanya kepada Tuhan dalam menghadapi segala sesuatu dan Tuhan
menyatakan kehendakNya. Kita tidak lagi bingung dengan berbagai masalah yang
terjadi dalam kehidupan kita karena Roh Kudus selalu memberikan solusi,
penghiburan, nasehat, kekuatan dan perjanjianNya dalam hidup kita..
3.
Kesediaan untuk meneladani kehidupan dan menjadi saksi Kristus.
Inilah
pengertian dari simbol dari obor. Kehidupan yang tidak lagi menampilkan diri
kita atau menampilkan tokoh-tokoh agama tertentu, tetapi menampilkan teladan
hidup Kristus dalam hidup kita (Yohanes 8:12). Ketika kita tiap hari mencari,
menyelidiki, merenung dan melakukan kehendak Tuhan maka Tuhan akan memperjelas
kehendakNya dan tipu daya iblis dalam hidup kita. Segala hal yang kita lakukan
dan sampaikan yang sesuai dengan kehendakNya akan mendatangkan kegoncangan baik
di alam rohani maupun alam nyata seperti membuka luka dalam hati dan
mengobatinya. Menyingkapkan berbagai kebobrokan dan memulihkannya. Hadirat
Tuhan akan memenuhi kehidupan kita sehingga orang-orang di sekitar kita merasakan kuasa dan kasih
Tuhan yang membuat orang-orang di sekeliling kita makin takut akan Tuhan.
4.
Mencari dan mengetahui tujuan hidup dari Tuhan.
Hal ini
merupakan gambaran dari gulungan kertas yang tersegel. Dalam gulungan kertas
tersebut merupakan amanat khusus yang telah Tuhan sediakan bagi kita, yaitu
panggilan hidup. Di tahun 2019 Tuhan akan menyingkap tujuan hidup kita, sesuatu
yang sangat ditakuti oleh roh agamawi. Sebab saat kita mencari tujuan hidup
dari Tuhan maka kita sedang mengaktifkan kembali saraf-saraf rohani dalam tubuh
Kristus. Artinya peran kita dalam tubuh Kristus entah Anda dipanggil sebagai
pendoa, bernubuat, nabi, pengajar,
penginjil, gembala, konselor bahkan melayani sebagai pemusik atau orang-orang
yang mempersiapkan perlengkapan ibadah sesungguhnya peran Anda dapat
membangkitkan gairah dan fungsi saraf-saraf lainnya. Dimana pun panggilan Tuhan
disitulah otoritas yang telah Tuhan percayakan kepada Anda untuk menyatakan
kehendakNya di muka bumi.
Keempat
poin di atas merupakan ciri khas seorang murid yang menempuh pendidikan sampai
menerima tugas untuk kerja nyata. Tuhan ingin memulihkan dan menjadikan
kehidupan kita seperti pisau yang sangat tajam dan bom yang memiliki daya ledak
sangat besar sesuai dengan fungsi kita dalam tubuh kristus untuk menghancurkan
kubu-kubu pertahanan roh agamawi.
TAHUN
2019: MENJADI MURID KRISTUS YANG MENGADAKAN TEROBOSAN ROHANI
Tuhan
menginginkan kehidupan kita menjadi murid Kristus yang memberikan dampak di
alam rohani seperti terjadinya peningkatan pertobatan jiwa-jiwa, pertumbuhan
rohani sehingga memunculkan para pemimpin nasionalis yang jujur, tulus, berani
dan berhikmat.
Di awal
bulan Januari 2019 Tuhan memberikan saya lanjutan penglihatan,
Saya
melihat orang-orang dengan perlengkapan perang lengkap, membawa obor, kirbat
berisi anggur, serta gulungan kertas di pinggangnya berdiri di sekitar
perbukitan yang ditumbuhi pohon aras (Tuhan menunukkan di bagian batang pohon
tersebut terdapat goresan ukiran salib) dan dudaim yang berbuah lebat. Tubuh
mereka dikelilingi oleh awan dan sinar yang sangat terang lalu saya melihat
mereka semua mengeluarkan dan mengangkat pedang dari sarungnya. Kemudian saya
melihat awan yang menyelimuti prajurit-prajurit Tuhan di tingkat murid kristus
tersebut makin bersinar terang lalu terdengar suara gemuruh di langit sangat
keras. Suara gemuruh di langit membuat permukaan tanah di perbukitan bergetar.
