Oleh : Peter B, MA
Ayat hari ini :
2 Tesalonika 3:6, 14 (TB)
6 Tetapi kami berpesan kepadamu,
saudara-saudara, dalam nama Tuhan Yesus Kristus, supaya kamu menjauhkan diri
dari setiap saudara yang tidak melakukan pekerjaannya dan yang tidak menurut ajaran
yang telah kamu terima dari kami.
saudara-saudara, dalam nama Tuhan Yesus Kristus, supaya kamu menjauhkan diri
dari setiap saudara yang tidak melakukan pekerjaannya dan yang tidak menurut ajaran
yang telah kamu terima dari kami.
14 Jika ada orang yang tidak mau mendengarkan
apa yang kami katakan dalam surat ini, tandailah dia dan jangan bergaul dengan
dia, supaya ia menjadi malu,
apa yang kami katakan dalam surat ini, tandailah dia dan jangan bergaul dengan
dia, supaya ia menjadi malu,
Anda tidak sedang salah membaca. Itu surat
Paulus kepada jemaat. Jemaat Tesalonika tepatnya. Di bagian akhir pasal
tersebut bahkan Paulus menegaskan bahwa itu benar² surat darinya. Salam
terakhir itu ditulis dan ditandatangani dengan tangannya sendiri. Tidak mungkin
itu bukan Paulus.
Paulus kepada jemaat. Jemaat Tesalonika tepatnya. Di bagian akhir pasal
tersebut bahkan Paulus menegaskan bahwa itu benar² surat darinya. Salam
terakhir itu ditulis dan ditandatangani dengan tangannya sendiri. Tidak mungkin
itu bukan Paulus.
Dan Paulus menuliskan hal itu. Ia menuliskan
tentang hal menjauhi orang² tertentu dalam jemaat. Mengucilkan mereka. Tidak
bergaul dengan mereka. Tidak berkawan dekat dengan mereka.
tentang hal menjauhi orang² tertentu dalam jemaat. Mengucilkan mereka. Tidak
bergaul dengan mereka. Tidak berkawan dekat dengan mereka.
Dengan kata lain, tidak semua orang pada
akhirnya diterima oleh jemaat mula² waktu itu. Ketika Rasul² menggembalakan dan
mengawasi gereja² Tuhan di berbagai kota, gereja terbuka dengan orang² percaya
baru. Tetapi dalam perkembangan dan perjalanan gereja tersebut, ada orang² yang
kemudian harus diwaspadai dan ditandai. Ketika ada ciri² dan tanda² tertentu
yang ditunjukkan oleh orang² itu, jemaat harus waspada. Orang² itu tidak boleh
terus menerus berada di tengah² kumpulan jemaat. Mereka harus
“diasingkan” dari persekutuan anak² Tuhan sejati, murid² Kristus yang
sebenarnya.
akhirnya diterima oleh jemaat mula² waktu itu. Ketika Rasul² menggembalakan dan
mengawasi gereja² Tuhan di berbagai kota, gereja terbuka dengan orang² percaya
baru. Tetapi dalam perkembangan dan perjalanan gereja tersebut, ada orang² yang
kemudian harus diwaspadai dan ditandai. Ketika ada ciri² dan tanda² tertentu
yang ditunjukkan oleh orang² itu, jemaat harus waspada. Orang² itu tidak boleh
terus menerus berada di tengah² kumpulan jemaat. Mereka harus
“diasingkan” dari persekutuan anak² Tuhan sejati, murid² Kristus yang
sebenarnya.
Siapakah mereka itu?
Paulus menyebutnya sebagai “orang² yang
tidak melakukan pekerjaannya, yang tidak menurut ajaran yang Paulus ajarkan
kepada jemaat” (ayat 6). Mereka juga dinilai Paulus sebagai “orang
yang tidak tertib hidupnya, yang tidak bekerja, yang sibuk dengan hal² tidak
berguna (ayat 11) . Hal serupa diulangi lagi dalam ayat 14 dalam istilah :
“orang yang tidak mau mendengarkan apa yang kami katakan”
tidak melakukan pekerjaannya, yang tidak menurut ajaran yang Paulus ajarkan
kepada jemaat” (ayat 6). Mereka juga dinilai Paulus sebagai “orang
yang tidak tertib hidupnya, yang tidak bekerja, yang sibuk dengan hal² tidak
berguna (ayat 11) . Hal serupa diulangi lagi dalam ayat 14 dalam istilah :
“orang yang tidak mau mendengarkan apa yang kami katakan”
Siapa sebenarnya mereka ini? Panjang
penjelasannya. Saya tidak akan merincinya hari ini karena bukan ini yang akan
saya soroti. Tetapi mereka adalah orang² yang DIANGGAP PURA² MENJADI MURID
TUHAN. YANG SENANG BERADA DI KUMPULAN JEMAAT TAPI TIDAK MELAKUKAN BAGIANNYA
SEBAGAI MURID KRISTUS. Mereka adalah murid² palsu. Mereka mendengar pengajaran
dan firman tetapi tidak melakukannya. Tidak taat dan tidak mau mengerjakan
bagiannya sebagaimana diajarkan dan diteladankan rasul² sebagai hamba² Tuhan
yang diutus membimbing mereka. Merekalah yang kemungkinan hari ini disebut
sebagai orang² Kristen agamawi. Yang senang mendengar dan menikmati hal² rohani
dalam bentuk² formal tetapi sama sekali tidak berniat mengubah karakter dan
sifatnya. Ia hanya suka mendengar pengajaran tetapi tidak suka menerapkannya.