Seketika itu juga angin badai berhenti
dan gelombang air menjadi reda. Lalu langit terbuka dan keluarlah aliran air
yang sangat bersinar, mengalir berkelok-kelok seperti sungai dari langit menuju
tepi pantai. Lalu aliran air tersebut terpecah menjadi beberapa bagian mengalir
dalam hati orang-orang yang ada di sekitar tepi pantai dan korban-korban yang
bergeletakan di kaki bukit. Kemudian Tuhan berkata, “Persatuan orang-orang yang
mau mencari, menyelidiki dan melakukan kehendakKu akan menyingkapkan segala
kebodohan dan kesesatan serta menyatakan kuasa dan kasihKu untuk mencelikkan
mata rohani mereka…..”
Menjadi
murid Kristus merupakan tingkatan rohani yang akan dipakai Tuhan untuk membuka
pintu kasih dan kuasaNya untuk melawat umatNya. Sebagaimana murid-murid Kristus
yang berdiri di pohon aras yang menggambarkan keperkasaan Tuhan dinyatakan
dalam persatuan orang-orang yang mencari kehendak Tuhan dan tanaman dudaim yang
menggambarkan gairah yang sangat besar untuk bersekutu dan melakukan kehendak
Tuhan
Berkat
terbaik di tahun 2019 adalah Tuhan akan menyatakan kuasa dan kasihNya yang
besar di tahun ini melalui gerakan, pengajaran, nubuat, penglihatan dan
pesan-pesan rohani yang berbeda dengan orang-orang agamawi umumnya. Dan
semuanya ini membuat banyak orang menjadi heran dan iri hati. Dan di titik
itulah Tuhan akan menemplak orang-orang agamawi seperti pengajaran mereka tidak
terlalu diminati oleh orang-orang daripada pengajaran yang disampaikan oleh
murid-murid Kristus, pengalaman supranatural seperti memperoleh mimpi,
penglihatan atau pengertian-pengertian yang datang secara tiba-tiba untuk
menyadarkan mereka dari kebodohan dan kesesatan.
SIKAP
KITA DALAM MENGHADAPI DAN MELAWAN PENGARUH ROH AGAMAWI
1.
Berdoalah setiap hari
a. Bagi pertobatan gereja-gereja supaya mereka
mau merendahkan diri, introspeksi diri dengan jujur, bertobat, mencari dan
bergerak sesuai pimpinan Tuhan serta menguji segala sesuatu.
b. Mintalah penyingkapan dan hikmat untuk
memahami dan dimampukan mengikuti kegerakan Tuhan di Indonesia.
2.
Bergabunglah dalam komunitas-komunitas rohani yang memberikan dampak bagi
pertumbuhan rohani, menemukan/mengobarkan karunia-karunia rohani serta
mengarahkan hidup pada tujuan Tuhan yang sejati (menemukan tujuan hidup).
3.
Berpartisipasi membagikan pesan-pesan rohani di media sosial atau komunitas
rohani (seperti pengajaran, nubuat, mimpi, penglihatan, doa) dalam bentuk
tulisan, audio, video yang prinsip-prinsipnya murni berasal
dari Tuhan, menggugah pikiran, menggoncang kehidupan rohani (bukan pesan-pesan
rohani yang bersifaf menghibur)
4.
Mencatat dalam agenda pribadi dan memposting di media sosial terkait hubungan
dari nubuat, mimpi, penglihatan yang sudah teruji dengan fakta-fakta yang
sedang terjadi sebagai bentuk mengajarkan jemaat untuk menguji segala sesuatu
dan meneguhkan kegerakan Tuhan di Indonesia.
5.
Menyediakan waktu bersama keluarga untuk berdoa dan berdiskusi terkait
kegerakan Tuhan di Indonesia.
6.
Pikirkanlah selalu janji-janji Tuhan yang menumbuhkan iman, pengharapan dan
kasih kita kepada Tuhan.
7.
Sediakanlah waktu berdiskusi dengan Hamba-hamba Tuhan untuk mencari,
mengembangkan dan mengobarkan karunia-karunia rohani.
8. Cari
dan temukan tujuan hidup dari Tuhan
serta fokuslah untuk berkarya sesuai pimpinan Tuhan.
9.
Tunjukkanlah kasih dan hikmat dalam menghadapi berbagai perlakuan yang tidak
menyenangkan seperti pembubaran ibadah, penutupan gereja, perkataan/sikap
merendahkan dari kalangan orang-orang yang intoleran di sekeliling Anda.
10.
Naikanlah ucapan syukur dan bersukacitalah dalam segala hal sebab Tuhan akan
menunjukkan kebaikanNya dibalik setiap persoalan bahwa Tuhan hendak melimpahkan
berkat-berkat dari sorga dalam hidup Anda.