Mereka aktif dalam berbagai kegiatan rohani namun hidup mereka tidak mencerminkan
kehidupan murid² yang mengamalkan ajaran Kristus.
penjelasannya. Saya tidak akan merincinya hari ini karena bukan ini yang akan
saya soroti. Tetapi mereka adalah orang² yang DIANGGAP PURA² MENJADI MURID
TUHAN. YANG SENANG BERADA DI KUMPULAN JEMAAT TAPI TIDAK MELAKUKAN BAGIANNYA
SEBAGAI MURID KRISTUS. Mereka adalah murid² palsu. Mereka mendengar pengajaran
dan firman tetapi tidak melakukannya. Tidak taat dan tidak mau mengerjakan
bagiannya sebagaimana diajarkan dan diteladankan rasul² sebagai hamba² Tuhan
yang diutus membimbing mereka. Merekalah yang kemungkinan hari ini disebut
sebagai orang² Kristen agamawi. Yang senang mendengar dan menikmati hal² rohani
dalam bentuk² formal tetapi sama sekali tidak berniat mengubah karakter dan
sifatnya. Ia hanya suka mendengar pengajaran tetapi tidak suka menerapkannya.
Mereka aktif dalam berbagai kegiatan rohani namun hidup mereka tidak mencerminkan
kehidupan murid² yang mengamalkan ajaran Kristus.
Terhadap orang² seperti ini jemaat harus
waspada dan menangani mereka secepatnya. Mereka bisa menjadi ragi yang
mengkhamiri/mempengaruhi seluruh adonan. Jemaat akan dilemahkan jika tidak
segera mengantisipasi dan mengatasi orang² semacam ini.
waspada dan menangani mereka secepatnya. Mereka bisa menjadi ragi yang
mengkhamiri/mempengaruhi seluruh adonan. Jemaat akan dilemahkan jika tidak
segera mengantisipasi dan mengatasi orang² semacam ini.
Yang saya hendak sampaikan…
Untuk mengenal dan menandai orang² yang
demikian di tengah² jemaat, maka seluruh jemaat, baik pemimpin maupun anggota
HARUS MENILAI mereka semua. Itu artinya mereka harus MENGHAKIMI orang²
ini. Yang dimaksud bukan menghakimi
yang dilarang dan merupakan perbuatan dosa (sebagaimana dimaksud Yesus dalam
Matius 7:1-5 Tetapi menghakimi yang dimaksud adalah menghakimi dengan adil
seperti yang Yesus sampaikan dalam Yohanes 7:24.
demikian di tengah² jemaat, maka seluruh jemaat, baik pemimpin maupun anggota
HARUS MENILAI mereka semua. Itu artinya mereka harus MENGHAKIMI orang²
ini. Yang dimaksud bukan menghakimi
yang dilarang dan merupakan perbuatan dosa (sebagaimana dimaksud Yesus dalam
Matius 7:1-5 Tetapi menghakimi yang dimaksud adalah menghakimi dengan adil
seperti yang Yesus sampaikan dalam Yohanes 7:24.
Mustahil menilai kondisi pribadi demi pribadi
jemaat dan menentukan apakah ia murid Kristus sejati atau bukan, jika jemaat
tidak diajar menghakimi secara adil dan benar.
jemaat dan menentukan apakah ia murid Kristus sejati atau bukan, jika jemaat
tidak diajar menghakimi secara adil dan benar.
Di sinilah banyak orang salah sangka. Mereka
seperti orang yang mengerti firman tetapi belum tentu demikian. Banyak yang
menggunakan istilah dan menasihati orang lain supaya “jangan
menghakimi” tanpa mengerti benar bahwa menghakimi, dalam sudut pandang
dan tujuan tertentu sangat diperlukan. Dan mengapa juga orang² yang suka
berkata “jangan menghakimi” itu tidak menyatakan Yesus bersalah
karena menghakimi orang² Farisi dan ahli² taurat yang merupakan orang² di masa
itu disebut sebagai pemimpin² rohani dan hamba² Tuhan?
seperti orang yang mengerti firman tetapi belum tentu demikian. Banyak yang
menggunakan istilah dan menasihati orang lain supaya “jangan
menghakimi” tanpa mengerti benar bahwa menghakimi, dalam sudut pandang
dan tujuan tertentu sangat diperlukan. Dan mengapa juga orang² yang suka
berkata “jangan menghakimi” itu tidak menyatakan Yesus bersalah
karena menghakimi orang² Farisi dan ahli² taurat yang merupakan orang² di masa
itu disebut sebagai pemimpin² rohani dan hamba² Tuhan?
Tidakkah Yesus sedang menghakimi mereka bahkan
DENGAN SANGAT KERAS ketika Ia menyebut tokoh² agama itu sebagai “orang
munafik”, “pemimpin² buta”, “keturunan ular beludak”
atau bahkan “orang² neraka”?
DENGAN SANGAT KERAS ketika Ia menyebut tokoh² agama itu sebagai “orang
munafik”, “pemimpin² buta”, “keturunan ular beludak”
atau bahkan “orang² neraka”?
Pikirkan dan renungkan semua ini. Hendaknya
kita mengerti firman Tuhan. Bukan hanya menyangka diri kita mengerti firman
lalu dengan enteng mengutip² ayat yang ditujukan kepada seseorang. Tindakan
semacam itu saja sebenarnya sudah merupakan sikap menghakimi. Merasa diri benar
dan orang lain salah tanpa bukti dan fakta yang benar, lalu menuding orang lain
suka menghakimi sudah merupakan sikap menghakimi.
kita mengerti firman Tuhan. Bukan hanya menyangka diri kita mengerti firman
lalu dengan enteng mengutip² ayat yang ditujukan kepada seseorang. Tindakan
semacam itu saja sebenarnya sudah merupakan sikap menghakimi. Merasa diri benar
dan orang lain salah tanpa bukti dan fakta yang benar, lalu menuding orang lain
suka menghakimi sudah merupakan sikap menghakimi.
Sesungguhnya banyak yang suka berkata
“jangan menghakimi” bisa jadi dirinya sendirilah yang telah sering
bersikap menghakimi orang lain dengan tuduhan “suka menghakimi”!
“jangan menghakimi” bisa jadi dirinya sendirilah yang telah sering
bersikap menghakimi orang lain dengan tuduhan “suka menghakimi”!
Kita harus benar² memahami apa dan bagaimana
sikap menghakimi itu, baru kita bisa menilai dan menentukan apakah seseorang
menghakimi secara serampangan (dan berdosa) atau menghakimi dengan adil (untuk
menunjukkan dan menegur suatu dosa
supaya pertobatan terjadi).
sikap menghakimi itu, baru kita bisa menilai dan menentukan apakah seseorang
menghakimi secara serampangan (dan berdosa) atau menghakimi dengan adil (untuk
menunjukkan dan menegur suatu dosa
supaya pertobatan terjadi).
Sebelum kita gemar menggemakan pesan
“jangan menghakimi” kita perlu menghakimi diri kita dan mencari tahu
apakah kita sudah benar² memahami apa yang dimaksud Tuhan sebagai perintah
untuk tidak menghakimi itu. Sebab jika tidak demikian, mungkin kita sendiri
telah terjerembab dan tanpa sadar menjadi pribadi yang suka menghakimi daripada
orang yang kita sangka sebagai orang yang sering menghakimi.
“jangan menghakimi” kita perlu menghakimi diri kita dan mencari tahu
apakah kita sudah benar² memahami apa yang dimaksud Tuhan sebagai perintah
untuk tidak menghakimi itu. Sebab jika tidak demikian, mungkin kita sendiri
telah terjerembab dan tanpa sadar menjadi pribadi yang suka menghakimi daripada
orang yang kita sangka sebagai orang yang sering menghakimi.
Kiranya Hikmat Tuhan menjadi bagian kita dan
menolong kita mengenal jalan² Tuhan.
menolong kita mengenal jalan² Tuhan.
Salam revival
Tuhan Yesus memberkati kita semua…
Bagi saudara-saudari yang berminat bergabung
dalam group whatsapp dapat menghubungi no whatsapp 082299968682 atau 081803895744 atau
08980858661
dalam group whatsapp dapat menghubungi no whatsapp 082299968682 atau 081803895744 atau
08980858661
Dengan bersedia mengikuti persyaratan di bawah
ini:
ini:
https://worshipcenterindonesia.blogspot.com/2017/06/belajar-bersama-bertumbuh-bersama-di.html